(RPP)
A. Identitas
Identitas Sekolah : SMA Negeri 1 Suwawa Timur
Pertemuan : 6 ( XI IPS)
B. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator
1. Menyadari adanya keteraturan termokimia sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Menyadari adanya pengetahuan tentang ∆𝐻 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
dalam pokok bahasan Termokimia sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator
1. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku ilmiah rasa ingin tahu, kreatif dan disiplin
dalam berdiskusi materi ∆𝐻 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 dalam pokok
bahasan Termokimia.
2. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku ilmiah inovatif, bertanggung jawab,
dan kritis dalam berdiskusi materi ∆𝐻 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 dalam
pokok bahasan Termokimia.
3. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku ilmiah jujur, demokratis dan komunikatif
dalam berdiskusi materi ∆𝐻 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 dalam pokok
bahasan Termokimia.
3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
Indikator
1. Menjelaskan pengertian energi dan entalpi.
2. Menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia (ΔH reaksi) berdasarkan
data perubahan entalpi pembentukan standar dari suatu reaksi.
3. Menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia (ΔH reaksi) dengan
menggunakan data energi ikatan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari sub materi pokok “∆𝐻 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛” ini, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menghitung H reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar dari
suatu reaksi.
2. Menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia (ΔH reaksi) dengan
menggunakan data energi ikatan.
E. Materi Pembelajaran
TERMOKIMIA
“∆𝐻 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛”
Setiap benda di alam semesta memiliki energi. Secara sederhana, energi didefinisikan
sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi yang dimiliki benda dapat berupa energi
otot, energi angin, energi kimia, energi kalor, dan bentuk-bentuk energi lainnya. Suatu bentuk
energi dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain. Bagaimanakah proses terjadinya
perubahan energi tersebut?
Tuhan yang Mahabesar menciptakan matahari sebagai sumber energi terpenting bagi
kehidupan. Sinar matahari yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan diubah menjadi energi kimia
berupa karbohidrat. Bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti beras, jagung,
gandum, atau ubi, dikonsumsi manusia untuk kelangsungan hidupnya. Bahan makanan tersebut
dicerna oleh tubuh dan menghasilkan energi kalor. Jumlah total energi kalor yang terkandung
dalam suatu materi disebut entalpi dan diberi simbol H. Istilah entalpi berasal dari bahasa
Jerman, yang berarti kandungan. Adapun simbol H berasal dari kata heat content, yang
didefinisikan sebagai kandungan kalor suatu zat. Entalpi suatu zat tidak berubah (tetap) selama
tidak ada energi yang masuk atau keluar.
Entalpi suatu zat tidak dapat diukur, tetapi perubahan entalpinya dapat diukur. Perubahan
entalpi terjadi ketika suatu zat mengalami reaksi. Perubahan entalpi diberi notasi ∆𝐻, simbol ∆
berasal dari bahasa Yunani, delta yang berarti perubahan. Dalam reaksi kimia, ∆𝐻 disebut juga
entalpi reaksi. ∆𝐻 menyatakan kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu reaksi. Dengan kata
lain, ∆𝐻 merupakan penambahan atau pengurangan energi suatu zat dalam suatu proses
perubahan energi yang berlangsung pada tekanan tetap.
Entalpi reaksi bergantung pada jumlah zat yang bereaksi. Dalam pencatatan data
termokimia, diperlukan cara tertentu yang mengaitkan jumlah kalor dengan jumlah zat yang
terlibat. Untuk keperluan itulah didefinisikan besaran entalpi molar. Entalpi molar dikaitkan pula
dengan jenis reaksinya, seperti reaksi pembentukan, penguraian, dan pembakaran. Entalpi molar
dinyatakan dengan satuan kJ mol-1. Perlu diperhatikan bahwa kalor reaksi juga
dipengaruhi kondisi pengukurannya, yaitu suhu dan tekanan. Umumnya data termokimia
ditentukan pada kondisi 250C, atm. Perubahan entalpi reaksi yang ditentukan pada kondisi
standar dinyatakan sebagai perubahan entalpi standar dan dinyatakan dengan lambang ∆𝐻0 atau
∆𝐻298. Perubahan entalpi reaksi yang tidak merujuk kondisi pengukurannya dinyatakan dengan
lambang ∆𝐻 saja.
Perubahan Entalpi Pada Suatu Reaksi Kimia (ΔH reaksi)
Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia dapat dilakukan melalui
eksperimen, biasanya digunakan alat seperti kalorimeter, namun dapat juga dilakukan
berdasarkan data termokimia yang ada seperti hukum Hess, perubahan entalpi pembentukan
standar dan energi ikatan.
1. Penentuan ΔH Reaksi Berdasarkan Data Perubahan Entalpi Pembentukan Standar Nilai
perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan menggunakan data perubahan entalpi
pembentukan standar. Pada cara ini, data entalpi yang diketahui harus berupa data entalpi
pembentukan. Zat-zat pereaksi dianggap mengalami reaksi penguraian dan zat-zat hasil reaksi
dianggap mengalami reaksi pembentukan. Jadi entalpi penguraian suatu zat sama dengan entalpi
pembentukannya, namun tandanya berlawanan. Kalor suatu reaksi juga dapat ditentukan dari data
entalpi pembentukan (ΔH0f) zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
Misalnya:
mAB + nCD pAD + qCB H= ?
Hreaksi = (p· ΔH0f AD + q·ΔH0f CB) – (m· ΔH0f AB+ n· ΔH0f CD)
Unsur-unsur yang stabil pada keadaan standar, yaitu H 2, O2, C, N2, Ag, Cl2, Br2, S, Na, Ca
dan Hg, berdasarkan kesepakatan internasional, entalpi pembentukan standar unsur-unsur
dalam bentuk yang paling stabil bernilai 0 (nol).
Tabel Pembentukan Standar dari Beberapa Zat pada Temperatur 250C dan Tekanan 1 atm
Diketahui:
ΔH0f CH4O(l) = –238,6 kJ/mol
ΔH0f CO2(g) = –393,5 kJ/mol
ΔH0f H2O(l) = –286 kJ/mol
a. Tentukan ΔH reaksi pembakaran CH4O sesuai reaksi:
CH4O(l) + 2 O2(g) ⎯⎯→CO2 (g) + 2 H2O(l)
b. Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram metanol (CH4O)
(Ar C = 12, O = 16, dan H = 1)!
Jawab :
a. Reaksi CH4O(l) + 2 O2(g) ⎯⎯→CO2(g) + 2
H2O(l) ΔH reaksi = ∑ ΔH0f produk– ∑ ΔH0f
reaktan
ΔH reaksi = (ΔH0f CO2 + 2 ΔH0f H2O) – (ΔH0f CH4O + 2 ΔH0f O2)
ΔH reaksi = (–393,5 + 2 × (–286)) – (–238,6 + 2 × 0)
= –726,9 kJ/mol
b. Mol CH4O = 8/32 = 0,25 mol
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram metanol
= 0,25 × (–726,9)
= –181,725 kJ
2. Penentuan ΔH Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu
disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kimia dalam
suatu molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas disebut energi ikatan atau energi
disosiasi(D). Untuk molekul kompleks, energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu
sehingga membentuk atom-atom bebas disebut energi atomisasi. Harga energi atomisasi ini
merupakan jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut. Untuk molekul kovalen
yang terdiri dari dua atom, seperti H 2, O2, N2, atau HI yang mempunyai satu ikatan, maka energi
atomisasi sama dengan energi ikatan. Energi yang diperlukan untuk reaksi pemutusan ikatan
telah diukur.
Tabel Energi Disosiasi/Ikatan (D) Molekul Diatom dalam kJ/mol pada 250C
.
Secara umum, perhitungan ΔH Reaksi menggunakan data Energi Ikatan dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Contoh 1 :
Diketahui energi ikatan:
C – H = 415 kJ/mol
C = C = 607 kJ/mol
C – C = 348 kJ/mol
H – H = 436 kJ/mol
Ditanya:
ΔHreaksi pada reaksi C2H4(g)+ H2(g)
⎯⎯→C2H6(g) Jawab:
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa PLP II,
Kepala Sekolah