Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas Manajemen
Pendidikan Islam Kelas IV A dengan dosen pembimbing Bapak Dr. H. Undang Ruslan W, M.Pd
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya laporan
hasil obervasi di pesantren nihayatul amal dan kami ucapkan terimakasih atas dukungan moral
dan materi yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang masalah ............................................................................................................ 1
5.2 implikasi.................................................................................................................................... 10
5.3Saran ........................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran, Foto-Foto ...................................................................................................................... 13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Suasana sekolah pada umumnya dan suasana kelas pada khususnya merupakan modal
penting bagi jernihnya pikiran untuk mengikuti pelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
keadaaan yang menyenangkan demi meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan
pelajaran, untuk mengatasinya dibutuhkan manajemen kelas yaitu penanganan yang baik agar
dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Kelas merupakan suatu tempat anak belajar untuk mendapatkan ilmu, berinteraksi
dengan teman serta pembentukan pribadi yang baik. Kegiatan belajar siswa yang berada di
sekolah diharapkan harus intens untuk berada di kelas. Dalam lingkup kelas terdiri dari siswa
yang dapat ditinjau dari cara belajar mereka, karakter siswa, hubungan sosial, kedisiplinan,
tanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kelas, dalam perannya,
guru hendaknya mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta
merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu di organisasi. Lingkungan ini diatur
dan diawasi agar kegiatan - kegiatan belajar terarah kepada tujuantujuan pendidikan. Salah satu
manajemen kelas yang baik ialah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit
mengurangi ketergantungannya kepada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatannya
sendiri, sebagai manajer, guru hendaknya mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif serta
efisien dengan hasil optimal.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2
2.2 TEORI Y (pengertian suasana kelas yang menyenangkan)
Guru yang baik adalah orang yang penuh dengan inisiatif. Dengan begitu guru tidak boleh pasif,
diantara hal yang harus dilakukan oleh guru adalah menciptakan secara kreatif konteks belajar.
Selain itu, guru harus berinisiatif dalam mendorong semangat peserta didiknya untuk belajar
memecahkan masalah, mengidentifikasi serta menemukan kebutuhan mereka.
3
harus melihat kepada prinsip prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan, dan salah satu
prinsipnya adalah prinsip kompetisi di mana anak bersaing secara sehat baik inter
maupun antar pribadi, sebab motivasi itu mengandung tiga unsure yaitu mendorong terus
menerus, memberikan kekuatan pada suatu perilaku dan mengatur perlaku.
4
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di DTA Al-Hidayah di desa tegalsari kecamatan
purwasari kabupaten karawang.
b. Waktu Penelitian
Waktu dilakukan untuk penelitian ini hanya satu hatu hari yaitu pada tanggal 08
Mei 2017.
3.3 Metode penelitan
Untuk mengetahui dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data diataranya :
Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data dari lapangan dengan melalui pengamatan
secara langsung terhadap objek penelitian. Data yang dimaksud antara lain perilaku keseharian
para santri baik selama di dalam lingkungan pesantren amaupun selama berada di dalam proses
pembelajaran.
Dokumentasi
Teknik ini pada dasarnya lebih mengutamakan kerja penulisan atau pencatatan atau rekaman
(recording) tentang setiap objek yang diteliti. Akan tetapi, pencatatan terhadap data-data yang
berbentuk catatan atau dokumen dijadikan sebagai pilihan prioritas.
5
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Kondisi kelas yang menyengankan adalah kondisi siswa sangat ceria dan kelas yang
berlangsung dinamis. Siswa berinteraksi dengan mengungkapkan pendapat baik dengan teman
maupun guru. Seakan tidak ada sekat antara murid dengan guru. Murid adalah pembelajar yang
aktif. Mereka ingin dilibatkan dalam sebuah pembelajaran. Murid secara alamiah akan menyukai
guru yang bisa mengelola kelas yang menyenangkan.
6
Kedua, guru dan murid harus merancang kelas yang menyenangkan. Kerjasama antara
guru dan murid untuk mendesain kelas akan menumbuhkan suasana belajar yang positif. Ketika
siswa masuk ke kelas, siswa akan merasa menjadi bagian penting dari ruang kelas tersebut
karena hasil pekerjaan mereka seperti esai dan karya seni mereka terpampang di dinding kelas.
Situasi ini juga akan menumbuhkan penghargaan terhadap siswa dan mendorong siswa untuk
berbuat lebih baik.
Ketiga, buat aturan kelas dengan melibatkan murid. Aturan kelas mencakup apa
dilakukan jika terdapat seorang murid yang datang terlambat dan jika terdapat murid berbuat
tidak baik kepada temannya. Dengan melibatkan siswa dalam membuat aturan, para siswa akan
lebih merasa menjadi bagian dari aturan-aturan kelas yang ada, dengan demikian akan
mengurangi perilaku-perilaku negatif di sekolah.
Satu hal lain yang saya amati mengenai cara mengajar guru membuat pelajaran menjadi
hal yang nyata, dan tidak berhenti pada rumus-rumus atau konsep tertentu. Materi pelajaran apa
pun bisa dibuat menjadi riil semisal guru mengajarkan materi sudut dan menghubungkannya
dengan bagaimana seorang arsitek memanfaatkan konsep sudut ketika membangun gedung.
Guru juga bisa mengaitkan pelajaran dengan situasi yang aktual seperti acara TV, permainan,
dan berita-berita terkini. Oleh karena itu, guru dapat mengakomodasi pengalaman dan
pengetahuan siswa dengan pembelajaran yang akan diajarkan.
7
B. Faktor-faktor penyebab kejenuhan dalam belajar siswa
1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negative yang ditimbulkan oleh keletihan itu
sendiri.
2. Karena kecemasan siswa terhadap standar / patokan keberhasilan bidang bidang studi
tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan
mempelajari bidang bidang studi tadi.
3. Karena siswa berada di tengah tengah situasi kompetitif yang ketat dan menurut lebih
banyak kerja intelek yang berat.
4. Tenaga pendidik yang pasif
5. Pembelajaran yang monoton
6. Ruangan kelas yang tidak berkreasi
8
BAB V
5.1 kesimpulan
Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari pengertian
tentang manajemen oleh Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dalam
pelaksanaannya dilakukan sesuai proses. Paling tidak ada 4 proses yang dilakukan untuk
melakukan suatu manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian.
1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negative yang ditimbulkan oleh keletihan itu
sendiri.
2. Karena kecemasan siswa terhadap standar / patokan keberhasilan bidang bidang studi
tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan
mempelajari bidang bidang studi tadi.
3. Karena siswa berada di tengah tengah situasi kompetitif yang ketat dan menurut lebih
banyak kerja intelek yang berat.
4. Tenaga pendidik yang pasif
5. Pembelajaran yang monoton
6. Ruangan kelas yang tidak berkreasi
9
5.2 implikasi
Keterlibatan dari teori dan penelitian yang di temukan yaitu sama-sama membangun
semangat belajar anak dan meciptakan suasana kelas yang menyengkan dari segi kreasi kelas dan
juga cara pembelajaran dari guru-guru
5.3 saran
Disamping siswa wajib memerangi kejenuhan, guru mempunyai peranan penting dalam
pendidikan,yaitu:
1. Jika siswa mulai kelihatan jenuh, ajaklah peserta didik kita untuk bermain sebentar,
contohnya siswa diberi kebebasan membuat yel-yel, tepuk-tepuk yang menurut mereka
bisa menumbuhkan semangat belajar(3menit yel-yel diucapkan bersama)
2. Sebelum pelajaran inti guru mengajak siswa dalam sebuah permainan yang berguna
untuk memusatkan konsentrasi anak, contohnya guru menyebut gajah siswa
mempraktekkan dengan gerakan dan ucapan kecil, ketika guru menyebut semut siswa
merespon dengan gerakan dan ucapan besar. Hal itu bisa dicontohkan ke benda-benda
lain.
3. Mengajak siswa dalam suasana berbeda contoh guru tidak hanya monoton mengajar
didalam kelas tetapi diluar kelaspun jadi asal siswa diajak untuk tetap bertanggungjawab
& tetap komitmen belajar.
4. Siswa diberi tanggung jawab untuk melakukan menjelaskan materi yang sebelumnya
dibuat tugas kelompok dan teman lainnya diajak untuk menilainya. Guru harus bisa
mengarahkan dan mendorong sisiwa itu untuk lebihkreatif
5. Siswa diberi tanggung jawab untuk membuat soal sendiri dan diserahkan kepada
gurunya, kemudian guru menyortir dan menggunakannya sebagai ulangan harian. Dari
hasil evaluasi tersebut guru memberi nilai 80 kepada siswa yang pintar untuk mencapai
nilai 100, siswa tersebut diberitanggung jawab untuk mengajari temannya yang nilainya
kurang. Guru membimbing dan mengawasinya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.psychoshare.com/file-1919/psikologi-pendidikan/pengertian-manajemen-kelas-
pengelolaan-kelas.html
http://anakcerdas.info/menciptakan-suasana-belajar-yang-menyenangkan/
http://www.sekolahmenyenangkan.org/mengelola-kelas-yang-menyenangkan/
https://ibnulbasyar.wordpress.com/2012/06/02/mengatasi-kejenuhan-belajar-siswa/
11
Lampiran Poto
12
13