Anda di halaman 1dari 21

PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI-HISTOLOGI

MATA, THT, COLLI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019/2020
Petunjuk Praktikum Anatomi:
Regiones Capitis et Cervicalis
Disusun oleh:
dr. O Paundralingga,
dr. Danik Agustin, M.Kes dan
Tim Diseksi
Diedit oleh :
dr. Khuznita Dasa N
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
______________________________________________________________________

A. Scalp
1. Jaringan lunak scalp menutupi cranium dari supercilium (alis) sampai linea
nuchalis superior, dan meluas ke lateral sampai ke linea temporalis inferior
dextra et sinistra. Lapisan-lapisan penyusun scalp secara akrostik membentuk
kata SCALP
a. Skin yang ditumbuhi rambut
b. Connective tissue : jaringan ikat padat subkutan yang mengandung
pembuluh darah dan nervus kulit kepala.
c. Aponeurosis (epicranial aponeurosis, galea aponeurotica) :
menghubungkan m. frontalis ke m. occipitalis
d. Loose connective tissue. Jaringan ini memungkinkan kulit kepala bergerak
diatas calvaria
e. Pericranium: periosteum cranium
2. Scalp mendapatkan vaskularisasi yang berlimpah baik dari A. Carotis externa
maupun interna. Identifikasilah beberapa arteri yang menyuplai kulit kepala:
a. A. Temporalis superficialis
b. A. Occipitalis
Arteri-arteri lain yang menyuplai adalah A. Auricularis posterior (dari A. Carotis
externa), A. Supraorbitalis dan A. Supratrochlearis (dari A. Carotis interna).
Jaringan ikat scalp yang banyak mengandung kolagen melekat pada permukaan
pembuluh darah, sehingga saat pembuluh darah tersobek kolagen tersebut
menghambat penutupan lumen. Ini menyebabkan perdarahan kulit kepala
seringkali profus.
3. Keberadaan venae emmisariae yang menghubungkan vena di loose connective
tissue scalp dengan vena-vena intracranial menyebabkan scalp disebut daerah
berbahaya, karena saat terjadi infeksi yang terjadi pada scalp dapat menyebar
ke lapisan jaringan ikat longgar. Dari situ infeksi akan masuk ke dalam
intracranial
4. Inervasi sensoris scalp berasal dari baik nervus trigeminus maupun nervi
spinales.
a. N. Supraorbitalis dan N. Supratrochlearis (cabang-cabang n. Frontalis,
V1) menginervasi bagian anterior
b. N. Zygomaticotemporalis (cabang V2) dan N. Auriculotemporalis (cabang
V3) menginervasi bagian lateral
c. N. Occipitalis major et minor menginervasi bagian posterior
5. M. Occipitofrontalis (S2.40. Gb 8.62): origo venter occipitalis os occipitalis dan
insertio-nya pada galea aponeurotica. Origo venter frontalis adalah kulit sinciput
(dahi) dan supercilium, sedangkan insertio-nya pada galea aponeurotica. Otot ini
diinervasi oleh nervus facialis (VII).
6. M. Temporalis (S2.43.Gb 8.65) : temukan pada bagian latera calvaria dan
perhatikanlah bahwa scalp berakhir pada fascia temporalis.

B. Regio Facialis superficialis


1. Regio facialis pada donor yang anda pelajari telah dilepaskan kulitnya. Kulit regio
ini sangat tipis dan dapat bergerak bebas kecuali kulit tepat superficial dari
hidung dan telinga. Otot mimik wajah berorigo dari cranium dan berinsertio di
kulit wajah, kontraksinya berfungsi sebagai sfingter atau dilator bukaan struktur
seperti mata, mulut, dan hidung.
2. Pada diri anda sendiri menggunakan cermin, amatilah landmark permukaan
regio facialis
a. Regio oralis: rima oris, labia oris (labium superius et inferius),
philtrum, angulus oris
b. Regio orbitalis: supercilium, palpebrae, rima palpebrarium, angulus
oculi, cilia
c. Rego nasalis: radix nasi, dorsum nasi, apex nasi, ala nasi, nares
3. Pada teman anda, pelajarilah regio auricularis dan identifikasilah pinna: helix,
antihelix, concha, tragus, antitragus, dan lobus auricula
4. Fascia superficialis regio facialis merupakan tempat beradanya glandula parotis,
musculi faciei (otot mimik wajah), cabang-cabang N. Facialis, cabang-cabang N.
Trigeminus, A et V facialis dan cabang-cabangnya
a. Musculi Faciei
i. M. Orbicularis oculi (S2.40.Gb 8.62). Mengelilingi rima
palpebrarum. Perlekatan medial struktur ini adalah margo medialis
orbita, Lig. palpebrale mediale, os lacrimalis. Perlekatan lateralnya
adalah kulit disekitar margo orbita. Otot ini diinervasi oleh rr.
temporalis et zygomaticus nervus facialis.
1. Pars orbitalis (S2.40.Gb 8.62) – mengelilingi margo
orbitalis dan berperan dalam menutup mata dengan erat
2. Pars palpebralis (S2.40.Gb 8.62) – bagian yang lebih
tipis yang terletak di palpebra, berperan dalam berkedip
Otot-otot sekitar mulut. Otot-otot ini berperan untuk mengubah
bentuk mulut dan bibir
ii. M. Orbicularis oris (S2.40.Gb 8.62). Mengelilingi rima oris,
membentuk otot intrinsik dari labium oris, dan membentuk
anyaman dengan otot-otot labium lain.
Otot-otot yang berada di superior dari labium superior oris dari
lateral ke medial adalah:
iii. M. Zygomaticus major (S2.40.Gb 8.62). Memiliki perlekatan
lateral os zygomaticum dan perlekatan medial adalah angulus
oris. Berfungsi untuk menarik sudut bibir ke superior dan posterior
seperti saat tertawa. M. Zygomaticus minor yang lebih kecil
terletak di medialnya.
iv. M. Levator labii superioris (S2.40.Gb 8.62). Memiliki perlekatan
superior di maxilla tepat dibawah margo orbitalis dan perlekatan
inferior terletak di labium superior. Berfungsi untuk elevasi labium
superior oris.
v. M. Levator labii superioris alaque nasi (S2.40.Gb 8.62).
Berasal dari angulus oculi medialis untuk bersatu dengan levator
labii superioris dan menuju cartilago alaris nasi
vi. M. Levator anguli oris (S2.40.Gb 8.62) terletak profundus dari
levator labii superioris dan buccal fat pad, berasal dari fossa
canina untuk melekat pada angulus oris
Otot yang berada di inferior rima oris
vii. M. Depressor anguli oris (S2.40.Gb 8.62). Memiliki perlekatan
inferior pada mandibula dan perlekatan superior pada angulus
oris. Struktur ini berfungsi depresi sudut mulut
viii. M. Depressor labii inferioris (S2.40.Gb 8.62). Berasal dari
mandibula di medial dari for.mentale untuk berakhir di orbicularis
oris dan kulit labium inferior.
ix. M. Platysma (S2.41.Gb 8.63)
Otot-otot yang terletak di lateral rima oris
x. M. Risorius (S2.40.Gb 8.62), otot kecil yang memiliki arah serat
horizontal menuju ke angulus oris
xi. M. Buccinator(S2.42.Gb 8.64). Otot ini merupakan penyusun
dinding lateral cavum oris, menghubungkan maxilla dan
mandibula. Di posterior, ia melekat ke raphe pterygomandibularis
sedangkan perletakatan ateriornya adalah angulus oris
Pelajarilah dari atlas anda otot-otot lain di wajah
xii. M. Mentalis
xiii. M. Procerus
xiv. M. Nasalis
xv. Otot sekitar auricula: Mm. Auriculares superior, anterior, et
posterior
b. Musculi masticatoriii. Dari empat otot dalam grup ini yang dapat kita amati
secara superficial adalah M. Masseter (S2.42.Gb 8.64) yang menutupi
permukaan lateral ramus mandibulae dengan origo yang terletak pada
arcus zygomaticus.
c. Pembuluh darah regio facialis
i. A. Facialis (S2.47.Gb 8.71). Melewati sisi inferor mandibula pada
sisi anterior M. Masseter. Ikuti A. Facialis ke arah inferior dan
perhatikan bahwa struktur ini melewati dalam kelenjar
submandibular di leher, dan menjadi superfisial saat melewati
batas inferor mandibula. Didekat sudut bibir, A. Facialis
bercabang menjadi A. labialis inferior dan A. labialis superior. Ikuti
A. facialis di lateral hidung, dimana berubah nama menjadi A.
angularis
ii. V. Facialis (S2.47.Gb 8.71). Terletak di posterior A. Facialis.
d. Nervus sensoris regio facialis berasal dari N. Trigeminus. Pelajari dari
atlas anda lokasi dan distribusi:
i. N. Supraorbitalis (S2.46.Gb 8.70). Cabang dari divisi
ophtalmicus n. Trigeminus (V1). Struktur ini akan melewati
foramen supraorbital pada os frontalis untuk mencapai kulit diatas
mata.
ii. N. Infraorbital (S2.47.Gb 8.71). Cabang dari divisi maxillaris n.
Trigeminus ( V2). Struktur ini melewati formaen infraorbital maxilla
untuk memberi inervasi palpebra inferior, sisi hidung dan atas
mulut.
iii. N. Mental (S2.47.Gb 8.71). Cabang dari divisi mandibula n.
Trigeminus ( V3). Struktur ini muncul dari foramen mentalis
mandibulae untuk meginervasi sensoris pada bagian bawah bibir
dan dagu
e. Nervus motoris Mm. Faciei adalah N. Facialis yang memiliki beberapa
cabang di regio facialis
i. Rr. Temporales (S2.46.Gb 8.70) , berjalan naik ke anterior dari
pinna
ii. Rr. Zygomatici (S2.46.Gb 8.70), berjalan melintas os
zygomaticum menuju ke angulus lateralis oculi
iii. Rr. Buccales (S2.46.Gb 8.70) , berjalan melintasi wajah untuk
menuju regio buccalis
iv. Rr. Marginalis mandibulae (S2.46.Gb 8.70), berjalan dibawah
angulus mandibulae sepanjang mandibula sampai ke mentum
v. R. Coli (S2.47.Gb 8.71), berjalan menurun dari bagian bawah
parotis ke arah leher profundus dari m. Platysma yang
diinervasinya
Jika cabang-cabang tadi ditelusuri ke pangkalnya, sampai kedalam
glandula parotis, anda akan menemukan plexus intraparotideus yang
hulunya muncul dari foramen stylomastoideus pada os temporal.
f. Glandula parotidea dan ductus parotideus.
i. Ductus Parotideus (S2.40.Gb 8.62) : Melintasi permukaan
lateral m. Masseter sekitar 2 cm inferior dari arcus zygomaticus
untuk menembus m. Buccinator dan membuka ke cavum oris
diseberang gigi molar 2 atas.
ii. Glandula parotidea (S2.40.Gb 8.62) : Telusuri ductus
parotideus dan identifikai margo anterior parotid gland. Glandula
yang terletak inferior dari arcus zygomaticus anterior dari pinna
dan posterior dari ramus mandibulae ini dibungkus oleh fascia
parotidea (parotid sheath). Glandula parotidea berdasarkan
posisinya terhadap plexus intraparotideus, glandula ini dibagi
menjadi pars superfisialis dan pars profundus.

C. Regio facialis profundus et Regio temporalis


1. Pada cadaver dengan parotid bed yang sudah dibersihkan, sibakkan M.
Masseter dan arcus zygomaticus ke arah inferior dan amati M. Temporalis.
Perhatikan origonya yang berasal dari fascia temporalis dan permukaan fossa
temporalis dan insertionya pada proc. Coronoideus mandibulae.
2. Sibakkan M. Temporalis ke superior untuk menemukan struktur neurovaskular
yang terletak di produfundusnya: A. Temporalis profunda dan N. Temporalis
profundus
3. Pada cadaver dengan ramus zygomaticus yang sudah dilepaskan, amati sisa-
sisa dua mm. Masticatorii lainnya:
a. M. Pterygoideus lateralis (S2.44.Gb 8.67) . Otot ini memiliki arah serat
horizontal dari collum mandibulae ke lamina pterygoideus lateralis. Otot
ini dihancurkan dalam proses diseksi untuk dapat melihat struktur-struktur
lain di fossa infratemporalis.
b. M. Pterygoideus medialis (S2.44.Gb 8.67) . Otot ini memiliki arah serat
yang sama dengan M. Masseter namun terletak pada sisi internal ramus
mandibulae. Berorigo dari lamina pterygoideus lateralis di sebelah lebih
medial
Mm. Masticatorii mendapatkan inervasi motoris dari portio minor N. Mandibularis
(V3)
4. Identifikasilah A. Maxillaris yang merupakan cabang terminal A. Carotis externa.
Arteri ini memasuki regio infratemporalis dengan lewat di sebelah medial
mandbula 2 cm inferior dari art.temporomandibularis. Arteri ini dapat dipelajari
dalam 3 bagian:
a. Pars mandibularis. Dimulai dari ramus mandibulae sampai m.
Pterygoideus lateralis. Cobalah untuk menemukan dua cabang dari
bagian ini:
i. A. Meningea media (S2.52.Gb 8.79) . Arteri ini menembus M.
Pterygoideus lateralis untuk kemudian dilingkari oleh N.
Auriculotemporalis dan terus berjalan menuju foramen spinosum
untuk memasuki fossa cranii media dan menyuplai dura mater
ii. A. Alveolaris inferior (S2.52.Gb 8.79) , memasuki foramen
mandibulae bersama dengan nervusnya untuk menyuplai
mandibula dan gigi-gigi bawah
b. Pars pterygoideus. Bagian ini dapat berada superficial atau profundus
terhadap M. Pterygoideus lateralis. Cobalah untuk menemukan:
i. A. Temporalis profundus (S2.51.Gb 8.77)
c. Pars pterygopalatina. Bagian yang berada dalam fossa pterygopalatina
ini akan menyuplai cavum nasi (A. Sphenopalatina), maxilla dan gigi-gigi
molar dan premolar atas (A. Infraorbitalis), palatum durum dan molle (A.
Palatina descendens). Perhatikan cabang-cabang tersebut dalam atlas
anda
5. Identifikasilah cabang-cabang N. Mandibularis
a. N. Alveolaris inferior (S2.51.Gb 8.77) yang berjalan bersama arterinya
memasuki foramen mandibulae dan berjalan di canalis mandibulae dan
menyuplai gigi-gigi bawah dan kemudian bercabang menjadi N. Mentalis
yang meninggalkan mandibula lewat foramen mentale.
b. N. Lingualis (S2.51.Gb 8.77) terletak di anterior N. Alveolaris inferior.
Nervus ini merupakan nervus sensoris untuk 2/3 anterior lingua dan
membawa sensibilitas rasa dan axon-axon preganglionik parasimpatis
melalui Chorda tympani
6. Art. Temporomandibularis/Temporomandibular Joint (S2.43.Gb 8.65)
a. Merupakan sendi condylaris yang terdiri dari bagian superior dan bagian
inferior yang masing-masingnya memiliki cavum synovial yang terpisah.
Kedua bagiannya dipisahkan oleh discus articularis dan diliputi oleh
capsula articularis.
b. Ada 2 macam gerakan yang bisa terjadi temporomandibular joint. Pada
bagian superior, gerakan meluncur terjadi antara discus articularis dan
fossa mandibularis (protursi dan retraksi). Pada bagian inferior, gerakan
engsel terjadi antara caput mandibula dan discus articularis

D. Orbita
1. Lakukanlah pengamatan pada cadaver yang cavum orbita-nya telah dibuka dari
superior.
2. Temukanlah nervus-nervus berikut
a. N. Frontalis (S2.117.Gb 9.46) . Cabang dari N Ophthalmicus (V1).
Berjalan dari apex orbit ke arah margo orbit superior. Bercabang menjadi
N. Supratrochlearis dan N. Supraorbitalis
b. N. Throclearis (S2.117.Gb 9.46) . Melewati fissura orbital superior di
medial dari N. Frontalis untuk menginervasi M. Obliquus superior
c. N. Abducens (S2.117.Gb 9.46) . Nervus ini berada di dalam sinus
cavernosus bersama A. Carotis interna, dan kemudian memasuki fissura
orbitalis inferior, melewati 2 caput M. Rectus lateralis, kearah lateral dan
memasuki permukaan medial dari M. Rectus lateralis
3. Temukanlah otot-otot berikut
a. M. Levator palpebra superior (S2.112.Gb 9.35) . Menempel pada
palpebra superior, yang berfungsi untuk elevasi
b. M. Rectus superior (S2.112.Gb 9.35) . terletak di inferior M. Levator
palpebra superior. menempel pada bola mata dengan tendon yang lebar
dan tipis. Perhatikan bahwa cabang superior dari N. Occulomotor
(S2.117.Gb 9.46) mencapai permukaan inferior M. Rectus superior.
c. M. Obliquus superior (S2.112.Gb 9.35) . Berada pada sisi medial
orbita. Tendon otot ini melewati trochlea.
d. M. Rectus lateralis (S2.112.Gb 9.35) .
e. N. Abducent (S2.117.Gb 9.46) . Melewati 2 caput M. Rectus lateralis,
kearah lateral dan memasuki permukaan medial dari M. Rectus lateralis
4. Perhatikanlah preparat demo untuk bulbus oculi (S2.119.Gb 9.48) . Amati
tunica fibrosa bulbi (sclera dan cornea), tunica vasculosa (corpus ciliare,
processus ciliaris, iris, pupilla), dan tunica interna bulbi (retina, nervus opticus),
dan lens
E. Cavum nasi
1. Amati septum nasi (S2.6.Gb 8.5) yang dimukosanya berjalan N. Nasopalatinus
dan A. Sphenopalatina.
2. Amati dinding lateral cavum nasi, dan identifikasi
a. recessus Sphenoethmoidalis (S2.65.Gb 8.100) . Diatas concha
superior
b. Concha nasi superior (S2.25.Gb 8.28) dan Meatus nasi superior
c. Concha nasi medius (S2.25.Gb 8.28) dan Meatus nasi medius
(S2.25.Gb 8.29)
i. Hiatus semilunaris (S2.25.Gb 8.29)
d. Concha nasi inferior (S2.25.Gb 8.28) dan Meatus nasi inferior
(S2.25.Gb 8.29)
i. Apertura ductus nasolacrimalis
3. Amati Vestibulum nasi (S2.60.Gb 8.92) . Ruangan pendek superior dari naris
dan anterior dari meatus inferior
4. Amati Sinus paranasalis:
a. Sinus frontalis (S2.10.Gb 8.10) . Cavitas tidak teratur yang biasanya
berbeda ukuran pada tiap sisi. Tiap sinus frontalis membuka ke concha
medialis melalui duktus frontonasal atau melalui ostium ke infundibulum
ethmoidal.
b. Sinus ethmoidalis (S2.28.Gb 8.10) . Terletak di dalam labirin dari os
ethmoid. Sinusnya tipis, berdinding irregular membentuk penampakan
seperti “sarang tawon”. Sel-sel nya dibagi menjadi anterior, medial,
posterior, dan ketiganya dibedakan berdasarkan letak saluran dan lokasi
di os ethmoid
c. Sinus sphenoidalis (S2.10.Gb 8.10) . Di tutupi oleh mukosa yang
merupakan lanjutan dari mukosa cavum nasi. Terletak inferior dari fossa
hypophysea dan gl. pituitary. Terletak di cavum nasi posterior didalam
corpus os sphenoid. Terpisah oleh septum tipis, bony, kedua sinus
berbeda bentuk. Tiap sinus dihubungkan dengan sphenoehmoidal recess
melalui foramen di dinding anterior
d. Sinus maxillaris (S2.28.Gb 8.35) . Terletak di corpus maxilla. Atap
sinus maxillaris adalah lantai orbita, sedangkan alasnya adalah proc.
Alveolaris maxillaris. Ostium sinus ini berada di dekat atap sinus. N.
Infraorbital menginervasi mukosa sinus

F. Cavitas oris
1. Vestibulum oris (S2.68.Gb 8.106)
a. Papilla ductus parotidei (S2.92.Gb 8.156)
2. Cavitas oris propria
a. Palatum
i. Palatum durum (S2.68.Gb 8.106)
ii. Palatum molle (S2.68.Gb 8.106) ; Velum palatinum
iii. Rugae palatinae
b. Gingiva (S2.68.Gb 8.106)
c. Caruncula sublingualis (S2.92.Gb 8.157)
d. Plica sublingualis
3. Glandulae salivariae majores
a. Glandula sublingualis (S2.93.Gb 8.159) . Terletak di profundus
mukosa dan berada didekat M. Mylohyoid
b. Glandula submandibularis (S2.93.Gb 8.158)
i. Ductus submandibularis. Terletak di sisi medial gl. Sublingualis.
Ikuti ductus submandibularis kearah posterior untuk menemukan
pars profundus gl. Submandibularis yang terletak di sisi profundus
M. Mylohoideus. Perhatikan bahwa N.lingualis melewati lateral,
inferior, dan medial ductus submandiularis
4. Dentes
a. Dens incisivus
b. Dens caninus
c. Dens premolaris
d. Dens molaris
5. Lingua
a. Corpus lingua (S2.82.Gb 8.137)
b. Radix lingua (S2.82.Gb 8.137)
c. Dorsum lingua (S2.82.Gb 8.137)
i. Pars anterior/presulcalis
ii. Pars posterior/postsulcalis
d. Facies inferior linguae (S2.87.Gb 8.149)
e. Apex linguae (S2.82.Gb 8.137)
f. Frenulum linguae (S2.92.Gb 8.157)
g. Sulcus medianus linguae (S2.92.Gb 8.157)
h. Sulcus terminalis linguae (S2.82.Gb 8.137)
i. Papilla linguales (S2.82.Gb 8.137)
j. Foramen caecum linguae (S2.82.Gb 8.137)
k. Musculi linguae
i. M. Genioglossus (S2.176.Gb 11.17) . Perlekatan anteriornya
adalah spina mentalis superior mandibula dan perlekatan
posteriornya adalah os hyoid dan lidah. Berfungsi untuk
menjulurkan lidah. Diinervasi oleh n. Hypoglossus (XII)
ii. M. Hyoglossus (S2.208.Gb 11.78) . Perlekatan inferior adalah
corpus dan cornu majus os hyoid. Perlekatan superior sisi lateral
lidah. Berfungsi untuk retraksi dan depresi lidah
iii. M. Styloglossus (S2.171.Gb 11.11) . Perlekatan superior
terletak di processus styloideus dan perlekatan inferior adalah sisi
lateral lidah. Berfungsi untuk retraksi lidah dan menarik ke arah
superior.
iv. M. Palatoglossus
v. Otot intrinsik lidah
1. M. Longitudinalis superior et inferior
2. M. Transversus linguae
3. M. Verticalis linguae
I. PHARYNX-LARYNX
I.A. PHARYNX
1. Pharynx dibagi menjadi 3 bagian, pelajari batas masing-masing bagian dan beri
nomer pada struktur yang diberi tanda di preparat :
2. PARS CIRCULARIS, pelajari batas masing-masing bagian :
§
M. constrictor pharyngealis superior
§
M. constrictor pharyngealis media
§
M. constrictor pharyngealis inferior :

Innervation : N. vagus (N.X)


Action : pushes bolus into the oesophagus
3. PARS LONGITUDINALIS, pelajari batas masing-masing bagian dan beri nomer
pada struktur yang diberi tanda di preparat
• M. stylopharyngeus
• M. palatopharyngeus
• M. salphyngopharyngeus

Innervation : N.vagus (N.X), except M. stylopharyngeus from N. glossopharyngeus


(N.IX)
Action : elevate pharynx

I. B LARYNX
1. Ruangan pada larynx :
§
Cavum laryngis superior/ Vestibulum laryngis
§
Cavum laryngis media/ Ventriculus laryngis
§
Cavum laryngis inferior/ Cavum infraglotidis

2. Pintu pada larynx :


§
Aditus laryngeus
§
Rima vestibuli
§
Rima glotidis

3. Plica vestibuli / pita suara palsu


4. Plica vocalis / pita suara sesungguhnya

5. Cartilago Larynx :
§
Epiglottis
§
Cart. Thyroid
§
Cart. Cricoid

II. Tonsilla :
a. Tonsilla pharyngica, pada dinding dorsal nasopharynx
b. Tonsilla tubarius, di sekitar osteum pharyngicum tuba auditivae yang terletak di
dinding lateral nasopharynx
c. Tonsilla palatina, pada dinding lateral oropharynx, terletak di fossa tonsilaris
yang dibatasi oleh arcus palatoglossus di anterior dan arcus palatopharyngeus
di posterior. Tonsilla palatina tidak mengisi seluruh fossa tonsillaris, di sebelah
cranial terdapat cekungan yang disebut recessus supratonsillaris.
d. Tonsilla lingualis, terletak di radix lingualis, dorsal dari sulcus terminalis.

Keempat tonsilla ini seolah-olah membentuk cincin yang disebut Ring of Waldeyer’s.
PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI MIKROSKOPIK

ORGANON VISUS
PENDAHULUAN
Organon visus terdiri dari bola mata dan organ aksesoris nya. Bola mata terdiri dari dua
buah lengkungan dengan diameter tidak sama. Lengkungan depan merupakan 1/6
bagian bola mata yang membentuk media transparan yaitu cornea sedangkan
lengkungan bagian belakang berisi organ foto sensitif.
Organ aksesoris terdiri dari kelopak mata dan kelenjar air mata.

BOLA MATA
Tujuan : melihat struktur bola mata
Preparat : bola mata

Dinding depan bola mata ( Cornea )

Cornea merupakan lanjutan kedepan dari sclera; terdiri dari 5 lapis yaitu (dari
permukaan luar kedalam) :

1. Epithel cornea
2. Membrana Bowmann
3. Stroma cornea
4. Membrana Descement
5. Endothel cornea

Daerah peralihan dari cornea menjadi sclera disebut limbus corneae. Di limbus ini
carilah canalis Schlemm yang berbentuk irregular dan dilapisi endothel.

Dinding belakang bola mata terdiri dari :


1. Sclera
2. Tunica vasculosa (Choroidea)
3. Retina
1. Sclera
Lapisan sclera terdiri dari jaringan ikat fibrous dan menjadi lapisan terluar
bola mata.

2. Tunica Vasculosa (Choroidea)


Merupakan lapisan tengah, banyak mengandung pembuluh darah dan sel
pigment

3. Retina
Membentuk lapisan terdalam, dan preparat ini tampak terkelupas dari
lapisan choroidea. Lapisan retina terdiri dari ( luar ke dalam ) :
a. lapisan epithel berpigment (berbatasan langsung dengan lapisan
choroidea)
b. lapisan coni dari radioli:
- sel radiolus : bentuk cylindris, panjang dan kecil;
- sel conus : lebih pendek dan berbentuk kerucut dengan
ujung tumpul.
c. lamina / membrana limitans externa
d. stratum nucleare externum :
Terdiri dari :
- inti sel conus : besar, berbentuk oval, tercat pucat dan
terletak tepat dibawah membrana limitans externa
- inti sel radiolus : kecil, bentuk bulat dan tercat lebih gelap
terletak pada jarak yang berbeda dari membran limitans
externa.
e. stratum plexiformis externa : terdiri dari prosesus dan synaps sel – sel
fotoreseptor, neuron bipolar dan sel horizontal.
f. stratum nucleare interna; terdiri dari inti dan badan sel :
- Biopolar
- Assosiasi yaitu sel horizontal dan sel amacrine
- Muller
g. Starum plexiforme interna
lapisan sel ganglion
lapisan serabut syaraf lamina/ membrana limitans interna
Kearah depan, setelah ora serrata,lapisan choroidea berubah menjadi corpus
Ciliaris dan iris. Diantara cornea dan iris terdapat camera oculi anterior; diantara
Iris dan lensa terdapat camera oculi posterior.
Pada corpus ciliaris carilah :
- m.ciliaris
- processus ciliaris
- epithel ciliaris

Pupil terletak diantara kedua ujung iris.


Tugas :
Gambar dan tunjukkan :
1. Seluruh bola mata dan bagian-bagiannya
a. sclera, cornea dan perbatasannya
b. choroidea :
· corpus ciliaris dan processus ciliaris
· iris
c. retina
2. Sebut dan tunjukkan lapisan-lapisan pembentuknya ( lapisan-lapisan cornea dan
retina )
3. Ruang-ruang bola mata

PALPEBRA
Tujuan : melihat sruktur palpebra
Uraian singkat :
Srtuktur palpebra dari luar kedalam terdiri dari :
1. Kulit tipis yang tidak mengandung rambut kecuali ditepi bebasnya
2. Jaringan ikat longgar yang mengandung otot yaitu musculus Orbicularis oculi
3. Jaringan ikat padat yang membentuk tarsus, didalamnya terdapat kelenjar tarsalis
atau kelenjar Meibom
4. Lamina propira; terdiri dari jaringan ikat longgar
5. Conjuntiva palpebra; menutup permukaan dalam palpebra. Epithel conjuntiva terdiri
dari epithel columnar complex yang mengandung sel goblet.
Ditepi bebas kelopak mata selain terdapat muara kelenjar Meibom, deretan akar
rambut bulu mata, musculus ciliaris Riolani, kelenjar Moll dan Zeis

Tugas :
Gambarlah palpebra dan tunjukkan strukturnya.
KELENJAR LACRIMALIS
Tujuan : melihat struktur kelenjar lacrimalis.
Dengan pembesaran 100 X
Tampak kelenjar serous yang terbagi dalam beberapa lobuli oleh jaringan interlobular.
Di dalam satu lobuli terdapat beberapa alveoli kelenjar yag mengelilingi lumen dan
dilapisi epithel columnar. Alveoli satu dengan yang lain dipisahkan oleh jaringan ikat
alveolar.
Ductus interlobularis dan ductus intralobularis tampak tercat lebih gelap dengan inti
lebih padat dibanding inti sel – sel alveoli dengan batas lumen yang tegas. Antara basis
sel dan lamina basalis terdapat sel basket
Dengan pembesaran 450 X :
Tampak butir – butir zygomen halus atau vacuolae dalam sitoplasma sel – sel kelenjar
tersebut.
Tugas :
Gambar 1 lobuli kelenjar lacrimalis dengan struktur yang ada di dalam dan sekitarnya.
Menurut bentuknya termasuk kelenjar apakah ini ?
Tunjukkanlah :
1. lobuli – lobuli dengan jaringan interlobularis
2. alveoli - alveoli dengan jaringan interalveolaris.
3. ductus inter dan intralobularis.

ORGANON AUDITUS

PENDAHULUAN
Organon auditus dibagi menjadi 3 bagian :

1. Auris externa
2. Auris media
3. Auris interna

Auris interna karena bentuknya yang rumit maka disebut juga labyrinth
Terdapat 2 macam labyrinth yaitu :
- labyrinth ossea (LO)
- labyrinth membranacea (LM)

Antara LO dan LM berisi cairan perilymph, sedangkan endolymph mengisi LM.


Labyrinth tulang terdiri dari :
1. vestibulum
2. canalis semicircularis
3. cochlea
Yang kita punyai hanya preparat cochlea

COCHLEA (HE)
Tujuan : melihat cochlea dengan bagian-bagiannya.
Cochlaea dibentuk oleh canalis cochlearis yang berjalan secara spiral mengelilingi
modiolus dan berisi organon corti.
Ganglion spirale terdapat di modiolus; berjalan secara spiral di sepanjang dinding
bagian dalam canalis cochlea.
Sebagian dari modiolus menonjol kedalam canalis cochlea membentuk lamina spiralis
ossea. Di sepanjang dinding lateral canalis ossea terdapat penonjolan yang dibentuk
oleh penebalan periosteum dan disebut ligamen spirale. Antara lamina spiralis ossea
dan ligament spirale terdapat membran jaringan ikat disebut lamina spiralis
membranacea = membrana basilaris. Diatas membrana ini terdapat membran tipis yaitu
membrana vestibularis “Reissneri” yang berjalan oblique dari lamina spiralis ke pars
ossea dari cochlea.
Dengan demikian, pada penumpang canalis spiralis cochlea terdapat 3 ruangan :

- scala vestibuli (ruangan yang terdapat di atas)


- scala media (=ductus cochlearis) (ruang di tengah)
- scala tympani (ruangan di bagian bawah).

Ductus cochlearis merupakan bagian dari LM, yang mengandung organon corti, suatu
organ yang berperan dalam hal pendengaran.
Tugas
Gambarlah penampang cochlea dengan bagian-bagiannya dan carilah dengan
pembesaran lemah dan kuat :
1. Modiolus
2. Ganglion Spirale
3. Lamina Spirale Ossea
4. Ligamen Spirale
5. Membrana basilaris
6. Membrana Reissneri
7. Scala Vestibuli
8. Scala Media
9. Scala Tympani

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai