Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI

: 800/ /PKM
No. Dokumen
SKN/I/2017
SOP
No. Revisi :
UKP
Pemkab Tanggal Terbit : Januari 2017 Dinas Kesehatan
Lampung Timur Halaman : 1/4 Kab. Lampung Timur
UPTD Puskesmas EDDY NURCAHYADI
Sukaraja Nuban NIP. 197005062002121004
A. Pengertian Kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥ 140
mmHg dan atau Diastolik ≥ 90 mmHg
B. Tujuan Sebagai pedoman menegakkan diagnosa dan memberikan pertolongan
pasien Hipertensi Esensial di puskesmas.
C. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban No. 800/ 002 H /PKM
SKN/SK/I/2017 Tentang Pelayanan Klinis
D. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
E. Langkah- 1. Petugas menerima pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesis pada pasien yaitu :
Prosedur Didapat keluhan :
Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala
Keluhan hipertensi anatara lain :
1. Sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing,
leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada.
2. Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah
lelah dan impotensi.
Adanya faktor risiko :
1. Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
2. Konsumsi alkohol berlebihan
3. Aktivitas fisik kurang
4. Kebiasaan merokok
5. Obesitas
6. Dislipidemia
7. Diabetes melitus
8. Psikososial dan stres
3. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan.
4. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah, nadi,
suhu, dan frekuensi pernapasan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien yaitu terdapat
tanda :
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat.

1/4
 Tekanan darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII).
 Nadi tidak normal
 Status neurologis
 Akral
 Pemeriksaan fisik jantung (JVP, batas jantung dan
Rochi)
6. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pada
pasien
7. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
penunjang yaitu :
1. Urinalisis (proteinuri atau albuminuria)
2. Tes gula darah
3. Tes kolesterol (profil lipid)
4. Ureum kreatinin
5. Funduskopi
6. EKG
7. Foto Thoraks
8. Petugas menegakkan diagnosa Hipertensi yang didapatkan dari
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang.
9. Petugas menjelaskan mengenai rencana tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien.
10. Petugas melengkapi informed consent
11. Petugas memberikan terapi untuk hipertensi, yaitu :
 Penatalaksanaan :
Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1
bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
1. Hipertensi tanpa compelling indication
Hipertensi stage-1: dapat diberikan diuretik (HCT 12,5 -50
mg/hari, furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian
penghambat ACE (captopril 2x25-100 mg/hari atau
enalapril 1-2 x2,5-40 mg/hari), penyekat reseptor beta
(atenolol 25-100 mg/hari dosis tunggal), penghambat
kalsium (diltiazem extented release 1x180-420 mg/hari,
amlodipine 1x2,5-10 mg/hari, atau nifedipine long acting
30-60 mg/hari) atau kombinasi.
Hipertensi stage 2 : Bila target terapi tidak tercapai setelah
observasi selama 2 minggu dapat diberikan kombinasi 2
obat, biasanya golongan diuretik tiazid dan penghambat
ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x25-100
mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat
kalsium.
Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya

2/4
kontraindikasi dari masing-masing antihipertensi diatas.
Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum sekali sehari
atau maksimum 2 kali sehari.
2. Hipertensi compelling indication
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai
(kondisi untuk merujuk ke spesialis).
3. Kondisi khusus lainnya :
- Obesitas dan sindrom metabolik
Terapi utama ACE pilihan lain reseptor AII dan
penghambat calsium
- Hipertrofi ventrikel kiri
Tatalaksana tekanan darah agresif termasuk penurunan berat
badan, restriksi asupan natrium dan terapi dengan semua
kelas anti hipertensi kecuali vasodilator langsung yaitu
hidralazin dan minoksidil.
- Penyakit arteri perifer
Semua kelas anti hipertensi, tatalaksana faktor resiko dan
pemberian aspirin
- Lanjut usia
Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari
Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta
- Kehamilan
Golongan metildopa penyekat reseptor ᵝ, antagonis kalsium,
vasodilator.
Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh
diberikan selama kehamilan.
 Konseling dan edukasi
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk
mencegah dan mengontrol hipertensi seperti
Gizi seimbang dan pembatasan garam, dan lemak
Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang
ideal
Gaya hidup aktif/olahraga teratur
Stop merokok
Membatasi konsumsi alkohol
Kriteria rujukan :
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Krisis hipertensi (hipertensi emergenci dan urgensi)
12. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa, dan terapi pada
rekam medis.
13. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register.

3/4
F. Unit Pelayanan Umum
Terkait KIA/KB
G. Diagram
Alir/ Bagan
alir

H. Rekaman Historis
Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

4/4

Anda mungkin juga menyukai