Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengamanatkan bahwa salah satu
pembangun sumber daya manusia Indonesia adalah melalui pengendalian jumlah
penduduk. Jumlah penduduk Indonesia menurut Sensus Penduduk (SP) tahun 2010
berjumlah 237,6 juta jiwa. Jumlah yang besar ini terdiri dari lapisan penduduk balita,
anak, dewasa, dan lansia.

Khusus lansia, menurut Pendataan Keluarga tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ternyata jumlah
penduduk lansia di Indonesia berjumlah 15,5 juta jiwa. Jumlah ini semakin tahun
akan semakin besar. Hal ini karena adanya pembangunan kesehatan dan sosial
ekonomi yang diselenggarakan di Indonesia.

Populasi penuaan di Indonesia mulai muncul sebagai gambaran demografi pergeseran


penduduk usia lanjut dari sekitar 6% selama periode 1950-1990, kini populasi lansia
rata-rata 7,5% dari jumlah total penduduk dan bisa diprediksi meningkat tajam pada
tahun 2025. Fenomena terjadinya peningkatan jumlah penduduk lansia disebabkan
oleh penurunan angka fertilitas penduduk, kenaikan status kesehatan akibat kemajuan
teknologi dan penelitian-penelitian kedokteran, transisi epidemiologi dari penyakit
infeksi menuju penyakit degeneratif, perbaikan status gizi yang ditandai oleh
peningkatan kasus obesitas lansia.

Puskesmas meupakan unit terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.


Sehubungan dengan hal tersebut puskesmas diharapkan mampu melakukan upaya
promotif, preventif, dan kuratif terhadap pelayanan kesehatan lanjut usia di pelayanan
tingkat dasar. Upaya promotif dan preventif yang dilakukan meliputi penyuluhan,

1
pencegahan, peningkatan dan deteksi dini kesehatan lanjut usia. Upaya kuratif yang
dilakukan puskesmas adalah melakukan pengobatan awal pada lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai