Anda di halaman 1dari 24

PEMBUATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)

DI AREAL BERBATASAN DENGAN KAWASAN HUTAN


DI KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT
(Studi Kasus: Kabupaten Kapuas Hulu, Desa Pulau Manak)

Laporan Praktik Kerja

Disusun Oleh :

Ari Apriandi
232017080

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Tujuan Pekerjanan Topografi.........................................................................2

1.3 Ruang Linkup Pekerjaan................................................................................2

1.4 Metodologi Penelitian....................................................................................3

1.5 Tempat, Waktu dan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan..................4

1.5.1 Tempat Pelaksanaan Pekerjaan................................................................4

1.5.2 Waktu Pelaksanaan..................................................................................5

1.5.3 Struktur Organisasi..................................................................................6

1.6 Sistematika Penulisan.....................................................................................5

BAB II DASAR TEORI..........................................................................................7

2.1 Survei Seismik................................................................................................7

2.2 Topografi........................................................................................................7

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN..............................................................8

3.1 Wilayah Pelaksanaan Pekerjaan.....................................................................8

3.2 Tahapan Pekerjaan.........................................................................................8

3.2.4 Persiapan..................................................................................................9

3.2.5 Pemasangan BM....................................................................................10

3.2.6 Pengambilan Data..................................................................................10

3.2.7 Pengolahan Data....................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................16

4.1 Hasil.............................................................................................................16

i
4.2 Pembahasan..................................................................................................16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................17

5.1 Kesimpulan...................................................................................................17

5.2 Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Alir Metodologi Penelitian.......................................................3


Gambar 2 Tempat Pelaksanaan Pekerjaan...............................................................4
Gambar 3 Struktur Organisasi..................................................................................5
Gambar 4 Diagram Alir Topografi..........................................................................5
Gambar 5 Peta Kerja Kegiatan.................................................................................8
Gambar 6 Diagram Alir Tahapan Pekerjaan............................................................9
Gambar 7 Tahapan Pengolahan Data.....................................................................15
Gambar 8 Hasil Pengolahan Data..........................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rencana Pelaksanaan Praktik Kerja............................................................4


Tabel 2 Lokasi Pengambilan Data Lapangan...........................................................8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan minyak di Indonesia setiap tahun meningkat dengan
bertambahnya populasi penduduk. Produksi minyak Indonesia tiap tahun
menurun. Sedangakan cadangan minyak di Indonesia semakin menipis, yaitu
tersisa sekitar 4,2 miliar barrel atau 10-15 tahun jika tidak ada penambahan
eksplorasi. Sumur-sumur minyak di Indonesia mayoritas sudah tua, yaitu 70
persen diantaranya, dan kini minim eksplorasi baru (Doddy, 2010).
Survei seismik adalah tahapan awal dalam pencarian minyak, gas maupun
cadangan mineral di bawah permukaan bumi (Rafferty 2009). Survei seismik
merupakan bagian vital dalam eksplorasi minyak dan gasbumi dengan cara
memvisualisasikan susunan batuan di bawah permukaan tanah menggunakan
gelombang seismik. Membangkitkan suatu sumber gelombang seismik untuk
mendapatkan gambaran penampang lapisan bawah tanah bumi untuk
mengetahui apakah ada potensi minyak bumi di dalamnya, yaitu dengan cara
memberikan sumber getaran dengan memanfaatkan instrumen yang bisa
mengirimkan gelombang seismik, dimana gelombang seismik dari sumber
gelombang akan dipancarkan ke dalam tanah kemudian dipantulkan kembali
ke permukaan tanah, lalu ditangkap oleh alat perekam atau receiver yang
dinamakan geophone untuk survei seismik di daratan dan hydrophone yang
digunakan pada survei seismik di perairan. Membangkitkan suatu sumber
gelombang seismik di permukaan bumi yang akan dirambatkan ke segala arah
di dalam bumi karena sifat material bumi yang elastik (Fanggidae, 2010).
Minyak dan gasbumi hingga saat ini masih memiliki peranan sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan energi umat manusia, meskipun sumber
energy alternatif lainnya sudah banyak ditemukan. Mengingat masih besarnya
peranan tersebut maka eksplorasi dan eksploitasi masih terus dilakukan.
Kebutuhan dunia terhadap minyak dan gas bumi yang masih tinggi
menjadikan peranan eksploitasi sangat penting untuk menutupi berkurangnya
cadangan tiap waktunya. Oleh karena itu, dalam eksplorasi minyak dan
gas bumi, pada

1
umumnya keberadaan minyak dan gas bumi tidak ditentukan secara langsung,
melainkan didasarkan atas pendekatan tidak langsung, yakni didasarkan atas
interpretasi dari ilmu geodesi, geologi, dan geofisika. Pendekatan yang tidak
langsung (artinya tidak dilihat dan tidak disentuh secara langsung), ini
menyebabkan eksplorasi minyak dan gasbumi tidak selalu membawa
keberhasilan. Teknologi pemetaan bawah permukaan (terutama dengan
metoda seismik dan metode logging) merupakan hal yang sangat diperlukan
untuk menunjang keberhasilan dalam eksplorasi minyak dan gasbumi (Sanny,
2004).

1.2 Tujuan Pekerjanan Topografi


Tujuan dilakukan pekerjaan Topografi untuk Survei Seismik ini adalah:
a. Pembuatan BM sebagai acuan koordinat untuk pengukuran.
b. Stake Out, memindahkan titik-titik koordinat teoritik ke lapangan
untuk menentukan posisi atau letak titik-titik dengan membagi jarak
yang sama pada satu garis, kemudian memasang patok pada titik yang
sudah ditentukkan.

1.3 Ruang Linkup Pekerjaan


Berikut Ruang Lingkup Pekerjaan Topografi:
a. Pengukuran dilakukan menggunakan metode stake out, dengan alat
Total Station (TS).
b. Penentuan titik dilakukan dengan menjadikan titik BM terdekat
sebagai titik ikat.

2
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam pelaksanaan praktik kerja ini, terdapat tahapan-tahapan kegiatan
pekerjaan Topografi seperti pada diagram alir berikut.

Persiapan

Pemasangan BM GPS

Pengamatan BM GPS

Failed

Pengolahan Data BM GPS

Passed

Stake Out

Failed

Pengolahan Data TS

Hasil

Gambar 1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

3
1.5 Tempat, Waktu dan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
1.5.1 Tempat Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan Praktik Kerja dilaksanakan di Basecamp PT. Daqing Citra
yang beralamat Jl. Cilik Riwut No 101 Kel. Selat Dalam, Kec. Selat, Kab.
Kapuas, Kalimantan Tengah.

Gambar 2 Tempat Pelaksanaan Pekerjaan

1.5.2 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan praktik kerja terhitung kurang lebih 3 (tiga) bulan
sejak bulan September s/d Desember 2020. Berikut adalah rincian kegiatan
selama kegiatan Praktik Kerja berlangsung.
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Karantina
Induksi
2 Pengambilan Data
3 Pengolahan Data
4 Pembuatan Laporan KP
Tabel 1 Pelaksanaan Praktik Kerja

4
1.5.3 Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan di PT. Daqing Citra.

Gambar 3 Struktur Organisasi

Praktik kerja dilaksanakan di PT. Daqing Citra tepatnya di Departemen


Topografi, seperti pada struktur berikut:

Party Chief

Geodetic Engineer

Posisi Mahasiswa KP

Sr. Surveyor

Surveyor

Kru

Gambar 4 Diagram Alir Topografi

5
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan praktik kerja disusun dalam 5 bab yang terdiri dari:
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi mengenai latar belakang, tujuan pekerjaan, ruang lingkup
pekerjaan, tempat dan struktur organisasi tempat pelaksanaan pekerjaan, dan
sistematika penulisan laporan.

Bab 2 Dasar Teori


Bab ini akan menyajikan penjelasan umum mengenai penjelasan tentang dasar
teori yang terkait dalam pekerjaan Survei Topografi Untuk Keperluan
Eksplorasi Survei Seismik. adapun dasar teori terkait dalam pekerjaan ini
antara lain : Survei seismik, Topografi.

Bab 3 Pelaksanaan Pekerjaan


Bab ini akan menjabarkan proses atau tahapan dalam pekerjaan selama praktik
yang meliputi : wilayah/lokasi survei, pengumpulan data, serta langkah-
langkah yang dilakukan dalam pekerjaan hingga menghasilkan data yang
bagus dan sempurna.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan


Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan secara detail tentang pekerjaan
Survei Topografi Untuk Keperluan Eksplorasi Survei Seismik.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang menyimpulkan dari keseluruhan
kegiatan pekerjaan serta rekomendasi yang diajukan berdasarkan solusi yang
dapat diterapkan terhadap permasalahan yang dihadapi selama praktik kerja.

6
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Survei Seismik


Survei seismik merupakan bagian vital dalam eksplorasi minyak dan
gasbumi dengan cara memvisualisasikan susunan batuan di bawah permukaan
tanah menggunakan gelombang seismik. Membangkitkan suatu sumber
gelombang seismik untuk mendapatkan gambaran penampang lapisan bawah
tanah bumi untuk mengetahui apakah ada potensi minyak bumi di dalamnya,
yaitu dengan cara memberikan sumber getaran dengan memanfaatkan
instrumen yang bisa mengirimkan gelombang seismik, dimana gelombang
seismik dari sumber gelombang akan dipancarkan ke dalam tanah kemudian
dipantulkan kembali ke permukaan tanah, lalu ditangkap oleh alat perekam
atau receiver yang dinamakan geophone untuk survei seismik di daratan dan
hydrophone yang digunakan pada survei seismik di perairan (Fanggidae,
2010).

2.2 Topografi
Survei topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tanda-
tanda (features) buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan tanah.
Survei topografi juga digunakan untuk menentukan konfigurasi medan
(terrain). Kegunaan survei topografi adalah untuk mengumpulkan data yang
diperlukan untuk gambar peta topografi. Gambar peta dari gabungan data akan
membentuk suatu peta topografi. Sebuah topografi memperlihatkan karakter
vegetasi dengan memakai tanda-tanda yang sama seperti halnya jarak
horizontal diantara beberapa features dan elevasinya masing-masing diatas
datum tertentu.
Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang
pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan
survei teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur
tanah, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat
ketelitian yang tinggi. Serta dengan dukungan teknologi GIS maka langkah
dan proses perhitungan menjadi semakin mudah dan cepat serta
7
penggambarannya dapat dilakukan secara otomatis.

8
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Wilayah Pelaksanaan Pekerjaan


Lokasi pengambilan data lapangan dilaksanakan di Kec. Paminggir, Kec.
Danau Panggang, Kec. Tabukan, dan Kec. Dadahup.

PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN


KALSEL HULU SUNGAI UTARA DANAU PANGGANG
PAMINGGIR
BARITO KUALA TABUKAN
KALTENG KAPUAS DADAHUP
Tabel 2 Lokasi Pengambilan Data Lapangan

Gambar 5 Peta Kerja Kegiatan

3.2 Tahapan Pekerjaan


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, terdapat tahapan-tahapan kegiatan
pekerjaan Topografi seperti pada diagram alir berikut:

9
Persiapan

Pemasangan BM GPS

Pengamatan BM GPS

Failed

Pengolahan Data BM GPS

Passed

Stake Out

Failed

Pengolahan Data TS

Hasil/Koordinat Akhir

Gambar 6 Diagram Alir Tahapan Pekerjaan

3.2.1 Persiapan
Tapan awal dalam pekerjaan adalah persiapan, pada tahap ini
melakukan kegiatan administrasi untuk melaksanakan praktik kerja di PT.
Daqing Citra. Kemudian koordinasi dengan calon pembimbing praktik
kerja dari kampus maupun instansi serta mempersiapkan perlengkapan alat
dan software-software yang digunakan dalam pelaksanaan praktik kerja.

10
3.2.2 Pemasangan BM
Sebagai titik pengikatan dalam pengukuran topografi perlu dibuat
bench mark (BM). Untuk pekerjaan ini dibuat dua buah BM disetiap
lintasan survei.
3.2.3 Pengambilan Data
Selanjutnya tahap pengumpulan data yaitu melakukan stake out
koordinat menggunakan alat Total Station dengan menentukan posisi atau
letak titik-titik dengan membagi jarak yang sama pada satu garis/lintasan
survei.
3.2.4 Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan beberapa aplikasi/software seperti
Nikswift, GPSeismic, Ms. Excel, AutoCad, Arcgis. Nikswift digunakan
untuk mengubah data yang diperoleh dari Total Station yaitu dari data
RAW menjadi DAT, Selanjutnya diproses menggunakan GPSeismic
sehingga menghasilkan koordinat x,y,z, elevasi, jarak, dan azimuth.
Kemudian mengecek dan mengontrol data yang sudah diproses
menggunakan Ms. Excel. AutoCad dan Arcgis digunakan untuk membuat
layout berupa peta kerja kegiatan. Langkah-langkah pengolahan data
sebagai berikut :

Jalankan
aplikasi/software
Nikswift.

Input data hasil


pengukuran.

11
3

Ubah jenis file


RAW/SDR menjadi
DAT.

Selanjutnya jalankan
GPSeismic > import
> swift

lalu panggil data


yang sudah di
convert > open

12
6

Tampilan data

Selanjutnya
membuat file DCO

Masukkan nama
sesuai dengan
point shoot
pertama

Kemudian klik pada


icon Display
Control Station
Maneger

13
10

Menu edit >


append
row

11

Masukkan angka 2
dan klik ok

12

Masukkan koordinat
BM tempat Take
Off

14
13

Klik pada PTM3426


> klik arah panah
kanan sehingga
muncul koordinat

14

Klik pada PTM3427


> klik arah panah
kanan sehingga
muncul koordinat

15

Klik icon compute


inverse between
coordintes

16

Copy hasil hitungan


ke kolom
BacksightAz dan tulis
PTM3427 di kolom
RO

15
17

Ke menu File >


save QQC file

18

Masukkan nama
sesuai dengan point
shoot pertama > save

19

Selanjutnya
create
QCN

20

Save

Gambar 7 Tahapan Pengolahan Data

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil proses data di GPSeismic di copy ke dalam Ms. Excel untuk dilakukan
Qualty Control.

Gambar 8 Hasil Pengolahan Data

4.2 Pembahasan
Dengan dilakukannya Quality Control pada data yang sudah di proses
dapat kita simpulkan bahwa koordinat teoritik yang diberikan oleh pihak PT.
Pertamina kepada PT. Daqing citra, Departemen Topografi untuk melakukan
survey lintasan sudah memenuhi standar keakuratan yang di tetapkan sehingga
dapat segera dilakukan pelaporan kepada users untuk progres selanjutnya.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Survei Seismik 2D merupakan tahap awal dari pekerjaan Eksplorasi untuk


mencari cadangan minyak/gasbumi (hanya menghasilkan gambaran data
lapisan bawah permukaan bumi) belum mendapatkan hasil secara langsung
(belum Eksploitasi). Secara teknis tidak ada dampak negatif dari bahan dan
alat kerja seismik terhadap tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang dilintasi oleh
kegiatan survei seismik (berdasarkan penelitian dari IPB Bogor).
5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman saya menjalani Kerja Praktik di PT. Daqing
Citra, saya menyarankan kepada pembimbing kegiatan Kerja Praktik tetap
mempertahankan konsistensi dalam membimbing mahasiswa yang menjalani
kegiatan Kerja Praktik. Berdasarkan penilaian saya, pembimbing saya telah
sangat membantu saya selama kegiatan Kerja Praktik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sanny, T. A. 2004. Panduan Kuliah Lapangan Geofisika Metode Seismik


Refleksi. Dept. Teknik Geofisika, Itb, Bandung: 34 Hal.

Sanny, T.A. 1998. Seismologi Refleksi. Dept. Teknik Geofisika, Itb,


Bandung: 31 Hal.

Kearns, R And F. C. Boyd. 1963. The Effect Of A Marine Seismic


Exploration On Fish Population In British Colombia. Vancouver,
Canada: 7 Pp.

Prof. Doddy Abdassah. 2010.Teknik Reservoir Perminyakan Itb.

Fanggidae, J. M. (2010). Gambaran Umum Metode Seismik Dalam Kegiatan


Eksplorasi. Dalam Buletin Pengawasan Vol. 7 No. 2 (Hal. 38-42). Issn
1829- 6203

Barus, B dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi dan Geografis. Bogor.

Irwan Syafri, Sutomo Kahar dan A. Wuriyati, 1999, Teknik Pembuatan Trase
Tanggul Sungai, Makalah, Media Komunikasi Teknik Sipil. Edisi XIII,
ISSN : 0854 – 1809, Semarang.

19

Anda mungkin juga menyukai