PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Dengan mengetahui kondisi lahan di Indonesia, maka kita sebagai
akademisi dapat menilai bagaimana kondisi lahan sebagai proyeksi lahan
pertanian yang produktif. Selain itu, Banyak lahan di Indonesia yang memiliki
permasalahan sehingga penggunaannya kurang maksimal, untuk itu makalah ini
bermanfaat untuk memaparkan solusi yang dapat ditawarkan. Terakhir, makalah
ini juga bermanfaat untuk menjelaskan peran dan hubungan lahan dengan
pembangunan pertanian di Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penurunan kuantitas lahan ini tak lepas dari banyaknya lahan pertanian
yang beralih fungsi jadi lahan non pertanian, entah untuk industri atau
pemukiman. Data BPS mencatat laju konversi lahan pertanian sawah ke non
sawah sebesar 187.720 ha per tahun. Sementara alih fungsi lahan kering pertanian
ke nonpertanian sebesar 9.152 ha per tahun. Di sisi lain, kualitas lahan pertanian
Indonesia juga telah mengalami degradasi yang begitu luar biasa. Fakta ini terlihat
dari penurunan produksi komoditi sepanjang 2011. Produksi padi, misalnya, turun
jadi 65,76 juta ton atau turun 1,07 persen, Jagung sekitar 17,64 juta ton atau turun
5,99 persen, dan kedelai sebesar 851,29 ribu ton atau 4,08 persen dibandingkan
2010. Turunnya kualitas produktifitas pertanian karena faktor intensifikasi
berlebihan dan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus.
Kasus alih fungsi lahan yang biasa disebut konversi lahan sering muncul
kepermukaan dan menimbulkan problematika. Dirubahnya fungsi lahan yang
merupakan rawa dan hutan mangrove yang berfungsi sebagai daerah resapan air
menjadi lahan permanen mengakibatkan air yang semula terhimpun di wilayah ini
kemudian menjadi genangan genangan disekitarnya yang meluap apabila musim
penghujan tiba, kondisi air tanah sudah mengalami penyusutan dan kerusakan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Lahan pantai Indah Kapuk merupakan atau yang disebut wetland sehingga
merupakan tempat ekosistem yang baik bagi populasi burung air dan burung
migran yang tidak dapat dilepaskan dariekosistem hutan mangrove di Pantai.
Daerah ini mempunyai fungsi sebagai pengendali banjir. Sebagai upaya
melindungi kawasan penyerapan dan perlindungan terhadap abrasi pantai. Namun
seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan arus urbanisasi yang cukup
besar di Jakarta, diperlukan juga tempat permukiman. Hal ini dimanfaatkan oleh
PT Mandara Permai untuk mengembangkan kawasan permukiman. Tidak hanya
sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai kawasan bisnis yang strategis dengan
memanfaatkan kawasan peresapan air di utara Jakarta yang sekarangmenjadi
Pondok Indah Kapuk.
Pada permasalahan laju alih fungsi lahan yang tidak dapat dikendalikan
lagi berkenaan dengan semakin sempitnya tata ruang yang dijadikan pemenuhan
kebutuhan manusia. Pada daerah-daerah yang kritis,maka kebikajan yang ada
harus dapat memberikan arahan pada tindakan-tindakannyata yang tertuang dalam
program-program seperti pemindahan penduduk diikuti dengan rehabilitasi
( Muhajir.at.al.1992 ).
Maka yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan ulang terhadap
pengembangan lahan dengan mempergunakan model-model dan tekhnik yang
sesuai selain itu untuk Pengembang diberbagai sector dibatasi atau dihentikan izin
perluasan pembangunan pemukiman guna mengurangi kerusakan terhadap system
parkir air. Rencana tata ruang yang pengembangannya harus melalui kesepakatan
bersama rakyat, adanya komitmen rasional mengenai pemanfaatan dan
penggunaan lahan untuk perkembangan sosial dan ekonomi dan harus adanya
kriteria pengakomodasian dinamika perkembangan masyarakat. Jadi diperlukan
ketegasan kebijakan yang disinergiskan dengan seluruh elemen terkait.
Selain beberapa faktor yang telah disebutkan di atas, berikut ini merupakan
penjelas dari faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas lahan yang berpengaruh
terhadap pembangunan pertanian di Indonesia.
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Negara Indonesia memiliki ketersediaan lahan yang cukup besar. Namun
dalam pemanfaatannya hingga saat ini masih belum maksimal. Selain digunakan
sebagai tanah garapan bidang pertanian, lahan di Indonesia juga dimanfaatkan
sebagai tempat tinggal, beribadah, sekolah, dan segala aktivitas yang dilakukan
oleh masyarakat Indonesia.
4.2. Saran
Dengan melihat betapa pentingnya sumberdaya lahan bagi kehidupan
manusia, khususnya dalam bidang pembangunan pertanian di Indonesia. Maka
sepatutnya kita semua sebagai makhluk hidup yang tinggal di atas lahan yang kita
tempati untuk menjaga dan melindungi kualitas lahan. Sehingga dapat terhindar
dari kerusakan.
Lebih jauh lagi, kondisi lahan pertanian yang semakin sempit seharusnya
menjadi perhatian utama kita sebagai akademisi dan pemerintah sebagai penentu
kebijakan, serta masyarakat sebagai pelaku utama penggunaan lahan untuk
bersama-sama menjaga luas lahan pertanian sehingga dapat menekan angka alih
fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Indonesia. Permasalahan sumberdaya
lahan yang timbul diharapkan dapat terselesaikan dengan solusi solutif.