Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkuliahan merupakan dunia pendidikan yang termasuk tingkat srtata

tinggi dalam sistem pendidikian di Indonesia. Frasa perkulihan yang dipakai

untuk tingkat perguruan tinggi ini menunjukkan adanya perbadaan dengan tingkat

pendidikan sebelumnya. Dalam hal sistem pendidikannya perguruan tinggi

mempunyai emban yang lebih tinggi, hal tersebut dapat di lihat dari adanya tri

darma perguruan tinggi.

Adapun pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan suatu

perwujudan atas pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi di segi pengabdian

pada masyarakat. Dimana dengan diadakannya PKL ini Mahasiswa diharapkan

mampu melaksanakan amanah sesuai bidang pekerjaan yang di embannya. Disini

mahasiswa akan belajar untuk bertanggung jawab atas posisi dirinya di dunia

kerja. Sehingga ketika masuk dunia nyata, mahaiswa tersebut bisa bermanfaat

untuk dirinya dan masyarakat umum.

Dalam program PKL ini selain bertanggung jawab atas pekerjaan di

mitra, mahasiswa juga bertanggung jawab untuk melaporkan seluruh kegiatan

yang dilakukan selama PKL berlangsung. Terkait hel tersebut penulis disini perlu

menyampaikan permasalhan yang ditemukan selama masa PKL ini berlangsung.

Adapun permasalhan yang ditemukan oleh penulis ialah terkait dengan

pelaksanaan Permenakrtrans No. 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan

Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.

Bahwa dalam dunia kerja yang tidak kalah penting ialah masalah

upah, karena ini juga termasuk dalam unsur hubungan industrial. Masalah
upah ialah masalah sentral dalam hubungan industrial karena sebagian

besar perselisiahan terjadi bersumber pada masalah pengupahan. Bagi

perusahaan masalah pengupahan masuk pada koponen pembiayaan yang

perlu ditekan. Namun disisi pekerja, upah merupakan sumber pokok dalam

kehidupannya apalagi pekerja yang telah berkeluarga, sehingga justru

berharap bahwa upahnya akan naik. Disinilah kemudian muncul

Pemerintah dalam urusan privat dimana pemerintah tersebut bermaksud

untuk memberikan kebijakannya untuk keselarasan antara pekerja dan

pengusaha.

Pemerintah pada posisinya sebagai lembaga legislatif memberikan

beberapa kebijakannya terkait dengan hubungan industrial. Dalam posisi

ini pemerintah mengeluarkan UU No. 12 Tahun 2003 tentang Tenaga

Kerja. Permasalahan upah diatur dalam pasal 88 ayat (4) UU no. 13 Tahun

2003 yang menyebutkan bahwa pemerintah dalam menetapkan upah

minimum berdasarkan Kebutuhan Hidup Layah (KHL) dengan

memperhatikan produtivitas dan pertumbuhan Ekonomi. Maka sebagai

tindak lanjut atas amanat Undang-Undang tersebut maka keluarlah

permenakertrans No. 17 Tahun 2005 tentang Komponen dan Tahapan

Pelaksanaan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Yang kemudian setelah

melihat kebutuhan hidup masyarakat (pekerja) semakin bertambah dirubah

dengan permenakertrans No. 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan

Tahapan Pelaksanaan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.

Dalam Permenakertrans No. 13 Tahun 2012 tentang Komponen

dan Tahapan Pelaksanaan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak dijelaskan


terkait pelaksanaan survey KHL. Terdapat penjelasan terkait bagaimana

pelaksanaan survey yang baik menurut peraturan tersebut, namun pada

pelaksanaannya masih terdapat kekeliruan dan bahkan sampai pada

penyelewengan dalam pelaksanaan survey tersebut. Sehingga disini

penulis bertekad untuk menganalisis hal tersebut.

B. Rumusan masalah

Untuk memfokuskan pembahasan yang akan diuraikan. maka perlu penulis

tegaskan bahwa rumusan masalah pada laporan ini dibatasi hanya terkait dengan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan survey KHL yang ada di Jawa Tengah?

2. Bagaimanakah pelaksanaan survey KHL yang baik menurut

Permenakertrans No 13 Tahun 2012?

3. Bagaimana solusi untuk permasalahan pelaksanaan KHL yang

melanggar Permenakertrans No 13 Tahun 2012?

C. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan

Tujuan penulisan dalam laporan ini ialah untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan pedoman survey yang ada dalam Permenakertrans No 13

Tahun 2012 oleh TIM Survey. Mengetahui kendala yang ada dalam

pelaksanaan dal pelaporan serta untuk memberikan solusi dari

masalah yang dihadapi.

2. Manfaat
a. Secara teoritis

Pada skala ini, manfaat yang diperoleh ialah memberikan wawasan

baru akan khasanah ilmu hukum pada disiplin ilmu hubungan

industrial, lebih khusus lagi terkait dengan pengupahan dan proses

penetapan upah oleh pihak terkait.

b. Secara praktis

Manfaat untuk diri pribadi, mahasiswa, maupun kampus dalam

menghadapi tantangan di masa sekarang maupun di masa yang akan

datang serta memiliki tingkat keahlian, keterampilan dan etos kerja di

dalam dunia kerja, khususnya yang berkaitan dengan ilmu hukum.

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 24 Juli 2013 sampai dengan

tanggal 29 Agustus 2013. Bertempat di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Kependudukan Provinsi Jawa Tengah.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk menyusun laporan

Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Mahasiswa terjun langsung ke lapangan atau ke tempat Praktek Kerja

Lapangan, untuk mencari data-data yang ada di lapangan kemudian

setelah itu data-data tersebut dibandingkan dengan teori yang di dapat di

bangku perkuliahan.

2. Studi Pustaka

Metode ini dalam mencari data-data menggunakan perpustakaan-

perpustakaan yang ada di kampus ataupun di tempat PKL.


3. Wawancara

Metode wawancara dilakukan selama dilaksanakannya PKL ini dan juga

pada sesi tanya jawab antara pembimbing lapangan dengan mahasiwa.

Anda mungkin juga menyukai