Anda di halaman 1dari 8

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian experimental laboratorik dengan

teknik disc-diffusion untuk meneliti pengaruh pemberian ekstrak bawang

putih terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016 bertempat di

Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung. Ekstraksi bahan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

3.3 Bahan dan Alat Penelitian

3.3.1 Bahan Penelitian

Triptic Soy Agar (TSA), Brain Heart Infusion Broth (BHIB),

Bakteriological Pepton (BP), aquades, etanol, Klindamisin dan

Staphylococcus aureus yang di dapatkan dari UPTD Balai

Laboratorium Kesehatan Daerah Propinsi Lampung.

3.3.2 Alat-alat Penelitian

Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laminar air

flow, cawan petri, ose, lampu bunsen, autoclave, inkubator, tabung

reaksi, korek api, pipet hisap, mikro pipet, erlenmeyer, jangka sorong,

paper disc, kertas alumunium, vortex, tabung reaksi dan refrigerator.

35
36

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel bebas pada penelitian ini adalah extrak bawang putih dengan

konsentrasi 100%, 90%, 80 %, 70%, 60 %, 50%. Adapun variabel terikat

adalah zona hambat bakteri Staphylococcus aureus yang dibiakan pada media

TSA.

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Sterilisasi Alat dan Bahan

Seluruh alat yang akan digunakan penelitian dicuci dan

kemudian disterilisasi menggunkan autoclave selama 20 menit pada

suhu 121O C dengan tekanan 1,5 atm.23

3.5.2 Pembiakan bakteri Staphylococcus aureus

1. Pembuatan media agar

 TSA sebanyak 10 gram dilarutkan dalam 250 ml BHIB

(BHIB dibuat dengan cara 9,25 gram BHIB dilarutkan dalam

250 ml aquades)

 Larutan TSA dalam BHIB disterilkan menggunakan autoclave

pada suhu 121O C selama 20 menit.

 Larutan agar steril dituangkan dalam petri dish dan dibiarkan

hingga membentuk gel.

2. Goreskan satu koloni Staphylococcus aureus di atas media agar

tersebut.

3. Setelah proses penggoresan selesai, inkubasi pada suhu optimal

37OC selama 24 jam.


37

3.5.3 Pembuatan suspensi bakteri

1. Pembuatan Larutan Bakteriological Pepton

 Bakteriological pepton sebanyak 6,25 gram dilarutkan

dalam 250 ml aquades

 Larutan Bakteriological Pepton disterilisasi menggunkan

autoclave 121OC selama 20 menit

2. Satu koloni Staphylococcus aureus disuspensikan ke dalam larutan

bakteriological pepton 200 µl dan dihomogenkan menggunakan

vortex shake.

3.5.4 Pembuatan Extrak Bawang Putih

1. Bawang putih yang telah di kupas sebanyak 1 kg dihaluskan

menggunkan blender tanpa dicampur menggunkan pelarut/air.

2. Bawang putih yang telah dihaluskan diambil ekstraknya

menggunakan bantuan mesin vacum.

3.5.5 Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Bawang Putih

Semua konsentrasi ekstrak bawang putih dibuat dalam 10 ml dengan

menggunkan rumus pengenceran V1.M1 = V2.M2 (perhitungan

terlampir), berikut ini adalah hasil dari perhitungan pengenceran

menggunkan rumus V1.M1 = V2.M2 :

1. Konsentrasi ekstrak bawang putih 100%

Murni ekstrak bawang putih murni tanpa pengenceran dengan

zat lainya
38

2. Konsentrasi ekstrak bawang putih 90 %

Pembuatan konsentrasi ekstrak bawang putih 90% adalah

dengan melarutkan 9 ml ekstrak bawang putih ke dalam 1 ml

aquades.

3. Konsentrasi ekstrak bawang putih 80%

Pembuatan konsentrasi ekstrak bawang putih 80% adalah

dengan melarutkan 8 ml ekstrak bawang putih ke dalam 2 ml

aquades.

4. Konsentrasi ekstrak bawang putih 70 %

Pembuatan konsentrasi ekstrak bawang putih 70% adalah

dengan melarutkan 7 ml ekstrak bawang putih ke dalam 3 ml

aquades.

5. Konsentrasi ekstrak bawang putih 60 %

Pembuatan konsentrasi ekstrak bawang putih 60% adalah

dengan melarutkan 6 ml ekstrak bawang putih ke dalam 4 ml

aquades.

6. Konsentrasi ekstrak bawang putih 50 %

Pembuatan konsentrasi ekstrak bawang putih 50% adalah

dengan melarutkan 5 ml ekstrak bawang putih ke dalam 5 ml

aquades.
39

3.5.6 Pengujian Aktifitas Ekstrak Terhadap pertumbuhan

Staphylococcus aureus

Pengujian aktifitas ekstrak bawang putih dilakukan

menggunkan metode disc-diffusion, dengan cara sebagai berikut

1. Rendam 2 jam paper disc kosong pada masing-masing

konsetrasi ekstrak bawang putih,letakan masing-masing paper

disc yang telah mengandung ekstrak bawang putih pada media

agar yang telah diinokulasi dengan bakteri Staphylococcus

aureus kemudian inkubasi pada suhu 37OC selama 24 jam.

2. Setelah 24 jam lihat hasil zona hambat yang terbentuk dan

diukur mengunakan jangka sorong

3.6 Pengumpulan Data

Data diperoleh mengukur diameter zona hambatan dengan

menggunakan jangka sorong. Diameter zona hambat adalah diameter yang

tidak ditumbuhi oleh bakteri disekitar paper disk dikurangi diameter paper

disk. Ilustrasi pengukuran zona hambat dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5 : ilustrasi zona hmbat


40

Keterangan :

a. Diameter paper dics

b. Diameter daerah yang tidak ditumbuhi bakteri

c. Daerah yang ditumbuhi bakteri

b-a = Diameter zona hambat

3.7 Tehnik Analisa Data

Uji statistik efektifitas ekstrak aquades bawang putih terhadap

pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan komparatif variabel numerik.

Data yang didapatkan diuji dengan dengan Uji Anova.

.
41

3.8 Alur penelitian

Pembuatan media agar Pembuatan ekstrak


bawang putih

Pembuatan konsentrasi
Pembiakan bakteri
ekstrak bawang putih
Staphylococcus aureus
50%, 60%, 70%, 80%,
di media agar
90%, 100%.

Perendaman paper disc


dalam ekstrak bawang
putih dimasing-masing
konsentrasi selama 20
menit

Paper disc di letakan


pada media agar yang Klindamisin sebagai
telah di ditanami kontrol positif
bakteri Staphylococcus
aureus

Inkubasi selama 24 jam


pada suhu 37OC

Hitung diameter zona


terang di sekeliling disc
paper
42

3.9 Definisi Operasional

Variabel Definisi Hasil Cara Ukur Alat Ukur


Konsentrasi Pemberian ekstrak Konsentrasi Rumus Pipet ukur
ekstrak bawang putih ang bertingkat pengenceran :
bawang dilakukan pada penelitian ekstrak V1.M1 =V2..M2
putih ini adalah : bawang putih
 Kelompok 1 : Ekstrak
bawang putih dengan
konsentrasi 100%
 Kelompok 2 : Ekstrak
bawang putih dengan
konsentrasi 90%
 Kelompok 3 : Ekstrak
bawang putih dengan
konsentrasi 80%
 Kelompok 4 : Ekstrak
bawang putih dengan
konsentrasi 70%
 Kelompok 5 : Ekstrak
bawang putih dengan
konsentrasi 60%
 Kelompok 6 : Ekstrak
bawang putih dengan
konsentrasi 50%
 Kelompok 7 : 500 ml
klimdamisin dilarutkan
dalam 5 ml aquades.
Zona Kadar konsentrasi Media TSA Observasi Visual dan
Hambat bawang putih yang (Tryptic Soy kejernihan pada jangka
memiliki daya hambat Agar) jernih media Tryptic sorong
terhadap bakteri S. (+). Soy Agar yang untuk
aureus Media TSA kemudian mengukur
(Tryptic Soy diukur diameter diameter
Agar) keruh zona bening zona
(-). yang terbentuk. bening
yang
terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai