Anda di halaman 1dari 10

43

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian hubungan lama menjalani terapi


hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik di Unit
Hemodialisis RS Bhayangkara Denpasar. Penjelasan tersebut meliputi kualitas
hidup, karakteristik demografi, lama HD. Pada analisis bivariat dijelaskan tentang
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Jumlah total
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 13 orang yang memenuhi kriteria
inklusi.

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Subyek Penelitian

Instalasi Hemodialisis merupakan satu unit pelayanan yang ada di RS

Bhayangkara Denpasar. Instalasi Hemodialisis RS Bhayangkara Denpasar

diresmikan oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar oleh dr. Is Sarifin,

Sp.B pada tanggal 9 Mei 2016, dan mulai beroperasi pada tanggal 23 Juni 2016.

Kapasitas mesin dan tempat tidur yang tersedia sebanyak sepuluh mesin dan

kesepuluh mesin untuk pasien reguler, dan tidak melayani pasien dengan HbsAg

positif.

Dari segi ketenagaan terdiri dari satu orang dokter konsultan Ginjal dan

Hipertensi, satu orang dokter spesialis Penyakit Dalam sebagai penanggung jawab,

satu orang dokter umum sebagai dokter pelaksana, empat orang perawat dengan

kualifikasi mahir empat orang dan satu orang petugas administrasi. Shift jaga untuk

saat ini melayani shift pagi .

43
44

Kebijakan di Instalasi Hemodialisis RS Bhayangkara Denpasar bekerja

sama dengan PT. Syafa Kencana Alkesindo dengan pemakaian Dializer Low Flux

(17H), dengan waktu dialysis 4,5 jam tiap kali tindakan dialysis sesuai dengan

peresepan yang dibuat dokter penanggung jawab. Setiap pasien baru yang akan

dilakukan tindakan hemodialysis terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan HBsAG

dan Anti HCV.

2. Analisa univariat

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, persentase responden

laki-laki 69.2 % dan perempuan 30.8% seperti terlihat dalam tabel 5.1

No Jenis Kelamin
Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Laki-laki 9 69.2

2. Perempuan 4 30.8

Jumlah
13 100

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur, seperti terlihat dalam tabel


5.2

Klasifikasi Umur Frekuensi (n) Persentase (%)


Umur 36 - 45 th 5 38.5

Umur 46 - 60 Th 8 61.5

Total 13 100.0
45

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan, seperti terlihat dalam

tabel 5.3

Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)


Wiraswasta 6 46.2

PNS 1 7.7

Polisi 1 7.7

TidakKerja 5 38.5

Total 13 100.0

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi HD

Karakteristik responden berdasarkan Frekuensi HD, seperti terlihat


dalam tabel 5.4

Frekuensi HD Frekuensi (n) Persentase (%)


2X 10 76.9

3X 3 23.1

Total 13 100.0
46

3. Analisa Bivariat

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjalani HD


Karakteristik responden berdasarkan Lama pasien menjalani HD, seperti
terlihat dalam tabel 5.5

Frekuensi HD Frekuensi (n) Persentase (%)


>24Bulan 6 46.2

<24Bulan 7 53.8

Total 13 100.0

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Kualitas Hidup Pasien PGK


Karakteristik responden berdasarkan Kualita Hidup, seperti terlihat
dalam tabel 5.6

Kualitas Hidup Frekuensi (n) Persentase (%)


baik 9 69,2

buruk 4 30,8

Total 13 100,0

c. Hubungan Lama Menjalani HD dengan Kualitas Hidup Pasien PGK


Tabel 5.7

Kualitas Hidup Pasien


PGK

baik buruk Total

Count 6 0 6

Lama HD % within Lama HD 100,0% 0,0% 100,0%


>24Bulan
% within kualitas hidup 66,7% 0,0% 46,2%

% of Total 46,2% 0,0% 46,2%


47

Jumlah 3 4 7

% within Lama HD 42,9% 57,1% 100,0%


<24Bulan
% within kualitas hidup 33,3% 100,0% 53,8%

% of Total 23,1% 30,8% 53,8%

Jumlah 9 4 13

% within Lama HD 69,2% 30,8% 100,0%


Total
% within kualitas hidup 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 69,2% 30,8% 100,0%

Berdasarkan tabel 5.6, sebanyak 6 responden (66,7%) yang telah menjalani HD

>24 bulan dan 3 responden (33,3%) yang telah menjalani HD <24 bulan memiliki

kualitas hidup baik. Sedangkan 4 responden memiliki kualitas hidup buruk.

Tabel 5.8

Korelasi Data

Lama HD kualitas hidup

Lama HD Pearson Correlation 1 ,617*

Sig. (2-tailed) ,025

N 13 13

kualitas hidup Pearson Correlation ,617* 1

Sig. (2-tailed) ,025

N 13 13

Hasil analisa data dengan korelasi pearson menunjukkan nilai p = 0.025

yang berarti < nilai alpa (0.05) sehingga hasil menyatakan adanya hubungan
48

hubungan lama menjalani terapi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien

penyakit ginjal kronik di instalasi hemodialisis RS Bhayangkara Denpasar.


49

B. PEMBAHASAN

Pada periode penelitian yang dimulai pada bulan April – Mei 2019,

didapatkan sampel sebanyak 13 responden yang didapatkan di Rumah

Bhayangkara Denpasar. Dari penelitian ini didapatkan hasil pembahasan

sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Karakteristik responden pada tabel 55.1 menunjukan bahwa dari 13

responden berdasarkan klasifikasi jenis kelamin paling banyak padajenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 9 orang (69.2 %) dan pada jenis kelamin

perempuan hanya sebanyak 4 orang (30.8%). Dan pada table 5.2 yang terdiri

dari 13 responden dan klasifikasi berdasarkan umur di dapatkan umur yang

paling rentang adalah umur 40-60 tahun yaitu sebanyak 8 orang (61.5%) dan

yang paling sedikit pada umur 36-45 yaitu sebanyak 5 orang (38.5%).

Gagal ginjal sering ditemukan pada usia lanjut disebabkan penurunan

laju filtrasi glomerulus. Setelah usia 30 tahun, nilai LFG menurun dengan

kecapatan sekitar 1ml/menit/tahun. Pada proses penuaan, jumlah nefron

berkurang dan berkurangnya kemampuan untuk menggantikan sel-sel yang

mengalami kerusakan. Penurunan faal ginjal ini bias sampai 50% pada usia

mencapai 60tahun (Choi, 2003). Menurut Siregar di RSU St. Elisabeth medan,

penderita GGK terbanyak pada kelompok umur >45tahun. GGK lebih sering di

jumpai pada pria daripada wanita dikarenakan hormone estrogen yang dimiliki

oleh wanita bersifat anti oksidan dan dari studi komparatif Choi dkk terhadap
50

penderita Nefropati Diabetik tahap akhir, penderita pria lebih banyak dari

perempuan dengan perbandiangan 3:2.

2. Analisis Univariat

a. Lamanya hemodialisis

Pada tabel 5.5 terlihat bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis yaitu sebanyak 6 pasien telah menjalani hemodialisis

selama lebih dari 24 bulan (46,2%) sedangkan 7 pasien menjalani

hemodialisis kurang dari 24 bulan (53,8%).

Terapi Hemodialisa membutuhkan waktu yang lama, biaya mahal, dan

membutuhkan kepatuhan pasien mengenai restriksi cairan dan diet.

Pasien akan kehilangan kebebasan karena berbagai aturan, pasien sangat

tergantung pada pemberi layanan kesehatan.

b. Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik

Kualitas hidup merepresentasikan apresiasi subjektif pasien terhadap

pengaruh penyakit yang dideritanya ataupun pengaruh dari pengobatan

penyakitnya terhadap dirinya yang penilaiannya dilakukan secara

multidimensional. Kelompok pasien yang memiliki penyakit yang sama

dan tujuan terapi yang sama dapat memiliki laporan kualitas hidup yang

berbeda dikarenakan oleh perbedaan harapan dan kemampuan

beradaptasi dari masing-masing pasien terhadap penyakit yang

dideritanya (Cella, 2008).


51

Berdasarkan table 5.6, proporsi responden yang kualitas hidupnya baik

sebanyak 9 responden atau 69,2 %, hal ini dikarenakan responden telah

lama menjalani terapi hemodialisa sehingga responden mampu

beradaptasi dengan penyakitnya, selain itu kualitas hidupnya baik juga

karena didukung oleh pelayanan di ruangan HD yang selalu mendukung

agar bisa menjadi orang yang sesehat mungkin, sedangkan yang memiliki

kualitas hidup buruk sebanyak 4 responden atau 30,8 % itu dikarenakan

kurangnya pemahaman tentang kesehatannya saat menjalani hemodialisa

sehingga mempengaruhi penyakit ginjalnya, selain itu timbul efek dari

penyakit gagal ginjal ketika menjalani terapi hemodialisa. Responden

juga merasa kurang dukungan atau motivasi dari pelayanan di ruang

hemodialisa.

c. Hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal

Kronik.

Berdasarkan hasil analisis bivariat yang dilakukan untuk mengetahui

hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal

kronik yang masuk dalam kriteria Dari hasil penelitian ini didapatkan

bahwa sebanyak 6 responden (66,7%) yang telah menjalani HD >24

bulan dan 3 responden (33,3%) yang telah menjalani HD < 24 bulan

memiliki kualitas hidup baik. Sedangkan 4 responden yang menjalani

hemodialisis < 24 bulan memiliki kualitas hidup buruk.

Penelitian Wijaya (2005) di RSCM dan RS PGI Cikini Jakarta

menemukan bahwa kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik mengalami


52

dengan depresi mengalami penurunan kualitas hidup bila dibandingkan

dengan pasien gagal ginjal kronik tanpa mengalami

depresi.

Hasil analisa data dengan korelasi pearson menunjukkan nilai p = 0.025

yang berarti < nilai alpa (0.05) sehingga hasil menyatakan adanya

hubungan hubungan lama menjalani terapi hemodialisis dengan kualitas

hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.

Anda mungkin juga menyukai