Anda di halaman 1dari 15

SURVEI TERESTRIS DAN PENYUSUNAN LARAP

UNTUK PEMETAAN LOKASI YANG TERDAMPAK


DALAM RENCANA SALURAN IRIGASI
(Studi Kasus: Desa Air Hitam, Kecamatan Pulau Rakyat,
Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara)

Proposal Praktik Kerja

DisusunOleh:

Farhan Nur Fadillah


23-2017-048

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
DAFTAR GAMBAR

2022

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
1.1 KetentuanUmum dan Dasar Hukum Perundang-Undangan.............2
1.2 Gambaran Umum Proyek Dan Lokasi Proyek.......................................3
2. Tujuan Pekerjaan.................................................................................................4
3. Ruang Lingkup Pekerjaan................................................................................4
3.1 Wilayah Pekerjaan.......................................................................................4
3.2 Lingkup Pekerjaan......................................................................................4
4. Metodologi Pekerjaan.......................................................................................5
5.1 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja...........................................................6
5.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja............................................................6
5.3 Struktur Organisasi Pelaksanaan Praktik Kerja.....................................7
6. Sistematika Penulisan.................................................................................7
Daftar Pustaka..........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar1 Peta lokasi Proyek 3


Gambar2 Diagram alir Metodologi Penelitian 5
Gambar3 Struktur Organisasi CV. Srikandi 7
PROPOSAL PRAKTIK KERJA

DAFTAR TABEL

Tabel1 Luas Proyek berdasar Cluster dan Daerah Irigasi 3


Tabel2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja 6

iii
DAFTAR GAMBAR

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTIK KERJA

Judul Praktik Kerja : Survey Terestris dan Penyusunan


LARAP Untuk Pemetaan Lokasi Yang
Terdampak Dalam Rencana Saluran
Irigasi (studi kasus : Desa Air Hitam,
Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten
Asahan, Provinsi Sumatra Utara)

Nama : Farhan Nur Fadillah

NRP : 23-2017-048

Bandung, 29 November 2022

Menyetujui

Pembimbing Praktik Kerja Pimpinan / Pembimbing dari Instansi

(M.A. Basyid, Ir.,M.T.) (Dadang Ruhyatna, S.T.,M.T.)

Koordinator Praktek Kerja


PROPOSAL PRAKTIK KERJA

(Dr.rer.nat. DianNoorHandiani)

1. Latar Belakang

Kabupaten asahan merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di


kawasan pantai timur wilayah propinsi Sumatera Utara, berada pada
ketinggian 0- 1000 MDPL. Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada
2003’00”- 3026’00" Lintang Utara, 99001-100000 Bujur Timur dengan
ketinggian 0 – 1.000 m di atas permukaan laut.Kabupaten Asahan menempati
area seluas 371.945 Ha yang terdiri dari 13 Kecamatan, 176 Desa/Kelurahan
Definitif, dengan batas-batas administratif sebagai berikut ;

1. sebelah utara berbatasan dengan Kab. Batubara dan Kab. Simalungun


2. Sebelah tiumur berbatasan dengan selat malaka
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Labuhan batu dan Toba
Samosir
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Simalungun.

(sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan)

1.1 KetentuanUmum dan Dasar Hukum Perundang-Undangan

Hukum dan peraturan Pemerintah Indonesia dan Ketentuan Kebijakan


Safeguard Internasional akan menjadi kerangka kerja hukum dan kebijakan
untuk menentukan kebijakan dalam pengadaan tanah dan pemukimankembali.
Penetapan besarnya ganti kerugian didasarkan pada azas kemanusiaan,
keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan, keikutsertaan,
kesejahteraan, keberlanjutan, dan keselarasan yang mengacu pada Standar
Penilaian Indonesia 2004. LARAP merupakan rencana tindak penanganan
dampak sosial ekonomi akibat pengadaan tanah dan pemukiman kembali
yang disyaratkan oleh Kebijakan Operasional Bank Dunia O.P. 4.12 untuk
rencana pembangunan dan/ atau peningkatan jalan yang dibiayai Bank Dunia
melalui mekanisme pinjaman atau hibah luar negeri (PHLN). Pada
perkembangannya, persyaratan penyusunan LARAP ini juga diterapkan oleh
beberapa Lembaga Donor lainnya seperti Asian Development Bank (ADB)
dan Islamic Development Bank (IDB) untuk rencana pembangunan dan/ atau
peningkatan jalan yang dibiayai oleh dana PHLN. (sumber : Kementrian
PUPR 2019)
Berdasarkan 4 (empat) tahapan pengadaan tanah yang disebutkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum, penyusunan LARAP adalah bagian dari perencanaan pengadaan
tanah. Penyusunan LARAP dimulai setelah Detailed Engineering Design
(DED) ditetapkan, kemudian Dokumen LARAP yang telah mendapatkan
persetujuan dari PEMDA dan Lembaga Donor dapat menjadi lampiran dari
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah yang diserahkan oleh Ditjen. Bina

v
DAFTAR GAMBAR

Marga kepada Gubernur dalam rangka pengadaan tanah bagi pelaksanaan


pembangunan untuk kepentingan umum.
Implementasi LARAP dimulai sejak tahap Persiapan Pengadaan
Tanah hingga selesainya tahap Penyerahan Ganti Kerugian. Pada saat
implementasi ini tim konsultan monitoring di bawah koordinasi PMU terus
memantau, mengevaluasi dan membuat pelaporan kemajuan pelaksanaan
pengadaan tanah di lapangan.
Rencana pengadaan tanah dan pemukiman kembali (LARP) ini
disusun sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan kebijakan Pemerintah
Indonesia terkait dengan penyelenggaraan pengadaan tanah untuk
pembangunan bagi kepentingan umum, serta pernyataan kebijakan upaya
perlindungan ADB (SPS ADB 2009). Kerangka hokum utama yang
digunakan sebagai rujukan untuk pembebasan tanah dan pemukiman kembali
meliputi: (i) UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum (ii) Peraturan
Presiden No. 62/2018 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan
Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Pembangunan Nasional, (iii)
Peraturan Pemerintah No. 19/2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum; Tujuan kebijakan
pengadaan tanah dan pemukiman kembali adalah untuk menghindari, atau
meminimalkan jika penghindaran tidak dimungkinkan, dampak pengadaan
tanah dan pemukiman kembali, mitigasi dan kompensasi dampak buruk,
memulihkan matapencaharian. Sesuai peraturan Indonesia, kegiatan
pengadaan tanah untuk pembangunan Modernisasi Irigasi Asahan Phase I dan
II akan dilaksanakan oleh Pelaksana Pengadaan Tanah – BPN karena
kebutuhan tanahnya diperkirakan > 5 hektar. Penetapan nilai ganti kerugian
menggunakan hasil penilaian Penilai Independen.
Selainitu untuk mendukung kelancaran kegiatan survey pengadaan
lahan dan proses kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Pengukuran,
Penilaian dan study pendukungnya, pelaksanaan kegiatan harus mengacu
ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan dalam konteks pekerjaan ini
merupakan pekerjaan pengadaan konsultan survey dengan jenis pengadaan
jasa konsultasi berdasar Input Base.

1.2 Gambaran Umum Proyek Dan Lokasi Proyek

Proyek Pengembangan Sistem Irigasi Asahan yang diusulkan (Proyek)


terletak di hilir DAS Asahan, sekitar 150 km tenggara Medan, ibu kota
provinsi Sumatera Utara. Ada empat sungai utama, Bunut, Silau, Asahan, dan
Kualuh. Daerah irigasi sasaran terletak di KabupatenAsahan dan Labuhanbatu
Utara yang menyumbang sekitar 10% dari total produksipadi di Provinsi
Sumatera Utara. Kawasan pengembangan irigasi baru Asahan diklasifikasikan
sebagai sentra produksi beras nasional, kawasan irigasi baru yang potensial
untuk membantu mengatasi masalah ketahanan pangan di Indonesia.
Meskipun diberkati dengan sumber daya air dan lahan yang kaya,
peningkatan produksi pertanian telah terhalang oleh (i) genangan sesekali di
PROPOSAL PRAKTIK KERJA

daerah dataran rendah di sepanjang hilir sungai; (ii) kurangnya sistem irigasi;
(iii) kondisi sistem irigasi yang ada; dan (iv) O&M yang tidak memadai. Ada
kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan produksi beras dari areal
proyek untuk meningkatkan taraf hidup penduduk pedesaan dan memberikan
kesempatan kerja bagi penduduk yang terus meningkat.
Lokasi proyek berdasarkan rencana besar proyek berada di wilayah
Administrasi Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu Utara Provinsi
Sumatera Utara, akan mencakup 4 (empat) Cluster (i) Sukaraja (Simpang
Empat), (ii) Asahan, (iii) Kualuh, dan (iv) Natas dengan luas 90.775,05.
Fokus untuk Pengembangan Irigasi Asahan Phase I hanya pada wilayah
cluster (i) Sukaraja dan (ii) Asahan, dengan pembagian seperti pada Table 1.

Tabel 1 Luas Proyek berdasar Cluster dan Daerah Irigasi

N Nama Nama DI dan Luas ( Ha ) Jumlah Luas


o Claster DIR DI DIR ( Ha )
1 Sukaraja SimpangEmpat 211,66 4.240,17 4.451,84
Padang
7.839,90
Mahondang
Sei Lebah/
2 Asahan 7.363,32 50.927,81
Leidong 1
Leidong2 8.849,86
Leidong3 26.874,73
34.926,29 20.453,35 55.379,65
Jumlah
55.379,65 55.379,65

Pada pekerjaan Study LARAP dan Survey Gender dan Masyarakat


Ada tiniakan mengikuti teknis perencanaan wilayah Phase I yang meliputi
Cluster Sukaraja (Simpang Empat) dan Asahan, menurut Tabel di atas,
service area seluas 55.379,65 Ha. Study LARAP akan dilakukan pada lokasi
areal sesuai Desain dengan minimal luasan  40.000 Ha. Sisanya merupakan
estimasi pembangunan pada Phase II.

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta lokasi Proyek

Sebagian besar wilayah proyek diidentifikasi sebagai rawa-rawa,


pemukiman, perkebunan, pertanian dan sebagian hutan; Terdapat
kemungkinan rumah atau tempat usaha Penduduk terpengaruh oleh
pembebasan lahan. Wilayah Kerja adalah sesuai dan dilengkapi dengan
koordinat gambar kerja yang telah direkomendasikan oleh Tim Detail Design.

2. Tujuan Pekerjaan

Tujuan dilaksanakan Praktek Kerja ini adalah membuat peta perkiraan


jumlah bidang rumah warga dan lahan yang terdampak untuk pembuatan
saluran irigasi. skala 1:2000 di wilayah rencana trase.

3. Ruang Lingkup Pekerjaan

3.1 Wilayah Pekerjaan

Wilayah pekerjaan ini dilaksanakan di Kantor CV. Srikandi

3.2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:

 Wilayah pekerjaan berada dilaksanakan di Kantor CV. Srikandi


 Data yang digunakan adalah hasil survey terestris pengukuran di jalur
existing bedasarkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra Utara.
 Software yang digunakan yaitu Autocad LDD 2009 untuk pengolahan
digitasi hasil pengukuran dan Microsoft Office 2007 untuk input data
pengukuran.
PROPOSAL PRAKTIK KERJA

4. Metodologi Pekerjaan

MULAI

PENGUMPULAN DATA

 Data Jalur exixting trease [PUPR /


BWS ( Sumatra Utara)]
 Citra LandSat
 Data Survey Koordinat (CSV)

PENGOLAHAN

Aplikasi CAD
CEK
(AutoDesk LDD)

ix
DAFTAR GAMBAR

 Citra
Digitasi Point Landsat
Sesuai Jalur  LIDAR
CEK
Existing  Jalur Trease
Irigasi

OK
Peta Bidang Yang Terdampak
Pada Jalur Irigasi

Gambar 2. Diagram alir Metodologi Penelitian


5. Tempat, Waktu, dan Struktur Organisasi PelaksanaanPekerjaan

5.1 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja

Praktik kerja ini dilaksanakan pada:

Nama Instansi : CV. Srikandi


Alamat : Jl. Cinangka No. 105 RT.002 RW.005 Kel.
Pasirwangi, Kec. Ujungberung Bandung 40618

5.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja

Waktu pelaksanaan praktik kerja dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 2. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja

WAKTU PELAKSANAAN
N SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KETERANGAN
O 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur Mengenai
1
Tema Pekerjaan
Diskusi Dan Bimbingan
2 Bersama Pembimbing Dari
Instansi
Pelatihan Digitasi Dalam
3
Pekerjaan
4 Pengolahan Data
5 Pembuatan Laporan
PROPOSAL PRAKTIK KERJA

Pekerjaan

5.3 Struktur Organisasi Pelaksanaan Praktik Kerja

Struktur organisasi dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia


Kelautan
dan Perikanan adalah sebagai berikut :

Gambar 3. Struktur Organisasi CV. Srikandi

6. Sistematika Penulisan

Proposal ini disusun dengan beberapa bab dan sub bab. Berikut ini adalah
penjelasan dari tiap bab pada proposal :

 BAB I PENDAHULUAN

xi
DAFTAR GAMBAR

o Pada bab pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah,


tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan
sistematika penulisan.

 BAB II DASAR TEORI


o Pada bab dasar teori berisi penjelasan mengenai surveiterestris
yang digunakan dalam pemanfaatan untuk saluranirigasi.
 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
o Pada bab metodologi penelitian berisi tentang penjelasan
mengenai data yang digunakan, lokasi penelitian, perangkat
pengolahan data serta tahapan-tahapan yang dilakukan pada
saat penelitian berlangsung.
 BAB IV HASIL DAN ANALISIS
o Pada bab ini berisi hasil data pengolahan dan analisis yang
dilakukan pada saat pengolahan data berlangsung.
 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
PROPOSAL PRAKTIK KERJA

o Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari pengolahan data


dan saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya

Daftar Pustaka

Biro Pusat Statistik. 2008. Sumatera Dalam Angka. BPS Provinsi Sumatera
Utara.

Djaenuddin, D., Marwan H., H. Subagyo, A. Mulyani dan Suharta. 2003.


Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai
Penelitian Tanah. Badan Litbang Pertanian.

Eko Aristanto. (2020). Capaian Konsultan Pendukung Dalam Pelaksanaan


Program Integrated Participatory Development & Management of
Irrigation Program (IPDMIP) di Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Serang. Buletin Pembangunan Daerah, Vol. 1, No. 1, 1–
5.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2017). Pedoman


Pelaksanaan Program Integrated Participatory Development and
Management of Irrigation Program (IPDMIP). Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Program


Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi di Indonesia.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Supriyono. 2012. “kajian atas Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan
Umum: Studi Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik PLTA
Upper
Cisokan Pump Storage 1040 MW. Jurnal Supremasi Hukum Vol. 1,
No 2, Desember 2012.
Kurniati, dkk. 2013. “Land Acquisition and Resettlement Action Plan
(LARAP)
of Dam Project Using Analytical Hierarchical process (AHP): A
Case
Study in Mujur Dam, Lombok Tengah District-West Nusa
Tenggara,
Indonesia. Procedia Enviromental Sciences, 17 (2013).
www.sciencedirect.com
Rakhma Mary, Siti. 2014. Kumpulan Aturan tentang Pengelolaan Agraria.
Jakarta: Huma.

xiii

Anda mungkin juga menyukai