Bismillahirrahmaniraahim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan
indonesia yaitu membuat makalah yang berjudul “pengaruh kerapatan dem pada
Penulis menyadari bahwa dalam tugas makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
1
Ari Apriandi 23-2017-080
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Fotogrametri........................................................................7
2.3. Ortofoto................................................................................9
2
Ari Apriandi 23-2017-080
BAB I
PENDAHULUAN
pembangunan sehingga berdampak terhadap perubahan serta penambahan Objek dan Subjek
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Hal ini mengharuskan Direktoriat Pajak Bumi dan
Bangunan melaksanakan kegiatan pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Kegiatan pendataan ini apabila dilakukan dengan pengukuran Objek Pajak tentunya akan
lebih sulit untuk daerah dengan permukaan tanah yang bervariasi,seperti pada daerah perkotaan
yang padat maupun pemukiman di daerah perbukitan. Salah satu kesulitan tersebut adalah
dalam penentuan luas bangunan Objek Pajak, di mana pengukuran dilakukan pada bangunan
dalam jumlah yang banyak dan tidak teratur,maupun bangunan dengan ketinggian permukaan
tanah yang berbeda,hal ini menyebabkan pengukuran akan lebih sulit dilakukan dan
Fotogrametri adalah salah satu metode pemetaan objek-objek di permukaan bumi yang
menggunakan foto udara sebagai media, pada proses ini dilalukan penafsiran objek dan
pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis,peta dijital maupun peta foto.
Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo informasi dengan memanfaatkan data geo
Ortofoto merupakan pembuatan peta foto yang direktifikasi secara diferensial, pada
prooses ini dilakukan re-eksposur secara ortogonal per bagian-bagian kecil dari foto. Ortofoto
dapat mengoreksi skala serta meminimalkan pergerakan letak gambar oleh kemiringan
3
Ari Apriandi 23-2017-080
fotografik dan relief permukaan tanah. Produk ortofolio dapat dipergunakan untuk berbagai
keperluan teknik karena memiliki jarak,sudut dan posisi yang sama seperti di lapangan.
menginformasikan proyeksi pusat pada foto udara ke proyeksi ortogonal pada ortofoto dengan
kerapatan (dencity) dan akurasi yang baik. DEM yang baik akan menghasilkan ortofoto yang
secara geometrik sesuai dengan keadaan lapangan. Untuk memperoleh DEM, dapat diakukan
Pembentukan DEM secara langsung ke lapangan bila dilakukan pada daerah yang relatif
luas tidak efisien. Pembentukan DEM melalui proses fotogrametri akan lebih baik karena
control point/gcp) yang disebar merata. Pembentukan dem melalui proses fotogrametri dapat
Penelitian ini menggunakan DEM otomatik untuk mengkaji sejauh mana pengaruh
kerapatan dem pada pembuatan ortofoto terhadap pengukuran luas bangunan untuk keperluan
Cakupan daerah penelitian ini hanya pada daerah sekitar kampus itenas bandung.
Titik kontrol tanah,menggunakan titik kontrol tanah yang terdapat di kampus itenas
4
Ari Apriandi 23-2017-080
1.3 Rumusan Masalah
bangunan.
Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh kerapatan dem terhadap ketelitian luas
5
Ari Apriandi 23-2017-080
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Fotogrametri
tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman,pengukuran, dan interpretasi
gambaran fotografik dan pola radiasi tenaga elektromagnetik yang terekam. sesuai dengan
namanya ilmu ini mula-mula hanya menganalisis foto. Meskipun akhir-akhir ini arti
fotogrametri telah diperluas hingga meliputi analisis rekaman lain selain foto misalnya
pancaran tenaga akustik dan gejala magnetik,namun foto udara masih merupakan sumber
informasi utama di dalam fotogrametri. Arti fotogrametri yang tersirat dari definisi tersebut
mencakup dua bidang yang berbeda, yaitu fotogrametri metrik dan fotogrametri
interpretatif.
Fotogrametri metrik terdiri dari pengukuran cermat berdasarkan foto udara dan
sumber informasi lain yang pada umumnya digunakan untuk menentukan lokasi relatif
palin banyak ialah untuk menyusun peta planimetrik dan peta topografi berdasarkan foto
udara.
arti pentingya objek tersebut melalui suatu analisis sistematik dan cermat.
6
Ari Apriandi 23-2017-080
2.2 Orientasi Fotogrametri(Restitusi Stereo)
a) Orientasi dalam
b) Orientasi relatif
c) Orientasi absolut
berkas sinar dengan sistem foto yang secara manual disebut centering foto. Secara analitis
orientasi dalam merupakan proses transformasi dari koordinat citra ke koordinat foto yang
diperoleh dari hubungan data kaliberasi kamera dan pengeplotan titik pojok citra.
Orientasi relatif merupakan penentuan kemiringan dan posisi relatif dua buah
foto pasangan stereo. Dimana sasaran orientasi relatif ini adalah mengorientasikan dua
buah foto sehingga setiap pasangan sinar yang sekawan dari dua foto tersebut berpotongan
pada ruang
a) memperbaiki skala
Penentuan skala dilakukan dengan membandingkan jarak di model dan jarak di obyek.
Membawa model ke unsur koordinat dengan menggunakan unsure gerakan rotasi. Untuk
pekerjaan ini diperlukan sejumlah titik kontrol. Perkerjaan orientasi absolut tidak lain adalah
mengikatkan sepasang foto yang telah terorientasi relatif ke system koordinat tanah.
7
Ari Apriandi 23-2017-080
2.3 Ortofoto
sampai pada distorsi lensanya (Paine, 1993). Dengan kata lain Otrtofoto adalah
foto yang menyajikan gambaran objek pada posisi yang benar. Oleh karena itu
ortofoto secara geometrik ekuivalen dengan peta garis konvensional dan peta
symbol planimetrik yang tentu saja menyajikan objek ortografik. Beda utama antara
stereoskopis atau triplikat foto udara dengan suatu proses yang disebut rektifikasi
diferensial sedemikian rupa sehingga gambar fotografis yang terjadi berada pada
kedudukan ortografis yang benar. Ortofoto juga berbeda dengan suatu foto yang
dibetulkan secara baku yakni dengan membetulkan foto udara dari kemiringan,
sementara pada ortofoto yang dibetulkan tidak hanya kemiringan tetapi juga
pergeseran topografinya.
DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan,
prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili
distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial di wakili oleh nilai-nilai pada
8
Ari Apriandi 23-2017-080
sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik medan diwakili oleh ketinggian medan
relief rupabumi tiga dimensi (3-Dimensi) yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia
nyata (real world) divisualisaikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi
virtual reality.
Suatu ketelitian DEM otomatis bergantung pada skala data sumber (skala foto) dan spacing
data sample.
9
Ari Apriandi 23-2017-080