Anda di halaman 1dari 23

PT.

WASKITA KARYA (PERSERO)


Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

METODE PELAKSANAAN

INFRASTRUCTURE RECONSTRUCTION FINANCING FACILITY (IRFF)


PROJECT MDF GRANT NO TF 057657

PAKET :
MEULABOH – TAPAK TUAN SEKSI 1

A. PENJELASAN UMUM

I. Pendahuluan

Proyek jalan ini adalah salah satu bagian dari Pembangunan Jalan Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam, yang menghubungkan antara Meulaboh – Tapak Tuan Seksi 1. Proyek ini
dikerjakan dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan jalan yang sudah ada sehingga
transportasi antara Meulaboh – Tapak Tuan Seksi 1 dapat lebih lancar, lebih cepat dan
dapat menampung kapasitas lalu lintas yang lebih tinggi.

Pekerjaan yang dicakup dalam ruas ini sesuai spesifikasi dan daftar item pekerjaan
dibagi dalam sepuluh kelompok divisi yaitu :
1. Mobilisasi
2. Drainase
3. Pekerjaan Tanah
4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5. Perkerasan Berbutir
6. Perkerasan Aspal
7. Struktur
8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
9. Pekerjaan Harian
10. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan utama adalah galian, penyiapan badan jalan guna pembuatan jalan
(penggantian perkerasan jalan lama) dan bahu jalan yang selanjutnya dilakukan
pekerjaan Perkerasan Aspal (mulai dari leveling pada beberapa tempat dan overlay pada
sepanjang lokasi jalan yang sudah ditentukan) dan perkerasan jalan beton sedangkan
untuk Pekerjaan struktur penahan tanah dari pasangan batu dan bronjong sebagai
pengaman tebing jalan pada beberapa lokasi.

Pekerjaan lainnya selain pekerjaan diatas adalah pekerjaan Pengembalian Kondisi dan
Pekerjaan Minor yang dimaksudkan untuk mengembalikan jalan lama dan penambahan
perkerasan, perbaikan tepi perkerasan, pelaburan permukaan yang retak, perataan

Construction Method Page 1 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
setempat pada perkerasan penutup aspal yang ambles serta pengecatan kembali marka
jalan yang ada ke suatu kondisi yang dapat digunakan.

Pekerjaan Utama ini diterapkan pada ruas jalan dengan kondisi minor pada beberapa
lokasi yang sudah ditentukan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kondisi jalan
yang ada ke kondisi yang lebih baik yang panjang fungsionalnya pada seksi 1 adalah 30
km.

Pekerjaan ini umumnya berupa rekonstruksi / perbaikan setempat pada sebagian


perkerasan jalan lama dan atau pelapisan ulang dengan campuran aspal di atas
perkerasan aspal lama dan pembuatan konstruksi jalan baru diatas lokasi jalan lama
dengan perkerasan jalan beton selanjutnya pembuatan bahu jalan dan saluran
diperkeras serta pekerjaan bronjong dan pasangan batu pada beberapa lokasi.

Proyek Pembangunan Jalan Meulaboh – Tapak Tuan Seksi 1 termasuk dalam


Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Aceh Nangroe Darussalam dan ini merupakan
proyek dari Pemerintah Republik Indonesia. Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR)
NAD - Nias Sedangkan jadual pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini direncanakan
selama 540 (lima ratus empat puluh) hari kalender.

LOKASI PROYEK

II. Lingkup Pekerjaan

1. Umum
- Mobilisasi

2. Drainase
- Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
Air.
- Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar.

Construction Method Page 2 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

3. Pekerjaan Tanah
- Galian Biasa
- Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
- Timbunan Biasa
- Timbunan Pilihan
- Penyiapan Badan Jalan

4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan


- Lapis Pondasi Aggregat Kelas A
- Lapis Pondasi Aggregat Kelas B
- Lapis Resap Pengikat

5. Perkerasan Berbutir
- Lapis Pondasi Aggregat Kelas A
- Lapis Pondasi Aggregat Kelas B

6. Perkerasan Aspal
- Lapis Resap Pengikat
- Lapis Perekat
- Agregat Penutup BURDA
- Bahan Aspal untuk Pekerjaan Pelaburan
- Laston Lapis Aus (AC – WC)
- Laston Lapis Aus (AC – WC) Levelling
- Laston Lapis Pengikat (AC – WC)
- Laston Lapis Pengikat (AC – WC) Levelling

7. Struktur
- Beton K250
- Beton K175
- Baja Tulangan U24 Polos
- Pasangan Batu

8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor


- Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
- Lapis Pondasi agregat Kelas B untuk Pekerjaan Minor
- Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
- Marka Jalan Thermoplastic
- Rambu Jalan dgn. Permukaan Pantul Engineering Grade
- Patok Pengarah
- Patok Kilometer
- Rel Pengaman

9. Pekerjaan Harian
- Mandor
- Pekerja Biasa
- Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb
- Dump Truck 3 – 4 M3
- Truck Tangki 3000 – 4500 Liter
- Motor Grader min 100 HP
- Alat Penggali (Excavator) 80 -140 HP
- Penggilas Bervibrasi 5 – 8 Ton

Construction Method Page 3 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

10. Pekerjaan Rutin


- Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran Air, Galian & Timbunan

III . Manajemen Proyek

A. Struktur Organisasi & Dukungan Kantor Pusat


Untuk melaksanakan seluruh aktivitas proyek dengan sasaran menyelesaikan
proyek, akan ditempatkan seorang Kepala Proyek (General Superintendant/GS)
yang berkualifikasi dan yang berpengalaman, dibantu dengan tenaga yang
mempunyai pengalaman pekerjaan di bidangnya masing-masing. Pengalaman
yang diperlukan antara lain dalam bidang pengelolaan alat-alat berat, struktur,
pekerjaan tanah dan bidang lainnya.

Kepala proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi,


teknik dan kegiatan lainnya dalam proses penyelesaian proyek antara lain :
- Masalah teknik (engineering) dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh
bagian teknik beserta stafnya.
- Masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
- Masalah logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
- Masalah aktivitas lapangan, dibantu oleh Site Manager atau Pelaksana Utama
yang dibantu oleh beberapa pelaksana madya dan pelaksana muda yang
masing-masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan atau
daerah pekerjaan.

Sesuai organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada


Kepala Divisi II yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan di
bidangnya, Kepala Divisi bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT. Waskita
Karya. Garis komando dan garis koordinasi antar unsur pendukung proyek dapat
dilihat di bagan Struktur Organisasi

Kepala proyek mempunyai jaminan Dukungan Penuh dari Perusahaan dalam hal
ini Divisi dalam hal kecukupan Pendanaan, SDM, dan Logistik & Peralatan.
Kepala proyek mempunyai otoritas penuh untuk semua aktivitas proyek termasuk
bertindak atas nama perusahaan khususnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek termasuk berhubungan dengan pihak lain.

B. Koordinasi.
Disamping rapat koordinasi antara Main Kontraktor dengan Owner yang seperti
disyaratkan dalam kontrak.
Koordinasi internal kontraktor antar bagian dalam organisasi proyek juga
diperlukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk mengevaluasi, dan merencanakan
aktivitas lanjutan dalam mencapai target progres pekerjaan yang telah
ditetapkan.
Tidak tertutup kemungkinan adanya rapat harian pada jam kerja yang diadakan
khusus untuk memecahkan masalah baru yang muncul di lapangan/kantor yang
belum terprediksi.
Pelaksana lapangan akan melakukan koordinasi pada pagi dan sore setiap hari,
pagi untuk pembagian tugas pekerjaan hari itu dan sore hari untuk evaluasi
pekerjaan yang dilaksanakan dan perencanaan pekerjaan untuk hari berikutnya.

Construction Method Page 4 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

Koordinasi juga dilakukan dengan instansi lain yang secara langsung terkait
dengan pelaksanaan proyek, instansi tersebut antara lain Polisi untuk keamanan,
Perhubungan untuk transportasi peralatan dan pihak pemerintahan setempat.

C. Pelaporan Proyek (Project Report)


Kontraktor harus mengikuti persyaratan didalam kontrak dalam format pelaporan
proyek baik 2 mingguan maupun bulanan termasuk yang diinstruksikan langsung
oleh direksi.
Laporan bulanan juga harus dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress, S
curve dan estimasi cash flow pembayaran.
Disamping Laporan eksternal ke pemilik proyek (pengawas lapangan), laporan
internal juga dikirimkan kepada Divisi II, hal ini untuk memonitor kualitas
pelaksanaan proyek mencakup kualitas Biaya, Mutu dan Waktu. Dengan laporan
internal tersebut Divisi dapat memonitor posisi sumberdaya yang ada di proyek,
dan pencapaian progress, sehingga Divisi dapat mengambil keputusan yang tepat
dalam mensukseskan pelaksanaan pekerjaan.

D. Keselamatan & Keamanan


Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3. Dalam menanggulangi gangguan
keselamatan kerja yang mungkin terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama
dengan instansi yang terkait dalam keselamatan.

Unit K3 mempunyai tugas antara lain untuk :


a. Mengawasi kebersihan daerah kerja
b. Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (safety jaket, helm,
safety belt, sepatu dll) jika dipersyaratkan
c. Mengawasi sarana keselamatan kerja (perlengkapan P3K, alat pemadam
kebakaran, bak sampah dll)
d. Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja
e. Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan

Untuk menjaga keamanan proyek, PT. Waskita Karya akan menyediakan tenaga
keamanan sesuai dengan kebutuhan yang mempunyai tugas dalam hal :
a. Pengawasan terhadap para pekerja
b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi di proyek
c. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat
pembangunan
d. Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran
e. Melakukan pengamanan tingkat pertama jika terjadi tindak pidana

Perusahaan telah mempunyai Prosedur Penanganan Kecelakaan Kerja yang sudah


dibakukan dan diberlakukan diseluruh wilayah kerja perusahaan.

E. Jaminan Mutu (Quality Asurance)


Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka akan ditunjuk seorang
petugas sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu
langkah untuk pencapaian sasaran akhir perusahaan dalam menyelesaikan setiap
proyek yang ditangani yaitu Biaya Hemat, Mutu Cermat, dan Waktu Tepat.
Perusahaan sudah menerapkan standar pengendalian mutu dalam bagan alir

Construction Method Page 5 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
pengendalian mutu. Bagan alir pengendalian mutu ini mengacu pada ISO 9002,
bagan alir tersebut dapat dilihat dibawah ini.

Proses pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses
produksi baik SDM, material, peralatan, proses, sarana kerja dan subkontraktor.

BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

PROYEK PERUSAHAAN
Rencana Mutu terdiri dari: EKSTERNAL
- Manual/prosedur
Methode Konstruksi Standard Peraturan Keppres,
Administrasi
Instruksi Kerja Kepmen, Perda, dll
Prosedur
Jadwal Waktu Pelaksanaan Organisasi
Prosedur Kerja dll Personal
Keuangan

MATERIAL SUPERVISI
Bahan
Alat
Tenaga Kerja OUPUT
CONSTRUCTION PROCESS Produk akhir BMW
(Biaya, Mutu, Waktu)

INSPECTION & TEST


Yes
No No
PERBAIKAN KUALITAS EVALUASI
Yes
KRITERIA KEBERTERIMAAN
Dokumen tender PELAPORAN &
Peraturan terkait MONITORING

a. SDM
- Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman sejenis.
- Pengarahan, pembinaan.
- Monitor dan pelaporan.

b. Material
- Pengujian sample bahan.
- Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) yang memadai.
- Pemilihan suplier bahan
- Jadwal kebutuhan material
- Cara penyimpanan
- Cara handling
- Monitor dan pelaporan

c. Peralatan
- Pemilihan jenis alat yang sesuai

Construction Method Page 6 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
- Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan).
- Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas) yang memadai.

- Pemilihan suplier alat yang baik.


- Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman
- Jadwal kebutuhan alat
- Penyediaan bahan bakar
- Penyediaan suku cadang.
- Control service
- Monitor dan pelaporan

c. Proses
- Trial mix, trial embankment, job mix
- Peralatan yang sesuai
- Komposisi yang sesuai
- Standar proses
- Metoda pelaksanaan
- Cek hasil
- Monitor dan pelaporan

d. Sarana kerja
- Ruang yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan
- Kemudahan akses
- Terpenuhinya alat kerja
- Kemudahan mobilitas dan komunikasi

e. Subkontraktor
- Seleksi
- Pengawasan dan pengarahan

F. Schedule Pekerjaan
Schedule kerja dibuat berdasarkan asumsi, logika yang benar dan berdasarkan data-
data yang sangat terbatas pada saat ini. Schedule dan urutan kerja dalam bentuk
barchart dan network planning.

B. METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan Proyek Pembangunan Jalan ini perlu dibuat metoda pelaksanaan
proyek yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu pekerjaan
persiapan, pekerjaan drainase, pekerjaan tanah, pekerjaan pelebaran perkerasan dan
bahu jalan, pekerjaan perkerasan berbutir dan pekerjaan perkerasan aspal, pekerjaan
struktur dan lain-lain.

I. Pekerjaan Persiapan

1. Site Planning
Pengaturan lapangan proyek diperlukan untuk mengakomodasikan hal-hal sbb :
- Traffic Management dan Detour
- Kantor Direksi Lapangan dan Kontraktor
- Pos Jaga
- Stock Yard
- Work Shop
- Gudang Material
- MCK / Toilet lapangan untuk pekerja

Construction Method Page 7 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

2. Pengukuran / Setting Out


Sebelum pelaksanaan, dilaksanakan pekerjaan setting out, dimana diperlukan joint
survey bersama-sama antara Kontraktor, Engineer/Konsultan dan wakil Pemilik
Proyek. Hasil survey akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan
kuantitas aktual volume pekerjaan. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan
instansi-instansi yang terkait untuk pekerjaan pembebasan lokasi.

3. Pembuatan Pagar Pengaman


Pagar pengaman dibuat dengan cara yang mudah untuk dipindahkan dan dapat
melindungi areal pekerjaan dari arus kendaraan dan manusia, dimana pada tahap
awal dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada daerah yang akan
dilaksanakan pekerjaan perkerasan, untuk selanjutnya dipindahkan untuk
melindungi areal bagi pekerjaan struktur.

4. Mobilisasi
Mobilisasi akan dilaksanakan setelah kontrak ditandatangani, mobilisasi alat akan
diawali untuk alat yang diperlukan pada pekerjaan pembersihan, peralatan yang
dimobilisasi untuk dipakai adalah Excavator dan Dump truck, yang mana juga
dapat dipakai untuk pekerjaan galian tanah. Kemudian dilanjutkan dengan
pekerjaan penyiapan bahu jalan, drainase dll.

5. Direksi Keet
Kantor Kontraktor, Konsultan, Ware House, Work Shop, Barak Pekerja lengkap
dengan furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang
akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. Bangunan-bangunan

Construction Method Page 8 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
tersebut akan ditempatkan disekitar / sepanjang ruas jalan antara Meulaboh –
Tapak Tuan Seksi 1. Dalam pembuatan kantor tersebut, fasilitas disekitarnya akan

selalu dijaga dan dirawat, sedangkan untuk kantor Pimpro dan staff akan
ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pihak Pimpro.
Kantor yang akan dibangun dilengkapi dengan peralatan dan persyaratan yang
dinyatakan dalam dokumen lelang

6. Pengecekan Perhitungan Struktur


Sebelum pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengecekan terhadap perhitungan
struktur Proyek Pembangunan Jalan Meulaboh – Tapak Tuan Seksi 1 ini berikut
bangunan-bangunan pelengkapnya.

7. Persiapan Quality
Pembuatan job mix yang diperlukan dan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan di proyek ini, seperti job mix aspal dan lain-lain.

8. Listrik
Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dari penggunaan
listrik langsung dari PLN dan dilengkapi atau diback up dengan genset yang
ditempatkan pada lokasi yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan.

9. Air dan Fabrikasi


Pengadaan air kerja akan diadakan dari pompa sumur dalam dan didistribusikan
melalui Water Tank Truck. Fabrikasi besi, bekisting dikerjakan pada workshop dan
didistribusikan memakai Truck.

II. Pekerjaan Traffic Management / Detour

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Traffic Management :


- Persiapan pengalihan jalur kendaraan akibat menyempitnya jalur yang akan dipakai
dalam tahapan pelaksanaan, dengan melaksanakan pemasangan pagar pengaman.
- Pemasangan rambu-rambu yang diperlukan sebelum memasuki lokasi pekerjaan
sampai dengan rambu-rambu saat berada dilokasi pekerjaan, seperti rambu
perhatian untuk berhati-hati, sampai dengan rambu pembatasan dan larangan
yang diperlukan.
- Pengaturan areal dan waktu untuk kendaraan dan peralatan proyek keluar dan
memasuki areal kerja dengan meminimalkan terjadinya kemacetan akibat hal
tersebut.
- Pemasangan pagar pengaman yang dipakai untuk membatasi lokasi proyek dengan
masyarakat umum dan pejalan kaki.

- Melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan dinas atau instansi terkait selama
pelaksanaan pekerjaan.

Construction Method Page 9 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

PADA SAAT PELAKSANAAN PELEBARAN

500 m
MAAF
ADA PEKERJAAN
PERBAIKAN JALAN

200 m 100 m 100 m


100 m 100 m
ROTATE LAMP

LOKASI KERJA

KETERANGAN :
RUBBER CONE @ 5 cm
PAGAR SEMENTARA

Pengalihan lalu lintas dapat dipakai rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan
dan bendera-bendera. Pagar sementara akan dipasang pada daerah konstruksi
bangunan pelengkap dan akan dipasangkan lampu-lampu sehingga akan terlihat pada
waktu malam hari bilamana dilaksanakan pekerjaan lembur.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinasi oleh bagian tertentu dalam
organisasi kontraktor yang bertanggung jawab terhadap Safety, Health dan
Environment, yang secara kontinue akan memonitor dan mengevaluasi bagian
pekerjaan ini.

Pengaturan lalu-lintas ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan


mengendarai kendaraan dan keamanan / kenyamanan bagi pengguna jalan umum.

Construction Method Page 10 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

PADA SAAT PEKERJAAN OVERLAY

50 0 m
MA AF
ADA PEKER JA AN
PERBAIKAN JA LAN

200 m 10 0 m 100 m
ROTATE LAMP
10 0 m 100 m

LOKASI KERJA

FLAGMEN
KETERANGAN : 1 00 m 1 00 m 200 m

RUBBER CONE @ 5 cm
M AA F
A DA P EK ERJ AAN

50 0 m
P ERB AIK AN JALAN

Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :


- Penyediaan alat-alat pengatur lalu-lintas.
- Pengecekan , perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi
- Pemasangan alat-alat lalu lintas selama konstruksi
- Petugas pengatur lalu-lintas di persimpangan antara akses road dengan jalan umum

Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor akan


memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang
baik.
Tumpahan tanah dan material akan disingkirkan dan kondisi jalan dikembalikan ke
posisi semula. Kami akan bekerja sama dengan badan yang berwenang untuk
mengatur kelancaran lalu lintas agar terhindar dari kemacetan.
Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu-lintas, sepanjang area kerja alat-alat
pengatur lalu-lintas akan dipasang pada titik-titik tertentu sepanjang area pekerjaan
dan sekitarnya.
Fasilitas pengatur lalu-lintas sepanjang area pekerjaan diperlukan antara lain sbb :
- Rambu-rambu
- Lampu-lampu
- Rubber Cone
- Arah dan Petunjuk Jalan
- Pagar penghalang sementara
- Bendera-bendera
- dll

Construction Method Page 11 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

I. Mobilisasi
Lingkup pekerjaan mobilisasi pada Proyek Jalan Meulaboh – Tapak Tuan Seksi I
antara lain sbb :
- Mobilisasi peralatan yang digunakan
- Fasilitas kontraktor : base camp, kantor, barak, bengkel, gudang, dll.
- Demobilisasi peralatan yang digunakan.

II. Pekerjaan Drainase


Pekerjaan drainase ini terdiri dari :
- Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air : 3.840,00 m3
- Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar : 1.455,30 m3

LOKASI PROYEK

1. Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran air.

Lingkup dari pekerjaan ini adalah sbb :


- Pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun tidak dilapisi (unlined)
dan perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai dengan
spesifikasi serta memenuhi garis, ketinggian dan detail yang ditunjuk pada
gambar.
- Juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang ada, kanal
irigasi atau saluran air lainnya.

Peralatan yang dipakai adalah sbb : - Excavator


- Dump Truck

Construction Method Page 12 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

2. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar

Lingkup dari pekerjaan ini adalah :


Pekerjaan ini meliputi pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air dan
pembuatan appron (lantai golak), lubang masuk (catch pits) dan struktur
saluran kecil lainnya dengan menggunakan pasangan batu dengan mortar yang
dibangun diatas suatu dasar yang telah disiapkan.

Agg Klass A = 20 cm

Timbunan Pilihan

Pasangan Bata

Contoh Kontruksi Pasangan Batu

Peralatan yang dipakai adalah sbb : - Beton molen


- Alat Bantu

III. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan ini terdiri dari :


- Galian Biasa : 18,666.90 m3
- Galian Perkerasan Beraspal Tampa Cold Milling Machine : 145.00 m3
- Timbunan Biasa : 300.00 m3
- Timbunan Pilihan : 3,005.63 m3
- Penyiapan Badan Jalan : 83,481.50 m2

1. Penyiapan Badan Jalan

Lingkup dari pekerjaan ini adalah sbb :


- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari
papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.

Construction Method Page 13 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan penyiapan badan
jalan meliputi galian minor atau penggarukan serta pekerjaan timbunan minor
yang

diikuti dengan pembentukan, pemadatan dan pemeliharaan permukaan sampai


bahan perkerasan atau timbunan ditempatkan diatasnya pada areal tertentu.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
- Selama pekerjaan penyiapan badan jalan berlangsung, jika ditemukan adanya
sumber air maka di area yang rawan genangan air dibuatkan saluran
pembuang, agar lokasi pekerjaan tetap kering.
- Pekerjaan Penyiapan badan jalan dilakukan dengan menggunakan kombinasi
antara excavator atau bulldozer untuk galian minor, perataan dan
memindahkan tanah hasil galian/perataan serta dump truck untuk transportasi
tanah ke lokasi pembuangan (disposal area) dan atas ijin direksi.

Peralatan yang dipakai sbb :


- Motor Grader
- Vibro roller
- Dump Truck
- Alat Bantu

2. Galian Biasa

Lingkup dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:


- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan
sementara dari papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan galian
dilakukan setelah pekerjaan pembongkaran dan pembersihan tempat
kerja selesai dilakukan pada areal tertentu.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih
dahulu.
- Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya sumber
air maka di area yang rawan genangan air dibuatkan saluran pembuang,
agar lokasi pekerjaan tetap kering.
- Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level rencana sesuai
gambar kerja yang telah disetujui.
- Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara
excavator untuk menggali dan memindahkan tanah hasil galian serta

Construction Method Page 14 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
dump truck untuk transportasi tanah ke lokasi pembuangan (disposal
area) atau tempat timbunan sesuai spesifikasi dan atas ijin direksi.

EXCAVATOR DUMP TRUCK

Peralatan yang dipakai sbb :


- Excavtor
- Dump Truck
- Alat Bantu

3. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine

Lingkup dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:


- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan
sementara dari papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan galian
dilakukan setelah pekerjaan pembongkaran dan pembersihan tempat
kerja selesai dilakukan pada areal tertentu.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih
dahulu.
- Selama pekerjaan galian berlangsung, jika ditemukan adanya sumber
air maka di area yang rawan genangan air dibuatkan saluran pembuang,
agar lokasi pekerjaan tetap kering.
- Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level rencana sesuai
gambar kerja yang telah disetujui.
- Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara Jack
Hammer & Compresor untuk menggali dan memindahkan tanah hasil
galian serta dump truck untuk transportasi tanah ke lokasi pembuangan
(disposal area) atau tempat timbunan sesuai spesifikasi dan atas ijin
direksi.
DUMP TRUCK

Construction Method Page 15 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

Peralatan yang dipakai sebagai berikut:


- Compresor
- Jack Hammer
- Dump Truck

4. Timbunan Pilihan

Lingkup pekerjaan ini adalah sbb :


- Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari
papan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan.
- Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, pekerjaan timbunan dilakukan
setelah pekerjaan bangunan selesai dan volume lokasi yang akan ditimbun
dihitung bersama dan kesepakatan dengan owner, konsultan serta orang
lapangan sehingga volume sebelum pelaksanaan dapat dihitung.
- Bila pada suatu area diperlukan jalan akses, harus disiapkan terlebih dahulu.
- Selama pekerjaan timbunan berlangsung maka harus selalu diikuti dengan test
tanah kepadatan tiap layer sesuai rencana.
- Pekerjaan Timbunan Pilihan dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara
excavator di stok material dihouling dengan DT selanjutnya dihampar dengan
dozer dan pemadatan vibro roller sesuai spesifikasi dan atas ijin direksi.

Peralatan yang dipakai sbb :


- Excavator
- Dump Truck
- Vibro roller
- Water Tank

Construction Method Page 16 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
- Alat tes kepadatan
- Alat Bantu

IV. Pekerjaan Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan


Pekerjaan Perbaikan Tepi Perkerasan dan Bahu Jalan terdiri dari :
- Lapis Pondasi aggregat kelas A : 17.918,25 m3
- Lapis Pondasi aggregat kelas B : 21.467,25 m3
- Lapis Resap Pengikat : 60.000,00 liter

Lapis Pondasi Aggregat

Langkah-langkah dari pekerjaan ini adalah :


- Marking untuk pekerjaan lapis pondasi aggregat ini harus dipasang dengan acuan
centre line pada jalan lama yang sudah ada.
- Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta dilevelling.
- Setelah dilevelling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan menggunakan
compactor / vibro roller dimana sebelumnya telah dilaksanakan trial compaction.
Sewaktu pemadatan dilakukan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum.
Pemadatan oleh vibro roller harus overlapping selebar 15 cm antar area
pemadatan.
- Lapis Pondasi Aggregat kelas B digunakan sebagai lapis pondasi Bahu Jalan

Peralatan yang dipakai : - Motor grader


- Vibro Roller
- Wheel Loader
- Water Tank Truck
- Dump Truck
- Alat tes kepadatan
- Alat Bantu

Construction Method Page 17 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

Lapis Resap Pengikat

Lapis Resap Pengikat mengandung aspalt dengan kerosin yang dipergunakan sebagai
prime coating sekaligus resapan untuk mengikat antara material Agregat Base A,
yang dihampar diatas permukaan Agregat Base A yang sudah dites kepadatan dan
level sesuai rencana top base A.

Sebelum diprime coating/dihampar dengan aspalt sprayer dan compressor, aggregat


atau lapis permukaan harus bersih dari kotoran.

VI. Perkerasan Aspal


Pekerjaan Perkerasan terdiri dari :
- Lapis Resap Pengikat : 31.981,50 liter
- Lapis Perekat : 55.620,00 liter
- Agregat Penutup BURDA : 60.000,00 m2
- Bahan Aspal Untuk Pekerjaan Laburan : 72.000,00 liter
- Laston lapis Aus (AC-WC) : 189.000,00 m2
- Laston lapis Aus (AC-WC) Levelling : 2.512,52 Ton
- Laston lapis Pengikat(AC-BC) : 2.281,13 m2
- Laston lapis Pengikat(AC-BC) Levelling : 285,20 Ton

Mengingat lokasi AMP yang cukup jauh dan kondisi beberapa lokasi jalan yang akan
dilalui untuk angkutan aspal dalam kondisi kurang baik serta kondisi lalu lintas
yang cukup padat, maka pada waktu sebelum dan selama pengangkutan suhu aspal
beton harus disetting dan dipantau agar tetap dalam suhu yang dipersyaratkan.

1. Lapis Resap Pengikat


Lapis Resap Pengikat mengandung aspalt dengan kerosin yang dipergunakan
sebagai prime coating sekaligus resapan untuk mengikat antara material
Agregat Base A, yang dihampar diatas permukaan Agregat Base A yang sudah
dites kepadatan dan level sesuai rencana top base A.

Construction Method Page 18 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project

Sebelum diprime coating/dihampar dengan aspalt sprayer dan compressor,


aggregat atau lapis permukaan harus bersih dari kotoran.

2. Lapis Perekat
Lapis Perekat mengandung aspalt dengan kerosin yang dipergunakan sebagai
coating, yang dihampar diatas permukaan yang beraspal (seperti : lapis
penetrasi macadam, laston).

Sebelum dicoating / dihampar dengan aspalt sprayer dan compressor, aggregat


atau lapis permukaan harus bersih dari kotoran.

3. Agregat Penutup BURDA


Wheel Loader memuat Agregat dan Asphalt ke dalam Material Sprider di Base
Camp untuk diangkut kelokasi dan langsung dihampar dengan pemadatan
menggunakan Pneumatic Tire Roller

4. Laston Lapis Aus (AC-WC)


Material Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC) diangkut dari AMP menggunakan Dump
Truck. Bak Dump truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran,
agar material Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC) tidak melekat ke bak dump truck,
bak dump truck harus disiram dengan air sabun dengan jumlah seminimal
mungkin. Untuk penghubung antara lokasi penghamparan dengan AMP
digunakan radio komunikasi (HT).

Dari Dump Truck, material Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC) di curahkan ke mesin
penghampar. Mesin penghampar yang dilengkapi dengan corong curah dan ulir-
ulir pendistribusian, menempatkan material secara merata di depan batang
perata yang dapat disetel.
Dalam penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor, agar dapat mengontrol
ketebalan dan kemiringan penghamparan.

Peralatan yang digunakan adalah sbb :


Aspalt Mixing Plant (AMP)
Aspalt Finisher

Construction Method Page 19 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
Dump Truck
Tandem Roller
Pneumatic tire roller

4. Laston Lapis Pengikat (AC-BC)


Pekerjaan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sub base sudah dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan compressor.
2. Membuat guideline di sisi dan di centerline dari rencana jalan untuk arah
finisher.
3. Jumlah dump truck harus sesuai dengan kapasitas finisher.
4. Lapis Aus Aspal Beton (AC-BC) sebelum didrop harus dicek dahulu
temperaturnya.
5. Ada tiga tahapan pemadatan yaitu break down, intermediate dan finishing
rolling dengan tandem roller dan tire roller.
6. Ada dua macam joint yaitu longitudinal dan transversal joint.

Peralatan yang dipakai :


- Aspalt Mixing Plant (AMP)
- Aspalt Finisher
- Dump Truck
- Tandem Roller
- Pneumatic tired roller

Pekerjaan pemadatan
Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan peralatan :
i. Tandem roller dan Tire Roller.
ii. Pemadatan awal menggunakan Tandem Roller
iii. Pemadatan antara menggunakan Tire Roller
iv. Pemadatan akhir menggunakan Tandem Roller

Pemadatan awal dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar.


Pemadatan antara dilaksanakan secepat dan sepraktis mungkin.
Pemadatan akhir dilaksanakan sementara material masih dalam kondisi yang
cukup dapat dikerjakan, sehingga semua bekas / jejak roda mesin gilas tidak
berbekas.

VI. Pekerjaan Struktur

Pekerjaan struktur terdiri dari :


1. Pasangan Batu : 420,00 m3
2. Beton K250 : 25,00 m3
3. Beton K175 : 15,00 m3

Construction Method Page 20 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
4. Baja Tulangan U24 Polos : 2.500,00 Kg

1. Pekerjaan Pasangan Batu


Sebagai langkah awal pelaksanaan pasangan batu adalah menyiapkan material
dengan mengajukan contoh material kepada Direksi atau konsultan pengawas untuk
mendapatkan persetujuan terutama batu dan pasir, untuk material diajukan type
semen yang sesuai.
Apabila contoh telah disetujui, pengadaan material lokal (pasir, batu) dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Plesteran 1:3

Agg Klass A = 20 cm

Timbunan Pilihan

Pasangan Bata

Langkah selanjutnya pelaksanaan dapat diterangkan sebagai berikut :

- Persiapan lahan kerja pasangan batu sesuai dengan ketentuan (elevasi dan
dimensi galian harus diukur secara tepat) lengkap dengan pemasangan profil
yang diperlukan.
- Membuat campuran adukan.
Campuran semen dan pasir dibuat dengan perbandingan volume 1:4 (1 bagian
semen, 4 bagian pasir). Pengadukan dilakukan dengan menggunakan concrete
mixer (mollen) sehingga tercampur secara merata.
- Membasahi batu
Batu yang digunakan haruslah bersih dari segala kotoran yang bisa mengurangi
kualitas pasangan dan mengurangi penyerapan air semen pada saat proses
pengerasan.
- Pengisian adukan dan Pasangan batu
Sebelum lapisan batu pertama dipasang, pada dasar pasangan harus diberi
adukan, kemudian dipasang batu lapisan pertama. Rongga antar batu diisi
dengan adukan hingga menutupi lapisan pertama, lalu dipasangkan lapisan batu
yang kedua dan rongga antar batu diisi dengan adukan. Begitu seterusnya
hingga pasangan batu / talud mencapai elevasi yang telah ditentukan.
- Finishing

Construction Method Page 21 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
Bila diperlukan dilokasi tertentu dilakukan pekerjaan siaran dan plesteran 1:3.
Campuran untuk siaran dan plesteran adalah 1 semen : 3 pasir. Sebelum
dilakukan pekerjaan siaran / plesteran permukaan pasangan batu yang akan
difinishing harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga siaran / plesteran dapat
merekat dengan baik.
VII. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Pekerjaan ini terdiri dari :
- Lapis Pondasi aggregat kelas A untuk Pekerjaan Minor : 400,00 m3
- Lapis Pondasi aggregat kelas B untuk Pekerjaan Minor : 25,00 m3
- Campuran aspal Panas untuk pekerjaan minor : 135,00 m3
- Marka Jalan Thermoplastik : 8.577,00 m2
- Rambu jalan dengan permukaan pantul Engineering grade : 100,00 bh
- Patok Pengarah : 100,00 bh
- Patok Kilometer : 30,00 bh
Tujuan pengembalian kondisi ini harus menjamin bahwa :
Pada lokasi yang diproyeksikan memerlukan pelapisan kembali, keuntungan pemakai
jalan harus dipelihara sampai pelapisan kembali tersebut dilaksanakan.
Semua lokasi yang akan dilapis kembali harus mempunyai struktur yang utuh.
Lingkup dari pekerjaan ini adalah pengembalian kondisi perkerasan yang telah rusak
atau sedemikian rupa sehingga terjadi lubang-lubang besar, tepi jalan banyak yang
rusak atau terjadi keriting (corrugation) pada permukaan perkerasan dengan
kedalaman lebih dari 3 cm, terjadi retak-retak lebar, retak struktural atau retak
kecil yang menjalar atau menunjukkan bukti bahwa tanah dasarnya melemah.
Untuk pekerjaan marka jalan thermoplastik dipasang pada seluruh jalan yang sudah
dioverlay dan Perkerasan Jalan Beton selesai sesuai desain dan gambar kerja yang
sudah disetujui direksi.
Patok pengarah dipasang pada lokasi tiap tikungan dan persimpangan sedang untuk
patok kilometer dipasang tiap jarak 1 kilometer dengan menunjukan jarak dari
meulaboh.

VIII. Pekerjaan Harian

IX. Pekerjaan Rutin

C. P E N U T U P

Demikian metode pelaksanaan secara garis besar, selanjutnya dalam pelaksanaan nanti
kami akan membuat metode yang lebih detail untuk setiap pekerjaan.

Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Banda Aceh, 19 Februari 2007


Persero PT. Waskita Karya

Construction Method Page 22 - 23


PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Infrastructure Reconstruction Financing (IRFF) Project
Ir. Bambang E.Marsono, MM
Direktur

Construction Method Page 23 - 23

Anda mungkin juga menyukai