Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN LAMA MENDERITA DAN DERAJAT LUKA

PADA PENDERITA ULKUS DIABETIK DI KLINIK IKRAM


WOUND CARE CENTER (IWCC) KABUPATEN MAJENE
TAHUN2019
Muhammad rifai subri kano¹, Junaedi yunding², Muhammad irwan³
Fikes Unsulbar Majene
E-mail: rifai.subri@yahoo.com
Abstrak

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi,
salah satunya yaitu ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetik adalah kerusakan sebagian atau
keseluruhan pada kulit yang dapat meluas ke jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau
persendian. Intervensi yang dilakukan pada ulkus kaki diabetik adalah perawatan luka, selama
proses perawatan luka pasien mengalami kecemasan yang merupakan perasaan tidak nyaman yang
belum jelas penyebabnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama menderita dan
derajat luka dengan kecemasan pada penderita ulkus kaki diabetik di Klinik Ikram Wound Care
Center (IWCC). Desain penelitian ini Cross Sectional Study dengan pendekatan One Time. Jumlah
sampel sebanyak 39 responden diambil dengan cara Non Probability Sampling metode Purposive
Sampling, cara pengumpulan data dengan kuesioner dan lembar observasi. Hasil analisis Fisher’s
Exact Test di peroleh nilai ρ = 0,498 pada analisis lama menderita dengan kecemasan berarti tidak
ada hubungan dan analisis derajat luka dengan kecemasan nilai signifikan diperoleh nilai ρ = 0,163
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Ulkus Kaki Diabetik Dan Kecemasan


Abstrak

Diabetes that is not good controlled can make it various complications, one of them is
diabetic foot ulcer which is partial or total damage to the skin that can extend to the tissues under
the skin, tendons, muscles or joints. Interventions performed on diabetic foot ulcers are wound
care, during the wound care process the patient experiences anxiety which is an uncomfortabel
feeling that is not clear yet. The purpose of research was to determine the relationsip between the
lenghtof suffering and the degre of injury and axiety in patient with diabetic of ulcerat the Klinik
Ikram Wound Care Center (IWCC). The design of this research is cross sectional study a one time
aproach. The total 39 respondent take by non probability sampling with porposive sampling
method. How to collect data with a questionnaire and observation sheet. The result of the anlysis
are the fishr’s exact test and the value of P=0,498 in the analysis of long suffering with anxiety
means there is no relationship and analysisof the degre of injury with anxiety significan values
obtained P=0,163 conculeded that there was no meaningful relationship.

Kata Kunci :Diabetes melitus, diabetic foot ulcer and anxiaty.


PENDAHULUAN Ulkus Diabetik salah satu
komplikasi yang sering muncul akibat
Diabetes Melitus merupakan
Dibetes Militus terjadi akibats
penyakit yang tidak dapat
neuropati diabetikum. Ulkus Diabetik
disembuhkan dan memberikan
juga di sebabkan oleh kalus.
dampak terhadap kualitas sumber
Penggunaan alas kaki yang tidak
daya manusia. (Kusumadewi, 2011).
sesuai ukuran dan neuropati motorik
Diabetes biasa dikenal dengan istilah
akan merubah karakteristik dari
the silent killer karena penyakit
postur kaki sehingga membuat kaki
Diabetes dapat menjadi faktor resiko
menjadi melengkung, ujung kaki
bagi berbagai macam penyakit lain
menekuk, dan membuat tekanan yang
pada organ tubuh dan konsekuensi
pada tumit dan kaput metatarsal yang
dari penyakit Diabetes meningkatnya
akhirnya akan membuat kulit menjadi
risiko penyakit jantung dan stroke,
tebal (kalus) sehingga menimbulkan
neuropati atau kerusakan syaraf di
ulkus (Fitriah, 2017).
kaki, retinopati diabetikum yang
Ulkus diabetikum yang
merupakan salah satu penyebab
terjadi menyebabkan dampak
utama kebutaan, gagal ginjal bahkan
psikologis yakni cemas dan stres
kematian (Kementerian Kesehatan RI,
Lestari (2015). Stres yaitu tanggapan
2014).
tubuh terhadap berbagai tuntutan atau
World Health Organization
beban atasnya yang bersifat
(WHO)(2014) menjelaskan DM
nonspesifik (Yosep & Sutini 2014).
menjadi penyebab utama dari 1,5 juta
Penelitian terdahulu
kematian dan tahun 2014 Indonesia
menunjukkan hubungan yang
memiliki sekitar 9,1 juta penyandang
signifikan antara lama menderita
DM (WHO, 2014). Tingkat kejadian
dengan tingkat kecemasan
DM tipe 2 lebih banyak daripada DM
(Laily,2016). Hasil wawancara yang
tipe 1 maupun DM gestasional di
di lakukan oleh peneliti pada salah
dunia. Prevalensi DM tipe 2 sebesar
satu pasien yakni di dapatkan pada
30–50%, sedangkan prevalensi DM
pasien A mengatakan cemas selama
gestasional sebesar 10–25% dan
menderita Ulkus Diabetik dan pada
sisanya yaitu DM tipe 1 sebesar 25%
proses pengobatan pasienmengatakan
(WHO, 2016).
cemas sudah mulai berkurang melihat
Std.
kondisi luka kaki sudah mulai ada Vari Me Med M M
Devia
abel an ian ax in
perubahan selama menjalani tion
54
perawatan luka. 53, 9,77
Usia ,3 85 41
METODE PENELITIAN 00 3
8

Penelitian ini merupakan Menunjukkan bahwa usia

penelitian non eksperimen yaitu responden didapatkan nilai rata-rata


usia 54,38 dengan nilai median 53,00
descriptive analityc, Desain penelitian
sedangkan usia minimum responden
Cross Sectional Study yaitu penelitian
41 tahun dan usia maximum
dengan mengamati subjek atau subjek
responden yang didapatkan 85 tahun.
diamati dan diobservasi hanya sekali
saja pada saat waktu penelitian b. Distribusi responden berdasarkan
tersebut, penelitian ini menggunakan jenis kelamin dapat dilihat pada
observasional dengan pendekatan. tabel berikut :
Besar sampel pada penelitian ini
Tabel 5.2 Distribusi responden
sebanyak 39 orang.
berdasarkan jenis kelamin pada
Penilaian sampel diambil
penderita Ulkus kaki Diabetik
dengan cara Non Probability Sumber : Data primer 2019
Sampling metode Purposive Sampling
Jenis_Kelamin Frekuensi %
yaitu pengambilan sampel
laki-laki 21 53,8
berdasarkan kriteria yang memenuhi Perempuan 18 46,2
syarat dan dijadikan sebagai sampel. Total 39 100,0
HASIL PENELITIAN
Menunjukkan bahwa jenis
1. Analisa Univariat kelamin yang paling banyak adalah
a. Distribusi respondenberdasarkan laki-laki sebanyak 21 orang (53,8%)
usia dapat dilihat pada tabel sedangkan perempuan sebanyak 18
berikut : orang (46,2%).

Tabel 5.1Distribusi responden c. Distribusi responden berdasarkan


berdasarkan usia pada penderita pekerjaan dapat dilihat pada tabel
ulkus kaki Diabetik berikut :
Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.3 Distribusi responden
Pendidikan
berdasarkan pekerjaan pada Frekuensi %
Terakhir
penderita Ulkus kaki Diabetik SD 10 25,6
SMP 9 23,1
Pekerjaan Frekuensi % SMA 15 38,5
Tidak
7 17,9 Akademik/Sarjana 5 12,8
bekerja/IRT
Swasta Total 39 100,0
9 23,1
Sumber : Data primer 2019
PNS 7 17,9
Lainnya Menunjukkan distribusi responden
16 41,0
Total 39 100,0 dengan pendidikan terakhir SD sebanyak
Sumber : Data primer 2019 10 orang (25,6%), SMP 9 orang
Menunjukkan pekerjaan responden (23,1%), SMA sebanyak 15 orang
yang paling terbanyak adalah lainnya (38,5%) dan Akademik/Sarjana
yang termasuk didalamnnya yakni petani sebanyak 5 orang (12,8 %).
dan pensiunan sebanyak 16 orang
e. Distribusi responden berdasarkan
(41,0%), swasta sebanyak 9 orang
derajat luka dapat dilihat pada
(23,1%), IRT dan PNS masing-masing
tabel berikut :
sebanyak 7 orang (17,9%).
Tabel 5.5 Distribusi responden
d. Distribusi responden berdasarkan berdasarkan derajat luka pada penderita
pendidikan terakhir dapat dilihat pada
tabel berikut :
Derajat Luka Frekuensi %
Tabel 5.4Distribusi responden
Derajat II 26 66,7
berdasarkan pendidikan terakhir pada
Derajat III 5 12,8
penderita Ulkus Kaki Diabetik Derajat IV 8 20,5
Total 39 100,0
Ulkus Kaki Diabetik

Sumber : Data primer 2019

Menunjukkan bahwa derajat luka


penderita ulkus kaki diabetik yang paling
banyak yakni derajat II sebanyak 26 orang
(66,7%), derajat III tercatat sebanyak 5
orang (12,8%) sedangkan derajat IV
Selanjutnya responden dengan derajat
sebanyak 8 orang (20,5%). luka III dan derajat luka IV kategori
cemas ringan sebanyak 7 responden
2. Analisis Bivariat
dan kategori cemas berat sebanyak 6
Analisis bivariat dalam penelitian
responden, jumlah responden dengan
ini bertujuan untuk mengetahui
kategori derajat luka III dan IV
hubungan lama menderita dan derajat
sebanyak 13 responden.
luka dengan kecemasan pada
Berdasarkan dari hasil analisa
penderita ulkus kaki diabetik.
menggunakan uji statistik Fishers’s Exact
Penelitian ini sudah di lakukan uji
Test dengan nilai signifikan diperoleh p-
statistik dengan teknik analisis yang
value sebesar 0,163 lebih besar dari nilai
digunakan adalah Fisher’s Exact Test.
(α) = 0.05 dengan demikian dapat
Tabel 5.6 Analisis Derajat Luka
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
dengan Kecemasan Pada Penderita
yang bermakna antara derajat luka dengan
kecemasan.
Kecemasan
Derajat p- Tabel 5.7 Analisi Lama Menderita dengan
Total
Luka Cemas Cemas value
Ringan Berat Kecemasan Pada Penderita Ulkus Kaki
Derajat II 20 6 26 0,163 Diabetik
Derajat
7 6 13
III & IV Kecemasan
Lama p-
Total 69,2% 30,8% 100,0% Total
Menderita Cemas Cemas value
Ulkus Kaki Diabetik Ringan Berat
< 10
10 6 16 0,498
Sumber : Data primer 2019 Tahun
> 10
Menunjukkan dari 39 17 6 23
Tahun
responden yang diteliti, responden Total 69,2% 30,8% 100,0%
dengan derajat luka II yang Sumber : Data primer 2019
mengalami kecemasan dengan Menunjukkan bahwa distribusi
kategori cemas ringan didapatkan lama menderita dengan kecemasan
yakni 20 responden dan kecemasan responden diketahui lama menderita
dengan kategori cemas berat yakni 6 responden yang <10 tahun didapatkan
responden, responden dengan derajat kecemasan dengan kategori cemas
luka II sebanyak 26 responden. ringan sebanyak 10 responden dan
cemas berat sebanyak 6 responden didapatkan oleh peneliti ada 13
dengan jumlah responden keseluruhan responden yang derajat lukanya
adalah 16 responden. Selanjutnya lama mencapai hingga derajat IV
menderita responden >10 tahun sedangkan responden yang derajat
mengalami kecemasan dengan kategori luka II lebih banyak didapatkan
cemas ringan sebanyak 17 responden peneliti, begitupun responden yang
dan cemas berat sebanyak 6 responden. baru menderita ulkus kaki diabetik
Kecemasan dengan kategori cemas dengan lama menderita <10 tahun
ringan sebanyak 27 setara dengan lebih sedikit yakni 16 responden
69,2% dan kategori cemas berat dibandingkan dengan yang lama
sebanyak 12 atau setara dengan 30,8%. menderita ulkus kaki diabetik >10
Hubungan lama menderita tahun ada 23 responden, berdasarkan
dengan kecemasan diketahui bahwa hasil penelitian ini yang menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan bahwa responden yang sudah >10
dari hasil uji statistik Fisher’s Exact tahun sudah tidak lebih cemas karena
Test yang diperoleh p-value sebesar kondisi yang sudah semakin
0,498 yang berarti lebih besar dari membaik. Sehingga peneliti
nilai (α) = 0.05. Dengan demikian mendapatkan mayoritas responden
pada penelitian ini dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah cemas
bahwa tidak ada hubungan lama ringan.
menderita dan derajat luka dengan Berdasarkan hasil analisa Fisher’s
kecemasan pada penderita ulkus kaki Exact Test yangmenunjukkan bahwa
diabetik. hasil penelitian ini tidak memiliki
hubungan lama menderita dengan
PEMBAHASAN
kecemasan. Hasil diatas menjelaskan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang menderita <10
tidak ada hubungan lama menderita tahun mengalami kecemasan dengan
dengan kecemasan. Hal ini kategori cemas ringan menyatakan
disebabkan karena faktor responden, bahwa keluarga atau orang terdekat
dimana 39 sampel didapatkan derajat lainnya selalu memberikan dukungan
luka yang tidak seragam begitupun langsung secara fisik maupun
juga lama menderita. Responden yang psikologis dalam perawatan ulkus.
Sedangkan responden yang diantaranya yang mengalami
mengalami cemas berat disebakan kecemasan dengan kategori cemas
karena kurangnya pengetahuan ringan sebanyak 7 orang dan kategori
responden pada fase penyembuhan cemas berat sebanyak 6 orang. Dari
sehingga sering timbul pertanyaan hasil data tersebut hasil uji Fisher’s
kapan sembuhnya luka yang diderita Exact Test menunjukkan bahwa
dalam diri responden yang dinyatakan penelitian ini didapatkan tidak ada
melalui wawancara langsung oleh hubungan antara derajat luka dengan
peneliti. Lama menderita >10 tahun kecemasan dengan nilai p-value
mengalami cemas ringan karena diperoleh 0,163 yang berarti lebih
sudah paham dengan fase besar dari taraf signifikan (α) = 0.05.
penyembuhan luka selain itu Berdasarkan hasil penelitian
responden juga sudah lebih bisa diatas yang dilakukan oleh peneliti
menyemangati diri sendiri karena didapatkan bahwa tidak ada hubungan
dirinya harus tetap tegar dan tidak derajat luka dengan kecemasan pada
boleh meyerah dalam merawat luka, penderita ulkus, karena kecemasan
lama menderita >10 tahun dengan yang dialami responden berdasarkan
cemas berat berbeda daripada cemas hasil wawancara langsung dengan
ringan, cemas berat disebabkan responden mengatakan bahwa cemas
karena sebagian faktor usia yang dirasakan bukan disebabkan karena
sudah dikategorikan usia lanjut (60- faktor luka, melainkan karena ada
75 tahun), luka yang susah sembuh beberapa faktor lain yakni
dan munculnya luka baru. diantaranya adalah gangguan tidur,
Hasil penelitian berdasarkan ketegangan otot, keringat dingin dan
analisis bivariat dari 39 responden gangguan pencernaan.
yang diteliti, responden dengan Dalam Penelitian ini telah
derajat luka II sebanyak 26 diusahakan dan dilaksanakan sebaik
responden, diantaranya yang mungkin sesusai dengan prosedur
mengalami kecemasan kategori cemas penelitian. Bagi peneliti selanjutnya
ringan 20 orang, kategori cemas berat diharapkan bisa lebih sempurna
sebanyak 6 orang. Derajat luka III dan dalam memberikan bahasa terhadap
IV sebanyak 13 responden
responden yang mudah dimengerti Penelitian Kesehatan, Vol. 45
dan dipahami. No. 3.
Kusumadewi, M. D. (2011). Peran
stresor harian, optimisme dan
regulasi diri terhadap kualitas
hidup individu dengan
diabetes melitus tipe 2. Jurnal
Psikologi Islam (JPI), 8, 1, 43-
62.
Kementrian Kesehatan Republik
KESIMPULAN Indonesia. (2014). Data dan
Informasi Profil Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian Indonesia 2016. Diakses
dari hasil uji Fisher’s Exact Test tanggal 28 Januari 2019 :
http:// www.
disimpulkan bahwa hubungan lama depkes.go.id/resources/downl
menderita dan derajat luka dengan oad/pusdatin/lain-lain/Data
dan Informasi Kesehatan
kecemasan pada pasien ulkus kaki
Profil Kesehatan Indonesia
diabetik di Klinik Ikram Wound Care 2014 - smaller size - web.pd
Center Majene 2019didapatkan Lestari, M. A. 2013. Gambaran
bahwa mayoritas responden Distribusi Faktor Risiko Pada
Penderita Ulkus Diabetika di
mengalami cemas ringan. Klinik Kitamura PKU
Tidak terdapat hubungan yang MuhammadiyahPontianak
[serial online]
signifikan antara lama menderita http://jurnal.untan.ac.id/index.
dengan kecemasan dilihat dari nilai p- php/jfk/article/viewFile/4142/
4170 [19 Februari 2015].
value yang diperoleh sebesar 0,498
Laily M.N (2016) Faktor yang
begitupun yang dilihat dari hasil
Berhubungan dengan Tingkat
analisa derajat luka dengan Kecemasan Penderita
kecemasan tidak terdapat hubungan Diabetes MellitusTipe 2 di
Rumah Sakit Nusantara
yang signifikan. Medika Utama. Diakses
tanggal 28 Januari 2019 :
RESERENSI http://repository.unej.ac.id/
bitstream/handle/123456789/7
Fitria, E. (2017). Karakteristik Ulkus
7360/Nur%20Laily%20Mahm
Diabetikum pada Penderita
uda.pdf?sequence=1
Diabetes Mellitus Di Rs Dr.
Zainal Abidin Dan RSUD WHO. (2016). Global Report On
Meuraxa banda Aceh. Buletin Diabetes. France: World
Health Organization; 2016.
Yosep, I., Sutini, T. (2014). Buku
Ajar Keperawatan Jiwa (dan
Advance mental healyh
nursing). Bandung: Refika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai