*email: isfanda_fk@abulyatama.ac.id
ABSTRAK
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arthoropod-borne virus, genus Flavivirus
dan famili Flaviviridae. DBD itu sendiri ditularkan melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti maupun Ae.
albopictus, namun Ae. aegypti lebih berperan dalam proses penularan DBD saat ini. Tingginya kasus
DBD tidak lepas dari keberadaan nyamuk Ae. aegypti sebagai vektor penular yang membawa sumber
penyakit DBD. Gampong Ateuk Pahlawan merupakan daerah dengan kasus DBD tinggi berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh periode tahun 2011-2016. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui adanya hubungan keberadaan vektor Ae. aegypti dengan tingginya kasus DBD. Penelitian ini
bermanfaat untuk mencegah tingginya kasus DBD di suatu wilayah dengan pola hidup yang sehat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dilaksanakan di Gampong Ateuk Pahlawan Kota
Banda Aceh pada bulan Februari tahun 2018. Penelitian ini dirancang dengan teknik kuantitatif non
eksperimental dengan jumlah sampel sebanyak 100 rumah yang terdiri dari 5 dusun dan setiap dusun
terdapat 20 rumah. Hasil penelitian di analisis dengan menggunakan analisa data univariat dengan
menghitung frekuensi distribusi dalam bentuk persentase dan bivariat dengan menggunakan aplikasi
SPSS. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan keberadaan jentik nyamuk Ae. aegypti
dengan angka kejadian kasus DBD di Gampong Ateuk Pahlawan Kota Banda Aceh dengan p-value =
0,10 ( p-value =0,10 lebih besar dari α=0,05 ).
ABSTRACT
Dengue disease is caused by dengue virus belonging to arthoropod-borne virus, genus of Flavivirus and
Flaviviridae family. Dengue it self is transmitted through the bite of Ae. aegypti and Ae. albopictus, but Ae.
aegypti is more involved in the current transmission of DHF. The high case of dengue fever can’t be
separated from the presence of Ae. aegypti mosquitoes as a transmitting vector that carries the source of
dengue disease. Gampong Ateuk Pahlawan is an area with high dengue cases based on data from Banda
Aceh City health office period 2011-2016. This study aims to determine the existence of existence of vector
Ae. aegypti with high dengue cases. This research is useful to prevent high dengue cases in an area with a
healthy lifestyle. This research uses quantitative research type carried out in Gampong Ateuk Pahlawan
Banda Aceh City in February 2018. This research is disigned with non experimental quantitative technique
with the number of samples of 100 houses consisting of 5 hamlets and each hamlet there are 20 houses. The
results of research in though by using univariate data analysis by calculating the frequency of distribution
in the form of percentage of graphs and bivariate by using SPSS application formula. The results show that
there is no correlation to the presence of Ae mosquito larvae. aegypti with the incidence of dengue cases in
Gampong Ateuk Pahlawan Banda Aceh with p-value =0.125 (where p-value =0.125 is greater than
α=0.05).
26
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.1, Juli 2018, 26-35
virus, genus Flavivirus dan famili Kota Banda Aceh merupakan satu diantara
Flaviviridae. DBD itu sendiri ditularkan kota dari beberapa kabupaten/ kota yang
melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti maupun ada di Provinsi Aceh, memiliki angka
Ae. albopictus, namun Ae. aegypti lebih
kesakitan DBD tahun 2014 sebesar 46,66
berperan dalam proses penularan DBD.4
per 100.000 penduduk. Kasus DBD di Kota
Penyakit ini akan timbul sepanjang tahun
Banda Aceh dari tahun 2012 hingga 2016
dan dapat menyerang segala umur mulai
bayi hingga lansia. Virus demam berdarah sebanyak 1345 kasus. Adapun data kasus
ditularkan dari orang ke orang oleh nyamuk DBD di Gampong Ateuk Pahlawan tahun
Aedes (Ae.) dari subgenus Stegomyia.5 2012 (14 kasus), 2013 (17 kasus), 2014 (4
Tahun 2015 jumlah penderita DBD kasus), 2015 tidak adanya kasus, tahun
yang dilaporkan sebanyak 100.347 kasus
2016 (1 kasus), dan pada tahun 2017
dengan jumlah kematian sebanyak 907
sebanyak 6 kasus.8
orang (IR/ angka kesakitan =39,8 per
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
100.000 penduduk dan CFR/ angka
kematian =0,9%). Perbandingan dengan Kota Banda Aceh tahun 2011-2016 terdapat
tahun 2013 dengan kasus sebanyak 112.511 peningkatan kasus DBD di Gampong Ateuk
serta IR 45,85 terjadi penurunan kasus pada Pahlawan sehingga alasan inilah yang
27
Studi Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Keberadaan Vektor … ( Jumal Husni, dkk)
28
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.1, Juli 2018, 26-35
29
Studi Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Keberadaan Vektor … ( Jumal Husni, dkk)
30
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.1, Juli 2018, 26-35
jentik nyamuk. 11 Hal ini dapat dilihat seiring lingkungan tempat tinggalnya masing-
tingginya pengetahuan dan juga wawasan masing.
masyarakat terhadap DBD di kalangannya Jentik nyamuk yang hidup di
maka masyarakat sangat mawas diri dalam berbagai tempat seperti bak air, atau hinggap
12
pola hidup sehat. Hasil penelitian ini di lubang pohon, lubang batu, pelepah daun,
sesuai dengan teori Green yang menyatakan tempurung kelapa, pelepah pisang, potongan
13
bahwa sikap merupakan faktor yang bambu. Virus dengue ini memiliki masa
berperan dalam perilaku kesehatan. Semakin inkubasi yang tidak terlalu lama yaitu antara
positif sikap atau padangan seseorang 3-7 hari, virus akan terdapat di dalam tubuh
terhadap sesuatu hal maka semakin baik pula manusia.14 Oleh kerena itu apabila
tindakan yang dilakukan dalam hal keberadaan jentik nyamuk dibiarkan maka
tersebut. Beberapa faktor yang yang terjadi adalah kejadian demam
mempengaruhi pembentukan sikap antara berdarah dengue yang akan terus meningkat.
lain: pengalaman pribadi, orang lain yang Hasil pengujian hipotesis memperlihatkan
dianggap penting, pengaruh kebudayaan. bahwa dari 100 rumah responden yang
Bila individu benar-benar bebas dari segala diperiksa ada jentik dengan responden
tekanan atau hambatan yang bisa pernah sakit DBD sebanyak 30 rumah
mengganggu ekspresi sikapnya. responden 29%. Hal ini dikarenakan tidak
Hasil penelitian mengenai kejadian banyak ditemukan jentik Ae. aegypti disetiap
DBD dengan keberadaan jentik Ae. aegypti TPA, hanya pada 1 TPA saja terdapat jentik
pada TPA menunjukkan bahwa nilai p = nyamuk Ae. aegypti yang diperiksa di rumah
0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan responden saat dilakukan observasi.
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga Sehingga hal tersebut dapat menggambarkan
faktor keberadaan jentik Ae. aegypti pada bahwa kejadian DBD di Gampong Ateuk
TPA tidak mempunyai hubungan terhadap Pahlawan Kota Banda Aceh Tahun 2018
kejadian DBD di Gampong Ateuk Pahlawan disebabkan oleh faktor lainnya seperti
Kota Banda Aceh Tahun 2018. Dari hasil seseorang yang telah kena DBD di wilayah
tersebut dimungkinkan bahwa responden lain dan kembali ke Gampong Ateuk
sudah maksimal memutus rantai Pahlawan, cuaca serta pola bidup
perkembangbiakan nyamuk dengan cara masyarakat yang belum baik. Hasil
membasmi jentik-jentik nyamuk dengan penelitian ini diperkuat dengan penelitian
melakukan 3 M plus sehingga tidak sampai Sumekar.15 Dalam penelitiannya tentang
menjadi nyamuk dewasa. Kegiatan 3 M plus faktor-faktor yang berhubungan dengan
harus sering dilakukan oleh masyarakat di keberadaan jentik nyamuk Aedes di
31
Studi Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Keberadaan Vektor … ( Jumal Husni, dkk)
Kelurahan Raja Basa. Hasil penelitiannya tingginya kasus DBD yang terjadi di
menyatakan bahwa jentik Aedes di Gampong Ateuk Pahlawan. Berdasarkan
Kelurahan Raja Basa ada hubungan dengan data surve yang ada saat melakukan
kejadian DBD.16 penelitian terdapat 13 rumah responden saja
Hasil wawancara dari 100 responden yang memiliki penutup TPA. Hal ini
di 4 dusun yang berada di Gampong Ateuk menunjukkan bahwa TPA dengan tanpa
Pahlawan diketahui bahwa tingkat penutup akan memberi kesempatan bagi
pendidikan merupakan faktor lain penunjang nyamuk untuk hinggap di permukaan air dan
tingginya kasus DBD di suatu wilayah. bertelur. Pentingnya ketersediaan tutup pada
Pendidikan dan pengetahuan masyarakat TPA sangat mutlak diperlukan untuk
akan kesehatan lingkungan rumah serta TPA menekan jumlah nyamuk yang hinggap pada
yang ada dirumah untuk mencegah adanya TPA, dimana TPA tersebut menjadi media
jentik nyamuk perlulah pemahaman berkembangbiaknya nyamuk Ae. aegypti.
masyarakat dan pengetahuan masyarakat Apabila semua masyarakat telah menyadari
bahwa nyamuk berkembang biak di TPA pentingnya penutup TPA, diharapkan
dalam waktu 5-7 hari sehingga perlunya keberadaan nyamuk dapat diberantas,
pengurasan TPA yang rutin agar terhindar namun kondisi ini tampaknya belum
dari angka kejadian DBD. Hal ini dilaksakanakan secara maksimal. Hasil
menunjukkan bahwa pendidikan masyarakat penelitian lapangan menunjukkan bahwa
di Gampong Ateuk Pahlawan tergolong dari 100 responden ada 13 responden (13%)
tinggi. Seorang yang berpendidikan ketika TPA yang memiliki penutup. Oleh sebab itu
menemui suatu masalah akan berusaha dengan kondisi tidak adanya tutup TPA
dipikirkan sebaik mungkin dalam tersebut maka dapat menggambarkan
menyelesaikan masalah tersebut. Orang kejadian DBD di Gampong Ateuk Pahlawan
yang berpendidikan cenderung akan mampu disebabkan oleh tidak adanya tutup pada
berpikir tenang terhadap suatu masalah. TPA. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Masyarakat yang memiliki tingkat penelitian tentang faktor-faktor yang
pendidikan lebih tinggi lebih berorientasi berpengaruh terhadap kejadian demam
pada tindakan preventif, mengetahui lebih berdarah dengue (DBD) di Kota Makasar.
banyak tentang masalah kesehatan dan Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
memiliki status kesehatan yang lebih baik.17 keberadaan tutup kontainer berhubungan
Hasil penelitian mengenai kejadian dengan keberadaan vektor DBD.18
DBD dengan ketersediaan tutup pada TPA Pengurasan TPA penting dilakukan
boleh jadi faktor lain yang membuat dalam 1 minggu sekali guna untuk menekan
32
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.1, Juli 2018, 26-35
angka tingginya nyamuk Ae. aegypti untuk tumbuhnya jentik nyamuk untuk hidup
bertelur di dalam TPA. Hal ini bisa jadi dan dapat memicu terjadinya kasus demam
disebabkan karena secara umum nyamuk berdarah dengue. Oleh karena itu frekuensi
meletakkan telurnya pada dinding tempat pengurasan pada TPA yang lebih banyak
penampungan air, oleh karena itu pada dilakukan lebih dari <1 kali dalam 1 minggu
waktu pengurasan atau pembersihan tempat memicu munculnya kejadian DBD di
penampungan air dianjurkan menggosok Gampong Ateuk Pahlawan. Iklim dan curah
atau menyikat dinding-dindingnya. hujan perlu dikajai yang merupakan faktor
Pengurasan tempat-tempat penampungan air lain tingginya kasus DBD dan keberadaan
perlu dilakukan secara teratur sekurang- Ae. aegypti di suatu wilayah. Tingginya
kurangnya seminggu sekali agar nyamuk curah hujan kaan membuat tingginya angka
tidak dapat berkembangbiak di tempat itu.19 perkembangbiakan nyamuk di suatu
Pada saat ini telah dikenal pula istilah ”3M” wilayah.21
plus, yaitu kegiatan 3M yang diperluas. Bila
KESIMPULAN
PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat, maka populasi nyamuk Ae. Berdasarkan hasil penelitian, analisis
aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya, data dan pembahasan peneliti mengambil
sehingga penularan DBD tidak terjadi lagi.20 kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
Kemauan dan tingkat kedisiplinan untuk antara keberadaan jentik Ae. aegypti pada
menguras kontainer pada masyarakat TPA dengan kejadian tingginya kasus DBD
memang perlu ditingkatkan, mengingat di Gampong Ateuk Pahlawan Kota Banda
bahwa kebersihan air selain untuk Aceh Tahun 2018.
kesehatan manusia juga untuk menciptakan Pentingnya pendidikan dan sikap
kondisi bersih lingkungan. Dengan masyarakat dengan pola hidup sehat agar
kebersihan lingkungan diharapkan dapat terhindar DBD. Pengurasan TPA seminggu
menekan terjadinya berbagai penyakit yang sekali akan memberi efek positif bagi
timbul akibat dari lingkungan yang tidak kehidupan sehat masyarakat untuk
bersih. menghindari tingginya angka kejadian DBD
Pengamatan selama penelitian di Gampong Ateuk Pahlawan.
menemukan data bahwa dari 100 responden
SARAN
penelitian ada 71 orang (71%) melakukan
Dari kejadian yang ditemukan di
pengurasan <1 kali dalam 1 minggu dan
lapangan, sebaiknya pihak instansi
pernah sakit DBD. Kurangnya frekuensi
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota
pengurasan dapat mengakibatkan
33
Studi Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Keberadaan Vektor … ( Jumal Husni, dkk)
34
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.1, Juli 2018, 26-35
dan Reservoir Penyakit Badan 15. Anggraeny DS. Stop! Demam Berdarah
Penelitian dan Pengembangan Dengue. Jakarta: Bogor Publishing
Kesehatan; 2017. House; 2010.
11. Dewi NP, Mahalul Azam. Faktor- 16. Yulianto B, Febriyana. Faktor-Faktor
Faktor Yang Berhubungan Dengan Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Praktik PSN-DBD Keluarga di Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di
Kelurahan Mulyoharjo. Public Heal Puskesmas Selatpanjang Kabupaten
Perspect J. 2017;2(1):80-88. Kepulauan Meranti. J Kesehat
puhttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.p Komunitas. 2013;2(3):113-116.
hp/phpj%0AFaktor-Faktor. 17. Wahyono TYM, Haryanto B, Mulyo S,
12. Gama A, Betty F. Analisis Faktor Adiwibowo A. Buletin Jendela
Risiko Kejadian Demam Berdarah Epidemiologi , Volume 2 , Agustus
Dengue Di Desa Mojosongo Kabupaten 2010. Bul Jendela Epidemiol.
Boyolali. Eksplanasi. 2010;5(2):1-9. 2010;2:48.
13. Nurhayati, Kasad, Yusuf M. Hubungan 18. Supartha IW. Pengendalian Terpadu
Pengetahuan dan Sikap Dengan Vektor Virus Demam Berdarah Dengue,
Tindakan Masyarakat Dalam Mencegah Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes
Penyakit Demam Berdarah Dengue albopictus (Skuse)(Diptera: Culicidae).
(DBD) Di Desa Lambaro Bileu DiesUnud. 2008;(September):1-18.
Kecamatan Kota Baro Kabupaten Aceh 19. Rueda LM. Zootaxa 589. Auckland,
Besar. J Kesehat Ilm Nasuwakes. New Zealand: Magnolia Press; 2004.
2015;8(2):152-160. 20. WHO. Prevention and Control of
14. Azlina A, Adrial, Anas E. Hubungan Dengue and Dengue Haemorrhagic
Tindakan Pemberantasan Sarang Fever. WHO Reg Publ SEARO.
Nyamuk Dengan Keberadaan Larva 2016;29:1-93.
vektor DBD di Kelurahan Lubuk 21. Sintorini MM. Pengaruh Iklim terhadap
Buaya. J Kesehat Andalas. Kasus Demam Berdarah Dengue. J
2016;5(1):221-227. Kesehat Masy Nas. 2007;2(1):11-18.
http://jurnal.fk.unand.ac.id.
35
SEL Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 5 No.1, Juli 2018, 26-35