Anda di halaman 1dari 29

GAMBARAN UMUM RS AN-NISA TANGERANG

A. Sejarah Rumah Sakit AN-NISA


Rumah Sakit AN-NISA merupakan pengembangan dari Rumah Bersalin AN-NISA yang
terletak di lokasi yang sama. Didirikan pada tanggal 4 Maret 1991 oleh Yayasan Permata Bunda
yang pengurus dan anggotanya terdiri dari beberapa dokter dan bidan, Rumah Bersalin AN-
NISA menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil/bersalin serta pelayanan dasar
untuk bayi dan balita.

Berawal dari kapasitas 15 (lima belas) tempat tidur untuk perawatan ibu
hamil/melahirkan dengan ditunjang klinik spesialis anak dan kebidanan/penyakit kandungan
serta klinik KIA yang dikelola oleh bidan, rumah bersalin AN-NISA mengalami perkembangan
yang cukup pesat dilihat dari tingkat hunian tempat tidur dan angka persalinan yang cukup
tinggi. Disamping itu angka kunjungan pasien ke klinik /rawat jalan juga semakin meningkat.

Dengan perencanaan bertahap, dimulai dari menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang


seperti Apotik, Klinik Rontgen, Laboratorium sederhana , Klinik 24 jam dengan dokter jaga ,
Kamar operasi serta fasilitas-fasilitas umum lainnya, pada tahun 1997 pihak pendiri/pemilik
memutuskan untuk mengembangkan pelayanan menjadi Rumah Sakit Ibu Dan Anak.

Pada tahun 1999 dengan penambahan fasilitas fisik, peralatan medis dan jumlah sumber
daya manusia dimulai proses pendirian rumah sakit, yang akhirnya pada tahun 2000 secara
resmi operasional Rumah Sakit Ibu Dan Anak AN-NISA dimulai, dengan status rumah sakit
khusus , swasta penuh dan kepemilikan dibawah Yayasan Permata Bunda.

Pada akhit tahun 2006, mulai dilakukan perencanaan pengembangan rumah Sakit Ibu
dan Anak AN-NISA menjadi Rumah Sakit Umum AN-NISA, pada tahun 2007, pembangunan
gedung untuk Rumah AN-NISA, dimulai, dan direncanakan semua proses pembangunan dan
perijinan dapat diselesaikan di pertengahan tahun 2008 dan pada akhir 2008, Rumah Sakit AN-
NISA, sudah dapat beroperasi dengan Kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat tidur

B. Kepemilikan & Lokasi Rumah Sakit:


Yayasan Permata Bunda sebagai pemilik RSIA AN-Nisa didirikan pada hari Rabu, tanggal
19 November 1086 dihadapan Notaris Sudiman Warno Sumardjo SH. Kedudukan kantor
Yayasan Permata Bunda adalah di Jl. Gatot Subroto Km 3 No. 96 Cibodas, Kotamadya
Tangerang, propinsi Banten. Ketua Badan Pengurus YPB adalah dr. Anwar Hasyim SpOG. (yang
juga adalah Anggota Badan pendiri YPB).

Pengorganisasian Laboratorium 1
Adapun per tanggal 10 Juni 2004, menyesuaikan dengan UU RI No 16 tahun 2001
tentang Yayasan, kepemilikan Rumah Sakit Ibu dan Anak AN-NISA menjadi dibawah PT. AN-
NISA UTAMA.

FALSAFAH, MISI, MOTO DAN TUJUAN

VISI :

MENJADI RUMAH SAKIT BERCIRI ISLAMI YANG DIPERCAYA DAN DIPILIH OLEH MASYARAKAT
TANGERANG DAN SEKITARNYA.

MISI :

1. MENYEDIAKAN PELAYANAN BERMUTU DAN PROFESIONAL


2. MEWUJUDKAN CITRA ISLAM DISELURUH JAJARAN DALAM SEGALA TINDAKAN DAN
PENAMPILAN SEHINGGA MENJADI WAHANA DAKWAH YANG BAIK
3. MENGEMBANGKAN JIWA MELAYANI SECARA IHSAN PADA SETIAP KARYAWAN SEBAGI
LANDASAN GERAK KERJA
FALSAFAH

“ Rumah Sakit An-Nisa sebagai lahan ibadah”

MOTO

Rumah Sakit AN-NISA mempunyai moto “Ihsan Dalam Pelayanan”.

Dari falsafah dan misi tersebut diatas Rumah Sakit An-Nisa sebagai landasan gerak
dan langkah dari seluruh jajaran Rumah Sakit AN-NISA adalah “Pelayanan kesehatan
diberikan secara ihsan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan aspek psikologi, sosiologi dan spiritual”.

Pengorganisasian Laboratorium 2
Struktur Organisasi RS AN-NISA

Direktur

Customer Care Satuan Pengawas


Internal
PPI
Sekretariat dan
Mutu dan Keselamatan Kerohanian
Pasien

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer


Medis Keperawatan Pelayanan Keuangan/ SDM umum
akuntansi

Penunjang
Asmen I Asmen II Instalasi Asmen
Medis Gawat
MANAJE MANAJE Darurat/R.J
Marketing
MEN MEN alan

SUPERVISOR AKUNTANSI
Instalasi R.
Inap

Instalasi R.
Khusus

Pengorganisasian Laboratorium 3
ORGANISASI LABORATORIUM

A. Visi, Misi, Falsafah dan Motto RS


Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Laboratorium mengacu kepada Visi, Misi, falsafah
RS. Berdasarkan SK No : 004/Kpts-PT.AN/Visi-Misi/VI/2004 yaitu :

VISI RS :
Menjadikan rumah sakit berciri islami yang dipercaya dan dipilih oleh masyarakat.

MISI RS:
1. Menyediakan pelayanan bermutu dan profesional.
2. Mewujudkan citra islami diseluruh jajaran dalam segala tindakan dan penampilan.
3. Mengembangkan jiwa melayani secara ikhsan pada setiap karyawan.

FALSAFAH :
Rumah Sakit berciri islami yang dipercaya dan dipilih oleh masyarakat.

MOTO :
Ihsan dalam pelayanan

B. Pengertian, Filosofi, Peran, Fungsi dan Tujuan Laboratorium


1. Pengertian
Laboratorium merupakan suatu profesi yang difokuskan pada bidang
laboratorium bagi pelayanan individu, keluarga dan komunitas dalam mencapai,
memelihara dan mengembalikan kesehatan yang optimal dan berfungsi.
2. Filosofi
Filosofi laboratorium adalah pernyataan keyakinan tentang laboratorium dan
manifestasi dari nilai-nilai dalam laboratorium yang digunakan untuk berpikir dan
bertindak. Filisofi pelayanan laboratorium pada tatanan rumah sakit ditekankan
pada :
a. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menentukan kehidupannya.
b. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama, suku,
warna kulit, status dan jenis kelamin.

Pengorganisasian Laboratorium 4
c. Pelayanan laboratorium yang diberikan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya.
d. Perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya yang
ada dalam mencapai tujuan organisasi.
e. Perlunya evaluasi secara terus menerus terhadap semua pelayanan
laboratorium yang diberikan.

3. Peran Analis sebagai tenaga kesehatan


a. Pelaksana pelayanan laboratorium
Analis bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan laboratorium yang
bersifat sederhana sampai pada yang paling kompleks kepada pasien,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Pengelola dalam bidang pelayanan laboratorium
Tenaga laboratorium secara fungsional mengelola pelayanan laboratorium
termasuk perlengkapan, peralatan dan lingkungan.

4. Fungsi Tenaga Analis


Tenaga laboratorium diharapkan dapat melaksanakan fungsi sebagai berikut :
a. Menentukan kebutuhan kesehatan pasien dan mendorong pasien untuk
berperan serta didalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai kebersihan perorangan,
kesehatan lingkungan, kesehatan mental, gizi, kesehataan ibu dan anak,
pencegahan penyakit dan kecelakaan.
c. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak dapat diperiksa dan
menerima rujukan dari organisasi kesehatan lainnya.
d. Melaksanakan pencatatan pelaporan laboratorium.

5. Tujuan
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai/diharapkan, tujuan laboratorium
digunakan untuk :

Indikator pelaksanaan hasil dan Indikator evaluasi dan pembelajaran bagi praktisi.

Pengorganisasian Laboratorium 5
C. Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Laboratorium RS AN-NISA Tangerang
Berdasarkan SK Direktur RS An-Nisa Tangerang No
101/KEP/SK/DIR.RS.AN/I/2009 visi, misi, falsafah dan tujuan Laboratorium
adalah sebagai berikut :

VISI :
Menjadi laboratorium berciri islami yang memberikan pelayanan memuaskan.

MISI :
1. Memberikan hasil secara cepat, tepat, dan akurat.

2. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan senyum, salam, sapa, sopan,


santun.

3. Mengembangkan jiwa melayani secara ikhsan di setiap petugas.

4. Memberikan pelayanan laboratorium yang berkualitas, efektif dan efisien.


5. Meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium menjadi tenaga yang
professional.
6. Menciptakan iklim kerja laboratorium yang nyaman, dinamis, harmonis dan
islami.
7. Memberikan pelayanan laboratorium dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
8. Mendukung upaya pendidikan laboratorium berkelanjutan dalam rangka
meningkatkan pelayanan laboratorium.

FALSAFAH :
1. Menghargai pasien sebagai seorang yang mempunyai harga diri dan
martabat.
2. Setiap pelayanan yang diberikan sebagai wujud ibadah.

TUJUAN :
1. Agar laboratorium Rumah Sakit An-nisa dapat memberikan pelayanan yang
terbaik terhadap pasien.

Pengorganisasian Laboratorium 6
2. Semua tenaga laboratorium mampu memberikan pelayanan yang
professional dan bercitra islami.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas

D. Struktur organisasi Laboratorium

MENEJER
PELAYANAN MEDIS

KONSULTAN/
PENANGGUNG JAWAB

KEPALA SEKSI

LABORATORIUM

SIE ADMINISTRASI DAN ARSIP SIE PERALATAN SARANA DAN


LABORATORIUM PRASARANA LAB

SIE ATK / SARANA SIE KEBERSIHAN SARANA DAN SIE REAGENT / BAHAN
PENUNJANG PRASARANA LAB PEMERIKSAAN

E. Uraian tugas dan jabatan Penanggung Jawab Laboratorium


I. Konsultan / penanggung jawab laboratorium
1. Nama Jabatan : Konsultan / penanggung jawab laboratorium
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan : Dokter Patologi Klinik
b. Pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
c. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
d. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani

Pengorganisasian Laboratorium 7
II. Uraian Tugas Konsultan / penanggung jawab laboratorium

Konsultan / penanggung jawab laboratorium :

A. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :


a. Menyusun rencana kebutuhan tenaga laboratorium secara keseluruhan baik dalam
jumlah maupun kualifikasi (secara makro) koordinasi dengan kepala ruangan
terkait
b. Menyusun program pengembangan staf laboratorium sesuai kebutuhan pelayanan
di rumah sakit.
c. Menyusun program orientasi bagi tenaga laboratorium yang baru yang akan
bekerja dirumah sakit.
d. Menyusun jadwal rapat koordinasi dengan Manager Medis dan Koordinator.
e. Menyusun program promosi tenaga laboratorium koordinasi dengan Koordinator
terkait untuk diajukan ke Direktur
f. Menyusun rencana penempatan tenaga laboratorium sesuai kebutuhan, koordinasi
dengan Manager Medis dan Karu terkait.
g. Menyusun rencana kebutuhan peralatan laboratorium sesuai kebutuhan pelayanan
baik jumlah alat, koordinasi dengan Manager Medis dan Kepala ruangan terkait
h. Menyusun anggaran biaya untuk kebutuhan: Pengembangan staf, peralatan dan
kebutuhan lain.
i. Menyusun rencana pengembangan system pencatatan dan pelaporan seluruh
kegiatan di laboratorium yang tepat sesuai dengan kondisi Rumah sakit, koordinasi
dengan Manager Medis dan Ka.ruangan terkait.
j. Berperan serta menyusun rencana pengembangan pelayanan rumah sakit.
k. Menyusun program pengendalian mutu pelayanan laboratorium di rumah sakit dan
berperan serta menyusun peraturan/tatatertib pelayanan di rumah sakit.
l. Menyusun standar, protap/SOP pelayanan mutu meliputi : SOP ketenagaan,
peralatan dan lain-lain koordinasi dengan Kabid Penunjang Medis dan Koordinator
terkait.

B. Melaksanakan fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan , meliputi :


1) Membimbing Kepala Seksi untuk terlaksananya pelayanan laboratorium paripurna
dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di rumah
sakit

Pengorganisasian Laboratorium 8
2) Melaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan bekerja di rumah
sakit, sebagai tenaga laboratorium.
3) Melaksanakan rapat koordinasi dengan Manager Medis atau Karu secara berkala
atau sewaktu-waktu diperlukan.
4) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian yang lain untuk kelancaraan
pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
5) Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga laboratorium dan peralatan
yang diajukan oleh Ka ruang terkait, hasil analisa tersebut untuk menyusun
perencanaan kebutuhan tahunan/semester kebutuhan tenaga maupun peralatan.
6) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan di rumah
sakit.
7) Mengumpulkan dan menyimpan berkas kepegawaian tenaga laboratorium untuk
kepentingan penilaian dalam rangka promosi.
8) Bekerjasama dengan Unit diklat rumah sakit untuk menyelenggarakan kegiatan
program pengembangan staf (PKB).
9) Menyusun instrument penilaian pendayagunaan tenaga laboratorium.
10) Melaksanakan penempatan tenaga laboratorium melalui kabid Penunjang Medis
atas dasar usulan kepala ruangan.
11) Melaksanakan promosi tenaga laboratorium koordinasi dengan Koordinator.
12) Melaksanakan bimbingan kepada tenaga laboratorium terhadap penerapan
protap/SOP dan tatatertib pelayanan di laboratorium.
13) Memotivasi kepada tenaga laboratorium untuk meningkatkan semangat kerja
dengan membuat usulan penghargaan atas prestasi kerja kepada direktur (Reward
System) berupa piagam penghargaan, kesempatan studi banding ke dalam
negeri/keluar negeri.
14) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan,
ketenagaan dan peralatan untuk bahan informasi bagi pengembangan pelayanan di
laboratorium.
15) Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga laboratorium yang
ada di instalasi.
16) Menyusun tata tertib pelayanan laboratorium sesuai dengan peraturan dan tata
tertib rumah sakit.
17) Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program lain yang diselenggarakan di
Rumah Sakit.
18) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang laboratorium dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh
Ka.Instalasi melalui Manager Medis untuk disampaikan kepada direktur

Pengorganisasian Laboratorium 9
19) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan laboratorium kepada direktur.

C. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian, meliputi:


1) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan pelayanan tata tertib
dan etika profesi tenaga laboratorium, koordinasi dengan kasie.
2) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga laboratorium
secara efektif dan efisien.
3) Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga laboratorium , koordinasi dengan
Ka.Bidang Penunjang Medis.
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan secara efektif
dan efisien.
5) Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu pelayanan di laboratorium.
6) Melaksanakan supervisi secara berkala/ sewaktu-waktu ke ruang laboratorium agar
tujuan pelayanan laboratorium yang diinginkan dapat tercapai. Supervisi ini
dilakukan secara mandiri atau bersama dengan kasie, Ka.instalasi terkait.

F. Kepala seksi laboratorium :


I. Kepala seksi laboratorium
1. Nama Jabatan : Kepala seksi laboratorium
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
e. Pendidikan : Diploma/ Sarjana Analis kesehatan
f. Pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
g. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
h. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani

a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:


1. Menyusun rencana kerja Koordinator.
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga laboratorium dari segi jumlah maupun
kualifikasi kordinasi dengan Kepala Instalasi laboratorium.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi:


1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di laboratorium.

Pengorganisasian Laboratorium 10
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga laboratorium dan tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga laboratorium(analis baru)/tenaga lain
yang akan bekerja di laboratorium.
4. Membimbing petugas laboratorium untuk melaksanakan pelayanan sesuai
standar.
5. Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu-waktu dengan staf laboratorium dan
petugas lain yang bertugas di ruang laboratorium.
6. Memberi kesempatan/ijin kepada staf laboratorium untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala instalasi atau Manager Medis.
7. Mengupayakan pengadaan peralatan dan reagensia sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
8. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
9. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan semua kegiatan di
laboratorium secara tepat dan benar.
10. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
laboratorium.
11. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan, disampaikan kepada
atasannya.
12. Memberi informasi kepada pasien atau keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam
batas wewenangnya.
13. Melakukan serah terima tugas dan lain-lain pada saat penggantian dinas.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :


1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan pelayanan laboratorium yang telah
ditentukan.
2. Melakukan penilaian kinerja tenaga laboratorium yang berada dibawah
tanggung jawabnya
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga laboratorium
peralatan dan reagensia.

Pengorganisasian Laboratorium 11
G. Sie Reagent / bahan pemeriksaan :
1. Nama Jabatan : Sie Reagent / bahan pemeriksaan
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
d. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab :
- Iventarisir reagensia yang digunakan di laboratorium.
- Mengecek jumlah pemakaian reagensia dan jumlah tersisa setiap hari.
- Membuat laporan setiap bulan kepada atasan.
- Bertanggung jawab atas ketersediaan kebutuhan reagent / bahan untuk
pemeriksaan
- Merancang protap mengorder reagent / bahan untuk pemeriksaan
- Mengorder kebutuhan reagent / bahan untuk pemeriksaan dari gudang farmasi ke
laboratorium
- Membuat laporan bulanan tentang pemakaian dan stok reagent / bahan
pemeriksaan

H. Sie ATK / Sarana penunjang :


1. Nama Jabatan : Sie ATK / Sarana penunjang
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
e. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
f. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
g. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
h. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab :

- Menyiapkan perlengkapan dan fasilitas yang berhubungan dengan administrasi.

Pengorganisasian Laboratorium 12
- Bertanggung jawab atas ketersediaan ATK / sarana penunjang laboratorium
- Mengorder kebutuhan ATK / sarana penunjang dari gudang ATK ke laboratorium
- Merancang protap mengorder barang ATK / sarana penunjang
- Merancang laporan bulanan tentang pemakaian dan stok ATK / sarana penunjang

I. Sie Administrasi dan Arsip Laboratorium :


1. Nama Jabatan : Sie Administrasi dan Arsip Laboratorium
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
d. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab

- Menyiapkan perlengkapan dan fasilitas yang berhubungan dengan administrasi.


- Mengecek kelengkapan data yang masuk kekomputer.
- Memasukkan hasil kekomputer dan di cros cek kembali oleh petugas laboratorium.
- Melakukan serah terima keuangan setiap pergantian shift.
- Membuat laporan keuangan untuk diserahkan kebagian sentral keuangan Rumah
Sakit pada waktu shift akhir.
- Melaksanakan tugas jaga pagi,sore,malam dan hari libur secara bergiliran sesuai
jadwal dinas.
- Bertanggung jawab atas kegiatan proses administarasi dan pengarsipan di
laboratorium
- Merancang protap administrasi, menginput kekomputer dan pengarsipan
laboratorium
- Membuat laporan bulanan jumlah pasien laboratorium

Pengorganisasian Laboratorium 13
J. Sie Rujukan dan Hasil Pemeriksaan :
1. Nama Jabatan : Sie Rujukan dan Hasil Pemeriksaan
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
e. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
f. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
g. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
h. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab

- Bertanggung jawab atas kegiatan, proses rujukan pemeriksaan dan kegiatan,


proses pembuatan hasil pemeriksaan.
- Merancang Protap merujuk pemeriksaan, pembuatan dan pemberian hasil
pemeriksaan lab.
- Membuat laporan bulanan tentang pemeriksaan rujukan dan mengoreksi harga
dan tagihan rujukan.

K. Sie Peralatan, Sarana dan Prasarana Lab :


1. Nama Jabatan : Sie Peralatan, Sarana dan Prasarana Lab
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
i. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
j. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
k. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
l. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab

- Iventarisir peralatan medis,baik jumlah maupun keadaan peralatan.


- Mengecek jumlah maupun keadaan peralatan medis maupun non medis setiap hari.

Pengorganisasian Laboratorium 14
- Membuat pelaporan tertulis setiap bulannya kepada atasan Bertanggung jawab
atas perawatan, operasional peralatan, sarana dan prasarana agar dapat
beroperasional dengan baik.
- Merancang Protap operasional peralatan pemeriksaan lab
- Inventarisasi peralatan, sarana dan prasarana laboratorium.

L. Sie Kebersihan sarana dan prasarana Lab :


1. Nama Jabatan : Sie Kebersihan sarana dan prasarana Lab
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
m. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
n. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
o. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
p. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab

- Bertanggung jawab atas kegiatan, proses kebersihan, kerapihan, keindahan,


kenyamanan sarana dan prasarana serta pengolahan limbah laboratorium
- Merancang Protap kegiatan, proses kebersihan, kerapihan, keindahan, kenyamanan
sarana dan prasarana serta pengolahan limbah laboratorium.

Pengorganisasian Laboratorium 15
M. Tata Hubungan Kerja Laboratorium RS An-Nisa Tangerang

RADIOLOGI RUMAH TANGGA

GIZI IPSRS

KEAMANAN
LABORATORIUM

ADM RANAP

KASIR SOPIR

REKAM MEDIK FARMASI LOGISTIK


UMUM

Keterkaitan Hubungan kerja Laboratorium dengan unit lain :

1. Radiologi
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan USG dsn BNO ivp harus melakukan
pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan Urea dan Creatinin. Maka
perlu adanya koordinasi dan kerjasama. Walaupun tidak harus dibuat SPO untuk
menjalankan kerjasama ini.

2. Rumah Tangga
Hubungan dengan rumah tangga walaupun secara langsung tidak ada dan juga
secara terusmenerus namun sesekali ada keperluan insidentil yang memang tidak
harus dibuatkan SPO untuk menjalankan kerjasama ini.

3. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


Pemeliharaan alat medis dan non medis dilaksanakan oleh IPSRS sesuai prosedur
yang sudah dibuat, apabila ada kerusakan maka akan dilakukan perbaikan oleh
IPSRS. Kerjasama non medis merupakan suatu operasional yang sudah harus
mejadi program dari IPSRS akan tetapi pemeliharaan alat laboratorium yang

Pengorganisasian Laboratorium 16
khusus masih harus berhubungan dengan vendor alat trersebut hanya sebagian
kecil dan kerusakan ringan yang di lakukan oleh IPSRS.

4. Rekam Medis
Kerjasama dengan Rekam medis cukup banyak dan sudah ada beberapa SPO .
beberapa hal yang menyangkut pendaftaran pasien serta beberapa hal yang
berhubungan dengan dokumentasi penyerahan dokumen hasil Patologi anatomi
dan cara penerimaan pasien rawat jalan dari luar rumah sakit.

5. Kasir rawat jalan


Setiap pasien laboratorium rawat jalan pasti akan berhubungan dengan kasir akan
menyelesaikan administrasi rawat jalan, ada beberapa hubungan kerja yang
sebaiknya di buat SPO .

6. ADM Rawat Inap


Setiap pasien laboratorium rawat inap pasti akan berhubungan dengan kasir rawat
inap akan menyelesaikan administrasi rawat inap, ada beberapa hubungan kerja
namun secara khusus tidak perlu dibuat SPO.

7. Keamanan
Keamanan dan ketertiban ruangan menjadi tanggung jawab bagian Laboratorium
akan tetapi secara umum bahwa Laboratorium berkoordinasi dengan bagian
keamanan dalam hal pengaturan keamanan untuk tercapainya keadaan yang
nyamanan. Adanya hubungan kerja namun secara khusus tidak perlu dibuat SPO.

8. Sopir
Sample pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan pemeriksaan intrernal akan
dilakukan pemeriksaan diluar/dirujuk maka kebutuhkan transportasi dilakukan
oleh sopir . untuk membuat kerjasama yang bisa berjalan baik maka akan dibuat
SPO.

9. Logistic umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Laboratorium diperoleh
dari logistic umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

Pengorganisasian Laboratorium 17
10. Farmasi
Kebutuhan Reagensia dan BHP diperoleh dari bagian farmasi dengan prosedur
permintaan sesuai SPO. Bagian farmasi akan menyediakan Reagensia dan BHP
yang dibutuhkan oleh ruang laboratorium.

Dari rincian hubungan kerja dengan bagian lain kadang harus jelah dan perlu
dibuatkan prosedur operasional, namun kadang hanya perlu sekedar koordinasi
karena memang hanya bersifat insidentil.

Pengorganisasian Laboratorium 18
N. METODE PERHITUNGAN KETENAGAAN LABORATORIUM

Dalam menentukan kebutuhan tenaga Laboratorium harus memperhatikan


beberapa factor yang terkait bebab kerja analis, diantaranya seperti berikut :

RUMUS PENGHITUNGAN

JUMLAH KETENAGAAN LABORATORIUM

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM (TENAGA ANALIS KESEHATAN )


METODE : WISN (Work Load Indikator Staff Need )
DI INSTALASI LAB. RUMAH SAKIT AN-NISA TAHUN 2012

LANGKAH PERTAMA : MENETAPKAN WAKTU KERJA TERSEDIA :

WAKTU KERJA TERSEDIA DI INST LAB. RS AN-NISA


KATEGORI SDM
KODE FAKTOR (ANALIS Satuan
KESEHATAN )
A Jumlah hari kerja efektif 1 tahun 360 Hari/tahun

B Cuti Tahunan 12 Hari/tahun

C Pendidikan dan pelatihan 6 Hari/tahun

D Hari libur Nasional 11 Hari/tahun

E Ketidak hadiran kerja 3 Hari/tahun

F Waktu kerja 24 Jam/Hari

Hari kerja tersedia 328 Hari /tahun

Waktu Kerja tersedia ( jam ) 7872 Jam/tahun

Waktu Kerja tersedia ( menit ) 472320 Menit/tahun

KETERANGAN :
A Jumlah hari kerja efektif 1 tahun
Di RS AN-NISA Tangerang ( Inst.Laboratorium adalah 24 hari kerja
1 Tahun = 360 hari
Jadi jumlah hari kerja efektif 1 thn = 360 Hari kerja
B Cuti Tahunan + cuti bersama = 12 Hari
C DIKLAT
Dari Data Daftar Seminar
Jumlah analis yg Diklat 9 Analis 6 Hari
58 hari ( Rata-rata)
D Hari libur Nasional Th 2011 11 Hari

Pengorganisasian Laboratorium 19
E Rata-rata ketidak hadiran kerja 3 Hari
F Waktu kerja 24 jam/tahun
WAKTU KERJA = (A - (B + C + D + E ) X F

LANGKAH KEDUA : MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM


UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM

SUB UNIT
NO UNIT KERJA KERJA KATEGORI SDM
1. Spesialis Patologi
1 UNIT.LAB Klinik
2. D3 Analis Kesehatan
3. SMAK

O. REKRUITMEN DAN SELEKSI DI LABORATORIUM


Proses seleksi dan rekruitmen untuk tenaga baru di Laboratorium diatur oleh rumah
sakit.
1. Penerimaan tenaga Laboratorium
Penerimaan pegawai dilakukan apabila dibutuhkan oleh rumah sakit dengan cara:
a. Memasang iklan melalui media massa.
b. Menghubungi akademi, perguruan tinggi yang berhubungan dengan tenaga
yang dibutuhkan di Laboratorium.
c. Arsip lamaran yang telah masuk :
Untuk memenuhi persyaratan lamaran kerja, pelamar harus melengkapi surat
lamaran kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit.

2. Persyaratan penerimaan tenaga Laboratorium


a. Persyaratan usia
1) Usia minimal 22 tahun dan maksimal 35 tahun.
2) Penerimaan pegawai diatas usia 35 tahun karena keahliannya dan
dibutuhkan oleh rumah sakit dapat dilaksanakan atas pertimbangan
managemen.
b. Persyaratan administrasi
1) Surat lamaran
2) Daftar riwayat hidup
3) Photo ijazah yang dilegalisir

Pengorganisasian Laboratorium 20
4) Daftar riwayat pekerjaan bagi yang berpengalaman.
5) Menyertakan Surat Tanda Registrasi.
6) Menunjukkan sertifikat pelatihan yang telah diikuti
7) Menunjukkan surat pengalaman kerja.
c. Tes dan wawancara
1) Evaluasi administrasi
2) Tes tertulis
3) Tes wawancara
4) Tes kesehatan
d. On the job training
 Setiap calon analis yang dinyatakan lulus seleksi dan memenuhi
syarat untuk diterima sebagai calon pegawai wajib mengikuti on the
job training yang diselenggarakan oleh rumah sakit selama sekurang
kurangmya 3 bulan dan lamanya tidak lebih dari 6 bulan.
 Dalam 1 - 2 minggu pertama harus mengikuti program orientasi :
program kelas dan program praktek lapangan.
e. Perjanjian antara pegawai dengan rumah sakit
 Setelah calon pegawai yang telah dinyatakan lulus dalam mengikuti
on the job training dan memenuhi syarat untuk diterima sebagai
pegawai akan diikat dengan perjanjian kerja antara rumah sakit
dengan pegawai baru tersebut.
f. Pengesahan hubungan kerja
1) Sebelum hubungan kerja dengan rumah sakit dimulai, setiap calon
pegawai akan diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari
peraturan perusahaan yang menguraikan tentang hak dan kewajiban
pegawai serta persyaratan lainnya.
2) Hubungan kerja antara pegawai dengan pihak rumah sakit akan
dianggap syah apabila masing-masing pihak telah menanda tangani
perjanjian kerja waktu tertentu (untuk pegawai kontrak).
3) Penandatanganan perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian kerja
waktu tidak harus ditandatangani diatas materai.

Pengorganisasian Laboratorium 21
g. Penempatan pegawai
Setiap pegawai bersedia dan sanggup untuk ditempatkan dibidang tugasnya
apapun sesuai dengan keahliannya serta bersedia ditempatkan dimana saja
sesuai dengan kebutuhan operasional rumah sakit.

P. METODE PENUGASAN
1. Metode tim
Metode penugasan yang digunakan di RS AN-NISA adalah menggunakan
metode tim, dimana seorang analis dalam memberikan pelayanan laboratorium
berdasarkan konsep kooperatif dan kolaboratif.
Tim memberikan pelayanan Laboratorium pada pasien yang dikaji oleh
anggota tim berdasarkan kebutuhan pasien. Ketua tim bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan hal yang berhubungan
dengan pelayanan kepada anggota tim yang lain.

Tujuan metode tim :


1. Memfasilitasi pelayanan Laboratorium yang komprehensif.
2. Menerapkan penggunaan proses Laboratorium sesuai standart.
3. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda.

Kelebihan dari metode tim :


1. Mendukung pelaksanaan proses Laboratorium.
2. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim.

Kelemahan dari metode tim :


1. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk rapat tim,
yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada
waktu-waktu sibuk (memerlukan waktu).
2. Analis yang belum terampil & kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung kepada analis yang mampu.
3. Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim juga tidak
jelas.

Pengorganisasian Laboratorium 22
2. KONSEP METODE TIM
Konsep dalam metode penugasan dengan menggunakan metode tim adalah
sebagai berikut:
a. Ketua tim sebagai analis professional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan. Ketua tim harus mampu menentukan prioritas
kebutuhan . fasilitas, merencanakan, melakukan supervise dan evaluasi
pelayanan Laboratorium. Selain itu harus mampu memberikan contoh dan
pendelegasian yang sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Untuk itu
uraian tugas untuk ketua tim dan anggota tim harus jelas dan spesifik.
b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana Laboratorium
terjamin dengan demikian pencatatan rencana Laboratorium untuk tiap
anggota tim laboratorium selalu dinilai kembali untuk validitasnya.
c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
d. Pelaksanaan Laboratorium tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku.
e. Tanggung jawab kepala tim :
1) Menetapkan standart kinerja yang diharapkan dari staf.
2) Membantu staf menetapkan sasaran dari unit yang dipimpinnya.
3) Memberi kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan
kepemimpinan dan managemen.
4) Secara berkesinambungan mengorientasikan tenaga baru.
f. Mendorong dan memotivasi kemampuan analis untuk meningkatka kualitas
pelayanan laboratorium.
g. Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap analis yang dipimpinnya.
h. Tanggung jawab ketua tim
1) Mengkaji proses pelayanan dan menganalisa, menetapkan rencana
Laboratorium, menerapkan tindakan Laboratorium dan mengevaluasi
rencana Laboratorium.
2) Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas pelayanan
laboratorium melalui rapat.
3) Membimbing dan mengawasi pelaksanaan pelayanan laboratorium oleh
anggota tim.
4) Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan.
i. Tanggung jawab anggota tim

Pengorganisasian Laboratorium 23
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh pasien di laboratorium yang
menjadi tanggung jawabnya.
2) Menjalankan SPO dengan baik.
3) Menerima bantuan dan bimbingan ketua tim.

j. Penerapan Metode Tim


1) Katim menghitung jumlah kebutuhan tenaga.
2) katim membagi pekerjaan kepada analis yang bertugas sesuai
kemampuan analis (kemampuan dan ketrampilannya). Serah terima antar
shift, pelimpahan pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan oleh tim yang
akan berdinas selanjutnya.

Q. ORIENTASI ANALIS BARU


Setelah analis tersebut dinyatakan lulus seleksi, maka analis tersebut harus mengikuti
program orientasi yang bertujuan untuk memperkenalkan analis terhadap institusi
rumah sakit, uraian tugas maupun pengenalan ruangan. Tujuan dari program orientasi
untuk mempersiapkan analis baru yang berkualitassesuai yang diharapkan dalam
memasuki lingkungan kerja baru sehingga tujuan dari pelayanan Laboratorium dapat
tercapai.

Metode orientasi yang dilakukan di Laboratorium :


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Praktek lapangan
5. Penugasan

Cara melaksanakan kegiatan orientasi pada analis baru di Laboratorium :


1. Pengenalan rumah sakit secara global
Memperkenalkan kepada analis baru tentang company profile serta struktur
organisasi rumah sakit.
2. Pengenalan organisasi Laboratorium

Pengorganisasian Laboratorium 24
Memperkenalkan analis baru tentang pengorganisasian Laboratorium (struktur
organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan Laboratorium, uraian tugas), SPO tindakan
Laboratorium serta materi bidang Laboratorium (proses Laboratorium, penulisan
dokumentasi Laboratorium, cara perhitungan obat, pencegahan dan pengendalian
infeksi, penanganan kegawatan, dll)

3. Pengenalan ruangan
Memperkenalkan kepada analis baru tentang fasilitas, tempat dan variasi pasien di
laboratorium.

R. PROSEDUR CUTI DAN MELANJUTKAN STUDI


1. Prosedur Cuti
Cuti adalah periode dimana karyawan melaksanakan haknya untuk tidak bekerja
atas sepengetahuan pimpinan/atasannya.
Macam dan prosedur cuti :
a. Cuti tahunan adalah cuti yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja
selama 1 (satu) tahun berturut-turut. Ketentuan tentang cuti ini :
 Permohonan pengambilan hak cuti diajukan kepada atasan yang
bersangkutan untuk meminta persetujuan minimal 2 minggu sebelumnya.
 Setelah mendapatkan persetujuan dari atasan langsung kemudian
diajukan kepada manager Laboratorium untuk meminta persetujuan.
 Form cuti yang sudah mendapatkan persetujuan dari atasan langsung
maupun manager Laboratorium kemudian diajukan ke bagian HRD
untuk kemudian disetujui.
 Pengaturan jadwal dinas pada saat ada tenaga analis yang cuti akan
diatur kembali oleh kepala layanan masing-masing dengan persetujuan
dari manager penunjang medis.
 Pengaturan mengenai cuti diatur dalam peraturan RS An-Nisa
Tangerang.

Pengorganisasian Laboratorium 25
b. Cuti ekstra
 Cuti ekstra diberikan kepada karyawan dengan masa kerja lebih dari 5
tahun.
 Tata cara pengambilan cuti ekstra tidak berbeda dengan pengambilan
cuti tahunan dan diatur dengan mempertimbangkan kegiatan operasional
RS An-Nisa Tangerang.
 Pengaturan mengenai cuti sudah diatur secara jelas di peraturan RS An-
Nisa Tangerang.

c. Cuti hamil
 Hak cuti hanya diberikan selama 3 (tiga) bulan, yang diambil selama 1,5
bulan sebelum persalinan dan 1,5 bulan setelah persalinan.
 Karyawati yang akan menggunakan hak cuti melahirkan sebelumnya
harus mengajukan permohonan tertulis kepada perusahaan disertai surat
keterangan dokter atau bidan yang merawatnya selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari sebelumnya.

2. Prosedur melanjutkan studi


a. Menuju era globalisasi divisi Laboratorium dan pihak RS An-Nisa
mendukung program pendidikan berkelanjutan bagi tenaga Laboratorium.
b. Pendidikan berkelanjutan di upayakan untuk analis dengan pendidikan DIII
Laboratorium untuk melanjutkan pendidikan S1 Laboratorium atau S1
Laboratorium.
c. Yang di piprioritaskan adalah analis yang sudah mempunyai pengalaman
kerja lebih dari 4 tahun.
d. Prosedurnya :
 Analis yang akan melanjutkan studi membuat permohonan ijin untuk
melanjutkan studi ditujukan kepada manager penunjang medis dengan
tembusan ke HRD.
 Manager penunjang medis akan membuat rekomendasi ditujukan ke
HRD.
 Kepala Ruangan/tim Laboratorium akan mengatur jadwal kerja tenaga
yang akan melanjutkan studi tersebut.

Pengorganisasian Laboratorium 26
S. PENGEMBANGAN STAF
Pelayanan Laboratorium sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan bidang
kesehatan. Laboratorium sebagai profesi dan analis sebagai tenaga professional
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan Laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim
kesehatan lain.
Pelayanan Laboratorium bermutu merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai
oleh analis. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga professional yang didukung oleh
factor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan karier professional dan
tujuan pribadinya maupun factor eksternal antara lain kebijakan organisasi,
kepemimpinan, struktur organisasi, system penugasan dan system pembinaan.
Untuk mendukung salah satu misi Laboratorium yaitu meningkatkan
profesionalitas analis maka Laboratorium mengadakan kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang berkesinambungan.

URAIAN TUGAS DALAM DIKLAT LABORATORIUM

1. Diklat Laboratorium.
Diklat internal laboratorium belum pernah dilakukan, akan tetapi sebenarnya telah
dirancang pelaksanaanya. Hanya saja belum dapat dilaksanakan.

2. Diklat RS.
Diklat Rumah sakit , biasanya di adakan oleh pihak manajemen yakni dalam hal ini
adalah ( Human right development) HRD.

Pengorganisasian Laboratorium 27
T. EVALUASI KINERJA LABORATORIUM

Standart pelayanan Laboratorium adalah norma atau penegasan tentang mutu


pekerjaan seorang analis yang dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan dan
digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan Laboratorium serta tolok
ukur dalam penampilan kerja seorang analis.
Pelaksanaan Laboratorium suatu rumah sakit tak akan berjalan dengan baik
apabila analis yang melaksanakan proses Laboratorium tersebut berjalan atau
bertentangan dengan standart pelayanan Laboratorium dan segala ketentuan yang ada
dalam lingkungan rumah sakit sebagai suatu kesatuan organisasi.
Kinerja rumah sakit sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan sebagaimana
institusi lainnya dapat dinilai dengan membandingkan kinerja aktual para pegawainya
dengan standart yang ditetapkan.Rumah sakit sangatlah penting untuk memiliki
instrument penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga kerja professional seperti analis.
Proses evaluasi kinerja bagi professional menjadi bagian terpenting dalam upaya
manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi yang efektif. Penilaian kinerja
adalah proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi melalui instrument
penilaian kinerja.
Kegiatan penilaian kinerja Laboratorium penting dilakukan karena untuk
berbagai hal seperti perbaikan kerja, penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan,
pengembangan dan lain sebagainya. Secara garis besar ada beberapa metode penilaian
kinerja karyawan :
1. Rating Scale, yaituevaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai yang
membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang dianggap penting
bagi pelaksanaan kerja.
2. Cheklist, penilai tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang
menggambarkan kinerja karyawan. Metode ini memberikan suatu gambaran
prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi item-item yang memadai.
3. Metode peristiwa kritis (critical incident metode), penilaian yang berdasarkan
catatan-catatan penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik atau
jelek dalam kaitannya denganpelaksanaan kerja.
4. Metode penilain lapangan (field review method), Personalia mendapatkan
informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan.

Pengorganisasian Laboratorium 28
5. Penilaian didasarkan perilaku. Penilaian kinerja yang didasarkan uraian pekerjaan
yang sudah dibuat sebelumnya. Uraian pekerjaan menentukan perilaku apa saja
yang diperlukan oleh pegawai untuk melaksanakan pekerjaan itu.
6. Tes dan observasi prestasi kerja, bila jumlah pekerja terbatas, penilai prestasi
kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan ketrampilan. Agar berguna tes
harus reliable dan valid.
7. Method ranking, penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang
paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai
terjelek. Kelemahan metode ini adalah kesulitan untuk menentukan factor-faktor
pembanding.

System penilaian kinerja Laboratorium yang digunakan adalah dengan metode


penilaian kinerja adalah alat yang paling dapat dipercaya oleh kepala laboratorium
dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktifitas. Proses penilaian kinerja
dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku karyawan dalam rangka
menghasilkan jasa Laboratorium dalam kualitas dan volume yang tinggi.
Satu ukuran pengawasan yang digunakan oleh kepala Laboratorium guna
mencapai hasil organisasi adalah system penilaian pelaksanaan kerja analis. Hal ini
berguna untuk membantu kepuasan analis dan untuk memperbaiki pelaksanaan kerja
mereka, memberitahukan analis yang bekerja tidak memuaskan bahwa pelaksanaan
kerja mereka kurang serta menganjurkan perbaikannya, mengidentifikasi pegawai
yang layak menerima promosi atau kenaikan gaji, mengenal analis yang memenuhi
syarat penugasan khusus, memperbaiki komunikasi antara atasan dan bawahan serta
menentukan pelatihan dasar untuk pelatihan analis yang memerlukan bimbingan
khusus.
Laboratorium adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting
dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan dirumah sakit. Pada
standart tentang evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan bahwa pelayanan
Laboratorium menjamin adanya pelayanan laboratorium yang bermutu dengan terus-
menerus melibatkan diri dalam program pengendalian mutu dirumah sakit.

Pengorganisasian Laboratorium 29

Anda mungkin juga menyukai