Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Geomine, Vol 04, No 1: April 2016

ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DENGAN MEMBANDINGKAN


METODE NEAREST NEIGHBOUR POINT DAN INVERSE DISTANCE
WEIGHTING

Muhammad Irwan Zibuka1, Sri Widodo2*, Agus Ardianto Budiman1,


1. Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim indonesia
2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanudin
Email: srwd007@yahoo.com

SARI

Perhitungan sumberdaya berperan penting menentukan jumlah kualitas dan kemudahan dalam
eksplorasi secara komersial dengan metode estimasi yang sesuai dengan kondisi
geologi,genesa,dan mineralisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total sumberdaya
endapan nikel laterit dengan menggunakan metode metode Nearest neighbour point (NNP) dan
Inverse distance weighting (IDW) serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perbedaan hasil estimasi sumberdaya dengan dua metode tersebut. Dari hasil estimasi
sumberdaya dengan metode IDW pada penelitian ini diperoleh tonase sumberdaya sebesar
2.540.953 ton dengan rata-rata kadar Ni 1,85%. Sedangkan hasil tonase sumberdaya dengan
metode NNP sebesar 2.412.852ton dengan rata-rata kadar Ni 1,95%. Total tonase sumberdaya
endapan nikel laterit yang diperoleh pada Blok “X” Konawe memiliki selisih sebesar 128.101 ton.
Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh persen selisih sebesar 5 %. Penyebab
perbedaan hasil estimasi sumberdaya tersebut adalah jumlah titik yang berpengaruh dalam
suatu blok. Perhitungan dengan metode IDW dihitung berdasarkan titik data yang terdekat
dengan titik yang ditaksir, sedangkan perhitungan dengan metode NNP memperhitungkan nilai
di suatu blok didasari oleh nilai titik yang paling dekat dengan blok tersebut.

Kata Kunci: Estimasi sumberdaya, spasi titik bor, Inverse distance weighting, Nearest
neighbour point

ABSTRACT

Calculation of resources plays an important role determining the amount of quality and ease of
exploration commercially estimation method according to the geological conditions, the genesis and
mineralization. This study aims to determine the total resource of nickel laterite using Nearest
neighbour point (NNP) and Inverse distance weighting (IDW) method method, and to determine
the factors that influence the result differences of the calculation using the two
methods.According to the resource estimation with Niusing IDW method, it is obtained the
tonnage resource is 2,540,953tons and the average grade is 1,85% Ni. Whereas the results of
tonnage resources using NNP methodis 2,412,852tonnes with an average grade of 1,95 % Ni.
The result differences of the total tonnage of nickel lateriteresource that obtained in Block “X”
north Konawe is 128,101tons. Based on these calculations the obtained percent difference is 5
%. The main reason of the result differences of the resource estimation is the number of points
in a block effect.Calculation of IDW method was conducted based on the nearest point to the
estimated point.Whereas calculationof the NNP method considered the value in a block based
on the nearest point to the block.

Keywords: resource estimation, drillhole space, Inverse distance weighting, Nearest neighbour
point

44
Jurnal Geomine, Vol 04, No 1: April 2016

PENDAHULUAN Metode Inverse distance weightin


g
merupakan suatu cara penaksiran yang
telah
Untuk menentuka estimasi sumberdaya memperhitungkan adanya hubungan letak
n ruang
(jarak), merupakan kombinasi linear atau
harga
diperlukan metode estimasi yang sesuai rata-rata tertimbang (weigthing average)
dengan dari
kondisi geologi, genesa, dan mineralisasi titik-titik data yang ada di sekitarnya
pada
daerah penelitian, maka penulis mencoba untuk (Notosiswoyo, 2000).
menghitung nilai evaluasi sumberdaya bijih
nikel
laterit metode poligonal Nearest Hasil penaksiran dan perhitungan
menggunakan
neighbour point dan metode inverse sumberday akan mempunyai tingkat
distance a
weighting. kepercayaanyangberbeda-beda.Tingkat
Klasifikasi sumberday mineral dan kepercayan suatu hasil perhitungan dan
a penaksiran cadangan sangat tergantung
pada:
cadangan berdasarkan 2 kriteria yaitu tingkat 1. Kebenaran dan kelengkapan
pengetahuan
keyakinan geologi dan pengkajian layak dalam memahami dan mempelajari
tambang. data
1. Tingkat keyakinan geologi, ditentukan badan bijih. Hasil penaksiran seseorang
yang
oleh 4 tahap eksplorasi, yaitu : telah paham tentang kaidah penaksiran
dan
a) Survai tinjau. genesa mineral bijih akan lebih
meyakinkan
b) Prospeksi. dibandingkan hasil penaksiran seseoran
g
c) Eksplorasi yang hanya bertindak sebagai operator.
umum.
d) Eksplorasi rinci. 2. Kerapatan data (grid density) dapat
Kegiatan dari a) ke d) menunjukkan dipercaya sebagai data dasar. Data
dengan
makin penyelidikan, sehingga pengambilan sampel dengan jarak dekat
rincinya lebih
tingkat keyakinan geologiny makin meyakinkan daripada data dengan jarak
a yang
tinggi dan tingkat kesalahannya jauh.
makin
rendah. 3. Dalam menentukan asumsi dan
pendekatan
2. Pengkajian layak tambang variabel interpresi dilakukan secara
a. Pengkajian layak tambang meliputi bertanggung jawab baik dari aspek
ilmiah
faktor-faktor ekonomi, maupun aspek
penambangan, teknis.
pemasaran lingkungan, sosial, dan
,
hukum/perundang - undangan. Untuk Perhitungan penaksira sumberdaya
n
endapan mineral bijih, metalurgi juga menggunakan rumus dan pemodelan yang
tidak
merupakan faktor pengkajia layak melanggar kaidah matematika yang ada
n
tambang (Syafrizal, 2009).
.
b. Pengkajian layak tambang akan Adapun tujuan penelitian
yaitu:
menentuka apakah sumberdaya 1. Mengetahuitotal sumberdayanikel
n
mineral akan berubah menjadi berdasarkan data hasil pemboran dan
data
cadangan atau tidak. kadar(assay)dengan menggunakan
metode
c. Berdasarkan pengkajia ini, bagian Nearest neighbour point dan
n metode
sumberday mineral yang layak inverse distance
a weighting.
tambang berubah statusnya menjadi 2. Mengetahui perbedaan hasil estimasi
cadanga sedangkan yang belum sumberdayaendap nikel laterit denga
n an n
layak tambang tetap menjadi metode Nearest neighbour point
dan
sumberdaya mineral(SNI 13-4726- metode inverse distance
weighting.
1998). 3. Mengetahui faktor-faktor penyeba
b
Metod nearest neighbour perbedaan hasil perhitungan tersebut.
e
pointmemperhitungkan nilai di suatu blok Secara administrasi Lokasi IUP PT. Cipta
didasari oleh nilai titik yang paling dekat Djaya Surya terletak pada Desa Paka
dengan Indah,
blok tersebut(Hartman, Kecamata Oheo Kabupaten Konawe Utara,
1992). n ,
Provinsi Sulawesi Tenggara.

45
Jurnal Geomine, Vol 04, No 1: April 2016

METODOLOGI PENELITIAN point dan metode inverse distance


weighting.
Pembuatan model blok dilakukan melalui
fitur
Metode yang digunakan dalam penelitian ini block model pada program Surpac 6.5.1,
dimana
terlebih dahulu ditentuka ukuran geometri
yaitumetodeNearest neighbour point
n
danmetode
model blok yang akan dibuat. Model blok
inverse weightuntu memperkirakan
yang
distance k
dibuat meliputi lapisan saprolit, hal ini
jumlah sumberdaya nikel laterit.
disebabkan pada lapisan ini umumnya
memiliki
Analisis kuantitatif yang digunakan dalam potensi ekonomi untuk dieksploitasi.
penelitian ini, bersifat pembuktian dengan Selanjutnya dilakukan estimasi kadar Ni
memadukan beberapa data yang meliputi baik
kajian
pustaka, data lapangan, data pengeboran, dengan metode Inverse distance weightin
dan g
data hasil analisis kadar. Keseluruhannya dikaji maupun dengan metode Nearest neighbour
point,
da dianalisis secara komprehensif untuk dimana proses estimasi dengan kedua
n metode
menentuka jumla sumberdaya berdasarkan tersebu dilakukan secar terpisah Hal ini
n h t a .
data kadar Ni serta sebagai penentu bagi disebabkan parameter estimasi untuk
metode
perusahaan dalam melakukan produksi. Nearest neighbour point berbeda dengan
Tahapan metode
dalam penelitian ini meliputi: Inverse distance weighting . Hasil estimasi
dan
1. Studi literature, estimasi sumberdaya akan dimuat dalam
data
2. Kegiatan lapangan dan pengumpulan data, berupa portable document
format.
3. Pengolahan data dan analisis data,
4. Hasil penelitian. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Studi literatur dilakukan sebelum dan
selama
penelitian. Pada tahap ini dilakukan DATABASE DAN SEBARAN LUBANG
pengumpulan sumber-sumber informasi yang BOR
berhubungan dengan estimasi Pembuatan database merupakan suatu
sumberdaya. hal
Dalam tahapan ini data yang diperoleh
yang sangat penting dalam kegiatan
estimasi
selanjutnya diolah untuk mengetahui sumberdaya suatu bahan galian, karena
penyebaran database
baik lateral maupun vertikal. Untuk maksud dapat digunakan sebagai input data untuk
tersebut, maka dilakukan hal-hal sebagai mengetahui potensi bahan galian
tersebut.
berikut: melakukan import data base ke Informasi data untuk penelitian diperoleh
program dari
Surpac 6.5.1, analisis statistik data kadar Ni kegiatan pemboran eksplorasi yang
dilakukan
pemodelan dan estimasi cadangan model oleh PT. Cipta Djaya Surya dengan kedalaman
blok
serta perbandingan metode Nearest bervariasi, sedangkan analisis kadar dari
neighbour conto
point dan metode inverse distance yang diperoleh dari pemboran dilakukan
weighting. tiap
Data yang digunakan untuk pengolahan data satu meter kedalaman conto tersebut.
Database
adalah data komposit per log bor. Kemudian ini diperlukan untuk melakukan import
data data
tersebut diolah dengan menggunakan alat kedalam program Surpac6.5.1, yaitu
bantu perangkat
program Surpac 6.5.1. dengan alat bantu ini lunak yang digunakan untuk melakukan
akan
didapatkan model endapan dengan pengolahan data secara estimasi
metode sumberdaya
Nearest neighbour point dan metode inverse metodeNearest neighbour point dan
metode
distance weighting. inverse distance weighting. Database
yang
Database yang terdiridari data survei, data digunakan dala penelitian ini dibagi
m menjadi
empat bagian,
kadar (assay), lithology dan data collar,
yaitu:
data ,
a. Data surveiyan berisi data posisi/kordinat
terlebih dahulu diubah kebentuk format comma g
lubang bor berupa Northing, dan
separated value (csv), kemudian dimasukkan ke
Easting,
elevas
dalam program Surpac 6.5.1. Hal ini bertujuan i.
b. Data assay yang berisi informasi mengena
untuk mempermudah proses pengolahan
i
maupun
kadar pada tiap-tiap interval
analisis data dengan program tersebut.
kedalaman
tertentu sesuai dengan analisis kadar
yang
Pemodelan dan Estimasi sumberdaya nikel dilakukan.
laterit menggunakan metode Nearest neighbour

46
Jurnal Geomine, Vol 04, No 1: April 2016

c. Data geologiberisi informasi lithologi pada


tiap titik bor.
d. Data collar berisi informasi mengenai total
depth, dip, azimuth.

Gambar 2 blok model zona saprolit


Model blok ini dibuat dengan
ukuran
dimensi dari unit-unit blok model yaitu
10x10x5
meter. Inter polasi untuk data kadar Ni pada
cell
yang belum diketahui kadarnya
dilakukan
Gambar 1 Sebaran lubang bor dalam berdasarkan data kadar Ni hasil assay pada
ruang tiap
tiga dimensi. meter kedalaman lubang bor. Interpolasi
Pemodelan dan Estimasi dilakukan dengan metodeNearest
Sumberdaya neighbour
point dan metode inverse distance
weighting.
Estimasi dalam penelitian Gambar model blok endapan nikel laterit
sumberdaya dapat
dilihat pada lampiran.
ini dilakukan dengan dua metode, yaitu
metodeNearest neighbour point dan metode
inverse distance weighting dengan bantuan
program Surpac 6.5.1, dimana akan
dibandingkan hasil estimasi sumberday dari
a
kedua metode tersebut. Dalam melakukan
proses
estimasi, terlebih dahulu dibuatkan model blok.
Sistemmodelblok secara keseluruhan
merupakan support geometri untuk melakukan
penaksiran nilai kadar Ni pada masing-masing
blok estimasi sumberdaya. Model blok yang
digunakan dalam estimasi sumberdaya
endapan
nikel laterit akan berupa blok tiga dimensi,
dimana memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, terdiri dari grid atau cell yang lebih kecil
dan keseluruhan model blok yang dibuat harus Gambar 3 blok model saprolit dengan
melingkupi semua lubang bor. metode
nearest neighbour point.
47
Jurnal Geomine, Vol 04, No 1: April 2016

Gambar 4 blok model saprolit dengan metode


metodeInverse distance
weighting.

Estimasi sumberdaya nikel laterit ini


dilakukan dengan bantuan program Surpac
6.5.1 pada zona saprolit. Hal ini dikarenakan
pada zona ini memiliki kandungan nikel yang
berpotensi untuk di eksploitasi. Adapun Cut of
Grade (COG) yang digunakan yaitu kadar Ni ≥
1.5 % dengan densitas 1.9 ton/m3.

Tabel 4.1 Hasil estimasi sumberdaya dengan menggunakan metode Nearest neighbour point

Metode Estimasi Volume (m3) Tonase (Ton) Kadar Ni


Rata-Rata (%)

Nearest neighbour point. 1.269.922 2.412.852 1,95

Inverse distance weighting 1.337.344 2.540.953 1,85

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat di suatu blok didasari oleh nilai titik yang
paling
dekat dengan blok
tersebut..
bahwa total tonase sumberdaya endapan
nikel
laterit yang diperoleh Blok Konawe KESIMPULAN
pada “X”
utara memiliki selisih sebesar 128.101 ton.
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh
persen selisih sebesar 5 % dengan rumus Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sebagai
berikut: dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
% Selisih x 100 % = 5
2540953−2412852
1. Total sumberdaya yang diperoleh pada
= %. Blok
“X”PT. Cipta Djay Surya dengan
a
2540953

menggunakan metode Nearest neighbou


r
pointsebesar2.412.852ton, total
Sedangkan
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan sumberdaya yang diperoleh dengan
metode
hasil estimasi sumberdaya dengan kedua Inverse distance weighting diperoleh
metode sebesar
adalah jumlah titik yang berpengaruh dalam 2.540.953ton.
suatu blok. Dimana perhitungan dengan metode 2. Selisih hasil estimasisumberda
ya
Inverse distance weighting dihitung terukurantara metodeNearest neighbou
berdasarkan r
titik data yang terdekat dengan titik yang pointdanInverse distance weighting
sebesar
ditaksir akan memberikan bobot yang lebih 128.101 ton. Berdasarkan hasil
besar perhitungan
dari pada titik data yang lebih jauh. Metode ini tersebut di dapatkan selisih sebesar
5%.
didasarkan pada estimasi titik dan tidak 3. Faktor penyebab hasil
perbedaan estimasi
bergantung pada ukuran blok serta hanya sumberdaya dengan kedua metode
adalah
memperhatikan jarak dan belum jumlah titik yang berpengaruh dalam
memperhatikan suatu
efek pengelompokkan data sehingga data blok. Perhitungan dengan metode
dengan Inverse
jarak yang sama namun mempunyai pola distance weighting dihitung berdasarkan
sebaran titik
yang berbeda masih akan memberikan hasil data yang terdekat dengan titik yang
yang ditaksir
sama. Sedangkan perhitungan dengan akan memberikan bobot yang lebih
metode besar
Nearest neighbour pointmemperhitungkan daripada titik data yan lebih jauh.
nilai g

48
Jurnal Geomine, Vol 04, No 1: April 2016

Sedangkan perhitungan dengan metode Nugroho, Rinawan, Wibawa, 2014, Pemodelan

Nearest neighbour pointmemperhitungka Tiga Dimensi (3D) Potensi Laterit


n Nikel,
nilai di suatu blok didasari oleh nilai titik Jurnal Itenas Rekayasa © LPPM Itenas |
yang paling dekat dengan blok tersebut. No.1 | Vol. XVIII ISSN: 1410-3125
UCAPAN TERIMA KASIH Notosiswoy,S., 2000, Teknik Eksplorasi, Jurusan

Teknik Petambangan, Fakultas Ilmu


Kebumian Dan Teknologi Mineral ITB,
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bandung
segenap Pimpinan dan Karyawan PT. Cipta Syafrizal, 2011, Karakterisasi Mineralogi
Djaya Surya, yang telah memberikan
kesempatan bantua fasilitas dan bimbingan Endapan Nikel Laterit Di Daerah
, n , Tinanggea
Kabupaten Konawe Selatan,Sulawes
sehingg penelitian ini dapat dilaksanakan
i
a
Tengggara, JTM Vol. XVIII No. 4
dengan
baik.
Syafrizal, 2009, Analisis Kerapatan Data
DAFTAR PUSTAKA Eksplorasi Dan Estimasi Sumberday
a
Denga Pendekatan GeostatistikPada
n
Amandemen 1 - SNI 13-4726-1998., Klasifikasi Endapan Nikel Laterit Di Daerah
Halmahera Timur, JTM Vol. XVI No. 2
Sumberdaya Mineral dan Cadangan, Badan
Standardisasi Nasional. Syaripudin, 2010, Pemodelan Sumberday
a
Hartman, H. L., 1992. SME Mining Engineering Bitumen Alam Dengan Metode
Transition
Probability Geostatistics, JTM Vol. XVII No
Handbook 2nd edition volume 1. Society 1
For
Mining, Metallurgy And Exploration, Inc.
Littleton: Colorado. Widayat.A.H, 2005, Modul Responsi TE 3231,
Latif, A. A., 2008 Studi Perbandingan Metode Metode Perhitungan Cadangan,
. Departemen
Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu
Nearest Neighbourhood Point (NNP),
Kebumian dan Teknologi Mineral, Institut
Inverse
Distance Weighted (IDW) dan Kriging pada
Teknologi Bandung.
Perhitungan Cadangan Nikel Laterit.
49

Anda mungkin juga menyukai