Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KEGIATAN BELAJAR DARING

Tugas M6 KB1 : Pengukuran, Penilaian, Tes dan evaluasi

Nomer Peserta : 18040242710156


Nama : Panggih Pribadi, M.Pd
Asal Sekolah : SMK Muhammadiyah Prambanan
Prodi PPG : (427) Teknik Otomotif

PENGUKURAN, PENILAIAN, TES & EVALUASI


Berdasarkan laporan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum disimpulkan bahwa tingkat
kelulusan peserta didik kelas XI pada mata pelajaran Matematika hanya mencapai 80% dari
KKM yang sudah ditetapkan. Kepala sekolah menginstruksikan untuk dilakukan evaluasi
secara menyeluruh.
1. Identifikasi faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target kelulusan pada mata
pelajaran tersebut
Dalam proses pengukuran hasil belajar selalu melibatkan empat faktor yakni si
pembuat, alat ukur, individu/obyek yang diukur, alat ukur, dan lingkungan. Dengan
demikian, dalam proses engukuran selalu terjadi kesalahan pengukuran. Hal ini
menunjukkan bahwa baik tidaknya hasil pengukuran sangaat tergantung pada keempat
faktor tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang memiliki
kesalahan pengukuran sekecil mungkin perlu memperhataikan keempat faktor di atas. Hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Si pembuat alat ukur harus memiliki kompetensi dalam pengembangan dan menyusun
alat ukur, mengoreksi hasil pengukuran, dan menginterpretasi hasil pengukuran.
b. Alat ukur harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang baik. Alat ukur
berbentuk tes juga harus memenuhi persyaratan tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh
c. Individu yang diukur yang harus dalam kondisi baik, baik dari segi pisik maupun
mental
d. Lingkungan sekitar tempat dilakukan pengukuran harus kondusif sehingga tidak
mengganggu kenyamanan proses pengukuran.

2. Identifikasi kesulitan belajar yan dialami peserta didik yang belum lulus pada mata
pelajaran tersebut
Penyebab kesulitan belajar adalah gangguan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Sehingga peserta didik tidak mampu mengembangkan
potensinya secara maksimal.
a. Faktor internal :
1) Kemungkinan adanya dsfungsi neurologis
2) Genetik
3) Luka pada otak
4) Biokimia yang hilang
5) Pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan perkembangan anak
b. Faktor eksternal :
1) Strategi pembelajaran yang salah
2) Kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak
3) Pemberian penguatan yang tidak tepat

3. Telaah kesulitan yang dihadapi pendidik dalam melaksanakan kegiatan pengukuran dan
penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran tersebut, baik dari tes formatif
maupun sumatif
Beberapa kesulitan yang ditemui guru dalam penilaian dan pengukuran diantaranya
:
a. Keterserapan materi yang berbeda-beda disntara peserta didik yang satu dengan yang
lain, sehingga membuat guru kesulitan untuk membuat evaluasi serta menilai dan
mengukur kemampuan pesera didik.
b. Segi administrasi yang cukup banyak membuat guru mengalami kendala dalam
menilai dan mengukur kemampuan pesera didik
c. Banyak guru yang belum memanfaatkan ICT dengan baik dan benar dalam
mendokumentasikan portofolio peserta didik yang didapatkan dari hasil pembelajaran

4. Rencanakan dua kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengatasi belum optimalnya


tingkat kelulusan peserta didik pada mata pelakaran tersebut
Setiap kegiatan atau program memiliki karakteristik yang berbeda dengan program
lain. Untuk dapat mengevaluasi suatu program perlu memperhatikan model evaluasi yang
digunakan agar hasil evaluasi tepat sasaran. Beberapa model yang telah dikembangkan
adalah model Tyler, model Sumatif-Formatif, model Countenance, model Bebas Tujuan,
model Context Input Process Prodct (CIPP), model Ahli/Connoisseursh.
Model evaluasi yang dapat digunakan untnuk mengatasi masalah diatas adalah
model evaluasi sumatif-formatif. Model evaluasi Sumatif-Formatif merupakan aplikasi
atau pengembangan dari model Tyler, banyak digunakan oleh pengajar untuk melakukan
evaluasi terhadap program pengajaran. Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai
dilaksanakan untuk periode waktu tertentu. Dalam evaluasi sumatif biasanya digunakan
acuan penilaian, yaitu acuan norma atau acuan patokan.
Evaluasi formatif dilakukan pada setiap pada akhir satu unit kegiatan untuk setiap
tatap muka. Evaluasi formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai
materi pembelajaran secara menyeluruh atau belum. Evaluasi formatif ini juga merupakan
penguatan bagi pribadi peserta didik dan juga memperbesar motivasi untuk belajar giat.
Dengan munculnya motivasi yang lebih, maka harapannya dapat untuk perbaikan belajar
peserta didik, mendiagnosa kekurangan dan kelebihan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai