Anda di halaman 1dari 4

KULIT dan TURUNANNYA.

Kulit terdiri atas epidermis, dermis dan subkutan (Gambar 1). Fungsi spesifik kulit dibagi
menjadi sejumlah kategori umum, yaitu :
1. Protektif. Kulit menyediakan sawar fisis terhadap rangsang termal dan mekanis seperti
gaya gesek dan kebanyakan pathogen potensial dan materi lain. Mikroorganisme yang
mempenetrasi kulit memberi peringatan limfosit dan sel penyaji-antigen di kulit dan
respon imun meningkat. Pigmen melanin gelap di epidermis melindungi sel dari radiasi
ultraviolet. Kulit juga merupakan sawar permeable terhadap kehilangan atau ambilan air
yang berlebihan, yang memungkinkan sejumlah obat lipofilik seperti hormone steroid.
2. Sensorik. Banyak tipe reseptor sensorik memungkinkan kulit memantau lingkungan dan
berbagai mekanoreseptor dengan lokasi spesifik di kulit penting untuk interaksi tubuh
dengan objek fisis.
3. Termoregulatorik. Temperature tubuh yang konstan normalnya lebih mudah
dipertahankan berkat komponen insulator kulit (misalnya lapisan lemak dan rambut di
kepala) dan mekanismenya untuk mempercepat pengeluaran panas (produksi keringat
dan mikrovaskular superfisial yang padat).
4. Metabolik. Sel kulit menyintesis vitamin D yang diperlukan pada metabolisme kalsium
dan pembentukan tulang secara tepat melalui kerja sinar UV setempat pada precursor
vitamin ini. Kelebihan elektrolit dapat dihilangkan melalui keringat dan lapisan subkutan
menyimpan sejumlah energi dalam bentuk lemak.
5. Sinyal seksual. Banyak gambaran kulit seperti pigmentasi rambut, adalah indicator
visual kesehatan yang terlibat dalam ketertarikan antara jenis kelamin pada semua spesies
vertebra termasuk manusia.

(gambar 1, bagian kulit)


A. Kulit Tebal
EPIDERMIS
Merupakan bagian permukaan kulit dan dibawahnya terdapat lapisan dermis yang
merupakan penyokong bagi lapisan epidermis. Epidermis, merupakan jaringan avascular,
sedangkan dermis banyak mengandung pembuluh darah.
Lapisan – lapisan kulit terdiri atas:
Stratum germinativum epidermis. Lapisan ini disebut juga stratum basal.
Lapisan ini terdiri atas selapis sel kuboid atau silindris yang tersusun berderet di atas
membrane basal, kadang dapat dijumpai sel bermitosis.
Stratum spinosum epidermis. Lapisan ini agak tebal, selnya bertaju (spina), dan
karena itu disebut juga lapisan taju epidermis. Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel
yang besar berbentuk polygonal dengan inti lonjong dan sitoplasma kebiru-biruan.
Gabungan antara lapisan basal dan lapisan taju ini disebut juga stratum malphigi
epidermis.
Stratum granulosum epidermis. Lapisan ini disebut juga lapis berbutir
epidermis yang terdiri atas 3-5 lapis sel gepeng. Didalam sitoplasmanya terdapat butir-
butir keratohialin yang berwana biru hitam. Inti sel kadang masih tampak jelas, tetapi
pada lapisan yang lebih kea rah permukaan , inti tampak pucat dan tertimbun butiran
granula,
Stratum lusidium epidermis. Lapisan ini disebut juga lapisan bening epidermis..
Pada lapisan ini juga bentuk sel sudah tidak jelas. Selnya sudah tak berinti lagi, tampak
menyatu, homogen, dan membentuk garis merah terang bergelombang diatas lapisan
berbutir. Kadang lapisan ini tidak terlihat jelas sehingga hanya terdapat lapis tanduk
(stratum korneum) diatas lapis berbutir.
Stratum korneum epidermis. Lapisan ini disebut juga lapis tanduk epidermis
yang terlihat sebagai lapisan merah homogen. Sering lapisan ini terlihat bergaris-garis
sejajar permukaan kulit. Pada permukaannya, lapisan ini terlihat terkelupas dan fidebut
stratum disjungtum atau lapis kelupas karna sel-sel disini sealu mengelupas (tidak terlihat
terlalu jelas).

(Gambar 2, lapisan epidermis)


DERMIS
Lapisan ini berada dibawah lapisan epidermis dan berupa jaringan ikat agak
padat. Lapisan ini terdiri atas dua lapisan, yaitu:
Stratum papilar dermis. Disebut demikian karna lapisan ini membentuk papil-
papil yang menonjol kedalam epidermis. Jaringan ikat yang membentuk lapisan ini lebih
banyak mengandung unsur sel daripada unsur sel daripada unsur serat sehingga tampak
lebih longgar. Sebagian papil mengandung pembuluh darah dan disebut papil vascular,
sedangkan bagian lainnya mengandung badan akhir saraf dan disebut papil saraf.
Lapisan reticular dermis. Lapisan ini cukup padat, zat antarsel atau unsur
seratnya lebih menonjol. Serat-serat kolagen kasar tersusun silang menyilang seperti jala.
Diantaranya terdapat juga serat elastin.

(Gambar 3, lapisan pada dermis)

SUBKUTAN
Jaringan ini merupakan jaringan ikat longgar yang mempunyai banyak jaringan
lemak. Dapat pula ditemukan badan Vater-Pacini. Jaringan bawah kulit ini bukan bagian
dari kulit. Antara dermis dan hypodermis tidak terdapat batas yang tegas.
B. Kulit Tipis
Pada dasarnya lapisan kulit tipis sama dengan lapisan kulit tebal, hanya beberapa
lapisan tampak tidak lengkap seperti lapisan berbutir hanya terlihat sebagai lapisan tipis, 1-2 lapis
sel saja, dan itupun kadang tidak utuh. Lapisan bening bahkan hamper tidak pernah terlihat.
Lapisan yang lain masih tetap ada walaupun lebih tipis.

C. Rambut
Rambut merupakan turunan kulit yang secara embriologis. Berkembang dari
epitel permukaan (epidermis). Rambut memikil tiga lapisan kulit, yaitu :
Medulla rambut. Merupakan bagian rambut yang terletak paling tengah,
biasanya terlihat lebih terang daripada bagian yang lain. Sel-selnya berbentuk poligonal
tersusun longgar satu sama lain. Di dalam sitoplasmanya dapat terlihat sedikit pigment
melanin.
Korteks rambut. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal. Struktur sel
didalam lapisan ini tidak jelas karna tertutup pigmen melanin.
Kurtikula rambut. Lapisan ini kadang dapat terlihat jelas. Sel-sel yang
menyusunnya sangat pipih, saling berselip dengan sel kurtikula sarung akar rambut
sehingga sulit dibedakan satu sama lain.

(Gambar 4, Lapisan Rambut)

Anda mungkin juga menyukai