PENDAHULUAN
karbohidrat, lemak, protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau
meningkatkan sekitar 55% pada tahun 2030. Proporsi angka kejadian DM tipe 2
adalah 95% dan tipe 1 hanya 5% dari populasi dunia yang menderita DM 4,8 juta
orang meninggal akibat penyakit degenerati ini. Berdasarkan studi populasi World
8,24 juta orang dan diperkirakan akan meningkat menjadi 21,257 juta orang pada
tahun 2030.
Salah satu bahan makanan yang dihubungan dengan perbaikan kadar gula
bentuk olahan seperti tempe, tahu, kecap / tauco, tepung, minyak dan susu.
banyak negara Eropa ataupun Amerika karena fungsinya yang melebihi susu sapi.
Kandungan protein, isoflavon, serat dan lesitin yang tinggi dipercaya mempunyai
pengaruh yang sangat baik untuk kesehatan tubuh terutama untuk keseimbangan
Mengingat umur simpan susu kedelai tidak bertahan lama maka dilakukan
proses pengeringan pada susu kedelai menggunakan metode freeze drying. Untuk
meningkatkan mutu dari susu kedelai bubuk dapat ditambahkan ekstrak buah
dapat merangsang sekresi insulin dari sel β pankreas karena mengandung saponin
dan rutin (Nayak, Marshall, Isitor, & Adogwa, 2010). Dari hasil penelitian lain
hewan uji yang diberikan ekstrak buah mengkudu (Rao, 2008). Selain itu,
metabolit sekunder yang juga diduga memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar
penyedap masakan dan minuman, serta pewarna alami untuk makanan dan
anti inflamasi, anti oksidan, anti tumor, penekan saraf pusat, diuretika,
1. Apakah campuran susu kedelai bubuk (Glycine max (L) Merril, Mengkudu
1. Untuk mengetahui apakah campuran susu kedelai bubuk (Glycine max (L)
1.4 Hipotesa
kedelai bubuk (Glycine max merr), mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamilia : Faboideae
Genus : Glycine
bulu, kacang ramang, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekeman,
2.1.3 Morfologi
Kedelai berbatang semak, dengan tinggi batang antara 20-60 cm. Setiap
putihan. Bentuk daun tanaman kedelai daun majemuk, menyirip ganjil, berbentuk
bulat telur dengan kedua ujungnya tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang
2-5 cm, lebar 2-4 cm, petulangan menyirip, dan berwarna hijau. Bunga kedelai
berupa bunga majemuk, berbentuk tandan, kelopak 5-7 mm, berambut, bertanjuk
sempit, runcing, mahkota memiliki panjang 6-7 mm, kelopak berwarna ungu,
akan tetapi tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi
polong. Baik kulit luar buah polong maupun batang pohonnya mempunyai bulu-
bulu yang kasar berwarna cokelat. Buah polong berisi biji-biji dengan bermacam-
macam warna kulit. Bila polong telah kuning akan mudah pecah, dan biji-biji
kedelai akan terpelanting keluar. Biji Kedelai Putih mempunyai warna kulit agak
2.1.4 Habitat
subtropis. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik didaerah yang memiliki curah
hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan
tanaman kedelai antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang dikehendaki antara 210C-
340C. Suhu yang optimum bagi pertumbuhan 230C-270C. Suhu tanah yang
optimal dalam proses perkecambahan yaitu 300C (Irwan, 2006). Disamping suhu
kedelai. Bila suhu lingkungan sekitar 40°C pada masa tanaman berbunga, bunga
tersebut akan rontok sehingga jumlah polong dan biji kedelai yang terbentuk juga
menjadi berkurang. Suhu yang terlalu rendah (10°C), seperti pada daerah
pembungaan.
bagian kacang, kulit kacang, serta daunnya, yang digunakkan atas dasar
serta untuk mengobati demam dan sakit kepala yang disebabkan oleh flu.
Daun dari tanaman kedelai yang digunakkan untuk mengobati sakit kepala
(But, 1998)
asam fosffatidat. Komponen utama fitosterol dalam minyak kacang kedelai ialah
β-sitosterol, campesterol, dan sigmasterol (Dixit, Antony, Sharma, dan Tiwari,
2011).
tipe aglikon isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai. Lebih dari 90 %
secara struktur mirip dengan estradiol mamalia, dan dapat berikatan dengan
isoform α dan β dari reseptor estrogen, sehingga disebut juga sebagai fitoestrogen.
Selain itu, kacang kedelai juga menggandung saponin (Dixit, Antony, Sharma,
Tabel 1. Komposisi kimia biji kedelai kering per 100 gram Sumber :
Sinartani, 2008
2.2.1 Klasifikasi
Filum : Angiospermae
Divisio : Lignosae
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : M. citrifolia, L.
Gambar 1. Buah Mengkudu (M. citrifolia, L.) (Redriguez, 2008).
2.2.3 Morfologi
ketinggian dapat mencapai 3-8 m. Daun tunggal dengan ujung dan pangkal
berdaging, jika masak daging buah berair. Buah masak berwarna kuning kotor
(Suryowinoto, 1997).
berbagai tipe lahan, dengan daerah penyebaran dari dataran rendah hingga
ketinggian 1500 dpl. Ukuran dan bentuk buahnya bervariasi, pada umumnya
mengandung banyak biji, dalam satu buah terdapat ≥300 biji, namun ada juga tipe
buah mengkudu yang memiliki sedikit biji. Bijinya dibungkus oleh suatu lapisan
atau kantong biji, sehingga daya simpannya lama dan daya tumbuhnya tinggi.
berguna sebagai obat amandel, masuk angin, radang usus, mulas, dan diabetes
dalam dunia industri. Akar mengkudu berfungsi sebagai zat pewarna merah pada
kain batik. Kayu mengkudu dapat dijadikan bahan penggosok, bahan bakar, dan
tanaman pendukung lada.Selain itu, bubur buah mengkudu dapat digunakan untuk
membersihkan besi dan baja yang berkarat, juga menghilangkan ketombe dari
triterponoid, dan saponin dalam jumlah yang signifikan. Senyawa flavonoid yang
digunakan sebagai obat diabetes (Nayak, Marshall, Istior, & Adogwa, 2010).
malat, asam sitrat, gum, asam kaprik, dan glukosa ( ASEAN, Countries, 1993;
Asam kaprik menghasilkan bau yang tidak sedap pada buah mengkudu yang telah
matang.
2.3.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
(Anonim, 2016)
2.3.2 Morfologi
mencapai 2 meter. Herbal ini berbatang semu dan berwarna hijau atau coklat
gelap. Setiap batang memiliki 2-9 helai daun yang berbentuk bundar memanjang
sampai lanset dengan warna hijau dan bergaris coklat keunguan. Setiap helaian
daun dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun yang panjang. Tanaman
temulawak dewasa akan memiliki bunga yang biasanya muncul dari batang
semunya. Bunga temulawak terdiri atas kelopak bunga yang berwarna putih dan
berbulu, mahkota bunga yang berbentuk tabung, dan helaian bunga yang
merah muda sampai merah. Temulawak menghasilkan rimpang (umbi akar) yang
Rimpang tersebut berbentuk bulat, beraroma khas bila dibelah, dan terasa pahit
bila dimakan. Daging rimpang berwarna kuning tua sedangkan kulitnya berwarna
tumbuhan asli indonesia sehingga mudah sekali tumbuh dan berkembang biak
dinegara kita, yang mana persebaraannya hanya terbatas di Jawa, Maluku, dan
Kalimantan. Saat ini tanaman temulawak selain di Asia Tenggara dapat ditemui
pula di Cina, indocina, Bardabos, India, Jepan, Korea, Amerika serikat dan
Khasiat temulawak sebagai obat telah lama dikenal, baik dalam negeri
Efek terapi dari rimpang temulawak diduga karena adanya dua zat aktif
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan tumbuh tanaman (Nurcholis dkk,
2012: 153-159). Merupakan senyawa kimia yang memiliki aroma khas, berasa
sedikit pahit, dan memberikan warna kuning atau jingga dalam suasana asam dan
merah dalam suasana basa. Senyawa ini memiliki berbagai efek terapi seperti
regenerasi otot, melindungi dari penyakit radang usus, dan melindungi dari
protein, pati, lemak, dan kurkumin dengan kadar yang bervariasi (Rosidi dkk,
2016).
terhadap emulsi kedelai sebesar 126,67 kg/cm2 sampai 31,85 kg/cm2 dan
suhu sekitar 110 oC sampai 149 oC agar diperoleh bubuk dengan kadar air
disemprotkan sama atau searah) dan alat penyemprotan jenis rotary atau
2.
Metode Pengeringan beku ( freeze drying)
Metode adalah ini, air diuapkan dari bahan baku secara sublimasi,
sedangkan jenis alat pengeringan yang digunakan antara lain oven dan
kemungkinan terjadinya tukak pada kaki, infeksi bahkan sampai amputasi (Dewi,
2016).
sel β-pankreas, selain itu kerusakan sel β-pankreas disebabkan karena proses
idiopatik, namun hal ini jarang terjadi. Proses autoimum diperantarai oleh
islet tyrosin phosphate dan lain sebagainya. Lebih dari 90% pasien yang
abnormalitas ini, pasien dengan DM tipe 2 berada dalam risiko tinggi terkena
komplikasi makrovaskular.
kehamilan. Deteksi klinik secara dini sangat penting, sebagai terapi akan
a. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan
b. Obesitas
c. Faktor genetik
makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa. Glukosa adalah prekusor
laktosa susu, dalam glikolipid dan sebagai kombinasi dengan protein dalam
diabsorbsi, kadar glukosa darah akan meningkat untuk sementara waktu dan
akhirnya akan kembali lagi ke kadar semula (Price & Wilson, 2005).
asam sitrat untuk dioksidasi sempurna menjadi 𝐶𝑂2 dan 𝐻2 O yang berkaitan
dengan pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Glikolisis juga dapat
berlangsung secara anaerob (tanpa oksigen), dengan produk akhir berupa laktat.
Glukosa dan metabolitnya juga ikut serta dalam proses lain, misalnya (1) Sintesis
polimer simpanan glikogen di otot rangka dan hati. (2) Jaur pentosa fosfat, suatu
alternatif sebagian jalur glikolisis. (3) Triosa fosfat membentuk gugus gliserol
triasilgliserol. (4) Piruvat dan zat-zat antara siklus asam sitrat menyediakan
kerangka karbon untuk sintesis asam amino, dan asetil-KoA adalah prekusor asam
prekusor nonkarbohidrat, misalnya laktat, asam amino dan gliserol (Murray et al,
2009).
Ketika kadar glukosa darah meningkat sampai jumlah glukosa yang difiltrasi
timbul diurin (glukosuria). Glukosa urin menimbulkan efek somatik yang menarik
menyebabkan kematian karena aliran darah keotak turun dan dapat menimbulkan
gagal ginjal sekunder akibat tekanan filtrasi yang tidak kuat. Selain itu, sel-sel
kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat perpindahan osmotik air
dari dalam sel kecairan ekstra sel yang hipertonik. Sel-sel otak sangat peka karena
pemasukan makanan, berat tubuh menurun secara progresif akibat efek defisiensi
insulin pada metabolisme lemak dan protein. Sintesa gliserida menurun saat
lipolisis meningkat sehingga terjadi mobilisasi asam lemak dalam daerah sebagian
1. Glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL disertai dengan gejala
berat badan.
2. Glukosa darah puasa lebih dari 126 mg/dL. Puasa diartikan tidak adanya
3. Glukosa darah 2 jam lebih dari 200 mg/dL selama tes toleransi glukosa
oral (TTGO). Asupan glukosa yang direkomendasikan pada tes ini adalah
75 gram.
1. Pengaturan Diet
gizi, umur, stres akut dan kegiatan fisik untuk dapat mencapai dan
dari 300 mg, dengan sumber yang berasal dari bahan nabati karena
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dibanding asam lemak
2. Olahraga
Training). Zona sasaran olah raga yang dilakukan yaitu 75-85% denyut
dan kondisi penderita. Olah raga yang disarankan antara lain jalan atau lari
pagi, bersepeda, berenang, dan lainnya yang dilakukan selama total 30-40
menit per hari diawali pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan
A. Golongan Sulfonilurea
(~2kg).
setelah pemberian peroral dan dieliminasi secara cepat melalui hati. Efek
samping obat golongan ini adalah hipoglikemia, tetapi pada tingkat yang
C. Golongan Biguanid
efek utama obat ini adalah menurunkan produksi glukosa hepatik melalui
aktivasi enzim AMP-activated protein kinase dan meningkatkan stimulasi
ambilan glukosa oleh otot skelet dan jaringan lemak. Efek samping dari
obat ini adalah rasa tidak nyaman pada perut atau diare pada 30% pasien.
Anoreksia, mual, rasa logam dan rasa penuh pada perut juga dilaporkan
D. Golongan Thiazolidinedion
reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Obat ini juga mempunyai efek
menunda pemecahan sukrosa dan karbohidrat. Efek dari obat ini adalah
1) dan GIP, dengan demikian meningkatkan efek kedua incretin pada fase
awal sekresi insulin dan penghambatan glukagon. Efek samping obat ini
hipersensitivitas.
2. Pemberian Insulin
hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas, dibutuhkan oleh sel tubuh
untuk mengubah glukosa darah. Glukosa dalam sel membuat energi yang
darah, perlemakan pada hati, retina mata, ginjal dan saraf. Insulin
gula darah pada penderita diabetes, meningkatkan imun tubuh, mencegah kanker.
mengkudu kapsul ekstrak herbal alam, kapsul ini dapat membantu mengatasi
tenaga.
makan.
cara yaitu :
diabetes sedangkan pada hewan lain hampir seluruh pankreas harus dibuang untuk
5,6-dioksiurasil) merupakan senyawa hidrofilik dan tidak stabil. Waktu paro pada
suhu 37°C dan pH netral adalah 1,5 menit dan bisa lebih lama pada suhu yang
lebih rendah. Sebagai
diabetogenik,
secara intravena
Struktur aloksan
glukosa sel beta dan mengakibatkan kerusakan sel beta pankreas yang merupakan
akibat radikal hidroksil hasil reaksi aloksan dengan tiol intra seluler (glutation)
yang dapat mengakibatkan nekrosis sel beta pankreas sehingga terjadi insulin
(Husyanti, 2016):
2. Fase kedua dimulai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah dan
terjadi sekitar satu jam setelah pemberian aloksan dan bertahan kurang
tersebut.
pankreas. Fase ini dapat terlihat pada 12-48 jam setelah pemberian.
dilanjutkan.
(EMC-D). Virus ini termasuk kelompok picorna virus yang sangat mirip dengan
virus Coxsackie-B. Gejala klinis yang terlihat pada mencit yang diinduksi dengan
virus EMC-D antara lain hiperglikemia, polidipsi, polifagia yang timbul 8 hari
diabetes (Murti,2007).
Penentuan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1. Metode Kimia
a. Reaksi reduksi
(I) hidroksida yang dihasilkan akan mereduksi larutan asam dari arseno
b. Reaksi kondensasi
a. Glukosa oksidase
b. Heksokinase
2.7 Ekstraksi
2.7.1 Pengertian
ekstraksi ini adalah didasarkan pada ditribusi zat terlarut dengan perbandingan
tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Batasannya adalah zat
terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut.
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
PELAKSANAAN PENELITIAN
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan adalah botol reagen gelap, rotary evaporator (Ika®),
(Philips®), tabung reaksi (Pirex® Iwaki) dan rak tabung reaksi, corong (Pyrex ®)
pipet tetes, gelas ukur (Pirex® Iwaki), jarum suntik, penangas air, erlemeyer
(Pyrex®), kaca arloji, oven, cawan penguap, freeze drying, krus porselen, batang
pengaduk, lampu spritus, lumpang, stamfer, kertas tisu, kapas, spatel, sudip,
sonde, beaker glass, pinset, pipet kapiler, plat KLT, chamber, lampu UV254 nm,
3.2.2 Bahan
sortasi pada biji kedelai tidak cacat, tidak terserang hama, tidak keriput maupun
busuk untuk menghasilkan susu kedelai yang enak. Setelah itu biji kedelai utuh
berfungsi untuk melunakkan biji kedelai serta mengurangi rasa langu. Biji kedelai
yang telah direndam dilakukan pencucian dan pengupasan kulit pada kedelai. Lalu
dilakukan perebusan biji kedelai untuk melunakkan biji dan melemahkan kegiatan
kemudian dirajang tipis, keringkan dalam ruangan selama 5-7 hari. Sampel yang
air dengan perbandingan 1:3 b/v saring pisah ampas dan diperoleh ekstrak cair
temulawak.
roxb.)
Ekstrak cair disimpan dalam freeze dengan suhu -20 C sehingga sampel
dengan metode feeze drying. Sampel yang telah beku dimasukkan kedalam
vakum pada alat. Dalam hal ini kristal-kristal es yang berada pada struktur
produk akan mengalami sublimasi. Hal ini bisa dicapai dengan tetap
mekanisme ini alat freeze dryer, uap air yang dihasilkan ini kemudian
protein yang tidak terjadi. Selain itu, metode ini dapat menghambat
pertumbuhan bakteri, tidak merusak enzim, dan mempertahankan sifat
roxb.)
A.Pemeriksaan Organoleptis
B. Pemeriksaan Rendemen
Berat bubuk
% Rendemen = × 100 %
Berat awal sampel
air dan kloroform (Harborne, 1987). Beberapa uji yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut :
Ambil lapisan air 1-2 tetes, teteskan pada plat tetes lalu
adanya terpenoid.
3. Uji saponin
adanya saponin.
4. Uji fenolik
Diambil lapisan air 1-2 tetes, teteskan pada plat tetes lalu
adanya fenolik.
gumpalan putih.
dalam oven, buka tutupnya dan biarkan tutup ini berada dalam oven.
dengan rumus:
(B−A)−(C−A)
Susut pengeringan = × 100 %
(B−A)
pengeringan(g)
dalam krus porselen yang telah dipijarkan dan ditara, kemudian bubuk
(C−A)
Kadar abu = (B−A)
× 100 %
Hewan percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tikus putih
jantan dengan berat badan 200 - 300 g dan berumur 2-3 bulan. Jumlah tikus yang
terdiri dari 6 ekor mencit. Satu minggu sebelum penelitian tikus diaklimatisasi.
tikus yang digunakan adalah yang sehat dan selama aklimatisasi berat badannya
yaitu aloksan dengan dosis 130 mg/kgBB secara intra peritoneal di mana
dikalibrasi dahulu dengan nomor kode yang disesuaikan dengan tes strip yang
akan digunakan. Tes strip diselipkan pada tempat khusus pada alat, kemudian
pada layar akan muncul gambar tetesan darah yang menandakan alat siap
digunakan. Darah mencit diambil melalui vena ekor (vena coccygeal). Ekor
mencit didisinfektan dengan etanol 70% kemudian baru disayat, tetesan darah
pertama dibuang tetesan berikutnya diserapkan pada strip glukosa darah sampai
terdengar bunyi, setelah itu pendarahan pada ekor mencit dihentikan. Dalam
beberapa detik pada layar akan tertera kadar glukosa darah dalam mg/dL. Uji
memakai analisa variansi Anova dua arah untuk melihat hubungan antara dosis
Kimura, Paul P. H. But, Ji-Xian Guo, & Chung Ki Sung (Ed). Internasional
Collation of Tradiitional and Fold Medicine (Vol. 1). USA: World Scientifict, 63-
63.
Depkes RI, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid II, Penelitian dan
pengembangan Kesehatan.
Irwan, W.A. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill).
Khushk, L, Dadot , M, U., Baloach, S. A., & Bhuto, M. A. (2010). The Evaluation
22 – 25.
Sina, yusuf. 2013. Sejuta Khasiat Herbal Temulawak: Penangkal Segala penyakit
& Penjaga Stamina Tubuh. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I dan Kusnandar., 2008. Iso Farmakoterapi.
ISFI, Jakarta.
Nayak, B.S., Marshall, J.R., Isitor, G., dan Adogwa, A., 2010. Hypoglycemic and
Hepatoprotective Activity of Fermented Fruit Juice of Morinda citrifolia (Noni) in
Diabetic Rats. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2011:
e875293.
Lampiran 1. Skema kerja ekstraksi Kedelai
Kedelai : air = 1: 3
Penyaringan
Ekstrak
kedelai