Anda di halaman 1dari 13

28-08-2019 1/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

EMPAT PROGRAM PRIORITAS DESA DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI PANDEGLANG


DIPUBLIKASIKAN PADA : RABU, 04 OKTOBER 2017 00:00:00, DIBACA : 3.800 KALI

Pandeglang Presiden Joko Widodo terus memberikan perhatian khusus pada pemanfaatan Dana Desa untuk percepatan pembangunan desa. Kunjungan
Presiden ke Desa Muruy di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (04/10), untuk meresmikan pembangunan 326 embung yang akan dibangun
di desa-desa di Pandeglang menjadi wujud keseriusan pemerintah dalam memacu produktivitas di pedesaan. Presiden juga akan melaksanakan gerakan
penanaman jagung sebagai dukungan pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) di Pandeglang.

Embung dan Prukades merupakan bagian dari empat program prioritas pembangunan desa yang menjadi program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dua program lainnya yakni pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan membuat Sarana
Olahraga Desa (Raga Desa).

''Saya selalu mengingatkan agar dana desa yang telah digelontorkan dana desa diharapkan bisa difokuskan kepada empat program prioritas yang kita berikan.
Keempat program prioritas tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat perdesaan,'' ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, dalam beberapa kesempatan.

Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan empat program prioritas pembangunan desa tersebut. Implementasi keempatnya
menjadi salah satu faktor keberhasilan Pandeglang mengatasi ketertinggalan desanya. Data Tahun 2014 menunjukkan, dari total 326 desa di Kabupaten
Pandeglang, sebanyak 214 desa masuk kategori desa tertinggal (65%). Sementara pada tahun 2016, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang turun
menjadi 149 Desa atau berkurang 66 Desa dibandingkan tahun 2014 (30,84%) lalu.
Produksi jagung menjadi komoditas utama dalam pengembangan Prukades di Pandeglang. Secara keseluruhan, Pandeglang memiliki luas lahan pengembangan
jagung mencapai 51.446 Hektar. Saat ini luas lahan yang sudah ditanami mencapai 20.441 Hektar. Rata-rata produksi mencapai 5 ton/ hektar. Pandeglang sendiri
dirancang sebagai penyuplai produksi jagung terbesar di Banten untuk Jakarta. Selain jagung, Pandeglang juga mengembangkan budidaya ikan kerapu.
Pemerintah Kabupaten pun telah mengembangkan dua kawasan minapolitan dengan target produksi 40-50 ton dari 12 ton yang sudah ada.

Untuk mendukung pengembangan Prukades di daerah, Kemendes PDTT juga telah menggelar empat kali Forum Bisnis yang melibatkan 28 kabupaten,
Kementerian/ Lembaga terkait, BUMN, dan pihak swasta. Pandeglang sebagai salah satu kabupaten yang berpartisipasi mendapat kesan positif dari para
potensial investor. Hal itu terbukti dengan dukungan dari beberapa pihak berupa bantuan bibit jagung, pupuk dan alat pasca panen dari Kementerian Pertanian;
Perusahaan Japfa Comfeed yang memberikan bantuan permodalan dan menampung hasil panen; Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan KUR tanpa
agunan; Arta Graha yang mendirikan dryer untuk 10 BUMDes di sentra penghasil jagung; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR)
yang membangun 11 jembatan untuk menunjang aksesibilitas produksi pertanian, serta bantuan 56 unit keramba jaring apung dan benih ikan kerapu cantang
115.000 ekor dari Kemendes PDTT.

Kabupaten Pandeglang juga memiliki keseriusan dalam membuat embung di pedesaan. Pada tahun 2017 ini, ditargetkan akan dibangun embung sebanyak 326

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/13 28-08-2019

unit embung dengan 308 diantaranya dibangun melalui dana desa. Sementara 18 unit dari Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini yang sudah terbangun
mencapai 150 unit, salah satunya embung di Desa Muruy. Embung tersebut mampu mengairi 60 hektar areal pertanian di Desa Muruy itu sendiri dan Desa
Karyasari, Kecamatan Cikeudal. Dengan pasokan air yang baik, para petani setidaknya mampu panen sebanyak 2-3 kali dalam setahun.

Pengembangan BUMDes juga menjadi perhatian utama. Tercatat hingga tahun 2017 ini, sudah terdapat 326 BUMDes yang terbentuk. Selain itu, juga telah
dibentuk PT. Mitra BUMDes di Desa Bengkuyung, Kecamatan Cikeudal. Selain menjual kebutuhan harian melalui unit usahanya, BUMDes juga akan menjadi
agen penerima subsidi bantuan pemerintah. Hadirnya BUMDes diharapkan dapat mendorong desa lebih mandiri secara ekonomi.
''Tiap desa diharapkan punya BUMDes dan menjadi sumber penghasilan desa. Nantinya dana desa bukan lagi jadi sumber utama pembangunan desa, tapi hanya
stimulus,'' ujar Menteri Eko.

Program prioritas keempat yakni pembangunan Sarana Olahraga Desa (Raga Desa). Geliat aktivitas para pemuda desa tidak hanya menghindarkan dari kegiatan
negatif seperti narkoba, tawuran, dan radikalisme, melainkan juga memacu peningkatan kualitas hidup generasi muda. Selain itu, Raga Desa diharapkan dapat
menciptakan keramaian dan mendorong aktivitas ekonomi. Pada tahun 2016, Kabupaten Pandeglang membangun 186 unit sarana olahraga desa yang meliputi
lapangan sepak bola, lapangan bola voli, tenis meja, lapangan bulutangkis, dan lapangan futsal. Rencana pada tahun 2017 ini akan dibangun 150 unit sarana
olahraga yang tersebar di desa-desa.

Biro Humas dan Kerjasama


www.kemendesa.go.id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 28-08-2019 22:08


28-08-2019 3/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4/13 28-08-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 4 - Printed @ 28-08-2019 22:08


28-08-2019 5/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

5
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6/13 28-08-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 6 - Printed @ 28-08-2019 22:08


28-08-2019 7/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

7
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8/13 28-08-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 8 - Printed @ 28-08-2019 22:08


28-08-2019 9/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 10/13 28-08-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 10 - Printed @ 28-08-2019 22:08


28-08-2019 11/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

11
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 12/13 28-08-2019

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 12 - Printed @ 28-08-2019 22:08


28-08-2019 13/13 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai