BIOTEKNOLOGI
(DNA Rekombinan)
OLEH
KELOMPOK VI
ANGGOTA :
KELAS :A
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya atas tuntunan dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
Bioteknologi dengan judul “DNA Rekombinan” tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi;
b. Untuk mengetahui pengertian DNA rekombinan;
c. Untuk mengetahui komponen yang digunakan dalam pembentukan
DNA rekombinan;
d. Untuk mengetahui tahapan dalam rekombinasi DNA;
e. Untuk mengetahui manfaat dari DNA rekombinan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sitosin (C). Variasi urutan dari keempat basa inilah yang membentuk
suatu kode genetik pada sel.
James Watson dan Francis Crick memenangkan Nobel di
tahun 1962 mengenai model penyatuan struktur DNA. Bersama
dengan Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins, mereka menyatakan
bahwa struktur DNA merupakan dua untaian nukleotida yang disebut
dengan double helix, dimana untaian tersebut tersusun secara spiral
dengan posisi gula dan gugus fosfat terletak di sisi luar dan basa-basa
nitrogen saling berpasangan di sisi dalam (menyambung kedua
untaian tersebut). Perlu diingat bahwa basa-basa tersebut tidak
berpasangan secara acak. Erwin Chargaff meneliti lebih jauh pada
basa-basa yang terkandung dalam DNA. Dia menyatakan persentase
adenin (A) di dalam DNA selalu sama dengan persentase timin (T),
dan persentase guanin (G) selalu sama dengan persentase sitosin (C).
Gambaran yang diutarakan Watson dan Crick menjelaskan
hasil penelitian tersebut dengan memperkirakan bahwa basa A selalu
berpasangan dengan basa T sedangkan basa G selalu berpasangan
dengan basa C dalam rantai DNA. Oleh karena itu, A dan T serta G
dan C, merupakan pasangan basa. Jika suatu rantai DNA terkode
ATGCCAGT, maka rantai pasangannya ialah TACGGTCA.
4
b. Plasmid
- Digunakan sebagai vektor
- Terdapat pada bakteri
- Merupakan DNA selain kromosom
- Berbentuk sirkuler
- Umumnya berukuran kecil (lebih kecil dari ukuran kromosom
bakteri)
- DNA pada plasmid mampu direplikasi sendiri (autonomous
replication)
- Jenis, jumlah, dan ukurannya bervariasi antar sel dan antar jenis
bakteri
5
pendek, biasanya melingkar, dan DNA untai ganda yang ditemukan
dalam sitoplasma terpisah dari kromosom bakteri utama. Plasmid
biasanya mengandung 5-100 gen yang tidak diperlukan untuk
kelangsungan hidup bakteri. Gen untuk pertumbuhan, metabolisme,
dan struktur sel yang normal berada pada kromosom bakteri utama.
Selama bakteri yang berkembang dalam lingkungan rendah tekanan,
menghapus/menghilangkan semua plasmid tidak akan mempengaruhi
kemampuan bakteri untuk bertahan hidup.
c. Enzim Restriksi
Enzim retriksi merupakan suatu endonuklease yang mengenal urutan
spesifik pada molekul DNA dan memotong pada urutan yang spesifik
tersebut.
Contoh : Enzim EcoRI telah diisolasi pertama kali oleh Herbert Boyer
pada tahun 1969 dari bakteri E. coli. Enzim EcoRI ini akan memotong
pada bagian antara basa G dan basa A pada sekuens GAATTC.
6
Setiap enzim restriksi (endonuklease restriksi) mengenal sekuen
pemotongan yang khas dan memotong DNA pada situs pemotongan
yang khas.
7
e. Bakteri
Bakteri digunakan sebagai media perkembangan/perbanyakan DNA
rekombinan.
8
perusakan membran nukleus. Setelah sel mengalami lisis,
remukan-remukan sel harus dibuang dengan cara sentrifugasi.
- Hilangkan protein dengan menambahkan fenol atau pelarut
organik seperti kloroform sehingga protein dipresipitasi kemudian
disentrifugasi dan dihancurkan secara enzimatis dengan
proteinase.
- DNA yang telah dibersihkan dari protein dan remukan sel masih
tercampur dengan RNA sehingga perlu ditambahkan RNAse
untuk membersihkan DNA dari RNA.
- Molekul DNA yang telah diisolasi tersebut kemudian dimurnikan
dengan penambahan amonium asetat dan alkohol atau dengan
sentrifugasi kerapatan menggunakan CsCl.
b. Pemotongan DNA
Pemotongan DNA dengan menggunakan enzim restriksi
endonuklease. Pemutusan ini dilakukan di dalam strain tertentu yang
bertujuan untuk mencegah agar tidak merusak DNA. Selain itu strain
tersebut juga mempunyai suatu sistem modifikasi yang menyebabkan
pemutusan basa pada urutan tertentu yang merupakan recognition
sites bagi enzim restriksi tersebut. Pemotongan DNA genomik dan
9
DNA vektor dengan menggunakan enzim restriksi ini harus
menghasilkan ujung-ujung potongan yang kompatibel dalam arti
setiap fragmen DNA-nya harus dapat disambungkan dengan DNA
vektor yang sudah berbentuk linier. Untuk itu, enzim restriksi yang
digunakan untuk memotong DNA genomik dan DNA vektor haruslah
sama.
c. Penyambungan DNA
Apabila dua molekul DNA mempunyai ujung rantai tunggal yang
komplementer, maka kedua ujung DNA tersebut dapat berpasangan,
kemudian enzim ligase dapat membentuk ikatan fosfodiester antara
kedua molekul DNA tersebut. Reaksi enzimatik ini memerlukan
energi dari ATP. Setelah kedua DNA menyatu maka dihasilkanlah
suatu DNA dengan sifat yang baru yang disebut dengan DNA
rekombinan.
10
suatu sel bakteri ke sel bakteri lain secara langsung melalui
jembatan konjugasi. Mula-mula, kedua sel bakteri berdekatan,
kemudian membentuk tonjolan atau struktur jembatan yang
menghubungkan kedua sel tersebut. Transfer kromosom maupun
transfer plasmid akan terjadi melalui jembatan konjugasi. Sel yang
mengandung materi gen rekombinan kemudian memisah dan
terbentuklah dua sel bakteri dengan sifat baru (sifat rekombinan).
Contoh bakteri yang mampu berkonjugasi antara lain Salmonella
typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat pula terjadi
melalui pilus seks, seperti yang terjadi pada Escherichia coli.
Konjugasi bakteri sering dianggap sebagai setara dengan
reproduksi bakteri generatif atau kawin karena melibatkan
pertukaran materi genetik. Selama konjugasi sel donor
menyediakan unsur genetik konjugatif atau mobilizable yang
paling sering berupa plasmid atau transposon. Kebanyakan
plasmid konjugatif memiliki sistem yang memastikan bahwa sel
penerima sudah tidak mengandung unsur yang sama.
11
- Transformasi merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari
lingkungan di sekelilingnya.
12
DNA yang masuk ke dalam sel bakteri selanjutnya dapat ber-integrasi
dengan DNA atau kromosom bakteri sehingga terbentuk kromosom
rekombinan.
13
a. Bidang Kesehatan
- Insulin manusia; telah diproduksi secara massal menggunakan
bakteri E. coli dan telah diperdagangkan untuk mengobati
penyakit diabetes.
- Vaksin hepatitis B; digunakan untuk mencegah infeksi virus
hepatitis. Telah diproduksi secara komersial menggunakan S.
cereviciae dalam skala industri.
- Hormon tumbuh manusia (GH); diproduksi menggunakan E. coli
dan digunakan untuk mengobati kelainan pertumbuhan (misal:
cebol).
- Terapi Gen; dilakukan dengan mengganti gen yang mengalami
kerusakan dengan gen yang normal. Digunakan untuk mengobati
penyakit-penyakit keturunan (genetic disorders) dan penyakit lain
yang disebabkan oleh kerusakan gen (misal: kanker).
b. Bidang Pertanian
- Bakteri ice (ice minus); merupakan bakteri yang telah direkayasa
sehingga tidak membeku pada suhu rendah. Digunakan
(disemprotkan) pada tanaman agar tanaman tersebut tidak
membeku pada musim dingin.
- Mikroba pendegradasi limbah.
- Tanaman tahan hama; seperti kapas-Bt, tomat-Bt. Kedua tanaman
ini tahan terhadap serangan hama karena menghasilkan toksin
yang dapat membunuh hamanya. Toksin ini disandikan oleh gen
yang berasal dari bakteri Bacillus thuringiesis (Bt).
- Tanaman tahan herbisida.
c. Bidang Perikanan
- Penggunaan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan ukuran
ikan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
DNA rekombinan adalah proses pembentukan rekombinan baru dari
material genetik dengan cara penyisipan suatu molekul asam nukleat asing
(yang dihasilkan di luar sel) ke dalam suatu vektor, sehingga memungkinkan
penggabungan dan kelanjutan berkembang/diperbanyak di dalam sel inang
yang baru, dengan demikian diperoleh individu baru dengan sifat baru sesuai
yang diinginkan.
Komponen utama yang digunakan dalam pembentukan DNA
rekombinan adalah DNA genomik/kromosom, plasmid, enzim restriksi, DNA
ligase, dan bakteri.
Tahapan rekombinasi DNA meliputi isolasi DNA genomik atau
kromosom yang akan diklon dan isolasi DNA vektor, pemotongan DNA
menggunakan enzim restriksi, penggabungan DNA (penyisipan fragmen
DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan), dan
pemasukkan DNA ke dalam sel inang.
Teknologi DNA rekombinan telah memberikan manfaat di berbagai
bidang, baik bidang ilmu pengetahuan maupun bidang terapan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XII. Malang : Penerbit
Erlangga.
16