Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL ANALISIS PERENCANAAN PARTISIPATIF

(Studi Kasus Di kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Analisa Kualitatif


Dosen Pengampu:
Anggit Suko Rahajeng, S.T., M.T
Farid Nurrahman, S.T., M.Sc
Dwiana Novianti Tufail, S. T., M.T
Elin Diyah Syafitri , S.T., M.Sc.

Arini Julia Pratiwi (08171005)


Indrik Netanel Kihin (08171029)
Miftahul Qoriah (08171041)
Rama Radithya W (08171063)
Tuffahati Hira Iftikhar (08171079)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2019
1. Fenomena
Sesuai dengan Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sitem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) diharapakan semua program pembangunan daerah akan
terintegrasi dengan perencanaan program pembangunan nasional, tujuannya agar pencapaian
tujuan pembangunan nasional agar dapat terwujud. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) berisi bahwa Pemerintah Daerah
seharuskan memiliki 5 (lima) dokumen perencanaan yaitu Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja-SKPD), Rencana Stategis Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Renstra
SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). DI
Kabupaten Pemalang, dari kelengkapan 5 (lima) dokumen perencanaan yang harus tersedia ada
satu yang belum ada, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah sebagai
pedoman dokumen perencanaan dibawahnya khususnya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Jangka Panjang suatu daerah berkaitan dengan rasa
aman dan kepastian pihak swasta menanamkan investasinya yang pada akhirnya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di Kabupaten Pemalang dilakukan
dengan menggunakan pendekatan perfektif dan partisifatif. Pendekatan partisifatif yang
dilakukan lebih menitik beratkan kepada komponen yang melibatkan banyak bahkan semua
stakeholders dan juga masyarakat dalam perencanaan pembangunan (Musrenbang).
Pendekatan perspektif dilakukan karena sangat dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka dengan upaya pemerintah daerah menyusun rencana program
pembangunan terkait.
2. Jenis Data
Jenis data pada penelitian bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data Kuantitatif berupa jumlah
penduduk bedasarkan jenis kelamin dan mata pencaharian, luas lahan, banyaknya perangkat
desa atau kelurahan, luas penggunaan lahan (ha) menurut jenisnya, banyaknya satuan wilayah
administrasi, dan jumlah sekolah negeri menurut jenisnya, yang di peroleh dari data sekunder.
Bedasarkan proses pengumpulan data kuantitatif pada penelitian ini menggunakan data diskrit
karna data tersebut di peroleh setelah di hitung dan bedasarkan skala pengukurannya termasuk
data dengan skala rasio di mana nilai 0 adalah nilai mutlak. Data Kualitatif bedasarkan
wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, sehingga bedasarkan sumbernya data
tersebut merupakan data primer.

1|Review Jurnal
3. Metode
Metode yang di review dalam jurnal ini adalah metode penelitan, metode pengumpulan
data, metode analisis data, dan validitas data sebagai berikut.
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena bertujuan untuk menentukan sifat
atau pengalaman seseorang dengan suatu fenomena yaitu perencanaan partisipatif di
Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi fenomena atau kenyataan sosial.
Sedangkan pendekatannya dengan studi kasus. Studi kasus merupakan tipe dalam
penelitian yang penelaahannya pada satu kasus dilakukan dengan secara intensif,
mendalam, mendetail, dan komprehensif.
3.2 Metode pengumpulan data
Dalam metode pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 metode, yakni wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi sebagai berikut.
1. Wawancara mendalam :pada penelitian yang berbentuk studi kasus menggunakan
wawancara mendalam guna mendapatkan data yang utuh, dan rinci, pada pedoman
wawancara untuk studi kasus hanya memuat pertanyaan - pertanyaan pokok yang
berbentuk pertanyaan terbuka atau tidak berstruktur, tugas pewancara untuk
mengetahui dan mencari lebih jauh mendalam, lengkap dan rinci data yang
diperlukan.
2. Observasi: metode ini menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung
terhadap suatu benda, kondisi, situasi, dan proses atau perilaku.
3. Dokumentasi: teknik mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder
yang bersumber dari catatan – catatan publik tentang hal-hal yang penting yang
berhubungan dengan penelitian dapat berupa buku, kertas, dan tabel.
3.3 Model analisis data
Analisis data merupakan proses mengurutkan dan mengkategorikan data ke dalam
sebuah pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dirumuskan hipotesis kerja oleh data. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
analisis data interaktif dari Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi
data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

2|Review Jurnal
1
PENGUMPULAN DATA
3 2

1 REDUKSI DATA SAJIAN DATA

PENARIKAN KESIMPULAN

4
1
Gambar 1 Diagram Alur Analisis Data Interaktif
Sumber:Wibowo, 2009
Keterangan :
1. Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk memperoleh data yang akurat dan
relevan terhadap masalah penelitian. Data di peroleh melalui wawancara mendalam,
observasi dan dokumentasi.
2. Reduksi data merupakan proses seleksi, penyederhanaan, dan pengolahan data.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan,
dan membuang data yang tidak dibutuhkan sehingga dapat ditarik kesimpulan.
3. Sajian data merupakan sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dengan melihat sajian data.
4. Penarikan kesimpulan, hal ini dilakukan pada pengumpulan data. Kesimpulan akhir
dapat ditarik sampai proses pengumpulan data berakhir.
3.4 Validitas Data
Dalam melakukan validitas data teknik yang digunakan adalah model yang
dikembangkan oleh Patton (1987) yakni tringulasi yang merupakan teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data. Teknik tringulasi yang umum digunakan ialah
pemeriksaan melalui sumber lainnya. Menurut Patton, tringulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
dengan cara :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan
apa yang yang dikatakan sepanjang tertentu.

3|Review Jurnal
4. Membandingkan keadaan perspektif seseorang tentang berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan rendah, orang berada,
orang pemerintahan dan lain-lain.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
6. Dalam hal ini tidak yang penting adalah bisa mengetahui adanya alasan-alasan
terjadinya perbedaan tersebut.
4. Literatur
Adapun literatur yang digunakan pada penelitian ini untuk melengkapi data-data sekunder
diperoleh dari buku laporan, dokumen-dokumen dan buku-buku. Pada penelitian ini
menggunakan dokumen-dokumen antara lain :
1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
2. Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang Undang No. 33 tahun 2004 tentang sistem Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
4. Modul diklat teknis perencanaan pembangunan daerah, SCBD Tahun 2007
Kemudian untuk buku-buku literasi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Perencanaan daerah partisipatif oleh Alexander Abe yang membahas tentang konsep-
konsep tentang perencanaan.
2. Perencanaan dan pengendalian program pembangunan oleh Kunarjo yang membahas
tentang beberapa bentuk perencanaan dan pengendalian suatu pembangunan beserta
dengan teori-teori pembangunan.
3. Perbandingan teori perencanaan saat ini oleh Barclay M. Hudson yang membahas
tentang lima pendekatan perencanaan anatara lain Synoptic, Incremental, Transactive,
Advocacy, dan Radical. Pada buku ini juga membahas enam kriteria untuk menilai
pendekatan perencanaan yaitu kepentingan umum, dimensi manusia, kelayakan, aksi
potensi, teori substantif, dan refleksi diri.
5. Hasil
Dalam proses perencanaan partisipatif di mulai dari tahap penyelidikan, perumusan
masalah, identifikasi daya dukung, perumusan tujuan, menetapkan langkah-langkah rinci
sampai dengan merancang anggaran. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian adalah
sebagai berikut :
a. Pada proses perencanaan partisipatif hanya pada tahap penyelidikan dan perumusan
masalah yang sudah melibatkan masyarakat Kecamatan Pemalang, masyarakat
4|Review Jurnal
diikutkan dari awal mulai dari tingkat RT atau RW sampai dengan Musrenbang tingkat
kecamatan. Sedangkan pada tahap identifikasi daya dukung, menetapkan langkah-
langkah rinci dan merancang anggaran masyarakat tidak dilibatkan.
b. Pada tahapan perumusan tujuan menggunakan prinsip-prinsip : transparan, responsif,
partisipatif, dan akuntabel.
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi proses perencanaan partisipatif adalah keterlibatan
masyarakat, pelaku kebijakan, pemahaman Pelaku kebijakan, lingkungan kebijakan.
d. Hasil dari perencanaan partisipatif berupa perencanaan program atau kegiatan.
e. Implikasi model perencanaan partisipatif berdasarkan surat edaran Bupati Pemalang
Nomor : 050/143/Bpp Tanggal 14 Januari 2009.
 Keterlibatan masyarakat hanya pada tahap penyelidikan dan perumusan masalah.
 Hasil dari proses perencanaan partisipatif hanya berbentuk usulan kegiatan
f. Rancangan model Perencanaan Partisipatif di Kecamatan Pemalang Kabupaten
pemalang
 Keterlibatan semua stakeholder dalam proses Perencanaan Partisipatif di
Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang
 Hasil dari perencanaan partisipatif berupa program atau kegiatan. Pada tahap
identifikasi daya dukung , menetapkan langkah-langkah rinci dan perancangan
anggaran masyarakat ikut dilibatkan.
 Dengan masih rendahnya kualitas SDM hendaknya masyarakat didampingi oleh
fasilitator dalam setiap tahapan proses perencanaan partisipatif

Daftar Pustaka
Wibowo, A.H. 2009. Analisis Perencanaan Partisipatif. Semarang: Universitas Diponegoro.

5|Review Jurnal
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai