Anda di halaman 1dari 14

PLANNING OF ACTION

( P O A)

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

( PIS-PK )

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN
Jl. Raya Gedung Dalam – Kota Gajah Kode Pos 34154
Email : pkm.skn123@gmail.com
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Sebagai upaya memenuhi target tersebut Puskesmas Sukaraja Nuban urut serta dalam
pelaksanaan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK). Diharapkan adanya
suatu sistem yang terarah yang berisi susunan rencana kegiatan Puskesmas yang akan di
laksanakan selama satu tahun yang dikenal dengan nama Plan Of Action (POA).

POA berfungsi mengontrol atau memberi petunjuk bagi petugas untuk melaksanakan
kegiatan, dimana dan bagaimana kegiatan itu di laksanakan.

Sudah barang tentu terwujudnya POA tahun ini berkat bantuan dari semua pihak yang
membantu menyelesaikan POA ini kami ucapkan terimakasih.

Mudah-mudahan apa yang telah kami buatini dapat di pergunakan sebagai bahan yang
bisa di pertimbangkan sebagai alat pemantau pelaksanaan kegiatan.

Usul dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan POA dimasa yang
akan datang.

Sukaraja Nuban, 31 Januari 2023


Pelaksana

RATNAWATI,SKM

2|Page
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................................. 2

Daftar Isi............................................................................................................................ 3

BAB I. Pendahuluan ...................................................................................................... 4

1.1 Latar belakang........................................................................................... 5

1.2 Tujuan........................................................................................................ 5

BAB II. Analisa Situasi................................................................................................... 6

2.1Gambaran Umum...................................................................................... 6

2.2Kinerja Pelayanan...................................................................................... 8

BAB III. Analisa masalah................................................................................................ 9

3.1 Analisa / Identifikasi masalah................................................................... 9

3.2 Prioritas Masalah ...................................................................................... 9

3.3 Identifikasi penyebab masalah.................................................................. 11

3.4 Identifikasi dan pemecahan masalah......................................................... 12

BAB IV. Penutup............................................................................................................. 13

Lampiran........................................................................................................................... 14

3|Page
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan (Kuratif), dan
pemulihan kesehatan (Rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal diperlukan suatu
sistem manajemen puskesmas yang tepat. Salah satu fungsi penting dari manajemen
puskesmas adalah fungsi perencanaan yang merupakan langkah awal dari proses
manajemen disamping fungsi lainnya seperti pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan dan lain-lain. Perencanaan merupakan penentuan dari suatu tindakan yang
akan dilaksanakan, tanpa perencanaan maka tidak ada sesuatu yang diorganisir,
digerakkan dan diawasi. Dengan demikian perencanaan merupakan suatu keharusan yang
penting dalam suatu sistem manajemen modern sehingga dapat diwujudkan masyarakat
yang sehat.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas
secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh
kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Dalam program keluarga sehat, cara kerja puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga diluar gedung
melaluikunjungan rumah/keluarga di wilayah kerjanya. Sehingga program keluarga sehat
merupakan program dengan pendekatan pelayanan terintegrsi antara Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang berkesinambungan
dengan target keluarga serta didasari oleh data dan informasi dari profil kesehatan
keluarga.
Atas penjelasan tersebut, program ini berupaya meningkatkan aksesibilitas keluarga
terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif dalam mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal, mendukung pelaksanaan JKN dan mendukung tercapainya Program
Indonesia Sehat.
Sasaran utama Program keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas adalah  
keluarga. Kegiatannya di fokuskan kepada kunjungan keluarga dengan memperhatikan
indikator program prioritas, pada: Perbaikan Gizi, Penurunan AKI & AKB dan,
Pengendalian Penyakit Menular. Program lainnya adalah Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, dan Kesehatan Lingkungan.
Dalam rangka penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga berdasarkan Permenkes RI nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga telah ditetapkan
12 (dua belas ) indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga yakni
kepesertaan program KB bagi pasangan usia subur, ibu bersalin di pelayanan kesehatan,
imunisasi bayi dasar lengkap, pemberian ASI eksklusif, pemantauan pertumbuhan balita,
kepatuhan berobat pada penderita TB, kepatuhan berobat penderita hipertensi, penderita
gangguan jiwa atau scizho yang tidak terlatar, tidak ada keluarga anggota keluarga yang
merokok, kepesertaan menjadi anggota JKN, ketersediaan sarana air bersih dan
penggunaan jamban keluarga. Agar program keluarga sehat ini dapat berhasil maka
kuncinya adalah pemberdayaan masyarakat dan sinergi dengan lintas sektor. Dalam
pemberdayaan masyarakat, maka peran petugas kesehatan adalah pendamping.

4|Page
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Sebagai acuan Puskesmas Sukaraja Nuban dalam melaksanakan pendataan
Program keluarga sehat dengan pendekatan keluarga.

1.2.2 Tujuan khusus


1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif 
2. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota dan SPM Provinsi
3. Mendukung tercapainya Program Indonesia Sehat
4. Mengetahui analisis hasil IKS di Puskesmas Sukaraja Nuban;
5. Mengetahui data dan hasil analisis Cakupan Program IKS Desa di kecamatan
Batanghari Nuban;
6. Mengetahui identifikasi masalah kesehatan dan solusinya di wilayah
kecamatan Batanghari Nuban.

5|Page
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1. Gambaran Umum


2.1.1 Data Wilayah
a. Lokasi
Puskesmas Sukaraja Nuban terletak di wilayah Kecamatan Batanghari Nuban
Kabupaten Lampung Timur yang terbentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II
Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur, dan Kotamadya
Daerah Tingkat II Metro. Kecamatan Batanghari Nuban sebelumnya
merupakan salah satu kecamatan pembantu dari Kecamatan Sukadana yang
didefinitifkan oleh Bupati Lampung Timur pada tanggal 31 Mei 2001.

b. Luas Wilayah
Adapun Luas Wilayah Kecamatan Sukaraja Nuban ± 78,415 km².
Tabel 2.1. 1
NO NAMA DESA LUAS JARAK WAKTU
WILAYAH TEMPUH TEMPUH
( km²) ( km) ( menit )
1 Purwosari 790.0 12 20
2 Tulung Balak 4,680.0 12 20
3 Kedaton I 1,100.0 10 10
4 Kedaton II 1,017.0 8 10
5 Kedaton Induk 1,232.0 5 8
6 Trisnomulyo 34,987.0 3.5 8
7 Cempaka Nuban 8,500.0 5 5
8 Sukaraja Nuban 737.0 1,5 5
9 Gedung Dalam 650.0 10 7
10 Bumi Jawa 11,967.0 8 15
11 Gunung Tiga 1,837.0 15 15
12 Sukacari 1,443.0 9 20
13 Negara Ratu 9,475.0 8 20
Jumlah 78.415
Luas Wilayah di Puskesmas Sukaraja Nuban

6|Page
c. Batas wilayah
Batas wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Nuban adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kota Gajah
Kab. Lampung Tengah.
b. Sebelah Selatan, berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Donomulyo
Kec. Bumi Agung Kab. Lampung Timur.
c. Sebelah Timur, berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Raman Utara
Kec. Raman Utara dan Puskesmas Sukadana Kec. Sukadana Kab. Lampung
Timur
d. Sebelah Barat, berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ganti Warno
Kecamatan Pekalongan kabupaten Lampung Timur.

d. Peta Wilayah
Gambar 2.1.1
Peta Wilayah Kerja PuskesmasSukaraja Nuban

e. Keadaan Wilayah Kerja


Puskesmas Sukaraja Nuban Didirikan di Pusat Ibu Kota Kecamatan yang
mudah dijangkau oleh masyarakat baik itu menggunakan kendaraan Roda
Empat maupun kendaraan Roda Dua. Jarak Puskesmas ke desa terdekat selain
ibukota kecamatan adalah 1 km dan jarak puskesmas ke desa terjauh lebih
kurang 13 km ditempuh dengan waktu 20 Menit karena ditepi jalan propinsi .
Puskesmas Sukaraja Nuban terletak di daerah perbatasan antara kabupaten
Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Tengah, Jarak dari Puskesmas
Sukaraja Nuban ke ibukota kabupaten lebih kurang 20 km.

f. Administrasi Pemerintahan
JumlahDesa/ Kelurahan
 Jumlah Desa : 13 Desa
 Jumlah DUSUN : 66 RT
 Jumlah RT/ RW : 273 RW

7|Page
g. Data Demografi :
1. Jumlah Kepala Keluarga : 13919 KK
2. Jumlah penduduk seluruhnya : 48848 orang
Laki laki : 24900 orang
Perempuan : 23948 orang

2.2. Kinerja Pelayanan


2.2.1 Data target pendataan PIS PK Puskesmas Sukaraja Nuban
TIDAK
TAHUN KK SEHAT PRASEHAT
SEHAT
2017 11290 3560 4999 2489
2018 8777 2634 4305 1601
2019 9964 728 8447 708
2020 13077 2321 10005 798
2021 13875 7354 5794 553
2022 13919 2990 10681 248

2.2.2 Data Status Pendataan Keluarga Sehat Puskesmas Sukaraja Nuban

NO JUMLAH DESA RT KK Intervensi Target 2022

13 434 13919 553


1 100% (13 desa)

2.2.3 Data Indeks Keluarga Sehat Wilayah Puskesmas Sukaraja Nuban

IKS PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN


TAHUN 2017 - 2022

0.21

0.118 0.13
0.1
0.073
0.03
2017 2018 2019 2020 2021 2022

PERSENTAS
NO
INDIKATOR KS E
1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 94,35%
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100,00%
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 99,71%
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 98,38%
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 98,78%
6 Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 51,35%
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 57,30%

8|Page
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 100,00%
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 33,01%
10 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 47,99%
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 98,85%
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 98,75%
2.2.4 Data IKS pendataan program keluarga sehat tahun 2022

Keterengan :
Sehat 2990 21 %
Pra Sehat 10681 77 %
Tidak Sehat 248 2%
TOTAL KK 13919 100 %
Kesimpulan IKS Puskesmas Sukaraja Nuban 0,21
Sebutan IKS Tidak Sehat

9|Page
BAB III
ANALISA MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan hasil pencapaian kegiatan pada Bab II, maka masalah yang dihadapi
Program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS PK) adalah angka cakupan
masih rendah dengan indicator cakupan < 75% adalah P9 (Tidak ada ART merokok)
33,01%, P10 (Sekeluarga anggota JKN) 47,99%, P6 (TB berobat teratur) 51,35%, P7
(Hipertensi berobat teratur) 57,30%.
Capaian pendataan PIS PK yan ditentukan kementrian tahun 2022 adalah 100 % ( 13
Desa) dan pendatataan sudah dilakukan di 13 desa di wilayah Puskesmas Sukaraja Nuban.
Sedangkan untuk nilai IKS di Kabupaten Lampung Timur yaitu 0,3 sedangkan IKS di
Puskesmas Sukaraja Nuban ditahun 2022 yaitu 0,21. Sudah terjadi kenaikan IKS dari tahun
ke 2021 tahun 2022 sebanyak 0,08 diharapkan ada kenaikan minimal 0,09 tiap tahun
sehingga pendataan tidak hanya berhenti di 2022, tetapi intervensi dalam menaikkan IKS
wilayah juga perlu dipertimbagkan.

3.2 Prioritas Masalah


Setelah diadakan survey PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Tahun 2022,
diidentifikasi empat masalah kesehatan yang perlu dijadikan prioritas program untuk
mendapatkan anggaran. Oleh karena itu dibutuhkan skoring dengan metode USG + F untuk
mendapatkan skala prioritas untuk mendapatkan alokasi anggaran sebagai berikut:
Nilai Kriteria
No Masalah Cakupan Total Peringkat
U S G F
1 P9 (Tidak ada ART merokok) 33,01% 5 5 5 5 20 I
2 P10 (Sekeluarga anggota JKN) 47,99% 5 5 4 5 19 II
3 P6 (TB berobat teratur) 51,35% 5 5 4 4 18 III
4 P7 (Hipertensi berobat teratur) 57,30% 5 4 4 4 17 IV
Keterangan :
U : Urgently : masalah ini penting untuk diselesaikan
S : Seriosly : masalah tersebut cukup parah
G : Growthly : masalah tersebut akan menjadi besar dan menjalar.
F : Feasibility : masalah tersebut mudah diatasi mengacu pada
kemampuan keluarga/RT/RW/Kelurahan.
Skoring dengan menggunakan skala liker dengan skor 1-5
5 = sangat besar
4 = besar
3 = sedang
2 = kecil
1 = sangat kecil

Berdasarkan tablel diatas, maka urutan prioritas masalah


P9 (Tidak ada ART merokok) : 33,01%
P10 (Sekeluarga anggota JKN) : 47,99%
P6 (TB berobat teratur) : 51,35%
P7 (Hipertensi berobat teratur) : 57,30%

10 | P a g e
3.3 Identifikasi Penyebab Masalah Dengan Diagram Fish Bone
a. ART yang merokok masih tinggi

Lingkungan :
1. Rokok mudah didapatkan.
2. Anggota keluarga ada yang merokok.
3. Pengaruh pergaulan.
4. Rokok disediakan pada acara desa.
5. Pengaruh media massa.

ART merokok masih


tinggi.

Perilaku : Pelayanan kesehatan :


1. Kecanduan/sudah terbiasa merokok. 1. Kuranganya promosi kesehatan tentang
2. Rasa ingin tahu / coba –coba. merokok.
3. Kurangnya kesadaran untuk berhenti 2. Kuranngnnya peraturan/rambu kawasan
merokok. tidak merokok di tempat-tempat umum.

b. Seluruh keluarga belum mempunyai JKN

Lingkungan :
1. Jarak kantor BPJS jauh dari rumah.
2. Informasi yang salah jika mengurus
kepesertaan JKN itu sulit.

Kepersertaan JKN
masih rendah

Perilaku : Pelayanan kesehatan :


1. Pendapatan tinggi atau sebaliknya. 1. Kuranganya promosi kesehatan tentang
2. Malas dengan birokrasi. JKN.
3. Menunggu JKN dari pemerintah.
4. Belum merasa butuh jaminan kesehatan.

c. TB berobat secara tidak teratur masih ada

Lingkungan :
1. Kurangnya dukungan keluarga.
2. Masih ada masyrakat kurang pengetahuan TB
3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk
memeriksakan batuknya

TB berobat secara
tidak teratur masih ada

Perilaku : Pelayanan kesehatan :


1. Pengetahuan mayarakat kurang. 1. Kuranganya promosi kesehatan.
2. Tidak ada kesadaran untuk berobat 2. Kurangnya penjaringan pasien TB
batuknya.

11 | P a g e
d. Hipertensi berobat teratur masih rendah
Lingkungan :
1. Rendahnya media informasi.
2. Rendahnnya rasa ingin tahu masyarakat
terhadap penyakit hipertensi.

Hipertensi berobat
teratur masih rendah

Perilaku : Pelayanan kesehatan :


1. Kurangnya pengetahuan tentang faktor 1. Kuranganya promosi kesehatan tentang
resiko hipertensi. hipertensi.
2. Kecenderungan berobat ke tenaga non
medis/memilih obat yang dijual bebas.
3. Tidak ada keluahan/tekanan darah sudah
normal.
4. Ekonomi rendah.
5. Tidak mempunyai JKN.
6. Kurangnya kepedulian terhadap perilaku
hidup sehat.

3.4 Identifikasi Dan Penetapan Pemecahan Masalah


No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
1 ART yang merokok 1. Kecanduan/sudah terbiasa 1. Konseling dan pennyuluhan atau
masih tinggi. merokok. sosialisasi tentang merokok.
2. Rasa ingin tahu / cob-coba. 2. Sosialisasi penerapan Kawasan
3. Kurangnya kesadaran untuk Tanpa Rokok di tempat-tempat
berhenti merokok. umum.
4. Rokok mudah didapatkan. 3. Pembuatan leaflet tentang
5. Anggota keluarga ada yang merokok.
merokok.
6. Pengaruh pergaulan.
7. Rokok disedaikan pada acara
desa.
8. Pengaruh media massa.
9. Kurangnya promosi kesehatan
tentang merokok.
10.Kurangnya peraturan/rambu
kawasan tidak merokok di
tempat-tempat umum.
2 Seluruh keluarga 1. Pendapatan keluarga 1. Seluruh keluarga belum
belum mempunyai tinggi/sebaliknya. mempunyai JKN.
JKN. 2. Malas dengan birokrasi.
3. Menunggu JKN dari pmerintah.
4. Belum merasa butuh jaminan
kesehatan.
5. Jarak kantor BPJS jauh dari
rumah.
6. Informasi yang salah jika
mengurus JKN itu sulit.
Kurangnya promosi kesehatan
tentang JKN.
3 TB berobat secara 1. Kurangnya dukungan keluarga. 1. Di lakukan penyuluhan TB
tidak teratur masih ada 2. Masih ada masyrakat kurang 2. Di lakukan penjaringan
pengetahuan TB penderita TB
3. Masih kurangnya kesadaran 3. Melakukan kunjungan rumah
masyarakat untuk penderita TB
memeriksakan batuknya
4. Kurangnya dukungan keluarga.
5. Masih ada masyrakat kurang
pengetahuan TB
6. Masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
memeriksakan batuknya
7. Kuranganya promosi kesehatan.
8. Kurangnya penjaringan pasien
TB
4 Hipertensi berobat 1. Kurangnya pengetahuan tentang 1. Konseling dan penyuluhan atau

12 | P a g e
teratur masih rendah. faktor resiko hipertesi. sosialisasi tentang hipertensi
2. Kecenderungan berobat dengan kepada masyarakat.
tenaga non medis/membeli obat 2. Pembuatan leaflet tentang
yang dijual bebas. penyakit hipertensi.
3. Tidak ada keluhan/tekanan
darah sudah normal.
4. Tidak mempunyai JKN.
5. Kurangnya kepedulian terhadap
prilaku hidup sehat.
6. Rendahnya media informasi
tentang hipertensi.
7. Rendahnya rasa ingin tahu
masyarakat terhadap penyakit
hipertensi.
8. Kurangnya promosi kesehatan
tentang hipertensi.

13 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Indeks Keluarga Sehat (IKS) Puskesmas Sukaraja Nuban adalah 0,21 sehingga
termasuk dalam kategori “Tidak Sehat”
2. Masalah Kesehatan di Puskesma Sukaraja Nuban yang perlu mendapatkan intervinsi
program dan penyediaan anggaran kegiatan Puskesmas adalah ART yang merokok
masih tinggi, masih ada keluarga yang tidak memiliki JKN, penderia TB tidak berobat
teratur dan penderita hipertensi berobat secara rutin.
3. Untuk mendapatkan prioritas masalah kesehatan terbatasnya alokasi anggaran maka
digunakan metode USG + F dengan hasil sebagai berikut ART yang merokok masih
tinggi, masih ada keluarga yang tidak memiliki JKN, penderia TB tidak berobat teratur
dan penderita hipertensi berobat secara rutin.

4.2 Saran
1. Perlu dilakukan kerjasama antar Pengelola Program Puskesmas  Sukaraja Nuban dan
lintas sektor terkait dalam meningkatkan status IKS Puskesmas Sukaraja Nuban dari
IKS Tidak Sehat menjadi IKS Sehat.
2. Diperlukan Prioritas intervensi tindak lanjut kepada keluarga dengan kategori IKS
Tidak Sehat sehingga dapat meningkat menjadi Kategori IKS Kategori Sehat.
3. Prioritas program yang perlu segera diintervensi dengan alokasi anggaran pembiayaan
Puskesmas adalah ART yang merokok masih tinggi, masih ada keluarga yang tidak
memiliki JKN, penderia TB tidak berobat teratur dan penderita hipertensi berobat
secara rutin.

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai