Berawal dari kapasitas 15 (lima belas) tempat tidur untuk perawatan ibu
hamil/melahirkan dengan ditunjang klinik spesialis anak dan kebidanan/penyakit kandungan
serta klinik KIA yang dikelola oleh bidan, rumah bersalin AN-NISA mengalami perkembangan
yang cukup pesat dilihat dari tingkat hunian tempat tidur dan angka persalinan yang cukup
tinggi. Disamping itu angka kunjungan pasien ke klinik /rawat jalan juga semakin meningkat.
Pada tahun 1999 dengan penambahan fasilitas fisik, peralatan medis dan jumlah sumber
daya manusia dimulai proses pendirian rumah sakit, yang akhirnya pada tahun 2000 secara
resmi operasional Rumah Sakit Ibu Dan Anak AN-NISA dimulai, dengan status rumah sakit
khusus , swasta penuh dan kepemilikan dibawah Yayasan Permata Bunda.
Pada akhit tahun 2006, mulai dilakukan perencanaan pengembangan rumah Sakit Ibu
dan Anak AN-NISA menjadi Rumah Sakit Umum AN-NISA, pada tahun 2007, pembangunan
gedung untuk Rumah AN-NISA, dimulai, dan direncanakan semua proses pembangunan dan
perijinan dapat diselesaikan di pertengahan tahun 2008 dan pada akhir 2008, Rumah Sakit AN-
NISA, sudah dapat beroperasi dengan Kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat tidur
Pengorganisasian Laboratorium 1
Adapun per tanggal 10 Juni 2004, menyesuaikan dengan UU RI No 16 tahun 2001
tentang Yayasan, kepemilikan Rumah Sakit Ibu dan Anak AN-NISA menjadi dibawah PT. AN-
NISA UTAMA.
VISI :
MENJADI RUMAH SAKIT BERCIRI ISLAMI YANG DIPERCAYA DAN DIPILIH OLEH MASYARAKAT
TANGERANG DAN SEKITARNYA.
MISI :
MOTO
Dari falsafah dan misi tersebut diatas Rumah Sakit An-Nisa sebagai landasan gerak
dan langkah dari seluruh jajaran Rumah Sakit AN-NISA adalah “Pelayanan kesehatan
diberikan secara ihsan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan aspek psikologi, sosiologi dan spiritual”.
Pengorganisasian Laboratorium 2
Struktur Organisasi RS AN-NISA
Direktur
Penunjang
Asmen I Asmen II Instalasi Asmen
Medis Gawat
MANAJE MANAJE Darurat/R.J
Marketing
MEN MEN alan
SUPERVISOR AKUNTANSI
Instalasi R.
Inap
Instalasi R.
Khusus
Pengorganisasian Laboratorium 3
ORGANISASI LABORATORIUM
VISI RS :
Menjadikan rumah sakit berciri islami yang dipercaya dan dipilih oleh masyarakat.
MISI RS:
1. Menyediakan pelayanan bermutu dan profesional.
2. Mewujudkan citra islami diseluruh jajaran dalam segala tindakan dan penampilan.
3. Mengembangkan jiwa melayani secara ikhsan pada setiap karyawan.
FALSAFAH :
Rumah Sakit berciri islami yang dipercaya dan dipilih oleh masyarakat.
MOTO :
Ihsan dalam pelayanan
Pengorganisasian Laboratorium 4
c. Pelayanan laboratorium yang diberikan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya.
d. Perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya yang
ada dalam mencapai tujuan organisasi.
e. Perlunya evaluasi secara terus menerus terhadap semua pelayanan
laboratorium yang diberikan.
5. Tujuan
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai/diharapkan, tujuan laboratorium
digunakan untuk :
Indikator pelaksanaan hasil dan Indikator evaluasi dan pembelajaran bagi praktisi.
Pengorganisasian Laboratorium 5
C. Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Laboratorium RS AN-NISA Tangerang
Berdasarkan SK Direktur RS An-Nisa Tangerang No
101/KEP/SK/DIR.RS.AN/I/2009 visi, misi, falsafah dan tujuan Laboratorium
adalah sebagai berikut :
VISI :
Menjadi laboratorium berciri islami yang memberikan pelayanan memuaskan.
MISI :
1. Memberikan hasil secara cepat, tepat, dan akurat.
FALSAFAH :
1. Menghargai pasien sebagai seorang yang mempunyai harga diri dan
martabat.
2. Setiap pelayanan yang diberikan sebagai wujud ibadah.
TUJUAN :
1. Agar laboratorium Rumah Sakit An-nisa dapat memberikan pelayanan yang
terbaik terhadap pasien.
Pengorganisasian Laboratorium 6
2. Semua tenaga laboratorium mampu memberikan pelayanan yang
professional dan bercitra islami.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
MENEJER
PELAYANAN MEDIS
KONSULTAN/
PENANGGUNG JAWAB
KEPALA SEKSI
LABORATORIUM
SIE ATK / SARANA SIE KEBERSIHAN SARANA DAN SIE REAGENT / BAHAN
PENUNJANG PRASARANA LAB PEMERIKSAAN
Pengorganisasian Laboratorium 7
II. Uraian Tugas Konsultan / penanggung jawab laboratorium
Pengorganisasian Laboratorium 8
2) Melaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan bekerja di rumah
sakit, sebagai tenaga laboratorium.
3) Melaksanakan rapat koordinasi dengan Manager Medis atau Karu secara berkala
atau sewaktu-waktu diperlukan.
4) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian yang lain untuk kelancaraan
pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
5) Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga laboratorium dan peralatan
yang diajukan oleh Ka ruang terkait, hasil analisa tersebut untuk menyusun
perencanaan kebutuhan tahunan/semester kebutuhan tenaga maupun peralatan.
6) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang dilakukan di rumah
sakit.
7) Mengumpulkan dan menyimpan berkas kepegawaian tenaga laboratorium untuk
kepentingan penilaian dalam rangka promosi.
8) Bekerjasama dengan Unit diklat rumah sakit untuk menyelenggarakan kegiatan
program pengembangan staf (PKB).
9) Menyusun instrument penilaian pendayagunaan tenaga laboratorium.
10) Melaksanakan penempatan tenaga laboratorium melalui kabid Penunjang Medis
atas dasar usulan kepala ruangan.
11) Melaksanakan promosi tenaga laboratorium koordinasi dengan Koordinator.
12) Melaksanakan bimbingan kepada tenaga laboratorium terhadap penerapan
protap/SOP dan tatatertib pelayanan di laboratorium.
13) Memotivasi kepada tenaga laboratorium untuk meningkatkan semangat kerja
dengan membuat usulan penghargaan atas prestasi kerja kepada direktur (Reward
System) berupa piagam penghargaan, kesempatan studi banding ke dalam
negeri/keluar negeri.
14) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan,
ketenagaan dan peralatan untuk bahan informasi bagi pengembangan pelayanan di
laboratorium.
15) Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga laboratorium yang
ada di instalasi.
16) Menyusun tata tertib pelayanan laboratorium sesuai dengan peraturan dan tata
tertib rumah sakit.
17) Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program lain yang diselenggarakan di
Rumah Sakit.
18) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang laboratorium dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh
Ka.Instalasi melalui Manager Medis untuk disampaikan kepada direktur
Pengorganisasian Laboratorium 9
19) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pelayanan laboratorium kepada direktur.
Pengorganisasian Laboratorium 10
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga laboratorium dan tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga laboratorium(analis baru)/tenaga lain
yang akan bekerja di laboratorium.
4. Membimbing petugas laboratorium untuk melaksanakan pelayanan sesuai
standar.
5. Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu-waktu dengan staf laboratorium dan
petugas lain yang bertugas di ruang laboratorium.
6. Memberi kesempatan/ijin kepada staf laboratorium untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala instalasi atau Manager Medis.
7. Mengupayakan pengadaan peralatan dan reagensia sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
8. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
9. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan semua kegiatan di
laboratorium secara tepat dan benar.
10. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
laboratorium.
11. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan, disampaikan kepada
atasannya.
12. Memberi informasi kepada pasien atau keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam
batas wewenangnya.
13. Melakukan serah terima tugas dan lain-lain pada saat penggantian dinas.
Pengorganisasian Laboratorium 11
G. Sie Reagent / bahan pemeriksaan :
1. Nama Jabatan : Sie Reagent / bahan pemeriksaan
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
d. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab :
- Iventarisir reagensia yang digunakan di laboratorium.
- Mengecek jumlah pemakaian reagensia dan jumlah tersisa setiap hari.
- Membuat laporan setiap bulan kepada atasan.
- Bertanggung jawab atas ketersediaan kebutuhan reagent / bahan untuk
pemeriksaan
- Merancang protap mengorder reagent / bahan untuk pemeriksaan
- Mengorder kebutuhan reagent / bahan untuk pemeriksaan dari gudang farmasi ke
laboratorium
- Membuat laporan bulanan tentang pemakaian dan stok reagent / bahan
pemeriksaan
Pengorganisasian Laboratorium 12
- Bertanggung jawab atas ketersediaan ATK / sarana penunjang laboratorium
- Mengorder kebutuhan ATK / sarana penunjang dari gudang ATK ke laboratorium
- Merancang protap mengorder barang ATK / sarana penunjang
- Merancang laporan bulanan tentang pemakaian dan stok ATK / sarana penunjang
Pengorganisasian Laboratorium 13
J. Sie Rujukan dan Hasil Pemeriksaan :
1. Nama Jabatan : Sie Rujukan dan Hasil Pemeriksaan
2. Pengertian : Seorang tenaga Laboratorium yang diberi tanggung jawab
dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan
Laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualifikasi
e. Pendidikan : Diploma Analis kesehatan
f. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
g. Pengalaman Kerja : 2 tahun Laboratorium
h. Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
4. Tugas dan Tanggung jawab
Pengorganisasian Laboratorium 14
- Membuat pelaporan tertulis setiap bulannya kepada atasan Bertanggung jawab
atas perawatan, operasional peralatan, sarana dan prasarana agar dapat
beroperasional dengan baik.
- Merancang Protap operasional peralatan pemeriksaan lab
- Inventarisasi peralatan, sarana dan prasarana laboratorium.
Pengorganisasian Laboratorium 15
M. Tata Hubungan Kerja Laboratorium RS An-Nisa Tangerang
GIZI IPSRS
KEAMANAN
LABORATORIUM
ADM RANAP
KASIR SOPIR
1. Radiologi
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan USG dsn BNO ivp harus melakukan
pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan Urea dan Creatinin. Maka
perlu adanya koordinasi dan kerjasama. Walaupun tidak harus dibuat SPO untuk
menjalankan kerjasama ini.
2. Rumah Tangga
Hubungan dengan rumah tangga walaupun secara langsung tidak ada dan juga
secara terusmenerus namun sesekali ada keperluan insidentil yang memang tidak
harus dibuatkan SPO untuk menjalankan kerjasama ini.
Pengorganisasian Laboratorium 16
khusus masih harus berhubungan dengan vendor alat trersebut hanya sebagian
kecil dan kerusakan ringan yang di lakukan oleh IPSRS.
4. Rekam Medis
Kerjasama dengan Rekam medis cukup banyak dan sudah ada beberapa SPO .
beberapa hal yang menyangkut pendaftaran pasien serta beberapa hal yang
berhubungan dengan dokumentasi penyerahan dokumen hasil Patologi anatomi
dan cara penerimaan pasien rawat jalan dari luar rumah sakit.
7. Keamanan
Keamanan dan ketertiban ruangan menjadi tanggung jawab bagian Laboratorium
akan tetapi secara umum bahwa Laboratorium berkoordinasi dengan bagian
keamanan dalam hal pengaturan keamanan untuk tercapainya keadaan yang
nyamanan. Adanya hubungan kerja namun secara khusus tidak perlu dibuat SPO.
8. Sopir
Sample pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan pemeriksaan intrernal akan
dilakukan pemeriksaan diluar/dirujuk maka kebutuhkan transportasi dilakukan
oleh sopir . untuk membuat kerjasama yang bisa berjalan baik maka akan dibuat
SPO.
9. Logistic umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Laboratorium diperoleh
dari logistic umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
Pengorganisasian Laboratorium 17
10. Farmasi
Kebutuhan Reagensia dan BHP diperoleh dari bagian farmasi dengan prosedur
permintaan sesuai SPO. Bagian farmasi akan menyediakan Reagensia dan BHP
yang dibutuhkan oleh ruang laboratorium.
Dari rincian hubungan kerja dengan bagian lain kadang harus jelah dan perlu
dibuatkan prosedur operasional, namun kadang hanya perlu sekedar koordinasi
karena memang hanya bersifat insidentil.
Pengorganisasian Laboratorium 18
N. METODE PERHITUNGAN KETENAGAAN LABORATORIUM
RUMUS PENGHITUNGAN
KETERANGAN :
A Jumlah hari kerja efektif 1 tahun
Di RS AN-NISA Tangerang ( Inst.Laboratorium adalah 24 hari kerja
1 Tahun = 360 hari
Jadi jumlah hari kerja efektif 1 thn = 360 Hari kerja
B Cuti Tahunan + cuti bersama = 12 Hari
C DIKLAT
Dari Data Daftar Seminar
Jumlah analis yg Diklat 9 Analis 6 Hari
58 hari ( Rata-rata)
D Hari libur Nasional Th 2011 11 Hari
Pengorganisasian Laboratorium 19
E Rata-rata ketidak hadiran kerja 3 Hari
F Waktu kerja 24 jam/tahun
WAKTU KERJA = (A - (B + C + D + E ) X F
SUB UNIT
NO UNIT KERJA KERJA KATEGORI SDM
1. Spesialis Patologi
1 UNIT.LAB Klinik
2. D3 Analis Kesehatan
3. SMAK
Pengorganisasian Laboratorium 20
4) Daftar riwayat pekerjaan bagi yang berpengalaman.
5) Menyertakan Surat Tanda Registrasi.
6) Menunjukkan sertifikat pelatihan yang telah diikuti
7) Menunjukkan surat pengalaman kerja.
c. Tes dan wawancara
1) Evaluasi administrasi
2) Tes tertulis
3) Tes wawancara
4) Tes kesehatan
d. On the job training
Setiap calon analis yang dinyatakan lulus seleksi dan memenuhi
syarat untuk diterima sebagai calon pegawai wajib mengikuti on the
job training yang diselenggarakan oleh rumah sakit selama sekurang
kurangmya 3 bulan dan lamanya tidak lebih dari 6 bulan.
Dalam 1 - 2 minggu pertama harus mengikuti program orientasi :
program kelas dan program praktek lapangan.
e. Perjanjian antara pegawai dengan rumah sakit
Setelah calon pegawai yang telah dinyatakan lulus dalam mengikuti
on the job training dan memenuhi syarat untuk diterima sebagai
pegawai akan diikat dengan perjanjian kerja antara rumah sakit
dengan pegawai baru tersebut.
f. Pengesahan hubungan kerja
1) Sebelum hubungan kerja dengan rumah sakit dimulai, setiap calon
pegawai akan diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari
peraturan perusahaan yang menguraikan tentang hak dan kewajiban
pegawai serta persyaratan lainnya.
2) Hubungan kerja antara pegawai dengan pihak rumah sakit akan
dianggap syah apabila masing-masing pihak telah menanda tangani
perjanjian kerja waktu tertentu (untuk pegawai kontrak).
3) Penandatanganan perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian kerja
waktu tidak harus ditandatangani diatas materai.
Pengorganisasian Laboratorium 21
g. Penempatan pegawai
Setiap pegawai bersedia dan sanggup untuk ditempatkan dibidang tugasnya
apapun sesuai dengan keahliannya serta bersedia ditempatkan dimana saja
sesuai dengan kebutuhan operasional rumah sakit.
P. METODE PENUGASAN
1. Metode tim
Metode penugasan yang digunakan di RS AN-NISA adalah menggunakan
metode tim, dimana seorang analis dalam memberikan pelayanan laboratorium
berdasarkan konsep kooperatif dan kolaboratif.
Tim memberikan pelayanan Laboratorium pada pasien yang dikaji oleh
anggota tim berdasarkan kebutuhan pasien. Ketua tim bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan hal yang berhubungan
dengan pelayanan kepada anggota tim yang lain.
Pengorganisasian Laboratorium 22
2. KONSEP METODE TIM
Konsep dalam metode penugasan dengan menggunakan metode tim adalah
sebagai berikut:
a. Ketua tim sebagai analis professional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan. Ketua tim harus mampu menentukan prioritas
kebutuhan . fasilitas, merencanakan, melakukan supervise dan evaluasi
pelayanan Laboratorium. Selain itu harus mampu memberikan contoh dan
pendelegasian yang sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Untuk itu
uraian tugas untuk ketua tim dan anggota tim harus jelas dan spesifik.
b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana Laboratorium
terjamin dengan demikian pencatatan rencana Laboratorium untuk tiap
anggota tim laboratorium selalu dinilai kembali untuk validitasnya.
c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
d. Pelaksanaan Laboratorium tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku.
e. Tanggung jawab kepala tim :
1) Menetapkan standart kinerja yang diharapkan dari staf.
2) Membantu staf menetapkan sasaran dari unit yang dipimpinnya.
3) Memberi kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan
kepemimpinan dan managemen.
4) Secara berkesinambungan mengorientasikan tenaga baru.
f. Mendorong dan memotivasi kemampuan analis untuk meningkatka kualitas
pelayanan laboratorium.
g. Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap analis yang dipimpinnya.
h. Tanggung jawab ketua tim
1) Mengkaji proses pelayanan dan menganalisa, menetapkan rencana
Laboratorium, menerapkan tindakan Laboratorium dan mengevaluasi
rencana Laboratorium.
2) Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas pelayanan
laboratorium melalui rapat.
3) Membimbing dan mengawasi pelaksanaan pelayanan laboratorium oleh
anggota tim.
4) Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan.
i. Tanggung jawab anggota tim
Pengorganisasian Laboratorium 23
1) Bertanggung jawab terhadap seluruh pasien di laboratorium yang
menjadi tanggung jawabnya.
2) Menjalankan SPO dengan baik.
3) Menerima bantuan dan bimbingan ketua tim.
Pengorganisasian Laboratorium 24
Memperkenalkan analis baru tentang pengorganisasian Laboratorium (struktur
organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan Laboratorium, uraian tugas), SPO tindakan
Laboratorium serta materi bidang Laboratorium (proses Laboratorium, penulisan
dokumentasi Laboratorium, cara perhitungan obat, pencegahan dan pengendalian
infeksi, penanganan kegawatan, dll)
3. Pengenalan ruangan
Memperkenalkan kepada analis baru tentang fasilitas, tempat dan variasi pasien di
laboratorium.
Pengorganisasian Laboratorium 25
b. Cuti ekstra
Cuti ekstra diberikan kepada karyawan dengan masa kerja lebih dari 5
tahun.
Tata cara pengambilan cuti ekstra tidak berbeda dengan pengambilan
cuti tahunan dan diatur dengan mempertimbangkan kegiatan operasional
RS An-Nisa Tangerang.
Pengaturan mengenai cuti sudah diatur secara jelas di peraturan RS An-
Nisa Tangerang.
c. Cuti hamil
Hak cuti hanya diberikan selama 3 (tiga) bulan, yang diambil selama 1,5
bulan sebelum persalinan dan 1,5 bulan setelah persalinan.
Karyawati yang akan menggunakan hak cuti melahirkan sebelumnya
harus mengajukan permohonan tertulis kepada perusahaan disertai surat
keterangan dokter atau bidan yang merawatnya selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari sebelumnya.
Pengorganisasian Laboratorium 26
S. PENGEMBANGAN STAF
Pelayanan Laboratorium sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan bidang
kesehatan. Laboratorium sebagai profesi dan analis sebagai tenaga professional
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan Laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim
kesehatan lain.
Pelayanan Laboratorium bermutu merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai
oleh analis. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga professional yang didukung oleh
factor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan karier professional dan
tujuan pribadinya maupun factor eksternal antara lain kebijakan organisasi,
kepemimpinan, struktur organisasi, system penugasan dan system pembinaan.
Untuk mendukung salah satu misi Laboratorium yaitu meningkatkan
profesionalitas analis maka Laboratorium mengadakan kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang berkesinambungan.
1. Diklat Laboratorium.
Diklat internal laboratorium belum pernah dilakukan, akan tetapi sebenarnya telah
dirancang pelaksanaanya. Hanya saja belum dapat dilaksanakan.
2. Diklat RS.
Diklat Rumah sakit , biasanya di adakan oleh pihak manajemen yakni dalam hal ini
adalah ( Human right development) HRD.
Pengorganisasian Laboratorium 27
T. EVALUASI KINERJA LABORATORIUM
Pengorganisasian Laboratorium 28
5. Penilaian didasarkan perilaku. Penilaian kinerja yang didasarkan uraian pekerjaan
yang sudah dibuat sebelumnya. Uraian pekerjaan menentukan perilaku apa saja
yang diperlukan oleh pegawai untuk melaksanakan pekerjaan itu.
6. Tes dan observasi prestasi kerja, bila jumlah pekerja terbatas, penilai prestasi
kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan ketrampilan. Agar berguna tes
harus reliable dan valid.
7. Method ranking, penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang
paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai
terjelek. Kelemahan metode ini adalah kesulitan untuk menentukan factor-faktor
pembanding.
Pengorganisasian Laboratorium 29