Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Budaya Organisasi ................................................................................................ 2
1. Pengertian Budaya Organisasi ............................................................................ 2
2. Proses Pembentukan Konstruk Budaya .............................................................. 3
3. Aspek-Aspek Budaya Organisasi........................................................................ 4
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Organisasi .................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 8
TUJUAN DAN METODE ................................................................................................ 8
A. Tujuan .................................................................................................................... 8
B. Metode.................................................................................................................... 8
C. Pelaksanaan observasi .......................................................................................... 8
BAB III............................................................................................................................... 9
HASIL PENGAMATAN .................................................................................................. 9
A. Hasil Observasi (Artefak) ..................................................................................... 9
BAB IV ............................................................................................................................. 10
ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................................................. 10
A. Analisis dan Pembahasan Hasil Temuan ......................................................... 10
BAB V .............................................................................................................................. 13
PENUTUP........................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14
LAMPIRAN..................................................................................................................... 16

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk


nilai yang dimiliki oleh setiap individu yang berada di dalam organisasi
tersebut. Budaya organisasi juga dapat menjadi identitas dari organisasi
tertentu untuk membentuk image tertentu pada masyarakat tentang organisasi
tersebut. Mengidentifikasi budaya organisasi yang ada di sebuah organisasi
menjadi penting untuk mengetahui karakter inti yang dimiliki setiap individu
yang berada di organisasi, sehingga dapat memprediksi perilaku apa yang
mungkin muncul ketika berada pada situasi tertentu.

Fakultas kedokteran gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta


merupakan slah satu fakultas yang berada di daam Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang memiliki usia cukup muda. Fakultas kedokteran gigi UMS
berdiri pada tahun 2013 yang pada awalnya bernaung di bawah manajemen
Fakultas Kedokteran UMS. Sebagai fakultas muda, penanaman nilai-nilai
budaya organisasi perlu diidentifikasi untuk mengetahui budaya organisasi dan
nilai-nilai yang dianut oleh mahasiswa dan karyawan FKG UMS. Hal ini
penting agar KFG UMS dapat lebih menekankan kepada mahasiswa dan
karyawannya terkait nilai-nilai dan budaya organisasi yang dianut dan menjadi
ciri khas fakultas tersebut dibanding fakultas yang lain di universitas
Muhammadiyah Surakarta.

1
2

B. Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi

Budaya adalah fenomena kolektif dan berhubungan langsung


dengan lingkup kehidupan sosial. Sedangkan organisasi sebagai salah satu
bentuk unit kehidupan sosial secara nyata yang dipengaruhi budaya
(Darmawan, 2013). Budaya menurut Arikpo & Osofisan (2010) yaitu
sarana dimana pesan tentang apa yang dikatakan organisasi tersebut
disampaikan kepada karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Ketika
individu berkomitmen terhadap kepercayaan organisasi, keyakinan
tersebut menjadi internal dan anggota individual menganggapnya sebagai
kepercayaan pribadi mereka.

Sedangkan budaya mengacu pada bagaimana anggota


mengintrepretasi kolektif, yaitu memahami kejadian dan situasi di
lingkungan mereka (Rivard dkk, 2011). Tampubolon (2008) berpendapat
bahwa budaya adalah segala sesuatu yang dilakukan, dipikirkan dan
diciptakan oleh manusia dalam masyarakat serta termasuk
pengakumulasian sejarah dari objek-objek atau perbuatan yang dilakukan
sepanjang waktu.

Budaya organisasi merupakan sebuah corak dari asumsi-asumsi


dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh sebuah kelompok tertentu
untuk belajar mengatasi problem-problem kelompok dari adaptasi
eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja dengan baik (Muchlas,
2008). Budaya organisasi menurut Fong and Kwok (2009) mengacu pada
nilai, asumsi dan harapan organisasi. Jacks et al. (2012) menyatakan
bahwa budaya organisasi mengarah pada pola dominan asumsi dasar dari
persepsi, pemikiran, perasaan dan sikap yang dipegang oleh anggota
organisasi. Robbins (2003) menyatakan budaya organisasi merupakan
perekat sosial yang mengikat anggota-anggota organisasi secara bersama-
sama melalui nilai-nilai bersama, norma-norma standar yang jelas tentang
apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dan dikatakan oleh anggotanya.
3

Budaya organisasi menurut Darmawan (2013) adalah seperangkat


nilai-nilai, keyakinan dan sikap utama yang diberlakukan antara anggota
organisasi. Budaya yang dapat menyesuaikan serta mendorong
keterlibatan karyawan dapat memperjelas tujuan dan arah strategi serta
yang selalu menguraikan dan mengajarkan nilai-nilai dan keyakinan
organisasi yang dapat membantu organisasi mencapai pertumbuhan
penjualan, pengembalian modal, keuntungan, mutu dan kepuasan
pelanggan yang tinggi. Ozigbo (2012) budaya organisasi tercermin dalam
cara orang melakukan tugas, menetapkan tujuan dan mengelola sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Budaya mempengaruhi cara individu dalam membuat keputusan,
merasakan dan bertindak sebagai respons terhadap peluang dan ancaman
yang mempengaruhi organisasi.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan tersebut maka dapat


disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah nilai-nilai kegiatan yang
diyakini, diterapkan serta dijalankan dalam sebuah organisasi.

2. Proses Pembentukan Konstruk Budaya

Pengertian budaya organisasi Moeljono (2003) tersebut bahwa


pembentukan budaya organisasi melalui tahap-tahap berikut:

a. Penyusunan nilai-nilai. Nilai-nilai yang berlaku dalam organisasi


disurvei, ditampung dan disaring sehingga diperoleh nilai-nilai
utama yang berlaku dalam organisasi tersebut. Nilai-nilai utama
yang telah diperoleh merupakan titik tolak dalam mengembangkan
budaya kerja organisasi.

b. Internalisasi nilai-nilai, Nilai-nilai organisasi yang ada


diinternalisasikan pada seluruh anggota organisasi dengan cara
sosialisasi atau simulasi.

c. Pembentukan change agent Untuk mengefektifkan transformasi


budaya organisasi perlu dibentuk change agents, yang bertugas
4

untuk menularkan nilai-nilai (budaya organisasi) degan model


pembiakan-sel.

d. Menyusun sistem. Membuat sistem dan prosedur untuk menjaga dan


memelihara kesinambungan dan kemajuan perusahaan, dengan
selalu mengacu pada referensi budaya organisasi.

budaya organisasi dapat berkembang dalam sejumlah cara yang


berbeda, prosesnya sering melibatkan langkah-langkah sebagai berikut
(Luthans, 2006):

a. Seseorang secara sendiri (pendiri) memiliki sebuah ide untuk sebuah


perusahaan baru.

b. Kemudian pendiri membawa masuk satu atau lebih orang kunci lain
dan menciptakan kelompok inti yang berbagi visi bersama dengan
pendiri.

c. Kelompok inti pendiri ini mulai bertindak secara serasi untuk


menciptakan sebuah organisasi dengan cara pencarian dana,
perolehan hak paten, inkorporasi, penempatan ruangan,
pembangunan, dan seterusnya.

Pada titik ini, orang lain dibawa masuk dalam organisasi dan sebuah
sejarah yang diketahui umum mulai didokumentasikan.

3. Aspek-Aspek Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2003) terdapat tujuh karakteristik yang dapat


menangkap hakikat budaya yang terjadi dalam suatu organisasi, yaitu :

1) Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan


didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.

2) Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan


menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.
5

3) Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil


ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai
hasil tersebut.

4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen


mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di
dalam organisasi.

5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi


pada tim ketimbang pada indvidu-individu.

6) Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif


ketimbang santai.

7) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan


dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Organisasi

Menurut Robert (2003) ada beberapa factor yang mempengaruhi


budaya organisasi dalam sebuah perusahaan. Adapun faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Nilai.
b. Kepercayaan.
c. Perilaku yang dikehendaki.
d. Keadaan yang amat penting.
e. Pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian.
f. Perilaku.

Sedangkan menurut Riva’i, (2004) faktor-faktor yang


mempengaruhi budaya organisasi dalam upaya untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan adalah dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu sebagai
berikut:
6

a. Pola-pola yang dipandu oleh norma.


b. Nilai-nilai.
c. Kepercayaan yang ada dalam diri individu.

Pendapat tidak jauh berbeda seperti yang diungkapkan oleh Panuju


(2002), menurutnya ada 5 faktor yang mempengaruhi budaya organisasi
dalam sebuah perusahaan, yaitu sebagai berikut:

a. Nilai tentang:

8) Waktu
9) Efisiensi
10) Diri
11) Tindakan dan
12) Kerja
b. Kepercayaan tentang:

1) Karyawan
2) Pelanggan
3) Produksi
4) Manajemen
5) Mayarakat dan
6) Laba

c. Efektifitas organisasi tentang:

1) Efisiensi
2) Kepemimpinanan
3) Motivasi
4) Kinerja
5) Komitmen dan
6) Kepuasan

d. Iklim organisasi

1) Iklim komunikasi tentang:


2) Dukungan
7

3) Keikutsertaan dalam proses keputusan


4) Kejujuran
5) Percaya diri dan keandalan
6) Terbuka dan tulus
7) Tujuan kinerja yang tinggi
BAB II

TUJUAN DAN METODE

A. Tujuan

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengidentifikasi,


mengelompokkan, dan mengintepretasi nilai-nilai yang tercermin dari suatu
kelompok

B. Metode

Metode yang digunakan adalah dengan observasi naturalistik yaitu


melakukan obervasi dengan merekam kegiatan dan hal-hal yang terjadi secara
natural untuk menghindari adanya faking good atau faking bad dari observee
dengan cara pengambilai gambar/foto sebagai alat untuk memperoleh data.

C. Pelaksanaan observasi

Observasi dilakukan bertempat di fakultas kedokteran gigi UMS pada


hari apa tanggal berapa.

8
BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Observasi (Artefak)


Dari observsi yang telah dilakukan, didapatkan bahwa fakultas
kedokteran gigi UMS memiliki gedung yang bersih, kondisi ketika observasi
berlangsung memperlihatkan keadaan fakultas kedokteran gigi UMS ketika
sepi dikarenakan di hari itu telah masuk waktu libur mahasiswa, hanya terdapat
beberapa mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa koas yang berada di
lingkungan FKG UMS. Sangat jarang ditemui sampah yang tergeletak
sembarangan. Tempat sampah terdapat di hampir setiap sudut koridor dan
ruangan. Lahan parkir cukup luas, dengan spanduk pengumuman lebar yang
terpasang di samping lahan parkir.

Kantin fakultas kedokteran gigi UMS mengusung tema outdoor dimana


meja dan kursi diletakkan dan tertata rapih di luar ruangan. Terdapat wastafel
berukuran sangat besar yang berada di samping laboratorium. Fakultas
kedokteran UMS memiliki sekitar 15 ruangan skill lab dan ruang kelas yang
lebar, tersekat-sekat menjadi tiga bagian kelas yang dapat menampung sekitar
80 orang. Terdapat ruangan yang digunakan mahasiswa koas untuk melakukan
praktik,. Di samping kelas terdapat loker yang dapat dimanfaatkan mahasiswa
untuk menyimpan barang-barangnya agar lebih aman dan terjaga. Kondisi
FKG UMS yang sepi tidak memungkinkan observer untuk merekam kegiatan
sehari-hari yang dapat dijadikan data tambahan terkain nilai-nilai yang
terinternalisasi dan termanifertasikan oleh mahasiswa serta karyawan FKG
UMS.

9
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis dan Pembahasan Hasil Temuan

Dari hasil temuan data yang didapatkan melalui metode observasi


dengan menggunakan cara pengambilan gambar artefak yang ada di fakultas
kedokteran gigi UMS. Dilakukan analisis data yang disajikan pada tabel 1.
Nilai yang teridentifikasi Artefak

Kebersihan Terdapat wastafel berukuran besar


di samping laboratorium, terdapat
sejumlah banyak tempat sampah di
setiap sudut dan koridor fakultas
kedokteran gigi UMS, tidak adanya
sampah yang tergeletak
sembarangan di lingkungan FKG
UMS.

Kerapihan Penataan meja dan kursi kantin yang


rapih, bangku kuliah yang tertata
dengan rapi di setiap kelas, dan
penempatan barang-barang seperti
foto, papan pengumuman dan
spanduk yang sesuai dengan
porsinya serta tidak terkesan
berantakan

kedisiplinan Terdapat spanduk besar yang


bertuliskan larangan mahasiswa,
spanduk visi dan misi fakultas dan

10
11

profesi untuk selalu mengingatkan


mahasiswa agar selalu disiplin
dalam berproses menjadi dokter
gigi.

keislaman Terdapat papan bertuliskan ayat Al-


Quran yang berlokasi di gedung
pelayanan mahasiswa.

Profesionalitas Terdapat papan visi dan misi


fakultas kedokteran gigi UMS dan
profesi kedokteran gigi UMS.

Apresiasi terhadap prestasi Terdapat spanduk besar yang berisi


gambar salah satu mahasiswa FKG
yang termasuk ke dalam mahasiswa
berprestasi, penempelan karya-karya
mahasiswa pada dinding gedung
FKG UMS

Keamanan Terdapat tabung apar pada setiap


lantai untuk berjaga-jaga ketika
berada dalam keadaan darurat
kebakaran

eksklusivitas Lingkungan gedung FKG UMS


hanya dikhususkan untuk
mahasiswa mahasiswa FKG UMS,
berlokasi terpisah dari kampus
utama UMS.

Fakultas kedokteran gigi UMS merupakan fakultas baru yang berdiri


pada tahun 2013 dan oleh karenaitu termasuk dalam fakultas yang masih muda.
Meskipun begitu, terdapat nilai-nilai yang kuat dan teraplikasikan dengan baik
12

di lingkungan FKG UMS seperti kebersihan, kerapihan, kedisiplinan,


profesionalitas dan apresiasi terhadap prestasi. Hal ini mampu terjadi karena
meskipun FKG UMS termasuk fakultas muda, eksistensinya telah ada jauh
sebelum fakultas tersebut berdiri. Kedokteran gigi UMS sebelumnya bernaung
bersama dengan fakultas kedokteran UMS sehingga nilai-nilai inti kedokteran
gigi telah terbentuk sebelum fakultas kedokteran gigi UMS didirikan.

Meskipun FKG UMS memiliki nilai untuk mengapresiasi prestasi yang


diraih mahasiswanya, namun tidak ditemukan artefak yang menunjukkan hal
itu selain pemasangan spanduk besar seorang mahasiswa yang termasuk dalam
mahasiswa berprestasi. Hal ini dapat dikarenakan fakultas kedokeran gigi UMS
belum memiliki tempat untuk mamasang trophy dan piagam penghargaan yang
dimilikinya, atau memang piagam-piagam tersebut disimpan di suatu tempat
yang cukup tersembunyi agar tidak sembarang orang dapat mengakses koleksi
prestasi yang dimiliki FKG UMS.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fakultas kedkteran gigi UMS memiliki delapan nilai yang dapat terekam
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu kebersihan, kerapihan,
disiplin, keislaman, profesionalitas, apresiasi terhadap prestasi, keamanan, dan
eksklusivitas. Hal ini terekam dalam artefak-artefak yang terlihat di dalam
lingkungan fakultas kedokteran gigi UMS. Nilai-nilai tersebut linear dengan
tuntutan seorang mahasiswa kedokteran gigi yang menuntut higenitas, disiplin,
profesional, dan kerapihan. Nilai yang terlihat dalam artefak belum bisa
tervalidasi dengan baik dikarenakan minim sekali kegiatan kemahasiswaan
yang terdapat pada saat itu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikpo, I. I., and Osofisan, A. O. (2010). Migrating Form Traditional Software


Development Proccesses To Agile Software Development : The Role Of
Organizational Culture. Journal Computing & Information Systems, 14(2):
17-27.

Darmawan, D. (2013). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Surabaya : Pena


Semesta.

Fong, P. S. W., and Kwok, C. W. C. (2009). Organizational Culture And


Knowledge Management Success At Project And Organizational Levels In
Contracting Firms. Journal Of Construction Engineering And Management,
135(12): 1348-1356.

Jacks, T., Wallace, S., Nemati, H. (2012). Impact Of Culture On Knowledge


Management: A Meta Analysis And Framework. Journal Of Global
Information Technology Management, 15(4): 8-42.

Luthans, F. (2006). Organizational Behavior: an evidence-based approach 12th


Ed. New York: McGraw-Hill.

Moeljono, D. (2003). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta: PT.


Elex Media Komputindo. Jakarta.

Muchlas, M. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press.

Ozigbo, N. C. (2012). The Implications Of Human Resourches Management And


Organizational Culture Adoption On Knowledge Management Practices In
Nigerian Oil And Gas Industry. Journal Communication Of The IIMA,
12(1): 91-105.

14
15

Panuju, R. (2002). Komunikasi Organisasi dari Konseptual-Toritis ke Empiris.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riva’I, V. (2004). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari teori
kepraktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rivard, S., Lapointe, L., & Kappos, A. (2011). An Organizational Culture Based
Theory Clinical Information Systems Implementation In Hospitals. Journal
Of The Association For Information Systems, 12(60): 1-40.

Robbins, S. P. (2003). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.

Robert, K. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Tampubolon, M. P. (2008). Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior):


Perspektif Organisai Bisnis (ed. 3). Jakarta : Ghalia Indonesia.
LAMPIRAN

16
17
18
19
20
21
22

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI MELALUI OBSERVASI DAN

IDENTIFIKASI ARTEFAK

“Identifikasi artefak di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Muhammadiyah Surakarta”

DISUSUN OLEH:

Rio Candra Pratama

T100170032

MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Anda mungkin juga menyukai

  • Memaknai Pekerjaan
    Memaknai Pekerjaan
    Dokumen26 halaman
    Memaknai Pekerjaan
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Kecerdasan Intelektual
    Kecerdasan Intelektual
    Dokumen20 halaman
    Kecerdasan Intelektual
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • List Games
    List Games
    Dokumen3 halaman
    List Games
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • List Games
    List Games
    Dokumen3 halaman
    List Games
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Memaknai Pekerjaan
    Memaknai Pekerjaan
    Dokumen26 halaman
    Memaknai Pekerjaan
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Kecerdasan Intelektual
    Kecerdasan Intelektual
    Dokumen20 halaman
    Kecerdasan Intelektual
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Nurul Hikmah-Dikonversi
    Nurul Hikmah-Dikonversi
    Dokumen2 halaman
    Nurul Hikmah-Dikonversi
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • List Games
    List Games
    Dokumen3 halaman
    List Games
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • MRSAaa
    MRSAaa
    Dokumen3 halaman
    MRSAaa
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • 40] Petunjuk Penulisan Artikel JPU
    40] Petunjuk Penulisan Artikel JPU
    Dokumen4 halaman
    40] Petunjuk Penulisan Artikel JPU
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Antimikroba
    Antimikroba
    Dokumen2 halaman
    Antimikroba
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Al Haytham
    Al Haytham
    Dokumen4 halaman
    Al Haytham
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Meiosis
    Meiosis
    Dokumen3 halaman
    Meiosis
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Xylan Dan Manan
    Jurnal Xylan Dan Manan
    Dokumen6 halaman
    Jurnal Xylan Dan Manan
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Angket Rater Kingkin
    Angket Rater Kingkin
    Dokumen10 halaman
    Angket Rater Kingkin
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • UK3 Review Jurnal
    UK3 Review Jurnal
    Dokumen7 halaman
    UK3 Review Jurnal
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Asklin Bab I
    Asklin Bab I
    Dokumen2 halaman
    Asklin Bab I
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat
  • Hipotesis
    Hipotesis
    Dokumen1 halaman
    Hipotesis
    rio candra pratama
    Belum ada peringkat