Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TERMOKIMIA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ciruas


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Materi Pokok : Energi dan perubahan energi, perubahan energi dalam reaksi kimia, entalpi
dan perubahan entalpi, penentuan perubahan entalpi, energi ikatan, bahan
bakar dan perubahan entalpi
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
KI 3 : dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
KI 4 : dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Aspek Afektif
Siswa dapat menunjukkan dan mengembangkan sikap rasa ingin tahu, komunikatif, saling
menghargai, percaya diri, bertanggung jawab, kerjasama, dan jujur dengan baik setelah
mengikuti proses pembelajaran.
2. Aspek Kognitif
 Memahami penjelasan pengertian energi, kalor, sistem, dan lingkungan.
 Memahami penjelasan tentang perubahan entalpi, macam-macam perubahan entalpi
standar, dan persamaan termokimia.
 Melakukan percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan melaporkan
hasilnya.
 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan termokima pada tekanan tetap
 Menjelaskan cara menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan
standar, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
 Menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar, atau
energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
 Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi suatu reaksi
 Membandingkan entalpi pembakaran (∆Hºc) beberapa bahan bakar.
 Membandingkan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data hasil percobaan
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menjelaskan konsep perubahan  Memahami penjelasan pengertian energi, kalor,


entalpi reaksi pada tekanan tetap sistem, dan lingkungan.
dalam persamaan termokimia  Memahami penjelasan tentang perubahan entalpi,
macam-macam perubahan entalpi standar, dan
persamaan termokimia.

4.4 Menyimpulkan hasil analisis data  Melakukan percobaan penentuan perubahan


percobaan termokima pada tekanan entalpi dengan Kalorimeter dan melaporkan
tetap hasilnya.
 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
termokima pada tekanan tetap

3.5 Menjelaskan jenis entalpi reaksi,  Menjelaskan cara menentukan perubahan entalpi
hukum Hess dan konsep energi reaksi berdasarkan entalpi pembentukan standar,
ikatan atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess.
 Menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan
entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
 Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat
energi suatu reaksi

4.5 Membandingkan perubahan  Membandingkan entalpi pembakaran (∆Hºc)


entalpi beberapa reaksi beberapa bahan bakar.
berdasarkan data hasil percobaan  Membandingkan perubahan entalpi beberapa
reaksi berdasarkan data hasil percobaan
D. Materi Pembelajaran
Termokimia adalah ilmu bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor
(energi panas) dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.
a. Energi dan Perubahan Energi
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam ilmu fisika, kerja
adalah gaya x jarak. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kerja adalah suatu perubahan yang
lansung dihasilkan oleh suatu proses. Energi dapat dibagi menjad dua, yaitu energi kinitek
adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda akibat gerakkannya dan energi potensial
merupakan energi yang besarnya ditentukan oleh kedudukan benda. Hal ini sesuai dengan
hukum kekekalan energi.
b. Perubahan Energi Dalam Reaksi Kimia
1. Energi Panas dan Kalor
Hampir semua reaksi kimia menyerap atau melepas energi, umunya dalam bentuk
kalor. Kalor dalam hal ini didefinisikan sebagai energi perpindahan energi panas (termal)
dari dua benda yang berbeda suhunya. Menurut hukum ke-0 (nol) termodinamika, energi
ini akan berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah.
2. Sistem dan Lingkungan
Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi
disebut sistem, sedangkan hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat
mempengaruhi sistem disebut lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan,
sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup, sistem
terisolasi.
c. Entalpi dan Perubahan Entalpi
1. Hukum Pertama Termodinamika dan Energi Dalam
Hukum 1 Termodinamika pada dasarnya merupakan hokum kekekalan energi, yang
menyatakan bahwa energi dapat diubah dari bentuk satu kebentuk yang lain, tetapi energi
tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan adalah
mengukur energi berdasarkan keadaan awal dan keadaan akhir selama proses berlangsung
pada sistem tersebut.
Energi dalam sistem merupakan fungsi keadaan, artinya besar perubahan energi dalam
sistem (∆E) hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, yang dihitung dari
energi dalam adalah sesudah dan sebelum proses berlangsung.
∆E = E2 – E1
Pusat perhatian dalam reaksi kimia adalah proses perubahan energi yang terjadi pada
sistem, bukan pada lingkungan. Besar perubahan energi dalam suatu sistem reaksi kimia
merupakan jumlah perpindahan kalor dan kerja.
∆E = q + w
2. Entalpi dan Perubahan Entalpi
Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi tergantung
pada keadaan awal dan akhir saja, dan tidak tergantung pada bagaimana proses perubahan
itu terjadi atau jalannya reaksi. Nilai perubahan entalpi (∆H) suatu sistem dinyatakan
sebagai selisih besarentalpi sistem setelah mengalami perubahan, dengan besar entalpi
sistem sebelum perubahan dilakukan, pada tekanan tetap.
∆H = Hakhir – Hawal
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh jumlah zat, keadaan
fisis dari zat tersebut, suhu, dan tekanan.
3. Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari
sistem kelingkungan. Salah satu ciri khas reaksi eksoterm adalah selama proses reaksi
berlangsung suhu sistem naik. Oleh karena itu kandungan kalor sistem berkurang, atau
entalpi sebelum reaksi (keadaan awal) lebih besar daripada setelah reaksi (keadaan akhir).
∆H mempunyai nilai negatif, atau ∆H < 0.
Hawal > Hakhir
Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem, atau reaksi endoterm merupakan reaksi yang sistemnya menyerap
kalor. Salah satu ciri reaksi endoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi penurunan
suhu sehingga kembali dalam keadaan suhu awal. Dan ∆H akan mempunyai nilai positif
∆H > 0.
Hawal < Hakhir

4. Persamaan Termokimia dan Diagram Energi


Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang disertai informasi tentang
jumlah mol zat pereaksi (ditunjukkan oleh koefisien persamaan reaksi), dan perubahan
entalpi (∆H) yang menyertai reaksi tersebut.
Diagram energi menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan entalpi
zat-zat hasil reaksi, serta besarnya perubahan entalpi (∆H) yang menyertai reaksi tersebut.

5. Perubahan Entalpi Standar (∆Hº)


Harga perubahan entalpi ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir sehingga
perlu menetapkan kondisi pada saat entalpi diukur karena harga entalpi bergantung pada
keadaan. Para ahli kimia telah menetapkan perubahan entalpi pada keadaan standar adalah
kalor yang diukur pada tekanan tetap 1 atm dan suhu 298K. Perubahan entalpi standar
dilambangkan dengan ∆H°. Satuan entalpi menurut Sistem Internasional (SI) adalah joule
(disingkat J).

a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆Hof)

Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof) adalah kalor yang terlibat dalam
reaksi pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya, diukur pada keadaan
standar. Contohnya, pembentukan satu mol air dari unsurunsurnya.

H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ∆H°= –286 kJ mol–1

Berdasarkan perjanjian, ∆H° untuk unsur-unsur stabil adalah 0 kJ mol–1. Keadaan


stabil untuk karbon adalah grafit (∆Hof C (grafit) = 0 kJ), keadaan stabil untuk gas
diatom, seperti O2, N2, H2, Cl2, dan lainnya sama dengan nol (∆Hof O2, N2, H2, Cl2 =
0 kJ).
Dengan memanfaatkan data ∆Hof, Anda dapat menghitung ∆H° reaksireaksi
kimia. ∆H tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya ditentukan oleh ∆H
pereaksi dan ∆H hasil reaksi. Oleh karena itu, ∆H° reaksi dapat dihitung dari selisih
∆H°f zat-zat yang bereaksi. Secara matematika dirumuskan sebagai berikut:
∆H°reaksi= ∑∆H°f (produk) – ∑∆H°f (reaktan) dengan ∑ menyatakan jumlah
macam zat yang terlibat dalam reaksi.

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (∆Hod)

Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan, yaitu


penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya. Harga perubahan entalpi penguraian
standar suatu zat sama besar dengan perubahan entalpi pembentukan standar, tetapi
berlawanan tanda.
Contoh:
Pembentukan standar satu mol CO2 dari unsur-unsurnya:
C(s) + O2(g) → CO2(g) = –393,5 kJ mol–1
Penguraian standar satu mol CO2(g) menjadi unsur-unsurnya:
CO2(g) → C(s) + O2(g) = +393,5 kJ mol–1

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆Hoc)


Perubahan entalpi pembakaran merupakan reaksi suatu zat dengan oksigen,
3
contohnya: CH3OH(l) + O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) = -638,5 kJ mol–1
2

6. Penentuan Perubahan Entalpi


a. Kalorimeter
Kalorimetter yang baik merupakan calorimeter yang tidak menyerap kalor. Besar
kalor yang mengakibatkan naik atau turunnya suhu system (qsistem) merupakan hasil kali
dari kalor jenis zat atau larutan (c) massa zat atau larutan (m)¸ dan besarnya perubahan
sistem (∆T). qsistem = m c ∆T
b. Hukum Hess
Hukum Hess yaitu perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan
awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi)dari suatu reaksi dan
tidak bergantung bagaimana jalan reaksi.
Rute reaksi yang digambarkan oleh Hess dengan siklus energi, yang dikenal
dengan siklus Hess.

Jika digambarkan tahap-tahap perubahan energinya, akan didapat suatu diagram


entalpi (tingkat energi) sebagai berikut.

7. Energi Ikatan
Kekuatan ikatan antara atom-atom dalam molekul dapat diketahui dari energinya.
Semakin besar energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan, semakin kuat ikatan
tersebut. Pada molekul diatom, energi ikatan disebut juga energi disosiasi, dilambangkan
dengan D (dissociation). Energi ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan 1 mol suatu molekul dalam wujud gas.
Contoh:
H2(g) → 2H(g) DH–H = 436 kJ mol–1
Pada molekul beratom banyak, energi untuk memutuskan semua ikatan dalam molekul
berwujud gas menjadi atom-atom netral berwujud gas dinamakan energi atomisasi.
Besarnya energi atomisasi sama dengan jumlah semua energi ikatan dalam molekul.
Kekuatan setiap ikatan C–H dalam metana tidak sama, padahal ikatan yang diputuskan
sama, yaitu ikatan antara karbon dan hidrogen. yang diputuskan sama, yaitu ikatan antara
karbon dan hidrogen.
Ikatan yang diputuskan berasal dari molekul yang sama dan juga atom yang sama,
tetapi karena lingkungan kimianya tidak sama, besarnya energi yang diperlukan menjadi
berbeda. Oleh karena ikatan yang diputuskan dari atom-atom yang sama dan nilai energi
ikatan tidak berbeda jauh maka nilai energi ikatan dirata-ratakan sehingga disebut energi
ikatan rata-rata. Berdasarkan pertimbangan tersebut, energi disosiasi ikatan rata-rata untuk
C–H adalah 413 kJ mol–1. Nilai ini berlaku untuk semua jenis ikatan C–H dalam molekul.
Nilai energi ikatan rata-rata dapat digunakan untuk menghitung perubahan entalpi
suatu reaksi. Menurut Dalton, reaksi kimia tiada lain berupa penataan ulang atom-atom.
Artinya, dalam reaksi kimia terjadi pemutusan ikatan (pada pereaksi) dan pembentukan
kembali ikatan (pada hasil reaksi). Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi.
Sebaliknya, untuk membentuk ikatan dilepaskan energi. Selisih energi pemutusan dan
pembentukan ikatan menyatakan perubahan entalpi reaksi tersebut, yang dirumuskan
sebagai berikut.
∆Hreaksi = ∑D(pemutusan ikatan) – ∑D(pembentukan ikatan)
Dengan ∑ menyatakan jumlah ikatan yang terlibat, D menyatakan energi ikatan rata-
rata per mol ikatan.
8. Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi
Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang jika dibakar menghasilkan kalor yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Nilai kalor bahan bakar umumnya
dinyatakan dalam satuan kJ/gram, yang menyatakan jumlah kJ kalor yang dapat dihasilkan
dari pembakaran 1 gram bahan bakar.

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, eksperimen


F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
 Sudarmo, U. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
 Referensi lain yang relevan (internet, majalah, dan lainnya)
 Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Orientasi 15 Menit
Awal  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
Apersepsi
 Guru mengulangi materi sebelumnya
 Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti Tujuan Pembelajaran 150 Menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran.
Pemberian Acuan
 Guru memberikan informasi garis-garis
pembelajaran secara umum.
Mengamati
 Lembar kerja materi Energi, kalor, sistem dan
lingkungan serta entalpi dan perubahan entalpi
 Pemberian contoh-contoh materi Energi, kalor,
sistem dan lingkungan serta entalpi dan perubahan
entalpi.
Menanya
 Siswa mengajukan pertanyaan tentang materi
Energi, kalor, sistem dan lingkungan serta entalpi
dan perubahan entalpi
 Guru memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan siswa.
Mendiskusikan
 Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Energi, kalor, sistem dan lingkungan serta
entalpi dan perubahan entalpi.
Mengumpulkan informasi
 Mencatat semua informasi tentang materi Energi,
kalor, sistem dan lingkungan serta entalpi dan
perubahan entalpi yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup 15 Menit
Penutup  Guru memberikan penjelasan dan penguatan
materi.
 Perwakilan siswa membuat kesimpulan dari materi
pembelajaran
 Guru memberikan penugasan kepada siswa dan
mejelaskan kegiatan pertemuan selanjutnya.
 Guru dan siswa berdoa sesuai agama yang
dianutnya masing-masing sebelum menutup
pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran

Pertemuan ke-2
NO Kegiatan Deskripsi Kegiatn Alokasi
waktu

1 Pendahuluan 1. Apersepsi dan Motivasi 15 menit


 Guru menyampikn salam dan
mempersilahkan siswa untuk berdo’a
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru mengingatkan kembali tentang materi
sebelumnya.
 Guru menyebutkan tujuan pembelajaran

2 Isi 2. Mengamati 60 menit


 Siswa diberikan fakta bahwa suatu reaksi kimia
ada yang secara endoterm, dan ada juga yang
berlangsung secara eksoterm.
3. Menanya
 Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan
mengenai materi.
 Guru memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan siswa
Pengumpulan data

 Guru memberikan materi-materi mengenai


perubahan entalpi dengan kalorimeter
 Siswa dibagi dalam 6 kelompok.
 Siswa melakukan bebrerap demonstrasi
mengenai perubahan entalpi dengan
calorimeter
Mengasosiasi

 Siswa menganalisis mengenai demosntrasi


yang dilakukan
Mengkomunikasikan

 Siswa memaparkan hasil demonstrasi yang


telah dilakukan
 Siswa mendengarkan penguatan materi yang
disampaikan oleh guru
3 Penutup  Siswa dan guru menyimpulkan materi 15 menit
pembelajaran.
 Siswa mengucapkan hamdalah secara bersama-
sama.
 Guru menyampaikan judul materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
 Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
bersama guru.
 Siswa menjawab salam guru.
Pertemuan ke-3
Kegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran
Waktu

Kegiatan Orientasi 15 Menit


Awal  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
Apersepsi
 Guru mengulangi materi sebelumnya
 Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti Tujuan Pembelajaran 150 Menit
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran.
Pemberian Acuan
 Guru memberikan informasi garis-garis
pembelajaran secara umum.
Mengamati
 Lembar kerja materi entalpi pembentukan standar,
atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess
 Pemberian contoh-contoh materi entalpi
pembentukan standar, atau energi ikatan berdasarkan
hukum Hess.
Menanya
 Siswa mengajukan pertanyaan tentang materi
entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
 Guru memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan siswa.
Mendiskusikan
 Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi entalpi pembentukan standar, atau energi ikatan
berdasarkan hukum Hess.
Mengumpulkan informasi
 Mencatat semua informasi tentang materi entalpi
pembentukan standar, atau energi ikatan berdasarkan
hukum Hess yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup 15 Menit
Penutup  Guru memberikan penjelasan dan penguatan
materi.
 Perwakilan siswa membuat kesimpulan dari materi
pembelajaran
 Guru memberikan penugasan kepada siswa dan
mejelaskan kegiatan pertemuan selanjutnya.
 Guru dan siswa berdoa sesuai agama yang
dianutnya masing-masing sebelum menutup
pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran

I. Evaluasi
1. Penilaian
a. Penilaian Kognitif : Pemahaman siswa terhadap materi

b. Penilaian Afektif : Sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian Kognitif : Soal Post Test

b. Penilaian Afektif: Lembar Penilaian Sikap

Guru Mata Pelajaran Kimia, Mahasiswa PPLK,

Ida Rosyidah, S.Pd., Gina Hayatunnufuas


NIP. NIM: 2282160032
KISI-KISI SOAL

Nama Sekolah : SMAN 1 Ciruas Alokasi Waktu :-

Kelas : XI Jumlah Soal : 3 Soal (Uraian)

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Bentuk Nomor


Kognitif Soal Soal
1 Penentuan ∆H reaksi Termokimia [Condition] Diberikan data nilai ∆Hf, [Audience] Siswa C3 Uraian 1 dan 2
dapat [Verb] menghitung [Object] nilai ∆H suatu reaksi
berdasarkan hukum
[Degree] berdasarkan data nilai ∆Hf yang diberikan.
Hess, data perubahan [Condition] Diberikan data nilai energi ikatan rata-rata dari C5 Uraian 3
beberapa jenis ikatan, [Audience] Siswa dapat [Verb]
entalpi standar, dan
memilih [Object] nilai perubahan entalpi yang paling besar
data energi ikatan [Degree] berdasarkan data yang disajikan dan nilai
perubahan entalpi hasil perhitungan.
Soal Post Test
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat, rinci, sistematis
dan relevan dengan apa yang ditanyakan!
No Soal Skor
1 Diketahui nilai data ΔH°f berikut: 25
ΔH°f NH3 = -46,1 kJ; ΔH°f NO2 = -33,2 kJ; ΔH°f H2O = -241,8 kJ
Tentukan ΔHreaksi amonia dan oksigen. Persamaan reaksinya:
NH3(g) + O2(g) → NO2(g) + H2O(g)
2 Tentukan nilai ΔHreaksi untuk reaksi penguraian SO3 sesuai persamaan reaksi 25
berikut.
SO3(g) → SO2(g) + O2(g)
ΔH°f SO3 = -395,2 kJ ; ΔH°f SO2 = -296,9 kJ
3 Diketahui: 50
ENERGI IKATAN
JENIS
RATA-RATA
IKATAN (kJ/mol)
C≡C 835
C=C 602
C–C 346
C–H 413
O=O 494
C=O 799
H–O 459

Jika gas etana, etena, dan etuna masing-masing dibakar. Senyawa manakah
yang memiliki nilai perubahan entalpi yang paling besar! (Pembakaran
dianggap pembakaran sempurna)

Jumlah Skor
Nilai = X 100
Jumlah Skor Maksimal
Lampiran 2: Instrumen Penilaian Afektif Siswa

Aspek Penilaian
Total
No Nama Siswa Saling Percaya Bertanggung Kerja
Rasa Ingin tahu Komunikatif Jujur Skor
Menghargai Diri Jawab sama

Skala Penilaian: 1-3


1 : Sedikit menunjukkan
2 : Menunjukkan
3 : Sangat menunjukkan
Jumlah Skor
Nilai = X 100
Jumlah Skor Maksimal

Anda mungkin juga menyukai