Anda di halaman 1dari 21

LOGO

DRAFT
PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN KERTAS KERJA AUDIT
Disampaikan oleh: Auditor Inspektorat III
Pada Rakorwas di Belitung
2018
DAFTAR ISI

I. UNIT KERJA TERKAIT


II. TUJUAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS
III. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS
IV. DASAR HUKUM
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN
VII. MANFAAT KERTAS KERJA
VIII. KEBIJAKAN UMUM KERTAS KERJA
IX. TEKNIK PEMBUATAN, PENYUSUNAN DAN PENGORGANISASIAN
X. KERTAS KERJA
XI. REVIU KERTAS KERJA
XII. PROSEDUR PEMBUATAN DAN PEMILIHAN KERTAS KERJA
XIII. KEPEMILIKAN DAN PENGARSIPAN KERTAS KERJA
XIV. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN
LAMPIRAN

www.themegallery.com Company Logo


I. UNIT/FUNGSI KERJA TERKAIT

1. Inspektur

2. Pengendali Mutu

3. Pengendali Teknis

4. Ketua Tim

5. Anggota Tim

6. Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat

www.themegallery.com Company Logo


II. TUJUAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS

Sebagai acuan bagi auditor untuk memenuhi


kewajibannya dalam membuat dan
mendokumentasikan kertas kerja.

www.themegallery.com Company Logo


III. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN PETUNJUK
TEKNIS

Petunjuk Teknis ini mencakup penyusunan


kertas kerja dari tahap:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Tanggapan auditan
d. Pelaporan
e. Tindaklanjut baik berupa hard copy
maupun soft copy (data yang disimpan
dalam media elektronik lainnya).

www.themegallery.com Company Logo


IV. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2009 tentang
Pedoman Kendali Mutu APIP.

3. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi


Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kemenristekdikti.

4. Standar Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Riset,


Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

www.themegallery.com Company Logo


V. DOKUMEN TERKAIT
Program Kerja
B

Kendali Mutu
Surat Tugas A C Kertas Kerja

KERTAS
KERJA

Tindaklanjut F D Tanggapan
Auditan

E
Draft Laporan
www.themegallery.com Company Logo
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN KERTAS KERJA

Pengertian :
Kertas Kerja adalah catatan-catatan yang dibuat, prosedur yang
telah dilaksanakan, pengujian yang dilakukan, informasi yang
telah diperoleh, dan kesimpulan yang dirumuskan sehubungan
dengan penugasan tertentu dalam suatu kegiatan audit.

Kertas kerja meliputi data hard copy maupun soft copy dan
berperan sebagai media penghubung antara surat tugas,
pelaksanaan audit di lapangan, sampai dengan laporan hasil
audit dan tindak lanjutnya.

Contoh kertas kerja antara lain: catatan perencanaan, survey


pendahuluan, program kerja audit, kuesioner, check list, surat
konfirmasi, copy dokumen-dokumen auditan, analisis dan
pengujian suatu transaksi, komentar auditor, tanggapan auditan,
draft laporan hasil audit, tindak lanjut hasil audit.

www.themegallery.com Company Logo


VI. PENGERTIAN DAN BATASAN KERTAS KERJA

Batasan

Petujuk Teknis ini mengatur pembuatan dan


pendokumentasian kertas kerja kegiatan
auditor Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti
dari kegiatan Audit Kinerja, Audit Tujuan
Tertentu, Reviu, Evaluasi dan Monitoring.

www.themegallery.com Company Logo


VII. MANFAAT KERTAS KERJA

1. Sebagai dasar penyusunan laporan hasil audit.


2. Sebagai alat bagi atasan untuk mereviu dan mengawasi pelaksanaan
tugas auditor.
3. Alat pembuktian yang mendukung Kertas Data Audit (KDA), dan
laporan hasil audit.
4. Menyajikan data untuk keperluan referensi dan sumber informasi
mengenai suatu kejadian tertentu yang terkait dengan laporan
hasil audit.
5. Sebagai bahan quality assurance oleh pihak intern maupun ekstern.
6. Sebagai salah satu pedoman untuk audit berikutnya.
7. Sebagai acuan bagi eksternal auditor dalam mengevaluasi SPIP.
8. Menjadi alat bagi auditor untuk membuktikan pihak APH atas
prosedur audit yang dilaksanakan.

www.themegallery.com Company Logo


VIII. KEBIJAKAN UMUM KERTAS KERJA
1. Auditor wajib menyusun dan mengorganisasikan kertas kerja
dengan logis dan sistematis untuk suatu kegiatan audit. KKA harus
dibuat walaupun kesimpulan tidak berpotensi masalah.
2. Penyelenggaraan kertas kerja dapat berbentuk hard copy
maupun soft copy.
3. Kertas kerja harus memenuhi syarat:
❖ Mempunyai tujuan yang jelas;
❖ Memuat informasi yang lengkap;
❖ Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun kesalahan
penyajian informasi;
❖ Didasarkan fakta dan argumentasi yang rasional, merupakan
pendapat auditor.
4. Kertas kerja antara lain memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Dokumentasi informasi/bukti-bukti yang diperoleh dari
lingkup yang di audit atau di reviu;
b. Proses audit/reviu/penugasan lainnya, yaitu prosedur yang
telah ditetapkan dan pengujian yang telah dilaksanakan, serta
reviu yang dilakukan atasan;
c. Bahan dukungan untuk KDA, laporan hasil audit atau laporan
hasil reviu atau laporan dari penugasan audit lainnya.
www.themegallery.com Company Logo
VIII. KEBIJAKAN UMUM KERTAS KERJA

5. Kertas kerja harus disimpan dan dipisahkan dalam dua kelompok


file yaitu: file permanen (permanent file) dan file berjalan (current
file).
6. Kuantitas, bentuk, dan isi kertas kerja bervariasi sesuai dengan
keadaan yang dihadapi auditor, seperti:
▪ Sifat penugasan;
▪ Sifat laporan yang harus dibuat auditor, daftar atau lampiran
yang diperlukan dan keterangan atau informasi yang
dibutuhkan auditor;
▪ Bentuk, kondisi, dan dokumen auditan;
▪ Tingkat risiko pengendalian intern auditan;
▪ Kebutuhan supervisi dan reviu dari sesama anggota tim atau
atasan dalam suatu penugasan.
7. Jika KKA terjadi perubahan karena ada data baru dari auditan maka
harus dijelaskan dalam simpulan KKA.

www.themegallery.com Company Logo


IX. TEKNIS PEMBUATAN,
PENYUSUNAN DAN
PENGORGANISASIAN
KERTAS KERJA
IX. Teknis
Pembuatan,Penyusunan,
Pengorganisasian KK

www.themegallery.com Company Logo


X. REVIU KERTAS KERJA
X. Reviu KK

www.themegallery.com Company Logo


XI. PROSEDUR PEMBUATAN
DAN
PEMILIHAN KERTAS KERJA
XI. Prosedur Pembuatan &
Pemilihan KK

www.themegallery.com Company Logo


XII. KEPEMILIKAN DAN
PENGARSIPAN KERTAS KERJA

1 2 3

Kertas kerja adalah Apabila pihak Kertas kerja


milik Inspektorat ekstern berupa hardcopy
Jenderal menggunakan atau softcopy
Add Your Title
Kemenristekdikti, kertas kerja diarsipkan oleh
bersifat rahasia, sebagai referensi, Subbagian Tata
dan tidak boleh maka kertas kerja Usaha Inspektorat
dipergunakan tersebut tidak dan dapat
untuk keperluan boleh dianggap dimusnahkan
lain tanpa ijin sebagai bagian setelah berumur
tertulis dari dari atau sebagai 10 tahun.
Inspektur Jenderal pengganti
Kemenristekdikti. terhadap dokumen
auditan.

www.themegallery.com Company Logo


XIII. INDIKATOR DAN UKURAN
KEBERHASILAN KERTAS KERJA

1 2 3

Dapat Dapat Memudahkan


digunakan digunakan tim internal/
sebagai untuk audit eksternal
pendukung berikutnya. dalam
pembuatan melakukan
KDA dan reviu
laporan.

www.themegallery.com Company Logo


LAMPIRAN 1:
Diagram Alir Petunjuk Teknis
Penyusunan Kertas Kerja
Lamp 1

www.themegallery.com Company Logo


LAMPIRAN 2:
Formulir Kelengkapan Check
List Kertas Kerja
Lamp 2

www.themegallery.com Company Logo


LAMPIRAN 3:
Formulir Reviu Sheet
Lamp 3

www.themegallery.com Company Logo


LOGO

Auditor Inspektorat III


C l i c kJenderal
t o e d i t Kemenristekdikti
company slogan .
Inspektorat

Anda mungkin juga menyukai