Metode STAD dikembangkan oleh Robert Stevin dan kawan-kawan dari universitas John
Hopkins, metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran
kooperatif. Pada guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada
setiap siswa minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertulis (Sugiyanto, 2007: 14)
a. Persentasi Kelas
Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam persentasi di dalam kelas. Hal ini
dapat di lakukan melalui pengajaran secara langsung maupun pengajaran diskusi dengan guru.
Persentasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran pada umumnya karena dalam STAD
hanya ditekankan pada hal-hal pokok saja. Kemudian siswa harus mendalaminya melalui
pembelajaran dalam kelompok menggunakan media pembelajaran yang ada. Dengan demikian,
siswa dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam meperhatikan materi yang diberikan oleh guru
dalam persentasi kelas karena hal tersebut akan membantu mereka dalam mengerjakan kuis yang
nantinya juga akan mempengaruhi skor dari tim mereka.
c. Kuis
Setelah satu atau dua kali pertemuan guru memprentasikan materi di kelas dan setelah
satu atau dua kali tim melakukan latihan dalam kelompoknya, siswa diberi kuis secara
individual. Jadisetiap siswa bertanggung jawab secara individu dalam menguasai materi
pelajaran yang diberikan. Hasil selanjutnya adalah diberi skor. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui pemahaman materi setiap individu. Skor individu ini didata/diarsipkan
dan digunakan pada perhitungan skor kelompok.
d. Skor Perkembangan Individu
Skor perkembangan individu dihiung berdasarkan skor awal. Berdasarkan skor tersebut
setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor
maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan skor
perkembangan individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi
terbaik sesuai dengan kemampuannya. Untuk skor tes dengan skala 100 berlaku ketetuan
seperti table 2 berikut.