Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN PENCABUTAN ALAT

KONTRASEPSI IMPLAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit : 19 Desember 2016
Halaman : 1-4
Kepala UPTD Ttd
dr. Darmawanti
Puskesmas
NIP. 19771105 200604 2 010
Kuta Blang
Melakukan pencabutan alat kontrasepsi yang diletakkan di bawah kulit lengan
atas dengan jumlah kapsul berbeda yang bekerja untuk menekan ovulasi dan
1. Pengertian
mengentalkan
lender serviks
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan KB
2. Tujuan
Implant dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas
3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No:
4. Referensif PMK No 1690 tenteng keselamatan pasien di rumah sakit
5. Prosedur Alat
1) Meja periksa untuk berbaring klien
2) Alat penyangga lengan
3) Batang implant dalam kantong
4) Kain penutup steril
5) Sepasang sarung tangan yang sudah steril
6) Sabun untuk mencuci tangan
7) Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
8) Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
9) Trokar 10 dan mandrin
10) Skalpel 11 atau 15
11) Kasa pembalut atau plester
12) Kasa steril dan pembalut
13) Epinefrin (untuk tindakan emergency)
14) Klem lengkung dan lurus
15) Bak instrumen
16) Tiga mangkok steril atau DTT

Instruksi kerja
I. Tindakan sebelum pencabutan
1) Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun
dan air
yang mengalir serta membilasnya, pastikan tidak terdapat sabun
2) Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering
3) Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan
diletakkan
pada lengan penyangga atau meja samping. Lengan harus disangga
dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan
posisi yang disukai oleh klinisi untuk memudahkan pencabutan

4) Raba keenam kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk menentukan


tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung kapsul dekat lipatan siku,
bila tidak dapat meraba kapsul, lihat lokasi pemasangan pada rekam medik
klien
5) Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua
ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol
6) Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat
di dalamnya
7) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan air bersih
8) Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk setiap klien
guna mencegah kontaminasi silang)
9) Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
10) Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik, gunakan klem steril
atau DTT untuk memegang kasa tersebut (bila memegang kasa
berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan
sampaimengkontaminasi sarung tangan dengan menyrntuh kulit yang tidak
steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar
dengan gerakan melingkar sekitar 8 – 1 Cm dan biarkan kering sebelum
memulai tindakan
11) Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang tersebut
harus cukup lebar untuk memaparkan lokasi kapsul. Dapat juga menutupi
lengan dibawah tempat kapsul dipasang dengan menggunakan kain steril
12) Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya
13) Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi isi alat suntik
dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa efineprin) masukkan jarum tepat
dibawah kulit pada tempat insisi akan dibuat, kemudian lakukan aspirasi
untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah. Suntikkan sedikit
obat anastesi untuk membuat gelembung kecil bawah kulit. Masukkan
jarum secara hati-hati dibawah ujung kapsul pertama sampai lebih kurang
sepertiga panjang kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-pelan sambil
menyuntikkan obat anastesi (kira-kira 0,5 ml) untuk mengangkat ujung
kapsul
II. Tindakan pencabutan kapsul
1) Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah
semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung bawah kapsul
2) Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil lebih
kurang 4 mm dengan menggunakan skapel, jangan
3) Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang
terdekat tempat inisisi
4) Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul
tampak pada luka insisi, saat ujung kapsul
5) Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara
menggosok-gosok pakasi kasa steril untuk
6) Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem kedua,
lepasakan klem pertama dan cabut secara pelan dan
7) Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan teknik
yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya

III. Metode pencabutan teknik U


1) Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 4 ±5 mm dari ujung kapsul
dekat siku
2) Buat insisi kecil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu panjang kapsul
dengan menggunakan skapel
3) Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-hati melalui
luka insisi
4) Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari telunjuk
sejajar panjang kapsul
5) Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul, buka
klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat
6) Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
mengosok-gosok menggunakan kasa steril unutk
7) Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar ,
lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul
8) Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama untuk mencabut

IV. Menutup luka insisi


1) Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan tempat
insisi dan sekitarnya dengan menggunakan
2) Dekatkkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester untuk luka
ringan) atau kasa steril dan plester
3) Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan jaringan
parut, periksa kemungkinan adanya
6. Distributor 1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab masing-masing program/upaya puskesmas
3. Penanggung jawab BOK dan JKA
7. Dokumen 1. Rekan medis
Terkait 2. Informent consent

Anda mungkin juga menyukai