Di Susun Oleh:
KELOMPOK I
ANGKATAN I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginnya
sehat 2010 yaitu suatu keadaan masa depan dimana bangsa indonesia hidup dalam
merata sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan visi ini, maka
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang dibidang
menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari 70,9% menjadi 73,23%
belum mencapai target sebesar 75% pada tahun 2009, presentasi keluarga
menggunakan air bersih meningkat dari 58,3% menjadi 60,33% dari target 85%
pada tahun 2009, dan peningkatan presentasi tempat umum (TTU) sehat 78%
menjadi 78,5% namun belum mencapai target 80% pada tahun 2009, selain itu kita
juga perlu memberikan perhatian pada terjadinya peningkatan rumah tangga yang
tidak memiliki saluran pembuangan air limbah, dan masih ada rumah tangga yang
dengan indikator yang digunakan dalam Riskesdas 2007, sehingga tidak bisa
ber-perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut ini adalah proporsi rumah tangga
sumber air bersih 82,2%, BAB dijamban 81,9%, tidak merokok didalam rumah
78,8%, cuci tangan dengan benar 47,2% konsumsi sayur dan buah tiap hari 10,7%
(Riskesdas,2013).
2013 sebesar 55,06%. Presentasi capaian kinerja sebesar 84,71% dari target yang
ditetapkan. Hasil tersebut menunjukan bahwa target 60% Rumah Tangga yang
melaksanakan PHBS pada tahun 2013 belum tercapai serta terjadi penurunan
capaian pada tahun 2013 sebesar 1,44% dibandingkan dengan tahun 2012 serta ada
kenaikan 4,96% dari capaian tahun 2010 berikut adalah presentasi rumah tangga
yang melaksanakan phbs tiap provinsi berdasarkan laporan capaian kinerja dari
provinsi dari tahun 2013 sulawesi utara mencapai target 70,7%. (Kementrian
kesehatan RI,2013).
di Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam sebanyak 185 kk. Selain itu masih ada
penduduk yang belum menggunakan sarana pembuangan tinja yang layak dan
kurangnya pengetahuan cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta masih
banyak juga Rumah tangga yang belum menerapkan pola perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal ini penulis tertarik untuk
meneliti tentang studi pengetahuan keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Untuk Desa
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar lebih lagi memperhatikan perilaku
1. Untuk Institusi
keperawatan, dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain,
2. Untuk peneliti
hidup bersih dan sehat dikalangan rumag tangga, dan sebagai salah satu syarat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(Makhluk hidup) yang bersangkutan.oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
Sehingga yang dimakud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan
atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentengan yang sangat
membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner ini disebut teori S-O-R
Misalnya makan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya yang
2. Operan response atau instrumental response yakni respon yang timbul dan
atasannya, maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam
melaksanakan tugasnya.
B. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.
9
(Fitriani Sinta,2011).
1. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
b. Memahami (Komprehensif)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
c. Aplikasi (Aplication)
yang dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Misalnya dapat
d. Analisis (analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Seperti dapat
e. Sintesis (synthes)
f. Evaluasi (evaluation)
penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukkan sendiri, atau
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subject penelitian atau
responden, kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah Perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
UU No. 10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari suami, istri, dan anak atau suami istri, atau ayah dan anaknya, ibu dan
anaknya (Padila,2012).
a. Fungsi Keluarga
Dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi dan tugas keluarga yang dapat
2) Fungsi psikologis yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
budaya
(Harmoko,2012)
1) Patrilineal
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2) Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedara
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
3) Matrilokal
sedara istri.
4) Patrilokal
c. Tipe keluarga
1) Keluarga tradisional
perceraian
d) Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
a) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak
hukum tertentu
1. Pengertian
tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
Rahmawati E,2012)
1) Setiap anggota rumah tangga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b. Bagi masyarakat
kesehatan.
3. Gambara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Lingkup Kesehatan Dalam
Rumah Tangga
b) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa,
c) Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, dan tida berasa
pahit
d) Air tidak berbau seperti bau amis, anyer, busuk, atau bau belerang
Mata air, Air sumur atau air sumur pompa, Air hujan, Air dalam kemasan,
1) Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
a) Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
Setiap kali tangan kita kotor, setelah buang air besar, setelah menceboki
bayi atau anak, sebelum makan dan menyuapi anak, sebelum memegang
a) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
tangan
1) Pengertian jamban
17
kotoran Manusia yang terdiri dari tempat jongkok atau tempat duduk
keracunan
1) Hal-hal yang dilakukan agar Rumah bebas jentik engan cara 3 M plus yaitu
(Arman,2011)
18
Kerangka Konsep
1. Menggunakan air
bersih
2. Menggunakan
jamban sehat
3. Mencuci tangan
dengan air bersih
dan sabun
Baik
4. Melakukan aktivitas
fisik
5. Tidak merokok
dalam rumah
Kurang
6. Memberantas jentik
nyamuk
9. Menimbang balita
setiap bulan
10. Persalinan di
tolong tenaga kesehatan
Keterangan :
: Yang Diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penilitian
B. Lokasi Penilitian
Februari-Juni 2019.
C. Definisi Oprasional
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga adalah tindakan nyata
bersih dan sabun, memberantas jentik nyamuk, melakukan aktivitas fisik, tidak
Nilai Kategori
Kurang ≤ 3
Kurang < 5
Kurang ≤ 2
Kurang < 6
Kurang < 4
1. Populasi
2. Sampel
N 185 185
𝑛 = 1+N(d2) = 𝑛 = 1+185×(0,12) = 𝑛 = 2,85 = 65
E. Instrumen Penelitian
yang terbagi menjadi beberapa aspek yaitu: menggunakan air bersih, menggunakan
jamban sehat, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas
fisik, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok dalam rumah. Setiap jawaban
Tidak pernah di beri skor 0, jawaban kadang-kadang diberi skor 1, dan jawaban
1. Data Primer : Diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh keluarga yang
2. Data Sekunder : yaitu data pendukung yang akan diambil dari lokasi penelitian
G. Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan diuraikan
BAB IV
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Rumah Tangga dengan jumlah 65
1. Geografis
Dasar.
2. Demografi
B. Hasil Penelitia
1 26-35 28 43,1
2 36-45 12 18,5
3 46-55 8 12,3
4 56-65 17 26,1
Total 65 100
1 Laki-laki 34 52,3
2 Perempuan 31 47,7
Total 65 100
1 SD 16 24,6
2 SMP 23 35,4
3 SMA 25 38,5
4 S1 1 1,5
Total 65 100
pendidikan yang paling banyak adalah SMA dengan jumlah 25 responden (38,5%).
% %
pada kategori baik yaitu tidak merokok dalam rumah dengan jumlah 52 responden
(80%) dan kurang berjumlah 13 responden (20%) sedangkan yang paling sedikit
pada kategori baik yaitu aktivitas fisik dengan jumlah 10 responden (15,4%) dan
C. Pembahasan
bahwa yang terbanyak responden berada pada kelompok umur 26-35 tahun dengan
jumlah 28 responden (43,1%). Hal ini menunjukan bahwa keluarga termasuk dalam
kategori umur dewasa akhir, meskipun umur masuk dewasa akhir tetapi masih ada
keluarga yang masih tinggal dengan orang tuanya. Hal tersebut didukung oleh hasil
penelitian Harmoko, S.Kep.Ns (2012) yang mengatakan tahap ini dimulai pada saat
anak terakir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini bergantung pada jumlah anak
dalam keluarga atau anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua. Tujuan utama adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri. Menurut Depkes (2009) kelompok
tidak sehat dibandingkan wanita. Dapat dilihat dari perokok pada umumnya
27
berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Proverawati
dkk (2012) yang mengatakan pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak
subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya merokok dapat
Tabel 4, dari 65 responden dalam penelitian ini yang terbanyak pada kategori
baik yaitu tidak merokok dalam rumah dengan jumlah 52 responden (80%) dan
kurang berjumlah 13 responden (20%) sedangkan yang paling sedikit pada kategori
baik yaitu melakukan aktivitas fisik dengan jumlah 10 responden (15,4%) dan
Proverawati dkk (2012) yang mengatakan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-
baik namun jawaban responden hampir keseluruhan tidak pernah dilakukan tapi
beberapa point dalam kuesioner dijawab sering dilakukan sehingga skor yang
didapat pada kuesioner responden yaitu 10-20 yang dikategorikan perilaku hidup
bersih dan sehat rumah tanggga baik. Point dalam kuesioner yang di jawab sering
dilakukan misalnya apakah bapak/ibu mencuci tangan dengan air bersih yang
yang mengalir, setelah memegang hewan/kotoran mencuci tangan dengan air bersih
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai :“Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat
B. Saran
1. Untuk Desa
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar lebih lagi memperhatikan perilaku
2. Untuk Institusi
keperawatan, dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain,
3. Untuk peneliti
hidup bersih dan sehat dikalangan rumag tangga, dan sebagai salah satu syarat