Bab Ii Pembahasan: A. Pengorganisasian 1. Pengertian Pengorganisasian
Bab Ii Pembahasan: A. Pengorganisasian 1. Pengertian Pengorganisasian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian
1. Pengertian Pengorganisasian
kerja, menunjukan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga
perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan
arti kedua mangacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi
manajemen.
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu
terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Sedangkan dalam
yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi
tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-
dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah
ditetapkan.
oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam
efisiensi.
dan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan
spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan di tugaskan untuk setiap
Menurut Purwanto dalam Stoner (2003: 8), bahwa ”pembagian kerja adalah
pembagian kerja pada perusahaan A, yang terdiri dari: direktur operasional dan
accounting, staf keuangan. Saat ini penggunaan pembagian kerja lebih banyak
4
digunakan karena pada dasarnya yang di bagi - bagi adalah pekerjaannya, bukan
orang - orangnya.
pedoman dasar untuk melakukannya, hal ini penting karena tanpa adanya pedoman,
kepadanya. Berikut ini ada beberapa dasar yang dapat dijadikan pedoman untuk
a. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya wilayah timur, barat
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah langganan
sebagainya.
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi,
e. Pembagian kerja atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam.
Dari hal tersebut di atas maka akan tergambar atau terlihat pembagian kerja di
1. Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dari
organisasi tersebut.
2. Suatu unit organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan
yang lainnya.
5
3. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bilamana unit yang ada sudah tidak
tepat lagi untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun
hubungan kerja.
4. Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi
tersebut.
3. Struktur Organisasi
melaksanakan kegiatan yang sama ke dalam satu kelompok atau yang biasa
organisasi atau perusahaan kecil karena organisasi atau perusahaan tersebut bisa
6
menggunakan struktur fungsional; Pertama, pengawasan dapat dilakukan dengan
yang dimiliki sumber daya serta menempatkannya pada posisi yang tepat dan
pusat, sehingga sulit untuk mengambil keputusan yang cepat. Kedua, sulit untuk
mengkoordinasikan satu anggota bidang dengan anggota bidang yang lain. Hal ini
dikarenakan para anggota pada suatu bidang tertentu hanya mengenal rekan yang
sebidangnya saja.
yang berkaitan dengan jenis produk yang dihasilkan, kegiatan yang terkait dengan
suatu daerah tertentu, dan pelayanan terhadap jenis pelanggan tertentu. Kegiatan
terdiri atas divisi-divisi sesuai dengan kelompok kegiatan, daerah serta pelanggan
pimpinan pusat.
Organisasi menurut divisi mempunyai beberapa keuntungan. Pertama,
kegiatan dalam setiap divisi dapat dikoordinasi dengan mudah sehingga prestasi
7
masing. Padahal suatu organisasi mengutamakan kepentingan bersama secara
relatif besar karena tiap divisi tentunya memiliki anggaran yang berbeda-beda dan
terpisah.
c. Struktur Organisasi Matrik
Struktur organisasi matrik merupakan penggabungan antara struktur organisasi
fungsional dan divisi. Oleh karena itu, para anggota mempunyai dua atasan atau
dua rantai komando, yakni komando fungsional dan komando divisi. Secara
vertikal garis komando adalah fungsional dan divisi. Kedua struktur itu
organisasi matrik.
Keuntungan dari struktur ini; pertama, sangat efisien dalam penyatuan
menghemat biaya. Hal ini terjadi karena setiap proyek hanya diberikan pada
tidak setiap anggota dapat menyesuaikan diri dengan baik. Kedua, moral dan
mental para anggota menurun. Hal ini terjadi bila anggota ditata kembali akibat
selesainya satu proyek dan proyek baru dimulai kembali. Ketiga, jika hierarki
tidak ditetapkan dengan tegas dan jelas, serta dikomunikasikan secara efektif,
tugasnya.
8
Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang
a. Departementasi Fungsional
Kebaikan :
fungsi.
Kelemahan:
1. Menciptakan konflik antar fungsi-fungsi.
2. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
3. Umpan balik yang lambat.
4. Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
5. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
b. Departementasi Devisional
Departementasi berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien
sebagai faktor dasar pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan
usaha antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada
9
organisasi otomotif, organisasi terbagi atas divisi otomotif, divisi internasional,
divisi keuangan. Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah,
langganan, dan proses, atau peralatan.
Kebaikan:
1. Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan
dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2. Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasi dan prestasi kerja terpelihara.
3. Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
lingkungan divisi yang khas.
5. Merumuskan tanggungjawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan
pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6. Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih
luas.
7. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Kelemahan:
1. Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2. Seberapa besar delegasi wewenang diberikan kepada manajer-manajer divisi.
3. Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya
overhead perusahaan.
4. Menimbulkan tidak konsistennya kebijaksanaan antar divisi.
5. Masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
10
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan latihan.”
suatu usaha yang ditujukan untuk memajukan pegawai, baik dari segi karir,
berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah. Latihan adalah
bagian pendidikan yang berhubungan dengan proses belajar untuk memperoleh dan
relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada
produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill
karyawan meningkat.
11
b. Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi penyusutan
d. Meningkatkan moral dan kesadaran karyawan. Moral berkaitan dengan sikap dan
Perlakuan manajer, reputasi organisasi, upah yang layak, jaminan kesehatan dan
atau mengambil keputusan, karena technical skill, human skill, dan managerial
g. Meningkatkan balas jasa (gaji, upah, insentif) karyawan yang ditunjang dengan
organisasi, menuruit Drs. A.s. Moenir, dalam bukunya Pendekatan Manusiawi Dan
12
a. Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan
tugas atau pekerjaan, baik pekerjaan lama maupun baru, dari segi peralatan
ataupun metode.
13