Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya
sehingga Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UPT Puskesmas Karang Intan 1
Tahun 2018 telah selesai disusun.
Pelaksanaan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)UPTD UPT Puskesmas
Karang Intan 1 Tahun 2018 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen di
Puskesmas dalam menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azazs
penyelenggaraannya, serta demi tercapainya program sesuai dengan yang diamanatkan dalam
SPM.
Kami menyadari bahwa Penyusunan Rencana Kegiatan Tahun 2018 masih terdapat
kekurangan, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan.Semoga Rencana Usulan Kegiatan
Tahun 2018 dapat bermanfaat dalam rangka proses perencanaan pembangunan kesehatan di
UPT Puskesmas Karang Intan 1, serta pembinaan dan pengawasan program kesehatan untuk
mencapai dan meningkatkan mutu pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan, Puskesmas harus menerapkan azas penyelenggaraan
Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat
menghasilkan luaran yang efektif dan efisien Puskesmas harus melaksanakan manajemen
dengan baik.Manajemen Puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara
keterkaitan dan berkesinambungan. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib,
upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No. 25
Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah
kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta
menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai
kewenagan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran.Melalui pelaksanaan
otonomi – desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2
VISI
“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Karang Intan yang Sehat Sejahtera, Mandiri,
Islami, dan Barokah”.
MISI
1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Masyarakat,
termasuk swasta dan Masyarakat Madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersediannya uapaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan dan melaksanakan sistem manajemen kesehatan yang baik
MOTTO
“Melayani dengan Hati dan Senyum untuk Hasil yang Terbaik”
TATA NILAI
“Profesional, Ramah, Berbudaya Malu
3
BAB II
ANALISIS SITUASI
1. DATA:
A. DATA UMUM
a. Peta wilayah
Gambar 1.1 Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Karang Intan 1
Puskesmas Karang Intan 1 yang merupakan unit Pelaksana Teknis dari Dinas
Kesehatan kabupaten Banjar terletak di desa Karang Intan tepatnya di jalan Raya Melati
Karang Intan Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.Dalam upaya memperluas
jangkauan pelayanan kepada masyarakat ,Puskesmas Karang Intan 1 dibantu oleh sub-sub
pelayanan yang tersebar antara lain Pustu Bi-ih , Pustu Mali-Mali dan penempatan bidan
di desa
Puskesmas Karang Intan 1 terletak di desa Karang Intan Kecamatan Karang
Intan dengan luas wilayah kerja Puskesmas Karang Intan 1 adalah 215 km dan meliputi
13 desa
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Astambul
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cempaka
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Martapura
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Aranio
Secara administratif Wilayah Kerja Puskesmas Karang Intan 1meliputi 13 desa yang
terdiri atas :
1 Desa Karang Intan
2 Desa Lihung
4
3 Desa Panyembaran
4 Desa Pasar Lama
5 Desa Pandak daun
6 Desa Jingah Habang Hulu
7 Desa Jingah habang Ilir
8 Desa Mali-Mali
9 Desa Sei Arfat
10 Desa Loktangga
11 Desa Sei Besar
12 Desa Bi –ih
13 Desa Balau
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kepala Subbagian Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 1
5 Bidan 4
6 Bidan di desa 13
7 Perawat 7
8 Promkes 1
9 Analis 2
10 Asisten Apoteker 2
11 Perawat Gigi 1
12 Tenaga Administrasi 1
13 Jaga Malam 1
14 Cleaning Service 1
5
c. Data peran serta masyarakat
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) pada dasarnya
diimplementasikan dengan keberadaan Desa Siaga.Kecamatan Karang Intan
yang memiliki desa sejumlah 13 desa seluruhnya merupakan Desa Siaga. Pada
tahun 2016, 13 desa tersebut dalam kategori aktif, namun terdapat pembagian
kriteria, yaitu sebagai berikut. Desa Siaga Aktif Pratama 13. Kriteria desa siaga
di Kecamatan Karang Intan terdiri dari 13 desa siaga aktif pratama.Di samping
itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas
dengan lintas sektoral, diantara yaitu :
1) Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan
Dinas Pendidikan dan Departemen Agama.
2) Rapat Koordinasi bulanan dengan kepala desa, kader, PKK dan
kecamatan, dinas pertanian, koramil, Polsek kecamatan Karang Intan.
3) Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolahbekerjasama dengan
beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini) binaan BPMPPKB di wilayah
kecamatan Karang Intan.
4) Kegiatan Desa siaga dengan kader, RW, Kelurahan se kecamatan Karang
Intan.
e. Data sekolah
Jumlah Sekolah
Sekolah
Tahun 2016 Tahun2017
Jumlah TK/PAUD/RA 16 16
Jumlah SD/SDLB 16 16
6
Jumlah SLTP/MTs 5 5
Jumlah SLTA/SMK 2 2
7
Sebenarnya, mulai tahun 2011 telah dilaksanakan program CLTS
(Community Led Total Sanitation) yang bertujuan mengubah perilaku
masyarakat untuk menyadari bahwa bila Buang Air Besar (BAB) di
sembarang tempat adalah tidak sehat dan pada akhirnya dapat menjadi
penyebab timbulnya penyakit menular yang berbasis lingkungan, sehingga
nantinya diharapkan masyarakat mau menyadari pentingnya memiliki
jamban keluarga namun hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Meskipun
demikian, persentase penduduk dengan akses santasi layak tahun 2016
sudah lebih meningkat dibandingkan tahun 2015.
8
dari puskesmas dalam melakukan pembinaan dan meningkatnya kesadaran
dari pihak pengusaha makanan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan usahanya, sehingga dihasilkan produksi yang berkualitas dan
memenuhi syarat kesehatan.Bagi TPM yang belum memenuhi syarat
hygiene sanitasi (28 TPM) selanjutnya dilakukan pembinaan.
h) Ketersediaan Obat
Ketersediaan obat menurut jenis obat selama tahun 2016 sudah
tercukupi sesuai dengan kebutuhan.Beberapa item obat pada kolom
kebutuhan tidak terisi disebabkan antara lain karena ketersediaan obat di
Gudang farmasi tidak tersedia. Penulisan resep obat di Puskesmas Karang
Intan 1 telah menggunakan obat generik, ditunjukkan dengan tingginya
persentase penggunaan obat generik di Puskesmas (persentase rata-rata 123
%)
B. DATA KHUSUS
a. Status kesehatan
1. Data kematian
a) Angka Kematian Neonatal
Terdapat 6 kematian Neonatal di tahun 2016 sehingga dibutuhkan
peningkatnya keterampilan dan pengetahuan petugas khususnya bidan
desa dalam penatalaksanaan gawat darurat neonatal.
Karang Intan 1 0 1
9
c) Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita di Kecamatan Karang Intan tahun 2015
lebih rendah. tahun 2016 yaitu 0 kasus dan 5 kasus di tahun 2015.
Jumlah Kematian Balita (AKABA) di Puskesmas Karang Intan 1
Tahun 2011-2016
JUMLAH KEMATIAN BALITA (12-59 bln)
PUSKESMAS
2015 2016
Karang Intan 1 5 0
2. Data kesakitan
a) Penemuan dan Angka Kesembuhan Tuberculosis (TB)
Jumlah penemuan kasus baru TB BTA + di Kecamatan Karang
Intan tahun 2016 sebesar 1 kasus dengan Case Notification Rate (CNR)
105,30 per 100.000 penduduk, sedangkan jumlah seluruh kasus sampai
dengan tahun 2015 sebanyak 37 kasus dengan CNR 278,30 per
100.000 penduduk. Jumlah penemuan kasus baru ini lebih sedikit
apabila dibandingkan tahun sebelumnya.Selain itu, jumlah penemuan
kasus baru dan seluruh kasus di tahun 2016 juga masih dibawah target.
Hal ini disebabkan masih adanya stigma di masyarakat bahwa TB Paru
merupakan aib bagi keluarga sehingga lebih baik penyakitnya tidak
diketahui orang lain. Untuk Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes
Rate / SR) tahun 2016 sebesar 85,71 %, karena dari 2 kasus BTA +
yang diobati seluruhnya dinyatakan sembuh.
10
disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendeteksi
dini gejala penyakit yang timbul sehingga cepat mendapatkan
penanganan yang tepat.
11
Pada tahun 2016, tidak terdapat kasus Difteri dan kasus Tetanus
Neonatorum. Pada kedua kasus tersebut telah dilakukan pelacakan
tetapi tidak ditemukan.
12
dilaksanakan dan aktif di 13 desa saja. Namun untuk kasus
Hipertensi lebih banyak terjadi pada Perempuan yaitu sebesar
1.094 (19.43%).
Pemeriksaan obesitas
Pemeriksaan obesitas pada tahun 2016 ditemukan 30.25%
dari 160 orang yang diperiksa mengalami obesitas.
Pemeriksaan IVA+ dan CBE
Kasus ini juga telah dilakukan pemeriksaan di wilayah kerja
Puskesmas Karang Intan 1. Jika ada permintaan pemeriksaan IVA+
dan CBE maka pasien tersebut dirujuk ke Puskesmas Karang Intan
1.
KLB ditangani
2 0 4 0
<24 jam
13
o) Cakupan (kinerja) program pelayanan kesehatan (baik UKM maupun
UKP)
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 adalah cakupan ibu hamil
yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah kerja, yang digunakan untuk
mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan
program dalam menggerakkan masyarakat. Persentase cakupan
kunjungan ibu hamil K-1 di Puskesmas Karang Intan 1 tahun 2016
sebesar 87.9%. Cakupan ini sudah memenuhi target sebesar 100 %,
Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 dapat memenuhi target karena
masyarakat sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya ANC,
dengan dukungan Program P4K, kelas ibu hamil, akses pelayanan
yang semakin mudah serta pencatatan pelaporan yang semakin
optimal. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar,
paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu satu kali pada
trimester 1, satu kali pada trimester 2 dan dua kali pada trimester 3,
yang digunakan untuk mengetahui cakupan pelayanan antenatal
secara lengkap sesuai standar yang menggambarkan tingkat
perlindungan ibu hamil serta menggambarkan kemampuan
manajemen serta kelangsungan program Kesehatan Ibu dan
Anak.Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Puskesmas
Karang Intan 1 tahun 2016 sebesar 78.2% dari target K4 yang
ditetapkan sebesar 91% mengalami peningkatan dibanding tahun
2015 sebesar 77,8%.
K1 &K4 Ibu Hamil di Puskesmas Karang Intan 1
Tahun 2015 - 2016
TAHUN K1 K4 Target K1/K4
2015 104,6% 77,8% 100% / 91%
2016 87,9% 78,2%
14
membuktikan bahwa tenaga kesehatan yang ada didesa sudah bisa
diterima dan kesuksesan inipun dikarenakan gencarnya
pelaksanaan kelas ibu, sehingga bisa menggugah kesadaran untuk
melakukan persalinan di nakes bukan pada tenaga selain kesehatan.
Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Karang Intan 1 Tahun
2015 – 2016
TAHUN Persalinan oleh Nakes
2015 83.02%
2016 88.7%
15
persalinan yang sehat dan aman. Tablet besi (Fe) diberikan 90
tablet selama masa kehamilan, setiap pemberian 30 tablet (Fe1), 60
tablet (Fe2) dan 90 tablet (Fe3).
Pada tahun 2016, cakupan ibu hamil yang mendapatkan
tablet besi sebesar 87,95% (Fe1) dan 78,18% (Fe3). Untuk
cakupan tahun 2015 sebesar 91,25% (Fe1) dan 74,41% (Fe3). Dari
cakupan diatas dapat dilihat bahwa tahun ini, cakupan Fe1
mengalami penurunan sedangkan cakupan Fe3 juga mengalami
peningkatan bila dibandingkan cakupan tahun lalu.
Pemberian tablet Fe di Puskesmas Karang Intan 1
Tahun 2015 - 2016
TAHUN Fe1 Fe3 Target Fe3 SPM
2015 91,25% 78,18%
2016 87,95% 74,41%
16
Dari jumlah Pasangan Usia Subur/PUS sebanyak 2260 PUS
didapatkan peserta KB aktif sejumlah 100%. Data cakupan peserta
KB baru dan peserta KB aktif ini diperoleh Badan KB dan PP
Kabupaten Banjar.
17
Cakupan Kunjungan Neonatus di Puskesmas Karang Intan
1Tahun 2015-2016
18
upayakan pertemuan dan pembinaan kepada bidan yang
dilaksanakan secara berkesinambungan serta meningkatnya
kegiatan di posyandu.Namun demikian, masih perlu dilakukan
persamaan persepsi mengenai definisi operasional pelayanan
kesehatan bayi, pencatatan dan pelaporan serta pelaksanaan
SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Deteksi Tumbuh
Kembang).
Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Karang Intan 1
Tahun 2015-2016
TAHUN Kunjungan Bayi Target SPM 2014
2015 80,4% 90 %
2016 87,3%
19
Antigen Target Realisasi
BCG 95 % 97,69 %
DPT-Hb-Hib 3 93 % 107 %
Polio 4 93 % 84,62 %
Campak 93 % 98,08 %
20
Cakupan pelayanan anak balita tahun 2016 di Kabupaten
Banjar sebesar 42,9%, lebih dari target kabupaten sebesar 90%.
Cakupan ini juga kurang dari cakupan tahun sebelumnya yaitu
68%. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak balita melalui posyandu
menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya cakupan
pelayanan anak balita. Meskipun demikian, masih perlu adanya
peningkatan kualitas pelayanan dan pencatatan pelaporan.
2015 0
2016 0
21
pemeriksaan kesehatan di awal tahun ajaran. Hasil cakupan ini
sama dengan cakupan penjaringan tahun 2015.
22. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan
setingkat di Kabupaten Banjar khususnya untuk pelayanan
tumpatan/pencabutan pada tahun 2016 mengalami penurunan bila
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 rasio tumpatan/
pencabutan sebesar 8,0 sedangkan pada tahun 2015 sebesar 8,2.
Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sudah
berjalan tetapi belum optimal. Dari jumlah siswa diperiksa di tahun
2016 ini, sebanyak 1.389 siswa dan yang perlu mendapatkan
perawatan sebanyak 223 anak. Dan dari jumlah yang perlu
mendapatkan perawatan 100% yang mendapatkan perawatan di
Puskesmas. Hal ini antara lain disebabkan oleh :
Siswa yang diberi rujukan untuk perawatan gigi di puskesmas
tidak semuanya datang ke puskesmas
Siswa yang diberi rujukan untuk perawatan lebih lanjut ada
yang lebih memilih berobat ke fasilitas kesehatan selain
puskesmas, misalnya ke dokter gigi praktek swasta
22
Kesadaran usila di Kabupaten Banjar untuk rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan sebagai tindakan promotif dan preventif
sudah cukup baik, cakupan pelayanan usila tahun 2016 (13,50%)
meningkat bila dibandingkan tahun 2015 (83,60%). Hal ini
mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.
23
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas,
Klinik Pratama maupun dokter keluarga yang sudah
melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan. Jenis pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
meliputi 155 diagnosa penyakit. Peserta BPJS Kesehatan bisa
mendapatkan pelayanan di PPK dua tetapi harus dilakukan
secara berjenjang mulai dari PPK pertama. Apabila di PPK
pertama penyakit yang diderita peserta tidak dapat ditangani
atau diluar kewenangan PPK pertama, maka peserta tersebut
dapat dirujuk ke PPK dua. Demikian juga berlaku bagi
kunjungan di PPK tiga, harus melalui PPK dua lebih dahulu.
b. HASIL-HASIL SURVEI
1. SMD
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YA % TIDAK %
A. KIA
1 Apakah ibu hamil harus periksa rutin ?
2 Apakah ibu hamil harus minum tablet
tambah darah ?
3 Apakah ibu hamil KEK (kurus ) harus
diberi makanan tambahan ?
4 Apakah ibu hamil resiko tinggi perlu
didampingi?
5 Apakah kelas ibu hamil itu perlu
diadakan di desa?
6 Apakah balita perlu minum vit A setiap
6 bulan sekali ?
7 Apakah bayi harus diimunisasi lengkap?
8 Apakah ibu harus memberi ASI saja
pada 6 bulan pertama kelahiran tanpa
memberi makanan tambahan ?
9 Apakah ibu melahirkan harus ditolong
oleh tenaga kesehatan ?
10 Apakah ibu melahirkan harus di
fasilitas kesehatan ?
24
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YA % TIDAK %
B. GIZI
1 Apakah menurut saudara penimbangan
bayi dan balita di posyandu setiap bulan
masih perlu dilakukan ?
2 Apakah menurut saudara setelah
program imunisasi dasar lengkap di
posyandu balita masih perlu
penimbangan ?
3 Apakah menurut saudara pemberian
PMT penyuluhan pada kegitan
posyandu masih perlu diadakan ?
4 Apakah menurut saudara pemberian
kapsul vit A masih perlu diadakan ?
5 Apakah menurut saudara pemberian
tablet Fe pada ibu hamil masih perlu
diberikan ?
6 Apakah menurut saudara kegiatan
pemantauan garam beryodium dan
palpasi untuk mengetahui indikasi ada
tidaknya penyakit gondok masih perlu
dilakukan ?
7 Apakah menurut saudara penyuluhan
ASI Ekslusif masih perlu diberikan ?
8 Apakah menurut saudara masih perlu
dilakukan konseling untuk ibu hamil
KEK dan ANEMI ?
9 Apakah menurut saudara masih
diperlukan pmberian PMT pemulihan
untuk ibu hamil KEK, balita BGM, dan
BGT ?
10 Apakah menurut saudara diperlukan
pengukuran tinggi badan untuk balita
yang datang ke posyandu ?
C. KESLING
1 Program Kesehatan Lingkungan
merupakan program kesehatan yang
berupa pengawasan terhadap semua
faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kesehatan, menurut anda
perlukah program tersebut diadakan ?
2 Penyakit diare merupakan salah satu
penyakit yang sering terjadi di daerah
kita, menurut pendapat anda apakah
faktor lingkungan yang ikut andil dalam
terjadinya penyakit tersebut ?
3 Menurut pendapat anda, apakah perlu
kegiatan pengawasan terhadap perilaku
masyarakat buang air besar ?
4 Menurut pendapat anda, apakah
kegiatan CTPS atau cuci tangan dengan
sabun dapat membantu mengurangi
penyakit diare ?
5 Menurut pendapat anda, apakah
kegiatan pengawasan air perlu
25
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YA % TIDAK %
dilakukan untuk mengurangi terjadinya
penyakit karena faktor lingkungan
termasuk penyakit diare ?
6 Menurut pendapat anda, apakah
kegiatan pengawasan pengelolaan
sampah dapat membantu mengurangi
terjadinya penyakit yang disebabkan
faktor lingkungan ?
7 Menurut pendapat anda, Apakah
kegiatan pengelolaan sampah sederhana
/ pemilahan sampah bisa dilakukan di
masyarakat ?
8 Menurut pendapat anda, apakah
kegiatan pengawasan saluran
pembuangan air limbah rumah tangga
dapat membantu mengurangi terjadinya
penyakit yang disebabkan faktor
lingkungan ?
9 Menurut pendapat anda, Apakah
saluran pembuangan air limbah
sederhana bisa diterapkan di
masyarakat ?
D. P2M
1 Apakah saudara mengatahui beberapa
jenis penyakit menular ?
2 Apakah anda menemukan penyakit
menular terjadi di lingkungan anda ?
3 Menurut anda apakah penting kegiatan
pencegahan untuk mengatasi terjadinya
penyakit menular di masyarakat ?
4 Menurut anda, Apakah kegiatan Deteksi
Dini Penemuan Penyakit Menular perlu
dilakukan ?
5 Menurut anda, Apakah kegiatan
Pemantauan Minum Obat terhadap
penderita penyakit menular perlu
dilakukan ?
6 Menurut anda kegiatan Pemeriksaan
kontak serumah terhadap penderita
penyakit menular perlu dilakukan ?
E. PROMKES
1 Program Promosi Kesehatan
merupakan program kesehatan yang
berupa penyuluhan, survei phbs,
pelatihan/penambahan pengetahuan
kepada masyarakat tentang kesehatan,
menurut anda perlukah program
tersebut diadakan ?
2 Menurut anda perlukah diadakan
penyuluhan tentang penyakit HIV
AIDS, Diare dll di desa ?
3 Menurut pendapat anda, apakah perlu
kegiatan survei PHBS tatanan rumah
tangga ?
26
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YA % TIDAK %
4 Menurut pendapat anda, hasil kegiatan
survei PHBS tatanan rumah tangga bisa
untuk perencanaan kesehatan tk. desa?
5 Menurut pendapat anda, perlukah
diadakan pelatihan kader tentang
kesehatan ?
6 Menurut pendapat anda, apakah
penting diadakan kegiatan pelatihan
secara berkala kepada kader untuk
membantu program di bidang kesehatan
?
7 Apakah kader yg sudah dilatih bisa
menjadi ujung tombak kegiatan yg
berhubungan dengan kesehatan di
tingkat desa ?
F. POSBINDU
1 Menurut pendapat anda, Apakah
perlu dilakukan kegiatan posbindu di
masyarakat ?
2 Menurut pendapat anda, apakah
penting pemeriksaan rutin bagi
penderita diabetes melitus /DM dan
hipertensi ?
3 Apakah penting dilakukan
pengobatan pada penderita hipertensi
dan diabetes melitus di masyarakat ?
G. UKESJA
1 Menurut pendapat anda, Apakah
perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan
bagi pekerja?
2 Menurut pendapat anda, apakah perlu
dilakukan penyuluhan bagi pekerja?
3 Apakah harus setiap bulan pekerja
melakukan cek kesehatan?
H. USILA
1 Menurut pendapat anda, Apakah perlu
dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi
warga usia lanjut?
2 Menurut pendapat anda, apakah perlu
dilakukan penyuluhan bagi warga usia
lanjut?
3 Apakah harus setiap bulan warga usia
lanjut melakukan cek kesehatan?
2. MMD
27
3. KEPUASAN PELANGGAN
Hasil Survey
No Hasil Rencana Perbaikan Evaluasi
(Prosentase)
1 Petugas lupa memberi koin ke 95,24 % Mengingatkan kembali kepada Petugas sudah mengingatkan
pasien petugas setelah pelayanan
2 Petugas tidak mencatat 99,23% Menganjurkan kembali petugas Petugas diharapkan untuk mengingat
kunjungan pasien di buku untuk melengkapi buku register SOP Pencatatn dan pelaporan
register
3 Pasien memasukkan koin tidak 95,95% Petugas mengarahkan pasien untuk Petugas sudah mengarahkan
sesuai dengan ruang pelayanan memasukan koin sesuai dengan
ruangan yang melayani
28
4. USULAN LINTAS SEKTORAL
No. Pihak Terkait Peran Pihak Ide Pihak Terkait
Terkait
1 CAMAT Dukungan terhadap Program Pelayanan
pelaksanaan Kesehatan yang
program puskesmas melibatkan lintas
Sektoral
2 KAPOLSEK Dukungan terhadap Permintaan Visum et
pelaksanaan Repertum
program puskesmas
3 KA.UPTD Dukungan terhadap Penyuluhan,
DINAS pelaksanaan Penjaringan
PENDIDIKAN program puskesmas Pemeriksaan berkala,
program Sekolah Sehat,
pelaksanaan BIAS,
program sekolah sehat,
program dokter kecil
4 KEPALA Dukungan terhadap Menggerakan peran
DESA pelaksanaan serta masyarakat dalam
program puskesmas bidang Kesehatan,
usullan perbaikan PKD
29
5. UMPAN BALIK DARI MASYARAKAT
Pelaksanaan
No Umpan Balik Analisa Rencana Evaluasi Tindak Lanjut
Kegiatan Waktu
1 Petugas terlambat Karena terbentur Sesuaikan jam kegiatan Jadwal posyandu, Menyesuaikan Petugas masih Akan
datang dengan jam pelayanan dan pengaturan petugas posbindu dan pusling dengan datang terlambat dijadwalkan
dipuskesmas kegiatan ulang di tahun
posyandu, depan
posbindu dan
pusling
2 Perubahan jadwal Ada kegiatan lain di Sesuaikan jadwal dan Jadwal posyandu, Menyesuaikan Petugas masih Akan
masyarakat petugas yang bersifat posbindu dan pusling dengan datang terlambat dijadwalkan
insidentil kegiatan ulang di tahun
posyandu, depan
posbindu dan
pusling
30
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
Capaian Tidak Memenuhi
1 Persentase target Rendahnya
rumah sehat kesadaran
3 4 4 48 5
masyarakat dalam
hal kesehatan
2 Persentase penduduk Masih ada
yang memiliki akses masyarakat yang
4 4 4 64 4
air minum yang layak menggunakan
sumber air terbuka
3 Persentase penduduk Kurangnya
yang memiliki akses kesadaran
sanitasi yang layak masyarakat untuk 3 3 4 36 6
membangun
saptictank
4 Penemuan angka Karena suspect
kesembuhan sedikit dan lebih
5 5 4 100 2
Tuberculosis banyak ditemukan
hasil BTA negatif
5 Cakupan K4 Penggunaan
kohort kurang 2 4 4 32 7
maksimal
7 ASI Ekslusif ibu bekerja
sehingga tidak
bisa memberikan 4 5 4 80 3
ASI Eksklusif
secara optimal
8 Kematian Bayi BBLR pada bayi 5 5 5 125 1
UMPAN BALIK
1 Petugas terlambat Karena terbentur
datang dengan jam 3 3 3 27 8
pelayanan
2 Perubahan jadwal Ada kegiatan lain
3 3 2 18 9
di masyarakat
USULAN LINTAS SEKTOR
1 Perlunya pelibatan Pelibatan linsek
upaya kesehatan yang kurang
dengan lintas sektor maksimal dalam 2 2 3 12 10
pelayanan
kesehatan
HASIL SURVEI KEPUASAN PELANGGAN
1 Petugas tidak mencatat Petugas tidak
kunjungan pasien di patuh dengan SOP 2 2 3 12 10
buku register registrasi
2 Pasien memasukkan Petugas lupa
koin tidak sesuai menginformasikan
1 3 3 9 12
dengan ruang koin kepada
pelayanan pasien
3 Petugas lupa Petugas kurang 1 2 3 6 13
31
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
memberikan koin ke teliti
pasien
32
B. PRIORITAS MASALAH:
1. Kematian Bayi
2. Penemuan angka kesembuhan Tuberculosis
3. ASI Ekslusif
4. Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
5. Persentase target rumah sehat
6. Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak
7. Cakupan K4
C. ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH
1. Kematian Bayi
Penyebab terbesar AKB adalah BBLR.Untuk mencegah meningkatnya lagi
kematian bayi di tahun mendatang dalam kaitannya dengan penanganan BBLR,
maka telah dilakukan upaya pencegahan secara dini dengan pemberian tablet
penambah darah bagi remaja putri (siswi SMA), sehingga dapat mempersiapkan ibu
hamil yang sehat di masa yang akan datang.
Pengetahuan masyarakat
Kurang Alat kesehatan tidak lengka Penggunaan kohor belum maksimal
Kematian
Bayi
Lingkungan keadaan
geografi terpencil
Persediaan obat terbatas
Sarana kesehatan sulit di jangkau
Lingkungan
Material
33
Nilai
1 Kurang informasi 8 7 7 7 2744 11
2 Kurangnya masyarakat kurang 7 9 8 9 4608 7
3 Nakes kurang kompeten 9 8 8 9 5184 3
4 Persediaan obat terbatas 9 7 7 9 3969 9
5 Kurang asupan Fe dan Zat besi 8 9 8 9 5184 4
6 Alat transportasi susah 8 8 9 8 4608 8
7 Alat kesehatan tidak lengkap 7 7 9 9 3969 10
8 Terlambat penanganan 7 9 9 9 5130 6
9 Penggunaan kohort belum 9 9 9 9 6561 1
maksimal
10 Lingkungan keadaan geografis 7 7 7 8 2744 12
terpencil
11 Sarana kesehatan yang sulit 8 8 9 9 5184 5
dijangkau
12 Budaya perilaku jaman dulu 8 9 9 9 5832 2
34
Manusia Sarana Metode
3.
Keperdulian ASI Ekslusif (-) Dukungan keluarga (-) Pendekatan person (-)
Pengetahuan masyarakat
Kurang Peran PKK (+) Advokasi (-)
Kesadaran ASI Ekslusif (-)
Dana Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Rendahnya kesadaran ASI 9 8 9 8 5184 5
Ekslusif
2 Keperdulian ASI Ekslusif 7 8 7 7 2744 11
masih rendah
3 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 4
masih kurang
4 Dukungan keluarga masih 8 9 9 9 5832 2
kurang
5 Kurangnya dukungan linsek 7 9 9 9 5103 6
6 Perlunya penambahan peran 9 7 9 7 3969 9
PKK
7 Pendekatan perorangan yang 7 7 7 8 4608 7
masih kurang
8 Perlunya penyuluhan ke 9 9 9 9 6561 1
masyarakat
9 Kurangnya advokasi 9 9 9 8 5832 3
10 Manajemen RT yang masih 8 8 9 8 4608 8
kurang
11 Anak masih lapar 7 7 9 9 3969 10
12 Budaya perilaku jaman dulu 7 8 7 7 2744 12
35
Kurang pengetahuan pendekatan personal(-)Penyuluhan (+)
Kesadaran bahaya
rokok kurang
Kemudahan memperoleh rokok Advokasi (-)
promosi rokok
sangat menarik
Stop
Generasi
PErokok
rokok mudah didapat
Budaya merokok
Pengaruh lingkungan/teman
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 7 7 7 8 2744 11
36
bahwa TB Paru merupakan aib bagi keluarga sehingga lebih baik penyakitnya tidak
diketahui orang lain.
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Komitmen petugas (-) 8 7 7 7 2744 10
2 Stigma masyarakat (-) 8 9 8 9 5184 4
3 Belum ada petugas dilatih 7 9 7 9 3969 9
DOTS
4 Pengetahuan petugas tidak 9 7 9 9 5103 5
merata
5 Pemberdayaan masyarakat 8 9 9 9 5832 3
masih kurang
6 Kurang koordinassi lintas 8 9 8 8 4608 8
upaya
7 Penjaringan suspek masih 9 9 9 9 6561 1
rendah
8 Materi penyuluhan 7 9 9 9 5103 6
9 Kualitas sputum tidak baik 8 9 9 9 5832 2
10 Budaya perilaku jaman 9 8 9 9 4608 7
dahulu
37
manusia metode
Kurangnya penyuluhan
Penemuan
penderita diare
material lingkungan
sarana
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Pengaktifan kader untuk 7 7 9 9 3969 6
menemukan diare
2 Sistem pelaporan kurang 9 9 9 9 6561 1
maksimal
3 Kurangnya kenyuluhan 8 9 9 9 5832 2
4 Transortasi sulit 8 9 8 8 4608 5
5 Persediaan obat terbatas 7 9 9 9 5103 4
6 Kondisi geografis terpencil 7 9 7 9 3969 7
7 Kurang koordinasi lintas 9 8 9 8 5184 3
sektoral
8 Sarana kesehatan sulit 7 7 7 7 2744 8
dijangkau
6. Kunjungan Bumil K4
Kurangnya pengetahuan
Kunjungan
Bumil K4
materi penyuluhan (-)
Budaya perilaku jaman dahulu
38
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kesadaran ibu hamil rendah 7 7 9 9 3969 8
2 Kurangnya pengetahuan 8 9 8 8 4608 7
3 Kurangnya pemberdayaan 8 9 9 9 5832 2
masyarakat
4 Kurangnya dukungan 8 9 8 8 4608 6
keluarga
5 Kurang peran kader 7 9 9 9 5103 4
6 Penggunaan kohort yang 9 9 9 9 6561 1
kurang maksimal
7 Kurangnya lintas upaya 9 8 9 8 5184 3
8 Materi penyuluhan kurang 8 7 7 7 2744 10
9 Tempat tinggal yang jauh 8 9 8 8 4608 5
10 Budaya perilaku jaman dahulu 7 9 7 9 3969 9
7. Peserta KB aktif
Rasa takut
Peserta KB
Aktif
materi penyuluhan (-)
Budaya perilaku jaman dahulu
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kesadaran masyarakat 8 7 7 7 2744 9
rendah
39
2 Rasa takut 8 9 8 9 5184 3
3 Pengetahuan kurang 7 9 7 9 3969 8
4 Dukungan keluarga 9 7 9 9 5103 5
5 Kurangnya penyuluhan 9 9 9 9 6561 1
6 Kurangnya koordinasi lintas 8 9 8 8 4608 6
upaya
7 Kurangnya koordinasi lintas 9 9 9 8 5832 2
sektor
8 Materi penyuluhan kurang 7 9 9 9 5103 4
9 Budaya perilaku jaman 9 8 9 9 4608 7
dahulu
8. Pemulasaraan jenazah
Pemulasaraa
n jenazah
materi penyuluhan (-)
Budaya perilaku jaman dahulu
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
40
1 Kurangnya pengetahuan 9 8 9 8 5184 3
pemulasaraan jenasah
2 Stigma masyarakat kurang 7 8 7 7 2744 7
3 Kurangnya peranya linsek 9 9 8 8 5184 2
4 Kurangnya penyuluhan 9 9 9 9 6561 1
pemulasaraan
5 Pelatihan pemulasaraan 7 9 9 9 5103 4
jenasah
6 Kurangnya materi penyuluhan 9 7 9 7 3969 6
7 Sarana pemulasaraan jenasah 7 7 7 8 4608 5
yang kurang
8 Budaya perilaku jaman dulu 7 8 7 7 2744 8
9. BABS
Kesadaran (-)
Pengetahuan (-) Dukungan keluarga (-) Koordinasi lintas sektor
Pemyuluhan (-)
BABS
Keadaan geografis
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
41
1 Rendahnya kesadaran 9 8 9 8 5184 4
masyarakat
2 Kebiasaan BABS 7 8 7 7 2744 10
3 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 5
masih kurang
4 Dukungan keluarga yang 8 9 9 9 5832 2
kurang
5 Tidak memiliki saptitank 7 9 9 9 5103 6
6 Pengetahuan masyarakat yang 9 9 9 9 6561 1
kurang
7 Koordinasi lintas sektor 7 7 7 8 4608 7
8 Materi penyuluhan yang 9 7 9 7 3969 9
kurang
9 Keadaan geografis 9 9 9 8 5832 3
10 Budaya perilaku jaman dahulu 8 8 9 8 4608 8
Kader
Jumantik
materi penyuluhan (-)
rendahnya budaya bersih
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
42
1 Rendahnya kesadaran 9 8 9 8 5184 6
masyarakat
2 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 5
masih kurang
3 Dukungan keluarga yang 8 9 9 9 5832 2
kurang
4 Kurangnya peran kader 9 9 9 9 6561 1
5 Pemberdayaan masyarakat 7 9 9 9 5103 4
yang kurang
6 Penyuluhan kerja 7 7 7 8 4608 7`
7 Kurangnya koordinasi lintas 9 7 9 7 3969 9
sektor
8 Kurangnya materi penyuluhan 9 9 9 8 5832 3
9 Rendahnya budaya kebersihan 8 8 9 8 4608 8
Pengelolaan
sampah
rumah
materi penyuluhan (-) tangga
Banyak sungai yang digunakan
untuk membuang sampah
Material Lingkungan
43
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kuragnya penyuluhan 7 7 9 9 3969 8
2 Kesadaran masyarakat 8 9 8 8 4608 5
3 Kurangnya pengetahuan 9 9 9 9 6561 1
4 Tidak adanya sarana 8 9 8 8 4608 7
pengelolaan sampah
5 Kurang peran kader 7 9 9 9 5103 4
6 Kurangnya lintas upaya 9 9 8 9 5832 2
7 Koordinasi lintas sektoral 9 8 9 8 5184 3
8 Materi penyuluhan kurang 8 7 7 7 2744 9
9 Banyak sungai untuk 8 9 8 8 4608 6
membuang sampah
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya kesadaran deteksi 8 7 7 7 2744 7
dini
44
2 Kurangnya penyuluhan 7 9 8 9 4608 5
3 Kurangnya dukungan keluarga 9 8 8 9 5184 2
4 Kurangnya pengetahuan 9 9 9 9 6561 1
5 Kurangnya koordinasi lintas 8 9 8 9 5184 3
upaya
6 Kurangnya materi penyuluhan 8 8 9 8 4608 4
7 Budaya perilaku jaman dahulu 7 7 9 9 3969 6
Pendamping
an Bumil
materi penyuluhan (-) Risti
Budaya perilaku jaman dahulu
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 9 8 9 8 5184 3
2 Rendahnya kesadaran 7 8 7 7 2744 9
masyarakat
45
3 Dukungan keluarga masih 9 9 8 8 5184 4
kurang
4 Kurangnya peran kader 8 9 9 9 5832 2
5 Kurangnya koordinasi lintas 7 9 9 9 5103 5
upaya
6 Kurangnya koordinasi lintas 9 7 9 7 3969 8
sektor
7 Materi penyuluhan 7 7 7 8 4608 6
8 Budaya perilaku jaman dahulu 9 7 9 7 3969 7
9 Pendampingan bumil risti 9 9 9 9 6561 1
Desa siaga
materi penyuluhan (-)
kegiatan masyarakat
yang kurang maksimal
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 7 7 7 8 2744 9
46
2 Kurangnya kesadaran 8 9 8 9 5184 3
masyarakat
3 Materi penyuluhan yang 8 9 9 9 4608 6
kurang
4 Kemudahan memperoleh 8 9 8 9 5184 3
rokok
5 Perlunya penyuluhan 9 7 9 7 3969 8
Adanya usulan masyarakat tentang desa siaga karena belum berjalannya desa
siaga di masyarakat Banyubiru karena beberapa masalah-masalah. Dengan metode
CARL ditemukan prioritas masalah yaitu dilakukan yaitu FKD yang belum maksimal
pelaksanaanya sehingga perlu dilakukannya pengaktifan FKD di desa.
Rendahnya kesadaran
masyarakatPenyuluhan (-) Koordinasi lintasupaya (-)
kurangnya pengetahuan
Peran toma (-) Koordinasi lintas sektor
Tanggap
darurat
materi penyuluhan (-) bencana
Keadaan geografis
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya penyuluhan 7 7 9 9 3969 7
2 Rendahnya kesadaran 9 8 9 8 5184 3
masyarakat
47
3 Kurangnya peran tokoh 8 9 9 9 5832 2
masyarakat
4 Sarpras kurang memadai 8 9 8 8 4608 6
5 Kurangnya pengetahuan 9 9 9 9 6561 1
6 Kurangnya koordinasi lintas 7 9 9 9 5103 5
upaya
7 Kurangnya koordinasi lintas 7 9 7 9 3969 8
sektor
8 Kurangnya materi 9 8 9 8 5184 4
penyuluhan
9 Keadaaan geografis 7 7 7 7 2744 9
Kelas Bumil
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya kesadaran 9 8 9 8 5184 2
masyarakat
48
2 Kurangnya pengetahuan 7 8 7 7 2744 8
masyarakat
3 Kurangnya dukungan keluarga 9 9 8 8 5184 3
4 Sarana yang kurang memadai 9 7 9 7 3969 7
5 Kurangnya peran kader 7 9 9 9 5103 4
6 Kurangnya maksimalnya 9 9 9 9 6561 1
pelaksanaan kelas ibu
7 Kurangnya koordinasi linsek 7 7 7 8 4608 5
8 Kurangnya materi penyuluhan 7 8 7 7 2744 9
9 Budaya perilaku jaman dahulu 9 9 7 7 3969 6
17. PMT
PMT
materi penyuluhan (-)
Material
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Rendahnya pengetahuan 9 8 9 8 5184 4
variasi PMT
49
2 Pengetahuan petugas yang 7 8 7 7 2744 9
tidak merata
3 Tidak diberi PMT 9 9 9 9 6561 1
4 Dukunga kader yang kurang 8 9 9 9 5832 2
5 Peran PKK yang kurang 7 9 9 9 5103 5
6 Kurangnya koordinasi lintas 9 7 9 7 3969 8
sektor
7 Pendekatan perorangan yang 7 7 7 8 4608 7
masih kurang
8 Kurangnya materi penyuluhan 9 9 9 7 5103 6
9 Kurangnya dana PMT 9 9 9 8 5832 3
18. UKK
Penyuluhan (-)
UKK
materi penyuluhan (-)
Kebiasaan di lingkungan kerja
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kuranggnya penyuluhan 9 8 9 8 5184 4
3 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 4
masih kurang
4 Kurang petugas kesehatan 8 9 9 9 5832 2
50
5 Kurangnya koordinasi lintas 7 9 9 9 5103 5
sektoral
6 Rendahnya pengetahuan 9 9 9 9 6561 1
masyarakat
8 Materi penyuluhan yang 9 7 9 7 3969 6
kurang
9 Kebiasan di lingkungan kerja 9 9 9 8 5832 3
Adanya usulan UPT Pertanuian tentang PMT UKK karena beberapa masalah-
masalah. Dengan metode CARL ditemukan prioritas masalah yaitu dilakukan yaitu
kurang maksimalnya penyuluhan sehingga perlu dilakukan penyuluhan pada kegiatan
UKK.
BAB III
PENUTUP
51
52