Kamus Besar Bahasa Indonesia Adalah Buku Pedoman Yang Memuat Tentang Ejaan
Kamus Besar Bahasa Indonesia Adalah Buku Pedoman Yang Memuat Tentang Ejaan
kelas, makna, ungkapan dan pemakaian suatu kata yang disusun berdasarkan abjad. Penggunaan
kata dalam KBBI sudah sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan sebagai
acuan baku penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setiap komunikasi yang dilakukan
secara resmi dalam berbagai acara menggunakan Bahasa Indonesia yang baku (sesuai EYD).
Sedang untuk berkomunikasi dalam ranah non formal antara orang ke orang atau kelompok
tertentu, dapat memanfaatkan bahasa yang tidak baku. Tujuan utama pemakaian bahasa adalah
untuk menyampaikan maksud hati kepada sesama. Selama maksud komunikator dimengerti
dengan jelas oleh komunikan maka selama itu juga penggunaan bahasa efektif, terserah kata-kata
yang tersurat bersifat baku atau non-baku.
Perbedaan KBBI sacara daring dan buku terletak pada cara penggunaannya. Dalam KBBI daring
ketika akan mancari sebuah kata/ arti kata bisa melalui kolom pencarian dengan memasukan kata
yang akan dicari maknanya, tetapi dalam KBBI buku ketika akan mencari sebuah kata harus
menggunakan abjad yang terletak disamping buku sehingga membutuhkan waktu cukup lama
dalam pencarian kata.
Berikut ini akan kami tampilkan beberapa manfaat pengunaan KBBI baik secara daring
maupun secara buku.
1. Mendapatkan ejaan sebuah kata.
Setiap kata yang diurut dalam alfabetis akan dieja berdasarkan kaidah-kaidah bahasa Indonesia
yang terstandar. Seperti berikut ini.
o Ah·li
o Alo·ka·si
o Ana·li·sis
o Ang·kuh
o Peng·a·so·an
o dan lain sebagainya
2. Memperoleh kelas suatu kata.
Biasanya kelas suatu kata terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
o Adjektiva (a), yaitu kata yang menjelaskan nomina atau Pronomina;
o Adverbia (adv), yaitu kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain, atau
kalimat
o Nomina (n), yaitu kata benda;
o Numeralia (num), yaitu kata bilangan;
o Partikel (p), kelas kata yang meliputi kata depan, kata sambung, kata seru, kata
sandang, ucapan salam
o Ptonomina (pron), kelas kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, dan kata tanya;
o Verba (v), yaitu kata kerja
3. Mendapatkan aksen sebuah kata.
Beberapa kata (tidak semua) memiliki cara pelafalan yang berbeda-beda. KBBI menuliskan
dengan jelas setiap eksen suatu kata sehingga pengguna bahasa Indonesoia yang baru belajar dari
pelosok daerah tertentu dan negara lain dapat mengucapkannya secara jelas. Seperti contoh di
bawah ini.
o Awet /awét/
o Barometer /barométer/
o Bengkel /béngkél/
o Beres /bérés/
o Bonafit /bonafidé/
o dan lain sebagainya.
4. Memperoleh ragam bahasa suatu kata.
Beberapa kata (tidak semua) dalam bahasa Indonesia digunakan dalam ragam bahasa khusus,
seperti di bawah ini.
o ark adalah arkais, untuk menandai kata yang berlabel itu tidak lazim
o cak adalah ragam cakapan, unuk menandai kata yang berlabel itu digunakan dalam
ragam takbaku;
o hor adalah ragam hormat untuk menandai kata yang berlabel itu digunakan dalam
ragam resmi;
o kas adalah kasar. untuk menandai kata yg berlabel itu digunakan dalam ragam yang
tidak sopan;
o kl adalah klasik, untuk menandai kata yang berlabel itu digunakan dalam
kesusasraan Melayu Klasik
5. Memperoleh akronim suatu kata.
Beberapa kata (tidak semua) dalam Bahasa Indonesia telah disingkat untuk menghemat
pelafalannya. Akronim merupakan singkatan beberapan kata yang lebih mudah untuk diucapkan,
seperti berikut ini.
o Arumba singkatan dari alunan rumpun bambu
o Bandara singkatan dari bandar udara.
o Batagor singkatan dari bakso tahu goreng.
o Bude singkatan dari ibu gede.
o Cekal singkatakan dari cegah dan tangkal.
o dan lain sebagainya.
6. Memperoleh bidang kehidupuan dan ilmu yang kerap menggunakan kata tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mewartakan para pembacanya tentang penggunaan kata tertentu
dalam berbagai bidang ilmu. Beberapa kata (tidak semua) dalam Bahasa Indonesia digunakan
secara khusus pada bidang ilmu tertentu. Bidang ilmu itu terdiri dari, sebagai berikut ini.
o Adm adalah administrasi dan kepegawaian
o Anat adalah anatomi
o Antr adalah antropologi
o Ark adalah Arkeologi
o Ars adalah arsitektur
o Astrol adalah astrologi
o Astron adalah astronomi
o Bakt adalah bakteriologi
o Bio adalah biologi
o Bot adalah botani
o Bud adalah agama Budha
o Dag adalah perdagangan
o Dem adalah demografi
o Dik adalah pendidikan
o Dirg adalah kedirgantaraan
o Dok adalah kedokteran dan fisiologi
o Ek adalah ekonomi dan keuangan
o El adalah elektronika (kelistrikan dan teknik elektronika)
o Ent adalah entomologi
o Far adalah farmasi
o Fil adalah filsafat
o Filol adalah folologi
o Fis adalah fisika
o Geo adalah geografi dan geologi
o Graf adalah grafika
o Hid adalah hidrologi
o Hidm adalah hidrometeorologi
o Hin adalah agama Hindu
o Hub adalah perhubungan
o Huk adalah hukum
o Hut adalah kehutanan
o Ikn adalah perikanan
o Idt adalah perindustrian dan kerjinan
o Isl adalah agama Islam
o Kap adalah perkapalan
o Kat adalah agama Katolik
o Kim adalah kimia
o Kom adalah ilmu komunikasi (publisistik dan jurnalistik)
o Komp adalah komputer
o Kris adalah agama Kristen
o Lay adalah pelayaran
o Ling adalah linguistik
o Man adalah manajemen
o Mat adalah matematika
o Mek adalah mekanika
o Met adalah meteorologi
o Metal adalah matalurgi
o Mik adalah mikologi
o Mil adalah kemiliteran
o Min adalah mineralogi
o Mus adalah musik
o Olr adalah olahraga
o Pet adalah petrologi serta minyak dan gas bumi
o Pol adalah politik dan pemerintahan
o Psl adalah psikologi
o Sas adalah susastra (sastra)
o Sen adalah kesenian
o Sos adalah sosiologi
o Stat adalah statistik
o Tan adalah pertanian
o Tas adalah tasawuf
o Tek adalah teknik
o telekom adalah telekomunikasi
o Terb adalah penerbangan
o Tern adalah peternakan
o Zool adalah zoologi
7. Memperoleh dialek suatu kata dari ragam bahasa tertentu.
Dialek merupakan variasa bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai dari daerah atau negara
tertentu. Beberapa kata (tidak semua) dalam Bahasa Indonesia diperoleh dari hasil naturalisasi dari
berbagai bahasa. Label dialek ini misalnya seperti berikut.
o Dialek Melayu
Karena dialek Melayu jumlahnya cukup banyak, lema yang khas dialek-dialek itu
dijelaskan dalam pemerian makna dan tidak diberi label khusus, kecuali
Jk berasal dari daerah Melayu Jakarta
Mal berasal dari daerah Melayu Malaysia
o Bahasa Daerah
Bl berasal dari daerah Bali
Bt berasal dari daerah Batak
Dy berasal dari daerah Sayak
Jw berasal dari daerah Jawa
Lp berasal dari daerah Lampung
Mdr berasal dari daerah Madura
Mk berasal dari daerah Minangkabau
Mn berasal dari daerah Minahasa
Mnd berasal dari daerah Menado
Plb berasal dari daerah Palembang
Sd berasal dari daerah Sunda
o Bahasa Asing
Ar berasal dari bahasa Arab
Bld berasal dari bahasa Belanda
Cn berasal dari bahasa Cina
Ing berasal dari bahasa Inggris
It berasal dari bahasa Italia
Jm berasal dari bahasa Jerman
Jp berasal dari bahasa Jepang
Lt berasal dari bahasa Latin
Par berasal dari bahasa Parsi
Prt berasal dari bahasa Portugis
Skot berasal dari bahasa Skotlandia
Skt berasal dari bahasa Sanskerta
Sp berasal dari bahasa Spanyol
Yn berasal dari bahasa Yunani
8. Memperoleh pengembangan kata dalam berbagai imbuhan.
Anda dapat memeriksa kembali penggunaan imbuhan yang selama ini dilakukan. Sebab beberapa
imbuhan yang awalnya kita perkirakan lazim digunakan di dalam berbahasa yang baik dan benar,
ternyata setelah dilihat dalam kamus penggunaannya berbeda. Oleh karena itu saat anda menulis
dengan menggunakan kata berimbuhan yang terdengar rancu, sebaiknya sesuaikan lagi dengan
pedoman penggunaan yang ditampilkan dalam KBBI.
9. Tempat untuk memahami arti suatu kata.
Jika anda kebetulan baru mendengar suatu kata dan bingung terhadap penggunaannya pada suatu
kaliman, sudah sepatutnya anda memeriksa kembali Kamus Besar Bahasa Indonesia sehingga
mengetahui dengan jelas “apa sebenarnya makna dari kata tersebut.”
10. Menemukan contoh penggunaan kata tertentu dalam kalimat.
Sebuah kata bisa disandingkan dengan berbagai kalimat yang digunakan dalam bahasa formal.
Kita bisa menjadikan semua contoh kalimat yang diberikan sebagai bahasa yang lazim digunakan
secara baku.