Anda di halaman 1dari 12

EFFECT OF COMMUNICATION AND WORK ENVIRONMENT ON

EMPLOYEE PERFORMANCE
Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

by:
Manda Meilinda
Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT
Employee performance is an important thing that must be owned by every
employee, employee performance can be driven by several factors such as
communication and work environment. Communication that runs harmoniously
and openly between superiors and subordinates or between people can make the
office environment more comfortable. But it is not as easy as imagined, not
infrequently every employee is reluctant to open up either on top or with each
other it is driven by a sense of distrust or lack of empathy in the people around
him. Building good communication must begin with awareness. Besides
communication, another factor is the work environment, a comfortable work
environment is a picture of a company. The work environment not only includes
office layouts but also environment, lighting, and in terms of its own human
resources

Keywords : Communication, work environment, Employee performance

1. PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG

Komunikasi berperan penting dalam semua urusan apalagi jika itu


menyangkut sebuah kegiatan. seperti perkentoran contohnya komunikasi dapat
menjadi jembatan yang ampuh untuk bertukar pikiran dan membangun relasi.
tentunya semua orang di tuntut untuk pintar berkomunikasi komunikasi yang
baik yaitu jika kedua belah pihak bisa saling mengerti apa yang di sampaikan.
Selain komunikasi lingkungan kantor juga berperan penting dalam kinerja
karyawan. lingkungan kantor yang nyaman bisa membuat para karyawan
nyaman baik dari segi suasana maupun layout. lingkungan kerja yang
menyenangkan bisa meningkatkan semangat kerja karyawan lingkungan kerja
juga meliputi fasilitas pencahayaan alat bantu kerja kebersihan dan juga
hubungan yang baik antar karyawan.
Kineja karyawan sangat berhungan sekali dengan organisasi. kinerja
karyawan dapat dinilai dari apa yang telah dihasilkan suatu organisasi. cara
membuat kinerja karyawan yang baik haruslah memiliki komunikasi dan
lingkungan kerja yang baik juga untuk menunjang hasil yang baik.
2. KAJIAN LITERATUR/TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Husnaini Usman (2014) Komunikasi yaitu penyampaian
atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain baik langsung
maupun tidak langsung maksudnya adalah secara tertulis ataupun secara
lisan. komunikastor adalah orang yang melakukan komunikasi. sementara
komunikan adalah orang yang diajak berkomunikasi. orang yang mampu
berkomunikasi secara efektif disebut komunikatif. orang yang komunikatif
adalah seseorang yang mampu menyampaikan informasi kepada orang lain
baik secara langsung ataupun tidak langsung dan membuat orang dapat
menerima informasi sesaui apa yang diharapkan pemberi informasi.
sebaliknya ia mampu menerima informasi atau pesan orang lain yang
disampaikan kepadanya baik langsung maupun tidak langsung secara
tertulis lisan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa komunikasi
kantor merupakan sebuah proses penyampaian informasi ataupun perintah
tentang pekerjaan ataupun tugas. penyampaian informasi bisa diberikan
melalui bawahan kepada ataupun atasan kepada bawahan. komunikasi
sangat diperlukan dalam sebuah kantor kantor akan berjalan lancar jika
komunikasi antar sesama bisa dijaga dengan baik. komunikasi yang baik
akan menimbulkan harmonisasi antar pegawai dan atasan. komunikasi
haruslah dijaga dengan baik karna komunikasi juga bisa menimbulkan
kesalah pahaman jika tidak dijaga dengan baik. seorang komunikatif juga
bisa membuat kesalahan akibat gangguan gangguan yang ada.
2.1.2 Bentuk Komunikasi
Menurut Afifudin (2013) Tiga dimensi dari komunikasi internal
adalah:
 Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal dapat berupa komunikasi dari
pimpinan ke pegawai maupun dari pegawai ke
pimpinan.Komunikasi pimpinan ke pegawai dimaksudkan untuk
memberikan pengertian atau wewenang kepada pegawai untuk
melakukan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam
kedudukannya sebagai anggota organisasi. Komunikasi pegawai ke
pimpinan dapat berupa laporan, usulan-usulan, saran-saran,
keluhan-keluhan, serta gagasan dan pendapat.
 Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal dilakukan antara sesama pegawai
dan staf lainnya.Komunikasi horizontal pada umummnya bersifat
pemberian informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan pimpinan sehingga tidak mengandung unsur
perintah.
 Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal disebut juga dengan komunikasi
silang. Komunikasi diagonal adalah komunikasi antara pimpinan
seksi dengan pegawai seksi lain.
2.1.3 Indikator Komunikasi
Dalam buka Miftah Thoha (2014) menyatakan bahwa suatu
komunikasi antarpribadi bisa efektif denganlima hal berikut iniyakni
 Keterbukaan
Keterbukaan untuk memperlihatkan kualitas keterbukaan
dari komunikasi antar pribadi ini paling sedikit ada dua aspek,
yakni: aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap orang yang
berinteraksi dengan orang lain maksudnya adalah bagaimana kita
akan berinteraksi dengan teman kita ataupun atasan yang kita,
keterbukaan menjadi kunci utama dari sebuah komunikasi dan
aspek keinginan untuk menanggapi secara jujur, maksudnya adalah
jika ada orang yang mengingkan untuk berbbicara dengan kita ada
baiknya kita harus menanggappinya secara jujur, ungkapkan apa
yang ada didalam pikiran dan ungkapkan kepada lawan bicara kita,
dengan seperti itu akan emmbuat lawan bicara kita merasa dihargai
dan merasa didegar.
 Empati
Empati dimaksudkan untuk merasakan dan tau yang
dirasakan oleh orang lain dan mecoba merasakan apa yang sedang
dirasakan oleh orang lain melakui komunikasi, membuat kita
merasakan penderitaan ataupun kesenangan lwan bicara kita
 Dukungan
Dengan dukungan ini akan tercapai komunikasi
antarpribadi yang efektif. Dukungan adakalanya terucap dan
adakalanya tidak terucap. Dukungan bisa membuat orang lain
menjadi terbuka dan membuat orang lain merasakan bahwa dia
memiliki seorang partner lawan biacara.
 Kepositifan
Komunikasi antarpribadi kualitas ini terdapat tiga aspek
perbedaan yaitu : komunikasi antarpribadi akan berhasil jika
terdapat perhatian yang positif terhadap diri seseorang, komunikasi
antarpribadi akan terpelihara baik jika suatu perasaan positif
terhadap orang lain itu dikomunikasikan dan dalam komunikasi
umum perasaan positif sangat bermanfaat untuk mengefektifkan
kerja sama. Maksudnya adalah dengan komunikasi antar pribadi
kita akan merasakan nyaman dan tentunya dampak positif lainnya
seperti merasakan kelegaan dalam diri yang di timbulkan dari
komunikasi itu sendiri.
 Kesamaan (kesetaraan)
Komunikasi akan lebih efektif jika mereka saling
mengetahui kesamaan kepribadian diantara mereka. Kesamaan ini
bisa membuat orang lain merasa lebih dekat dengan kita dan juga
lebih terbuka. Kesamaan tidak hanya dari hobi tapi kesamaan juga
bisa kita bangun seperti partner yang harus memiliki kesamaan visi
dan misi dengan seperti itu komunikasi akan lebih efektif karna
kita merasa memliki kesamaan.
2.2. Lingkungan Kerja
2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Danang Sunyoto (2012) Lingkungan kerja ialah
bagian hal yang sangat penting didalam melakukan aktivitas
karyawan . Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik
akan menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan
motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap
semangat kerja karyawan. Pengertian lingkungan kerja disini
adalah semua hal yang ada disekitar kantor ataupun disekita para
pegawai sangat mempengaruhi para karyawan itu sendiri dalam
menjalankan tugas tugasnya maupun menjalankan aktivitasnya.
Berdasarkan pengertian diatas kita bisa menyimpulan
bahwa lingkungan kerja bisa memunculkan perilaku karyawan baik
yang dapat di contoh ataupun tidak. Lingkungan karyawan yang
baik akan menghasilkan para pekerja yang baik juga dan tekut,
semangat kerja yang timbul dari lingkungan yang baik akan
membawa energi yang baik pula untuk sekitanya. Begitupun
dengan lingkungan kerja yang buruk, lingkkungan kerja yang
buruk akan tercermin dari sikap para karyawan dan bagaimana cara
mereka berinteraksi dengan lawan biacaranya. Maka dari itu
lingkungan kerja haruslah memiliki kesinambungan yang baik.
Baik itu dari segi hubungan antar pegawai maupun dengan atasan,
lingkungan yang baik juga akan menciptakan suasana yang
nyaman dan menjadikan pekerjaan sebagai hobi yang dibayar
bukan sebagai tekanan.
Menurut Siagian (2014) lingkungan kerja adalah
lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Maksudnya adalah lingkungan kerja dalah tempat dimana pegawai
melakukan seluruh aktifitasnya. Yang artinya hampir sebagain
hidup para pegawai dihabiskan di tempat kerjanya. Lungkungan
kerja juga bisa dikatakan fisik dan non fisik.
2.2.2 Jenis-jenis Lingkungan Kerja
Menurut Siagian (2014) menyatakan bahwa secara garis
besar, lingkungan kerja terdapat dua jenis yaitu :
 Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk
fisik yang terdapat disekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi
karyawan. Lingkungan fisik juga bisa dikatakan seperti layout
kantor. Ada beberapa kondisi fisik dari tempat kerja yang baik
yaitu :
a. Bangunan tempat kerja disamping menarik untuk dipandang,
maksudnya adalah untuk membuat suasana di saat kita
membutuhkan istirahat kita bisa mengalihkan pandangan kita
kearah yang lebih menarik, ini juga bisa digunakan untuk
memberikan jeda pada mata kita agar beristirahat sejenak.
b. Tersedianya peralatan kerja yang memadai. Dengan tersedianya
semua peralatan yang dibutuhkan maka pegawai akan mudah
untuk mencarinya tak lupa semua peralatan kerja harus selalu
diperbaharui karna jika tidak para pegawai akan kesusahan.
c. Tersedianya tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti
kafetaria baik dalam lingkungan perusahaan atau sekitarnya
yang mudah dicapai karyawan. Kafetaria menjadi tempat yang
aik untuk bercengraman dan melepas penat para pegawai, jadi
ada baiknya sebuah perusahaan memiliki kafetaria sendiri
untuk menunjang kenyaman dari sebuah kantor
d. Tersedianya tempat ibadah keagamaan seperti masjid dan
musholla untuk karyawan.sebuah kantor wajib memiliki tampat
ibadah seperti masjid karna masjid menjadi selalu satu tempat
yang sering dipakai oleh para pegawai
e. Tersedianya sarana angkutan, baik yang diperuntukkan
karyawan maupun angkutan umum yang nyaman, murah dan
mudah di peroleh. Sebelum kita membuat sebuah kantor ada
baiknya kita memikirkan lokasi yang strategis dan mudah
dicapai oleh siapapun baik itu dari fasilitas umum maupun
pribadi
 Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik yaitu lingkungan kerja yang
nyaman dan menyenangkan yang artinya lingkungan yang bisa
menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar atasan dan
karyawan, karena pada dasarnya manusia membutuhkan inteaksi
yang baik antar sesama dan bekerja juga memiliki tujuan untuk
mendapatkan kepuasan tidak hanya sebatas mencari uang saja.
Dari pendapat diatas kita dapat menyimpulan bahwa
lignkungan fisik yaitu lingkungan berbetuk fisik yang mencangkup
setiap hal dari segi fasilitas yang dapat mempengaruhi para
karyawan dalam melakukan efektivias. Sedangkan lingkungan non
fisik merupakan keadaan disekitar tempat kita yang memiliki sifat
bisa dirasakan oleh perasaan.
2.2.3 Manfaat Lingkungan Kerja
Menurut Siagian (2014), mengemukakan bahwa manfaat
lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga
produktivitas dan prestasi kerja meningkat,selain itu lingkungan
kerja juga dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
Lingkungan kerja dapat menjadi salah satu faktor penentu mood
seorang karyawan yang membuat produktivitas dan prestasi kerja
meningkat.
2.3. Kinerja Karyawan
2.3.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut kasmir (2016), adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja baik hasil maupun perilaku kerja yaitu,
kemampuan dan keahlian, pengetahuan, rancangan kerja,
kepribadian, motivasi kerja, dan kepemimpinan
Kemampuan yang dimiliki pagawai dituntut untuk bisa
melakukan apapun, para pegawai bisa menunjukan kekampuan apa
yang dimilikinya pada atasan, jadi ada baiknya kita harus
mengetahui apa kemampuan yang kita miliki. Karna bagaimanapun
pekerjaan akan terasa lebih mudah jika kita mengusai apa yang
kuta kerjakan. Tapi pada kenyataannya adalah banyak sekali
pegawai yang tidak memiliki kemampuan dibidang yang mereka
kerjakan maka dari itu akhir akhir ini serign kali para pegawai
mengeluhkan pekerjaan yang mereka lakukan.
Keahlian adalah kunci yang harus dimiliki setiap pegawai,
bagaimanapun tingginya jabatan seoarang pegawai tetapi tidak
didukung dengan keahlian yang mempuni maka cepat atau lambat
dia akan merasakan ketidaknyamanan dan turunnya kinerja.
Pengetahuan yang juga menjadi faktor dalam kinerja
karyawan, pengetahuan yang luas bisa membuat seorang pegawai
menjadi percaya diri, dengan percaya diri karyawan bisa
menunjukan siapa dirinya dan tentunya membuat kinerja kerja
mereka sangat mempuni
Rancangan kerja, seseorang yang memiliki intergitas kerja
yang tinggi pasti memiliki rancangan kerja. Dengan rancangan
kerja kita bisa melihat apa yang harus kita lakukan dan kapan itu
akan selesai dengan tempat waktu tanpa bertele tele.
Kepribadian, kepribadian menjadi salah satu faktor yang
sangat penting dalam kinerja karyawan, seoarang pegawai haruslah
memiliki kpribadain yang konsisten dan memiliki percaya diri
yang tinggi dengan begitu semua pekerjaan akan merasa mudah
untuk dikerjakan. Hal yang tidak boleh dimiliki seoarang pegawai
adalah cepat menyerah.
Motivasi kerja, memiliki motivasi kerja merupakan suatu
keuntungan yang sangat besar. Motivasi kerja bisa datang
darimana saja termasuk dari keluarga, teman maupun kekasih.
Dengan begitu kita bisa selalu ingat disaat lelah bahwa ada
seseoarng yang selalu memberikan support pada diri kita.
Kepemimpinan, seorang pemimpin dituntut harus memiliki
kharisma yang baik tetapi juga harus memiliki empati yang tinggi.
Bagaimana pun juga pemimpin adalah orang yang akan mengambil
keputusan atas apa yang dia pikirkan.
2.3.2 Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Wibowo (2014) mengemukakan bahwa indikator
mengenai kinerja karyawan, yaitu :
 Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu keadaan yang lebih baik yang
ingin dicapai di masa yang akan datang. Dengan memiliki tujuan
semua orang akan tahu kemana mereka akan melangkah.
Karyawan harus mengetahui tujuan apa yang ingin mereka capai
dan hasil apa yang mereka inginkan untuk hari ini ataupun untuk
masa yang akan datang.
 Standar
Standar merupakan suatu tolak ukur dari apa yang ingin
kita capai, ataupun tujuan yang ingin kita raih. contohnya seperti
seorang atasan harus memiliki standar yang bisa dicapai oleh para
pagawainya
 Alat dan Sarana
Alat dan sarana merupakan sumber daya yang dapat
dipergunakan untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan
sukses. Sarana yang menunjang akan memudahkan proses kerja
bagi para pegawai.
 Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk menjalankan perkerjaan yang diberikan kepadanya
denganbaik.
 Peluang
Perkerja perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukan
prestasi kerjanya. Terdapat dua faktor untuk berprestasi, yaitu
ketersediaan waktu dan kemampuan untuk memenuhi syarat.
Selain itu pereja juga harus berinisiatif memanfaatkan peluang
yang mereka miliki
4. PEMBAHASAN/ANALISIS
4.1 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Robbins (2013) Komunikasi membantu perkembangan
motivasi dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan,
bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dikerjakan untuk
memperbaiki kinerja jika di bawah standar. Maksudnya adalah dengan
komunikasi kita bisa membantu dan menjelaskan apa yang harus
dikerjakan oleh karyawan sehingga membuat karyawan merasa terbantu,
dengan cara seperti itu kita bisa membantu memberitahu mereka kinerja
yang baik untuk meningkatkan standar kerja mereka tanpa memberi tahu
langsung jika pekerjaan mereka dibawah standardan juga komunikasi yang
baik merupakan cerminan yang baik untuk suatu perusahaan
Untuk memuat komunikasi berjalan dengan lancar ada indikator
pendukung komunikasi yang baik, seperti :
keterbukaan, kenapa keterbukaan menjadi indikator pertama dalam
komunikasi karna dengan kita memiliki keterbukaan maka komunikasi
yang kita jalani akan lancar dengan keterbukaan juga bisa membuat orang
di dalam perusahaan menjadi akbran dan dekat satu sama lain.
empati dengan empati kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh
pegawai lainnya empati bisa menimbulkan komunikasi yang baik dan
kinerja karyawan akan meningkat disuatu perusahaan, seperti yang kita
tahu akhir akhir ini banyak sekali karyawan yang tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya.
Dukungan, dukungan dari atasan untuk berkomunikasi secara
terbuka sengat memberikan dampak yang besar untuk kinerja karyawan,
atas harus memberikan memberikan dukungan dari segi apapun untuk
menunjang kinerja para karyawannya seperti contonya atasn harus
memperharikan para pegawainnya dan memberikan dukungan jika terjadi
masalah yang minampa para karyawan dengan cara seperti itu para
karayawan akan terbuka kepada atasan mereka dan akan minumbulkan
kinerja yang baik karan marasa atas mereka begitu peduli.
Kepositifan dari komunikasi adalah kita bisa merasakan apa
dampak yang ditimbulkan dari kita berkomunikasi seperti merasa puas
ataupun nyaman.
kesamaan, terkadang memiliki kesamaan bisa membuat
komunikasi berjalan sangat lancar. Sama halnya seperti dikantor para
karyawan harus memiliki kesamaan untuk menunjang komunikasi yang
baik, karyawan harus memiliki kesamaan visi misi dengan perusahaan
mereka dengan begitu kinerja karyawan akan meingkat seperti apa yang
perusahaan harapkan dan bisa memberikan feedback yang baik bagi
keduanya
4.2. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Sugito (2015) Lingkungan kerja yang nyaman, aman dan
bersih akan menimbulkan atau meningkatkan semangat kerja, demikian
pula sebaliknya lingkungan kerja yang buruk akan menurunkan kinerja.
maksud dari lingkungan kerja yang nyaman dan bersih adalah ruangan
ataupun tempat para pagawai melakukan aktivitas sehari hari dan
mendaptkan tempat yang nyaman seperti ruang kafetaria tempat ibadah
maupun taman.
Seperti apa yang telah dikatakan oleh literatur diatas kita bisa
mengetahui bahwa lingkungan kerja sangat membawa dampak yang
sangat berpengaruh untuk kinerja karyawan, ada beberapa hal yang bisa
kita perhatikan agar lingkungan kerja kantor bisa menjadi nyaman. Seperti
warna cat, warna cat bisa membuat karyawan merasa nyaman dengan
lingkungan kantor mereka semakin cerah warna cat kantor kita maka
dampak positif yang ditumbulkan pun samakin positif tetapi ada beberapa
kasus yang justru memberikan warna cerah bisa menibulkan dampak yang
tidak baik, oleh karena itu ada baiknnya kita bisa memberikan warna sesau
dengan apa yang dibutuhkan karyawan tersebut dan jangan pernah
menyamakan warna cat satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya yaitu pencahayaan, pencahayaan yang baik akan
membuat semangat kerja karyawan meningkat sehingga membuat kinerja
karyawan juga meningkat, pencahayaan yang bagus ialah pencahayaan
alami jadi sebisa mungkin kita harus membuat sumber cahaya alami
sebaik mungkin jika itu memungkinkan dan juga udara didalam kantor
haruslah memiliki udara yang bagus selain untuk kenyaman karyawan
udara yang bagus juga bisa mencegah datangnya penyakit kepada para
karyawan. Jadi untuk membuat kinerja karyawan meningkat hal yang
sangat perlu diperhatikan adalah lingkungan kerja yang nyaman,
lingkungan kerja yang nyaman bisa menjadi cermin bagaimana sikap para
karyawan yang dimiliki perusahaan.
Lingkungan fisik dan non fisik haruslah diperhatikan dengan baik,
tidak hanya atasan yang harus memperhatikan tempat kerja karyawannya
tetapi para karyawan pun ikut serta dalam merawat dan menjadi
lingkungan kerja mereka sendiri.
5. KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah dijabarkan diatas kita bisa melihat jika
komunikasi dan lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan lingkungan yang kondusif juga bisa mendukung kinerja
karyawan begitu pula dengan komunikasi. Perusahaan harus menciptkan
kedua elemen tersebut berjalan seimbang agar apa yang diinginkan
perusahaan berjalan denan semestinya atau bahkan melebihi apa yang
diharapkan. Jika begitu secara kedua belah pihak akan merasakan
keuntungan.
Daftar Pustaka:

Afifudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Danang, S. (2012). Teori Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
CAPS.

Husnaini, U. (2014 ). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Miftah, T. (2014 ). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali
Pers.

Robbins, S. P. (2013). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Siagian, S. P. (2014.). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: BumiAksara.

Sugito, H. P. (2015). Pengertian Proses dan Desain Proses Pengembangan SDM. Jakarta:
Bumi Aksara.

Wibowo. (2014 ). Manajemen Kinerja Edisi 4. Jakarta: Rajawali Pers.


Hasil uji plagiarism
Setalah dilakukan uji plagiarism atau similaritas pada website edubirde, disebutkan
bahwa similaritas dari karya tulis ilmiah yang saya buat sebesar 8.7

Anda mungkin juga menyukai