Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KELOMPOK 2C/KP/IV

MAKALAH TUTORIAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


SKENARIO 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2019
PENYUSUN

1. Lailatul Qodriyah 04174559 Ketua


2. Fika Nuri fathul J 04174555 Sekertaris
3. Indri Heryanti 04174556 Anggota
4. Irmalianti 04174557 Anggota
5. Kinasih Nurfadila 04174558 Anggota
6. Luzatul Azain 04174560 Anggota
7. Mar’aturrohmah 04174561 Anggota
8. Marlita dyah p. 04174562 Anggota
BAB I
PENDAHULUAN
a. Penulisan Kasus
CKD (Chronic Kidney Disease)
Seorang laki-laki berusia 25 tahun sedang manjalani terapi hemodialisa,
Klien mengeluh cemas dengan penusukan fistula,pasien 2 bulan ini di diagnose gagal ginjal kronis.
Hasil pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg,nadi 98x/ menit,respirasi 22x/menit, suhu,37° C.
b. Daftar kata sulit
1. Fistula
2. CKD
3. Terapi HD
4. Kronis
c. Daftar Pertanyaan
1. Apa hubungannya gagal ginjal dengan tekanan darah yang tinggi?
2. Apa hubungannya pernyakit gagal kronik dengan fistula?
3. Apa kah umur mempengaruhi ckd?
4. Apa bahaya dari gagal ginjal kronik jika dibiarkan?
5. Mengapa pasien merasa cemas dengang penusukan fistula? apa ada efek
sampingnya?
6. Adakah terapi lain kecuali hemodialisa?
7. Apakah ada komplikasai dari ckd?
8. Apa penyebabnya dari ckd?
BAB II HASIL

a. Klarifikasi istilah
1. Fistula
Penusukan untuk pengeluaran darah atau koneksi darah
Untuk pembesaran darah/mempelancar darah
Penekanan pembuludarah untuk pelebaran pembulu darah
2. CKD
Gangguan fungsi ginjal,atau berpengaruh pada metabolisme tubuh
Istilah medis internasional,pernyakit ginjal kronis/GGK, atau tdk normalnya
ginjal
Adanya penurunan fungsi gingal /penurunan fungsi glomerulonepritis
3. Terapi HD
Teknologi tinggi untuk melakukan penyaringan sebagai pengganti ginjal yg
rusak,dlm menyaring racun.
Pencucian darah.yg berlebih / limbah.dan menjaga kalium dan natrium.
4. Kronis
Suatu pernyakit yg diderita secara secara perlahan,
Tidak ada penyembuhan atau semakin lama akan memburuk,tahap menahun

b. Jawaban pertanyaan
 Pertanyaan dari kasus

1. Apa hubungannya gagal ginjal dengan tekanan darah yang tinggi?

Jawaban : Darah mengalami gangguan atau limbah racun,sehingga jantung


tidak normal,dan menyebabkan darah naik,bisa jadi terjadi akibatan
penurunan gagal ginjal,atau kecemasan yg berlebihan.akibat strs yg akan
mengakibatkan kerja ektra jantung sehingga terjadinya hipertensi.

2. Apa hubungannya pernyakit gagal kronik dengan fistula?


Jawaban : Alat untuk membantu hubungan pelancaran pembuludarah,
pencucian darah,dan adanya jaring yang bisa mempelancar/pelebaran
pembulu darah.

3. Apa kah umur mempengaruhi Ckd?


Jawaban : Umur tidak mempengaruhi,tetapi factor usia bisa akan
menyebabkan penurunan fungsi tubuh,tergantung gejala.tergantung
dengan pola hidup sehat,dan juga dari keturunan serta penyebabnya. umur
tetap akan adanya pengaruh dari tubuh,jadi semuannya saling
berhubungan,
Bisa jadi penahan bak yg akan membuat ganguan ginjal.

4. Apa bahaya gagal ginjal jika dibiarkan?


Jawaban : Mempengaruhi aktivitas,dan irama jantung,tekanan darah
tinggi,dan menyebabkan kematian, bisa juga mempengaruhi
pernafasan,dalam suatu aktivitasnya,dan ada juga yang
Mempengaruhi ckd,dan mempengaruhi kenyamanan,
Bisa juga terjadinya penumpukan urin yang akan menjadi komplikasi
Dan akan mengakibatkan batu ginjal,

5. Mengapa pasien merasa cemas dg penusukan fistula apa ada efek


sampingnya?
Jawaban : Karna tingkat pengetahuan pasien yang kurang,ada juga
Efeksampingnya yang akan menyebakan pembengkakan,dilengan dg
penusukan fistula,sehingga pasien akan merasakan cemas yang berlebihan
yang akan memicu laju kerja jantung meningkat’.

6. Adakah terapi lain kecuali hemodialisa?


Jawaban : Denga obat-obatanan dan diet protein serta memperbanyak
karbonhidrat dan tranfusi darah serta transplantasi organ ginjal,

7. Apakah ada ada komplikasai dari ckd?


Jawaban : Hipertemi meningkatnnya kadar darah,anemia tidak bisa
memproses darah karena tubuh tidak bisa memproses darah dan jantung
yang tidak dapat menerima darah dengan cukup,hipertensi adanya tekanan
dlm darah atau cemas,Dm adanya gagal gijal atau penumpukan gula darah
dalam ginjal.glomerulonefritis(peradangan)pada bagian ginjal yang
disebabkan dengan adanya penyaringan yang tidak sempurna dan akan
mengakibatkan adanya penurunan fungsi ginjal.

8. Apa penyebabnya dari ckd?


Jawaban : Infeksi pyelonephritis kronis/ infeski yang terjadi pd ginjal
pembentukan jaringan perut.penyebabnya itu karna menahan buang air
kecil.adanya peradangan glomerulonephritis
 Pertanyaan LO
1. IRK
jawaban:
QS. Al-kahf :16
yang artinya :
“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain Alloh, maka carilah tempat berlindung digua itu, niscaya tuhanmu
akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan
sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu.”

QS. Al-isro: 82
yang artinya:
“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman sedangkan bagi orang dzalim Al-Qur’an
itu hanya akan menambah kerugian”

2. Definisi ckd
Jawaban :

a) CKD yaitu gangguan fungsi ginjal yang progesif dan irreversible


b) Ckd yaitu gannguan pada ginjal yang menurunnya metabolisme tubuh
c) Yaitu kerusakan ginjal sedikitnya 3 bulan atau tanpa penurunan
glomerulus
d) GFR < 60 ml/menit

3. Macam macam terapi CKD


a) Hemodialisis yaitu pencucian darah melalui tabung dialysis, tabungnya
sebagai pengganti ginjal. Melalui pembuluh darah untuk
menyeterilkan darah
b) Dialysis peritoneal menggunakan lapisan perut dengan cairan dialysis
sebagai filter
c) Transplantasi ginjal yaitu mengganti ginjal dengan ginjal pendonor,
pasien harus meminum obat dalam jangka panjang untuk mengutangi
resiko penolakan dari organ pencangkokan

4. Etiologi
a) Innfeksi kronik yang membuat pendarahan di ginjal
b) Peradangan
c) Diabetes jika gula darah terlalu tinggi bisa merusak penyaringan pada
ginjal
d) Hipertensi
e) Kemunculan darah dalam urin
f) Obstruksi akibat batu ginjal
g) Obstruksi pembuluh darah
h) Hipovolemik kekurangan cairan dilambung
i) Mengonsumsi minuman berenergi secara rutin
5. Komplikasi
a) Gagal jantung akibat kenja jantung berlebihan
b) Malnutrisi karena aneroksia, mual dan muntah
c) Hiperkalemia kenaikan kadar kalium dalam darah menimbulkan
kejang
d) Pericarditis akibat produk sampah uremic dan dialysis yang tidak
adekuat
6. Ebn
a) Peningkatan kualitas hidup pada penderita GGK yang menjalani terapi
hemodialisa melalui psikologikal intervention di medan tahun 2016
Menggunakan metode relaksasi, spiritual dan dzikir
Mengalami kualitas hidup kurang lebih 2,8 persen
Yang sudah mengalami GGK mengalami peningkatan keberhasilan 0,2
persen
b) Hubungan anemia dengan GGK di RS jamil 2010
Semakin rendah laju gromerulus semakin rendah juga haemoglobin
pasien GGK
c) Gambaran klinis pasien GGK yang menjalani hemodialisisdi RS jamil
padang, lebih dari separuh pasien GGK yang menjalani HD berumur
40 tahun dan jenis kelaminnya laki laki dengan gejala lemah letih, lesu

7. Perencanaan(care plaining)
a) Auskultasi bunyi jantung dan paruh, beratnya skala 0-10, kaji tingkat
respon aktivitas
b) Perawat harus memonitoring output dan input cairan, mengkaji turgor
kulit, membrane mukosa, suhu, nadinya, jika sudah dikaji perawat
melakukan program untuk dialsisis
c) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi, lakukan terapi
dada,timbang BB klien , memberikan edukasi ttg kebutuhan nutrisi,
ajarkan pasien membuat cacatan makanan harian,
d) Pemberian obat obatan, cuci darah, transplantasi ginjal
e) Kaji ststus cairan,batasi masukan cairan, pertahankan tekniksteril
selama kontak dengan akses pasien
8. Pemeriksaan Penunjang
a) Lab darah, yaitu periksa hb,
b) RFT yaitu memeriksa reatinin
c) Koagulasi ppk
d) BGA
e) Radiologi untuk menilai derajat komplikasi ginjal
f) Foto polos abdomen adakah batu pada ginjal
g) USG ginjal
h) Pielogram
i) EKG
j) Artiogram ginjal
k) Biopsy ginjal yaitu untuk menentukan sel jaringan
l) Ultrasonoginjal untuk melihat ukuran ginjal dan melihat adanya
obstruksi pada saluran perkemihan

9. PHATWAY
Hipertensi

Volume darah meningkat

Gangguan fungsi ginjal

Ureum naik

Anoreksia, mual, muntah

Diagnose: penurunan nutrisi kurang daari kebutuhan tubuh


\\
BAB III
BAGAN/SKEMA/KONSEP SOLUSI/DAFTAR PUSTAKA
LO KMB II

Kasus 2 Askep pada pasien dengan CKD (Chronic Kidney Disease)

5. IRK
Rasulullah saw bersabda: “Setiap penyakit pasti ada obatnya, apabila penyakit itu telah
bertemu dengan obatnya, maka penyakit itu akan sembuh atas izin Allah, Tuhan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Agung” (HR. Muslim).

6. Definisi CKD
Chronic kidney disease (CKD) adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi ginjal
yang berlangsung ≥ 3 bulan, dengan atau tanpa disertai penurunan glomerular filtration
rate (GFR). Selain itu, CKD dapat pula didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana GFR
< 60 mL/menit/1,73 m2 selama ≥ 3 bulan dengan atau tanpa disertai kerusakan ginjal
(National Kidney Foundation, 2002).
Gagal ginjal kronis (bahasa Inggris: chronic kidney disease, CKD) adalah proses
kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan.[1] CKD dapat
menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau
di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu
ginjal juga dapat menjadi indikasi CKD pada penderita kelainan bawaan
seperti hiperoksaluria dan sistinuria.[2]
7. Pathway CKD
CKD awalnya tanpa gejala spesifik dan hanya dapat dideteksi sebagai peningkatan dalam
serum kreatinin atau protein dalam urin. Sebagai [ginjal []] fungsi menurun:

1) Tanda atau gejala umum awal adalah gatal-gatal secara terus-menerus di bagian tubuh atau
badan (bervariasi).
2) Tidak nafsu makan.
3) Pembengkakan cairan di bagian kulit, contohnya di bagian kulit kaki, betis, dan area yang
tidak biasanya.
4) Hemoglobin menurun drastis pada kisaran 6-9, ditandai dengan lemas dan tidak kuat untuk
berjalan kaki dalam waktu yang lama, gejala ini merupakan tanda awal sebelum ke arah yg
lebih kritis.
5) Karena Hemoglobin menurun, aktivitas normal biasanya terasa lebih berat dari biasanya.
6) Sulit buang air kecil, jika volume atau kuantitas buang air kecil menurun, perlu diwaspadai.
7) Tekanan darah meningkat karena kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif yang
diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system). Ini meningkatkan risiko
seseorang untuk mengalami hipertensi dan / atau gagal jantung.
8) Urea terakumulasi, yang dapat menyebabkan azotemia dan akhirnya uremia (gejala mulai
dari kelesuan ke perikarditis dan ensefalopati). Urea diekskresikan oleh keringat dan
mengkristal pada kulit ("frost uremic").
9) Kalium terakumulasi dalam darah (dikenal sebagai hiperkalemia dengan berbagai gejala
termasuk malaise dan berpotensi fatal aritmia jantung s)
10) Erythropoietin sintesis menurun (berpotensi menyebabkan anemia, yang
menyebabkan kelelahan)
11) overload volume yang Fluida - gejala dapat berkisar dari ringan edema untuk mengancam
kehidupan edema paru
12) Hyperphosphatemia - karena ekskresi fosfat berkurang, terkait dengan hipokalsemia (karena
1,25 hidroksivitamin D 3 ]] defisiensi), yang karena stimulasi faktor pertumbuhan fibroblast -
23-
a. Belakangan ini berkembang menjadi hiperparatiroidisme sekunder, osteodistrofi
ginjal dan kalsifikasi vaskular yang berfungsi juga mengganggu jantung.
13) Metabolik asidosis, karena akumulasi sulfat, fosfat, asam urat dll ini dapat menyebabkan
aktivitas enzim diubah oleh kelebihan asam yang bekerja pada enzim dan eksitabilitas juga
meningkat membran jantung dan saraf dengan promosi [hiperkalemia []] karena kelebihan
asam (asidemia) [4]

Kerusakan ginjal dapat dideteksi secara langsung maupun tidak langsung. Bukti langsung
kerusakan ginjal dapat ditemukan pada pencitraan atau pemeriksaan histopatologi biopsi
ginjal. Pencitraan meliputi ultrasonografi, computed tomography (CT), magnetic
resonance imaging (MRI), dan isotope scanning dapat 13 mendeteksi beberapa kelainan
struktural pada ginjal. Histopatologi biopsi renal sangat berguna untuk menentukan
penyakit glomerular yang mendasari (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008).
Bukti tidak langsung pada kerusakan ginjal dapat disimpulkan dari urinalisis. Inflamasi
atau abnormalitas fungsi glomerulus menyebabkan kebocoran sel darah merah atau
protein. Hal ini dideteksi dengan adanya hematuria atau proteinuria (Scottish
Intercollegiate Guidelines Network, 2008). Penurunan fungsi ginjal ditandai dengan
peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum. Penurunan GFR dapat dihitung dengan
mempergunakan rumus Cockcroft-Gault (Suwitra, 2009). Penggunaan rumus ini
dibedakan berdasarkan jenis kelamin (Willems et al., 2013 Cystatin C merupakan protein
berat molekul rendah (13kD) yang disintesis oleh semua sel berinti dan ditemukan
diberbagai cairan tubuh manusia. Kadarnya dalam darah dapat menggambarkan GFR
sehingga Cystatin C merupakan penanda endogen yang ideal (Yaswir & Maiyesi, 2012).
2.1.7 Penatalaksanaan Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien CKD disesuaikan
dengan stadium penyakit pasien tersebut (National Kidney Foundation, 2010).
Perencanaan tatalaksana pasien CKD dapat dilihat pada tabel berikut ini: 15 Tabel 2.2.
Rencana Tatalaksana CKD Sesuai Stadium. Stadium GFR (mL/menit/1,73m2 ) Rencana
Tatalaksana 1 ≥ 90 Observasi, kontrol tekanan darah 2 60 – 89 Observasi, kontrol
tekanan darah dan faktor risiko 3a 3b 45 – 59 30 – 44 Observasi, kontrol tekanan darah
dan faktor risiko 4 15 – 29 persiapan untuk RRT 5 < 15 RRT Sumber: (Suwitra, 2009;
The Renal Association, 2013) Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya paling tepat
diberikan sebelum terjadinya penurunan GFR sehingga tidak terjadi perburukan fungsi
ginjal. Selain itu, perlu juga dilakukan pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
dengan mengikuti dan mencatat penurunan GFR yang terjadi. Perburukan fungsi ginjal
dapat dicegah dengan mengurangi hiperfiltrasi glomerulus, yaitu melalui pembatasan
asupan protein dan terapi farmakologis guna mengurangi hipertensi intraglomerulus.
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular merupakan hal yang penting
mengingat 40-45 % kematian pada CKD disebabkan oleh penyakit kardiovaskular ini.
Pencegahan dan terapi penyakit kardiovaskular dapat dilakukan dengan pengendalian
diabetes, pengendalian hipertensi, pengendalian dislipidemia dan sebagainya. Selain itu,
perlu dilakukan 16 pencegahan dan terapi terhadap komplikasi yang mungkin muncul
seperti anemia dan osteodistrofi renal (Suwitra, 2009).

8. Macam- macam terapi

9. Etiologi
Penyebab tersering terjadinya CKD adalah diabetes dan tekanan darah tinggi, yaitu
sekitar dua pertiga dari seluruh kasus (National Kidney Foundation, 2015). Keadaan lain
yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal diantaranya adalah penyakit peradangan
seperti glomerulonefritis, penyakit ginjal polikistik, malformasi saat perkembangan janin
dalam rahim ibu, lupus, obstruksi akibat batu ginjal, tumor atau pembesaran kelenjar
prostat, dan infeksi saluran kemih yang berulang (Wilson, 2005).

 Kemunculan darah dalam urine.


 Pembengkakan pada tungkai.
 Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali.

10. Komplikasi

Gagal ginjal kronis dapat memicu sejumlah komplikasi, antara lain:

9. Hiperkalemia atau kenaikan kadar kalium yang tinggi dalam darah.


10. Penyakit jantung dan pembuluh darah.
11. Anemia atau kekurangan sel darah merah.
12. Kerusakan sistem saraf pusat dan menimbulkan kejang.

11. EBN

12. Discharge Planning

Pemberian obat-obatan

Cuci darah

Transplantasi ginjal

Anda mungkin juga menyukai