BONE
PERJANJIAN KERJA SAMA
Antara
Dengan
Tentang
NOMOR :
NOMOR :
NOMOR :
dr. Andi Melda sakkirang, Sp.KK. : Direktur Rumah Sakit Hapsah Bone yang
M.Kes berkedudukan di Jalan Urip sumoharjo
No.10, yang bertindak untuk dan atas
nama Rumah Hapsah Bone selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 1….
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 3….
Pasal 3
Ruang Lingkup Kerja Sama
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sepakat untuk mewujudkan dalam bentuk :
Pasal 4
Wewenang dan Tanggung Jawab
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 5….
Pasal 5
Tugas dan Kewajiban
1. Tugas utama PIHAK KEDUA menyediakan peralatan dan obat – obatan selama
dalam perjalanan merujuk pasien.
2. Kewajiban PIHAK PERTAMA menerima rujukan dari PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan informasi terlebih dahulu sebelum
mengirim pasien pada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
Pembiayaan
1. Jenis kegiatan rujukan Instalasi Gawat Darurat ditentukan atas dasar kesepakatan
kedua belah pihak.
2. Biaya yang dikeluarkan dalam bidang pelayanan kesehatan ditanggung oleh
pasien/BPJS Kesehatan
Pasal 7
Peralatan dan Perlengkapan
Pasal 8
Jangka Waktu Perjanjian
1. Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 20–
05 – 2017 s/d 20 – 05 – 2019
1. Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang dengan ketentuan 3 (tiga) bulan
sebelum perjanjian kerja sama ini berakhir, jika ada perubahan isi kerjasama.
2. Perjanjian ini secara otomatis masih berlaku sampai dibuatkannya perjanjian baru
selama tidak ada perubahan isi kerjasama.
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 9….
Pasal 9
Perselisihan
Pasal 10
Sanksi
Apabila PIHAK KEDUA melanggar kebijakan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA,
akan diberikan sangsi baik secara teguran, tertulis atau pemutusan hubungan kerja.
Pasal 11
TaTa Tertib Pelaksanaan
1. PIHAK KEDUA wajib menaati peraturan yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
2. Kegiatan rujukan dan indikasi pasien masuk pelayanan intensif ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 12….
Pasal 12
Force Majeure
1. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang mempunyai akibat
Langsung Sehingga salah satu pihak tidak dapat melaksanakan tujuan dari
perjanjian ini, maka kedua belah pihak dalam perjanjian ini tidak dapat mengajukan
tuntutan atas kerugian yang diderita akibat terjadinya keadaan memaksa, namun
demikian kedua belah pihak dimaksud tetap harus menyelesaikan kewajibannya.
2. Yang dimaksud keadaan memaksa (force majeure) dalam hal ini adalah peristiwa
yang meliputi bencana alam, kebakaran, pembongkaran, perubahan kebijakan
pemerintah dan perundangan di indonesia.
Pasal 13
Hal – hal Lain
1. Hak dan kewajiban dalam kerja sama rujukan ini tidak dapat dipindahkan baik
secara keseluruhan maupun sebagian kepada pihak lain.
2. Perubahan kerja sama ini hanya boleh dibuat berdasarkan persetujuan tertulis
kedua belah pihak. Kepada BLUD RS TENRIAWARU BONE diberi kewenangan
untuk menandatangani addendum atas nama PIHAK KEDUA.
3. Segala biaya yang timbul akibat penyimpangan dalam pelaksanaan kerja sama
disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA akan menjadi beban PIHAK KEDUA.
4. Hal – hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja sama ini akan dibicarakan
secara musyawarah dan mufakat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
yang akan dituangkan dalam suatu addendum atau petunjuk pelaksanaan.
Demikian kesepakatan kerjasama rujukan ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan
tanggal tersebut pada bagian awal kesepakatan bersama dalam rangkap 2 (dua)
bermaterai cukup, masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang benar.
Ditetapkan : Watampone
Pada Tanggal :
dr. Andi Melda Sakkirang, sp.KK. dr. Hj. Nurminah A. Yusuf, MARS
M.Kes.
MOU ICU DENGAN BLUD RS TERNRIAWARU BONE
PERJANJIAN KERJA SAMA
Antara
Dengan
Tentang
NOMOR :
NOMOR :
NOMOR :
dr. Andi Melda sakkirang, Sp. KK. : Direktur Rumah Sakit Hapsah Bone yang
M.Kes. berkedudukan di Jalan Urip sumoharjo
No.10, yang bertindak untuk dan atas
nama Rumah Hapsah Bone selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 1….
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 3….
Pasal 3
Ruang Lingkup Kerja Sama
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sepakat untuk mewujudkan dalam bentuk :
Pasal 4
Wewenang dan Tanggung Jawab
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 5….
Pasal 5
Tugas dan Kewajiban
1. Tugas utama PIHAK KEDUA menyediakan peralatan dan obat – obatan selama
dalam perjalanan merujuk pasien.
2. Kewajiban PIHAK PERTAMA menerima rujukan dari PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan informasi terlebih dahulu sebelum
mengirim pasien pada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
Pembiayaan
1. Jenis kegiatan rujukan Instalasi Gawat Darurat ditentukan atas dasar kesepakatan
kedua belah pihak.
2. Biaya yang dikeluarkan dalam bidang pelayanan kesehatan ditanggung oleh
pasien/BPJS Kesehatan
Pasal 7
Peralatan dan Perlengkapan
Pasal 8
Jangka Waktu Perjanjian
2. Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 20–
05 – 2017 s/d 20 – 05 – 2019
3. Perjanjian kerjasama ini dapat diperpanjang dengan ketentuan 3 (tiga) bulan
sebelum perjanjian kerja sama ini berakhir, jika ada perubahan isi kerjasama.
4. Perjanjian ini secara otomatis masih berlaku sampai dibuatkannya perjanjian baru
selama tidak ada perubahan isi kerjasama.
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 9….
Pasal 9
Perselisihan
Pasal 10
Sanksi
Apabila PIHAK KEDUA melanggar kebijakan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA,
akan diberikan sangsi baik secara teguran, tertulis atau pemutusan hubungan kerja.
Pasal 11
TaTa Tertib Pelaksanaan
1. PIHAK KEDUA wajib menaati peraturan yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
2. Kegiatan rujukan dan indikasi pasien masuk pelayanan intensif ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
Paraf I :
Paraf II :
/Pasal 12….
Pasal 12
Force Majeure
1. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang mempunyai akibat
Langsung Sehingga salah satu pihak tidak dapat melaksanakan tujuan dari
perjanjian ini, maka kedua belah pihak dalam perjanjian ini tidak dapat mengajukan
tuntutan atas kerugian yang diderita akibat terjadinya keadaan memaksa, namun
demikian kedua belah pihak dimaksud tetap harus menyelesaikan kewajibannya.
2. Yang dimaksud keadaan memaksa (force majeure) dalam hal ini adalah peristiwa
yang meliputi bencana alam, kebakaran, pembongkaran, perubahan kebijakan
pemerintah dan perundangan di indonesia.
Pasal 13
Hal – hal Lain
1. Hak dan kewajiban dalam kerja sama rujukan ini tidak dapat dipindahkan baik
secara keseluruhan maupun sebagian kepada pihak lain.
2. Perubahan kerja sama ini hanya boleh dibuat berdasarkan persetujuan tertulis
kedua belah pihak. Kepada BLUD RS TENRIAWARU BONE diberi kewenangan
untuk menandatangani addendum atas nama PIHAK KEDUA.
3. Segala biaya yang timbul akibat penyimpangan dalam pelaksanaan kerja sama
disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA akan menjadi beban PIHAK KEDUA.
4. Hal – hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja sama ini akan dibicarakan
secara musyawarah dan mufakat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
yang akan dituangkan dalam suatu addendum atau petunjuk pelaksanaan.
Demikian kesepakatan kerjasama rujukan ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan
tanggal tersebut pada bagian awal kesepakatan bersama dalam rangkap 2 (dua)
bermaterai cukup, masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang benar.
Ditetapkan : Watampone
Pada Tanggal :
dr. Andi Melda sakkirang, Sp. dr. Hj. Nurmina A. Yusuf, MARS
KK. M.Kes.