MALANG
2019/2020
Petunjuk Praktikum Anatomi:
Regiones Capitis et Cervicalis
Disusun oleh:
dr. O Paundralingga,
dr. Danik Agustin, M.Kes dan
Tim Diseksi
Diedit oleh :
dr. Khuznita Dasa N
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
______________________________________________________________________
A. Scalp
1. Jaringan lunak scalp menutupi cranium dari supercilium (alis) sampai linea
nuchalis superior, dan meluas ke lateral sampai ke linea temporalis inferior
dextra et sinistra. Lapisan-lapisan penyusun scalp secara akrostik membentuk
kata SCALP
a. Skin yang ditumbuhi rambut
b. Connective tissue : jaringan ikat padat subkutan yang mengandung
pembuluh darah dan nervus kulit kepala.
c. Aponeurosis (epicranial aponeurosis, galea aponeurotica) :
menghubungkan m. frontalis ke m. occipitalis
d. Loose connective tissue. Jaringan ini memungkinkan kulit kepala bergerak
diatas calvaria
e. Pericranium: periosteum cranium
2. Scalp mendapatkan vaskularisasi yang berlimpah baik dari A. Carotis externa
maupun interna. Identifikasilah beberapa arteri yang menyuplai kulit kepala:
a. A. Temporalis superficialis
b. A. Occipitalis
Arteri-arteri lain yang menyuplai adalah A. Auricularis posterior (dari A. Carotis
externa), A. Supraorbitalis dan A. Supratrochlearis (dari A. Carotis interna).
Jaringan ikat scalp yang banyak mengandung kolagen melekat pada permukaan
pembuluh darah, sehingga saat pembuluh darah tersobek kolagen tersebut
menghambat penutupan lumen. Ini menyebabkan perdarahan kulit kepala
seringkali profus.
3. Keberadaan venae emmisariae yang menghubungkan vena di loose connective
tissue scalp dengan vena-vena intracranial menyebabkan scalp disebut daerah
berbahaya, karena saat terjadi infeksi yang terjadi pada scalp dapat menyebar
ke lapisan jaringan ikat longgar. Dari situ infeksi akan masuk ke dalam
intracranial
4. Inervasi sensoris scalp berasal dari baik nervus trigeminus maupun nervi
spinales.
a. N. Supraorbitalis dan N. Supratrochlearis (cabang-cabang n. Frontalis,
V1) menginervasi bagian anterior
b. N. Zygomaticotemporalis (cabang V2) dan N. Auriculotemporalis (cabang
V3) menginervasi bagian lateral
c. N. Occipitalis major et minor menginervasi bagian posterior
5. M. Occipitofrontalis (S2.40. Gb 8.62): origo venter occipitalis os occipitalis dan
insertio-nya pada galea aponeurotica. Origo venter frontalis adalah kulit sinciput
(dahi) dan supercilium, sedangkan insertio-nya pada galea aponeurotica. Otot ini
diinervasi oleh nervus facialis (VII).
6. M. Temporalis (S2.43.Gb 8.65) : temukan pada bagian latera calvaria dan
perhatikanlah bahwa scalp berakhir pada fascia temporalis.
D. Orbita
1. Lakukanlah pengamatan pada cadaver yang cavum orbita-nya telah dibuka dari
superior.
2. Temukanlah nervus-nervus berikut
a. N. Frontalis (S2.117.Gb 9.46) . Cabang dari N Ophthalmicus (V1).
Berjalan dari apex orbit ke arah margo orbit superior. Bercabang menjadi
N. Supratrochlearis dan N. Supraorbitalis
b. N. Throclearis (S2.117.Gb 9.46) . Melewati fissura orbital superior di
medial dari N. Frontalis untuk menginervasi M. Obliquus superior
c. N. Abducens (S2.117.Gb 9.46) . Nervus ini berada di dalam sinus
cavernosus bersama A. Carotis interna, dan kemudian memasuki fissura
orbitalis inferior, melewati 2 caput M. Rectus lateralis, kearah lateral dan
memasuki permukaan medial dari M. Rectus lateralis
3. Temukanlah otot-otot berikut
a. M. Levator palpebra superior (S2.112.Gb 9.35) . Menempel pada
palpebra superior, yang berfungsi untuk elevasi
b. M. Rectus superior (S2.112.Gb 9.35) . terletak di inferior M. Levator
palpebra superior. menempel pada bola mata dengan tendon yang lebar
dan tipis. Perhatikan bahwa cabang superior dari N. Occulomotor
(S2.117.Gb 9.46) mencapai permukaan inferior M. Rectus superior.
c. M. Obliquus superior (S2.112.Gb 9.35) . Berada pada sisi medial
orbita. Tendon otot ini melewati trochlea.
d. M. Rectus lateralis (S2.112.Gb 9.35) .
e. N. Abducent (S2.117.Gb 9.46) . Melewati 2 caput M. Rectus lateralis,
kearah lateral dan memasuki permukaan medial dari M. Rectus lateralis
4. Perhatikanlah preparat demo untuk bulbus oculi (S2.119.Gb 9.48) . Amati
tunica fibrosa bulbi (sclera dan cornea), tunica vasculosa (corpus ciliare,
processus ciliaris, iris, pupilla), dan tunica interna bulbi (retina, nervus opticus),
dan lens
E. Cavum nasi
1. Amati septum nasi (S2.6.Gb 8.5) yang dimukosanya berjalan N. Nasopalatinus
dan A. Sphenopalatina.
2. Amati dinding lateral cavum nasi, dan identifikasi
a. recessus Sphenoethmoidalis (S2.65.Gb 8.100) . Diatas concha
superior
b. Concha nasi superior (S2.25.Gb 8.28) dan Meatus nasi superior
c. Concha nasi medius (S2.25.Gb 8.28) dan Meatus nasi medius
(S2.25.Gb 8.29)
i. Hiatus semilunaris (S2.25.Gb 8.29)
d. Concha nasi inferior (S2.25.Gb 8.28) dan Meatus nasi inferior
(S2.25.Gb 8.29)
i. Apertura ductus nasolacrimalis
3. Amati Vestibulum nasi (S2.60.Gb 8.92) . Ruangan pendek superior dari naris
dan anterior dari meatus inferior
4. Amati Sinus paranasalis:
a. Sinus frontalis (S2.10.Gb 8.10) . Cavitas tidak teratur yang biasanya
berbeda ukuran pada tiap sisi. Tiap sinus frontalis membuka ke concha
medialis melalui duktus frontonasal atau melalui ostium ke infundibulum
ethmoidal.
b. Sinus ethmoidalis (S2.28.Gb 8.10) . Terletak di dalam labirin dari os
ethmoid. Sinusnya tipis, berdinding irregular membentuk penampakan
seperti “sarang tawon”. Sel-sel nya dibagi menjadi anterior, medial,
posterior, dan ketiganya dibedakan berdasarkan letak saluran dan lokasi
di os ethmoid
c. Sinus sphenoidalis (S2.10.Gb 8.10) . Di tutupi oleh mukosa yang
merupakan lanjutan dari mukosa cavum nasi. Terletak inferior dari fossa
hypophysea dan gl. pituitary. Terletak di cavum nasi posterior didalam
corpus os sphenoid. Terpisah oleh septum tipis, bony, kedua sinus
berbeda bentuk. Tiap sinus dihubungkan dengan sphenoehmoidal recess
melalui foramen di dinding anterior
d. Sinus maxillaris (S2.28.Gb 8.35) . Terletak di corpus maxilla. Atap
sinus maxillaris adalah lantai orbita, sedangkan alasnya adalah proc.
Alveolaris maxillaris. Ostium sinus ini berada di dekat atap sinus. N.
Infraorbital menginervasi mukosa sinus
F. Cavitas oris
1. Vestibulum oris (S2.68.Gb 8.106)
a. Papilla ductus parotidei (S2.92.Gb 8.156)
2. Cavitas oris propria
a. Palatum
i. Palatum durum (S2.68.Gb 8.106)
ii. Palatum molle (S2.68.Gb 8.106) ; Velum palatinum
iii. Rugae palatinae
b. Gingiva (S2.68.Gb 8.106)
c. Caruncula sublingualis (S2.92.Gb 8.157)
d. Plica sublingualis
3. Glandulae salivariae majores
a. Glandula sublingualis (S2.93.Gb 8.159) . Terletak di profundus
mukosa dan berada didekat M. Mylohyoid
b. Glandula submandibularis (S2.93.Gb 8.158)
i. Ductus submandibularis. Terletak di sisi medial gl. Sublingualis.
Ikuti ductus submandibularis kearah posterior untuk menemukan
pars profundus gl. Submandibularis yang terletak di sisi profundus
M. Mylohoideus. Perhatikan bahwa N.lingualis melewati lateral,
inferior, dan medial ductus submandiularis
4. Dentes
a. Dens incisivus
b. Dens caninus
c. Dens premolaris
d. Dens molaris
5. Lingua
a. Corpus lingua (S2.82.Gb 8.137)
b. Radix lingua (S2.82.Gb 8.137)
c. Dorsum lingua (S2.82.Gb 8.137)
i. Pars anterior/presulcalis
ii. Pars posterior/postsulcalis
d. Facies inferior linguae (S2.87.Gb 8.149)
e. Apex linguae (S2.82.Gb 8.137)
f. Frenulum linguae (S2.92.Gb 8.157)
g. Sulcus medianus linguae (S2.92.Gb 8.157)
h. Sulcus terminalis linguae (S2.82.Gb 8.137)
i. Papilla linguales (S2.82.Gb 8.137)
j. Foramen caecum linguae (S2.82.Gb 8.137)
k. Musculi linguae
i. M. Genioglossus (S2.176.Gb 11.17) . Perlekatan anteriornya
adalah spina mentalis superior mandibula dan perlekatan
posteriornya adalah os hyoid dan lidah. Berfungsi untuk
menjulurkan lidah. Diinervasi oleh n. Hypoglossus (XII)
ii. M. Hyoglossus (S2.208.Gb 11.78) . Perlekatan inferior adalah
corpus dan cornu majus os hyoid. Perlekatan superior sisi lateral
lidah. Berfungsi untuk retraksi dan depresi lidah
iii. M. Styloglossus (S2.171.Gb 11.11) . Perlekatan superior
terletak di processus styloideus dan perlekatan inferior adalah sisi
lateral lidah. Berfungsi untuk retraksi lidah dan menarik ke arah
superior.
iv. M. Palatoglossus
v. Otot intrinsik lidah
1. M. Longitudinalis superior et inferior
2. M. Transversus linguae
3. M. Verticalis linguae
I. PHARYNX-LARYNX
I.A. PHARYNX
1. Pharynx dibagi menjadi 3 bagian, pelajari batas masing-masing bagian dan beri
nomer pada struktur yang diberi tanda di preparat :
2. PARS CIRCULARIS, pelajari batas masing-masing bagian :
§
M. constrictor pharyngealis superior
§
M. constrictor pharyngealis media
§
M. constrictor pharyngealis inferior :
I. B LARYNX
1. Ruangan pada larynx :
§
Cavum laryngis superior/ Vestibulum laryngis
§
Cavum laryngis media/ Ventriculus laryngis
§
Cavum laryngis inferior/ Cavum infraglotidis
5. Cartilago Larynx :
§
Epiglottis
§
Cart. Thyroid
§
Cart. Cricoid
II. Tonsilla :
a. Tonsilla pharyngica, pada dinding dorsal nasopharynx
b. Tonsilla tubarius, di sekitar osteum pharyngicum tuba auditivae yang terletak di
dinding lateral nasopharynx
c. Tonsilla palatina, pada dinding lateral oropharynx, terletak di fossa tonsilaris
yang dibatasi oleh arcus palatoglossus di anterior dan arcus palatopharyngeus
di posterior. Tonsilla palatina tidak mengisi seluruh fossa tonsillaris, di sebelah
cranial terdapat cekungan yang disebut recessus supratonsillaris.
d. Tonsilla lingualis, terletak di radix lingualis, dorsal dari sulcus terminalis.
Keempat tonsilla ini seolah-olah membentuk cincin yang disebut Ring of Waldeyer’s.
PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI MIKROSKOPIK
ORGANON VISUS
PENDAHULUAN
Organon visus terdiri dari bola mata dan organ aksesoris nya. Bola mata terdiri dari dua
buah lengkungan dengan diameter tidak sama. Lengkungan depan merupakan 1/6
bagian bola mata yang membentuk media transparan yaitu cornea sedangkan
lengkungan bagian belakang berisi organ foto sensitif.
Organ aksesoris terdiri dari kelopak mata dan kelenjar air mata.
BOLA MATA
Tujuan : melihat struktur bola mata
Preparat : bola mata
Cornea merupakan lanjutan kedepan dari sclera; terdiri dari 5 lapis yaitu (dari
permukaan luar kedalam) :
1. Epithel cornea
2. Membrana Bowmann
3. Stroma cornea
4. Membrana Descement
5. Endothel cornea
Daerah peralihan dari cornea menjadi sclera disebut limbus corneae. Di limbus ini
carilah canalis Schlemm yang berbentuk irregular dan dilapisi endothel.
3. Retina
Membentuk lapisan terdalam, dan preparat ini tampak terkelupas dari
lapisan choroidea. Lapisan retina terdiri dari ( luar ke dalam ) :
a. lapisan epithel berpigment (berbatasan langsung dengan lapisan
choroidea)
b. lapisan coni dari radioli:
- sel radiolus : bentuk cylindris, panjang dan kecil;
- sel conus : lebih pendek dan berbentuk kerucut dengan
ujung tumpul.
c. lamina / membrana limitans externa
d. stratum nucleare externum :
Terdiri dari :
- inti sel conus : besar, berbentuk oval, tercat pucat dan
terletak tepat dibawah membrana limitans externa
- inti sel radiolus : kecil, bentuk bulat dan tercat lebih gelap
terletak pada jarak yang berbeda dari membran limitans
externa.
e. stratum plexiformis externa : terdiri dari prosesus dan synaps sel – sel
fotoreseptor, neuron bipolar dan sel horizontal.
f. stratum nucleare interna; terdiri dari inti dan badan sel :
- Biopolar
- Assosiasi yaitu sel horizontal dan sel amacrine
- Muller
g. Starum plexiforme interna
lapisan sel ganglion
lapisan serabut syaraf lamina/ membrana limitans interna
Kearah depan, setelah ora serrata,lapisan choroidea berubah menjadi corpus
Ciliaris dan iris. Diantara cornea dan iris terdapat camera oculi anterior; diantara
Iris dan lensa terdapat camera oculi posterior.
Pada corpus ciliaris carilah :
- m.ciliaris
- processus ciliaris
- epithel ciliaris
PALPEBRA
Tujuan : melihat sruktur palpebra
Uraian singkat :
Srtuktur palpebra dari luar kedalam terdiri dari :
1. Kulit tipis yang tidak mengandung rambut kecuali ditepi bebasnya
2. Jaringan ikat longgar yang mengandung otot yaitu musculus Orbicularis oculi
3. Jaringan ikat padat yang membentuk tarsus, didalamnya terdapat kelenjar tarsalis
atau kelenjar Meibom
4. Lamina propira; terdiri dari jaringan ikat longgar
5. Conjuntiva palpebra; menutup permukaan dalam palpebra. Epithel conjuntiva terdiri
dari epithel columnar complex yang mengandung sel goblet.
Ditepi bebas kelopak mata selain terdapat muara kelenjar Meibom, deretan akar
rambut bulu mata, musculus ciliaris Riolani, kelenjar Moll dan Zeis
Tugas :
Gambarlah palpebra dan tunjukkan strukturnya.
KELENJAR LACRIMALIS
Tujuan : melihat struktur kelenjar lacrimalis.
Dengan pembesaran 100 X
Tampak kelenjar serous yang terbagi dalam beberapa lobuli oleh jaringan interlobular.
Di dalam satu lobuli terdapat beberapa alveoli kelenjar yag mengelilingi lumen dan
dilapisi epithel columnar. Alveoli satu dengan yang lain dipisahkan oleh jaringan ikat
alveolar.
Ductus interlobularis dan ductus intralobularis tampak tercat lebih gelap dengan inti
lebih padat dibanding inti sel – sel alveoli dengan batas lumen yang tegas. Antara basis
sel dan lamina basalis terdapat sel basket
Dengan pembesaran 450 X :
Tampak butir – butir zygomen halus atau vacuolae dalam sitoplasma sel – sel kelenjar
tersebut.
Tugas :
Gambar 1 lobuli kelenjar lacrimalis dengan struktur yang ada di dalam dan sekitarnya.
Menurut bentuknya termasuk kelenjar apakah ini ?
Tunjukkanlah :
1. lobuli – lobuli dengan jaringan interlobularis
2. alveoli - alveoli dengan jaringan interalveolaris.
3. ductus inter dan intralobularis.
ORGANON AUDITUS
PENDAHULUAN
Organon auditus dibagi menjadi 3 bagian :
1. Auris externa
2. Auris media
3. Auris interna
Auris interna karena bentuknya yang rumit maka disebut juga labyrinth
Terdapat 2 macam labyrinth yaitu :
- labyrinth ossea (LO)
- labyrinth membranacea (LM)
COCHLEA (HE)
Tujuan : melihat cochlea dengan bagian-bagiannya.
Cochlaea dibentuk oleh canalis cochlearis yang berjalan secara spiral mengelilingi
modiolus dan berisi organon corti.
Ganglion spirale terdapat di modiolus; berjalan secara spiral di sepanjang dinding
bagian dalam canalis cochlea.
Sebagian dari modiolus menonjol kedalam canalis cochlea membentuk lamina spiralis
ossea. Di sepanjang dinding lateral canalis ossea terdapat penonjolan yang dibentuk
oleh penebalan periosteum dan disebut ligamen spirale. Antara lamina spiralis ossea
dan ligament spirale terdapat membran jaringan ikat disebut lamina spiralis
membranacea = membrana basilaris. Diatas membrana ini terdapat membran tipis yaitu
membrana vestibularis “Reissneri” yang berjalan oblique dari lamina spiralis ke pars
ossea dari cochlea.
Dengan demikian, pada penumpang canalis spiralis cochlea terdapat 3 ruangan :
Ductus cochlearis merupakan bagian dari LM, yang mengandung organon corti, suatu
organ yang berperan dalam hal pendengaran.
Tugas
Gambarlah penampang cochlea dengan bagian-bagiannya dan carilah dengan
pembesaran lemah dan kuat :
1. Modiolus
2. Ganglion Spirale
3. Lamina Spirale Ossea
4. Ligamen Spirale
5. Membrana basilaris
6. Membrana Reissneri
7. Scala Vestibuli
8. Scala Media
9. Scala Tympani
Jawaban :