Anda di halaman 1dari 9

BAGAIMANA PROSES

ANAK BERPIKIR ?
- ASAL MUASAL KETERAMPILAN BERPIKIR
- 15 TIPS AGAR ANAK SUKA MEMBACA

Kebahagiaan dari hidup anda bergantung pada kualitas dari pikiran anda.
MARCUS AURELIUS

BY Timothy And Team Counselor


Ebook ini di buat dalam rangka memperlengkapi pengetahuan
siapa saja yang berminat akan pendidikan karakter. Dan materi
ini merupakan sebagian kecil materi yang dipraktekan dan
diajarkan dikelas Building Professional Counselor (BPC) yang
diadakan oleh pendidikankarakter.com.

Bagi yang ingin merasakan langsung:


1. Belajar Tehnik yang Membentuk Anda menjadi Konselor
Profesional & Hebat.
2. Belajar Menangani Masalah Psikologi Anak hingga Dewasa.
3. Mengetahui Akar Masalah LUKA BATIN Anak, remaja dalam
Keluarga
4. Real Studi Kasus terkini (pelecehan, kekerasan, Bully, dll)
5. Penyebab dan Cara atasi Depresi Anak dan Dewasa
6. Pelajaran tentang Psikosomatik dan masih banyak lagi

Program pelatihan ini akan membuat anda menjadi Konselor


Profesional & Hebat, yang mampu menangani masalah
psikologis dari anak hingga orang dewasa.

Lebih dari 25 jam, kita akan belajar serta mengurai masalah


yang terjadi saat-saat ini, konfilk anak,orangtua dan guru.
Kelas ini eksklusif hanya untuk 37 peserta
Contact Person & Info: Obed – 082301008877

Untuk mendapatkan info tentang BPC anda bi cek di website


pendidikankarakter.com dimenu BPC.

Melalui pelatihan BPC, kami memberi kesempatan bagi anda


untuk menjadi konselor di komunitas kami
pendidikankarakter.com, yang jumlahnya sudah lebih dari
700.000 anggota. Kunjungi website pendidikankarakter.com
Bermain adalah bentuk tertinggi dari penelitian. Itu dinyatakan
oleh Albert Einstein. Dan setinggi apa pun kecerdasan seorang
anak, jika tidak disertai sikap yang baik, ia tidak akan mencapai
apa pun

Padahal yang dibutuhkannya adalah kecakapan untuk melihat


peta (persoalan) apa pun dan berfikir, “ Aku dapat
menyelesaikan hal ini ” dan bukan memandangi peta sambil
berpikir “Aku tak tahu harus mulai dari mana.” Perbedaan itu,
apakah ia anak yang memiliki kecakapan berpikir atau tidak,
semuanya bergantung pada diri Anda.

Berpikir bukan hanya mampu menerapkan proses mental logis,


meskipun itu juga bagian penting. Berpikir juga berarti
kemampuan merumuskan gagasan dan pandangan, dan
membuat keputusan untuk diri sendiri.

Guru dan dosen yang baik dapat membantu hal ini, tetapi
segunung tugas itu sesungguhnya ada di pundak orangtua.
Jelaslah bahwa jika anak kita sudah berumur belasan tahun atau
bahkan 20-an tahun dan belum mampu berpikir efektif, maka
tidak ada pihak lain yang patut disalahkan kecuali diri kita
sendiri.
DASAR-DASAR BERPIKIR

Salah satu cara terpenting dalam mendorong anak-anak untuk


berpikir adalah dengan membuat mereka menyukai membaca.

Semua orangtua ingin anaknya cepat mampu membaca,


bahkan kini banyak kursus membaca untuk bayi yang baru
berumur 2 atau 3 tahun.

Tetapi buat apa anak mampu cepat membaca, jika mereka


kehilangan minat membaca?

Buat apa mereka cakap membaca, jika mereka jarang


membaca buku?

Untuk apa mereka lancar membaca sejak balita, apabila setelah


itu mereka tak berminat, tidak antusias, tidak bersemangat
membaca?

Untuk apa mereka ikut les membaca ketika masih kanak-kanak,


apabila gelegak dahaga rasa ingin tahunya sudah mengering
sehingga mereka merasa tidak membutuhkan buku?

Untuk apa Anda membanggakan kehebatan dalam membaca


ketika umurnya masih 3 tahun, jika imajinasinya tidak menderas
setelah membaca satu-dua kalimat dalam kisah-kisah dari buku
yang dibacanya?

Untuk apa segala susah payah, biaya bahkan “lomba tak sadar”
dengan para orangtua lainnya ketika mereka masih kanak-
kanak agar bocah-bocah itu bisa membaca, apabila baru di usia
anak-anak besar saja mereka sudah menganggap buku sebagai
benda membosankan?
Ya, untuk apa kemampuan membaca itu, jika mencontek persis
status seseorang di Twitter masih menjadi semacam
keberhasilan intelektual pribadi?

Untuk apa negeri ini memiliki ribuan TK dan sekolah yang


berlomba mengajarkan kemampuan membaca jika jutaan anak-
anak tidak memiliki ide-ide segar, tak mampu berpikir secara
layak?

Sesungguhnya, kemampuan membaca itu hanyalah satu jendela


kecil dari apa yang seharusnya diajarkan oleh orangtua:
kemampuan berpikir.

Ya, jika anak sejak kecil menikmati dan bersuka cita dalam
membaca buku, maka dalam proses menjadi dewasa ia akan
lebih banyak mendapat gagasan dari membaca dibandingkan
dari hal lain. Karena itu, sekali lagi, salah satu fundamental yang
mesti dilakukan orangtua adalah mengajarkan anak untuk
berpikir sendiri.

Buku-buku dan dongeng-dongeng yang bagus adalah salah satu


cara mengenalkan konsep benar dan salah, dan fakta bahwa
perbedaan itu tidak selalu hitam dan putih. Cerita dan dongeng
akan membantu anak Anda untuk berpikir imajinatif sendiri.

Ketika mereka beranjak besar, koran dan majalah akan


menunjukkan kepada mereka argumen dari kedua sisi tentang
suatu masalah; sekaligus memberikan informasi latar belakang
untuk mulai merumuskan pendapat mereka sendiri.
Tentu saja, Anda mesti selektif dalam memilih koran dan majalah
(tercetak maupun online) yang dilanggan oleh keluarga Anda.
Pilihlah media yang memang terbiasa menulis secara
berimbang.
BAGAIMANA AGAR ANAK SENANG MEMBACA

Membantu anak-anak siap membaca berarti lebih dari sekadar


mengajari mereka nama-nama dan bunyi huruf dalam alfabet.
Namun lebih pada membuat anak-anak tertarik membaca dan
membuat mereka memahami bahwa membaca banyak gunanya
dalam kehidupan kita. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan
untuk membantu balita Anda memiliki kecintaan membaca.

• Biarkan anak Anda tahu bahwa membaca berguna bagi


manusia.
• Pada saat Anda berjalan-jalan bersamanya di kompleks
perumahan, jelaskan sebagian kata-kata yang ada di sekitar
Anda,seperti tanda-tanda lalu lintas.
• Tunjukkan pula tanda-tanda dari tempat-tempat yang biasa
Anda kunjungi, seperti bank, kantor pos, toko kelontong, dan
beritahu anak Anda kata apa itu.
• Kalau Anda melihat anak Anda tertarik pada gambar-gambar
atau kata-kata di kotak susu atau kemasan lainnya, bacakan
kata-kata itu dan beritahu apa artinya.
• Bantu anak Anda melihat hubungan antara membaca dan
menulis.
• Saat Anda menulis nomor telepon atau menulis pesan,
tunjukkan kepada anak Anda apa yang baru saja Anda tulis.
• Ketika Anda menulis daftar belanjaan, tunjukkanlah kepada
anak Anda. Anda bisa berkata,” Ini adalah barang-barang yang
akan kita beli di toko: roti tawar, susu, dan jus jeruk.” Dan tunjuk
tiap kata saat Anda mengucapkannya.
• Bawa buku kecil di kantung atau tas Anda dan bacakan kepada
anak Anda di mana pun Anda berada, entah sedang naik bus
kota atau menunggu di klinik dokter.
• Kunjungi perpustakaan wilayah/kota untuk memilih buku dan
membacakan cerita kepadanya.
• Kalau anak Anda menggambar, tuliskan apa yang diceritakan
anak Anda mengenai gambarnya, lalu bacakan kepada anak
Anda.
• Simpanlah amplop bekas, kalender lama, stiker dan lembaran
kertas untuk dipakai sebagai mainan “kantor-kantoran.”
Masukkan pula ke dalam kotak itu berbagai jenis pinsil, pena,
selotip dan telepon mainan. Anda bisa mengeluarkan kotak
“kantor” ini untuk dimainkan anak Anda, bersamaan dengan
Anda membuat pembukuan rumah tangga atau membuat
catatan lainnya.
• Simpan kotak katalog, majalah, dan buku telepon lama untuk
dipakai anak Anda dalam permainan pura-pura.
• Jika anak Anda mengundang temannya untuk makan siang
bersama, biarkan mereka pura-pura berada di restoran,
membuat menu dan menuliskan pesanan di notes kecil.
• Beri tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca dan
melihat-lihat buku.
• Masukkan membaca sebagai bagian dari rutinitas menjelang
tidur.

Anda mungkin juga menyukai