Anda di halaman 1dari 3

Di suatu daerah,terdapat rencana pengadan alat fogging oleh pemerintah untuk memberantas DB,

daerah B terdiri dari 23 kecamatan, bupati dari daerah B tersebut mengajukan pengadaan alat
fogging kepada gubernur setempat.
Peran: 1. Bupati = Ovantri Suginori
2. dinkes = Melika Azzahra I
3. KPK 1 dan 2= Sanggita Ayu D dan Sixvita A M
4. tangan kanan bupati = Devi
5. BPK 1&2 = Khansa Ghina P J & Tangkis P R
7. sekretaris = Rizqi Yuliantika H

Di kabupaten Kayangan¸yaitu kabupaten yang dinobatkan sebagai kabupaten dengan peringkat


penyakit DB paling tinggi se-pulau Jawa. Maka dinas kesehatan mengajukan kerja sama dalam
program untuk memberantas nyamuk DB dengan cara vogging.
Pada suatu kesempatann, dinkes berkunjung ke kantor bupati untuk membahas soal
pemberantasan nyamuk DB.
Dinkes: selamat pagi,bu. Bagaimana kabarnya?. (sambil berjabat tangan)
Bupati: wah,,, halo ibu melika lama tak berjumpa, saya baik baik baik. Mari silahkan duduk.
Dinkes: oiya bu, terimakasih. (sambil ;beranjak untuk duduk) begini bu, kedatangan saya kemari
ingin membicarakan , sekaligus mau meminta kerjasama dengan ibu, tentang program
masyarakat sehat.
Bupati: oh iya iya, kebetuln saya juga tadi sudah mendengar sedikit dari sekeertaris saya. Jadi
bagaimana nih bu, menurut ibu sebagai dinas kesehatan, kira-kira metode apa yang cocok dan
efektiif untuk menurunkan ktingkat DB d daerah kita?
Dinkes: kalau melihat dari kasus kasus di daerah lain bu, biasaanya mereka mengadakan
pemberatasan nyamuk DB dengan cara vogging bu, cara itu mungkin bisa kita terapkan di daerah
kita juga bu. Karena menurut informasi yang saya dapatkan, vogging ini lebih efektif dan cepat
mumbuahkan hasil bu, dalam memberantas nyamuknya.
Bupati: ya, itu boleh buu boleh, saya si ngikut saja sama yang lebih tau tentang masalah ini ya bu
hehehe. Jadi ini rencananya mau bagaimana bu? kita mau menyewa alat voggng dari kabupatten
lain atau lebih baik kita beli sendiri bu?
Dinkes: ya si kalau menurut saya bu, lebih baik beli, berhubungan juga kita sebagai kabupaten
yang masyarakatnya sudah banyak yang terkena DB bu.
Setelah mendengar pendapat dari dinkes, bupati mulaii berpikir picik untuk menggunakan
sebagian dana program fogging untuk kampanye tahun depan, Karena ibu ovantri akan
mencalonkan diri sebagai bupati di periode berikutnya.
Bupati: hmm(berpura-pura sedang berfikir). Yap, betul bu kita anggarkan saja pakai dana
kabupaten. Toh ini untuk kepentingan kesehatan dikabupaten kita. Nanti dianggarkan untuk 23
alat fogging per kecamatan bagaimana menurut ibu?
Dinkes: kalau pendapat saya sebaiknya 1 alat fogging per 2 kecamatan saja bu. Mengingat masih
banyak masalah kesehatan yang lainnya bu. Itupun bisa digunakkan secara bergantian. Nanti
difokuskan ke kecamatan yang paling terjangkit DB.
Bupati: boleh boleh, pendapat ibu saya terima. Baik kalua begitu nanti kabupaten segera
mengajukan agar alat fogging segera turun. Ada hal lain yang ingin dibicarakan atau tidak ibu
melika?
Dinkes: oh sudah itu saja dulu yang sedang genting bu ovantri hehe. Ini sudah jelas, saya pamit
undur diri bu ovantri (sambil berjabat tangan akrab)
Bupati: ok baiklahh haha terimakasih atas informasinya
Dinkes beranjak pergi. Bupati kemudian mengutus seretarisnya untuk membuat proposal
pengajuan alat fogging untuk seluruh kecamatan
Bupati: (sedang menelepon sekretaris). Hallo mba rizqi, tolong keruangan saya sebentar.
Sekretaris: iya baik bu, saya segera kesitu.
(beberapa menit kemudian) permisi ibu ovantri, ada yang bisa saya bantu?
Bupati: begini mba rizqi, nanti tolong segera buatkan proposal pengajuan alat fogging sejumlah
23 untuk tiap kecamatan. Sekarang kabupaten kita menduduki peringkat tertinggi kasus DB.
Sekretaris: oh iya baik bu nanti saya akan segera buatkan pengajuannya supaya alat segera turun.
Kalua begitu saya permisi bu.
Bupati: iya monggoh monggoh tolong segera ya mba.
Setelah menugaskan sekretaris, bupati dengan akal liciknya segera bertemu untuk mengabari
tangan kanan perihal kerjasama liciknya itu.
Tangan kanan: (terkejut) oohh hai bu bupati! Bagaimana kabarnya? Ada apa gerangan kesini?
Bupati: hai bu devi, saya kabar baik. Oohohoho ini saya mau memberi tugas sekaligus kerjasama
dengan bu devi
Tangan kanan: wah siap, ini tugas dan kerjasama bagaimana maksudnya ya bu?
Bupati: ini sekarang kan sedang marak kasus DB, ditambah kapubaten kita peringkat tertinggi,
makannya akan diadakan pendistribusian alat fogging.
Tangan kanan: oh itu, jadi nanti saya yang membelanjaka kan bu? siap.
Bupati: iya betul. Nah disini saya mau ngajak kerjasama. Nanti saat bu devi membelanjakan
uangnya tolong dibelikan 12 alat saja. Urusan bukti bayar nanti ibu urus juga. Kalua mau 10%
saya bagi. Bagaimana? Tertarik?
Tangan kanan: (sejenak terdiam berfikir). Boleh saya sangat setuju. Urusan bukti pembayaran
gampang. Yang jadi masalahnya saya minta dalam proyek ini saya dijamin aman ya bu.
bagaimana? Ibu sanggup menjamin?
Bupati: ahh itu jangan khawatir, itu urusan saya selanjutnya.
Tangan kanan: ok saya pegang omongan ibu ya hehe. Beres nanti.
1 minggu kemudian pendistribusian alat vogging sudah dilakukan. Diakun info daerah kabupaten
sudah diupload pendistribusian dan kegiatan pengasapan dibeberapa kecamatan. Diakun
kabupaten kayangan tersebut tertulis caption “telah dilakukannya pengasapan nyamuk DBD
diseluruh kecamatan kabupaten kayangan dengan 1 alat fogging untuk satu kecamatan”. Hal itu
menimbulkan rasa bingung anatara Kecamatan dan Dinas Kesehatan, yang menjadikan mereka
berkomentar di akun sosial media Daerah Kabupaten Kayangan.
Dinas Kesehatan kabupaten berkomentar bahwa mereka hanya mengusulkan untuk 2 kecamatan
alat vogging. Sedangkan kecamatan berkomentar bahwa mereka tidak semua mendapatkan
pendistribusian alat vogging,bahakan meraka harus menunggu giliran untuk pelaksanaan
vogging. Komentar-komentar teresebut dibaca oleh Badan Pemeriksa Keungan (BPK)
Kabupaten yang menjadikan mereka merasa curiga dengan pengadaan alat vogging di daerah
Kabupaten Kayangan.
BPK 1 : Pak Tangkis coba liat komentar di sosial media kabupaten Kayangan ini! Saya merasa
curiga,kenapa seperti ada perbedaan yang terjadi di masyarakat dan yang di upload oleh
Kabupaten ya pak?
BPK 2 : iya terjadi perbedaan pendapat antara masyarakat dan upload dari kabupaten kayangan.
Apa sebaiknya kita selidiki dulu terkait masalah tersebut bu khansa?
BPK 1 : kita mulai dari
Kemudian pihak pemeriksa keuangan daerah sembari mengikuti komentar-komentar diakun info
daerah segera mengkroscek penggunaan anggaran dalam belanja alat fogging tersebut. Alhasil
ditemukan kejanggalan antara alat yang sampai dikecamatan dengan proposal yang diajukan.
Bukti-bukti segera dikumpulkan dan dilaporkan ke KPK terkait kasus fogging ini. KPK segera
melakukan penyelidikan. Terbongkar sang bupati dan tangan kanan yang melakukan tindak
pidana korupsi. The end wkwkwkwk intinya gtu nanti terserah mau gmna isi komentar dan lain-
lainnya, alurnya gtuuu pokoknyaaa.selamat mengerjakan mmmuuuacchhh.

Anda mungkin juga menyukai

  • Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum
    Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum
    Dokumen14 halaman
    Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Makalah Timbang Terima
    Makalah Timbang Terima
    Dokumen13 halaman
    Makalah Timbang Terima
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • SOP Suction DGN Mayo
    SOP Suction DGN Mayo
    Dokumen4 halaman
    SOP Suction DGN Mayo
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Terapi Modalitas
    Terapi Modalitas
    Dokumen17 halaman
    Terapi Modalitas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • LP
    LP
    Dokumen8 halaman
    LP
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Q
    Q
    Dokumen6 halaman
    Q
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Iva
    Sap Iva
    Dokumen6 halaman
    Sap Iva
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Dokumen17 halaman
    Sap Terapi Orientasi Aktifitas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen2 halaman
    Tugas
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen22 halaman
    Bab 1
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Belum ada peringkat