PENDAHULUAN
Pusat dan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
dan Daerah.
pemerintah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah menganut tiga asas,
pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab telah
pelayanan umum (public service) dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan
organisasi pada masa yang akan datang, termasuk di dalamnya adalah organisasi
pemerintah, hal ini berhubungan erat dengan kinerja seluruh pegawainya. Dengan
kinerja yang optimal diharapkan pelayanan dengan kualitas yang tinggi dapat
tercapai serta organisasi dapat berjalan lancar. Usaha untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat tersebut tidak terlepas dari eksistensi aparatur pemerintah yang bersih,
berwibawa, terampil, cakap dan bertanggung jawab serta disiplin yang tinggi
yang terjadi dalam masyarakatnya secara tepat dan efisien akan sangat ditentukan
oleh bagaimana misi dari birokrasi dipahami dan dijadikan sebagai basis dan
(2002: 4) bahwa birokrasi publik di Indonesia seringkali tidak memiliki misi yang
jelas sehingga fungsi-fungsi dan aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi itu
cenderung semakin meluas, bahkan kemudian menjadi semakin jauh dari tujuan
kepada masyarakat oleh karena itu pemerintah tidak diadakan untuk dirinya
bermanfaat bagi masyarakat juga bermanfaat terhadap citra aparat pemerintah itu
fungsinya, perlu kiranya dicari dan dirumuskan suatu pendekatan strategis untuk
pembangunan. Peran pemerintah yang selama ini sebagai ruler seharusnya diganti
fasilitator bukan pekerjaan yang mudah, namun upaya untuk mewujudkan cita cita
tersebut tetap harus diupayakan demi memberikan pelayanan yang baik kepada
publik dan mampu memperbaiki citra birokrasi Indonesia yang selama beberapa
dimata masyarakat.
surat pengantar KTP. Berikut ini ditampilkan rekapitulasi data masyarakat yang
Tabel 1.1
Rekapitulasi Data Masyarakat Yang Membuat Surat Pengantar
Kartu Tanda Penduduk ( KTP)
di Desa Padaherang Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis
mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
aparatur yang profesional guna menjalan fungsinya sebagai salah satu instansi
yang pada akhirnya akan masuk dalam lingkaran birokrasi yang tidak sehat.
Dengan kepemimpinan yang baik dari seorang pimpinan akan membawa dampak
pengaruh yang baik pula terhadap kemajuan suatu masyarakat dalam perubahan
dengan pembuatan KTP dituntut bekerja secara profesional serta mampu secara
6
cepat merespon aspirasi dan tuntutan publik dan perubahan lingkungan lainnya
dengan cara kerja yang lebih bersahaja dan berorientasi kepada masyarakat
daripada berorientasi kepada atasan seperti yang terjadi selama ini dalam
bahwa pelayanan masih rendah, hal itu dapat dilihat dari masalah sebagai berikut :
Kabupaten Ciamis?
Kabupaten Ciamis.
pengantar KTP.
kepala desa.
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bina Putera Banjar.
ilmu pemerintahan serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau bahan
literatur yang berguna bagi civitas akademik yang akan melakukan penelitian
bagi masyarakat yang diberi motivasi dalam usaha peningkatan taraf hidup yang
lebih baik. Dampak dari kepemimpinan kepala desa sebagai unsur pimpinan
pemimpin merupakan inti dari bergeraknya para pengikut. Efektif atau tidaknya
10
Demikian pula halnya situasi dan kondisi yang melingkupi kepemimpinan dan
pemimpin namun juga dapat menghancurkannya. Oleh sebab itu maka pemimpin
dan juga pengikut harus mampu membaca dan kemudian memanfaatkan situasi
agar seseorang atau sekelompok orang dapat digerakkan ke arah yang positif
organisasi oleh seorang pemimpin harus ditinjau dari berbagai aspek dan sudut
sebagai berikut :
“..... fungsi ini merupakan fungsi yang sangat penting sebab biar
bagaimanapun juga rapinya perencanaan serta tertibnya pengorganisasian
atau tepatnya penempatan orang-orang, ini belum berarti dapat menjamin
bergeraknya organisasi ke arah sasarannya (tujuannya) ......”
kepada masyarakat.
dari sebuah organisasi pemerintahan. Dengan adanya pelayanan yang baik, maka
sebuah organisasi yang respon dan aspiratif bagi kepentingan umum dan tidak
Pelayanan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dan atau
kelompok orang atau instansi tertentu untuk membuktikan bantuan dan
kemudahan kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Secara teknis pelayanan itu hakikatnya adalah bagaimana memberikan
kepuasan kepada pelanggan.
lain secara langsung merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai
aspek kelembagaan bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah berkembang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan kompetisi global yang
sangat ketat. Dalam kondisi demikian hanya organisasi yang mampu memberikan
pelayanan aparatur harus lebih proaktif dalam mencermati paradigma baru global
agar pelayanannya mempunyai daya saing yang tinggi dalam berbagai aktivitas
13
sebagai berikut :
1. Kehandalan (Reliability)
2. Berwujud (Tangibles)
3. Ketanggapan (Responsiveness)
4. Keyakinan (Assurance)
5. Empati (Emphaty)
kepala desa yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk
berikut :
14
serta data yang diambil dari lapangan secara objektif. Dengan demikian sebuah
penelitian yang baik dan benar harus terlebih dahulu mempersiapkan metode
penelitian yang akan dipakai dalam usaha penyelesaian sebuah penelitian lewat
data-data dan teori-teori yang diambil dari buku-buku sehingga akan membentuk
tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.
penelitian yang benar, akan dihasilkan data yang valid serta dapat memberikan
manfaat yang maksimal terhadap peneliti, publik serta objek yang diteliti.
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek lain. Tinggi dan berat badan, sikap, motivasi,
kepemimpinan,disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang.
Berat, bentuk, ukuran, dan warna merupakan atribut-atribut dari objek.
kepemimpinan kepala desa dan variabel terikat yaitu pelayanan pembuatan surat
Tabel 1.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Item
Perilaku • Sosialisasi pembuatan 1
menyebarkan surat pengantar KTP
informasi sampai ke RT,RW 2
(informing) • Penjelasan arah kebijakan
pembuatan surat
pengantar KTP sampai ke
RT,RW
Perilaku konsultasi • Bermusyawarah dengan 3
dan delegasi masyarakat
(consultating and • Berkoordinasi dengan 4
Kepemimpinan delegating) pihak terkait
(Variabel X)
Teori menurut
Perilaku • Perencanaan yang matang 5
perencanaan dan dalam pembuatan surat
Kaloh(2003:136)
pengorganisasian pengantar KTP 6
(planing and • Skala prioritas pembuatan
organizing) surat pengantar KTP
Perilaku pemecahan • Tindak lanjut 7
masalah penyelesaian sulitnya
(problem solving) pembuatan surat 8
pengantar KTP
• Dukungan masyarakat
dalam pembuatan surat
pengantar KTP
Pelayanan Kehandalan • Kemampuan memberikan 1
17
Unit analisa dalam penelitian ini adalah penduduk yang berusia 17 tahun
Kabupaten Ciamis.
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
penduduk yang berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah di Desa
18
random sampling) artinya setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai
N
n =
N (d)2 + 1
Keterangan :
N : Populasi
d : Determinan
n : Sampel
n = 1740
1740 (0,1)2 + 1
n = 1740
1740 (0,01) + 1
n = 1740
17,40 + 1
19
n = 1740
18,40
n = 94,46
orang.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelacakan dan
digunakan adalah teknik kualitatif yaitu data atau hasil wawancara yang diperoleh
kesimpulan.
ditetapkan nilai/bobot skor dari setiap alternatif jawaban berdasarkan skala likert
dengan rumus :
F
P= x 100 %
N
Keterangan :
P = Persentase
N = Jumlah responden
Alat analisis yang digunakan adalah pelacakan dan pengaturan data secara
kualitatif yaitu data atau hasil wawancara yang diperoleh kemudian dianalisa
1. Menentukan rentang, yaitu dengan cara skor tertinggi dikurangi skor terendah.
Jika digambarkan dalam bentuk interval kelas akan tampak seperti ini :
2. Persentase
Total Skor
x 100%
Skor Ideal
Keterangan :
Untuk mengetahui korelasi antar kedua variabel, maka dilakukan uji statistik
22
rxy =
∑ xy
∑ x )(∑ y
2 2
)
Keterangan :
Σx2 : (x-x)2
Σy2 : (y-y)2
Tabel 1.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
rumus :
d = (r2) x 100 %
23
Keterangan :
d : Koefisien Determinan
r n−2
t=
1− r2
Keterangan :
n : Sampel
Keterangan :
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, dan Ha diterima, atau signifikan.
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak, atau non signifikan
Kabupaten Ciamis.
24
Jadual kegiatan penelitian dapat dilihat dari tabel 1.4 berikut ini :
Tabel 1.4
Jadwal Penelitian
Tahun 2011 – 2012
N Bulan
Kegiatan
o Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept
1 Observasi
Studi
2
Kepustakaan
3 Seminar out line
4 Penelitian
Penyusunan dan
5 Bimbingan
Skripsi
6 Sidang Skripsi