Semua kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian pada pekerja maupun non
pekerja harus dilaporkan jika kecelakaan yang terjadi ada hubungannya dengan
pekerjaan, termasuk tindakan kekerasan fisik terhadap seorang pekerja.
b. Cedera
Patah tulang, selain jari tangan, ibu jari dan jari kaki
Amputasi lengan, tangan, salah satu jari tangan atau kaki, ibu jari,
tungkai kaki, kaki dari pangkal paha ke bawah dan kaki dari mata
kaki ke bawah
Kehilangan penglihatan permanen atau kehilangan efisiensi
penglihatan
Luka bakar yang menyebabkan kerusakan organ dalam
Luka bakar serius (mencakup lebih dari 10% tubuh atau merusak
mata, sistem pernapasan atau organ vital lainnya)
Cedera kepala (seperti scalpings) yang memerlukan perawatan di
rumah sakit
Kehilangan kesadaran yang disebabkan cedera kepala
atau asfiksia (kegagalan bernapas secara spontan dan teratur)
Cedera lain yang timbul akibat bekerja di ruang terbatas (confined
space), yang mengarah pada hipotermia, penyakit akibat panas
atau memerlukan resusitasi atau perawatan rumah sakit selama
lebih dari 24 jam.
2. Temukan fakta
Begitu ada laporan kecelakaan kerja, korban sudah mendapatkan
pertolongan pertama atau perawatan medis, dan tempat kejadian sudah
dipastikan aman, investigasi kecelakaan kerja di lokasi kejadian harus
segera dilakukan oleh supervisor, korban (bila memungkinkan), saksi ahli
teknis (orang yang mengetahui pekerjaan tersebut), dan departemen K3
(bila diperlukan).
Investigasi kecelakaan harus dilakukan dengan cepat setidaknya dalam
waktu 1x24 jam setelah kejadian. Daftar yang harus ditinjau ulang
meliputi:
4. Analisis kecelakaan
Setelah mengetahui bagaimana kecelakaan bisa terjadi, Anda juga harus
melakukan analisis mendalam mengenai penyebab kecelakaan. Hal ini
diperlukan untuk menentukan tindakan perbaikan atau pengendalian
kecelakaan yang efektif. Penyebab kecelakaan kerja tersebut meliputi:
Poin penting: