dan Berkhasiat
Update terakhir: May 14, 2019 Tinjau pada Jul 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Telah dibaca 1.207.257 orang
1. Bawang putih
Budaya berbagai bangsa di seluruh dunia telah lama
mengenal bawang putih sebagai pencegah dan pengobatan terhadap
berbagai penyakit. Penelitian ilmiah pun telah menobatkan salah
bahan masakan ini sebagai antibiotik alami. Para peneliti
menemukan bahwa bawang putih dapat menjadi pengobatan yang
efektif terhadap berbagai bentuk infeksi akibat bakteri,
termasuk Salmonella dan Escherichia coli ( E. coli ). Bawang putih
bahkan telah dipertimbangkan untuk digunakan dalam melawan
tuberkulosis yang resistan terhadap beberapa obat.
2. Madu
Sejak zaman Aristoteles, madu telah digunakan sebagai salep untuk
menyembuhkan luka dan mencegah atau mengusir infeksi. Para
profesional medis hari ini telah menemukan bahwa madu berguna
dalam mengobati luka kronis, luka bakar, bisul, luka baring, dan
cangkok kulit. Sebagai contoh, hasil penelitian tahun 2016
menunjukkan bahwa madu dapat membantu menyembuhkan luka.
Efek antibakteri madu biasanya dikaitkan
dengan kandunganhidrogen peroksida. Namun, madu manuka juga
dapat melawan bakteri, meskipun memiliki kandungan hidrogen
peroksida yang lebih rendah. Sebuah studi 2011 melaporkan bahwa
madu mampu menghambat sekitar 60 jenis bakteri. Hal ini juga
menunjukkan bahwa madu berhasil mengobati luka yang terinfeksi
oleh Staphylococcus aureus resisten methicillin (MRSA). Selain
sebagai antibiotik alami, madu dapat membantu menyembuhkan
luka dengan memberikan lapisan pelindung yang melembabkan.
3. Jahe
Komunitas ilmiah juga mengakui jahe sebagai antibiotik alami.
Beberapa penelitian, termasuk yang diterbitkan pada tahun 2017,
telah menunjukkan kemampuan jahe untuk melawan banyak strain
bakteri. Baca: 10 Manfaat Jahe selain sebagai antibiotik alami
4. Echinacea
Echinacea telah digunakan untuk mengobati infeksi selama
bertahun-tahun. Para peneliti pun mulai menguak rahasianya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biomedicine
and Biotechnology melaporkan bahwa ekstrak Echinacea
purpurea dapat membunuh berbagai jenis bakteri,
termasuk Streptococcus pyogenes (S. pyogenes). Bakteri inilah yang
bertanggung jawabmenyebabkan radang tenggorokan, toxic shock
syndrome, dan pembusukan kaki.
5. Goldenseal
Goldenseal biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh
atau kapsul untuk mengobati masalah pernapasan dan pencernaan.
Juga dapat memerangi diare akibat bakteri dan
infeksi saluran kemih. Selain itu, hasil penelitian terbaru
menunjukkan bahwa penggunaan goldenseal mampu mengobati
infeksi kulit. Di laboratorium, ekstrak goldenseal digunakan untuk
mencegah pertumbuhan MRSA pada jaringan yang rusak. Tapi
ingat! Penggunaan Goldenseal harus dengan hati-hati. Alkaloid
yang terkandung di dalamnya tidak aman untuk bayi, atau wanita
yang sedang hamil atau menyusui.
6. Cengkeh
Cengkeh secara tradisional telah digunakan untuk mengatasi
masalah-masalah pada gigi, seperti gigi berlubang. Tenyata
penelitian saat ini menemukan bahwa ekstrak air cengkeh bertindak
sebagai antibiotik alami dan efektif melawan berbagai jenis bakteri,
termasuk E. coli.
7. Oregano
Beberapa orang percaya bahwa oregano meningkatkan
sistem kekebalan tubuh yang bertindak sebagai antioksidandan anti-
inflamasi. Sementara itu, para peneliti belum memverifikasi klaim
ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa oregano adalah salah
satu antibiotik alami yang paling efektif, terutama ketika dibuat
menjadi minyak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Bahan Antibiotik Alami yang Bisa
Ditemukan di Sekitar Kita", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/20/082348420/5-bahan-
antibiotik-alami-yang-bisa-ditemukan-di-sekitar-kita?page=all.
Editor : Wisnubrata
Mengandalkan Antibiotik Alami untuk
Mencegah Infeksi