Anda di halaman 1dari 17

FISIKA TEKNIK

GERAKAN DALAM DUA DAN TIGA DIMENSI

Dosen Pengampu : Rahayu Kusumaningrum.,ST.,MT.,M.Sc

Disusun Oleh : Rahmi Aulia (135060101111001)


Devina Nadia (135060101111002)
Linda Andita P (135060101111003)
Luki Yanuar (135060101111005)

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG - 2013

1|Page
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data pada makalah ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan makalah yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan
kemampuan.

Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan
juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki makalah kami di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dan
makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Dengan menyelesaikan
makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil.

Cirebon, Oktober 2013

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................................. 4
B. Pembatasan Masalah ................................................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1. Vektor Perpindahan dan Penjumlahan Vektor ..................................................................... 5
A. Secara Grafis ........................................................................................................................... 5
B. Secara Analitis ......................................................................................................................... 5
2.2. Penjumlahan Vektor Berdasarkan Komponen ...................................................................... 7
2.3. Vektor Satuan dan Perkalian Vektor dengan Skalar ............................................................. 7
2.4. Vektor Kecepatan ................................................................................................................... 8
a. Kecepatan Rata-rata............................................................................................................... 8
b. Kecepatan Sesaat ................................................................................................................... 8
2.5. Vektor Percepatan.................................................................................................................. 9
A. Percepatan Rata-rata ............................................................................................................. 9
B. Percepatan Sesaat .................................................................................................................. 9
2.6. Gerak Parabola ..................................................................................................................... 10
A. Kecepatan ............................................................................................................................. 10
B. Jarak Tempuh ........................................................................................................................ 10
C. Ketinggian Maksimal (hmaks) dan Jarak Tempuh Maksimal (xmaks)................................... 11
2.7. Gerak Melingkar ................................................................................................................... 11
A. Koordinat Polar ..................................................................................................................... 12
B. Kecepatan ............................................................................................................................. 12
C. Percepatan Sentripetal ......................................................................................................... 13
D. Dinamika Gerak Melingkar.................................................................................................... 13
E. Conical Pendium ................................................................................................................... 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17

3|Page
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Gambaran mengenai gerakan benda merupakan bagian yang penting


dalam penggambaran alam semesta secara fisis. Masalah ini merupakan
pengembangan sains dari Aristoteles hingga Galileo. Hukum tentang
bagaimana benda-benda jatuh dikembang kan jauh sebelum Newton
menjelaskan mengapa benda-benda jatuh. Salah satu teka-teki ilmiah
pada masa awal mempersoalkan gerakan matahari melintasi langit dan
gerakan musiman planet dan bintang. Keberhasilan luar biasa mekanika
newton adalah penemuan bahwa gerakan bumi dan planet-planet lain
mengelilingi matahari dapat dijelaskan lewat gaya tarik antara matahari
dan planet-planet itu.

B. Pembatasan Masalah

Dalam bab ini dan bab selanjutnya, kita akan mempelajari mengenai
penggambaran gerakan (kinematika) tanpa mempedulikan penyebabnya.
Kita akan membatasi pembahasan dalam bab ini pada gerakan dua dan
tiga dimensi.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana cara meneliti sifat-sifat vector secara umum dan sifat-sifat


perpindahan, kecepatan, dan percepatan khusus?

4|Page
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Vektor Perpindahan dan Penjumlahan Vektor


A. Secara Grafis

1. Metode Poligon (Sudut Banyak)


Penggabungan vektor secara poligon dilakukan dengan cara menggambar
vektor-vektor yang digabungkan tersebut secara berurutan (diteruskan).
Kemudian Vektor resultannya (R) digambar dengan menghubungkan titik
awal sampai akhir

2. Metode Jajargenjang
Penggabungan vektor secara jajaran genjang dibuat dengan cara menggambar
vektor-vektor yang akan digabungkan dari titik awal yang sama, kemudian
buatlah garis sejajar vektor tadi (garis putus-putus) dari kedua ujung vektor
yang digabungkan sehingga diperoleh titik potongnya. Terakhir gambarlah
Vektor Resultannya dengan menghubungkan titik awal ke titik potong.

B. Secara Analitis

1. Arahnya sama
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan menjumlahkan besar
dari kedua vektor yang digabungkan.
R = V1 + V2

2. Arahnya berlawanan

5|Page
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan mengurangkan besar dari
kedua vektor yang digabungkan (dihitung selisihnya).
R = V1 - V2

3. Arahnya mengapit sudut


Resultan dari vektor yang arahnya tidak sama dan tidak berlawanan atau arahnya
saling mengapit sudut dihitung dengan menggunakan rumus sbb :

Contoh Soal 1.1


Vektor Fa dan Fb berturut-turut 30 N dan 50 N.
Berapa resultan kedua vektor tersebut jika
a. kedua vektor searah !
b. kedua vektor berlawanan arah !
c. kedua vektor saling mengapit sudut 60° !

Diketahui : Fa = 30 N
Fb = 50 N
Ditanyakan : a) R = ................. ? (searah)
b) R = ................. ? (berlawanan arah)
c) R = ................. ? α = 60°
Jawab :
a) R = Fa + Fb b) R = Fa - Fb
R = 30 + 50 R = 30 - 50
R = 80 N R = - 20 N
(tanda – menyatakan arah R sama dengan Fb)

Contoh soal 1.2


Vektor V = 400 N dengan arah 30° terhadap arah horizontal. Tentukan
komponen vektor diatas pada sumbu X dan sumbu Y !
Diketahui : V = 400 N
Ditanyakan : Vx = .................. ?
Vy = ................. ?

Jawab
Vx = V Cos α Vy = V Sin α
Vx = 400 Cos 30° Vy = 400 Sin 30°
Vx = 400 0,87 Vy = 400 0,5
Vx = 348 N Vy = 200 N

6|Page
2.2. Penjumlahan Vektor Berdasarkan Komponen
Perhatikan vektor P pada gambar dibawah !
Arah vektor P adalah ke kanan atas, vektor ini dapat diuraikan menjadi
dua komponen yaitu (Px) ke kanan dan (Py) ke atas seperti pada
gambar.

Contoh soal 2.1


Sebuah vektor P mempunyai besar 200 satuan dengan arah membentuk
sudut 30 ˚ dengan sumbu X positif. Berapakah besar komponen vektor
diatas pada sumbu X dan pada sumbu Y ?
Diketahui : P = 200 satauan
α = 30˚
Ditanya : Px ..... ?
Py ..... ?

a. Px = P Cos α b. Py = P Sin α
Px = 200 Cos 30˚ Py = 200 Sin 30˚
Px = 200 . 0,5√3 Py = 200 . 0,5
Px = 100 √3 satuan Py = 100 satuan

C=A+B
Cx = Ax + Bx
Cy = Ay + By

2.3. Vektor Satuan dan Perkalian Vektor dengan Skalar

7|Page
Vektor dapat dituliskan dalam vektor-vektor satuan. Sebuah vector
satuan mempunyai magnitudo/ukuran yang besarnya sama dengan satu
(1). Vektor satuan dalam sistem koordinat kartesius dinyatakan dengan
i, j dan k yang saling tegaklurus.

Titik A = (2,3,4) = 2i+ 3j +4k

Titik B = (-1,0,9) = -i+9k

Perkalian Vektor
•Perkalian titik
A.B = AB cos q
A.B = AxBx + AyBy + AzBz
•Perkalian Silang
C=AxB
C = AB sin q
Cx = AyBz – AzBy
Cy = AzBx – AxBz
Cz = AxBy – AyBz

2.4. Vektor Kecepatan


a. Kecepatan Rata-rata

Berdasarkan grafik disamping dapat dituliskan


perpindahan posisi benda adalah sebagai
berikut :

Berdasarkan definisi matematis kecepatan,


dapat dituliskan

b. Kecepatan Sesaat

8|Page
Kecepatan sesaat suatu benda dapat diketahui dengan cara
menghitung kecepatan benda tersebut untuk selang waktu yang sangat
singkat atau ∆t mendekati nol. Penulisaannya secara matematis
adalah sebagai berikut

2.5. Vektor Percepatan


A. Percepatan Rata-rata
grafik kecepatan terhadap waktu pada
gambar tersebut menyatakan gerak benda
yang berpindah dengan kecepatan tertentu
setiap saatnya. Apabila pada saat t
kecepatan benda adalah v dan pada saat
t+∆t kecepatannya v+∆v, percepatan rata-
rata benda tersebut dinyatakan sebagai
berikut.

B. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat merupakan kecepatan rata-rata untuk selang
waktu ∆t yang sangat kecil atau mendekati nol. Secara matematis,
persamaannya dituliskan sebagai berikut.

9|Page
2.6. Gerak Parabola
Gerak peluru atau parabola pada dasarnya merupakan perpaduan antara
gerak horizontal (searah dengan sumbu x) dengan vertikal (searah sumbu
y). Pada gerak horizontal bersifat GLB (Gerak Lurus Beraturan) karena
gesekan udara diabaikan. Sedangkan pada gerak vertikal bersifat GLBB
(Gerak Lurus Berubah Beraturan) karena pengaruh percepatan grafitasi
bumi (g).

A. Kecepatan
Gerak parabola merupakan perpaduan antara dua gerak maka masing-masing
elemen gerak kita cari secara terpisah. Rumusnya sebagai berikut :
Vx = V0 cos α
Vy = V0 sin α – g . t
V = √𝑉𝑥 + 𝑉𝑦
disaat peluru mencapai titik tertinggi maka vy = 0 maka v = vx .

B. Jarak Tempuh
Jarak tempuh Peluru juga terdiri atas dua jenis yakni ketinggian peluru (y) dan jarak
horizontal/mendatar peluru (x). adapun rumus jarak tempuh sebagai berikut :

10 | P a g e
C. Ketinggian Maksimal (hmaks) dan Jarak Tempuh Maksimal (xmaks)
Rumus ketinggian maksimum adalah:

dan waktu saat ketinggian maksimum terjadi :

bila diketahui ketinggian maksimumnya juga dapat dicari waktunya


dengan rumus:

demikian pula bila waktu saat ketinggian maksimum diketahui maka


ketinggian maksimumnya dapat dicari dengan rumus :

2.7. Gerak Melingkar


Gerak melingkar adalah gerak pada bidang dengan lintasan berupa
lingkaran. Posisi benda dari gerak pada bidang dapat dinyatakan dalam
bentuk vektor :

r(t) = r [cos( ωt + θo)i + sin(ωt + θo)j]

r(t) = r r

Konstanta ω menyatakan kecepatan sudut, θo menyatakan sudut awal,


dan r menyatakan vektor satuan dari r(t) . r menyatakan jari-jari lintasan
yang besarnya konstan. Pada saat = 0, berlaku

11 | P a g e
A. Koordinat Polar

Berlaku : xo = r cos θo ,yo = r sin θo Dengan (x o, y o) adalah posisi awal. Arah


putaran berlawanan arah jarum jam. Untuk memudahkan perhitungan dalam
mencari persamaan gerak rotasi, suatu posisi dapat dinyatakan dalam koordinat
polar. Berbeda dengan koordinat Kartesius, posisi dari suatu titik dinyatakan
oleh jarak dari titik tersebut dengan titik pusat dan sudut yang dibentuk dengan
sumbu x positif.

Vektor posisi dalam koordinat polar dinyatakan dalam : r(t) = r(t) ar Dengan r(t)
menyatakan jarak titik pusat ke titik posisi sebagai fungsi waktu dan vektor
satuan rr menyatakan arah dari vektor r(t) yang arahnya berubah terhadap
waktu. Untuk gerak melingkar, jarak r(t) besarnya konstan yang dinyatakan
sebagai jari-jari lintasan r.

B. Kecepatan

12 | P a g e
C. Percepatan Sentripetal
Gerakan melingkar adalah biasa dalam alam dan dalam pengalaman kita sehari -
hari. Bumi berputar mengelilingi matahari dalam orbit yang mendekati
melingkar demikian juga bulan mengelilingi bumi. Dalam subbab ini, kita
perhatikan sebuah partikel yang bergerak dalam sebuah lingkaran dengan
kelajuan konstan
Newton adalah orang pertama yang mengakui akan pentingnya gerak melingkar.
Ia menunjukan bahwa jika sebuah partikel bergerak dengan kelajuan kostan v
dalam lingkaran berjari-jari r, partikel tersebut mempunyai percepatan yang
besarnya v2/r dan berarah ke pusat lingkaran tersebut
percepatan ini dinamakan percepatan sentripetal
Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan sentripetal diakibatkan oleh
gaya

F menyatakan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang membuat benda


mengikuti lintasan melingkar

• Gaya gesek (belokan miring dan rata)


• Tegangan pada tali
• Gaya Gravitasi, Gaya elektrostatik

D. Dinamika Gerak Melingkar


Jika suatu benda bergerak dengan laju konstan v sepanjang lingkaran berjari-jari
R, maka benda mengalami percepatan sentripetal (arah ke pusat lingkaran).

13 | P a g e
Mengapa Jalan Yang Membelok, Permukaannya dibuat sedikit miring ke
dalam ?

14 | P a g e
E. Conical Pendium

Ilustrasi. Siapakah yang berfungsi sebagai gaya sentripetal?

15 | P a g e
BAB III PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.

16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://cepitem.blogspot.com/2010/11/vektor.html
http://aidil-likely.blogspot.com/2012/09/vektor-dan-skalar-skalar-simbol.html
http://mirza.staff.ugm.ac.id/fisdas/note1.pdf
http://blog.uad.ac.id/wennypane/files/2011/12/Gerak-Melingkar-Beraturan.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/198105032008012-
IRMA_RAHMA_SUWARMA/DINAMIKA_GERAK_MELINGKAR_BERATURA
N_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/persamaan-gerak-benda-dua-dimensi-
parabola-melingkar-vektor-kecepatan.html
Tripler,Paul A. Fisika untuk Sains dan Teknik. Terjemahan oleh Lea
Prasetio.,Rahmad W. Adi. 1998.Jakarta:Erlangga.

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai