Anda di halaman 1dari 175

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Gambaran Kondisi Lokasi

Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian lokasi antara 250 m
hingga 2.250 m diatas permukaan laut termasuk dalam jenis pegunungan muda dengan lembah
yang curam. Secara geografis Kabupaten Wonosobo memiliki luas 98.448 ha (984,68 Km2)
terletak diantara 2 Gunung yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing Keadaan demikian
menjadikan Kab. wonosobo curah hujanya sangat tinggi dan sering menyebabkan timbul bencana
alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan gerakan merayap.

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah,
terletak antara 7°.11'.20" sampai 7°.36'.24" garis lintang selatan (LS), serta 109°.44'.08" sampai
110°.04'.32" garis bujur timur (BT), Kabupaten Wonosobo berjarak 120 Km dari Ibu Kota Jawa
Tengah (Semarang) dan 520 Km dari Ibu Kota Negara (Jakarta) berada pada rentang 250 dpl -
2.250 dpl dengan dominasi pada rentang 500 dpl - 1.000 dpl sebesar 50% (persen) dari seluruh
areal, menjadikan ciri dataran tinggi sebagai wilayah Kabupaten Wonosobo dengan posisi spasial
berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan berada di antara jalur pantai utara dan jalur pantai
Selatan. Jaringan Jalan Nasional ruas jalan Buntu - Pringsurat memberi akses dari dan menuju
dua jalur strategis nasional.

WONOSOBO, KOMPAS.com - Dalam 20 tahun, pasar induk Wonosobo, Jawa Tengah, telah
terbakar tiga kali, termasuk pada Senin (22/12/2014) dini hari. Pemerintah Kabupaten Wonosobo
didesak segera mencari solusi untuk meringankan kerugian besar para para pedagang.

Salah satu koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Induk Wonosobo (PPPIW) Abud Basyir,
mengatakan para pedagang di pasar ini mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Menurut dia,
kebakaran tersebut merupakan pukulan telak bagi para pedagang.

"Diperlukan suatu jalan keluar atas penderitaan kami“ tutur Abud, Senin petang. Dia pun
berpendapat harus ada upaya pengamanan lebih baik untuk pasar ini, terkait kebakaran yang
terjadi berkali-kali ini.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, pasar Induk Wonosobo pernah terbakar
habis pada 30 September 1994. Setelah dibangun kembali menjadi bangunan tiga lantai, pasar ini
diresmikan kembali penggunaannya pada 24 Juli 1997, bersamaan dengan hari jadi Wonosobo.

Namun, pada 11 Maret 2004, kebakaran kembali terjadi di pasar induk Wonosobo, sekalipun
hanya tujuh kios dan lapak yang terbakar pada saat itu. Lalu, Senin dini hari, kebakaran besar
menghanguskan kios di ketiga lantai pasar. Dan Akhirnya di bangunlah Pasar Penampungan
semetara di area depan lahan gedung pasar wonosobo yang terbakar.

Dampak dari krisis moneter yang terjadi tahun 1997 memang cukup lama mengakibatkan
menyurutnya kegiatan pembangunan, tetapi itu hanya sementara sebab setelah krisis moneter
dapat segera diatasi maka kegiatan tersebut akan tumbuh lagi. Situasi tersebut mau tidak mau
menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh dunia jasa konstruksi.

Sadar akan terbatasnya sumber daya yang ada, maka tantangan tersebut harus dapat diatasi
dengan tetap berorientasi pada efisiensi. Dari hal tersebut dapat dicapai oleh dunia jasa konstruksi
bila memiliki tiga kemampuan penting yaitu bisnis, teknologi dan manajemen.

Kemampuan bisnis artinya , artinya bahwa semua keputusan yang akan diambil harus diyakini
akan memberikan manfaat yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Sedang kemampuan
teknologi, diharapkan dapat senantiasa menjawab tuntutan yang semakin meningkat disepanjang
jaman. Untuk itu diperlukan juga kemampuan manjemen untuk mengatur seluruh sumber daya
yang diperlukan secara efektif dan efisien.

Dilihat dari data perkiraan cuaca, wonosobo merupakan daerah dengan setiap harinya berpeluang
terjadi hujan. Atas dasar itu, perlu dilakukan metode pekerjaan khusus untuk menanggulangi
keadaan tersebut, agar pelaksanaan pekerjaan pembangunan pasar wonosobo dapat tetap
berjalan dengan lancer.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Gambar : Perkiraan Cuaca di Wonosobo

LOKASI PEKERJAAN

Gambar : Denah Lokasi Pasar Wonsobo

Upaya pemerintah Kabupaten Wonosobo menjadikan pasar Induk Wonosobo menjadi pasar yang
layak. Lokasi pasar sementara wonosobo sekarang kurang layak lagi diukur dari ketertiban,
kebersihan dan keindahan. Dari hasil observasi, pasar lama sudah tidak mampu menampung
pedagang dan pembeli yang semakin hari semakin banyak, sehingga terjadi kemacetan
terutama pada hari pasar. Selain itu lokasi pasar sempit dan terbatas dengan bangunan –
bangunan dan juga dikelilingi oleh pemukiman.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Alasan Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan pembangunan pasar induk wonosobo ini
dilihat pada alasan sosial, alasan ekonomi dan alasan tata lokasi. Alasan sosial, lokasi pasar
sementara wonosobo sekarang ini belumlah layak. Para pedagang saat ini menempati tempat
sementara untuk kegiatan jual beli dengan lahan seadanya. Kondisi internal munculnya pasar kecil
disetiap daerah dan adanya pedagang keliling, adanya kemudahan bagi masyarkat untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Alasan ekonomi, Dengan lokasi saat ini para pedagang tidak dapat mengembangkan usahanya
dan sebagian pedagang yang mengalami penurunan pendapatannya.

Kondisi sekitar lokasi pekerjaan saat ini

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Dengan melihat kondisi real saat ini kami penydia jasa mengusulkan beberapa hal guna
kelancaran proyek yang dikerjakan antara lain :

1. Kondisi Alam dan yang tersedia kurang memadahi

• Dengan kondisi kota wonosobo yang sering hujan apalagi pada rencana pelaksanaan
pekerjaan proyek dimulai pada bulan November dimana pada bulan itu musim hujan
maka kami akan menggunakan penutup terpal pada waktu pengecoran baik waktu
hujan maupun tidak dan menggunakan pompa untuk dewatering pada pekerjaan
galian
2. Faktor kegiatan pasar sekitarnya
• Dengan kondisi lokasi pasar sekarang ini yang sibuk dan mengakibatkan
terhambatnya pengiriman alat maupun material ke lokasi proyek sebab itu maka
aktifitas kerjaan kami lakukan sebagian besar pada malam hari
3. Faktor infrastruktur jalan dan lokasi pekerjaan yang kurang memadahi
• Dengan kondisi jalan menuju lokasi kurang memadahi dan traffic yang padat guna
mengankut material dengan truk ukuran besar maka rencana kami akan membuat
base camp diluar guna pembuatan direksi keet, barak kerja, gudang, tempat febrikasi
dan mess tenaga ( sewa )
Factor banyaknya jalan satu arah menuju lokasi pekerjaan yang mengakibatkan loose
di waktu bilamana akan melakukan pekerjaan struktur sehinga perlu koordinasi
dengan pihak lalu lintas. Kondisi site yang kurang memadai untuk mendirikan direksi
keet, gudang, mess maupun pabrikasi pembesian yang dikerjakan di barak kerja
sehingga perlu mencari lokasi lain untuk mendirikan bangunan sementara tersebut
Dengan adanya factor factor tersebut kami penyedia jasa mengusulkan beberapa
alternative untuk penggantian struktur beton diantaranya kami tampilkan dibawah ini

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


1. Pembetonan dengan Flayslab
2. Pembetonan Komposit

B. Gambaran Rencana Hasil Akhir

Pekerjaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo ini berlokasi di Kabupaten Wonosobo Provinsi
Jawa Tengah yang direncanakan terdiri dari 4 lantai dengan tambahan Lantai Atap dan Lantai
Viewdeck. Pelaksanaan terdiri dari pekerjaan Struktur, Pekerjaan Arsitek, Pekerjaan Mekanikal dan
Elektrikal.

Hasil akhir dari Pembangunan Pasar Induk Wonosobo ini sangatlah berdampak baik langsung
maupun tidak langsung bagi masarakat dan pemerintah baik itu dari segi sosial, ekonomi, dan tata
lokasi.
Berikut adalah Gambaran Rencana Pembangunan Gedung Pasar Wonosobo yang akan
dilaksanan :

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Peranan Pasar Induk Wonosobo bagi Masarakat sekitar sangat penting. Dari segi ekonomi
memberikan kemudahan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan, memberikan kemudahan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses produksi serta memberikan kemudahan untuk menjual barang dan jasa hasil produksi.

Bagi pemerintah daerah, pasar Induk wonosobo juga memberikan kemudahan untuk memperoleh
dan menjual barang dan jasa yang diperlukan oleh pemerintah. Selain itu, dapat menambah
penerimaan pemerintah melalui penarikan pajak dan retribusi.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Dalam fungsi distribusi, pasar Induk wonosobo berperan memperlancar penyaluran barang dan
jasa dari produsen ke konsumen. Melalui transaksi jual beli, produsen bisa memasarkan
barangnya, baik langsung kepada konsumen maupun melalui para perantara (pedagang). Melalui
transaksi jual beli itu juga, konsumen dapat memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan secara
mudah dan cepat.

Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli barang
atau jasa tertentu. Kadang-kadang setelah masuk pasar, seseorang membeli barang yang semula
tidak direncanakan. Hal itu terjadi karena barang yang dipajang di pasar menarik perhatian dan
mampu membangkitkan minat pembeli.

Semakin maraknya persaingan antar produsen barang atau jasa sejenis membuat fungsi promosi
menjadi semakin penting. Hal itu tampak jelas pada bermunculannya beragam bentuk pameran
baik besar maupun kecil.

C. Faktor – faktor kritis keberhasilan pelaksanaan pekerjaan

Untuk menjamin sistem manajemen agar dapat berjalan dengan baik, kami PT. KARYA BISA – PT.
NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, KSO telah mengeluarkan Kebijakan Mutu untuk memberikan
Jaminan Mutu terhadap proses yang dihasilkan.

Rangkaian aktifitas dibatasi oleh tiga variable proyek, yaitu waktu, mutu, harga dan Kesehatan
Keselamatan Kerja. Tujuan dari diadakannya suatu manajemen dalam lingkungan Proyek
Pembangunan Pasar Induk Wonosobo ini, yaitu agar pelaksanaan proyek tersebut :
• Tepat Biaya
• Tepat Mutu/ Kualitas
• Tepat Waktu
Secara umum kegiatan Pelaksanaan digambarkan sebagai berikut :
• Pembagian pekerjaan menjadi beberapa kegiatan khusus.
• Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut sesuai dengan sasaran dan waktu yang ada.
• Penggunaan peralatan yang diperlukan
• Metoda konstruksi yang mungkin secara spesifikasi diperlukan.
Dalam pelaksanaan beberapa hal yang perlu diperhatikan khusus sebagai berikut :

1. Lokasi dan Kondisi Site

Kondisi Alam di daerah wonosobo setiap harinya terjadi hujan. Dan diperlukan metode
pekerjaan yang matang mengenai pekerjaan pondasi dan pekerjaan beton. Selain itu ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai lokasi dan kondisi site :
• Lokasi yang cukup terbatas pada lahan proyek ini perlu sangat diperhitungkan. Sirkulasi
ketersediaan bahan dan Metode Site Zonning perlu diatur sedemikian rupa untuk
memanfaatkan lahan yang ada, sehingga tidak terjadi kendala dan hambatan pada
pelaksanaan pekerjaan.
• Dengan kondisi jalan masuk lokasi yang ada, diperlukan perencanaan secara khusus
untuk penyediaan akses jalan masuk ke lokasi pekerjaan, agar mobilisasi peralatan yang
digunakan pada pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan efektif.
• Perlu perlindungan pemagaaran lokasi dan penyekatan lokasi pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


2. Pembangunan dalam kaitan Operasional

Dengan didukung oleh tenaga – tenaga ahli profesional yang berpengalaman, serta ditunjang
dengan kelengkapan, ketersediaan serta ketepatan peralatan yang dimiliki oleh PT. KARYA
BISA – PT. NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, KSO, maka PT. KARYA BISA – PT. NAVIRI MULTI
KONSTRUKSI, KSO akan mampu untuk dapat malaksanakan Pekerjaan ini dengan kualitas,
ketepatan waktu serta hasil akhir yang dapat memuaskan semua pihak, baik Pemerintah, user
dan pihak - pihak lain yang terkait serta pihak kontraktor sendiri. PT. KARYA BISA – PT.
NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, KSO mempunyai komitmen untuk selalu menghasilkan produk
yang memuaskan konsumen dengan cara dan metode kerja yang efisien, cepat dan terarah di
semua bidang pekerjaan.

Dalam pembangunan Pasar Induk Wonosobo yang perlu diperhatikan adalah perencanaan
metode pekerjaan yang matang, sehingga operasional gedung yang berada disekitarnya tetap
bisa berjalan dengan normal, dengan meminimalisir semua kemungkinan yang akan
menggangu operasional yang lain. Dan hal – hal yang perlu di perhatikan dalam kaitan
operasional antara lain :

 Pemisahan atau metoda isolasi terhadap lokasi bangunan yang akan dibangun dengan
bangunan existing terdekat.
 Metode perlindungan yang maksimal terhadap keamanan maupun kenyamanan
operasional gedung lain masih tetap beroperasi tanpa gangguan.
 Metode pelaksanaan pekerjaan yang tidak menimbulkan dampak langsung terhadap
lingkungan baik kebisingan maupun udara.

3. Pengaturan Tenaga Kerja


Pengaturan Sumber daya Manusia atau Tenaga Ahli dan Terampil Perlu di pehatikan sebagai
berikut :
• Pengaturan tenaga kerja yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk pekerjaan tertentu
dan secara stimultan dilanjutkan dengan pengaturan tenaga kerja untuk pekerjaan berikutnya,
sehingga diharapkan pekerjaan pada suatu lokasi dapat secara tuntas.
• Memberikan penyuluhan/penekanan kepada para pekerja untuk selalu memperhatikan
ketertiban terhadap lingkungan pekerjaan.
• Memberi tanda-tanda khusus kepada staff/pekerja, agar dapat diidentifikasikan dengan
mudah.
• Pekerjaan sebagian besar adalah struktur sehingga memungkinkan untuk kerja lembur agar
target bisa optimal.

4. Ketersediaan Bahan dan fasilitas penunjang


Fasilitas dan ketersediaan bahan yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional
akan mencakup pada hal di bawah ini:
 Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi dari segi
waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Perhitungan dengan kuantitas yang
akan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan barak pekerja dengan ukuran minimum 4 m x
10 m untuk kapasitas maksimum 50 personil/tenaga. Sementara untuk personil inti disediakan
sarana akomodasi sekitar lokasi.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


 Direksi keet sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site office dan
meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya. Direksi keet diperlukan
dengan luasan minimum 3 m x 4 m ditunjang dengan sarana kursi, meja, dan buku tamu
sebagai korespondensi di lapangan dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
 Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang proyek untuk mengamankan
peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan gudang sekitar 18 m2 dengan
lahan untuk material curah ditempatkan sekitar bangunan yang tidak mengganggu akses
mobilitas itu sendiri selain itu gudang/workshop harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
terganggu oleh cuaca dan aman terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi.
Persiapan terpal harus terencana mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya.
 Sarana air bersih dan drainase serta penerangan kerja diperlukan untuk mengantisipasi
pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan.
 Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan memudahkan hal-
hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan warga
setempat sangat dibutuhkan.
 Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Struktur Organisasi memperlihatkan fungsi dan kedudukan setiap orang yang terlibat dalam
suatu proyek. Lalu kita bisa melihat hubungan antara setiap orang dalam suatu proyek.
Struktrur Organisasi merupakan pedoman pelaksanaan fungsi manajemen yang
menggambarkan pembagian tugas/ fungsi dan pola hubungan tanggung jawab berdasarkan
pada pengelompokan kegiatan sesuai dengan spesialisasi tugas dan wewenang.

1.1. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas/sasaran utama dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah mencapai sasaran yang
diinginkan, yakni mencakup:
1. Tercapainya Kualitas Pekerjaan, di mana hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
kualitas teknik yang diinginkan.
2. Fungsi Bangunan yang Optimal, dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat
sesuai dengan dimensi yang direncanakan dan dapat berfungsi sebagaimana yang
diharapkan.
3. Pengendalian Ketepatan Waktu Pelaksanaan, di mana pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan jadwal kontrak yang telah ditetapkan.
4. Pengendalian Biaya Pekerjaan, biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan kualitas
bangunan yang dibuat dan secara keseluruhan tidak melampaui dana yang telah
disediakan.
5. Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat.
6. Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik.
7. Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapih.
8. Diterima Lingkungan, tidak mengganggu lingkungan.

Masing – masing pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan Pasar Induk Wonosobo,
memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda. Adapun tugas dan tanggungjawab
masing – masing dapat didefinisikan sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Pemilik Proyek / Owner/prinsipal/Bouwheer/ Pemberi Tugas:

Pemilik proyek atau owner adalah suatu badan hukum atau perorangan yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja dengan membayar semua
pekerjaan tersebut kepada pihak yang telah ditetapkan.
Pemilik Proyek Pembangunan Pasar Induk Wonosobo ini adalah Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo. Dan
mempunyai hak sebagai berikut :
- Memilih kontraktor pelaksana melalui proses pelelangan yang telah dilakukan.
- Mengganti desaign rancangan yang telah dibuat oleh konsultan perencana
- Meminta laporan secara periodic menganai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh kontraktor pelaksana.
- Memutuskan hubungan kerja dengan pihak yang terlibat didalam proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
Sedangkan untuk Kewajibannya adalah sebagai berikut :
- Menyediakan lahan/lokasi sebagai tempat pembangunan proyek
- Menyediakan dana pembayaran sebagai timbal balik dari jasa yang telah dilakukan,
baik oleh kontaktor pelaksana.
- Mengesahkan atau menolak perubahan dalam pekerjaan
- Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksankan oleh kontaktor
pelaksana jika produknya telah sesuai dengan hasil akhir yang dihendaki.

A. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah suatu perusahaan yang didirkan berdasarkan hukum Republik
Indonesia yang telah mempunyai izin – izin yang diperlukan bagi bidang usahanya.
Hak yang dimiliki konraktor adalah sebagai berikut :
- Mendapat pembayaran sesuai dengan pembayaran yang telah disepakati setelah
syarat progress pekerjaan tercapai.
- Dapat berkonsultasi dengan konsultan perencana maupun pengawas apabila
terdapat hal – hal yang kurang jelas mengenai gambar rencana.
Sedangkan, kewajiban kontraktor pelaksana adalah sebagai berikut :
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan material sesuai dengan
kontrak yang telah ditandatangani
- Melaksnakan pekerjaan dengan baik dengan memperhatikan pengendalian terhadap
mutu, waktu, dan biaya, serta K3L
- Memberikan laporan pekerjaan yang telah dilakukan, secara berkala, kepada pemilik
proyek dan konsultan.
- Melaksanakan, menyelesaikan, dan memelihara produk pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang telah disepakati
- Membuat as built drawing, yaitu gambar pelaksnaan yang telah dilakukan di
lapangan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Hub kerja 3 pihak penyelengara pembangunan :

1.2. Uraian Tugas dan Kewenangan Personil Inti


Kebutuhan personil utama dan kebutuhan personil pendukung lapangan wajib
dipenuhi oleh penyedia jasa, agar Quantity, Quality dan metode kerja dapat tercapai
sesuai dengan jadwal dan waktu pelaksanaan yang telah disepakati.
Berikut adalah personil yang akan kami tugaskan dalam proyek Pembangunan Pasar
Induk Wonosobo.

a. Project Manager (PM)


Project Manager adalah seseorang yang memimpin suatu proyek yang bertugas
sebagai wakil dari perusahaan atau kontraktor yang berurusan sebagai wakil dari
perusahaan atau kontraktor yang berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan
dalam proyek. Tugas dan kewajiban project Manager adalah sebagai berikut :
• Mengendalikan dokumen dan record
• Memimpin management review mingguan di proyek
• Menghadiri management review di kantor utama (divisi)
• Melaksanaklan inpeksi lapangan secaara priodik
• Mengendalikan biaya pelaksnaan
• Menyelesaikan administrasi dan teknis penutupan proyek

b. Ahli K3 Konstruksi
Adalah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan kebijakan, kesehatan kerja, dan
Lingkungan (K3L) di suatu proyek. Ahli K3 Konstruksi memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
• Membuat ijin pelaksana proyek ke koramil, Polsek, Polres, Depnaker,
Rumah Sakit, dan Lingkungan sekitar
• Menyiapakan peraturan safety, spanduk, papan peringatan, kotak obat,
sarana safety, serta alat pelindung diri (APD)
• Melaksanakan kegiatan safety seperti safety morning, setiap akibat kerja
setiap bulannya
• Melaksanakan kegiatan saety induction, bagi pekerja baru,

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


c. Deputy Project Manager
Deputy Project manager merupakan wakil dari project manager yang bertugas
membantu project manager dalam mengendalikan jalannya project di lapangan.
Tugas dan kewajiban Deputy Project manager adalah sebagai berikut :
• Menguasai detail dan spesipikasi teknis kontrak sebagai acuan dalam
pelaksanaan proyek.
• Menjamin pelaksnaan sehari – hari di lapangan desuai schedule yang di
buat
• Menjamin tersedianya tenaga kerja, matrial, dan alat yang memadai
• Menjamin tersedianya gambar kerja untuk dapat dolakukan oleh mandor di
lapangan
• Menjamin tersedianya dana pembayaran upah/opname bagi mandor
• Menjamin tersedianya dan pembayaran upah/opname bagi mandor
• Memimpin/ Mengarahkan secara langsung project production manager untuk
pelaksnaan kontruksi di lapangan agar memenuhi persyaratan mutu, waktu,
dan biaya.
• Tertib administrasi sesuai dengan system administrasi perusahaan.

d. Site Manager
Tugas dan Tanggungjawab:
• Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana / jadwal kerja.
• Membuat rencana kegiatan harian proyek.
• Memonitoring laporan kegiatan yang dibuat oleh staff proyek.
• Mengkoordinir permintaan material, BBM, alat, personil untuk kegiatan
harian proyek.
• Memeriksa dan mengevaluasi hasil kegiatan harian proyek.
Wewenang:
• Mengajukan permintaan alat, personil dan material untuk kegiatan harian
proyek.
• Mengatur, menentukan aktivitas kegiatan harian proyek agar terlaksana
sesuai rencana kerja.
• Memberi instruksi, teguran terhadap staff lapangan proyek.

e. Administrasi Proyek
Dilapangan Adiminstrasi Proyek dibantu beberapa tenaga lapangan guna
mengurusi masalah keungan dan legalitas dimana legalitas ada 2 yaitu kontrak dan
perijinan Tugas dan Tanggungjawab:
• Mencatat semua sirkulsi keuangan Proyek.
• Membuat rencana pembayan tagihan
• Membayar semua tagihan material yang berkaitan proyek yang sedang
dikerjakan
• .Membuat Admiministrasi Proyek berkaitan dengan perubahan kontrak
• Membuat Surat perijinan dengan dinas/ pihak lain yang berkaitan dengan
kelancaran proyek
• Membuat tagihan pembayaran proyek
Wewenang:

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


• Mengajukan permintaan pembayarak pekerjaan sesuai progress kepada
pihak pengguna jasa
• Menolak dan membayar tagihan material yang diajukan
f. Ahli Struktur
Tugas dan tanggung jawab Ahli struktur adalah:
• Memeriksa Kualitas Material Pekerjaan yang akan dilaksankan untuk
meunjang Qualitas Struktur Bangunan
• Memeriksa Kualita Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
• Membuat surat ijinterkait pelaksanaan setiap harinya
• Mengecek Pekerjaan pembesian bersama supervisor sebelum dicek
bersama konsultan.

g. Engineer
Enggineer yang kami tempatkan disini ada 3 bagian yaitu engineer arsitektur,
engineer Sipil dan engineer mekanikal elektrikel dimana masing masing engineer
dibantu 2 orang yaitu surveyor dan drafter
Tugas dan tanggung jawab adalah:
• Membuat gambar perubahan bilama ada
• Menghitung kualitas maupun kuantitas perubahan gambar
• Bertanggung jawab dari hasil gambar maupun perhitungan yang dibuat

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


1.3. Struktur Organisasi Lapangan

AHLI K3
PROJECT
KONSTRUKS
MANAGER
I

DEPUTY PROJECT TENAGA K3


MANAGER KONSTRUKS
I

ADMINISTRASI ENGINEER LOGISTIK SITE


MANAGER

AHLI ME AHLI SIPIL AHLI AHLI ME AHLI SIPIL AHLI


ARSITEKTU ARSITEKTUR
R
PELAKSAN PELAKSAN PELAKSAN
SURVEYO DRAFTER SURVEYO DRAFTER
A A A
R R

STAFF STAFF STAFF STAFF MANDOR MANDOR MANDOR

SURVEYO DRAFTER PEKERJA PEKERJA PEKERJA


R

STAFF STAFF

KEUANGA LEGALITA
N S

STAFF
KONTRAK PERIJINAN

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


2. Lingkup Pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Peralatan yang diperlukan antara lain :

Jumlah Minimal
Kapasitas Jumlah Minimal
No Nama Alat Sesuai
Minimal Sesuai Dokumen
Kebutuhan
1 Truck Mixer 7 m3 5 unit 28 Unit
2 Truck concrete pump long 60 m3 per jam 1 unit 3 Unit
bomb
3 Excavator Bucket 0.80 m3 1 Unit 2 Unit
4 Generator set 500 KVA 1 Unit 1 Unit
5 Mobil Pick up 1 m3 2 Unit 2 Unit
6 Dump Truck 6 m3 4 Unit 10 Unit
7 Beton Molen sitemix 0.30 m3 3 Unit 3 Unit
8 Mesin Las listrik 220-240 volt 4 Unit 4 Unit
9 Vibrator - 5 Unit 5 Unit
10 Baby Roller 0.50 ton 1 Unit 1 Unit
11 Water tanker 5000 liter 1 Unit 1 Unit
12 Tower crane 60 m 1 Unit 1 Unit
13 Lift Material 0.5 ton 1 Unit 1 Unit
14 Scafolding 2500 set 2500 set

Cat :
Nama dan kapasitas Alat maupun jumlah yang kami sajikan sesuai kebutuhan yang digunakan
dilapangan dari perhitungan kebutuhan alat dilapangan, sedangkan alat yang di dokumen
pengadaan tidak mencukupi seandainya alat tersebut digunakan dalam waktu 650 hari kalender,
sesuai dokumen pengadaan.

a. Rencana Pengadaan Tenaga Kerja


Para tenaga kerja yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan Proyek ini adalah tenaga kerja
yang terampil dan disesuaikan dengan jenis / macam pekerjaan yang akan dikerjakannya.
Tenaga kerja – tenaga kerja ini disamping tenaga dari perusahaan juga dipakai tenaga lokal
setempat dan akan disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu susunan organisasi yang
kokoh, terencana dan dapat memenuhi kebutuhan di lapangan dengan baik.
Pelaksanaan pekerjaan di Proyek ini menggunakan manajemen proyek yang terdiri atas :

1. Project Manager 1 Orang


2. Deputy Project Manager 1 Orang
3. Site Manager 1 Orang
4. Administrasi 3 Orang
5. Ahli Struktur 1 Orang
6. Ahli Arsitek 1 Orang
7. Ahli Mekanikal 1 Orang
8. Ahli Elektrikal 1 Orang
9. Ahli K3 Konstruksi 1 Orang
10. Ahli Quality Kontrol 1 Orang
11. Tenga K3 3 Orang
12. Pelaksana Struktur 1 Orang
13. Pelaksana Finishing 1 Orang

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


14. Quantity Engineer 1 Orang
15. Quantity Control 1 Orang
16. Juru Hitung 1 Orang
17. Surveyor 3 Orang
18. Juru Gambar 2 Orang
19. Tenaga Lab Beton 2 Orang
20. Mandor Tukang Batu/Bata/Beton 1 Orang
21. Mandor Besi/Pembesian/Penulangan 1 Orang
22. Pelaksana Alumunium 1 Orang
23. Pelaksana Plumbing 2 Orang
24. Pelaksana Elekrtikal 1 Orang

Metode Pelaksanaan Item Pekerja an


Agar target waktu pelaksanaan pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan,
maka di dalam penanganan pelaksanaan Proyek Pembangunan Pasar Induk wonosobo
Kabupaten wonosobo ini, pengerjaan item pekerjaan harus dilakukan secara berkelanjutan /
kontinuitas, dengan memanfaatkan efektifitas waktu, tenaga dan bahan material yang tersedia
di lapangan dengan tidak mengabaikan mutu / kualitas hasil pekerjaan.
Mengingat jumlah item pekerjaan yang terdapat dalam Proyek ini cukup banyak, maka uraian
metoda pelaksanaan setiap item pekerjaan akan diuraikan tersendiri dan yang diuraikan hanya
item pekerjaan pokok ( dominan ) saja.

a. Metode Pengendalian Waktu


Untuk mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, dibuatkan diagram / kurva S sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan
progress / pertambahan laju volume pekerjaan dapat dikontrol untuk setiap item pekerjaan
yang dikerjakan.
Dengan target pencapaian pelaksanaan selama 650 hari kalender, maka sistem evaluasinya
harus dilakukan sebaik mungkin sehingga menjamin apabila terjadi keterlambatan
pelaksanaan dapat diketahui sedini mungkin. Penanggung jawab dalam hal pengendalian
waktu adalah Bagian Operasi Proyek, yang bertanggung jawab untuk :
1. Memantau realisasi prestasi pekerjaan di proyek terhadap rencana waktu
pelaksanaan proyek
2. Melakukan evaluasi di lapangan terhadap keterlambatan atau indikasi keterlambatan
pekerjaan.
3. Melaporkan realisasi prestasi pelaksanaan di lapangan dan hasil evaluasi tersebut di
atas kepada Kepala Proyek.
Kepala Proyek bertanggung jawab untuk melakukan pembahasan terhadap penyebab
keterlambatan apabila terjadi keterlambatan pekerjaan atau ada indikasi proyek akan
mengalami keterlambatan dalam rapat koordinasi di lapangan.
Kemudian Kepala Proyek memutuskan tindak lanjut (action plan) dalam rangka penanganan
keterlambatan atau indikasii tersebut di atas, sehingga keterlambatan tidak terus berlanjut dan
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan waktu rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


b. Metode Pengendalian Mutu
Tujuan pengendalian mutu ini adalah menjamin bahwa hasil pekerjaan memenuhi persyaratan
mutu yang telah ditetapkan di dalam spesifikasi teknik. Cakupan dari pengendalian Mutu ini
terdiri atas Pra Pelaksanaan dan pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang berjalan.
Ketentuan Umum dan prosedur pengendalian mutu :
1. Pada tahap pra pelaksanaan harus dibuatkan program kerja antara lain Rencana Mutu
Proyek (RMP) sebagai pedoman dan acuan pengendalian dalam melaksanakan
pekerjaan. Pembuatan RMP harus mengacu kepada dokumen kontrak, apabila dalam
pelaksanaan terjadi perubahan kontrak, maka RMP harus diperbaharui.
2. Pada tahap pelaksanaan pengendalian proses kegiatan dilakukan melalui tiga
tingkatan, yaitu tingkat persiapan, tingkat pelaksanaan dan tingkat pemeliharaan.
Pengendalian atas pekerjaan dan material yang berpengaruh pada mutu produk pada
tahap pelaksanaan dilakukan oleh pelaksana sendiri dan atau oleh pengawas mutu
proyek dengan melalui inspeksi dan tes sendiri atau melalui pihak extern terkait
Pengorganisasian (manajemen) proyek dan mampu menerapkan hasil pemikirannya
dilapangan serta didukung oleh sumber daya yang kompeten dalam mengaplikasikan
metode pelaksanaan dengan kenyataan dilapangan.
Tahapan pekerjaan dapat dibagi menjadi 5 item pekerjaan, yang semuanya memerlukan
sistem koordinasi dan pengerjaan yang simultan guna mendapatkan hasil yang
maksimal dengan waktu yang efisien, antara lain :
3. Pekerjaan Persiapan / Tanah dan Pengukuran
4. Pekerjaan Struktur
5. Pekerjaan Arsitektur
6. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

Rencana 7 hari
kedepan

Diskusi Mingguan staf Inspeksi oleh Project


proyek Manager

Analisa Kerja dalam


7 hari

Siklus pengendalian mutu dan waktu

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


c. Metode Pengendalian Teknis
Tujuan pengendalian teknis ini untuk meyakinkan bahwa di dalam pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan gambar maupun spesifikasi teknik.
Agar tidak terjadi ketidaksesuaian pelaksanaan, maka sebelum melaksanakan pekerjaan perlu
dibuatkan gambar kerja (soft drawing) dan harus dimintakan persetujuan dari konsultan
pengawas atau direksi lapangan. Sedangkan untuk pengadan material harus memberikan
contoh bahan yang akan digunakan untuk dimintakan persetujuannya kepada konsultan
pengawasa atapun kepada direksi lapangan dan harus dilakukan tes uji bahan terlebih dahulu.

d. Metode Pengendalian Biaya


Untuk meyelesaikan pekerjaan ini, efektifitas waktu, biaya dan pekerja sangat diperlukan.
Seandainya terjadi keterlambatan pekerjaan, penambahan pekerja di lapangan lebih efektif
dan efisien dibandingkan dengan dilakukan kerja lembur. Disamping lebih memakan biaya,
karena dengan diadakannya lembur biaya operasional proyek akan bertambah, juga akan
sangat mengganggu lingkungan Pasar di malam hari apabila diadakan kerja lembur oleh para
pekerja.
Dengan demikian, penambahan pekerja untuk mengejar keterlambatan pekerjaan lebih efektif
dibandingkan dengan diadakan kerja lembur ditinjau dari sisi pemghematan biaya, yang tentu
saja banyaknya penambahan pekerja disesuaikan dengan kebutuhan volume pekerjaan di
lapangan.
Demikian uraian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami uraikan secara singkat. Dan untuk
menggambarkan keadaan yang lebih rinci, akan kami uraikan di dalam gambar soft drawing
sebelum pelaksanaan untuk item pekerjaan yang dimaksud.

Untuk Kelangsungan suatu suatu proyek tergantung pada metode pelaksanaan, oleh sebab itu setiap
pelaksanaan proyek haruslah direncanakan suatu team yang betul-betul menguasai teknik.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo memiliki karakteristik yang
spesifik dalam pelaksanaanya. Sifat yang spesifik ini perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan
metode pelaksanaan. Beberapa hal yang spesifik antara lain sebagai berikut:

1. Urutan Pekerjaan
Tiap bagian pekerjaan sangat terkait dengan bagian pekerjaan yang lain, sehingga perlu
disusun urutan pelaksanaannya. Bila urutan kegiatan disusun tidak tepat, maka akan
menimbulkan berbagai masalah pelaksanaan, yang dapat berdampak pada tidak tercapainya
sasaran efsiensi dan efektifitas . Urutan kegiatan pelaksanaan inipun juga dapat berubah
sesuai dengan penemuan cara-cara pelaksanaan yang baru .
2. Jenis pekerjaan
Bangunan gedung, dikenal memiliki banyak jenis kegiatan dan memerlukan banyak jenis
material dengan berbagai macam spesifikasi. Bahkan jenis material konstruksipun ikut
berkembang sesuai dengan penemuan – penemuan baru yang dihasilkan. Untuk dapat merinci
jenis kegiatan pada bangunan gedung secara lengkap diperlukan kemampuan menyusun work
breakdown structures.
3. Kegiatan Pengangkutan Vertikal
Angkutan vertikal ini merupakan jantungnya kegiatan dari proyek gedung bertingkat dan
sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran pelaksanaan. Oleh karena itu sistim angkutan
vertikal ini harus direncanakan sebaik-baiknya, baik untuk angkutan tenaga kerja maupun

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


angkutan material dan diperlukan juga penggunaan peralatan yang semakin canggih, seperti
Tower Crane dan lain sebagainya.
4. Keselamatan Kerja
Banyak kegiatan pekerjaan yang rawan terhadap kecelakaan, baik disebabkan oleh manusia,
alat , material, maupun desain dan metode yang tidak aman. Oleh karena itu safety plan
sangat diperlukan, baik untuk menjaga keselamatan orang yang bekerja pada bangunan itu,
dan orang yang mungkin berada disekitar tempat bangunan. Begitu juga terhadap kemanan
bangunan itu sendir selam proses pelaksanaan .
5. Keterbatasan Lokasi
Pada dasarnya letak lokasi proyek ada di tengah Pusat keramaian fasilitas umum menjadikan
terbatas areal kerjanya. Sehinngga diperlukan suatu perencanaan site plan yang baik, untuk
menjamin kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan. Perencanaan site plan ini harus
dianggap penting karena akan berpengaruh pada lancarnya pelaksanaan, dimana meletakkan
direksikeet, gudang, jalan kerja, Barak kerja dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita patut untuk
meniru perencanaan tata letak mesin-mesin pada suatu pabrik, yang drenacanakan dengan
sempurna untuk memperoleh tingkat produktifitas yang maksimal.
6. Cuaca
Khusus untuk pekerjaan galian pondasi, pekerjaan beton, dan lain sebagainya perlu
diperhitungkannya kondisi cuaca hujan yang hampir setiap hari terjadi di wonosobo. Maka
perlu dilakukan dewatering dengan mengunakan pompa dan memasang atap terpal untuk
melindungi dari hujan pada saat pengecoran dilaksanakan.

Dari beberapa kondisi yang spesifik tersebut diatas, maka proses pelaksanaan pasar induk wonosobo
ini, hal pertama terlebih dahulu adalah pekerjaan persiapan untuk menjamin kelancaran dan keamanan
proses tersebut.

Pekerjaan – pekerjaan persiapan tersebut, yang biasanya masuk dalam pos preliminaries, dimana
besarnya cukup berarti terhadap total biaya proyek. Maka dengan itu pekerjaan persuapan adalah
pekerjaan penting pertama yang harus dilakukan dalam pngerjaan proyek ini.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Pasar Induk Woonosobo ini kami
sampaikan tahapan/ metode pelaksanaan pekerjaan secara garis besar, sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


MULAI

Ukur Kondisi
Lapangan

Buat
Shop
Drawing

Tidak

Konsultan Pengawas

YA

Pelaksanaan

Tidak
Finishing

YA

SELESAI

Diagram Aluir Pekerjaan dilapangan

Pekerjaan Persiapan terdiri dari :


1. Uitzet dan Bouwplank
Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan konstruksi perlu dilakukan pengukuran bersama
Konsultan Pengawas guna menetapkan titik – titik referensi pengukuran yang mencakup nilai
Koordinat dan elevasi dari titik referensi tersebut. Selanjutnya dari titik referensi tersebut
digunakan sebagai dasar :
 Penentuan rencana elevasi jalan
 Elevasi Lahan existing
 Menempatkan daerah-daerah penempatan material, peralatan berat serta manuver alat
berat dan kendaraan pengangkut material proyek.
Hal diatas dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi kekeliruan atau salah
penafsiran.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Setelah surveyor melakukan pengukuran terhadap batas – batas lokasi proyek dan batas
lokasi bangunan sesuai dengan gambar kerja, maka dilanjutkan dengan pengukuran terhadap
as-as bangunan dan titik-titik kolomnya. Pengukuran yang dilakukan oleh surveyor pada tahap
ini adalah sudah merupakan pekerjaan survai detail, yang berpedoman pada hasil setting-out
yang telah dilakukan dengan berpedoman pada patok referensi pada Pekerjaan Survey
Pendahuluan.
Pada Survey ini diambil elevasi tanah existing yang nantinya akan dipindahkan dalam
pekerjaan pemasangan bouwplank.
Penjelasan untuk pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank ini, diuraikan sebagai
berikut :
 Surveyor dengan dibantu oleh seorang pembantu surveyor melakukan setting-out dengan
berpeoman pada pada referensi yang telah ditetapkan
 Dengan berpedoman pada hasil pengukuran sebelumnya diambil elevasi tanah asli, kemudian
barulah pekerjaan pengukuran elevasi bangunan dilakukan
 Hasil pengukuran-pengukuran diatas akan dipindahkan oleh tukang dan beberapa pekerja
pada kayu bouwplank, yang akan dijadikan sebagai referensi/pedoman dalam melakukan
setiap pekerjaan proyek pada bidang tersebut. Dalam proses pemeindahan hasil pengukuran
ini surveyor terus terlibat aktif membantu tukang, sehingga tidak terjadi kesalahan interpretasi
hasil pengukuran yang dapat menyebabkan kesalahan posisi dan titik-titik bangunan secara
keseluruhan
 Karena akan digunakan dalam waktu yang lama, Bouwplank ini harus dibuat dengan
konstruksi yang cukup kuat, tidak mudah goyang atau berubah posisinya, baik secara vertikal
maupun horinzontal
 Patok-patok bouwplank ditanam cukup dalam agar kokoh, kemudian jarak antar patok pun
harus dibuat dengan jarak proporsional (2,0 – 3,0 M), tergantung dari besarnya tiang patok
yang ditanam
 Setelah bouwplank terpasang secara keseluruhan mengelingi rencana lokasi bangunan,
barulah kemudian ditarik as-as bangunan sesuai dengan gambar kerja
 Setelah penarikan as-as bangunan dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah

2. Administrasi & Dokummentasi


Membuat Laporan Harian (Administrasi Proyek) dan dokumentasi yang berisi jenis kegitan
yang dikerjakan diantaranya :
- Bahan-bahan yang digunakan
- Alat-alat yang digunakan
- Jumlah Tukang dan Tenaga Kerja
- Keadaan Cuaca
- Besarnya Prestasi Pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian, Buku Tamu
- Sesuai dengan petunjuk direkap menjadi Laporan Mingguan
Pekerjaan ini diperlukan sekali karena untuk kelancaran proyek harus diperlukan kelengkapan
laporan harian & mingguan serta dokumentasi yang dilengkapi administrasi proyek, semua
harus tercatat dari awal proyek yang telah kami susun rencana kerjanya, terlihat pada schedule
pelaksanaan (time schedul) dengan periode pelaksanaan 650 hari kalender. Kemudian untuk

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


menunjang kegiatan pekerjaan lainnya di lapangan diperlukan gambar shop drawing sebagai
acuan kerja di lapangan disamping gambar bestek dari konsultan perencana. Bila sebuah
proyek selesai dikerjakan akan dibuatkan asbuilt drawing sebagai kumpulan dari shop drawing
yang nantinya akan digunakan untuk maintenent oleh pihak Owner.

3. Fasilitasi air kerja


Pengadaan air kerja akan diadakan dari pompa sumur dalam dan didistribusikan melalui Water
Toren. Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek, dan bisa di peroleh dari
sumur atau PDAM. Air kerja di perlukan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pekerjaan.
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.

4. Fasilitas listrik kerja


Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dari penggunaan listrik
langsung dari PLN dan dilengkapi atau di back up dengan genset yang ditempatkan pada
lokasi yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan. Listrik yang dimaksud adalah jumlah
daya yang di perlukan untuk pengoprasian alat – alat yang di butuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi,
pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya.
Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau
dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan

5. Papan nama proyek


Pekerjaan papan nama proyek berguna untuk indentifikasi waktu pelaksanaan proyek dan
kontraktor pelaksana, pembuatan papan nama proyek menggunakan material kayu yang
diterangi oleh lampu jika dalam keadaan gelap. Pemasangan papan nama proyek diletakkan di
tempat yang mudah dibaca oleh semua pihak penyelenggara konstruksi yang meliputi owner,
konsultan pengawas, kontraktor pelaksana serta pihak lain seperti kunjungan dari dinas luar.
Contoh gambar desain papan nama proyek seperti di bawah ini:

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


6. Direksi keet

Direksikeet lengkap dengan furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen
lelang akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. karna kondisi lapangan
pekerjaan tidak adanya lahan yang bisa di gunakan untuk pembuatan direksikeet maka Semua
bangunan tersebut akan ditentukan tempatnya setelah mendapat lahan yang yang bisa sewa
di sekitar yang dekat dengan lokasi pekerjaan,.

Perlengkapan pada Direksi keet terdiri dari beberapa set meja, kursi tamu, papan tulis/white
board, file kabinet, gambar rencana, time schedule, grafik cuaca, buku tamu dan buku harian
mingguan standar.

Direksi Keet yang dibuat harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam
Syarat-Sayrat Rencana Kerja (RKS), baik tempatnya maupun luasan, serta bahan-
bahan yang digunakan. Direksikeet tersebut juga diperlukan dalam rangka
melaksanakan Contruction Meeting Berkala, baik Mingguan, maupun Bulanan, untuk itu
maka haruslah dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti Meja Rapat dan jika
dibutuhkan dapat dilengkapi dengan Telepon/ Alat komunikasi Jarak jauh untuk
memudahkan koordinasi dalam bekerja dll.

7. Gudang bahan dan los kerja


Disamping Direksi Keet juga harus direncanakan secara baik Gudang Bahan dan Barak
Kerja yang terdiri dari :
• Barak Kerja untuk Penyimpanan Keramik
• Barak Kerja untuk Penyimpanan Semen
• Barak Kerja untuk Peralatan Kerja dan alat Bantu
• Barak Kerja untuk Perpipaan PVC

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Survey terhadap lahan yang tersedia untuk lokasi (Peruntukkan Lahan) terhadap jalur –
jalur logistik dan penempatan site bangunan proyek, yang meliputi antara lain jalur
logistik, timbunan material terbuka dan tertutup, sistem drainase lingkungan proyek,
pengadaan air kerja, penerangan, serta pembuatan papan nama proyek.

Dalam hal penyediaan tempat untuk tenaga. Utamanya Kontraktor akan mengupayakan
untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi proyek. Kontraktor
berkewajiban untuk menyediakan tempat tinggal berupa bedeng yang layak untuk
ditempati bagi tenaga kerja tersebut.
Kontraktor juga akan menyediakan tempat yang cukup dan layak untuk penimbunan
material-material untuk pekerjaan struktur, seperti :
• Tempat (gudang) untuk penimbunan material semen yang cukup luas, sehingga semen
dalam jumlah banyak dapat ditumpuk tidak terlalu tinggi, yang dapat menurunkan
kualitas dan kinerja semen itu sendiri, baik dalam hal pengikatan terhadap material
beton lainnya, maupun terhadap kemudahan pengerjaan dalam proses pembuatan
campuran beton. Kantong semen yang baru datang ditumpuk pada bagian yang bawah,
sedangkan kantong semen yang sudah lama ditumpuk dinaikkan keatas, untuk
dipergunakan terlebih dahulu untuk pekerjaan yang akan segera dilakukan.
• Gudang juga digunakan dipakai sebagai tempat penimbunan keseluruhan material
bangunan yang belum waktunya dipakai di lapangan, juga sebagai tempat
penyimpanan peralatan-peralatan kerja yang belum dan atau telah dipergunakan di
lapangan.
• Gudang juga digunakan sebagai tempat meletakan perlengkapan keselamatan kerja
selama proyek sedang berjalan.
• lokasi untuk penempatan material besi struktur, hendaknya ditempatkan di tempat
tertutup, dan pada bagian bawahnya diberi alas balok kayu untuk menghindari terkotori
oleh tanah sebelum proses pekerjaan pembesian pada pekerjaan struktur mulai
dilakukan. Jika terpaksa ditempatkan pada tempat terbuka, hendaknya ditutup dengan
terpal plastik (tidak lupa diberi alas balok kayu pada bagian dasar tumpukan) untuk
menghindari terkena hujan dan panas secara langsung. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya korosi pada besi
• Untuk penyimpanan material batu bata di lapangan, jika ternyata harus
penyimpanannya harus ditempatkan di tempat terbuka, diusahakan agar dasar
tumpukan ditinggikan, dan tumpukan material batu bata tersebut ditutup dengan plastik,
agar tidak langsung terkena panas atau hujan, sehingga tidak mengurangi kualitasnya,
dan lain sebagainya yang dianggap perlu.

8. Pembersihan lapangan pasar baru


Pembersihan lahan adalah pekerjaan mendasar dalam sebuah pembangunan proyek,
pembersihan lahan di proyek Pembangunan Pasar Induk Wonosobo menggunakan cara
manual, yaitu menggunakan tenaga manusia dan alat konvensional seperti pacul, linggis, dan
sejenisnya. Item-item yang dilakukan pembersihan dalam proyek adalah humus, sampah,
pondasi bangunan eksisting yang menggunakan rencana bangunan baru. Pembersihan area
site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara berkala dan menjadi kegiatan
rutinitas proyek itu sendiri. Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan sementara
baik puing atau sampah sangat diperlukan di mana rutinitas atau kegiatan proyek tidak
terganggu oleh penumpukan-penumpukan yang tidak beraturan..

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


9. Pagar sementara pasar baru
Pembuatan pagar proyek berfungsi untuk memisahkan lokasi aktif konstruksi dan lokasi tidak
aktif konstruksi, dalam hal ini pagar proyek sangat penting dikarenakan proyek pembangunan
pasar induk wonosobo yang dikelilingi gedung lain dan juga pasar sementara. Maka dengan itu
kami sebagai kontraktor pelaksana mendesain pagar proyek dengan menggunakan material
sesuai yang di sarakan. Untuk menjaga estetika proyek, pagar proyek akan dicat dengan
warna biru putih sesuai dengan gambar contoh seperti di bawah ini:

10. Dewatering
Metode Dewatering ini muka air (water table) diturunkan terlebih dulu pada area pekerjaan
yang ada. Selain itu dewatering juga dilaksanakan pada pekerjaan galian pondasi untuk
membuang air hujan yang masuk kedalam galian pondasi dengan menggunakan pompa.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Urutan pekerjaan dewatering metode predrainage adalah:
 Dibuat suatu perencanaan (design wellpoints) untuk memperoleh jumlahwellpoint yang
diperlukan (letak dan jaraknya) dan kapasitas pompa yang akan digunakan.
 Dibuat sumur tes untuk mengetahui lapisan tanah dan tinggi muka air tanah, guna meyakinkan
perencanaan yang ada.
 Dipersiapkan saluran untuk mengalirkan air buangan dari pompa ke dalam saluran
drainase yang ada. Hal ini perlu menjadi perhatian karena debit air yang dibuang kadang-
kadang cukup besar.
 Dipasang wellpoint dengan kedalaman dan jarak tertentu dan bagian pengisapnya (bagian
atas) dihubungkan dengan header (pipa penghubung wellpoint). Kemudian header
pipe dihubungkan dengan pompa dengan pipa buangnya disambung dan diarahkan ke saluran
pembuang.
 Dalam hal ini installasi pipa – pipa yang ada tidak boleh terjadi kebocoran, karana akan
mengurangi efektifitas pompa yang digunakan.

11. Sewa tower crane kapasitas 60 m


Untuk sebuah proses pembangunan gedung besar biasanya kontraktor atau pemborong akan
mencari rental tower crane yang berkualitas. Kualitas tersebut bukan hanya dilihat dari alat
ataupun bahan yang digunakan, tapi tenaga kerja yang bekerja saat pemasangan dan
pembongkaran juga sangat diperhatikan. Ketika mengetahui proses pemasangan dan
pembongkaran tersebut maka akan melihat kualitas perusahaan rekanan yang menyewakan
tower crane. Tentunya proses pembongkaran dan pemasangan akan dilakukan dengan cepat,
tepat, dan hati – hati sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau kesulitan proses
pembangunan proyek pembangunan pasar induk wonosobo.

Untuk proses pemasangannya dan pembongkarannya menggunakan tenaga kerja yang sudah
terlatih, berpengalaman, dan tentunya bersertifikat. Proses awal pemasangan tower crane
akan dibuatkan dahulu pondasi yang kuat, cor ini sendiri harus dibuat dengan bahan semen
dan besi yang berkualitas. Kemudian setelah pondasi kering seluruh rangka dari tower crane
akan diinstal dan kemudian disatukan dengan pondasi yang telah dibuat sebelumnya agar
berdiri dengan tegak dan kokoh. Kemudian dilakukan perakitan atau pemasangan dengan
bertahap segmen persegment yang nantinya ketinggian dari crane akan disesuaikan dengan
kebutuhan. Biasanya crane akan bertumbuh semakin tinggi seiring dengan tingginya bangunan
yang sedang dibangun.

Apabila pekerjaan telah selesai maka dilakukan pembongkaran crane. Pembongkaran crane
juga dilakukan dengan tenga kerja yang sama kualitasnya dengan saat pemasangan. Jika
tidak maka akan ada resiko kesalahan yang bisa menimbulkan kerusakan pada bangunan
yang sudah selesai dibangun. Proses pembongkarannya sendiri merupakan proses
kebalikannya pemasangan atau pembangunan tower crane. Hal tersebut juga dilakukan
bertahap segmen per segmen. Dalam proses pembongkaran biasanya akan dibantu oleh mobil
crane untuk melepas tower crane satu per satu. Untuk pondasi yang telah dibuat akan
dilakukan pembongkaran secara berhati – hati sehingga tidak menimbulkan kerusakan
berlebih. Pembongkaran pondasi dilakukan dengan menggunakan alat berat.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


12. Sewa lift barang kapasitas 800 kg
Lift barang dibutuhkan untuk mempermudah pengangkatan material pekerjaan sehingga target
pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat. Penyedia jasa akan mencari rekanan untuk
menyewa lift barang untuk paket pekerjaan pembangunan pasar wonosobo tersebut. Lift yang
rencana akan digunakan adalah lift dengan kafasitas 800 kg.

13. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk
peralatan penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat
dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat
beroperasi, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukan ke Pengguna
Jasa untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

 Jadwal dan pemberitahuan transportasi alat


Bersamaan dengan pengajuan schedule pelaksanaan dan rencana kerja penyedia
menyerahkan ke Pengguna Jasa rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Pihak Kami akan
terus memberitahukan Pengguna Jasa untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia
dilapangan.

Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Pihak Kami akan harus
mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) . Pihak Kami akan untuk
membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini.

Demobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya
dari lokasi pekerjaan. Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat
penyedia sudah dipulangkan dari lokasi pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan
dokumentasi yang diperlukan ke MK untuk persetujuan dan sertifikasi
pembayaran.

14. K-3
Tujuannnya K3 adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya telah
diidentifikasikan, dinilai resikonya dan dilalukan pengendaliannya agar tidak
membahayakan bagi para pekerja, sehingga proses penyelesaian pekerjaan berjalan
lancar.
a. Identifikasi Bahaya
Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang timbul dari aktifitas
kegiatan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
b. Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi-potensi bahaya
kedalam kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah, dengan menggunakan system score.
c. Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit, sehingga terwujud “zero
accident”
Memastikan bahwa kegiatan pekerjaan di Proyek telah dilengkapi dengan Rencana K3
berbasis OHSAS 18001:2007 dan PP No. 50 tahun 2012 yang bertujuan untuk menjamin
bahwa kegiatan akan dilaksanakan dengan mengutamakan faktor K3 untuk memenuhi
persyaratan pelanggan, persyaratan legal/UU dan persyaratan lainnya.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Ruang Lingkup K3 mencakup implementasi K3 pada setiap kegiatan pelaksanaan pekerjaan di
area kerja PT. KARYA BISA – PT. NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, (KSO) berdasarkan standar
OHSAS 18001:2007, PP No. 50 tahun 2012. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO-19001,
SMK3 OHSAS 18001, SMK3 PP No. 50 tahun 2012 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO
14001 secara terintegrasi serta melakukan perbaikan yang berkesinambungan

Menjamin lingkungan kerja yang sehat, selamat dan ramah lingkungan, untuk meningkatkan
kepuasan dan produktivitas kerja melalui :
 Pengutamaan Keselamatan Kerja
 Pencegahan Timbulnya Kecelakaan Kerja
 Pemeliharaan Kesehatan Pekerja dengan mencegah
 penyakit akibat kerja
 Pencegahan timbulnya pencemaran lingkungan
Mematuhi persyaratan Undang-undang dan persyaratan lain yang berlaku melalui
pemutakhiran data. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan Sumber Daya Guna
menghasilkan produk yang bermutu aman dan berwawasan lingkungan.

15. Keamanan Proyek


Selain Mengisolasi area pekerjaan dengan melakukakan pemagaran, maka direncanakan juga
untuk penjagaan keamanan pada proyek pembangunan pasar wonosobo ini. Penyedia Jasa
melakukan survei untuk mengetahui lebih detail situasi lalulintas di lokasi proyek, untuk
merencanakan titik penempatan lokasi pos penjagaan proyek, direksikeet, gudang, barak kerja
dan pengaturan lalu lintas (traffic management) berkoordinasi dengan instansi terkait.

Untuk memberi batas antara lokasi pekerjaan dan jalur lalu lintas yang bisa dilalui oleh
kendaraan umum digunakan pagar seng gelombang rangka kayu dilokasi area yang
dikerjakan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Memelihara akses jalan sementara :
a. Memeilhara struktur sementara jalan akses
b. Menjaga agar jangan ada jatuhan batu besar,
pohon, ranting, timbunan yang berlebihan diatas jalan akses sementara. Jika terdapat
jatuhan material tersebut akan segera dibersihkan.
c. a Menjaga agar drainasea samping jalan akses
sementara tidak terganggu

Catatan :
a = Pos Keamanan
1= Direksi Keet
2= Gudang
3= Ruang Fabrikasi
4= Mess
= Jalur Truck
Material masuk
= Jalur Truck
Material keluar

2 3 4
1 a
a

16. Akses Mobilisasi Material Kota


Proyek Pasar Induk Womosobo berada pada lokasi tengah kota Wonosobo. Pengaturan lalu lintas diperlukan
untuk kelancaran mobilisasi material dan alat pada saat pelaksanaan proyek. Mengingat jalan utama Jenderal
Ahmad Yani terlalu ramai untuk mobilisasi. Sedangkan akses terdekat, yaitu Jalan Pemuda, merupakan jalur satu
arah yang dapat diakses melalui jalur utama Jenderal Ahmad Yani juga. Maka diperlukan alternative akses lain
untuk kelancaran pelaksanaan proyek.
a. Alternatif 1 Menggunakan Akses yang Tersedia
Akses jalan pertama menggunakan jalan yang ada. Akses dari Arah Banjarnegara yaitu Jalan
Gatot Subroto merupakan akses utama yang ada. Jalur yang dilalui dari perempatan plasa
park menggunakan jalan Letjen S Parman, kemudian menuju ke Jalan Kolonel Kardjono, Jl.
Sugondo, kemudian kea rah Proyek dengan Jl. Girimargo. Setelah masuk lokasi proyek,
mobilisasi keluar melalui Jl. Pemuda dan tidak terjadi perubahan traffic. Hal ini dimungkinkan
bila akses jalan tersebut cukup dilalui Trailler untuk mob alat berat.
b. Alternatif 2 Menggunakan Pengalihan Arus Jalan
Akses jalan kedua menggunakan Jl. Pemuda yang merupakan akses satu arah. Akses ini
dimungkinkan untuk dilalui dengan mengajukan ijin kepada dinas terkait dan kepolisian. Akses
ini dapat dilalui dari Jalan Gatot Subroto dari perempatan plasa park menggunakan jalan
Letjen S Parman, kemudian menuju ke Jl. Pemuda dan terjadi perubahan traffic yang
dilakukan dinas terkait dan kepolisian. Hal ini dimungkinkan bila akses jalan tersebut cukup
dilalui Trailler untuk mob alat berat.
Pengaturan lalu lintas diperlukan untuk kelancaran mobilisasi material dan alat pada saat pelaksanaan proyek.
Namun, walaupun ada 2 alternatif tersebut, mobilisasi material tetap direncanakan menggunakan jam yang tidak

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


padat lalulintas. Contohnya, armada TM diperbanyak pada saat menjelang malam hari. TM tetap beroperasi pada
siang hari dengan Analisa jumlah kebutuhan yang dikurangi dari kebutuhan armada pada saat siang hari. Oleh
karena itu pada metode ini diperlukan 30TM minimal untuk mendukung pelaksanaan proyek agar sesuai dengan
rencana.

Gambar Alternatif 1 Menggunakan Akses yang Tersedia

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Dilakukan Perubahan Jalur

Gambar Alternatif 2 Menggunakan Pengalihan Arus Jalan

Keterangan:
Jalur Akses Keluar
Jalur Akses Masuk

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan melalui beberapa tahap/proses, yang nantinya akan menunjuk
satu badan usaha untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, sesuai dengan Rencana Kerja yang telah
ditetapkan.

PEKERJAAN
PERSIAPAN

PEKERJAAN
STRUKTUR

PEKERJAAN
ARSITEKTUR

METODE PEKERJAAN
PELAKSANAN MEKANIKAL
PEKERJAAN PASAR ELEKTRIKAL
INDUK PLUMBING
WONOSOBO

PEKERJAAN
INTERIOR

PEKERJAAN
SIGNAGE

PEKERJAAN TAPAK

FINISHING

Tugas/Sasaran utama dalaam pelaksanaaan konstruksi ini adalah mencapai sasaran yang di inginkan,
yakni mencakup :

1. Tercapainya Kualitas Pekerjaan, dimana hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai yang di


inginkan.
2. Fungsi Bangunan Yang Optimal, dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat sesuai
dengan dimensi yang direncanakan dan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
3. Pengendalian Ketepatan Waktu Pelaksanaan, dimana pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan jadwal kontrak yang telah ditetapkan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


4. Pengendalian Biaya Pekerjaan, biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan kualitas
bangunan yang dibuat dan secara keseluruhan tidak melampaui dana yang telah disediakan.
5. Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat.
6. Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik.
7. Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapih.
8. Diterima Lingkungan,tidak mengganggu lingkungan.

Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu disusun suatu sistem kerja yang disebut metode konstruksi.
Penggunaan Metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman, sangant membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan muutu sebagaimana
ditetapkan akan dapat tercapai.

Dalam Pelaksanaan pekerjaan Konstruksi, ada kalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk
menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala – kendala yang
diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan
metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam
penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan dengan diantaranya:

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


a. Jadwal pengerahan atau penempatan personil

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


b. Jadwal distribusi material

KOP PERUSAHAAN
DAFTAR MATERIAL

KEGIATAN : PEMBANGUNAN PASAR


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR INDUK WONOSOBO
LOKASI : KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN : 2017

BULAN
NO URAIAN Nov-17 Des Jan- Feb Mar Apr- Mei Jun- Jul- Agt- Sep Okt- Nov- Des Jan- Feb Mar Apr- Mei-19 Jun-19 Jul-
-17 18 -18 -18 18 -18 18 18 18 -18 18 18 -18 19 -19 -19 19 19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 2
DAFTAR MATERIAL
1 Alkali sebelum pengecatan
2 Alat bantu

1 Acrilik atap 12 mm x 2.03 m x 3.05 m


1 Additive (Additive Cement "CMB")
1 Air
1 Aluminium foil
2 Aluminium Sheet 0,3 mm ( 90 x 180 )
1 Amplas besi
1 Amplas kayu
1 Anchorage
1 Anti stripping agent Ex. Derbo
1 Arbocell
1 Asbes gelombang 1.50 m x 0.90 m x 5 mm
1 Asbes gelombang 1.80 m x 0.90 m x 5 mm
1 Asbes gelombang 2.40 m x 1 m x 5 mm
1 Asbes gelombang 3.0 m x 1 m x 6 mm
1 Asbes semen plat 3 mm ( 100 x 200 )
3 Aspal

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


4 Bata
1 Aspal emulsi (CRS-1/R-65)
1 Aspal modifikasi (BNA)
1 Aspal modifikasi (JAP-57)
1 Aspal modifikasi (Retona)
1 Aspal modifikasi (Starbit)
1 Aspal modifikasi (STR-55)
1 Assetilline
6 Batu kerikil
8 Bak fiber vol 1000 liter
31 Bak fiber vol 2000 liter
32 Bak fiberglass (Uk.70.70.66cm)
9 Bata ringan tebal 10 cm
10 Batu belah ( batu kali )
40 Batu belah 10/15, 15/20
41 Batu bulat/kali
42 Batu candi lurus 10/20
43 Batu candi lurus 15/30
44 Batu candi lurus 20/40
45 Batu candi polos 10/20, 15/15, 20/20
46 Batu candi susun sirih 10/20
47 Batu candi susun sirih 15/30
48 Batu candi susun sirih 20/40
11 Besi beton
12 Besi Profile WF
13 Besi CNP dan L
14 Cat
15 Gypsum board (120x240) cm x 9 mm
16 Homogenous tile
17 Instalasi listrik bangunan
18 Instalasi perpipaan
19 Instalasi Hydrant
20 Instalasi Elektronik (Fire Alarm dan Telp)
21 Kayu Konstruksi

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


22 Keramik
23 Meni besi
24 Multiplek 18 mm
25 Pasir batu ( sirtu )
26 Pasir beton
27 Pasir pasang
28 Pasir urug
317 Paving blok warna 8 cm K.225
318 Portland Cement
319 PC warna
320 PCI girder L=16 m, H= 0.09 m (K500)
321 PCI girder L=20 m, H= 1.25 m (K500)
322 PCI girder L=25 m, H= 1.60 m (K500)
323 PCI girder L=30 m, H= 1.70 m (K500)
489 Pintu UPVC
29 Rool door almunium
30 U - Ditch 60 x 80, panjang 120 cm
31 Utility listrik
32 Utility perpipaan
33 Utility hydrant
34 Utility penghawaan (Fan)
35 Utility Elektronik
36 Utility Lift

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
c. Jadwal distribusi peralatan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


d. TimeScedule

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Penerapan metode pelaksanaan konstrukksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan dimana suatu
proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Pada Pekerjaan
Pembanguan Pasar Wonosobo ini dilakukan tahap zoning area yang terdiri dari segment 1 dan
segment 2. Dan di mulai dari tahapan pondasi lantai 1 dan seterusnya. Uraian metode pekerjaanya
adalah sebagai berikut :
A. Pekerjaan Tanah
A.1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Tahap – tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu:
• Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus
mengetahui ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi.
• Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah
yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan
1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi.
• Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras
dengan daya dukung yang cukup kuat.
• Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi
agar tukang lebih leluasa bekerjanya.
• Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian
agar tidak mengganggu pekerjaan.

A.2. Pekerjaan Galian Pondasi Sumuran TC Ø = 1m , dalam 2m


Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang
dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative
dalam.
Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:
• Daya dukung Pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh tersebut
• Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar 1
inci (2,54cm)
Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibandingkan pondasi dangkal yaitu:
• Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki atau
jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam
dan lebar)
• Bila air dipermukaan tana terletak tinggi, konstruksi pada pelat beton akan sulit
dilaksanakan karena air harus di pompa keluar lubang galian.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi Sumuran TC ∅ = 1m , dalam 2m yaitu:
• Pembersihan area pengerjaan.
• Mengkordinasikan Gambar rencana pekerjaan dengan konsultan sebelum pekerjaan
dimulai.
• Gali tanah sedalama 2 m, masukan cincin pertama, letakan dengan benar (jangan
miring agar tidak terjadi penjepitan)
• Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah tumpangi dengan cincin perlahan – lahan
melesak masuk.
• Bila tanah berair karena hujan atau air tanah, air dibuang keluar dengan menggunakan
pompa.
• Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang
dipadatkan setebal 5-10 cm.
• Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof

A.3. Pekerjaan pembuangan Tanah Pondasi dan Tie Beam


• Tanah buangan pondasi Tie beam di buang di sekitar lokasi atau Pengadaan lokasi
buangan oleh kontraktor dengan ijin pemilik lokasi mendaptkan ijin direksi.
• Jarak angkut maksimum 10 Km
• Metode pengangkutan di atur sedemikian rupa agar material tanah tidak tercecer di
lokasi.
• Material hasil buangan ditempat buangan di rapikan agar tidak menganggu
lingkunganan.
• Tanah basah/lumpur kering dimuat kedalam truck.
• Tanah buangan ditimbun dengan teratur sehingga memudahkan dalam pengukuran
hasil buangan.

A.4. Pekerjaan Galian Tanah untuk Ground Water Tank dan Hydrant Tank
Pekerjaan Galian di lakukan dengan menggunakan Alat Bantu yang di butukan. Ukuran galian
ground tank disesuaikan dengan spesifikasi pada gambar kerja yang sudah dikordinasikan dan
di setujui dengan konsultan pengawas. Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya
pasokan air yang memadai menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan,
salah satunya adalah dengan tower water tank (menara tangki air) dan ground tank (tangki
bawah tanah). Untuk alasan estetika/ keindahan dan biaya, biasanya banyak orang lebih
memilih menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah
tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika dibandingkan t ower water
tank karena tidak perlu struktur kolom dan balok.
Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari sumur di pompa ke atas, kemudian disimpan
di ground tank. Lalu dari ground tank ini akan dipompa lagi ke water tank di atap (ukuran kecil),
baru diedarkan ke saluran – saluran air di bawahnya. Campuran beton yang dipakai dalam
pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof).

Pada bagian atas, dibuat manhole sebagai acces untuk masuk ke dalam. Biasanya untuk
menguras dan mengecek keadaan pompa. Setelah pembetonan selesai, maka ground tank ini
harus diuji dulu untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran, setelah semua fix baru
dipasang keramik untuk perlindungan terhadap lumut dan kemudahan dalam pengurasan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


A.5. Pekerjaan Galian Tanah untuk STP
Pekerjaan Galian untuk Saluran Tempat Pembuangan dilakukan dengan menggunakan alat
bantu yang dubutuhkan seperti cangul, linggis dan sebagainya. Dan dilakukan metode
penggalian dan ukuran galian yang sudah di setujui konsultan pengawas.

A.6. Pekerjaan Urugan Kembali


Tahapan pekerjaan urugan kembali galian pondasi adalah sebagai berikut :
• Membersihkan lokasi yang akan diurug terhadap kayu, semak-semak atau sampah
lainnya.
• Menyediakan tanah urugan dengan kualitas yang baik.
• Membuat batas-batas, patok-patok, menarik benang dari 1 patok ke patok yang
lainnya, agar diperoleh permukaan tanah rata-rata sesuai dengan level yang
diharapkan.
• Lokasi yang akan diurug/ ditinggikan dipersiapkan terlebih dahulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan nantinya.
• Jika diperlukan/ disyaratkan tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sampel untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
• Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 30 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
• Untuk pemadatan menggunakan alat bantu sesuai dengan keperluannya.
• Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi.
• Memperhatikan kekuatan penahan tanah disekeliling urugan.

A.7. Pembongkaran pondasi pasar lama yang terbakar


Sebelum melaksanankan pembongkaran pondasi pasar lama yang terbakar, terlebih dahulu
melaporkan mekanisme kerja pembongkaran kepada direksi dan konsultan. Berkoordinasi untuk
hasil bongkaran yang perlu dibuang dan yang perlu dijaga semua penghalang dalam batas tanah
bangunan yang menghalangi jalannya pekerjaan harus dibongkar atau dibersihkan dan
dipindahkan dari tanah area kerja. Dalam hal ini pondasi banguan lam harus lah di bongkar
untuk di buatkannya galian pondasi dan rencana pondasi bangunan baru.

A.8. Kupasan dan buangan tanah pada as O – Q /1-13


Sebelum memulai sesuatu penggalian, maka harus yakin bahwa semua permukaan tanah baik
setempat maupun garis transisi yang terteradalam gambar kontrak adalah betul jika terdapat
ketidak sesuaian permukaan tanah, maka Pemberi tugas harus diberitahu secara tertulis. Jika
tidak maka tidak akan dipertimbangkan dan gugatan dari penyedia jasa mengenai ketidak
sesuaian garis transisi, tidak akan dibenarkan setelah tanah di lapangan sudah tergali.
Kupasa tanah pada as O-Q / 1-13 mencakup pekerjaan penggalian tanah dalam batas ruang
milik area pekerjaan, sesuai dengan Spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan
penampang melintang yang telah dikordasikan dengan Konsultan Pengawas.
Pembuangan Material yang Tidak Memenuhi Persyaratan bila diperintahkan secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas, Kontraktor harus membongkar material yang tidak memenuhi persyaratan
sebagai bahan timbunan dan harus membuangnya .

Bila dari penggalian diperoleh material baik yang memenuhi syarat maupun yang tidak,
Kontraktor harus melaksanakan penggalian sedemikian rupa sehingga material yang memenuhi

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


syarat digali secara terpisah tanpa tercampur dengan material lain yang tidak memenuhi syarat,
untuk digunakan dalam pekerjaan.

Bila material yang tidak memenuhi syarat berada di bawah subgrade pada daerah galian atau di
bawah dasar timbunan diperintahkan oleh Konsultan Pengawas untuk dibuang, maka tanah
bekas galian tersebut harus dipadatkan, sampai kedalaman 20 cm, terhadap 100 persen dari
kepadatan kering maksimum.

B. Pekerjaan Tie Beam

B.1. Pekerjaan Tie Beam (TB)


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan stuktur. Pekerjaan tie beam ini terdiri dari
TB, TB2, dan TB3. Semua bahan dan dimensi tie beam yang digunakan untuk pekerjaan ini harus
memenuhi ketentuan – ketentuan yang berlaku yang sudah di setujuai konsultan pengawas.
Adapun pekerjaan tie beam ini meliputi :
a. Lantai kerja (urugan pasir)
b. Lantai kerja beton K-100
c. Pemebesian 1kg kolom, balok , ring balok, dan sloof
Langkah langkah pembesian :
- Penyediaan tulangan besi yang akan digunakan sesuai dengan yang tertera didalam
gambar rencana yang telah disetujuai konsultan pengawas dan direksi.
- Tulangan dipasang dilokasi didahului dengan tulangan pokok untuk mempermudah
pekerjaan.
- Sengkang dipasang dengan jarak 150 mm sama untuk keseluruhan tulangan. .
- Tulangan pokok diikatkan pada sengkang dengan kawat bendrat agar jaraknya tidak
berubah.
- Sambungan tulangan sebesar 40 kali diameter tulangan pokok harus dilakukan selang
seling dan penempatan sambungan di tempat tempat dengan tegangan maksimum
sedapat mungkin dihindari.
- Sambungan lewatan harus ada overlapping / tidak sejajar antara tulangan atas dengan
tulangan bawah. Dipasang beton decking padatulangan sloof tersebut yang berfungsi
untuk membuat selimut pada beton sehingga tidak ada tulangan yang tampak karena
dapat menyebabkan tulangan berkarat. Tebal beton decking yang dipasang harus
disesuaikan dengan tebal selimut beton yang direncanakan.

d. 1 m2 bekisting dengan multiflex 18 mm


Langkah langkah pekerjaan pembuatan dan pemasangan bekisting untuk tie beam adalah
sebagai berikut:
- Mengadakan marking posisi bekisting yang akan dipasang.
- Pemotongan papan kayu dan perakitan bagian bagian bekisting yang akan dibuat
disesuaikan dengan ukuran tie beam tersebut.
- Sebelum bekisting dipasang, terlebih dahulu bekisting dibagian dalam diolesi dengan
menggunakan mud oil, hal ini berfungsi agar pada waktu pembongkaran bekisting tidak
mengalami kesulitan.
- Pemasangan bekisting tegak lurus pada lokasi tie beam yang telah ditentukan
kemudian dikunci dengan menggunakan kayu 8/12 dan paku secukupnya sebagai
penahan goyangan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


e. Membuat 1 m3 beton mutu = K-300
f. Bongkaran 1 m2 bekisting dan membereskan puing

C. Pekerjaan Pondasi
C.1. Pondasi Footplate
Pondasi yang berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban dari kolom yang akan
diteruskan ke tapak pondasi tiang yang selanjutnya oleh tapak disebarkan ke seluruh tanah.
Pengerjaan pondasi footplate ini perlu ketelitian dalam pengawasan karena pekerjaan ini
menentukan keberhasilan sebuah konstruksi bangunan dimana seluruh gaya – gaya berpusat
di titik poer ini bila dikerjakan asal dan tidak ada perhitungan maka tidak menutup
kemungkinan konstruksi bangunan akan menjadi lemah atau tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Lebih fatal lagi adalah gagalnya sebuah konstruksi akibat kelalaian dalam
pelaksanaan.
Perlunya pemahaman para pelaksana proyek dalam struktur diperlukan sekali, koordinasi
dengan konsultan perencana untuk mencari solusi teknis yang baik mengingat dari segi waktu
dan cost, sehingga efektifitas konstruksi tercapai.
Dalam pelaksanaan pondasi ini terdiri dari :
a. Urugan pasir
Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pemadatan. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat
stamper/dengan cara manual. Jika diperlukan ulangi lagi langkah 1 dan2 sehingga
didapatkan tebal pasir urug sesuai yang direncanakan.
b. Lantai kerja beton K-100
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana. Buat adukan
untuk lantai kerja , pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat
urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan. Bersihkan
lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran. Pasang patok dan
leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa
juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai
kerja. Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember. Adukan lantai
kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level
satu dengan yang lainnya.

c. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof


Pembesian atau penulangan adalah pekerjaan yang bertujuan untuk membentuk dan
memasang besi tulangan beton sebagai kerangka struktur pada konstruksi beton agar
sesuai dengan gambar rencana. Fungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya
tekan, gaya geser dan momen torsi yang timbul akibat beban yang bekerja pada
konstruksi beton tersebut. Sesuai dengan sifat beton yang kuat terhadap tekan, tetapi
lemah terhadap tarik. Oleh karena itu perencanaan dan pelaksanaan pembesian harus
dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah direncanakan oleh
perencana struktur yaitu dalam hal :
- Ukuran diameter baja tulangan.
- Kualitas baja tulangan yang digunakan.
- Penempatan / pemasangan baja tulangan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Beberapa kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pembesian penulangan pada proyek
ini antara lain:
Proses pabrikasi besi terdiri dari pekerjaan pemotongan dan pembengkokan besi
tulangan. Pemotongan dilakukan karena panjang besi dipasaran adalah 12 meter,
sedangkan panjang tulangan elemen struktur yang digunakan terdiri dari bermacam –
macam ukuran sesuai perhitungan tulangan. Pemotongan besi digunakan dengan Bar
Cutter.

Pembengkokan dilakukan untuk membentuk tulangan yang disesuaikan dengan


perencanaan. Jika terjadi kesalahan pada pembengkokan maka besi tulangan tersebut
tidak boleh dibengkokkan kembali tetapi harus dipotong, hal ini untuk menghindari
timbulnya retak-retak ditempat pembengkokan ulang tersebut karena sifat getas baja.
Pembengkokan dilakukan dengan Bar Bender dengan berbagai macam diameter ukuran.

Sebelum mengerjakan proses pabrikasi besi, bagian pembesian menyusun daftar


bengkok dan potong baja tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan (shop drawing)
yang dibuat oleh Kontraktor Utama. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
daftar bengkok dan potong baja tulangan adalah :
- Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa pada daerah
yang momennya nol atau dengan menggunakan sambungan lewatan sehingga
gaya dan batang yang satu dapat disalurkan ke batang yang lain. Panjang dan
bentuk baja tulangan direncanakan secara ekonomis sehingga bagian-bagian
sisi atau yang tidak terpakai didapat seminimal mungkin.
- Memperhitungkan teknik pemasangan tulangan sehingga tidak menyulitkan
dalam pelaksanaan di lapangan.

Pemasangan baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa
ke lapangan untuk dipasang pada posisi sesuai denah gambar pelaksanaan. Kegiatan
yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan tulangan antara lain :
- Pemeriksaan diameter, panjang, dan bentuk tulangan dilakukan sebelum baja
tulangan tersebut dipasang.
- Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun
tulangan geser diatur sesuai gambar.
- Sengkang dipasang secara manual. Penyambungan sengkang pada tulangan
utama dengan menggunakan kawat bendrat.
- Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran sambungan lewatan
dan panjang penjangkaran.
- Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang beton decking sebagai
acuan selimut beton yang akan dicor.
- Setelah pekerjaan lantai kerja selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan
pembesian pile cap dan tie beam.

d. 1 m2 bekisting dengan multiflex 18 mm


Formwork/bekisting menggunakan multiplex 18 mm dan kayu kaso 5/7, bekisting yang
dipasang harus kuat dan kokoh tidak boleh goyang atau lepas. Setelah pembesian pile
cap dan tie beam selesai dilaksanakan maka, tahap selanjutnya memasang bekisting
untuk Footplate dengan diikuti oleh bekisting tie beam. Bekisting dibuat dengan multiflex
dengan rangka kayu yang kuat.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Adapun langkah langkah pekerjaan pembuatan dan pemasangan bekisting untuk footplate
adalah sebagai berikut :
- Mengadakan pengukuran dan penandaan / marking posisi bekisting yang akan
dipasang dimana untuk tiap tiap pile cap berlainan ukurannya tergantung berapa titik
pondasi yang menahannya.
- Bekisting dirakit sesuai dengan ukuran pile cap masing masing, dimana digunakan
kayu multipleks.
- Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi kesulitan kesulitan
pada waktu. pembongkaran bekisting.
- Bekisting dipasang tegak lurus pada lokasi pile cap yang sudah diberi tanda
kemudian bekisting yang, sudah terpasang seluruhnya dikunci dengan menggunakan
kayu 8/12 dan paku secukupnya agar kedudukan bekisting tersebut tetap stabil, tidak
mengalami goyangan pada waktu. pengecoran dilaksanakan.

e. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K-300


Untuk pelaksanaan beton menggunakan Readymix dikarenakan. Dalam pelaksanaan dan
pengujian beton sesuai bestek dimana setiap benda uji harus ditulis tanggal dan posisi
pekerjaan. Proyek ini menggunakan beton ready mix, dengan mutu beton K-300 sesuai
dengan rencana. Adapun langkah-langkah pengecoran antara footplate dan tie
beam pada umumnya sama sehingga diringkas dijadikan satu.

Langkah-langkah tersebut antara lain:


- Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang menggenang
dengan menggunakan pompa air.
- Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas berhentinya
pengecoran baik pada bekisting Footplate maupun bekisting tie beam
- Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan metode pelaksanaan.
- Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan footplate dan tie beam
maka digunakan alat vibrator untuk meratakanya serta ditekan dengan tekanan tinggi
agar beton tersebut dapat memadat.
- Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan pengecoran.
- Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan permukaan beton
dengan menggunakan alat pertukangan manual / plester.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


f. Bongkar 1m2 bekisting dan mebereskan puing
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan, setelah beton dipastikan keras
dengan baik dengan memperhatikan cuaca dan proses pengecoran. Alasan lain
dilakukannya pembongkaran itu agar bekisting dapat digunakan untuk bagian yang lain.

C.2. Pondasi Sumuran TC 6 titik Ø = 1 m, d = 2 m, K-300, U40, 100 kg/m3

a. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof


b. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K-300

C.3. Pondasi TC, dimensi = 5x5x1,6 m, beton = K-300, besi = U40, 300 kg/m3
Pekerjaan Pondasi TC ini meliputi pekerjaan :
a. 1 m2 Bekisting dengan multiplex 18 mm
b. 1 m2 Perancah Bekisting
c. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
d. Membuat 1 m3 beton mutu beton K-300
e. Bongkaran 1 m2 bekisting dan memberskan puing

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


C.4. Pondasi PH, dimensi =2.2x1,4x0,4, beton = K-300, besi = U40, 250 kg/m3
Pada Pekerjaan ini meliputi pekeraan :
a. 1 m2 Bekisting dengan multiflex 18 mm
b. 1 m2 Perancah Bekisting
c. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
d. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K-300
e. Bongkar 1 m2 bekisting dan membereskan puing
C.5 Pondasi genset, dimensi = 1,4x2,2x0,6m, beton = K-300 besi U40 250kg/m3
Pada pekerjaan ini Meliputi :
a. 1 m2 Bekisting dengan multiflex 18 mm
b. 1 m2 Perancah Bekisting
c. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
d. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K-300
e. Bongkar 1 m2 bekisting dan membereskan puing
C.6 Penebalan pelat lantai pit lift, t = 10 cm, beton = K-300, besi = U40 150
kg/m3
a. 1 m2 Perancah Bekisting
b. Pembesian 1 kg kolom, balok, dan sloof
c. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K-300
d. Bongkar 1 m2 bekisting dan membereskan puing
D. Pekerjaan Beton Lantai 1
D.1. Pekerjaan Kolom Lantai 1
Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan menyalurkan beban atau gaya
vertical dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan kolom akan menentukan besarnya gaya lateral
yang akan dipikul oleh kolom tersebut. Adapun besar kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada
distribusi pembebanan. Dan jenis kolom pada lantai satu terdiri dari kolom K1, kolom K1a, dan Kolom
K2. Urutkan pelaksanaan pekerjaan kolom latai 1 adalah sebagai berikut :
a. 1m2 Bekisting dengan Multiflex
b. 1 m2 Perancah Bekisting
c. Pembesian 1 kg Kolom, balok, ring balok, dan sloof
d. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K300
e. Bongkar 1 m2 bekisting dan membereskan puing

Gambar 1.1 Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Titik – titik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan tim survey yang melakukan pengukuran dan
pematokan, yaitu marking berupa titik – titik atau garis yang digunakan sebagai dasar penentuan letak
bekisting dan tulangan kolom. Penentuan as kolom dilakukan dengan menggunakan alat theodolite.
Posisi as kolom arah vertikal ditentukan berdasarkan as kolom yang telah ditentukan. Pengecekan as
kolom dilakukan dengan menempatkan alat theodolite pada marking tersebut dan kemudian mengecek
kelurusan marking kolom.
D.2. Sloof 15/20 cm
Pekerjaan sloof ini terdiri dari pekerjaan :
a. Beton K-175
b. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
c. Bekisting
d. Perancah/ Penyokong Bekisting, dan Sloof

D.3. Kolom praktis 15/15 cm


Pekerjaan ini terdiri meliputi :
a. Beton K-175
b. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
c. Bekisting
d. Perancah/ Penyokong Bekisting kolom beton

D.4. Ring Balok 15/20 cm


Pekerjaan ini meliputi :
a. Beton K-175
b. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
c. Bekisting
d. Perancah/ Penyokong Bekisting balok beton

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


E. Pekerjaan Beton Lantai 2
Pekerjaan Beton lantai 2 dilaksankan setelah pelaskanaan pondasi sampai dengan kolom lantai 1
selesai. Untuk pekerjaan lantai 2 di butuhkan schafolding untuk menyanggah plat lantai dan bekisting
balok. Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Balok yang
digunakan memiliki tipe yang berbeda – beda. Balok terdiri dari 2 macam, yaitu balok utama (balok
induk) dan balok anak.

Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan.

E.1. Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai Lantai 2


Pekrjaan balok lantai 2 terdiri meliputi pekerjaan :
a. 1 m2 Bekisting dengan multiflex 18 mm
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan
secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja.
Dalam pemotongan multiplex harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan
luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi
dengan mempersiapkan material utama antara lain kaso 5/7, Multiplex 18 mm.
Perlu dilakukan pengukuran yang bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan
ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
 Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena
posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih tinggi
daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan menggunakan Joint
pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan
U-head jack nya
 Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12 sejajar dengan arah cross brace
dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
 Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi
pada pelat dan dijepit menggunakan siku. Plywood dipasang serapat mungkin,
sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat
pengecoran
 Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai
pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat
mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam
kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.

b. 1 m2 Perancah bekisting
Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan
di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat. Memperhitungkan ketinggian scaffolding
balok dengan mengatur base jack atau U-head jack nya. Pada U-head dipasang balok kayu
( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak
50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai
alas balok. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang
dipasang di atas suri – suri.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


c. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
• Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat
menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
• Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung
besi balok dimasukkan ke kolom.
• Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat.

Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya.


Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok
jadi utuh, namun ada kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan
perubahan yang kedua yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan
sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang
terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi
dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk digunakan.
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
 Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan
diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat.
 Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan
ukuran tulangan sesuai spesifikasi.
 selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
 Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga
tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


d. Membuat 1 m3 beton mutu beton K-300
Tahap Pengecoran Pelat dan Balok
a) Administrasi pengecoran
 Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang
akan dicor
 Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke
konsultan pengawas
 Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor.
 Setelah OK konsultan pengawas menandatangani surat izn cor tersebut
 Surat izin cor dikembalikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.
Pengecoran pelat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok. Peralatan
pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu bucket, truck mixer,
vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran pelat sebagai contoh
pengamatan yaitu adalah sebagai berikut :
 Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak
beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan di
lapangan.
 Pembersihan ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air compressor
sampai benar – benar bersih
 Truck Mixer tiba di proyek dan laporan ke satpam kemudian petugas menyerahkan
bon penyerahan barang yang berisi waktu keberangkatan, kedatangan, waktu
selesai, volume.
 Bucket dipersiapkan sebelumnya kemudian di siram air untuk membersihkan bucket
dari debu-debu atau sisa pengecoran sebelumnya. Selanjutnya mempersiapkan satu
keranjang dorong untuk mengambil sampel dan test slump yang diawasi olah
engineer dan pihak pengawas.
 Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan
 Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil Beton
yang keluar dari truk kemudian dituang ke bucket lalu bucket diangkut dengan TC
 Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas bucket membuka katup
bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
 Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok terlebih
dahulu selanjutnya untuk plat diratakn oleh scrub secara manual lalu check level
dengan waterpass. Satu pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang
lebih 5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk
mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitas beton.
 Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton segar
tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan
memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar
 Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah
ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam.
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan pengecoran.
Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 122cm (10 cm
s/d 14 cm) sedangkan pada balok 122cm (10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat
dengan menggunakn concrete pump dengan menggunakan beton readymix.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting
meliputi Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang
direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal
tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan
menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
 Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump
yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran, dengan
menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
 Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
 Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
 Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan
finishing.

e. Bongkar 1m2 Bekisting dan membereskan puing


Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan
untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah
tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking.
Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap
balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat
lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya. Pembongkaran bekisting pelat dan balok
dilakukan setelah umur beton mencukupi dengan memperhitungkan cuaca dan proses
pengecoran. Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah beton mengeras dengan
baik dan benar – benar mengeras. Setelah bongkaran bekisting dilakukan selaunjutnya
rapikan area dr puing bongkaran bekisting tersebut.

E.2. Pekerjaan Kolom Lantai Lantai 2

Adapun besar kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi pembebanan. Dan
jenis kolom pada lantai dua terdiri dari kolom K1, kolom K1a, dan Kolom K2. Pelaksanaan
pekerjaan kolom latai 2 adalah sebagai berikut :
a. 1m2 Bekisting dengan Multiflex
b. 1 m2 Perancah Bekisting
c. Pembesian 1 kg Kolom, balok, ring balok, dan sloof
d. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K300
e. Bongkar 1 m2 bekisting dan membereskan puing

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
E.3. Pekerjaan Tangga
Pada pekerjaan tangga hal yang pertama yang dilakukan marking untuk menentukan tinggi
offtrede dan besarnya antrede, persiapan tulangan pun dilakukan ditempat lain dengan
metode fabrikasi. Setelah itu pasang bekisting tangga dan pengecekan bekisting tangga.
Kemudian dilakukan pemasangan dan perakitan tulangan. Setelah pekerjaan ini dilakukan, cek
kembali bekisting tangga dan tangga siap dicor dan dibongkar. Rangkaian pekerjaan tangga
tertera dalam diagram alir :

Pekerjaan tangga merupakan pekerjaan beton bertulang struktur tangga yang berfungsi sebagai tempat
lalu lintas antar lantai. Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan dua
tingkat vertikal yang mempunyai jarak satu sama lain. Konstruksi tangga merupakan konstruksi yang
terdiri atas injakan dan tanjakan. Pekrjaan Tangga Lantai 1 dan lantai 2 Meliputi ;
a. 1 m2 Bekisting dengan multiflex 18 mm
Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan pada konstruksi tangga sebelulm
pekerjaan penulangan. Bekisting sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk beton.
Pekerjaan bekisting tangga menggunakan sistem semi konvensional. Sistem konvensional ini
terlihat dengan adanya pemakaian plywood dan scaffolding.

Tahapan pekerjaan bekisting untuk pekerjaan tangga ialah:


 Sebelum pemasangan bekisting, pekerjaan pengukuran dan pekerjaan marking terlebih
dahulu dilakukan, pekerjaan marking sebagai tanda untuk kemiringan tangga yang akan
dipasang bekisting, dan juga marking untuk injakan dan tanjakan
 Memasang jack base yang berfungsi sebagai penyangga utama untuk tetap menjaga
mainframe berdiri dengan kokoh menahan beban yang dipikul. Penggunaan jack base
sebagai pengatur ketinggian/elevasi scaffolding sesuai ketinggian yang telah
direncanakan.
 Memasang mainframe sebagai struktur utama dari scaffolding itu sendiri.
 Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar mainframe untuk menjaga
struktur scaffolding tetap kokoh dan berdiri tegak.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


 Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri-suri. Selain itu u-head juga
berfungsi untuk mengatur ketinggian dan kemiringan bekisting
 Memasang plywood dengan kemiringan yang telah direncanakan sebagai dasar plat
tangga. Selanjutnya di pasang plywood pada bagian kanan dan kiri tangga untuk cetakan
tanjakan.
Tahapan pekerjaan bekisting ini sangat perlu diperhatikan karena berdampak langsung pada
pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

b. 1 m2 Perancah Bekisting
Perancah (Scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan
besar lainnya. Fungsi scaffolding adalah sebagai struktur sementara untuk menahan beton
yang belum mampu memikul beratnya sendiri (pada pelaksanaan pengecoran) Scaffolding
dirakit mulai dari peletakan jack base di bagian bawah, kemudian jack base dimasukkan ke
dalam main base, antara main base yang satu dengan main base yang satu dihubungkan
dengan crossbrace. Untuk menghubungkan scaffolding ke atas, main base disambung
menggunakan join pin, di bagian atas main base di beri u head untuk peletakan balok kayu
sebagai suri-suri.

c. Pembesian 1 kg dengan besi polos atau ulir untuk pembesian plat


Pekerjaan tulangan tangga menggunakan sistem pemotongan di tempat los besi dan perakitan
ditempat. Untuk tulangan utama menggunakan tulangan sesuai spesifikasi dan gambar yang
sudah dikordinasikan dengan konsultan pengawas.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan penulangan tangga meliputi:
 Pemotongan baja tulangan utama kolom di los besi
 Pengangkutan baja tulangan menggunakan alat berat truck dari lokasi los besi ke lokasi
proyek
 Selanjutnya pengangkutan baja tulangan siap rakit ke area yang dekat dengan tangga
yang akan dipasang
 Merakit tulangan utama pada tangga
 Pemaasangan tulangan cakar ayam pada plat tangga
 Pemasangan beton decking sebagai selimut plat tangaa
 Pemasangan tulangan pondasi tangaa

d. Membuat 1 m3 beton mutu = K-300


Pekerjaan pengecoran tangga dilakukan setelah penulangan telah selesai dikerjakan.
Pengecoran tangga menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-300.
Sama halnya dengan pekerjaan plat, balok, kolom, pada pekerjaan pengecoran tangga
terdapat langkah teknis yang harus dipersiapkan yaitu :
 Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah siap. Hal ini dilakukan oleh
seorang QC (Quality Control)
 Jika sudah dilakukan pengecekan maka langkah selanjutnya ialah mengisi surat ijin cor
 Setelah pengecekan selesai dilakukan, selanjutnya menyerahkan surat ijin cor kepada
pengawas.
 Melakukan pengecekan ulang bersama pengawas.
 Jika hasil lapangan telah memenuhi menurut pengawas, selanjutnya penandatanganan
surat ijin cor dan area siap dilakukan pengecoran

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Selanjutnya untuk tahapan pekerjaan pekerjaan tangga meliputi:
 Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek
 Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air compressor
 Pengujian test slump dan kuat tekan beton. Pengujian test slump bertujuan untuk
mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar. Pada pekerjaan pengecoran tangga ini
tidak dilaksanakan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


e. Bongkar 1 m2 bekisting dan membersihkan puing
Pekerjaan pembongkaran bekisting tangga dilakukan apabila beton telah cukup umur. Beton
yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting
yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat
yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya.

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:


 Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran
 Bongkar plywood secara hati-hati untuk bagian pinggir area beton yang telah cukup umur
 Longgarkan u-head dan bongkar plywood secara hati-hati
 Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding
Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor yang
dilakukan oleh QC. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan
perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan

E.4. Pekerjaan Ramp

Ramp adalah bidang miring, yang pada dasarnya ramp digunakan untuk menggantikan fungsi tangga,
untuk memindahkan manusia atau barang dari lantai bawah ke lantai atas. Proses pekerjaaan ramp
terlebih dahulu adalah dengan membuat bekisting ramp yang bawahnya sudah diberiscaffolding untuk
menyangga bekisting, kemudian proses penulanganramp yang disesuaikan dengan Shop drawing dan
selanjutnya proses pengecoran. Pekerjaan Ram meliputi :

E.4.1. Kolom, Balok dan pelat Ramp


E.4.1.a. 1m2 Bekisting dengan multiflex 18 mm
Papan bekisting adalah papan yang digunakan untuk mencetak beton sesuai yang diinginkan.
Papan bekisting terdiri dari rangka kayu dan papan yang berasal dari multiplek. Jarak antar
papan bekisting harus sesuai dengan ukuran plat lantai yang akan dicetak. Pemasangan
bekisting ramp di kerjakan pada saat sebelum tulangan di rakit karena untuk mempermudah
kerja tukang dan menjaga keselamatan tukang. Papan bekisting dipasang setelah perancah
terakit. Papan tersebut dirakit diatas perancah dengan bentuk seperti sisi-sisi balok, sisi
atasnya dibiarkan terbuka untuk proses pengecoran, pemasangan bekisting harus sangat kuat
karena saat melakukan pengecoran, bekisting mengalami tekanan yang sangat kuat saat
pemadatan dan oleh berat beton itu sendiri sehingga jika papan bekisting mengalami
perubahan akan berdampak dengan hasil pengecoran.

E. 4.1.b. 1m2 Perancah Bekisting


Perancah (Scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga
manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan
besar lainnya. Fungsi scaffolding adalah sebagai struktur sementara untuk menahan beton
yang belum mampu memikul beratnya sendiri (pada pelaksanaan pengecoran) Scaffolding
dirakit mulai dari peletakan jack base di bagian bawah, kemudian jack base dimasukkan ke
dalam main base, antara main base yang satu dengan main base yang satu dihubungkan
dengan crossbrace. Untuk menghubungkan scaffolding ke atas, main base disambung
menggunakan join pin, di bagian atas main base di beri u head untuk peletakan balok kayu
sebagai suri-suri.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


E.4.1.c. Pembesian 1 kg kolom, balok, ring balok, dan sloof
tulangan ramp dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Tulangan yang digunakan
menggunakan baja tulangan defom dengan ukuran dan jarak sesuai Shop drawing.
Penulangan ramp berupa tulangan 2 lapis, dalam pemasangan tulangan ramp terlebih dahulu
di lakukan penulangan lapis pertama setelah itu tulangan lapis kedua, kedua lapis tulangan di
beri jarak 5 cm, tahu beton dipasang di bawah dan samping tulangan dan setelah semua
tulangan terpasang dan terikat oleh kawat bendrat selanjutnya proses pengecoran.

E.4.1.d. Membuat 1 m3 beton mutu beton = K-300


Pengecoran ramp adalah proses pengisian beton segar yang berasal dari concrete mixer
truck dengan persyaratan pelaksanaan yang sesuai dengan standar. Setelah pemasangan
tulangan pada bekisting selesai, dan bekisting ramp dinyatakan bersih dari kotoran yang
menempel dan ramp siap di cor. Pengecoran rampdimulai dengan pengisian beton segar yang
berasal dari mixerkedalam papan bekisting yang sudah terpasang tulangan. Selanjutnya beton
tersebut dipadatkan dengan vibrator agar tidak terdapat rongga udara yang mengurangi
kekuatan beton.

E.4.1.e. Bongkar 1 m2 bekisting dan membereskan puing

Pekerjaan pembongkaran bekisting ramp dilakukan apabila beton telah cukup umur. Beton
yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting
yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat
yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya.

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:


 Siapkan peralatan yang digunakan untuk pembongkaran
 Bongkar plywood secara hati-hati untuk bagian pinggir area beton yang telah cukup umur
 Longgarkan u-head dan bongkar plywood secara hati-hati
 Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding
Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor yang
dilakukan oleh QC. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan
perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


E.5. Pekerjaan Pit Lift

Skema dan system lift :

Pelaksanaan Persiapan Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan lift meliputi :


 Klasifikasi final Spesifikasi Teknis Unit Lift
 Membuat Shop Drawing Untuk disetujui pihak terkait
 Monitoring Lapangan

II PABRIKASI
1 Pelaksanaan pekerjaan pabrikasi dapat dilaksanakan setelah final spesifikasi teknis dan Shop
Drawing Disetujui Bersama

III PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN UNIT LIFT


A. Pekerjaan pemasangan lift dapat dimulai setelah :
1. Hoistway lift ( termasuk ruang mesin ) telah selesai pengerjaannya
2. Unit lift sudah diadakan dan masuk ke area proyek

B. Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan kontraktor sipil dalam pembuatan Hoistway lift
antara lain :
1. Ukuran bersih hoistway lift dan ketegak lurusannya
2. Kedalaman pit lift
3. Tempat dudukan Beam Mesin lift/ dudukan (Reaction force)
4. Hoisting hook untuk pengangkatan mesin lift
5. Ketinggian over head dan ruang mesin lift
6. Ring balok ( kelipatan 2,5 ) untuk pemasangan bracket main dan CWT Rail Lift

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


7. Tinggi dan lebar bersih kolom / Balok Praktis untuk pemegang jamb ( kusen ) pintu lift pada setiap
lantai
8. Lubang Sparing untuk Hall button, Indicator dan fireman Switch.
Ukuran / Dimensi dari hal diatas telah tercantum dalam Shop Drawing

IV TAHAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN LIFT

1. Pemasangan Steger
Adalah Pemasangan Perancang guna Pemasangan Komponen lift yang akan
dipasang setelah seluruh hoist way lift selesai dikerjakan.
2. Plumb/ Centering
Adalah Pelaksanaan pekerjaan untuk menentukan as pintu seluruh lantai dan
maju mundurnya lift serta titik as seluruh pemasangan komponen lift.
3. Pemasangan Bracket Rail dan CWT Rail
Adalah pemasangan Bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari dua
bagian pekerjaan :
- Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket bila ring balok dibuat dari
bahan beton
- Pengelasan Bracket dudukan rel terhadap beracket yang telah dipasang
padaq ring balok pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring balok terbuat
dari baja maka langsung dilas ke ring balok baja tersebut.
4. Pemasangan Main Dan CWT Rail
Adalah pemasangan bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari
dua bagian pekerjaan :
- Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket (bila ring balok dibuat
dari bahan beton).
- Pengelasan bracket dudukan rel terhadap bracket yang telah
dipasang pada ring balok pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring balok terbuat dari
baja maka langsung dilas ke ring balok baja tersebut.
5. Periksa QC
Pengechekan oleh Team QC dari Kantor pusat mengenai pemasangan Rail dengan
menggunakan form - form dari kantor . pusat
6. Pengangkatan Mesin, Panel Kontrol Lift
Adalah Pemindahan mesin lift dari lantai penempatan sementara ke ruang mesin lift dengan
menggunakan alat pengangkat chain block melalui lubang hoistway lift. Bisa juga diangkat
dengan menggunakan bantuan alat Tower Crane.
7. Pemasangan Sill, Jamb dan Header.
Adalah pemasangan komponen lift didaerah pintu lift. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah
as pintu lift ditentukan dan garis pinjam finishing lantai (elevasi) tersedia didaerah sekitar pintu
lift.
8. Setting Mesin
Adalah proses pengesetan mesin lift dan panel lift di ruang mesin dengan melakukan
pengelotan as pulley mesin terhadap as car lift dan as counter weight.
9. Assembling Sangkar.
Adalah pelaksanaan perakitan car lift, biasanya dilaksanakan dilantai dasar.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


10. Roping
Adalah Pelaksanaan pemasangan wire rope (seling) yang menghubungkan antara car dan
couhter weight.
11. Pemasangan Door dan Setting
Adalah Pemasangan pintu (Hall Door) pada setiap lantai dan dilaksanakan mulai dari lantai
atas. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah penutupan celah didaerah sekitar pintu (sill,
jamb & pocket) lift selesai dikerjakan.
12. Wirring dan Koneksi Kabel
Adalah Pelaksanaan penyambungan kabel-kabel lift yang akan dipasang didaerah hoistway
lift, car lift dan ruang mesin dan penurunan kabel kabel tail core serta pembuatan jalur kabel /
tray diruang mesin untuk koneksi dari panel ke mesin.
13. Slow Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan untuk menjalankan lift secara manual dan diteruskan dengan
setting mekanik yang diperlukan (terutama daerah pintu) dengan melakukan terlebih dahulu
pembongkaran steger bambu.
14. High Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan fungsi seluruh sistem operasional lift secara otomatis.
15. Reksa Uji
Proses pengajuan dan pemeriksaan kelayakan lift oleh pihak depnaker sebelum lift
dioperasikan.
16. ST 1
Proses penyerahan unit pertama ke pihak kedua sebagai syarat bahwa unit telah terpasang
dengan baik
17. Free Maintenance
Service rutin unit sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam kontrak yang telah disepakati
bersama.

 PEKERJAAN BAJA PROFIL

a. Pemahaman gambar kerja.

Konsep pemahaman gambar-gambar baja / gambar pelaksanaan sebelum masuk bengkel. Dalam
gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak ditentukan seperti misalnya pada kelekan
kuda-kuda portal sebaiknya di pakai standarisasi ukuran yang dipakai, jadi tidak menggunakan skala.

b. Pola pengukuran.

Pola (maal) dan peralatan-peralatan lain yang di butuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus di
sediakan pada saat pabrikasi. Semua pengukuran harus di lakukan dengan menggunakan pita-pita baja
yang telah di sepakati.

c. Pelurusan.

Sebelum melakukan pekerjaan lain yang dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
keratanya, semua batang-batang di periksa kelurusanya, harus bebas dari puntiran dan bila perlu harus
di perbaiki sehingga bila pelat-pelat di susun akan terlihat rapat keseluruhanya.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


d. Pemotongan.

Pekerjaan baja dapat dipotong menggunakan gunting, geraji atau dengan las pemotong. Permukaan
yang di peroleh dari hasi pemotongan harus siku terhadap bidang yang di potong tersebut, tepat dan
rata menurun ukuran yang diperlukan.

e. Pengelasan.

Pekerjaan las dikerjakan oleh tukang las dibawah pengawasan langsung pelaksana struktur dengan
pekerjaan las. Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan,
harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. pelat-pelat baja yang
akan di las harus bersih terbebas dari kotoran seperti minyak, cat, karet atau lapisn lainya yang dapat
mempengaruhi mutu las. Yang terpenting dalam pengelasan ini ialah kita harus memperhatikan
kebersamaan dan rupa las, serta kematangan pengelasan.

f. Pengeboran.

Bila memungkinkan, semua pelat, potongan-potongan dan sebagianya harus dijepit bersama-sama
untuk membuat lubang dan di bor menembus seluruh tebal dari material. Bila menggunakan baut pada
salah satu lubang, maka lubang ini di bor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai
ukuran yang sebenarnya.

g. Montase percobaan.

Sebelum di angkat dan di pasang, pekerjaan baja harus di lakukan montase percobaan pada bengkel
pemborong pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa. jiks terjadi perbedaan kedudukan,
batang yang berdekatan harus dimontase bersama-sama pada kedudukan yang di kehendaki lengkap
dengan perletakan-perletakanya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat.

h. Pemberian tanda untuk pemasangan akhir.

Setiap bagian harus di beri tanda yang jelas menggunakan pahatan atau dengan cat. Cat dan warna
yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang saran.

i. Pengecatan.

Sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja,
kecuali pada bagian yang di kerjakan menggunakan mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan
seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan mesin penyemprot pasir.
Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering, di beri bahan-bahan dasar dengan
suatu lapisan dengan bahan-bahan pelindung lainya.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


j. Pemasangan baut akhir.

Setiap pemasangan di buat bersama-sama dengan baut stel sehingga bagian dari pelat yang satu
dengan lainya berhubungan rapat satu sama lainya secara menyeluruh. Baut cincin keras harus di
pasang dengan cincin baut yang diperlukan, sdibawah kepala baut dan sebuah di bawah mur. Selain itu
harus diperhatikan bahwa cincin baut terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Dalam
memasukan dan mengencangkan baut baja harus diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat, selain
itu pemasangan baut baja harus diperiksa terlebih dahulu oleh konsultan dan jika sudah di setujui oleh
konsultan maka baut baja boleh dipasang.

k. Pengecetan baja.

Sebelum memasuki tahap pengecetan, baja harus di bersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran
seperti minyak, cat, lumpur karatan dll. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca yang berkabut,
berdebu atau pada cuacalain yang jelek. Permukaan yang akan di cat harus kering dan tidak boleh
berdebu. Cara mengecatnya harus dengan kuat pada permukaan baja, seluruh baut yang ada pada
sudut-sudut, sambungan pelat dan lekuk-lekuk yang ada pada baj, kemudian diratakan secara baik.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


 PEKERJAAN DRAINASE KELILING BANGUNAN (U-DITCH)

METODE KERJA PELAKSANAAN SALURAN DRAINASE BETON PRACETAK TYPE U-DITCH

Metode Kerja Pelaksanaan Saluran Drainase Beton Pracetak u-ditch. Saluran Drainase pracetak
berlubang didefinisikan sebagai saluran air hujan yang dibuat dari bahan beton bertulang dengan
pelubangan sesuai desain dan
kriteria yang telah ditetapkan, dibuat dengan cara proses sistem pracetak. Saluran drainase ini
berfungsi untuk mengalirkan dan atau meresapkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain.

Saluran Drainase U-ditch adalah saluran beton pracetak yang berbentuk U dan berukuran kecil.
Terkadang saluran U-ditch ini biasanya juga dipasang tutup plat beton pracetak juga. Tidak ada standar
ukuran yang membedakan saluran disebut u-ditch atau u-gutter. Pada umumnya u-ditch berukuran
lubang dalam 30 x 30 cm hingga 100 x 120 cm. Panjang u-ditch umumnya 1 m dan 1,2 m.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Saluran drainase beton pracetak type U-ditch ini biasanya di gunakan pada halaman bangunanan
gudang, pabrik, kantor, pabrik, hotel dan perumahan. Pada rancangan saluran drainase beton pracetak
ini, dimensi ukuran besar kecilnya U-dith ini tergantung pada volume air yang akan dialirkan. Ukuran
dan bentuk saluran beton pracetak ini bisa dipesan ke pabrik beton pracetak dan kemungkinan material
ini ready stock.

Sebelum kita melakukan pemasangan saluran drainase U-ditch ini, ada beberapa tahapan pekerjaan
metode yang perlu anda siapkan. Berikut ini adalah langkah-langkah pekerjaannya :

1. Pengukuran

Pengukuran ini meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan elevasi. Elevasi yang tertera pada shop
drawing diterapkan di lapangan dengan memasang patok-patok dan bouwplank untuk menyimpan
elevasi.

2. Galian Tanah

Setelah melakukan pengukuran dan memasang patok dan titik elevasi. Sekarang lakukan
penggalian tanah dengan menggunakan alat berat backhoe. Kita juga harus mengontrol galian
tanah tersebut sesuai dengan elevasi patok yang sudah kita tandai.Dalam target kurang lebih 1 hari
pekerjaan galian tersebut selesai dan kedalaman galian minimal 7,2 meter.

3. Pembuangan tanah bekas galian

Selama pekerjaan galian tanah ini berlangsung, kita juga harus mempersiapkan dump truck untuk
membuang tanah bekas galian. Tanah bekas yang dibuang harus sudah direncanakan dibuang
pada tempat luar area proyek. Tapi kita juga harus menyiapkan sebagian tanah bekas tersebut
untuk melakukan pengurugan tanah kembali. Dengan demikian area saluran drainase proyek
tersebut ketika sudah selesai akan terlihat bersih.

4. Urug Sirtu

Tahapan setelah galian mencapai panjang 7,2 m adalah pengurugan sirtu. 1 hari sebelum
pengurugan, sirtu harus siap di sisi galian. Untuk segmen selanjutnya sirtu didatangkan bertahap
berdasarkan kebutuhan setiap segmen galian. Ketebalan urugan sirtu adalah 250 mm. Pengurugan
menggunakan excavator dengan bantuan tenaga manusia untuk meratakannya.

5. Lantai Kerja

Pada umumnya ketebalan untuk lantai kerja biasanya 50 mm dengan mutu beton K-125 atau bisa
juga disebut dengan istilah B0. Fungsi dari lantai kerja disini adalah untuk mengontrol elevasi pada
permukaan saluran drainase yang akan dipasang. Sehingga disaat beton pracetak diturunkan
elevasi sudah bisa diaplikasikan dengan baik.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


6. Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH

Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi
dekat pemasangan.
Pemindahan BETON PRACETAK U-DITCH dari stock yard ke tempat pemasangan menggunakan
forklift dengan kapasitas sesuai berat material. Biasanya kapasitan forklift yang harus disediakan
adalah 2 x berat material.
Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH menggunakan excavator atau crane tergantung pada
berat material yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator = 5 x berat material yang
diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari. Target
pemasangan setiap hari rata-rata 6 unit.
Di atas BETON PRACETAK U-DITCH sebaiknya dipasang caping beam dari beton cor di tempat,
berfungsi untuk menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser ke kiri atau ke kanan oleh
desakan tanah setelah pengurugan kembali.
Pengelasan plat penyambung antar beton pracetak u-dtich

Pekerjaan nat
Spasi antar BETON PRACETAK U-DITCH ditutup dengan campuran semen.

 PEKERJAAN PEKERJAAN TANAH & PONDASI LAJUR

a. Pekerjaan Galian Tanah


Pekerjaan ini merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi. Pekerjaan ini disesuaikan
dengan jenis pondasi yang akan dibuat, kalau misalkan pondasi dibuat dari pasangan batu kali
maka penggalian tanah dilakukan sepanjang denah bangunan. Ukuran galian sama dengan
besar tapak. Namun, untuk pondasi batu kali sebaiknya ukuran galian di lebihkan 10 cm di
kanan dan 10 cm di kiri (bila kosong). Tujuannya untuk memberikan ruang (space) bagi
pekerja agar leluasa bekerja.

Galian Tanah Pondasi :


- Perlu memperhatikan faktor keamanan bagi masyarakat di sekitar galian pada saat
pelaksanaan pekerjaan. Perlunya pembuatan pagar atau papan petunjuk agar setiap
orang berhati-hati disekitar galian. Hanya pekerja dan yang berkepentingan yang diijinkan
memasuki area galian pondasi.
- Mengatur pekerja di lapangan sesuai dengan posisi dan job desk masing-masing agar
pekerjaan dapat efektif dan optimal. Untuk pekerjaan galian yang digunakan secara
manual, harus memperhatikan kondisi si pekerja dan juga harus menyiapkan peralatan
yang di butuhkan.
- Sebelum melakukan galian, perlu memeriksa batas tanah pemilik. Jika tanah berbatasan
dengan pemilik lain, maka terlebih dahulu dilakukan pembicaraan apakah galian tanah
dapat dibuang sementara ke lokasi tanahnya. Jika tidak bisa dilakukan maka harus
dilakukan pengaturan posisi pembuangan supaya dapat menghindari terjadinya longsoran
tanah.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


- Harus mengatur metode penggalian, pembuangan, dan penumpukan tanah. Penumpukan
tanah tidak boleh terkonsentrasi dekat galian untuk mengurangi resiko runtuhan tanah
masuk kembali ke dalam galian pondasi.
- Tipe galian disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi tanah dimana
koefisien runtuhnya kecil dapat dilakukan sisi galian tegak, jika koefisien runtuhan tanah
besar maka sisi galian miring.
- Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadi lonsoran atau runtuhan tanah cukup
besar. Karena itu dibuat galian sisi miring dan lebar galian diperbesar dari ukuran dimensi
tapak. Lakukan perubahan cerucuk sebagai turap. Tujuannya supaya tekanan lumpur
akan berkurang ke bekisting.
- Untuk galian pondasi kedalaman lebih dari 1 m dimana jenis tanah adalah tanah runtuhan,
maka harus segera dipasang DPT (Dinding Penahan Tebing) atau turap.
- Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka harus menyiapkan
pompa air untuk mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air
hujan maka sebelum meneruskan pekerjaan selanjutnya maka air harus dibuang terlebih
dahulu.
- Selama proses penggalian, harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam
galian. Harus memastikan tersedianya sumber daya manusia yang membuang tumpukan
tanah di pinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal ini untuk menghindari longsoran
dimana tanah galian masuk kembali ke dalam.
- Jika proses penggalian sudah selesai, maka harus dilakukan pengecekan kembali ukuran
dan elevasi kedalaman galian apakah sesuai dengan gambar rencana.
- Setelah proses pengecekan selesai dan sudah memenuhi syarat, selanjutnya pekerjaan
siap di lanjutkan dengan pembuatan lantai kerja.

b. Pekerjaan Urugan Pasir


- Pasir yang diurug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak
mengandung tanah dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak bahan
bangunan lainnya.
- Lapisan urugan pasir harus di siram dengan air sehingga menjadi padat dan dipadatkan
sampai terbentuk lapisan pasir padat.
- Sebelum pekerjaan pondasi dilakukan perlu dilakukan penaburan pasir urug ke tanah
(disepanjang penggalian). Pekerjaan ini dilakukan karena untuk menghindari
tercampurnya adukan dan tanah liat. Ketebalan pasir urug yaitu minimal 5 cm.
- Untuk jenis pondasi beton plan atau pondasi beton lajur, selain ditaburkan pasir juga perlu
dibuatkan lantai kerja dari asukan 1 semen : 2 pasir : 5 koral minimal ketebalan 5 cm.

c. Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah selesai dilakukan. Pekerjaan ini
merupakan pengurugan kembali tanah galian pondasi sehingga tanah bekas galian pondasi
tidak tampak lagi. Kalau misalkan tanah tersebut masih sisa kemudian tanahnya digunakan
untuk meratakan bagian dalam bangunan.
Untuk pekerjaan urugan yang bertujuan sebagai peninggian lantai, kebutuhan tanahnya
sangat tergantung pada tinggi elevasi lantai. Biasanya sisa tanah bekas galian sebanyak 2/3
volume tanah galian bila pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


PEKERJAAN PONDASI

Pondasi adalah alas sebuah rumah atau bangunan. Kekuatan bangunan rumah salah satunya
ditentukan dengan kekuatan pondasi. Kestabilan suatu bangunan terhadap beban atau gaya-gaya (baik
luar maupun dalam, baik vertikal maupun horizontal, maupun momen puntir) dapat ditahan.

a. Pemasangan Aanstamping (pasangan batu kosong)


Aanstamping atau pasangan batu kosong disusun dibawah pondasi yang berfungsi untuk
mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak merusak pondasi dan struktur bangunan di
atasnya. Aanstamping mempunyai ketebalan rata-rata 20 cm, dengan panjang sesuai dengan
panjang pondasinya, dan di isi pasir atau batu pecah pada celahnya hingga kokoh.

Penempatan batu kosong :


- Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan arah yang
tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
- Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis per lapis
setebal 15 cm. Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi, maka lapisan dasar berupa
lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan kerikil diatasnya setebal 12,5 cm
atau seperti tercantum dalam gambar, harus dibuat.
- Bahan saringan pasir dan kerikil harus sesuai dengan spesifikasi teknik. Lapisan dasar harus
diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup rata, meskipun demikian menjadi pondasi
yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.
- Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong harus diletakkan pada
lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu kosong yang selesai
dikerjakan menjadi stabil dan tidak longsor.
- Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus di hindari. Harus diusahakan agar
semua batu belah dapat dijamin dan dipasang dengan baik pada bidang yang datar. Batu
belah harus diletakkan demikian rupa sehingga tidak menonjol di atas garis yang
dicantumkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi. Semua celah dalam pasangan
batu kosong harus diisi atau dikunci dengan batu pecah yang baik. Baiknya batu pecah yang
dipakai tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga diantara batu
belah.
- Lapisan ijuk di atas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar sesuai dengan persyaratan
atau menurut Direksi.
- Lubang sulingan (whep holes) harus di buat sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
- Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi selama tidak kurang dari 3 hari setelah
selesai dikerjakan.

b. Pemasangan Pasangan Batu Kali


Pengaturan Lokasi Pembuatan Adukan :
- Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang baik
dan terlindung.
- Pengadukan yang dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dibangun.
Pasir dan semen disiapkan terpisah di tempat kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya)
- Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk
dan pengangkutan adukan ke lokasi bangunan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


- Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk. Kotak-kotak takaran disiapkan secukupnya
dilokasi timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkutan adukan dan ember disipakan
dekat kotak adukan kearah konstruksi yang akan dibangun.

Persiapan Pondasi Pasangan Batu :


- Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan syarat untuk bagian
galian serta bagian pengaturan garis, ketinggian dan kelandaiannya.
- Terkecuali diisyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar, dasar pondasi struktur penahan
dinding harus tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding.
Untuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga horizontal.
- Bahan dasar lapisan filter tembus air (permeable) dan selimut filter atau kantong filter harus
disediakan bila ditetapkan atau diperintahkan Direksi sesuai dengan persyaratan.

Pelaksanaan Pemasangan Batu :


- Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir, air dilokasi kerja,
kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung adukan, penampung air,
plastik pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan
adukan.
- Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam kotak
dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5-10 cm sebagai lantai kerja.
- Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta persetujuan
Direksi bila telah selesai gambar kontrak.
- Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta basahi
dengan air agar ikatan dengan adukan manjadi kuat.
- Pemasangan lapis batu pertama diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3-5 cm,
kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2-3 cm (tidak bersinggungan) pukul
atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
- Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang mendatar dan permukaan
menonjol, masing-masing batu harus diatur sejajar dengan permukaan kdinding yang sedang
dibangun.
- Batu-batu harus dengan hati-hati dipasang untuk menghindarkan pergeseran atau gerakan
batu yang sudah dipasang. Alat yang mencukupi harus disediakan dimana perlu untuk
menopang dan memasang batu-batu besar, berat dalam posisinya. Penggilasan atau
memutar-mutar batu di atas pekerjaan batu yang sudah terpasang tidak diijinkan.
- Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan
sendok adukan.
- Jika sebuah batu dalam struktur terlepas atau tergeser sesudah adonan diletakkan, batu
tersebut harus disingkirkan, dibersihkan dari adonan-adonan yang mengeras dan dipasang
kembali dengan adonan yang segar.
- Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian
dalam dipasang berselang-seling arah vertikal.
- Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan ditutup plastik agar pasangan yang masih baru
tersebut tidak rusak karena air hujan.

Penyelesaian Pasangan Batu :


- Segera setelah semua batu muak dipasang, dan sementara adonan masih segar, permukaan
yang nonjol penuh dari struktur harus dibersihkan seluruhnya dari noda-noda adonan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


- Kecuali ditetapkan lain, permukaan puncak horizontal dari semua pasangan batu akan
diselesaikan dengan tambahan lapisan aus atau adukan semen setebal 2 cm, dikulir sampai
permukaan rata dengan kemiringan melintang yang akan menjamin perlindungan terhadap air
hujan dan dengan ujung yang dibuat tumpul. Lapis aus tersebut akan dimasukkan di dalam
ukuran khusus struktur.
- Permukaan selesai akan dirawat mengeras sebagaimana diperlukan untuk pekerjaan beton
dalam spesifikasi.
- Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14 hari setelah
penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan dilaksanakan sebagaimana di
tetapkan, atau sebagaimana diperintahkan Direksi sesuai dengan persyartan spesifikasi yang
relevan.
- Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan untuk memperoleh bidang
antar muka rapat dan halus dengan pasangan batu sehingga akan memberikan drainase yang
lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu.

 PEKERJAAN BETON

Pekerjaan upper structure / Struktur bagian atas adalah pekerjaan struktur yang terdiri dari kesatuan
utuh rangka bangunan.
Rangka bangunan atau sering disebut frame terdiri dari kolom , balok dan plat daak.
mekanisme kerja Frame / Rangka Struktur adalah Beban yang langsung memikul beban-beban di
atasnya (beban mati atau beban hidup) akan diteruskan ke balok menjadi beban merata. Bila Balok
Anak yang menerima beban maka beban ini akan diteruskan ke balok induk menjadi beban terpusat,
sehingga balok utama memikul beban merata dan beban terpusat yang selanjutnya diteruskan ke
Kolom menjadi beban axial.

Kolom selain menerima beban axial juga menahan beban lateral yang di Indonesia diperhitungkan
adalah beban gempa.

Dalam pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari bangunan bawah menuju bangunan atas. Pekerjaan
dilaksanakan tahap per tahap sampai mencapai yang diinginkan.

Pekerjaan ini dibagi dua bagian :


a. Struktur Utama
b. Struktur Penunjang
1. Kolom Utama

Kolom merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral sangat diperlukan sekali ketelitian
dan presisinya. Bekisting kolom memakai Multiplek 9 mm supaya dihasilkan presisi dan kehalusan
permukaan kolom terjaga, karena sebagian besar akan terekspos baik dari segi struktur dan arsitektur
kolom akan tercapai maksud dan tujuannya.
Sifat kolom yang rumit didalam struktur perlu diperhatikan adalah proses fabrikasi mulai dari bekisting
pembesian dan pengecoran balok.
Bekisting harus kuat dan kokoh, pengecekan vertikal dalam pelaksanaan pemasangan bekisting perlu
dilaksanakan dari dua arah, untuk menghindarkan terjadinya puntiran.
Didalam pembesian yang perlu diperhatikan adalah sambungan dan tekukan atau sambungan oleh
para pelaksana lapangan tidak kurang dari 1 m.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Tipe sambungan bisa di bengkokan ke arah balok atau bisa juga di bengkokan ke arah plat lantai. Besi
tidak boleh menempel pada bekisting atau selimut beton minimal 5 cm.

Pengecoran kolom memakai concrete mixer dengan mutu beton K-175, mempunyai arti bahwa beton
tersebut mampu menahan beban bk 225 kg/ cm2 setelah berumur 28 hari. Yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan bila memakai system manual perlu diperhatikan job mix secara kasat mata
memang semen diperbanyak, tetapi selain semen sebagai pembentukan kualitas beton juga campuran
air perlu diperhatikan, karena volume air yang berlebihan dalam pelaksanaan dapat beresiko
menurunkan kuat tekan beton, bleeding, shrinkage.

Pengecoran kolom perlu diperhatikan adalah pemberhentian / stop cor, stop cor dilaksanakan di ¾
tinggi kolom atau dalam pelaksanaan proyek ini di ketinggian 2.5 meter dari lantai beton. Hal ini
menjaga instabilitas dalam pekerjaan dimana momen kolom pada ketinggian ¾ h ini adalah 0.
Sambungan beton lama dan beton baru perlu memakai cairan semen atau bahan lainnya/adimix yang
telah direkomendasikan oleh direksi lapangan.

Pembukaan bekisting perlu ketelitian supaya bisa digunakan untuk pekerjaan berikutnya dan bila terjadi
beton keropos segera ditutup dengan plester 1:2 dengan sebelumnya diberi perekat semen atau atas
arahan dari direksi lapangan.

1. Balok Utama / Ring Balok / Plat Daak

Balok Utama Struktur atau selanjutnya disebut Balok terdiri dari berbagai macam ukuran. Top of Beam
atau sisi atas balok mengikuti ketinggian plat daak.

Didalam pelaksanan seorang pelaksana harus cakap dan memahami system penulangan karena
mempunyai tulangan tumpuan dan tulangan lapangan.

Tulangan tumpuan mempunyai ciri-ciri :


i. Terletak di ¼ bentang buhul
ii. Tulangan bagian atas biasanya lebih banyak
iii. Begel / Besi sengkang semakin rapat

Tulangan lapangan mempunyai ciri-ciri :


- Terletak di ½ bentang bagian tengah
- Tulangan bagian bawah biasanya lebih banyak
- Begel / Besi sengkang lebih lebar dibandingkan dengan tul tumpuan

• Perancah
Dalam pekerjaan balok dan plat daak perlu perancah atau tiang sokong untuk mendapatkan elevasi
yang sesuai. Tiang perancah yang digunakan adalah kayu dolken dengan Ф 8 cm atau kayu 5/5 dan
mempunyai kelurusan yang cukup, sehingga tidak menyulitkan dalam pelaksanaan saja.
Tiang perancah dipasangan pada jarak setiap 40 cm2 rapi tersusun. Setiap tiang perancah dengan
tiang perancah lainya diperkuat dengan cross section yang disusun sedimikian rupa, sehingga akses
jalan masih bisa dilaksanakan, hal ini perlu dikonsultasikan dengan direksi lapangan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


• Formwork atau Bekisting

Bekisting plat dan Balok diusahakan terbuat dari multiplex 18 mm dan didalam pelaksanan bisa dipakai
untuk pembuatan plat lantai berikutnya, maksimal pemakaian adalah 2 x pemakaian, sehingga bila
sudah melebihi 2 x perlu persetujuan dari direksi.
Saat pembuatan Plat Bekisting yang perlu diperhatikan adalah elevasi bagian bawah plat dan balok.
dan lubang jendela di balok perlu dibuatkan atas arahan dreksi supaya memudahkan saat pembersihan
untuk pelaksanaan pengecoran.
Selain itu perlu diperhatikan dan didiskusikan dengan direksi lapangan titik-titik dimana akan dipasang
conduit / Sparing baik elektrikal ataupun plumbing, sehingga tidak terjadi pembobokan setelah dicor
karena akan mengganggu stabilitas daya dukung beton.

• Pembesian
Dalam pelaksanaan pembesian yang perlu diperhatikan karena akan sangat banyaknya ukuran dan
jenis besi, maka jara-jarak menjadi titik acuan.

• Pengecoran
Pengecoran menggunakan K-175 dan dibantu dengan alat bantu untuk menjangkau area yang jauh
seperti kereta sorong / angklung.

• Kontrol
Curring Beton atau penyiraman beton perlu dilakukan selama 7 hari berturut-turut pagi dan sore untuk
menjaga kelembaban beton supaya tidk ekstrim dalam penyusutan yang menyebabkan retak rambut
ataupun kebocoran-kebocoran lainnya khusus untuk plat dak atap perlu dilakukan perendaman untuk
mengantisipasi kebocoran beton. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan dikonsultasikan dengan
direksi lapangan untuk mendapatkan arahan yang efektif dan efisien.
Pembongkaran bekisting dilakukan bertahap setelah 2 hari bekisting-bekisting vertical bisa di copot,
setelah 7 hari perancah sebagian bisa dibuka kecuali perancah yang menahan beban langsung / di atas
balok, setelah 14 hari dimana kekuatan beton telah mencapai 75% perancah bisa dibuka kecuali area di
bawah balok utama / memikul beban utama. Umur 21 hari baru keseluruhan bisa di buka.

 PEKERJAAN DINDING

Pekerjaan untuk dinding dilaksanakan setelah pekerjaan sloof terselesaikan, sloof sebagai tumpuan
pasangan dinding bata diberikan permukaan yang kasar agar pas. bata terikat rapi dan kokoh. Dengan
dibuatkan profil bantuan (waterpass) agar pemasangan dinding rapi dan rata. Pencampuran untuk
pekerjaan dinding pasaangan dinding bata 1 PC : 3 Ps .Permukaan dinding bata, sebelum dilakukan
plesteran cukup disiram air agar mempunyai daya ikat yang baik.

Dalam pekerjaan plesteran dengan dengan mengunakan batangan aluminium (Straigh Edge) atau
kayu, agar dihasilkan permukaan yang rata dan rapi. Dalam Pekerjaan Plesteran ini, agar hasil finisnya
membentuksuatu permukaan yang rapi dan teratur akan dibuatkan kepala acuan yang terdiri dari
plesteran dengan ketebalan yang sesuai dengan ketebalan plesteran akhir lebar ± 5 cm. Kepala acuan
(Heading) ini dibuat vertikal, diukur dengan seksama sehingga benar tegak lurus terhadap bidang datar
dan horizontal. Jarak antar headding ini ± 3 M. Setelah headding-headding ini dibuat, barulah pekerjaan
plasteran secara keseluruhan dilakukan. Selanjutnya dapat dilaksankan pekerjaan acian. Pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


acian baru boleh dilaksanakan setelah permukaan dinding yang diplester sudah cukup kering. Ada dua
opsi disini untuk pekerjaan pasangan dinding/plesteran ini, yang pertama pekerjaan pasangan dinding
batu bata dilaksanakan setelah pekerjaan sloof selesai tanpa menunggu selesainya pekerjaan struktur
pada lantai tersebut secara keseluruhan, yang kedua pasangan dinding batu bata baru dikerjakan
setelah pekerjaan struktur (sloof/balok, kolom, balok & plat lantai, ringbalk) selesai dikerjakan secara
keseluruhan pada lantai tersebut, untuk selanjutnya pekerjaan dinding pasangan batu bata tersebut
dapat dikerjakan bersamaan waktunya secara simultan dengan pekerjaan struktur beton bertulang pada
lantai diatasnya. Dalam hal ini, Kontraktor lebih cenderung kepada opsi kedua, dimana Pekerjaan
struktur pada lantai tersebut diselesaikan terlebih dahulu secara keseluruhan, baru kemudian pekerjaan
dinding pasangan batu bata dikerjakan. Sebagai tambahan keterangan untuk opsi kedua ini ; untuk
mengikat struktur dengan Dinding Pasangan Batu Bata, maka pada beton struktur diberi angkur besi
dengan jarak yang proporsional atau sesuai dengan yang disyaratkan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Pekerjaan Plasteran & Acian

Pekerjaan plasteran merupakan pembungkus dari pekerjaan bata. Ketebalan dalam plasteran perlu
diperhatikan, terkadang ada beberapa area bata yang cekung sehingga pemasangan menjadi tebal.
Ketebalan rata-rata 1,5 cm ~ 3 cm dengan adukan 1 pc : 3 ps

Sistem pelaksanaan plasteran dari atas ke bawah dengan dibuat kepalaan untuk mendapatkan
kelurusan bidang yang akan diplaster. Sebelum diaplikasikan bata terlebih dahulu disiran oleh air untuk
mendapatkan kelembaban bata sehingga plasteran akan menyatu baik dengan bata.

Kontrol :
Bila ditemukan ketebalan yang melebihi dari 3 cm pemasangan diperlukan kawat ayam / kawat locket
atau atas persetujuan dari konsultan pengawas.
Sebelum ditutup dengan plasteran pastikan pipa-pipa conduit atau pipa-pipa lainnya telah terpasang,
hal ini untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang sehingga hasil plasteran tidak memuaskan.
Tenaga yang plaster perlu yang mempunyai pengalaman dan teknis yang baik supaya menghindari
dinding bergelombang dan retak rambut

Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


 PEKERJAAN LANTAI

Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai.
Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan
akibat pekerjaan yang belum selesai. Pemasangan keramik lantai dan dinging sebaiknya dilakukan
pada tahap akhir sebuah proyek.

Hasil akhir pemasangan keramik, baik dinding maupun lantai, sering terlihat tidak presisi. Akibatnya,
akan terlihat lantai maupun dinding tidak lurus atau miring. Hal tersebut sangat terkait pada saat
pemasangan keramik yang tidak memperhatikan aturan atau kaidah-kaidah pemasangannya.
Sudah dapat dipastikan pada awal pemasangannya terjadi sedikit kesalahan yang secara tidak sadar
setelah pekerjaan selesai tenyata semua keramik terpasang miring. Oleh karena itu, aturan mengenai
pemasangan keramik perlu diperhatikan.

A. Metode Pemasangan Keramik Lantai

Persiapan pekerjaan pasangan keramik dinding


Alat dan bahan harus diperhatikan sebelum memulai pemasangan keramik, baik untuk dinding
maupun lantai. Adapun alat yang dibutuhkan sebagai berikut :
1) Sendok semen, sering disebut cetok yang merupakan alat untuk mengambil semen.
1) Benang marking, digunakan sebagai benang penuntun agar letaknya tidak miring.
2) Waterpass, merupakan alat yang digunakan agar lantai tidak naik turun.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


3) Palu karet, merupakan palu dengan kepala yang terbuat dari bahan karet dan berguna untuk
memukul keramik pada saat dipasang sehingga benar-benar menempel pada lantai kerja.
4) Meteran, berguna sebagai alat ukur panjang, lebar, dan tinggi.
5) Sarung tangan, berguna agar tangan tidak langsung menyentuh semen.
6) Lap, berguna pada saat keramik telah dipasang untuk membersihkan bila ada semen yang
masih menempel.

Alat-alat di atas sudah lazim dipakai pada saat pemasangan keramik dan mudah didapatkan
terutama di toko-toko bahan bangunan. Sementara bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
1) Pasir, merupakan bahan bangunan yang dipakai sebagai penghubung antara dasar dan
permukaan keramik yang sering disebut agregat halus.
2) Keramik, merupakan bahan bangunan yang berfungsi sebagai penutup lantai dan dinding.
3) Bahan perekat, berupa semen yang digunakan untuk adukan bersama pasir.
4) Bahan pengisi naat atau tile grout, merupakan bahan yang digunakan untuk menutup lubang
antar keramik yang baru dipasang. Bahan ini dapat dibeli di toko bahan bangunan.

 Pembuatan Lantai Kerja (Lantai Dasar)


Lantai sebuah bangunan umumnya dikerjakan pada terakhir kalau seluruh bangunan sudah
selesai. Mengapa demikian? Bila lantai sudah dikerjakan terlebih dahulu maka kemungkinan lantai
rusak karena kejatuhan potongan-potongan bahan bangunan lainnya akan sangat sulit dihindarkan,
termasuk juga tetesan-tetesan cat. Namun, lantai kerja perlu disediakan sebelum keramik dipasang.
Syarat penting bagi lantai kerja antara lain rata, cukup keras sehingga tidak mudah amblas, dan kering.
Lantai kerja atau lantai dasar berguna sebagai perletakan sebelum keramik dipasang.

Lantai kerja dibuat setebal minimum 7 cm. Lantai kerja ini dibuat dari adukan semen dan pasir dengan
perbandingan bahan 1 sak semen : 4 sak pasir. Adukan ini diletakkan di atas lapisan pasir yang sudah
dipadatkan. Agar permukaan menjadi rata dan datar, biarkan lantai kerja tersebut kering dan mengalami
proses penguapan sempurna. Bila perlu, biarkan lantai kerja yang sudah rata tersebut selama minimal
3 hari.

 Tahap Pemasangan Keramik

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan keramik pada lantai dan dinding
memiliki proses yang sama. Berikut diberikan tahapan pemasangan keramik untuk lantai.
1) Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih,
cukup kering dan rata air.

2) Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang
ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.
3) Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat
berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik
permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen :
Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
4) Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan
memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
5) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah
proses perendaman selesai.
6) Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan peil didalam ruangan.
7) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja.
8) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang
yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
9) Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan
10. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang keramik pada seluruh
bidang lantai ruangan.
11) Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang
selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana
saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
12) Cara pemasangan yang baik adalah keramik jangan dipasang secara keseluruhan, tetapi
cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap
secara sempurna. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup keramik setelah 1 hari.
Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu rapat, cukup 2-3 mm.
13) Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan
bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar
keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Bahan untuk naat terbuat
dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko bahan bangunan yang umumnya
senada dengan warna ubin keramik. Nat diisi dengan campuran pengisi nat (grout) semen
atau bahan khusus yang ada dibanyak toko bangunan. Lebar nat juga berbeda antara
keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat = 4 s/d 5 mm.
14) Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas, sebaiknya diberikan expansion joint
berupa celah 4 - 6 mm pada setiap luas bidang 16 m2. Nantinya celah tersebut diisi dengan
bahan yang elastik dengan tujuan agar bila terjadi keretakan keramik atau terlepasnya
keramik maka tidak akan merembet atau tidak semua keramik ikut rusak.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


15) Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk
dibebani.
16) Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik
yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.----
17) Bersihkan segera bekas adukan grout pengisi nat yang telah diaplikasikan dan menempel di
permukaan keramik. Kita bisa menggunakan bahan pembersih dengan kadar asam tidak
lebih dari 5%. Setelah itu bersihkan dengan air bersih.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
B. Metode Pemasangan Keramik Dinding
 Persiapan pekerjaan pasangan keramik dinding
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup
2. Bahan-bahan ditempatkan dekat pekerjaan pemasangan
3. Siapkan / bersihkan lokasi pekerjaan
4. Pilih seluruh keramik yang akan dipasang , sehingga ukurannya sama dan tidak ada yang
cacat (harus baik)
5. Periksa dan siapkan saluran-saluran instalasi yang harus tertanam dibelakang tegel keramik
dengan benar
6. Ayaklah pasir yang akan dipakai untuk spesi
7. Siapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan.

 Tahap Pemasangan Keramik


Ada berbagai macam cara memasang keramik, disini kami mencoba menjabarkan cara yang
baik dan benar yang biasa kami lakukan di lapangan.
Metode pemasangan keramik pada dinding adalh sebagai berikut:

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.
Hal ini membuat bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga
sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu. (Bila tidak diberi air maka air
dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan semen akan menyusut sehingga
menyisakan ruang kosong serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah
sekian waktu kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya.)
2. Tempelkan adukan semen dan pasir pada dinding yang akan dipasang keramik.
Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan pasirnya
jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada dinding.
3. Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada bagian belakangnya.

4. Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.


Ratakan lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi semen terlalu
tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk meratakan permukaannya, lapisan semen
yang di tengah akan lari ke arah pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut. (Bila pada
pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik akan sulit untuk
ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan keramik karena semen akan keluar/muncrat
kemana-mana dan pada akhirnya jadi pemborosan bahan.)
5. Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu karet agar permukaannya
sejajar dengan tali atau keramik disebelahnya.
Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke bagian paling bawah.
Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke bawah, gunakan paku sebagai
pengganjal.
6. Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.
Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya serta sama
ukurannya satu dan lainnya.
7. Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit spacer tersebut.
Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).
8. Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.
Karena dalam proses produksinya, kemungkinan terdapat beberapa buah keramik yang
kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau kanan sudah rata tetapi bagian
bawah kiri atau kanannya bisa jadi menonjol keluar atau malah masuk ke dalam.
9. Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang kosong.
Agar keramik tidak kosong bagian dalamnya, sehingga kurang kuat bila mengahadapi tekanan
nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan dipasang tempat handuk yang perlu di bor. Bila
bagian tersebut kosong maka keramik akan mudah pecah.
10. Jangan lupa dilap permukaan keramiknya.
Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena adukan semen. Memang
keramik memiliki lapisan glaze yang membuat kotoran dan semen tidak mudah menempel,
tetapi alangkah baiknya jika keramik Anda yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan
mengkilap.
11. Biarkan untuk beberapa waktu,agar adukan semen mengering dan keramik iam pada
tempatnya ketika paku tahanan dicabut.
Bila keramik bergeser kembali setelah dicabut paku penahannya, rapikan kembali keramik pada
posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering pada bagian bawah, atas atau sampingnya.
Hal ini untuk mempercepat adukan semen supaya mengering dan mengeras.
12. Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang kembali dari atas.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan bagian samping atau bawah keramik
sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen. Agar tidak ada yang mengganjal
diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau disamaratakan

 PEKERJAAN PLAFON

a. Lingkup Kerja

Pekerjaan ini meliputi pemasangan plafond pada lantai dasar dan lantai 1 (atas) yang terdiri atas
pemasangan rangka plafond dan pemasangan gypsum board tebal 9 mm sesuai dengan yang
disebutkan dalam gambar kerja

b. Persiapan Pekerjaan

• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan, personil
kerja pekerjaan dimulai.
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan
• Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum
• Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum
• Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan

c. MetodePelaksanaan

 Pekerjaan pengantian rangka plafond yang rusak


 Pekerjaan pasang plafond yang pertama dilakukan pasang penggantung rangka (tie rod)
dengan menggunan paku terbak pada posisi plat lantai maupun balok.
 Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak
gelombang.
 Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond , lakukan juga pengecekan kedataran
posisi rangka dengan waterpass.
 Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan screew # 1/8 dan
bor sekrup.
 Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound untuk menutupi sambungan antar gypsum
dengan paper tape untuk menghindari keretakan dan titik-titik sekrup.

d. Kebutuhan bahan bahan, alat dan tenaga

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Bahan :
 Plafond : Gipsum 9 mm 120x240
 Rangka : Rangka metal hollow 40.40.2 mm
 Aksersories : paku skrup

Peralatan:

 Bor sekrup
 Tembakan paku
 Waterpass
 Alat bantu pertukangan

Tenaga :

 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor

e. Analisa K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

Personil

 Pelaksana
 Petugas K3
 Tenaga Kerja

Aspek K3

 Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD)”
 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker dan Kaca Mata Kerja.

f. Tahapan Pekerjaan

 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada proyek-proyek
besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan pekerjaan ini dilapangan
memerlukan metode pelaksanaan yang tepat. Pemasangan alumunium dapat dilakukan jika setiap
areal lubang yang akan dipasang harus benar-benar siku. Pengukuran siku-siku dapat dilakukan
dengan cara pengukuran panjang kedua diagonalnya harus sama, pemasangan akan dilakukanjika
pekerjaan plesteran/acian disekitar kusen alumunium seluruhnya telah selesai dikerjakan, hal ini
menghindari ternodanya kusen alumunium tersebut oleh cairan semen, yang pada akhirnya akan
menyebabkan cacatnya permukaan dari kusen tersebut. Perkuatan kusen terhadap dinding dilakukan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


penyekrupan. Khusus untuk kusen yang merupakan dudukan dari daun jendela maupun daun pintu
maka pada letak engsel dari daun jendela maupun engsel dari daun pintu tersebut pada bagian dalam
kusennya diberi perkuatan lemahnya dudukan kaca tersebut ke kusen. Untuk memperkuat dudukan
kaca kekusen maka harus dijepit oleh list karet atau sealent pada kedua sisinya .Adapun metode
pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut :

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware, sekrup,
fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass, meteran,
unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.

Pengukuran
 Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Fabrikasi kusen alumunium
 Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada
perbaikan.
 Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
 Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape (blue
sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.

Pemasangan kusen alumunium dan frame


 Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
 Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
 Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone
sealant.
 Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
 Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
 Pekerjaan Pasangan Rolling Dor

Bahan

 Slet Pintu (Disini anda dapat memilih jenis slet pintu yang anda kehendaki )
 Dudukan Tiang
 Per
 Poly alma jepang
 Dudukan Pipa
 Grendel Tiang
 Handle
 Grendel Tangga Kuncian
 Klotok

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Alat

 Tangga
 Mesin las lengkap
 Obeng
 Mesin potong besi
 Slepan
 Bor dll.

Pemasangan dilakukan jika pekerjaan plesteran/acian disekitar rolling door seluruhnya telah
selesai dikerjakan, hal ini menghindari ternodanya kusen alumunium tersebut oleh cairan semen,
yang pada akhirnya akan menyebabkan cacatnya permukaan dari rolling tersebut.
Rolling door adalah sebuah pintu yang cara kerja nya berputar melingkar dan bila dalam
keadaan terbuka pintu ini melingkar di dalam Kabupatenk yang di pasang di atas lubang pintu sedang
kan lubang pintu bisa disesuaikan dengan ukuran lapangan atau tergantung konsumen tapi bila kita
ambil rata rata biasanya tingginya 2,50 cm s/d 3,40 cm sedangkan lebar 2,0 cm s/d 3,0 cm bila
panjang nya lebih dari 3,0 cm biasanya di buat 2 daun pintu 1buah lebar 1,0 cm dan 1buah lebar 2,0
cm atau dibagi 2 selanjut nya langkah pertama yaitu sesuaikan ukuran dilapangan dengan cara ukur
lebar dan tinggi.untuk detail cara pengukuran nya bila mengukur lebar ukur posisi paling bawah
kemudian tengah dan selanjut nya yang paling atas ini mengapa dilakukan soal nya biasa nya tembok
samping ukuran atas dan bawah ada selisih setelah kita ukur lebar nya dan kita dapat ukuran yang
akurat kemudian pertimbangkan mana ukuran yang paling sesuai dan memudahkan kita memasang
anjurannya bila ada selisih ukuran lebar antara ukuran bawah tengah dan atas ambillah ukuran yang
paling kecil ini agar mudah saat kita memasang dan bila pemasangan selesai lubang sisa ukuran bisa
di tambal pakai semen.sedangkan untuk detail ukuran tinggi dari pinggir lubang yang akan kita
pasangi pintu kita ukur naik 40 cm kemudian dari ukuran 40 cm kita ukur sampai lantai. kenapa kita
tarik naik 40 cm itu nanti kita pakai tempat pemasangan box rolling.
setelah ukuran detail kita dapatkan langkah selanjut nya membuat box, bahannya plat besi
ukuran lebar 36 cm tinggi 38 cm 2 lembar besi siku 3x3 atau besi Kabupatenk 2x2 5 batang pipa
1x1/4 atau 1x1/2 bisa pipa besi air atau pipa gas setelah semua siap bisa langsung di las untuk detail
ukuran box seperti gambar dibawah ini.

Untuk panjang box sesuai ukuran di lapangan dan seperti uraian di atas kemudian kurangi 1 cm
karena biasa nya di waktu bahan box di las ada pemuaian setelah jadi.dan lihat gambar untuk
penjelasan tempat as tengah pipa dan ukuran lubang daun rolling

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


sesuaikan ukuran gambar kanan dan kiri selanjutnya bisa diukur ukuran tripek melamin untuk
yang bawah hanya sampai besi tengah saja sedangkan lubang nya untuk daun rolling. Perlu
diperhatikan bila letak as tengah pipa berubah rolling door akan tersangkut sangkut saat di tarik
menutup jadi sesuaikan ukuran box seperti gambar biar pun pintunya panjang sekali.

 WATERPROOFING

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
 PEKERJAAN SANITAIR
Sebelum pemasangan alat-alat sanitair perlu dipelajari dahulu gambar teknis dari alat-alat
sanitair tersebut, sehingga karakteristik dari alat sanitair tersebut dapat kita ketahui dan akhirnya
kita dapat melaksanakan pemasangan alat-alat sanitair tersebut dengan mudah. Pekerjaan
Khusus ini meliputi pekerjaan Wastafel, Bak Cuci, Kran, Kitchen zink dll.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.
 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Panel Daya
 Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan
PUIL.
 Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus dizinchromat
ICI dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar, warna abu-abu merk ICI. Pintu dari panel-
panel tersebut harus dilengkapi dengan master key.
 Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur
sedemikian rupa dan setiap kabel diberikan nomor terminal/kabel, sehingga bila akan dilaksanakan
perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat dengan mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
 Pengaturan/penempatan komponen atau peralatan harus mempertimbangkan juga kemungkinan kenaikan
temperatur yang ditimbulkan, baik oleh komponen-komponen itu sendiri ataupun karena keterbatasan ruang
panelnya.
 Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1
busbar untuk grounding, kecuali untuk Panel 1 phasa, cukup menggunakan 3 busbar. Besarnya busbar
harus diperhitungkan untuk besar arus tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65C.
 Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi
warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
 Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk
Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan ketelirian 1% dan bebas
dari pengarus induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).
Ukuran dari tiap-tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan serta semua persyaratan
yang berlaku sesuai dengan yang telah disetujui Perencana.

Kabel Daya

 Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 kV untuk kabel NYY &
NYFGbY dengan spesifikasi :
 Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kabel NYA sebagai kawat pentanahan
dengan diameter sama dengan diameter kabel feedernya.
 Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu.
 Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm².

Penerangan & Stop Kontak

 Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type pemasangan
masuk/inbow (flush-mounting)
 Kotak-kontak rating 16A dan mengikuti standard VDE..
 Flush-box (inbouw doos) untuk tempat sakla, kotak-kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis
bahan bakely atau metal dari produk yang sama.
 Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai. Pada ruang-ruang yang
basah/lembab harus dari jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dan isolating switch
dipasang maksimal 130 cm dari permukaan lantai.
 Kotak kontak khusus/Industrial type, untuk Area tertentu, akan ditentukan kemudian

Sistem Pembumian Penangkal Petir

 Sistem pembumian atau grounding penyalur petir pada dasarnya adalah membuat jalur
rambatan yang terarah di dalam tanah menggunakan material logam yang dapat
menghantarkan arus petir ke dalam pembumian. Penghantaran arus petir pada pembumian

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


dipengaruhi oleh nilai hambatan yang terkandung dalam struktur tanah di area grounding
tersebut (resistansi), bukan kedalaman penanaman material grounding. Dalam pembuatan
pembumian penangkal petir, nilai resistansi yang baik adalah di bawah 5 ohm. Bila nilai
resistansi pembumian lebih dari 5 ohm bisa dikatan nilai tersebut kurang baik, karena untuk
meredam arus sambaran petir, pembumian harus sangatlah baik.

Kabel Penyalur Petir

 Kabel penyalur merupakan komponen yang penting dalam pemasangan instalasi Kabel
penyalur ini biasanya digunakan sebagai konduktor penangkal (penyaluran dari head terminal
ke sistem pembumian) dan juga grounding. Untuk ukuran kabel penyalur yang baik adalah 35-
50mm, dalam standart pemasangan instalasi penangkal petir kabel berukuran 50mm yang
sering dipakai. Beberapa jenis kabel yaitu:
 Kabel
 Kabel Coaxial
 Kabel
 Kabel NYA

 PEKERJAAN ELEKTRONIKA

INSTALASI FIRE ALARM

Sistem Konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antar detector ke detector
dan ke Panel. Kabel yang dipakai umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY 2x1.5mm yang
ditarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang cukup kritis kerap dipakai
kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) dengan ukuran 2x1.5mm, terutama untuk kabel-kabel
yang menuju ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena memakai kabel isi dua, maka instalasi ini
disebut dengan 2-Wire Type. Selain itu dikenal pula tipe 3-Wire dan 4-Wire seperti terlihat pada Gambar
di bawah ini.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Pada 2-Wire Type nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan Lc(-). Kabel ini dihubungkan
dengan Panel Fire Alarm pada terminal yang berlabel L dan C juga. Hubungan antar detector satu
dengan lainnya dilakukan secara PARALEL dengan syarat TIDAK BOLEH BERCABANG yang berarti
harus ada titik AWAL dan ada titik AKHIR. Perhatikan Gambar di atas.

Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah End-of-Line (EOL). Di titik inilah detector fire terakhir
dipasang dan di sini pulalah satu loop dinyatakan berakhir (stop). Pada detector terakhir ini dipasang
satu buah EOL Resistor atau EOL Capacitor. Jadi yang benar adalah EOL Resistor ini dipasang di
UJUNG loop, BUKAN di dalam Control Panel dan jumlahnyapun hanya satu EOL Resistor pada setiap
loop. Oleh sebab itu bisa dikatakan 1 Loop = 1 Zone yang ditutup dengan Resistor End of Line (EOL
Resistor).

Adapun tentang istilah konvensional, maka istilah ini untuk membedakannya dengan sistem
Addressable. Pada sistem konvensional, setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa, tidak
mengirimkan ID Alamat yang khusus.

3-Wire Type digunakan apabila dikehendaki agar setiap detector memiliki output masing-masing yang
berupa lampu. Contoh aplikasinya, misalkan untuk kamar-kamar hotel dan rumah sakit. Sebuah lampu
indicator -yang disebut Remote Indicating Lamp- dipasang di atas pintu bagian luar setiap kamar dan
akan menyala pada saat detector mendeteksi. Dengan begitu, maka lokasi kebakaran dapat diketahui
orang luar melalui nyala lampu. Wiring diagram serta bentuk lampu indicatornya adalah seperti ini:

4-Wire Type umumnya digunakan pada kebanyakan Smoke Detector 12V agar bisa dihubungkan
dengan Panel Alarm Rumah. Seperti diketahui Panel Alarm Rumah menggunakan sumber 12VDC
untuk menyuplai tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa Smoke Detector tipe 4-Wire ini.
Di sini, ada 2 kabel yang dipakai sebagai supply +12V dan -12V, sedangkan dua sisanya adalah relay
NO - C yang dihubungkan dengan terminal bertanda ZONE dan COM pada panel alarm. Selain itu tipe
4-wire ini bisa juga dipakai apabila ada satu atau beberapa Detector "ditugaskan" untuk men-trigger
peralatan lain saat terjadi kebakaran, seperti: mematikan saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin
pompa air, mengaktifkan sistem penyemprot air (sprinkler system atau releasing agent) dan
sebagainya. Biasanya detector 4-wire memiliki rentang tegangan antara 12VDC sampai dengan
24VDC.

Sistem Addressable kebanyakan digunakan untuk instalasi Fire Alarm di gedung bertingkat, semisal
hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya. Perbedaan paling mendasar dengan sistem konvensional

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


adalah dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector memiliki alamat sendiri-sendiri
untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena panel
bisa menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana. Sedangkan sistem konvensional
hanya menginformasikan deteksi berasal dari Zone atau Loop, tanpa bisa memastikan detector mana
yang mendeteksi, sebab 1 Loop atau Zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10 detector, bahkan terkadang
lebih.

Agar bisa menginformasikan alamat ID, maka di sini diperlukan sebuah module yang disebut dengan
Monitor Module. Ketentuannya adalah satu module untuk satu, sehingga diperoleh sistem yang benar-
benar addressable (istilahnya fully addressable). Sedangkan addressable detector adalah detector
konvensional yang memiliki module yang built-in. Apabila detector konvensional akan dijadikan
addressable, maka dia harus dihubungkan dulu ke monitor module yang terpisah seperti pada contoh di
bawah ini:

Dengan teknik rotary switch ataupun DIP switch,


alamat module detector dapat ditentukan
secara berurutan, misalnya dari 001
sampai dengan 127.

Satu hal yang menyebabkan sistem addressable ini "kalah pemasangannya" dibandingkan dengan
sistem konvensional adalah masalah harga. Lebih-lebih jika menerapkan fully addressable dimana
jumlah module adalah sama dengan jumlah keseluruhan detector, maka cost-nya lumayan mahal.
Sebagai "jalan tengah" ditempuh cara "semi-addressable", yaitu panel dan jaringannya menggunakan
Addressable, hanya saja satu module melayani beberapa detector konvensional.

Dalam panel addressable tidak terdapat terminal Zone L-C, melainkan yang ada
adalah Apa artinya? Artinya jumlah detector-nya bisa sampai 127 titik alias 127
zone fully addressable hanya dalam satu tarikan saja. Jadi untuk model panel
addressable berkapasitas 1-Loop sudah bisa menampung 127 titik detector
(=127 zone). Jenis panel addressable 2-Loop artinya bisa menampung 2 x 127
module atau sama dengan 254 zone dan seterusnya.

1. ROR(RateofRise)HeatDetector

Heat detector adalah pendeteksi kenaikan panas. Jenis ROR adalah


yang paling banyak digunakan saat ini, karena selain ekonomis juga
aplikasinya luas. Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk
ketinggian plafon 4m. Sedangkan untukplafon lebih tinggi, area
deteksinya berkurang menjadi 30m2. Ketinggian pemasangan max.
hendaknya tidak melebihi 8m. ROR banyak secara cepat di satu
ruangan kendati masih berupa hembusan panas. Umumnya pada titik

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


55oC - 63oC sensor ini sudah aktif dan membunyikan alarm bell
kebakaran. Dengan begitu bahaya kebakaran (diharapkan) tidak
sempat meluas ke area lain. ROR sangat ideal untuk ruangan kantor,
kamar hotel, rumah sakit, ruang server, ruang arsip, gudang pabrik
dan lainnya.
Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar
akan kontak saat mendeteksi panas. Karena tidak memerlukan
tegangan (supply), maka bisa dipasang langsung pada panel alarm
rumah. Dua kabelnya dimasukkan ke terminal Zone-Com pada panel
alarm. Jika dipasang pada panel Fire Alarm, maka terminalnya
adalah L dan LC. Kedua kabelnya boleh terpasang terbalik, sebab
tidak memiliki plus-minus. Sedangkan sifat kontaknya adalah NO
(Normally Open).
2. Fix Temperature
Fix Temperature termasuk juga ke dalam Heat Detector. Berbeda dengan ROR, maka Fix Temperature
baru mendeteksi pada derajat panas yang langsung tinggi. Oleh karena itu cocok ditempatkan pada
area yang lingkungannya memang sudah agak-agak "panas", seperti: ruang genset, basement, dapur-
dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan sejenisnya. Alasannya, jika pada area itu
dipasang ROR, maka akan rentan terhadap False Alarm (Alarm Palsu), sebab hembusan panasnya
saja sudah bisa menyebabkan ROR mendeteksi. Area efektif detektor jenis ini adalah 30m2 (pada
ketinggian plafon 4m) atau 15m2 (untuk ketinggian plafon antara 4 - 8m). Seperti halnya ROR, kabel
yang diperlukan untuk detector ini cuma 2, yaitu L dan LC, boleh terbalik dan bisa dipasang langsung
pada panel alarm rumah merk apa saja. Sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).

3. Smoke Detector
Smoke Detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap
memiliki partikel-partikel yang kian lama semakin memenuhi ruangan
smoke (smoke asap ini (smoke density) telah melewati ambang batas
(threshold), maka rangkaian elektronik di dalamnya akan aktif. Oleh
karena berisi rangkaian elektronik, maka Smoke memerlukan
tegangan. Pada tipe 2-Wire tegangan ini disupply dari panel Fire
bersamaan dengan sinyal, sehingga hanya menggunakan 2 kabel
saja. Sedangkan pada tipe 4-Wire (12VDC), maka tegangan plus
minus 12VDC-nya disupply dari panel alarm biasa sementara
sinyalnya disalurkan pada dua kabel sisanya. Area proteksinya
mencapai 150m2 untuk ketinggian plafon 4m.
4. Flame Detector
Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar
ultraviolet yang ditimbulkan oleh nyala api. Tetapi detector ini tidak
bereaksi pada lampu ruangan, infra merah atau sumber cahaya lain
yang tidak ada hubungannya dengan nyala api (flame).
Aplikasi yang disarankan:
-Rumah yang memiliki plafon tinggi: aula, gudang, galeri.
mesin, ruang panel listrik.
-Ruang komputer, lorong-lorong dan sebagainya.
Penempatan detector harus bebas dari objek yang menghalangi,
tidak dekat dengan lampu mercury, lampu halogen dan lampu untuk
sterilisasi. Juga hindari tempat-tempat yang sering terjadi percikan api
(spark), seperti di bengkel-bengkel las atau bengkel kerja yang

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


mengoperasikan gerinda. Dalam percobaan singkat, detector ini
menunjukkan performa yang sangat bagus. Respon detector terbilang
cepat saat korek api dinyalakan dalam jarak 3 - 4m. Oleh sebab itu,
pemasangan di pusat keramaian dan area publik harus sedikit
dicermati. Jangan sampai orang yang hanya menyalakan pemantik
api (lighter) di bawah detector dianggap sebagai kebakaran. Bisa juga
dipasang di ruang bebas merokok (No Smoking Area) asalkan bunyi
alarm-nya hanya terjadi di ruangan itu saja sebagai peringatan bagi
orang yang "membandel".
5. Gas Detector
Sesuai dengan namanya detector ini mendeteksi kebocoran gas yang
kerap terjadi di rumah tinggal. Alat ini bisa mendeteksi dua jenis gas,
yaitu:
-LPG (El-pi-ji) : Liquefied Petroleum Gas.
-LNG (El-en-ji): Liquefied Natural Gas.
rumah. Perbedaan LPG dengan LNG adalah: Elpiji lebih berat
daripada udara, sehingga apabila bocor, gas akan turun mendekati
lantai (tidak terbang ke udara). Sedangkan LNG lebih ringan daripada
udara, sehingga jika terjadi kebocoran, maka gasnya akan terbang ke
udara. Perbedaan sifat gas inilah yang menentukan posisi detector
sebagaimana ilustrasi di bawah ini:

Untuk LPG, maka letak detector adalah di bawah, yaitu sekitar 30 cm dari
lantai dengan arah detector menghadap ke atas. Hal ini dimaksudkan agar
saat bocor, gas elpiji yang turun akan masuk ke dalam ruang detector
sehingga dapat terdeteksi. Jarak antara detector dengan sumber kebocoran
tidak melebihi dari 4m.

Untuk LNG, maka pemasangan detectornya adalah tinggi di atas lantai,


tepatnya 30cm di bawah plafon dengan posisi detector menghadap ke
bawah. Sesuai dengan sifatnya, maka saat bocor gas ini akan naik ke udara
sehingga bisa terdeteksi. Jarak dengan sumber kebocoran hendaknya tidak
melebihi 8m.

Conventional Fire Alarm Control Panel


Tampak luar Panel Fire Alarm umumnya berupa metal kabinet dari bahan
yang kokoh seperti terlihat pada gambar di samping. Pada beberapa tipe

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


ada yang berwarna merah, mungkin dengan maksud agar bisa dibedakan
dengan panel listrik ataupun panel instrumentasi lainnya.Dalam sistem
alarm, panel berfungsi sebagai pusat pengendali semua sistem dan
merupakan inti dari semua sistem alarm. Oleh sebab itu, maka lokasi
penempatannya harus direncanakan dengan baik, terlebih lagi pada sistem
Fire Alarm. Syarat utamanya adalah tempatkan panel sejauh mungkin dari
lokasi yang berpotensial menimbulkan kebakaran dan jauh dari campur
tangan orang yang tidak berhak. Perlu diingat, kendati bukan merupakan
alat keselamatan, namun sistem Fire Alarm sangat bersangkutan jiwa
manusia, sehingga kekeliruan sekecil apapun sebaiknya diantisipasi sejak
dini.Panel Fire Alarm memiliki kapasitas zone, misalnya 1 Zone, 5 Zone, 10
dan seterusnya. Pemilihan kapasitas panel disesuaikan dengan banyaknya
lokasi yang akan diproteksi, selain tentu saja pertimbangan soal harga. Di
bagian depannya tertera sederetan lampu indikator yang menunjukkan
aktivitas sistem. Kesalahan sekecil apapun akan terdeteksi oleh panel ini,
diantaranya:
- Indikator Zone yang menunjukkan Lokasi Kebakaran (Fire) dan kabel
putus (Zone Fault).
- Indikator Power untuk memastikan bagus tidaknya pasokan listrik pada
sistem.
- Indikator Battery untuk memastikan kondisi baterai masih penuh atau
sudah lemah.
- Indikator Attention untuk mengingatkan operator akan adanya posisi
switch yang salah.
- Indikator Accumulation untuk menandakan bahwa sesaat lagi akan terjadi
deteksi dan sederetan indikator lainnya.

Panel Fire Alarm tidak memerlukan pengoperasian manual secara rutin, karena secara teknis ia sudah
beroperasi selama 24 jam non-stop. Namun yang diperlukan adalah pengawasan dan pemeliharaan
oleh pekerja yang memang sebaiknya ditunjuk khusus untuk melakukan itu. Setiap kesalahan (trouble)
yang terjadi harus segera dilaporkan dan ditindaklanjuti, sebab kita tidak pernah tahu kapan terjadinya
bahaya kebakaran.

Pengujian berkala perlu dilakukan sedikitnya dua kali dalam setahun guna memastikan keseluruhan
sistem bekerja dengan baik. Untuk menguji sistem diperlukan satu standar operasi yang benar, jangan
sampai menimbulkan kepanikan luar biasa bagi orang-orang di sekitarnya disebabkan oleh bunyi bell
alarm dari sistem yang kita uji.

"Tiga Serangkai" dalam sistem Fire Alarm terdiri dari:


1. Manual Call Point.
2. Indicator Lamp.
3. Fire Bell.
Disebut tiga serangkai, karena ketiganya biasa dipasang di tembok berjajar ke bawah ataupun
ditempatkan dalam satu plat metal yang berada tepat di atas lemari hidran (selang pemadam api).

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


1. Manual Call Point (MCP)
Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara manual dengan
cara memecahkan kaca atau plastik transparan di bagian tengahnya. Istilah lain untuk alat ini adalah
Emergency Break Glass. Di dalamnya hanya berupa saklar biasa yang berupa microswitch atau tombol
tekan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah soal lokasi penempatannya. Terbaik jika unit ini
diletakkan di lokasi yang:
-sering terlihat oleh banyak orang,
-terlewati oleh orang saat berlarian ke luar bangunan,
-mudah dijangkau.
Untuk menguji fungsi alat ini tidak perlu dengan memecahkan kaca, karena sudah tersedia tongkat atau
kunci khusus, sehingga saklar bisa tertekan tanpa harus memecahkan kaca. Kaca yang telanjur retak
atau pecah bisa diganti dengan yang baru. Di beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan fungsi
intercom (TEL). Petugas penguji dapat melakukan komunikasi dengan penjaga di Panel Control Room
dengan memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP. Seketika itu juga telepon di panel akan
aktif,sehingga kedua orang ini bisa saling berkomunikasi.

2. Fire Bell
Fire Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas.
output yang keluar dari dari panel Fire Alarm adalah 24VDC, sehingga
jenis Fire Bell 24VDC-lah yang banyak dipakai saat ini, sekalipun
versi 12VDC juga tersedia. Perlu diperhatikan dalam pemasangan
Fire Bell (pada tipe Gong) adalah kedudukan piringan bell terhadap
batang pemukul piringan jangan sampai salah. Jika tidak pas, maka
bunyi bell menjadi tidak nyaring. Aturlah kembali dudukannya dengan
cermat sampai bunyi bel terdengar paling nyaring.

3. Indicator Lamp
sistem Fire Alarm atau sebagai pertanda adanya kebakaran.

Jadi apabila demikian, maka yang dimaksud dengan Indicator Lamp pada Fire Alarm adalah lampu
yang menunjukkan adanya power pada panel ataupun menunjukkan trouble dan atau kebakaran. Di
dalamnya hanya berupa lampu bohlam (bulb) berdaya 30V/2W atau lampu LED berarus rendah. Oleh
karena itu, dalam sistem yang normal (tidak pada saat kebakaran) seyogianya lampu ini menyala (On).
Sebaliknya apabila lampu mati, ya tentu saja ada trouble pada power. Pada beberapa merk, indikasi
kebakaran dinyatakan dengan lampu indikator yang berkedip-kedip.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


4. Remote Indicating Lamp
Berbeda dengan Indicator Lamp, maka Remote Indicating Lamp akan
menyala saat terjadi kebakaran. Ingat kembali pembahasan ini pada
Judul Bagian 1. Detector Heat atau Smoke yang akan dihubungkan
dengan unit ini harus ditempatkan pada Mounting Base 3-kabel.
Lampu ini dipasang di luar ruangan tertutup (closed room), seperti
ruang panel listrik, ruang genset, ruang pompa diketahui oleh orang di
luar melalui nyala lampu. Unit ini bisa juga dipasang di luar kamar
hotel (sepanjang hallway), rumah sakit dan ruangan yang semisalnya.

INSTALASI TATA SUARA

Pekerjaan sistem tata suara atau sound system diantaranya meliputi pemasangan peralatan sentral
sound system yang terdiri dari unit sinyal suara (program source) dan penguat sinyal suara (audio
amplifier), yang ditempatkan pada rak peralatan sentral sistem tata suara.

1. Peralatan Utama Sistem Tata Suara

Peralatan utama sistem tata suara diantaranya memenuhi back ground musik dan pengumuman
darurat / paging. Diantara pealatan utama dari sistem tata suara, adalah:
· Micropone paging
· Mixer
· Power Amplifier
· Ceiling speaker
· Chyme microphone
· Radio Tunner AM / FM
· Caset dect
· CD Player
· Volume Control
· Monitor unit

2. Terminal Box & Sistem Perkabelan

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Terminal box merupakan kotak penghubung antara peralatan utama dengan speaker. Kabel instalasi
dari ceiling dan horn speaker di hubungkan melalui kabel instalasi melalui terminal box, dan dari
terminal box ke peralatan utama.

Gbr. Skematik Sound System

INSTALASI TELEPHONE

1. Cara Penayambungan
Dalam menyambung kabel telepon, terutama di terminal boksyang berkapasitas besar, butuh
penataan penyambungan. agartidak pusing melihat gerombolan kabel, mari kita ulas.Kabel
telepon umumnya dipilin 2 pair terdiri dari warna Biru– Merah–Hitam–Putih. Bila kabel itu 10
pair, maka terdapat 5gerombol kabel 2pair dengan tiap tiap gerombol terdapat 1
kabelpembeda. kita amati berikut :

Dalam kabel 10 pair terdapat:


a. Biru – merah – hitam – putih
b. Oranye – merah – hitam – putih
c. Hijau – merah – hitam – putih
d. Coklat – merah – hitam – putih
e. Abu-abu – merah – hitam – putih
Kabel tersebut disambungkan ke LSA 10 Pair makasusunannya:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
|Biru-merah|hitam-putih|Oranye-merah|hitam-putih|Hijau-merah|hitam-putih|Coklat-merah|hitam-putih|
Abuabu-merah|hitam-putih|
-----1-----------2-------------3-----------4----------5------------6-----------7------------8-------------9-----------10-----

Untuk mudah mengingat maka bisa disingkat BOHCA Sepuluh pair selanjutnya mengikuti siklus diatas,
bedanya hanyapada lingkaran luar/dalam dan pita putih/kuning/merah. untuk lebihyakin ya diuji aja tiap
10 pair, misal di 10p pertama, diujungdisambung warna biru, 10p ke 2 warna Oranye, dst, maka bila
diavo diujung satunya bisa ketahuan.
Sebagian kabel menggunakan kode warna dan titik, misal titik1 titik 2 dst. atau variasi BOHCA dan
titik/belang. Namun yangumum dipakai adalah kode warna BOHCA. sedangkan kabel jenisyang
menggunakan kode titik/belang biasanya kabel indoor bawaan mesin PBX untuk menyambung ke
amphenol 25pair (miripparalel port pada komputer).

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Sedangkan untuk menyambung di socket outlet telepon, bilapesawat teleponnya adalah SLT, maka
hanya butuh 1pair kabel.
Menyambungnya :
/ ------\
| 3 1 2 4 | pada socket telepon kita hanya memakai terminal 1 dan 2saja, sedang 3 dan 4 untuk telepon
khusus. Maka---------- sambungkan saja kabel 1pair tersebut ke terminal 1 dan 2(yang ditengah tengah)
Alat yang digunakan untuk koneksi telepon:
a. Insertion Tool = alat untuk menyambung kabel kedalam terminalLSAb.
b. Disconnection plug = alat sisip pemutus sambungan LSA baganatas dengan bawah, gunanya
melacak shortc.
c. Tes cord = alat sisip untuk uji baik dg avometer maupuntelepon.
d. Arester = Pengaman PABX dari tegangan bocoran.Untuk lebih banyak mengenal peralatan
terminasi telepon,silahkan gogling "krone" ini salah satu yang banyak dipakai untukterminasi
telepon.

2. Peralatan Utama

Dalam pekerjaan Telepon, yang termasuk dalam peralatanutama adalah MDF telepon, PABX,
Instalasi MDF ke PABX,Programming, dan beberapa pekerjaan lain yang berhubungan.

a. PABX/PBX = Private Automatic Branch Exchange atau dalambahasa indonesia STO = Sentral
Telepon Otomat. Untuk ukurankecil biasanya disebut Key Telephone, mungkin
karenakebanyakan fungsinya untuk membatasi penggunaan teleponpada hal hal yang
dianggap tidak penting.
b. MDF (Main Distribution Frame ) merupakan kabinet bertemunyaseluruh sambungan instalasi
telepon, baik dari cabang maupundari luar (CO Line). MDF ini memiliki dua sisi koneksi, 1
sisikoneksi untuk kabel dari TB, IDF maupun dari Telkom (CO line).sedangkan sisi lainnya murni
dari unit PABX. Kedua sisitersebut nantinya dihubungkan menggunakan kabel jumper(hubung),
kabel 1core yang dililit sepasang, berwarna hitam-putih, atau merah-biru dll
c. Arester biasanya dipasang di sini pada kabel kabel yang alurnyakemungkinan terkena imbas
petir dll.Dan jangan lupa, label serta keterangan lengkap tiap titik padamasing masing terminal
harus ditempel di masing masing sisi, agarmemudahkan pengerjaan, pemeriksaan dan
perawatan.Untuk pengerjaan pengkabelan pada sisi PABX, biasanyasetiap mesin sudah diberi
buku petunjuk instalasi danprogrammingnya. jadi baca dulu sebelum bekerja dalam
bukutersebut biasanya terdiri dari:
- Manual Hardware, berisi nama nama komponen, carapemasangannya (Unit, Power supply, card,
Bat backup ),penyambungan kabel dari MDF ke PBX,
− Manual Software, berisi langkah langkah pemrograman, bila adadefault program (Panasonic)
atau auto detec card (asplia-ex), ya bisa digunakan agar bisa menyingkat waktu. tinggal
beberapabagian diatur, misal, restric class, mana saja yang bisa outgoingmana yang dibatasi
atau penomoran yang disesuaikan denganruang.

- User Guide, berisi cara cara penggunaan PABX tersebut.Agar dapat gambaran, umumnya saat
ini PABX menggunakanAmpenol 25pair, atau menggunakan koneksi RJ61 (4pair). untukRJ61,
karena bersifat khusus, maka ikutilah manual booknya, bilatidak ada bisa identifikasi
sendiri.Pada dasarnya instalasi telepon adalah menyambungkan titikSLT sampai PABX
menggunakan kabel 1pair tanpa dicabang.Saat ini PABX telah berkembang dari sekedar
perangkattelepon menjadi IP-Phone. Misal, PABX sekarang bisa berfungsimenjadi Router, Hub,

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Switch selayaknya jaringan komputer. Setiappesawat cabang bisa menjadi IP-Phone dan bisa
disambungkandengan komputer selayaknya teknologi VDSL. ini mengirit panjangdan jumlah
kabel instalasi. dari 8 menjadi 2 kabel dan teknologiVDSL bisa menjangkau sampai 3 km,
bandingkan dengan instalasidata konvensional

3. Peralatan Utama

Cara program, bisa menggunakan PC yang telah diinstalsoftwarenya atau kita pakai pesawat
operator yang memilikidisplay.Misal pada aspila ex pada awal programing menggunakan
pesawat opr ext 200 (port 1)
a. Jangan angkat handset tekan call
b. Tekan #*#*
c. Tekan pasword : 12345678 (ini pasword default admin klas 2yang bisa mengakses seluruh
program) atau 0000 (paswordklas 3 default mesin) atau 9999 (pasword klas 4 default mesin)
d. Tekan kode program (ingat harus tau benar, kalau belum tahu,belajar dulu).
e. Tekan MSG untuk keluar root program, tekan HOLD untukEnter, CONF = Back Space, VOL
up/down = pindah ext dalamprogram, FLASH = Pindah baris pada display program.
f. Tekan SPK untuk menyimpan data yang baru diisikan makadalam layar muncul tulisan
"saving system data" lalu "completedata save" bila dah kelar.

Untuk panasonic misal KXTE


a) tekan tombol PROGRAM
b) tekan *#
c) tekan Pasword :1234 (default mesin untuk admin yang bisamengakses seluruh program)
d) kode program (panasonic ini menggunakan 3 digit kodeprogram).

Missal bikin pasword pribadi maka tekan 002 NEXT password barumu STORE END
a) tekan tombol PROGRAM
b) tekan **
c) tekan Pasword :1234 (default mesin untuk user yang bisa mengakses seluruh program)
d) kode program
e) NEXT .....
f) STORE END

1. TESTING DAN KOMISIONING ELEKTRIKAL

Pekerjaan Elektrikal yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta
langsung boleh dioperasikan. Sebelum dan pada saat akan dioperasikan harus diyakini
terlebih dahulu bahwa instalasi tersebut benar-benar aman untuk dioperasikan. Untuk meyakini
bahwa Elektrikal tersebut benar-benar aman dioperasikan, keberadaannya harus telah
memenuhi ketentuan dan persyaratan teknis yang ditentukan. Apakah Elektrikal telah
memenuhi ketentuan dan persyaratan teknis yang ditentukan, perlu dilakukan pemeriksaan
dan pengujian atau disebut Testing dan Komisioning.

Testing dan Komisioning ( Commissioning test) adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan
pengujian Elektrikal yang telah selesai dikerjakandan hendak dioperasikan. Dengan hasil

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


pemeriksaan dan pengujian yang baik, maka diyakini bahwa Elektrikal aman pada saat
dioperasikan, yaitu aman bagi manusia, ternak, harta benda dan aman bagi instalasi itu sendiri.

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan merupakan bagian dari testing dan komisioning, dengan cara melihat langsung
terhadap material/peralatan/barang maupun konstruksi Elektrikal yang telah terpasang, secara
kasat mata dan tanpa melalui alat/peralatan bantu. Ada dua jenis pemeriksaan yaitu:
pemeriksaan sifat tampak (Visual check) dan pemeriksaan pemasangan (konstruksi).

Pemeriksaan Sifat Tampak :

 Pemeriksaan item per item material /barang/alat yang telah terpasang.


 Untuk mengetahui apakah perlengkapan yang dipasang telah sesuai dengan
spesifikasi didalam kontrak.
 Melihat, apakah semua perlengkapan dalam kondisi baik,secara phisik tidak ada
kelalaian, tidak cacat fisik, dan lain-lain.

Pemeriksaan pemasangan :

 Pemeriksaan rangkaian (Konstruksi) material/barang/alat yang telah terpasang.


 Untuk mengetahui apakah rangkaian material/barang/alat yang dipasang telah
sesuai /tidak sesuai dengan gambar rencana maupun peraturan yang berlaku (PUIL,
SPLN dan lain-lain).

PENGUJIAN

Pengujian merupakan bagian dari testing dan komisioning, dimana untuk dilihat dengan kasat
mata tidak bisa dilakukan. Beberapa jenis pengujian antara lain: pengujian indifidual, pengujian
atau pengukuran tahanan pembumian, pengujian tegangan, dan pengujian system pengaman.

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari Traffo sampai kios
konsumen.

Tujuan komisioning suatu instalasi tenaga listrik ialah : Untuk mendapatkan suatu instalasi
tenaga listrik yang masingmasing alatnya maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi
dengan baik dan memenuhi kontrak.

Komisioning perlu dilaksanakan dengan tujuan : Untuk mengetahui apakah pemasangan dan
penyetelan dari tiap-tiap peralatan selama konstruksi/ pembangunan telah baik.

• Untuk mengetahui penampilan unjuk kerja sesungguhnya unit baru yang telah selesai
dibangun tersebut apakah telah sesuai dengan spesifikasi dan garansi kontrak

Tim komisioning, adalah team yang intinya terdiri dari tenaga PLN, LMK dan dibantu oleh unit-
unit PLN lain, mempunyai tugas: Mengevaluasi hasil uji-uji komisioning.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Pada suatu proyek yang sifatnya terima jadi (turn key projeck) dan perusahaan Saudara ikut
dalam salah satu anggota Konsorsium pada pembangunan proyek tersebut, dalam hal ini :
PLN harus mengikuti secara aktif pada saat komisioning

Sebelum komisioning dilakukan proyek ataupun kontraktor harus: Telah menyiapkan dan
menyerahkan seluruh dokumen dan informasi yang lengkap yang diperlukan pada pengujian
serta penilaiannya.

Penerimaan suatu instalasi adalah: Suatu proses yang meliputi: Persetujuan terhadap
spesifikasi, persetujuan terhadap tipe alat dari fabrikan, persetujuan pengujian fabrik,
persetujuan pada komisioning dan pengujian, persetujuan pada operasi dalam masa garansi.

Pengujian individual merupakan kegiatan pada komisioning yang menyangkut: Pengujian


karakteristik dan kerja masing-masing peralatan.

Semua alat uji harus memenuhi ketentuan di bawah: Masa kalibrasi masih berlaku dan meter
tersebut memenuhi klasnya

Suatu instalasi tenaga listrik dapat dinyatakan baik dan andal bila: Telah diadakan suatu
komisioning secermat-cermatnya sehingga masing-masing alatnya maupun sebagai suatu
sistem, telah berfungsi dengan baik dan memenuhi kontrak

Kriteria evaluasi pengujian dapat diambil dari standard, data desain,kontrak, uji pabrik dan
seterusnya. Jika ada pertentangan antara nilai-nilai (harga-harga) batasan kriteria yang
terdapat dalam sumber-sumber tersebut, maka yang dianggap paling menentukan adalah
diambil dari: Kontrak.

PENGUJIAN FISIK INSTALASI PENERANGAN DAN TENAGA

Pengujian fisik Elektrikal penerangan dan tenaga didahului dengan pemeriksaan secara fisik
(yang terlihat mata) keadaan suatu Elektrikal apakah sudah memenuhi ketentuan-ketentuan di
dalam PUIL (Peraturan Umum Elektrikal) di Indonesia sebagai berikut :

Keadaan tata letak pemasangan perlengkapan Elektrikal yang meliputi :

• Kotak sekring atau PHB (Perangkat hubung bagi) harus dipasang di tempat yang jelas
terlihat dan mudah dicapai serta dilengkapi dengan penerangan yang cukup. Kotak sekring
dapat dipasang pada tembok, tiang kayu atau dinding papan dengan ketinggian 175 cm dari
lantai.

• Saklar, kotak kontak dan alat listrik lainnya harus dipasang di tempat yang tidak mudah
terkena siraman air.

• Kotak kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 m tingginya dari lantai harus dilengkapi
dengan tutup.

• Pemasangan perlengkapan Elektrikal harus cukup kuat atau tidak mudah goyah.

Pemasangan kabel Elektrikal, yang meliputi :

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


• Kabel berisolasi tunggal misalnya NYA atau NGA harus dipasang di dalam pipa pelindung
baik di dalam atau di atas tembok, kecuali jika dipasang di atas plafon dapat menggunakan
isolator rol.

• Untuk kabel yang mempunyai luas penampang 1,5 mm2 atau 2,5 mm2 , jarak antara dua
isolator rol maksimum 1 m. Untuk kabel yang mempunyai luas penampang 4 mm2 atau lebih,
jarak antara dua isolator rol maksimum 6 m. Kabel tidak boleh dibelitkan pada isolator rol,
kecuali pada ujung tarikan rentang.

Pemasangan kabel Elektrikal, yang meliputi :


• Kabel berisolasi ganda, misalnya NYM dapat dipasang di dalam pipa atau tanpa pipa, baik di
luar tembok maupun di dalam tembok.
• Kabel fleksibel hanya dapat digunakan pada peralatan listrik yang dapat dipindah-pindahkan,
misal untuk TV, almari es, dan sebagainya.
• Fitting gantung harus menggunakan kabel fleksibel yang dilengkapi tali penggantung.
(NYPLYw).

Penggunaan warna pada kabel, yang meliputi :

• Warna loreng hijau-kuning digunakan untuk menandai penghantar pembumian, penghantar


pengaman dan penghantar penyama ke bumi.

• Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah. Untuk
menghindari kesalahan, warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya.

• Kabel berselubung dan berinti tunggal (NYM) boleh digunakan untuk penghantar fase, kawat
tengah atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat (bagian
yang dikupas ujungnya) dibalut dengan bebat yang sesuai dengan ketentuan a. dan b. diatas.
Jumlah titik beban instal

Jumlah titik beban instalasi Listrik

yaitu Jumlah titik beban Elektrikal harus memenuhi ketentuan PUIL

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Pemeriksaan pada terminal dan sambungan kabel
• Penyambungan kabel hanya boleh dilakukan di dalam kotak sambung dan tidak boleh di dalam pipa.
Sambungan kabel harus kuat dan dibalut dengan benang yang cukup sehingga dapat ditutup dengan
lasdop secara kuat.
• Kabel-kabel yang disambung harus diberi toleransi panjang secukupnya guna mempermudah
perbaikannya.
• Dua penghantar (kabel) dari logam yang berlainan tidak boleh disambungkan. Sambungan
penghantar pada terminal harus terjamin baik dan tidak merusak penghantar. Menyambung kabel
fleksibel harus menggunakan sambung tekan (termasuk jenis sekrup), sambung solder atau sambung
puntir. Sepatu kabel harus disambungkan dengan mur baut secara baik.
• Sambungan puntir harus dibuat dengan menggunakan penyambung puntir atau dengan cara dilas /
disolder. Sebelum dilas / disolder, sambungan tersebut harus dipuntir dahulu agar diperoleh sambungan
yang baik secara mekanis dan listrik.
Pemeriksaan pada pipa instalasi
• Pipa instalasi harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan mekanis, tahan terhadap panas,
tidak menjalarkan api, dan tahan kelembaban, misalnya baja, PVC atau bahan lain yang sederajat.
• Permukaan dalam dan luar pipa instalasi haruslah licin dan rata, tidak boleh terdapat lubang atau
tonjolan yang tajam atau cacat lainnya. Bagian dalam maupun luar pipa tersebut harus dilindungi
secara baik terhadap karat.
• Pada bagian dalam dan pada ujung dari bagian penyambung pipa tidak boleh terdapat bagian yang
tajam. Permukaan dan pinggiran atau bibir tempat penghantar ditarik harus licin dan tidak tajam. Pada
ujung bebas pipa yang terbuat dari baja harus dipasang selubung masuk (tule) yang berbentuk baik dan
terbuat dari bahan yang awet. Pipa instalasi dan bagian penyambungnya harus dapat disambung
dengan baik. Benda Bantu bengkok harus mempunyai jari lengkung sekurang-kurangnya tiga kali garis
tengah luar pipa tersebut. Pembengkokan pipa harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi penggepengan. Jari-jari lengkung pembengkokan tersebut, diukur dari bagian dalam dari
pembengkokan, dengan ketentuan tidak boleh kurang dari : – 3 Dim untuk pipa PVC – 4 Dim untuk pipa
baja sampai 16 mm (5/8 “) – 6 Dim untuk pipa baja yang lebih dari 16 mm.
• Pipa instalasi dan bagian penyambungnya harus tahan terhadap tekanan mekanis. Pipa jika
dibengkokkan, ditekan, kena pukulan, atau dalam suhu di atas normal selama ataupun sesudah
pemasangan, tidak boleh menjadi retak atau pecah ataupun berubah bentuknya sehingga pemasangan
penghantar di dalamnya menjadi sukar atau penghantar akan rusak di dalamnya. Pipa instalasi yang
terbuat dari logam dan terbuka, yang terdapat dalam jarak jangkauan tangan harus dibumikan dengan
baik, kecuali jika pipa tersebut digunakan untuk menyelubingi kabel berisolasi ganda atau kawat
pembumian.
• Pipa instalasi harus dipasang tegak lurus atau mendatar.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


• Pipa dan perlengkapannya yang tidak bersifat kedap gas, harus mempunyai ventilasi serta jalan
keluar pengeringan pada tempat di mana ada kemungkinan cairan embun akan berkumpul. Lubang
pengeringan atau ventilasi tersebut tidak boleh dibuat pada pipa itu sendiri.
• Perlengkapan seperti kotak periksa, kotak tarik, suku bengkok, suku siku, dan suku T harus dipasang
sedemikian rupa sehingga penarikan kembali penghantar atau pemasangan penghantar tambahan
tetap dimungkinkan. Di antara dua kotak tarik tidak boleh ada dua suku bengkok atau 20 m pipa lurus.
Suku S yang tumpul dianggap satu suku bengkok. Pemakaian suku-suku harus dibatasi, yaitu pada
tempattempat : Pada ujung pipa tepat dibelakang armatur penerangan, kotak tarikatau kotak
penghubung. Pada lajur pipa antara dua kotak tarik yang panjangnya tidak boleh dari 10 m, dimana
dapat dipasang 1 suku pada kedudukan tidak lebih dari 0,5 m dari kotaqk tarik yang mudah dicapai,
asalkan semua bengkokan yang lain pada lajur pipa tersebut tidak lebih dari 900 .
• Khusus dalam pemakaian pipa instalasi dengan kampuh terbuka terlipat : Tidak boleh dibengkokkan.
Alur harus berada di bawah pada pemasangan mendatar dan menghadap dinding pada pemasangan
tegak lurus. Pipa instalasi yang tidak ditanam dalam tembok, harus dipasang secara baik menggunakan
alat penopang dan klem pipa yang cocok, sehingga pipa terpasang secara kokoh. Jarak antara tempat
pemasangan klem pipa tidak boleh melebihi 1 m. • Pipa PVC tidak boleh digunakan pada ruangan
dengan suhu melebihi 600 C. Pipa logam yang dilapisi dengan bahan isolasi dianggap sebagai pipa
bukan logam.
TRAINING
Setelah proses test dan komisioning selesai kontraktor harus memberikan pelatihan / training
kepada orang atou utusan dari pihak dinas guna menanggulangi bila mana terjadi kerusakan diluar
masa pemeliharaan
Adapun lama pelatihan ditentukan oleh oleh dinas atau instansi yang punya sertifikat dalam bidang
keahlian pekerjaan tersebut

Standar Pemeriksaan & Pengujian Instalasi Fire Hydrant

 Latar Belakang

Dengan pertimbangan mengenai kondisi safety peralatan instalasi fire hydrant dan kekhawatiran
mengenai kondisi instalasi . Dan juga adanya kebutuhan untuk melaksanakan program perawatan
intalasi fire hydrant yang tepat, maka dilaksanakanlah pemeriksaan dengan tujuan :
Dengan mengacu pada fakta-fakta diatas dan standar pipe code yang ada mengenai Piping inspection,
maka secara teknis dipandang perlu untuk melakukan Reliability Analysis terhadap instalasi pipa fire
hydrant tersebut.

 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Reliability terhadap instalasi fire hydrant tersebut adalah untuk melakukan evaluasi
terhadap kehandalan kondisi instalasi. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan antara lain
1. Pemeriksaan NDT ( penetran test ) dan leak test pada instalasi fire hydrant untuk mengetahui
atau meyakinkan bahwa instalsi yang dioperasikan dalam kondisi aman dan keselamatan kerja
yang memenuhi syarat telah diproteksi dengan safety device yang berfungsi baik dan mempunyai
perlengkapan pengukur (indikator-indikator) yang memenuhi syarat

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


2. Pengukuran ketebalan pipa pada titik-titik yang berpotensi terjadi korosi terbesar, dimana
mewakili kondisi pipa instalasi secara keseluruhan termasuk memperhitungkan hasil survey
dengan menggunakan DM 4 DL.
3. Pelaksanaan Risk Assessment yang mencakup identifikasi penyebab potensial failure dan
pengaruhnya terhadap kelangsungan operasi instalasi terhadap lingkungan.
4. Pelaksanaan Remaining Life Assessment berdasarkan kondisi riil actual pipa, parameter operasi
dan lingkungan yang ada, dengan melakukan perhitungan engineering untuk memperkirakan umur
pakai dari pipa tersebut .
Dari data hasil pemeriksaan tersebut diatas dan evaluasinya yang mengacu pada standar pipe
code yang ada, maka bisa diperoleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
1. Apakah instalasi fire hydrant tersebut terus bisa dioperasikan , sampai
seberapa lama dan handal untuk kondisi operasi dan lingkungan yang ada.
2. Apakah pipa tersebut memerlukan perbaikan untuk bisa terus beropersi secara aman dan
handal, adapun jenis perbaikan tersebut bisa meliputi ,
Misalnya :
1. Sistem Coating atau Proteksi Cathodiknya.
2. Penggantian pipa secara partial.
3. Penggantian / perbaikan valve yang rusak
4. Supportnya dan sebagainya

2. PELAKSANAAN

Prosedur pelaksanaan pekerjaan ini disusun untuk menjadi panduan dalam melaksanakan pekerjaan
pemeriksaan instalasi fire hydrant. Adapun teknik yang akan digunakan adalah random-thickness
measurement, leak test setiap valve serta keseluruhan instalasi baik dengan metode NDT ataupun
hydrotest.Sementara itu untuk random-thickness measurement akan dipilih pada titik yang diduga
berpeluang mendapat serangan korosi terberat, yakni di titik down-stream pada shinker section pipa
dan setelah section valve. Pemilihan titik ini dilakukan dengan asumsi bahwa turbulensi aliran yang bisa
menyebabkan kerusakan permukaan internal dinding pipa besar peluangnya untuk terjadi di titik
tersebut.Pengambilan data ketebalan dinding pipa dari pipa penyalur ini adalah untuk mengetahui
kondisi terakhir ( pada saat pengukuran ) dari jaringan pipa, dimana hasil dari pengukuran akan
dibandingkan dengan design ketebalan awal sehingga akan diketahui laju korosi. Dari hasil tersebut
kemudian diambil langkah-langkah yang perlu guna perbaikan dan penyempurnaan jaringan pipa
penyalur ini, sehingga dapat memenuhi persyaratan keamanan, Keselamatan kerja serta lindungan
lingkungan.
·

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


METODOLOGI INSPEKSI

1. PENGAMATAN VISUAL

Pengamatan visual dari fakta instalasi dilakukan untuk mengetahui keadaan pipa, coating ,kondisi dari
support dan perlengkapan peralatan.Hasil visual akan dievaluasi sesuai dengan mode failure and
deterioration serta didokumentasikan dalam bentuk table dan foto-foto.

2. UJI NDT ( Penetrant Test )

Pengujian ini dilakukan uji pada body setiap valve dan daerah sambungan secara random yang
mengacu dari hasil visual. Pengujian tersebut dapat memberikan gambaran kondisi valve serta
sambungan terhadap cacat dibawah permukaan.

3. PENGUKURAN KETEBALAN PIPA


Pengukuran ketebalan dilakukan dengan pengukuran samping secara random/acak. Lokasi
pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) section/bagian dan masiang-masing bagian diambil 3(tiga) titik
pengujian sehingga keseluruhannya menjadi 12 tiik Dari masing-masing titik uji diambil 4 posisi
pengambilan data pada orientasi 0, 90,135 dan 180 derajat dan masing –masing posisi tersebut diambil
10 itik yang terjarak masing-masing 1 cm sehingga pada setiap titik lokasi pengukuran diperoleh 40
data hasil pengukuran. Titik –titik yang dipilih adalah lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai
tempat dengan peluang terbesar terjadinya korosi atau peluang defect tinggi, yaitu daerah low-sot,
deadleg, dan elbow sehingga hasil pengukuran di titik-titik tersebut dapat mewakili gambar kondisi
dilokasi yang tidak diukur. Data- data tersebut dapat memberikan gambar kondisi seluruh pipa.
4. UJI KEBOCORAN
Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada instalasi fire hydrant dan ditahan
secukupnya untuk melakukan analisa kebocoran pada keseluruhan instalasi

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Untuk mencapai tujuan di atas dan dikaitkan dengan metodologi pengambilan sample beberapa catatan
berikut dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menindaklanjuti hasil-hasil
dari pemeriksaan ini :
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, jika metode yang sama akan digunakan maka
sebaiknya instalasi ini dilihat dulu dalam satu kesatuan dan ditinjau perbagian seperti :

1. Penentuan berdasar kritikal area


2. Pengelompokan line number.
3. Pengelompokan valve dan peralatan penunjang lainnya

Data-data Penunjang
1.InstalasibfirehydrantDataSheet
Data sheet ini dapat digunakan sebagai sumber informasi pertama karena akan memuat data-
data teknis pada saat design dan pemasangan seperti Pressure yang dipakai, thickness yang
digunakan, rating dari peralatan dan protection jenis coating.
2. As-built Data
Bahan-bahan ini akan bermanfaat sebagai petunjuk untuk memilih bagian-bagian yang harus
mendapat perhatian lebih dan / atau focus dan suatu program inspeksi.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


3.Environmental Data
Data ini sangat bermanfaat untuk melihat pembagian klasifikasi area dimana tergantung dari faktor
resiko.
4.Monitoringequipments/tools
Mengenai keberadaan monitoring equipment/tools di dalam sistem instalasi ini seperti : fire
hydrant, smoke detector , alarm, hose dan sprinkle.
.
ORGANISASI PELAKSANA
Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan efektifitas kerja yang memadai, maka pekerjaan
pemeriksaan ini akan dilaksanakan oleh team kerja yang terdiri atas personil dengan tugas masing-
masing yang jelas. Organisasi tersebut terdiri atas:

Koordinator Pekerjaan
Koordinator Pekerjaan akan memantau perkembangan pekerjaan dari kantor pusat, dan akan terjun ke
lapangan jika keadaan memerlukannya sesuai dengan permintaan dari Supervisor Lapangan. Sebagai
Koordinator Lapangan, tugas dan kewajibannya tidak terbatas pada satu pekerjaan, melainkan
beberapa proyek yang digarap oleh perusahaan sehingga fungsinya lebih cenderung kepada
kebijaksanaan.

Supervisor Lapangan
Selama pekerjaan lapangan berlangsung, team pelaksana akan dipimpin oleh seorang Supervisor
Lapangan, yang bekerja juga sebagai Pimpinan Team. Dia berperan sebagai penerus kebijaksanaan
yang digariskan oleh Koordinator Pekerjaan dan mengatur tugas team, peralatan, logistik, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan kelancaran pekerjaan lapangan. Supervisor Lapangan akan memberikan
laporan kegiatan harian kepada Koordinator Pekerjaan dan kepada wakil dari client di lapangan, serta
melaporkan berbagai kelainan tehnis yang ditemukan di lapangan untuk dianalisa oleh Koordinator
Pekerjaan dan dicarikan jalan keluarnya.

Petugas Ultrasonik
Ketebalan sisa pipa akan diukur dengan menggunakan tehnik ultrasonik DM 4 DL. Titik pengukuran
akan dilakukan disekeliling badan pipa pada setiap cm dan kearah memanjang setiap cm dengan total
panjang 20 cm. Hal ini disesuaikan dengan rekomendasi yang ditetapkan sesuai dengan Standar di
lapangan, scanning ketebalan akan dilaksanakan oleh Petugas Ultrasonik dibantu oleh 1 orang
pembantu untuk pembersihan bidang yang akan diukur.

Petugas NDT
Peralatan NDT akan digunakan untuk mengetahui kondisi sambungan serta peralatan lain yang
menjadi target pengecekan. Seorang petugas NDT akan mengidentifikasi daerah target dan diikuti oleh
team untuk kepentingan lebih lanjut

Team Pendukung
Team pendukung pekerjaan ini adalah tenaga pembantu. Tugas mereka akan diatur oleh Supervisor
Lapangan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan team inti.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


STRATEGI PELAKSANAAN
Untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal secara efektif, maka perlu diatur urutan pelaksanaan,
sistim pelaporan, dan tehnik pelaksanaannya.
Urutan Pekerjaan
Pekerjaan harus dilakukan dengan urutan yang benar agar hasil pemeriksaan yang satu dengan
lainnya bisa saling menunjang dan sinkron. Supaya bisa memperoleh hasil yang baik maka pekerjaan
akan diurutkan seperti berikut:

1. Supervisor Lapangan bersama-sama dengan Petugas Lapangan akan melakukan penelusuran jalur
untuk menentukan dimana titik pengukuran ketebalan dan pemeriksaan NDT akan dilakukan.
2. Akan dilakukan tindak lanjut pekerjaan apabila ditemukan kerusakan atau kebocoran.
3. Analisa engineering akan dilakukan berdasar dari data pemeriksaan tehnis.
4. Rekomendasi-rekomendasi untuk dijadikan acuan dan pertimbangan guna keamanan dan
keselamatan dalam pengopresian instalasi tersebut.

Spesifikasi Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Hydrant Sistem

I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1.1. PERATURAN DAN STANDARD

 Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan
Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia..
 Selama pelaksanaan spesifikasi ini harus betul-betul ditaati, diikuti serta sesuai prosedure yang
diberlakukan Pengawas.
 Peraturan-peraturan berikut ini merupakan acuan dalam rangka perancangan maupun
pelaksanaan Instalasi Fire Hydrant

PERATURAN-PERATURAN
a. Perda Pemda setempat
Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
b. Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

LITERATURE DAN / ATAU REFERENCE


a. National Fire Codes,
1. NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
2. NFPA-13, Standard for The Installation of Sprinkler Systems
3. NFPA-14, Standard for The Installation of Standpipe and Hose
Systems
4. NFPA-20, Standard for The Installation of Centrifugal Fire Pumps
5. SNI 03-1735-2000
6. SNI 03-1745-2000

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


b. Mc. Guiness, Stein & Reynolds
Mechanical & Electrical for Buildings

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


II. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem fire fighting yang meliputi Electric Fire
Pump, Diesel Fire Pump dan Jockey Pump lengkap dengan panel kontrol, Hydrant Box,
Hydrant Pillar beserta pemipaannya.
b. Pengadaan dan pemasangan valve-valve dari sistem instalasi/pemipaan di setiap gedung
sesuai pentahapan pembangunan gedung tersebut.
c. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem fire hydrant sehingga
berfungsi dengan baik.
d. Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan
persetujuan bahwa Instalasi sistem fire Fighting dapat dinyatakan baik dan layak pakai oleh
Dinas Pemadam Kebakaran .(TAHAP-2)
e. Pengadaan dan pemasangan system Instalasi listrik dari panel power ke unit panel control unit
Fire fighting dank e setiap peralatan pompa.
f. Mengadakan Training Operasional kepada Team Engineering pemilik proyek dan untuk waktu
serta kesiapannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik proyek/Pengawas.

2.2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI

2.2.1. FIRE HYDRANT PUMPS.

Pompa fire Hydrant merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pompa pembantu jockey pump,
pompa utama penggerak electric dan pompa utama penggerak engine.

a. Jockey Pump
Type pompa : Centrifugal multi stage pump
Kapasitas : 56 L/men.
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : 3.0 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Variable Speed Drived
Jumlah : 1 (satu) unit.
Lengkap dengan panel kontrol Jockey Pump

b. Electric Fire Pump


Type pompa : Centrifugal End Suction
Kapasitas : 2850 l/men
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : +75 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Star Delta Start
Jumlah : 1 (satu) unit.
Lengkap dengan Panel Kontrol Electric Fire Pump.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


c. Diesel Fire Hydrant Pump
Type pompa : Centrifugal End Suction
Kapasitas : 2850 L/men
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Type Engine : Diesel
Putaran : 2.900 rpm
Sistem Coupling : Direct Connected
Daya : + 90 HP
Jumlah : 1 (satu) unit
Power : Accu 24 volt, 80 Amp, 2 buah type maintenance free
Lengkap dengan Panel Kontrol Engine Fire Pump.
Perlengkapan Engine :
- Flexible coupling
- Coupling guard
- Heat exchanger loop
- Batteries
- Battery rack
- Battery cable
- Silencer
- Flexible ex hose connector
- Cooling water heater + thermostat.
Perlengkapan pemipaan / pompa, antara lain :
- Coumpond suction gauge
- Discharge pressure gauge
- Automatic air release valve
- Main relief valve
- Enclosed waste cone
- ± 165 gallon fuel tank
- Fuel system accessories
- Fitting package
– Setiap pompa dan sambungan pipa harus digrounding dan untuk pompa harus dilengkapi variable
speed drived.
- dan lain-lain.

2.2.2. FIRE PUMP CONTROLLER


Panel kontrol merupakan kelengkapan unit tiap-tiap fire Fighting pump yang dapat mengatur
kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama penggerak
electric maupun pompa penggerak engine masing-masingn mempunyai Fire Pump Controller tersendiri.
Khusus pompa penggerak engine akan bekerja secara automatic bila saluran daya listrik
terputus pada saat terjadi kebakaran.
Fire Pump Controller harus standard NFPA-20.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


2.2.3. FIGHTING FIXTURES

a. Hydrant Pillar
- Jenis two-way, terbuat dari baja tuang diberi penguat pondasi beton secukupnya.
- Hydrant Pillar dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints atau cat ICI, (jenis exterior
coating)

b. Fire Hydrant Box

- Box terbuat dari plat dengan tebal + 2 mm.


- Dimensi box : lihat gambar perencana.
- Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat Duco ex Dana Paints dan diberi tulisan
Hydrant dengan warna merah.
- Panjang fire hose tidak kurang dari 30 M’ mudah digulung, tahan terhadap tekanan dan
penyambungan dengan sistem quick coupling.
- Nozzle variable (zet spray) diameter 65 mm semua dalam keadaan baru dan fabricated.
- Fire hose dari jenis black rubber lined yang memenuhi standard BS 6391.

c. Seamese Connection
- Digunakan seamese connection jenis two way type Y terbuat dari baja tuang.
- Dalam pemasangan unit seamese connection harus diberikan pondasi penguat sebagai
dudukan.
- Lokasi seamese connection mudah dilihat dan dekat dengan jalan laluan mobil agar
mudah untuk dipakai bila diperlukan (lihat gambar perencanaan).
- Seamese Connection harus sesuai standard DPK, untuk penggunaan sistem
coupling.
2.2.4. PIPA DAN VALVE

a. Pemipaan
· Material Pipa yang digunakan Black Steel Pipe Sch. 40, atau ASTM A 53 dan harus
diusahakan semuanya berasal dari satu merk.
· Demikian juga untuk fitting digunakan Black Steel Pipe class 15 K, Weld Type.

b. Valve – valve

Working Pressure : 300 psi (15 bar)


Gate Valve :
· Tipe bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid wedge disk, screwed end untuk valve
sampai dengan diameter 50 mm atau bisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 15 mm
sampai dengan diameter 25 mm.
· Tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel shaft, hand wheel operated
with position indicator untuk valve lebih besar dari diameter 50 mm dengan body material cast
iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.

Check Valve :

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


· Material bronze body, swing type, Y pattern, screwed cup, metal disk, screwed end untuk
valve sampai dengan diameter 50 mm.
· Swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron untuk tekanan
300 psi dan carbon steel untuk tekanan 300 psi.
· Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate wafer type check valve.

c. Tekanan Kerja Valve :

· Untuk keperluan fire fighting digunakan valve – valve dengan tekanan kerja minimum 300psi
(15 bar).

2.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

2.3.1. PEMASANGAN UNIT POMPA

a. Seluruh unit pompa harus dipasang dan didudukkan diatas fondasi dengan kuat dan kokoh.
b. Metoda dan persyaratan instalasi pompa, pemipaan serta peralatan pemipaannya harus
mengikuti dan mengacu kepada Standard NFPA-20.

2.3.2. INSTALASI PEMIPAAN

a. Sistem Penyambungan Pipa


- Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter 75 mm ke bawah
dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 100 mm ke atas dengan
maximum dua batang pipa serta pada belokan minimal 5 kali diameter pipa dari bahan
yang sesuai dengan jenis bahan pipanya (long elbow).
- Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada
pipa lurus.
- Untuk mencegah terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih
dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen.

b. Penumpu Pipa
- Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker yang kokoh (rigit),
agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan gerakan.
- Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5
m.

c. Pemasangan Fixtures dan Fitting


- Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (Rigit)
ditempatnya lengkap tumpuan yang mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang balok-balok dari beton
dengan campuran yang kuat (K.300) dan dipasang setiap ada sambungan pipa (tee, elbow,
valve ) dan sebagainya.
- Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk
dibuka/tutup.

2.4. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN

2.4.1. M A T E R I A L

a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru (New
Product), bebas dari defective material, improver material dan menjamin terhadap kualitas
atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.
b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang
sesuai dan dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita
acara penerimaan barang.
c. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban
Kontraktor.

2.4.2. CONTOH BARANG

a. Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
kepada Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebutdanmenunggupersetujuan dari
pemilik proyek/Pengawas/Perencana sebelum alat-alat tersebut dipasang.
b. Contoh barang dimasukkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diturunkannya
SPK untuk diperiksa Pemilik/Perencana dan Pengawas.
c. Contoh-contoh barang yang sudah disetujui oleh pemilik proyek/Pengawas/ Perencana harus
disimpan di Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi pemasangan di lapangan. Bila bahan-
bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan
atas biaya Pemborong. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak
baik/tidak bisa dipakai oleh Pengawas/ Perencana, maka Pemborong harus mengangkut
bahan-bahan tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, harus sudah tidak
ada di lapangan (site).

2.4.3. PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN

a. Sebelum dipasang fixtures-fixtures dari seluruh sistem distribusi, installasi pemipaan air harus
diuji dengan tekanan 20 kg/cm2, tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam
tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara
bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.
b. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong/
Kontraktor. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas dan wakil
dari pemilik proyek/Perencana, selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan
dibuatkan Berita Acaranya.
c. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan “trial run” sistem instalasi ini haruslah
pula dihadiri pihak pemilik proyek/Perencana/Pengawas dan Ahli serta pihak-pihak lain yang
bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh
yang berwenang memberikannya.

2.4.4. PEMBERSIHAN LAPANGAN

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


a. Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan oleh
Pemborong.
b. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.

2.4.5. P E N G E C A T A N

a. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi dengan
Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis yang dispesifikasi
untuk keperluan pemipaan bawah tanah. Sedangkan untuk pipa-pipa yang terlihat (exposed)
harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh
Pengawas.
b. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada setiap
jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk, begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana
terletak pintu pemeriksaan.
c. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah
e. Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari masing – masing instalasi Plumbing dan
Hydrant akan ditentukan kemudian bersama Pemilik / Pengawas.

2.4.6. SURAT KETERANGAN

Pemborong harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas Pemadam Kebakaran Daerah
yang menunjukkan bahwa Sistem tersebut dapat dipergunakan dan berfungsi dengan baik.Surat
Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material – material import.

2.4.7. DATA SUKU CADANG

Pemborong harus menjamin dan melengkapi dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang mudah
diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan atau kerusakan dalam
waktu tertentu, baik untuk peralatan utama maupun peralatan penunjang.

2.5. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL


a. Pelayanan hydrant diluar/di dalam bangunan dan sprinkler menggunakan satu set pompa
yang terdiri dari jockey pump, electric hydrant pump dan diesel hydrant pump.
b. Pengaturan kerja pompa dilakukan secara automatic dengan pressure switch pump Control,
control valve serta panel-panel pengoperasian.
Semua ketentuan-ketentuan unit pompa beserta perlengkapannya harus mengikuti NFPA 20
standard.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


2.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN

2.6.1. SYARAT UMUM

a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-
gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin
terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik
proyek/Pengawas sebanyak 4 (empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.
b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Installation
Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting Instruction.
c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada
Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam
ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.
d. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya
kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk oleh pemilik proyek secara
cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.
e. Pemborong harus memberikan Surat Garansi dari pemakaian peralatan-peralatan utama
kepada Pemberi Tugas.

2.6.2. MATERI PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap
seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi pemipaannya.
Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada berikut ini :
a. Pemeriksaan terhadap :
- Fungsi dan mekanisme kerja kontrol
- Mekanisme kerja panel-panel kontrol
b. Pemeriksaan terhadap:
Battery Charger, penggerak engine, minyak pelumas sistem pompa dan
sistem engine
c. Testing terhadap bekerjanya unit-unit sistem, yaitu pompa penggerak elektrik
dan diesel
d. Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran
e. Pembersihan tangki bahan bakar
f. Penggantian minyak pelumas.

2.6.3. PETUNJUK PEMELIHARAAN

a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku Petunjuk
Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan utama (pompa, motor, diesel, panel listrik, panel
kontrol, dll.) dan Instalasi serta daftar material/ komponen yang memerlukan penggantian
secara berkala.
Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus.
Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pemeliharaan berkala yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


b. Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas
mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian,
mingguan, bulanan dan tahunan).
c. Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-masing
3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh
biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh
Pemborong.

TRAINING
Setelah proses test dan komisioning selesai kontraktor harus memberikan pelatihan / training
kepada orang atou utusan dari pihak dinas guna menanggulangi bila mana terjadi kerusakan diluar
masa pemeliharaan
Adapun lama pelatihan ditentukan oleh oleh dinas atau instansi yang punya sertifikat dalam bidang
keahlian pekerjaan tersebut

INSTALASI CCTV

Menentukan penempatan kamera

Setelah seluruh peralatan dan perlengkapan dipersiapkan, langkah selanjutnya anda dapat
menentukan penempatankamera sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan penempatan kamera :
1. Jangan menempatkan kamera indoor pada ruangan outdoor, hal ini disebabkan karena
spesifikasi dan fungsiproduk kamera indoor sangat berbeda dengan kamera outdoor
2. Kamera outdoor yang dipasang pada tempat terbuka harus dilindungi dengan housing (rumah
kamera) dancelah untuk jalur keluar kabel yang ada pada housing tersebut sebaiknya ditutupi.
3. Upayakan kamera dipasang pada ketinggian yang tidak mudah dijangkau
4. Hindari penempatan kamera pada spot yang dekat /langsung terkena oleh cahaya lampu
5. Hindari menempatkan kamera pada ruangan yang bersuhu terlalu panas (ruangan dengan
suhu di atas 40°C)
6. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum kamera terpasang diuji coba terlebih
dahulu denganmenghubungkan kamera pada input TV/monitor untuk melihat secara langsung
view kamera denganmeletakkan kamera pada posisi yang direncanakan.

Instalasi Kabel

Setiap kamera CCTV memerlukan 2 kabel terpisah, yaitu kabel coaxial dan kabel adapter.Penjelasan
mengenai kabel coaxial :-

 Kabel coaxial berfungsi untuk mentransmit sinyal video dari kamera CCTV ke DVR
 Kabel coaxial terdiri dari beberapa jenis, kabel coaxial yang digunakan untuk kamera CCTV
adalah jenis RG-6
 Kabel coaxial memerlukan connector (BNC Drat) yang dipasang pada sisi kamera CCTV dan
DVR, sertaconnector (RCA Drat) yang dipasang pada monitor/TV

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Penjelasan mengenai kabel adapter :-

 Kabel adapter berfungsi sebagai sumber listrik kamera CCTV


 Adapter yang umumnya dijual di pasaran memiliki kabel dengan panjang mulai dari 1-3 meter.
Oleh karenaitu apabila sumber listrik lebih jauh dari panjang kabel adapter , anda dapat
memotong kabel adaptertersebut dan kemudian disambung dengan menggunakan kabel
power/listrik ( disarankan untukmenggunakan kabel dengan ukuran 2 x 0,75)
 Apabila kamera yang digunakan berjenis kamera infrared, jangan menyambung kabel adapter
lebih dari 5meter, hal ini dapat menyebabkan kamera berfungsi kurang maksimal. Solusinya
anda dapatmenghubungkan adapter dengan electric stop contact (female ) yang dipasang
pada kabel power/listrikdengan panjang sesuai kebutuhan dan kemudian dipasangkan electric
stop contact (male) pada sisi lainnya.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


 PEKERJAAN PLUMBING

Instalasi Air bersih :

1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana
dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi
dalam bangunan).
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan
plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas
(menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
– Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
– Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi air Kotor :

1. Hal yang perlu diketahui :


Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
3. Sambungan harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol) pada
tempat-tempat tertentu.
5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.
( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan /
ditutup dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di mana letak
sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk
pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat
closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


Saluran Air Hujan :

1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna klem atau
dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
2. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air
hujan dengan saluran pembuang.
3. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar-benar kuat.

Saluran Pipa Wc ke Septictank :

1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena kemiringan pipa
dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila ada
penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat
clean out dan fan out.

PENYAMBUNGAN PIPA

1. Alat : Gergaji
Amplas
Lem PVC
Shell tape
Kunci Pipa
2. Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan gerakan
arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan
jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
3. Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya pada
drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
4. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa
minimum 4 baris/alur/drat.

PEKERJAAN SANITAIR

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : monoblock, washtafel, cove ligth washtafel, kaca cermin,
hand drayer, jet washer, tisue holder, hand shower, soap dish, urinoir, penyekat urinoir, floor
drain, kran dinding, kichen zink, seal tape, sealant, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun
sealant, dll.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


2. Pengukuran

Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi ketinggian
alat sanitair.

3. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar

 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan bersamaan


dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap penyelesaian untuk
serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut tidak rusak/hilang
sebelum bangunan digunakan.
 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan gambar
kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
 Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
 Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.
 Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


BAB IV.
PENANGANAN ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Komitment Management PT. KARYA BISA - PT. NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, KSO untuk penerapan
program kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas perusahaan secara
nyata dan terukur sesuai dengan pernyataan Komitment dan kebijaksanaan perusahaan.

Kebijakan PT. KARYA BISA - PT. NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, KSO dalam menetapkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapai dalam rangka menciptakan dorongan serta acuan yang kuat bagi terwujudnya LK3
yang diharapkan adalah bertujuan :
o Menyelesaikan proyek tanpa adanya korban kecelakaan.
o Menyelesaikan proyek tanpa ada kerusakan atau kehilangan harta benda.
o Menyelesaikan proyek tanpa berdampak buruk kepada lingkungan sekitarnya
o Memastikan seluruh pekerja mendapatkan fasilitas yang memadai bagi kesehatan maupun
keselamatannya.
o Memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan
penugasannya.
o Menerapkan komunikasi yang terintegrasi mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas.
o Mendorong cara-cara yang mengarah kepada unjuk kerja yang menyeluruh termasuk aspek
keselamatan.
o Menciptakan perilaku yang positif terhadap keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan
kesadaran yang tinggi di semua tingkatan organisasi.

PROGRAM KESELAMATAN

Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya kecelakaan adalah
diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam memahami mengenai bahaya yang ada
disekitarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
 Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan pekerjaan
tanpa mengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan mendorong kreatifitas
pekerja untuk membuat arahan sendiri yang mungkin dapat menyesatkan.
 Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi peraturan,
tidak mendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat menciptakan keadaan
-keadaan tidak aman dalam bekerja.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab yang mengarahkan kepada
tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada gilirannya dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Hal yang perlu dilakukan guna mengatasinya adalah mengendalikan perilaku pekerja. Berikut ini adalah
tiga langkah dasar yang ditujukan untuk melakukan tindakan aman yang diperlukan bagi pencegahan
kecelakaan. :
 BERSIKAP WASPADA DAN MELIHAT JAUH KE DEPAN
 PERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI SEGALA KEMUNGKINAN
 LAKUKAN TINDAKAN DENGAN BERHATI-HATI

Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan yang direncanakan
untuk diterapkan dalam proyek ini.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


ALAT PELINDUNG DIRI DAN PELINDUNG KESELAMATAN

Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari bahaya kerja. Untuk
keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE) bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat
dalam pekerjaan. PPE yang disediakan harus memenuhi standar kualitas yang diperlukan.
PERUSAHAAN akan menyediakan pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja.

PERLINDUNGAN TERHADAP KEBAKARAN

Melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk menunjang upaya ini
akan menyediakan peralatan pencegah dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan potensi bahaya
kebakaran pada lokasi kerja tersebut.

PEMILIHAN SUMBER DAYA

Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya yang baik merupakan
bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu sistem. Yang pada akhirnya akan menghasilkan
produk yang baik. Itulah sebabnya pemilihan sumber daya harus dilaksanakan secara seksama. Tiga
sumber daya yang harus dipertimbangkan, yaitu tenaga kerja, Peralatan dan material. Tenaga kerja
yang baik harus memenuhi persyaratan pekerjaan baik ketrampilan, pengetahuan, fisik maupun
mental. Peralatan dan material juga harus memenuhi persyaratan keselamatan. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan ini akan melakukan pemilihan sumberdaya secara bersungguh-sungguh sebagai
upaya mencapai penyelesaian proyek sesuai dengan sasaran.

MATERIAL

Setiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus memiliki Material
Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang mudah ditemukan dan dibuatkan
salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan dalam filing tersendiri.

SISTEM MANAJEMEN BAHAYA

Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut:
 Identifikasi bahaya
 Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk menilai probabilitas
kejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian dan atas dasar
probabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem pengendalian bahaya yang diperlukan.
 Penerapan sistem pengendalian bahaya
 Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan

Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah, peralatan operasi, perkakas
kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya, pengelasan dan pemotongan, pekerjaan listrik,
bekerja di ruang tertutup, dan lain-lain diharapkan dapat teridentifikasi, dianalisa dan dikendalikan.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


MANAJEMEN INSIDEN

Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan yang diperlukan untuk
mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap insiden harus didokumentasikan secara lengkap
termasuk dengan dengan hasil investigasi, besar kerugian dan tindakan perbaikan (corrective action).
Hal ini dilakukan untuk digunakan sebagai dasar menganalisa kecenderungan serta peningkatan
program keselamatan.

TANGGAP KEADAAN DARURAT

Kebijakan tanggap keadaan darurat diperlukan untuk menyediakan perlindungan terbaik bagi pekerja
dalam keadaan darurat. Adapun kebijakan tanggap darurat didasarkan pada urutan prioritas sebagai
berikut:
 Penyelamatan nyawa manusia
 Perlindungan masyarakat sekitar dan lingkungan.
 Penyelamatan harta benda
Menindaklanjuti kebijakan ini maka sasaran tanggap darurat adalah mempersiapkan sistem yang terdiri
dari seluruh pekerja, tim tanggap darurat, dan fasilitas pendukung agar dapat menanggapi keadaan
darurat dengan baik.

PROGRAM KESEHATAN

Aktifitas proyek juga mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit pada pekerja.
Perusahaan akan mengupayakan tidak ada satupun karyawan yang menderita penyakit akibat kerja.
Berikut adalah program-program yang direncanakan untuk dilaksanakan guna mencegah akibat dari
adanya bahaya-bahayan kesehatan dalam pekerjaan.

PEMERIKSAAN KESEHATAN AWAL

PERUSAHAAN akan senantiasa berupaya mempekerjakan orang yang memiliki kesehatan memadai
sesuai dengan pekerjaan yang hendak di bebankan kepadanya. Untuk keperluan tersebut setiap
pekerja disyaratkan untuk memeriksakan kesehatannya kepada pemeriksa kesehatan yang kompeten
sebelum diterima bekerja. Adapun pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi test fisik dan tes darah.
Hasil pemeriksaan tersebut akan diperiksa kembali oleh ahli medis PERUSAHAAN untuk memastikan
kebenarannya. Hasil pemeriksaan ini kemudian didokumentasikan dan disimpan di Klinik P3K sebagai
acuan untuk melihat sejarah kesehatan pekerja.

PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan di lapangan meliputi, pertolongan kepada korban terluka atau penderita penyakit
di lokasi, mengirimkannya ke pelayanan tingkat lanjut bila diperlukan termasuk medical evacuation,
menyediakan pelayanan tingkat P3K, melakukan pemeriksaan berkala sesuai peraturan yang berlaku.
Berikut ini adalah fasilitas kesehatan yang disediakan di lapangan dan dijalankan di bawah penanganan
langsung oleh proyek di lapangan :
 Klinik P3K
 Kotak P3K

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

Untuk mencegah terjadinya penularan dari penyakit menular, PERUSAHAAN akan menerapkan secara
aktif program-program berikut:
Pelatihan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan.
Pengendalian serangga dan tikus

PROGRAM LINGKUNGAN
PENGENDALIAN PERILAKU PEKERJA

Pelatihan dan pengarahan kepada pekerja agar mereka mengerti kebijakan serta sasaran perlindungan
lingkungan dan termotivasi untuk melakukan tindakan sesuai pengertian yang didapatkannya tersebut.
Mempromosikan perlindungan terhadap lingkungan melalui kampanye dan pemasangan rambu-rambu
pengingat yang dapat membantu pekerja agar senantiasa berpartisipasi dalam pencapaian sasaran
lingkungan.

MENJAGA LINGKUNGAN DALAM KESEIMBANGAN

Aktivitas konstruksi pada umumnya mengganggu keseimbangan lingkungan. Pembangunan berskala


besar dapat berdampak serius kepada lingkungan. Lingkungan dapat menjadi rusak bila tidak dilakukan
upaya-upaya perlindungan yang memadai. Berikut ini adalah upaya-upaya yang akan dilakukan dalam
rangka melindungi lingkungan dari kerusakan :

 Pencegahan tanah longsor


 Melindungi sumber air dan mengatur agar alirannya tidak terganggu
 Perlindungan kepada Flora dan Fauna.
 Pengendalian polusi udara dan kebisingan
 Pengendalian debu
 Pengaturan kembali tanah setelah selesai konstruksi

PENGATURAN LIMBAH

Penerapan sistem pengaturan limbah yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya polusi terhadap
lingkungan sebagai akibat dari adanya kegiatan konstruksi.
Limbah Keterangan
Semen Kelebihan semen di batch plant
Puing-puing beton dan kayu Bekas membobok tembok atau membongkar bekisting
Drum bekas atau kaleng bekas Dihasilkan dari kegiatan pengecatan
Sampah makanan Dari kantin, dapur kantor
Sampah kertas Berasal dari kantor
Saringan oli dan oli bekas perawatan kendaraan atau alat berat
Sisa Cat Pekerjaan pengecatan
Pestisida Pengendalian hama atau tikus
Pasir sand blast Pekerjaan Sand blasting
Potongan besi Pekerjaan fabrikasi besi baik pipa / struktur
Air kotor Berasal dari toilet
Cairan Thinner Pekerjaan pengecatan
Ban bekas perawatan kendaraan atau alat berat

Secara umum semua limbah-limbah tersebut ditangani sebagai berikut.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


 Kumpulkan limbah sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan akhir atau ke tempat
pengolahan limbah.
 Perintah pembuangan dilakukan oleh pejabat yang berwenang dikeluarkan.
 Laksanakan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir atau pengolahan limbah
sesuai perintah.
 Penanganan ditempat pembuangan akhir / pengolahan limbah oleh orang yang mampu
melakukannya.
 Lakukan pencatatan untuk limbah B3.
Perusahaan akan menyiapakan tempat pembuangan limbah sesuai aturan yang berlaku.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.


BAB V.
PENUTUP DAN KESIMPULAN

Demikianlah uraian metode pelaksanaan pembangunan pasar induk wonosobo. Tentunya uraian
tersebut diatas disajikan secara garis besar , karena untuk uraian yang rinci dan detail sangat variatif
tergantung atas situasi dan kondisi yang ada .

Disamping itu, metode pelaksanaan ini juga selalu ber-kembang, mengikuti perkembanganteknologi
yang ada, baik yang menyangkut , perkembangan material konstruksi, peralatan konstruksi maupun
method pelaksanaan dan disain .

Namun demikian uraian secara garis besar ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lengkap
tentang proses pelaksanaan pembangunan pasar induk wonosobo

Sudah barang tentu metode pelaksanaan ini masih perlu ditambah dengan referensi-referensi yang lain
Dapat berupa dukungan yang dibutuhkan dari PPK atau PA atau OPD lain atau konsultan perencana
untuk keberhasilan pelaksanaan pekerjaan .

Uraian Metode Pelaksanaan diatas di distribusikan kepada semua pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai spesifikasi, memenuhi standar
kualitas dan tepat waktu.

Jakarta, 22 September 2017


PT. KARYA BISA –
PT. NAVIRI MULTI KONSTRUKSI, KSO

RUSLAN, SE
Kuasa KSO

Metode Pelaksanaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo.

Anda mungkin juga menyukai