Perut yang kembung dan terasa sakit bagai ditusuk serta mual tiba-tiba bisa menjadi
gejala gastritis akut. Apa saja yang harus diketahui tentang masalah pencernaan ini? Simak
ulasan lengkapnya.
Gastritis yang terjadi mendadak dan berlangsung cepat ini disebut sebagai gastritis akut.
Sementara jika terjadinya bertahap atau berulang selama lebih dari sebulan atau tahunan
disebut gastritis kronis.
Peradangan lambung umumnya tidak berbahaya. Namun, serangan gastritis akut berulang bisa
berubah menjadi kronis jika tidak segera ditangani. Gastritis yang tidak kunjung diobati
dapat berakhir menjadi penyakit GERD (refluks asam lambung).
Berbagai hal yang dapat menjadi penyebab gastritis akut adalah sebagai berikut:
Mengonsumsi obat-obatan seperti obat antiradang nonsteroid (NSAID) dan obat kortikosteroid
Mengalami infeksi H. pylori
Konsumsi alkohol yang berlebihan
Masalah sistem kekebalan tubuh atau memiliki penyakit autoimun
Refluks empedu, kondisi cairan empedu yang bocor dari hati dan masuk ke dalam lambung.
Dari sekian banyak penyebab, infeksi H. pylori termasuk yang paling umum di negara-negara
berkembang. Banyak orang yang terinfeksi H. pylori sejak usia dini, namun tidak pernah
merasakan gejala gastritis akut apa pun. Umumnya gejala baru akan muncul ketika tersebut
sudah berusia dewasa.
Para dokter dan ahli belum mengetahui bagaimana infeksi bakteri H. pylori dapat menyebar.
Akan tetapi, dokter menduga bahwa mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak steril
atau menggunakan peralatan makanan yang kotor dapat menjadi penyebabnya.
Beberapa orang yang terinfeksi ditemukan memiliki bakteri H. pylori dalam air liurnya. Kondisi
ini menunjukkan bahwa kontak langsung dengan air liur atau cairan tubuh lainnya bisa
membuka peluang penularan infeksi H. pylori dan menyebabkan gastritis akut.
Kadang, beberapa gejala yang berhubungan dengan gastritis akut juga terlihat pada masalah
kesehatan lainnya. Maka akan cukup sulit untuk memastikan apakah yang Anda alami gastritis
akut atau bukan tanpa diagnosis resmi dari dokter.
Tes darah lengkap (Complete Blood Count) untuk memeriksa kesehatan Anda secara
keseluruhan
Tes napas atau air liur untuk memeriksa adanya bakteri H. pylori
Tes feses untuk memeriksa darah di feses Anda
Pemeriksaan endoskopi untuk melihat lapisan perut Anda dengan kamera kecil
Biopsi lambung untuk menganalisis sampel jaringan lambung.
Namun jika perawatan rumahan saja tidak cukup untuk mengobati gastritis akut, umumnya
dokter akan merekomendasikan beberapa obat ini:
1. Obat antasida
Antasida berfungsi menetralkan asam lambung. Obat ini dapat digunakan selama Anda
mengalami gastritis, dengan dosis yang dianjurkan dokter atau mengikuti petunjuk dalam
kemasan obat.
Obat penurun asam lambung (anthistamin H2) seperti famotidine dan cimetidine dapat
dikonsumsi antara 10-60 menit sebelum makan.
Obat PPI seperti omeprazole dan esomeprazole dapat menghambat produksi asam lambung.
Obat ini hanya boleh diminum setiap 24 jam sekali dan tidak lebih dari 14 hari.
4. Obat antibiotik
Antibiotik mungkin diperlukan jika gastritis akut Anda disebabkan oleh bakteri H. pylori.
Antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi H. pylori termasuk amoxicillin,
tetrasiklin (tidak boleh untuk anak di bawah 12 tahun), dan clarithromycin.
Obat antibiotik dapat digunakan bersamaan dengan obat jenis penghambat pompa proton,
antasida, atau antihistamin H2.
Pengobatan gastritis akut dengan antibiotik biasanya berlangsung antara 10 hari sampai empat
minggu. Jangan berhenti minum obat ini tanpa konsultasi dengan dokter Anda.
Gastritis akut juga dapat dicegah dengan penyesuaian pola hidup yang lebih sehat. Di
antaranya menghindari penggunaan obat antinyeri secara berlebihan, menghindari minum
alkohol dan rokok, makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang, dan mengurangi asupan
lemak serta minyak dari makanan.