Anda di halaman 1dari 2

5.

pembelajaran kooperatif student teams achievement divisions (STAD)

Metode STAD dikembangkan oleh Robert Stevin dan kawan-kawan dari universitas John
Hopkins, metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran
kooperatif. Pada guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada
setiap siswa minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis (Sugiyanto, 2007: 14)

Materi umum STAD terdiri dari 5 komponen utama yaitu:

a. Persentasi Kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam persentasi di dalam kelas. Hal ini
dapat di lakukan melalui pengajaran secara langsung maupun pengajaran diskusi dengan guru.
Persentasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran pada umumnya karena dalam STAD
hanya ditekankan pada hal-hal pokok saja. Kemudian siswa harus mendalaminya melalui
pembelajaran dalam kelompok menggunakan media pembelajaran yang ada. Dengan demikian,
siswa dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam meperhatikan materi yang diberikan oleh guru
dalam persentasi kelas karena hal tersebut akan membantu mereka dalam mengerjakan kuis yang
nantinya juga akan mempengaruhi skor dari tim mereka.

b. Tim atau Kelompok


Tim atau kelompok terdiri dari 4 atau 5orang siswa mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda atau heterogen, baik dlam penguasaan materi, jenis kelamin, maupun suku. Fungsi
utama dari tim adalah memastikan dari semua anggota tim telah menguasai materi yang diberikan
dan juga untuk mempersiapkan anggota tim dalam menghadapi kuis, sehingga semua anggota tim
dapat mengerjakan dengan baik.
Setelah guru mempresentasikan materi, anggota tim secara bersama-sama mempelajari
materi yang diberikan guru. Pada tahap ini lembar siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang
akan dipelajari. Kemudian siswa memdiskusikan maslah atau kesulitan yang ada,
membandingkan jawaban dari masing-masing anggota tim dan membetulkan kesalahan konsep
dari siap anggota tim. Tim merupakan hal yang penting yang harus ditonjolkan dalam STAD.
Dalam setiap lamgkah, titik beratnya terletak pada ingatan anggota tim agar bias bekerja yang
terbaik demi timnya dan cara terbaik dalam tim adalah bekerja sama dengan baik. Dalam tahap
ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.

c. Kuis
Setelah satu atau dua kali pertemuan guru memprentasikan materi di kelas dan setelah
satu atau dua kali tim melakukan latihan dalam kelompoknya, siswa diberi kuis secara
individual. Jadisetiap siswa bertanggung jawab secara individu dalam menguasai materi
pelajaran yang diberikan. Hasil selanjutnya adalah diberi skor. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui pemahaman materi setiap individu. Skor individu ini didata/diarsipkan
dan digunakan pada perhitungan skor kelompok.
d. Skor Perkembangan Individu
Skor perkembangan individu dihiung berdasarkan skor awal. Berdasarkan skor tersebut
setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor
maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan skor
perkembangan individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi
terbaik sesuai dengan kemampuannya. Untuk skor tes dengan skala 100 berlaku ketetuan
seperti table 2 berikut.

Anda mungkin juga menyukai