(RPP)
IPS
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Memahami makna proklamasi 3.4.1 menyebutkan makna kemerdekaan dan upaya
kemerdekaan, upaya mempertahankan mengembangkannya dalam kehidupan melalui
kemerdekaan, dan upaya mengembangkan tulisan dengan tepat.
kehidupan kebangsaan yang sejahtera.
4.4 Menyajikan laporan tentang makna 4.4.1 menuliskan makna kemerdekaan dan upaya
proklamasi kemerdekaan, upaya mengembangkan dalam kehidupan sehari-hari
mempertahankan kemerdekaan, dan upaya sebagai pelajar melalui tulisan dengan tepat.
mengembangkan kehidupan kebangsaan
yang sejahtera.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengamati dan membaca teks tentang tokoh Proklamasi Kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan
ciri kata baku dengan benar.
Setelah berdiskusi, siswa mampu mengembangkan informasi pada peta pikiran melalui tulisan menggunakan
kata baku dan detail.
Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menyebutkan manfaat tumbuhan dan hewan
terkait habitatnya melalui tabel.
Setelah melakukan pengamatan di luar kelas, siswa mampu menulis laporan tentang hasil pengamatannya
terkait manfaat tumbuhan dan hewan sesuai habitatnya dengan tepat.
Setelah mengamati gambar, siswa mampu menyebutkan makna kemerdekaan dan upaya
mengembangkannya dalam kehidupan melalui tulisan dengan tepat.
Setelah berdiskusi, siswa mampu menuliskan makna kemerdekaan dan upaya mengembangkan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pelajar melalui tulisan dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menemukan informasi penting dari teks dengan menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana dan menuliskannya pada peta pikiran. Mengembangkan informasi dengan menggunakan
kata baku dan kalimat efektif.
Menuliskan manfaat hewan dan tumbuhan terkait habitatnya
Menemukan manfaat proklamasi kemerdekaan terkait kesejahteraan rakyat
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Tematik dan Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10 menit
mengecek kehadiran siswa.
Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah
satu siswa. Religius (beriman, bertaqwa, toleransi,
cinta lingkungan)
Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
Inti Membaca 35 Menit
Siswa diminta untuk mengamati teks proklamasi asli X 30 JP
dan hasil ketikkan serta foto BM Diah selama satu
menit. Literasi
Setiap siswa kemudian menjawab pertanyaan dan
menukarkannya dengan teman di sebelah dan
mendiskusikan jawabannya. 4C (Communication,
Collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving, dan Creativity and Innovation).
Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan
bahwa setiap anggota berpartisipasi aktif.
Guru mengajak satu atau dua siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya, lalu memberi
penguatan kepada seluruh siswa mengenai jawaban
yang diharapkan. Guru dapat memberi kesempatan
kepada seluruh siswa untuk memberikan komentar
dari jawaban yang ada. Guru tidak menjawab
langsung, namun memberi kesempatan kepada siswa
lain untuk mencoba menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh temannya. Guru dapat menguatkan
jawaban-jawaban yang ada.
Siswa kemudian membaca teks tentang salah satu
tokoh Proklamasi Kemerdekaan, yaitu BM Diah.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
membacanya selama 2 menit. Literasi
Siswa memikirkan kata baku yang terdapat pada
bacaan dan menduga ciri-cirinya. Bersama
temannya, siswa mendiskusikan hasil dugaannya.
Guru berkeliling untuk memastikan semua siswa
aktif.
Guru meminta satu atau dua siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
Guru membagikan buku EYD untuk satu kelompok
dan meminta siswa untuk mengidentifikasi apakah
ada kata pada bacaan yang tidak baku. Siswa
kemudian mendiskusikan hasilnya di kelompok. 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking
and Problem Solving, dan Creativity and
Innovation).
Guru memberi masukan tentang kata baku.
Siswa membaca teks sekali lagi dan mengisi peta
pikiran yang ada. Literasi
Siswa mengembangkan informasi pada peta pikiran
dalam bentuk tulisan dengan menggunakan kata
baku dan kalimat efektif.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikannya di kelompok masing-masing.
Mengamati
Setiap siswa membaca teks tentang manfaat beluntas
dan keong serta manfaat tumbuhan dan hewan
secara umum. Guru memberi waktu selama lima
menit. Literasi
Siswa secara berkelompok akan berpetualang di
lingkungan sekolah. Secara individu siswa
mengamati dan mencatat habitat hewan dan
tumbuhan serta manfaatnya. Siswa mencatat
pengamatannya pada tabel. Gotong royong
(kerjasama, solidaritas, saling menolong,
kekeluargaan)
Siswa mendiskusikan isi tabel dalam kelompok.
Mereka harus melihat perbedaan yang ada dan
belajar dari hal yang berbeda tersebut. 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking
and Problem Solving, dan Creativity and
Innovation).
Siswa kemudian mengembangkan informasi pada
tabel dalam bentuk laporan tertulis.
Berdiskusi
Siswa melanjutkan kegiatan dengan mengamati
gambar dan menjawab pertanyaan. Mandiri (kerja
keras, kreatif, disiplin, berani, rajin belajar)
Guru mengajak siswa mendiskusikan jawabannya
dengan teman kelompok dan meminta perwakilan
menyampaikan hasilnya. Guru memberikan
penguatan.
Siswa kemudian menuliskan contoh upaya menjadi
seorang pembelajar yang sukses dalam rangka
menjadi warga yang sejahtera. Tulisan bisa
diperlihatkan kepada teman di sebelahnya. Literasi
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai 15 menit
kegiatan pembelajaran.
Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara
lisan atau tulisan. Jika guru menginginkan siswa
menuliskan jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya
siswa memiliki buku tulis khusus untuk refleksi.
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing oleh
dipimpin oleh siswa yang diberi tugas. Religius
(beriman, bertaqwa, toleransi, cinta lingkungan)
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Diskusi
Guru menilai siswa saat diskusi dengan menggunakan rubrik
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2
1
Mendengar Selalu Mendengar Masih perlu Sering
kan mendengarkan kan teman diingatkan diingatkan
teman yang yang untuk untuk
sedang berbicara, mendengar mendengar
berbicara. namun kan teman kan teman
sesekali yang sedang yang sedang
masih perlu berbicara. berbicara,
diingatkan. √ namun tidak
mengindah
kan.
Komunikasi Merespons dan Merespons Sering Membutuhkan
nonverbal menerapkan dengan merespons bantuan dalam
(kontak mata, komunikasi tepat kurang tepat memahami
bahasa tubuh, nonverbal terhadap terhadap bentuk
postur, dengan tepat. komunikasi komunikasi komunikasi
ekspresi nonverbal nonverbal nonverbal
wajah, suara). yang yang yang
ditunjuk ditunjukkan ditunjukkan
kan teman. teman. teman.
√
Partisipasi Isi Berbicara Berbicara Jarang
(menyampai pembicaraan dan dan berbicara
kan ide, menginspirasi menerangk menerangka selama proses
perasaan, teman. Selalu an secara n secara diksusi
pikiran) mendukung rinci, rinci, namun berlangsung.
dan memimpin merespons terkadang √
lainnya saat sesuai merespons
diskusi. dengan kurang
topik. sesuai
dengan
topik.
2+3+1 6
Contoh : = x 10 =5
12 12
2. Bahasa Indonesia
Tulisan siswa dinilai dengan menggunakan daftar periksa.
3. IPS
Tugas dinilai dengan daftar periksa.
Tidak
Indikator Penilaian Ada Catatan
Ada
Menyebutkan makna kemerdekaan
bagi rakyat terkait kesejahteraan
Menyebutkan makna kemerdekaan
dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan melalui pendidikan
4. IPA
Laporan IPA dinilai dengan daftar periksa.
Tidak
Indikator Penilaian Ada Catatan
Ada
Menyebutkan satu jenis tanaman
Remedial
Siswa yang masih kesulitan menemukan informasi penting dari bahan bacaan dengan aspek apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana dapat berlatih dengan guru.
Guru membantu siswa dengan memberikan teks dan meminta siswa untuk membacanya berulang kali
berdasarkan aspek yang difokuskan.
( ___________________ ) ( ___________________ )
NIP .................................. NIP ..................................
Satuan Pendidikan : SDN.004 Tanjungpinang Timur
Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Tema 2 : Persatuan dalam Perbedaan
Sub Tema 3 : Bersatu Kita Teguh
Pembelajaran : 1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
TUGAS PORTOPOLIO
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
1. Bumi Berbentuk bulan. Bumi Terdiri atas samudera dan benua. Untuk menjelaskan bentuk bumi kepada
siswa, guru dapat menggunakan globe makna globe pada paragraf tersebut adalah..
a. Bola Bumi Buatan
b. Bulat seperti bumi
c. Bumi yang bulat
d. Tiruan seperti bola
2. Beberapa sekolah di kota mempunyai halaman yang sempit. Antonim kata sempit dalam kalimat
tersebut ialah..
a. Besar
b. longgar
c. lebar
d. luas
3. Sekolah harus selalu kita jaga kebersihannya, Halaman sekolah perlu dilengkapi dengan tempat
sampah yang memadai, Siswa harus membuang sampah di tempat yang disediakan. hal ini dilakukan
supaya kebersihan sekola selalu terjaga.
Bagaimana cara menjaga kebersihan sekolah?
Cara menjaga kebersihan sekolah adalah…
a. membersihkan halaman sekolah semuanya.
b. membuang sampah ditempat sampah
c. menata halaman sekolah secara rutin
d. memanfaatkan sampah yang ada di halaman.
4. Beberapa tempat wisata harus segerah dibenahhi, Kebersihan tempat wisata harus diutamakan.
Skarang, beberapa tempat wisata kurang diminati. Penyebabnya adalah sampah berserakan di tempat
wisata tersebut. Bau tidak sedap menambah ketidaknamanan wisatawan.
Hal yang akan terjadi jika kebersihan daerah wisata tidak terjaga sesuai paragraf tersebut ialah..
a. Daerah wisata menjadi objek penelitian
b. kesuburan daerah wisata berkurang
c. daerah wisata penuh dengan pekerja.
d. Wisatawan yang berkunjung samakin berkurang.
Kunci Jawabannya
1.B
2.D
3.B
4.D
5.D
2. Di perpustakaan sebuah sekolah terdapat 24 rak buku. Setiap raknya berisi 85 buku. Buku-buku
tersebut dikelompokkan kedalam kategori komik, ensiklopedia, novel, cerpen, agama dan majalah. Berapa
banyak jumlah buku dalam setiap kategori, bila jumlah buku untuk setiap kategori sama banyak?
a. 2.040 buku
b. 1.040 buku
c. 304 buku.
d. 34 buku
4. Risti melakukan percobaan perubahan suhu. Ia menyiapkan segelas air bersuhu 13 deraja celcius.
Selanjutnya kedalam air tersebut dimasukan sebuah es batu, sehingga suhu air tersebut turun 10 derajat
celcius. Kemudian segelas air tersebut dibiarkan ditempat terbuka. Selama ditempat terbuka suhu air naik
rata-rata 3 derajat celcius setiap 4 menit.
Suhu air tersebut setelah dibiarkan ditemt terbuka selama 12 menit ialah..
a.-6 deraja celcius
b. -3 deraja celcius
c. 3 deraja celcius
d. 13 deraja celcius
5. Hasil dari
Soal
a. 4.849
b. 4.848
c. 529
d. 528
6. KPK dari 85, 90, dan 125 dalam bentuk faktorisasi prima ialah ….
a.2 x 3 x 5²
b. 2 x 3² x 5²
c. 2 x 3³ x 5²
d. 2 x 3² x 5³
7. Hasil dari √ x √ ialah ….
a. 1.015
b. 1.050
c. 1.085
d. 1.120
8. Ada 5 kotak berbentuk kubus yangkemudian ditumpuk 2 kotak berukuran besar, 3 kotak berukuran kecil.
Volume kotak adalah sebesar 1.728 cm dan kotak kecil 343 cm. Tinggi tumpukan kelima kotak tersebut
adalah…cm
a. 40
b. 45
c. 50
d. 55
9. Nilai dari √ + √ ialah ….
a. 61
b. 62
c. 63
d. 64
10. Hasil dari 8/5 – 90% + 0,45 × 1 1/2 ialah ….
a. 1,325
b. 1,375
c. 1,415
d. 1,425
Kunci Jawabannya
1. D
2. C
3. A
4. C
5. B
6. D
7. A
8. B
9. D
10. B
Tumbuhan
Bentuk adaptasi tumbuhan tersebut ialah..
a. daun tebal dan batang beruas
b. akar lebat dan tangkai daun berongga
c. daun majemuk dan akar tunggang
d. akar serabut dan batang beruas
3. Tumbuhan paku yang tumbuh menempel pada pohon kelapa membentuk simbiosis.
Hal ini terjadi dikarenakan…
a. tumbuhan paku memperoleh tempat hidup sedangkan pohon kelapa tidak diuntungkan atau dirugikan
b. pohon kelapa mengambil zat hara dari tanaman paku sedangkan tumbuhan paku mendapatkan tempat
hidup
c. pohon kelapa mmendapatkan cadangan air dari tumbuhan paku sedangkan tumbuhan paku tidak
diuntungkan atau dirugikan
d. tumbuhan paku menyerap zat hara pohon kelapa sedangkan pohon kelapa dirugikan.
4.Tumbuhan jangung menggulung daun saat musim kemarau. Hai ini bertujuan untuk mengurangi
penguapan air. Tumbuhan lain yang mempunyai cara adaptasi adalah…
a. Tebu dan pisang
b. tebu dan nangka
c. padi dan pisang
d. padi dan tebu
Kunci Jawabannya
1. D
2. B
3. A
4. D
5. C
Bahasa Indonesia
Ruang lingkup materi bahasa indonesia meliputi sebagai berikut ini :
Membaca NonSastra
Membaca Sastra
Menulis Terbatas
Menyunting kata atau istilah, Frase, Kalimat, Paragraf, Ejaan Dan Tanda Baca.
Matematika
Ruang lingkup materi Matematika meliputi sebagai berikut ini :
Bilangan
Geometri
A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR!
1. Kangkung dan bayam adalah contoh tumbuhan yang banyak dimanfaatkan manusia sebagai bahan ....
a. Makanan
b. Bangunan
c. Perhiasan
d. Kerajinan
2. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan contohnya adalah ....
a. Jati dan mahoni
b. Kubis dan bayam
c. Kunyit dan jahe
d. Mawar dan melati
3. Tumbuhan yang berkembang biak dengan biji contohnya adalah ....
a. Tebu
b. Jagung
c. Kelapa
d. Ketela pohon
4. Proses bertemunya benang sari dan kepala putik pada bunga dinamakan ....
a. Penyerbukan
b. Pembuahan
c. Fotosintesis
d. Mencangkok
Pisang merupakan tumbuhan yang banyak hidup di Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia bisa ditumbuhi pohon
pisang. Pohon pisang mudah sekali ditanam. Pohon pisang dapat tumbuh di daerah dataran tinggi maupun rendah. Hingga
banyak pekarangan-pekarangan di lahan penduduk atau di sawah-sawahnya yang ditanami pohon pisang. Pohon pisang tidak
sulit untuk dibudidayakan, karena memang pohon pisang tidak terlalu membutuhkan banyak pupuk.
Pohon pisang merupakan tumbuhan yang berkembangbiak biak dengan cara vegetatif. Perkembangbiakannya dengan cara
tunas. Tunas pohon pisang akan muncul atau tumbuh di sekitar pohon induknya. Tunas-tunas inilah yang akan menjadi tanaman
baru dari pohon pisang tersebut. Tunas tersebut bisa dibiarkan hidup di bawah induknya atau juga bisa dipindahkan ke lahan
lain jika sudah cukup besar. Pohon pisang merupakan tanaman yang sekali berbuah, setelah berbuah maka biasanya pohon
pisang akan mati.
8. Hal-hal berikut ini yang tidak sesuai dengan bacaan di atas adalah ....
a. Pohon pisang banyak ditanam di Indonesia
b. Tunas-tunas pohon pisang tumbuh di sekitar pohon induknya
c. Pohon pisang berkembangbiak dengan cara generatif
d. Pohon pisang mudah dibudidayakan
9. Tumbuhan di bawah ini yang tidak berkembangbiak dengan cara tunas adalah ....
a. Pisang
b. Tebu
c. Ketela pohon
d. Bambu
14. Tun Abdul Razak adalah tokoh pendiri ASEAN yang berasal dari negara ....
a. Filipina
b. Malaysia
c. Vietnam
d. Laos
15. Singapura mempunyai lambang negara yaitu Merlion yang berbentuk ....
a. Ikan berbadan harimau
b. Singa berkepala ikan
16. Asia tenggara merupakan kawasan yang beriklim tropis, maka sebagaian besar penduduknya yang bermatapencaharian
sebagai ....
a. Nelayan
b. Petani
c. Pekerja pabrik
d. Guru
17. Jumlah panen padi di Pak Jaya tahun ini adalah 3.457.096 Kg. Angka 3.457.096 dibaca ....
a. Tiga puluh ribu empat ratus lima puluh tujuh sembilan puluh enam
b. Tiga juta empat ratus lima puluh ribu tujuh ratus sembilan puluh enam
c. Tiga puluh juta empat ratus lima puluh tujuh ribu sembilan enam
d. Tiga juta empat ratus lima puluh tujuh ribu sembilan puluh enam
18. 20.000.000 + 9.000.000 + 40.000 + 5.000 + 500 + 9
Tulisan bilangan di atas dalam bentuk penulisan standar adalah .....
a. 294.559
b. 2.940.559
c. 20.945.509
d. 29.045.509
19. Pak Roni menjual 10 karung beras isi 25 kg dan 17 karung beras isi 15 kg. Jika harga setiap karung beras isi 25 kg
harganya Rp. 275.000,00 dan setiap karung beras isi 15 kg harganya Rp. 180.000,00. Maka total uang yang diterima Pak Roni
adalah ....
a. Rp. 5.725.000,00
b. Rp. 9.575.000
Home » Kelas 6 SD Kurikulum 2013 » Soal K13 Kelas 6 SD Tema 1 Subtema 1 Tumbuhan Sahabatku Dan Kunci Jawaban
THURSDAY, JUNE 28, 2018 KELAS 6 SD KURIKULUM 2013
Ads by optAd360
A. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR!
1. Kangkung dan bayam adalah contoh tumbuhan yang banyak dimanfaatkan manusia sebagai bahan ....
a. Makanan
b. Bangunan
c. Perhiasan
d. Kerajinan
2. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan contohnya adalah ....
a. Jati dan mahoni
b. Kubis dan bayam
c. Kunyit dan jahe
d. Mawar dan melati
4. Proses bertemunya benang sari dan kepala putik pada bunga dinamakan ....
a. Penyerbukan
b. Pembuahan
c. Fotosintesis
Ads by optAd360
d. Mencangkok
Pisang merupakan tumbuhan yang banyak hidup di Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia bisa
ditumbuhi pohon pisang. Pohon pisang mudah sekali ditanam. Pohon pisang dapat tumbuh di daerah dataran
tinggi maupun rendah. Hingga banyak pekarangan-pekarangan di lahan penduduk atau di sawah-sawahnya
yang ditanami pohon pisang. Pohon pisang tidak sulit untuk dibudidayakan, karena memang pohon pisang tidak
terlalu membutuhkan banyak pupuk.
Pohon pisang merupakan tumbuhan yang berkembangbiak biak dengan cara vegetatif. Perkembangbiakannya
dengan cara tunas. Tunas pohon pisang akan muncul atau tumbuh di sekitar pohon induknya. Tunas-tunas inilah
yang akan menjadi tanaman baru dari pohon pisang tersebut. Tunas tersebut bisa dibiarkan hidup di bawah
induknya atau juga bisa dipindahkan ke lahan lain jika sudah cukup besar. Pohon pisang merupakan tanaman
yang sekali berbuah, setelah berbuah maka biasanya pohon pisang akan mati.
8. Hal-hal berikut ini yang tidak sesuai dengan bacaan di atas adalah ....
a. Pohon pisang banyak ditanam di Indonesia
b. Tunas-tunas pohon pisang tumbuh di sekitar pohon induknya
c. Pohon pisang berkembangbiak dengan cara generatif
d. Pohon pisang mudah dibudidayakan
9. Tumbuhan di bawah ini yang tidak berkembangbiak dengan cara tunas adalah ....
a. Pisang
b. Tebu
c. Ketela pohon
d. Bambu
11.
14. Tun Abdul Razak adalah tokoh pendiri ASEAN yang berasal dari negara ....
a. Filipina
b. Malaysia
c. Vietnam
d. Laos
15. Singapura mempunyai lambang negara yaitu Merlion yang berbentuk ....
a. Ikan berbadan harimau
b. Singa berkepala ikan
Ads by optAd360
16. Asia tenggara merupakan kawasan yang beriklim tropis, maka sebagaian besar penduduknya yang
bermatapencaharian sebagai ....
a. Nelayan
b. Petani
c. Pekerja pabrik
d. Guru
17. Jumlah panen padi di Pak Jaya tahun ini adalah 3.457.096 Kg. Angka 3.457.096 dibaca ....
a. Tiga puluh ribu empat ratus lima puluh tujuh sembilan puluh enam
b. Tiga juta empat ratus lima puluh ribu tujuh ratus sembilan puluh enam
c. Tiga puluh juta empat ratus lima puluh tujuh ribu sembilan enam
d. Tiga juta empat ratus lima puluh tujuh ribu sembilan puluh enam
19. Pak Roni menjual 10 karung beras isi 25 kg dan 17 karung beras isi 15 kg. Jika harga setiap karung beras isi
25 kg harganya Rp. 275.000,00 dan setiap karung beras isi 15 kg harganya Rp. 180.000,00. Maka total uang
yang diterima Pak Roni adalah ....
a. Rp. 5.725.000,00
b. Rp. 9.575.000
c. Rp. 5.450.000
d. Rp. 5.810.000,00
20. Berikut ini yang tidak termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua pancasila adalah ....
a. Solidaritas sesama manusia
b. Kerukunan antar umat beragama
c. Persamaan derajat semua warga
d. Perdamaian dalam menjalani kehidupan
21. Sila pertama pancasila yang menekankan bahwa warga negara Indonesia adalah manusia yang ....
a. Cinta damai
b. Suka musyawarah
c. Beragama
d. Bersatu
22. Bentuk penerapan sila pertama pancasila terhadap tumbuhan-tumbuhan yang ada di bumi dapat berupa ....
a. Rasa syukur dan turut menjaga tumbuhan sebagai sumber kehidupan manusia
b. Mensyukuri karunia berupa tumbuhan dengan cara mengeksploitasi semua tumbuhan yanga ada
c. Mempercayai bahwa tumbuhan adalah ciptaan tuhan yang tidak boleh dimanfaatkan
d. Menganggap bahwa tumbuhan diciptakan di dunia ini untuk dihabiskan
23. Seseorang yang menerapkan sila pertama pancasila maka ia akan ....
a. Tidak suka berteman dengan orang lain agama
b. Menjaga kerukunan antar umat beragama
24. Tumbuhan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam sistem pernafasanya, karena tumbuhan menghasilkan ....
a. Karbohidrat
b. Karbondioksida
c. Hidrogen
d. Oksigen
1. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan manusia sebagai bahan bangunan adalah ....
2. Perkembangbiakan tumbuhan yang melalui proses penyerbukan dinamakan perkembangbiakan ....
3. Organisasi persatuan negara-negara di Asia Tenggara dinamakan ....
4. ASEAN berdiri pada tanggal ....
5. Menghargai hak asasi manusia merupakan nilai dari pancasila sila yang ....
6. Satu-satunya negara di asia tenggara yang tidak pernah dijajah adalah ....
7. Sembilan juta enam puluh tujuh ribu dua ratus dua puluh lima jika ditulis angka menjadi ....
8. Menjaga kelestarian tumbuhan ditujukan agar tumbuhan tersebut ....
9. Hutan merupakan penghasil oksigen yang sangat besar, maka hutan disebut sebagai ....
10. Pisang dan tebu adalah contoh tumbuhan yang berkembangbiak secara vegetaif berupa ....
Jawab : ..........................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................................
........................
A. JAWABAN
1. a. Makanan
2. c. Kunyit dan jahe
3. b. Jagung
4. a. Penyerbukan
5. d. Benang sari
6. b. Pohon pisang banyak hidup di Indonesia
7. c. Pisang berkembangbiak dengan vegetatif
8. c. Pohon pisang berkembangbiak dengan cara generatif
9. c. Ketela pohon
10. d. Asia tenggara
11. d. Thaliland
12. d. Kesamaan letak geografis
13. c. Bangkok
14. b. Malaysia
15. c. Ikan berkepala singa
16. b. Petani
17. d. Tiga juta empat ratus lima puluh tujuh ribu sembilan puluh enam
18. d. 29.045.509
19. d. Rp. 5.810.000,00
20. b. Kerukunan antar umat beragama
21. c. Beragama
22. a. Rasa syukur dan turut menjaga tumbuhan sebagai sumber kehidupan manusia
23. b. Menjaga kerukunan antar umat beragama
24. d. Oksigen
25. a. Vegetatif
B. JAWABAN
1. Kayu
2. Generatif
3. ASEAN
4. 8 Agustus 1967
5. Kedua
6. Thailand
7. 9.067.225
8. Tidak punah
9. Paru-paru dunia
10. Tunas
C. JAWABAN
b. Hitunglah jumlah keseluruhan produksi jagung dari tahun 2019 sampai tahun 2015
Jumlah keseluruhan = 4.532.201 + 4.405.450 + 5.765.721 + 8.085.920 + 7.884.532 + 8.125.346 = 38.799.170
Kegiatan bulan bahasa diawali dengan literasi bahasa untuk kelas 1-6, yang dimulai dari tanggal 11 Oktober 2017 –
18 Oktober 2017.
Dalam kegiatan literasi bahasa, semua peserta didik, membaca dengan hening tanpa suara selama kurang lebih 30
menit setiap hari di kelas masing-masing. Setiap kelas sudah dilengkapi dengan pohon literasi yang harus diisi oleh
peserta didik. Peserta didik menuliskan nama, judul buku, dan target perhari halaman yang diselesaikan pada hari itu.
Kegiatan ini menggugah peserta didik untuk membaca berkelanjutan dan menambah perbendaharaan kata baru.
Peserta didik belajar berani untuk tampil di depan kelas untuk menyampaikan isi buku dan nilai-nilai baik yang
dikandung dalam buku. Kegiatan literasi bahasa diakhiri dengan membuat resensi buku yang dibuat sebagai project
lomba untuk kelas 5.
Warnai Bulan Bahasa dengan Kreasi Mading
Tanggal 18 Oktober 2017, peserta didik kelas 1 – 6 menghias mading dengan tema “Menjunjung Tinggi Bahasa
Persatuan Bahasa Indonesia”.
Wali kelas, guru bidang studi, dan semua peserta didik bersama-sama membuat mading yang indah dan khas. Mading
diisi dengan puisi, pantun, peribahasa, cerita dan lain sebagainya.
Tepat pada tanggal 24 Oktober 2017, peserta didik kelas 1-4 mengikuti berbagai perlombaan yang berkaitan dengan
Bulan Bahasa. Kelas 1 mengikuti lomba mewarnai, kelas 2 mengikuti lomba menulis cerita berdasarkan gambar, kelas
3 mengikuti lomba cipta puisi berdasarkan gambar dan kelas 4mengikuti lomba poster.
Peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Hal ini Nampak dari keseriusan peserta didik
untuk mengikuti perlombaan dengan penuh semangat.
Kelas 5 dan kelas 6, berlomba membuat project resensi buku dan buku inspirasiku. Peserta didik kelas 5
mengungkapkan isi buku yang telah dibaca selama sepekan, lalu memaparkan judul buku, nama pengarang, tahun
terbit, nilai kebaikan yang dapat diambil, dan ringkasan isi buku.
Karya-karya resensi tersebut untuk kemudian dipajang di mading paralel kelas 5. Hal ini melatih peserta didik untuk
gemar membaca dan mengulas isi buku dengan detail. Sedangkan peserta didik kelas 6 membuat buku inspirasi yang
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu kegiatanku di rumah, kegiatanku di sekolah, hebatnya orang tuaku, cita-citaku,
dan Indonesiaku.
Melalui kegiatan membuat buku inspirasi, diharapkan peserta didik dapat belajar menuliskan pengalaman sehari-hari
dan dapat secara kreatif mengembangkan keterampilan menulis membentuk suatu rangkaian cerita.
Penampilan peserta didik sangat memukau dan membanggakan. Peserta didik kelas 1 mampu membaca puisi dengan
lancar. Perserta didk kelas 3 mampu membaca cerita fabel dengan intonasi yang baik. Peserta didik kelas 2 dan 4
mampu berpantun dengan tepat. Peserta didik kelas 5 juga mampu membacakan surat pribadi dengan penuh
penghayatan, dan peserta didik kelas 6 mampu berpidato dengan lantang.
Kegiatan ini diselingi dengan berbalas pantun dan kuis oleh pembawa acara Selain itu, keceriaan juga tergambar saat
pembawa acara mengumumkan pemenang lomba-lomba pekan bulan bahasa.
Sejarah Singkat Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tahukah kamu bahwa setiap bulan Oktober, Indonesia merayakannya sebagai bulan bahasa Indonesia? Mengapa
bulan Oktober, bukan bulan lainnya? Bagaimana cara memperingati bulan bahasa dan sastra Indonesia dengan
semestinya?
Barangkali memang peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia belum banyak diketahui bahkan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia itu sendiri. Biasanya, kalangan akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang
yang turut memfokuskan kegiatan dengan hal-hal kebahasaan saja yang mengetahuinya. Pada bulan ini, kegiatan
seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan perlombaan lain yang berkenaan dengan bahasa
diadakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia.
Alasan bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan ini, tepatnya
28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk
bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia. Berikut isi ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada tahun 1928.
Bangsa Indonesia terbentuk dari beragam suku dan bahasa. Data terbaru menurut Badan Pengembangan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mencatat di tahun 2018 ini, jumlah bahasa daerah di Indonesia,
mencapai 652 bahasa. Belum lagi dengan adanya pemakaian bahasa asing dalam keseharian, membuat bahasa yang
digunakan di Indonesia semakin beragam.
Memiliki keragaman seharusnya membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti dari persatuan. Bahasa Indonesia
ini, contohnya, diciptakan untuk memelihara persatuan, menghubungkan setiap suku untuk dapat berkomunikasi
dengan suku lain menggunakan bahasa yang sama, bahasa Indonesia. Kita harus percaya bahwa bahasalah yang
meruntuhkan sekat-sekat perbedaan dan menjadikan kesatuan bangsa sebagai indentitas nasional kita.
Oleh karena itu, pengutamaan bahasa Indonesia adalah sesuatu yang sangat perlu. Hal ini bukan hanya tugas Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), melainkan juga tugas seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya, sebagai
bentuk upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, kegiatan Bulan Bahasa dan
Sastra yang diselenggarakan setiap tahun. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk memelihara semangat dan
meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu.
Mari rayakan bulan bahasa dan sastra Indonesia sebagai wujud kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia! Kamu
mau merayakannya dengan cara apa?
Kisah Nabi Yusuf ‘Alaihissalam
Yusuf ‘Alaihissalam Bermimpi
Pada suatu malam ketika Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat
sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya,
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa
akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak
menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan
berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya.
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri
dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih
sayang itu beralih kepada mereka.
Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuangnya ke tempat yang jauh agar
perhatian ayahnya hanya tertumpah kepada mereka saja, setelah itu mereka bertobat kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, akan tetapi di antara mereka ada yang menolak usulan dibunuhnya Yusuf, ia hanya mengusulkan agar Yusuf
dimasukkan ke dalam sumur yang berada jauh agar nanti ditemukan oleh kafilah yang lewat, lalu mereka mengambil
dan menjualnya. Ternyata usulan inilah yang dipandang baik dan diterima mereka. Dengan demikian, kesimpulan
kesepakatan mereka adalah hendaknya Yusuf diasingkan dan dijauhkan dari tengah-tengah mereka.
Mulailah mereka berpikir bagaimana caranya agar rencana mereka itu dapat terlaksana dengan baik. Setelah itu,
mereka pun menemukan caranya. Mereka pun datang kepada ayah mereka dan berkata, “Wahai ayah kami, apa
sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
menginginkan kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang
dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.”
Nabi Ya’qub berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf sangat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-
kalau dia dimakan serigala, sedangkan kamu lengah darinya.”
Mereka menjawab, “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami
kalau demikian adalah orang-orang yang rugi.” (QS. Yusuf: 11-14)
Maka pada pagi hari, mereka keluar membawa Yusuf ke gurun sambil menggembala kambing-kambing mereka.
Setelah mereka berada jauh dari ayah mereka, maka mulailah mereka melakukan rencana itu, mereka berjalan hingga
tiba di sumur, lalu mereka melepas baju Yusuf dan melempar Yusuf ke dalamnya. Ketika itu, Allah mewahyukan
kepada Yusuf, “Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak
ingat lagi.” (QS. Yusuf: 15)
Setelah mereka berhasil memasukkan Yusuf ke sumur, maka mereka berpikir kembali tentang apa yang akan mereka
katakan nanti di hadapan ayah mereka ketika ayahnya bertanya tentang Yusuf, hingga akhirnya mereka sepakat untuk
mengatakan bahwa seekor serigala memakannya, dan untuk menguatkan pernyataan mereka itu, mereka sembelih
seekor kambing lalu darahnya mereka lumuri ke baju Yusuf.
Di malam hari, mereka pulang menemui ayahnya dalam keadaan pura-pura menangis. Nabi Ya’qub pun melihat
mereka dan ternyata Yusuf tidak ada di tengah-tengah mereka, lalu mereka memberitahukan secara dusta, bahwa
ketika mereka pergi untuk pergi berlomba-lomba dan mereka tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangnya, lalu Yusuf
dimakan serigala. Selanjutnya mereka mengeluarkan gamisnya yang berlumuran darah untuk menguatkan pernyataan
mereka.
Tetapi Nabi Ya’qub melihat gamisnya dalam keadaan tidak robek, karena mereka lupa merobeknya, lalu Ya’qub
berkata kepada mereka, “Sungguh aneh serigala ini, mengapa ia bersikap sayang kepada Yusuf, ia memakannya
tanpa merobek pakaiannya.” Maka Ya’qub berkata kepada mereka menerangkan kedustaan mereka, “Sebenarnya
dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik Itulah
(kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (QS. Yusuf:
18).
Yusuf Dikeluarkan dari Sumur dan Dibawa ke Mesir
Adapun Yusuf, maka ia tetap berada dalam sumur menunggu adanya orang yang mau menolongnya. Ketika ia dalam
keadaan demikian, tiba-tiba datang sebuah kafilah yang hendak menuju Mesir, lalu mereka ingin menambahkan
persediaan mereka, kemudian mereka mengutus salah seorang dari mereka ke sumur untuk membawakan air. Ketika
ia menurunkan timbanya, maka Yusuf bergantung kepadanya, lalu orang itu melihat ke isi sumur, ternyata dilihatnya
seorang anak muda yang tampan berpegangan dengannya. Orang ini pun merasa senang dan memberitahukan kepada
kawan-kawannya yang lain, lalu mereka mengeluarkan Yusuf dan membawanya bersama mereka menuju Mesir untuk
dijual.
Pada suatu hari, Al ‘Aziz berkeliling di pasar untuk membeli seorang anak buat dirinya, karena ia tidak punya anak.
Kemudian kafilah itu menawarkan Yusuf kepadanya, lalu raja Al ‘Aziz membelinya dengan harga beberapa dirham
saja.
Kemudian Al Aziz pulang ke istrinya dalam keadaan senang karena membeli seorang anak. Ia juga menyuruh istrinya
memuliakan anak tersebut dan berbuat baik kepadanya, mungkin saja ia dapat bermanfaat bagi keduanya atau
dijadikan sebagai anak angkat. Demikianlah Allah memberikan kekuasaan kepada Yusuf di bumi sehingga ia hidup di
bawah kasih sayang Al ‘Aziz dan pengurusannya.
Pengertian Norma Kesusilaan, Tujuan, Ciri,
Manfaat, dan Contohnya
Pengertian Norma Kesusilaan
Apa yang dimaksud dengan norma kesusilaan? Pengertian Norma Kesusilaan adalah aturan sosial yang mengatur
tentang cara manusia berperilaku secara umum yang bersumber dari hati nurani manusia itu sendiril.
Dalam norma kesusilaan tidak terdapat sanksi yang tegas seperti halnya norma hukum. Namun, mereka yang
melanggar norma kesusilaan tetap mendapat sanksi yang sifatnya individual, yaitu rasa malu.
Sehingga definisi norma kesusilaan dapat juga diartikan sebagai peraturan sosial yang bersumber dari hati
nurani manusia yang membentuk akhlak seseorang.
Karena bersumber dari hati nurani, maka norma kesusilaan tidak tertulis dan pelaksaaannya dilakukan manusia
berdasarkan hati nuraninya. Norma kesusilaan juga disebut sebagai norma moral, sehingga mereka yang
melanggar norma kesusilaan disebut sebagai orang yang tidak bermoral atau asusila.
Mengacu pada pengertian norma kesusilaan di atas, tujuan norma ini adalah agar setiap individu memiliki nilai-nilai
kemanusiaan dan sifat kesusilaan yang baik sehingga keharmonisan hubungan antar manusia dapat terwujud.
Hal tersebut tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi manusia, misalnya untuk membantu seseorang agar
dapat membedakan mana hal yang buruk dan yang baik.
Selain itu, norma kesusilaan juga dapat menjadi petunjuk bagi manusia tentang bagaimana cara bersikap dan
bertingkah laku di dalam masyaraka
Berdasarkan pengertian norma kesusilaan, berikut ini adalah beberapa ciri norma kesusilaan yang bisa kita ketahui:
2. Norma kesusilaan sifatnya lokal dalam suatu masyarakat tertentu dan tidak abadi.
3. Mereka yang melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sanksi yang bersifat individu, yaitu dikucilkan
dari masyarakat, rasa malu, penyesalan batin.
Untuk lebih memahami pengertian norma kesusilaan, kita dapat melihatnya dari beberapa contoh norma kesusilaan
dan gambarnya berikut ini:
1. Jujur Dalam Bersikap dan Bertingkah Laku
Dalam hal ini, jujur bukan hanya dalam berbicara tapi juga dalam bersikap dan bertingkah laku. Salah satu contohnya
adalah sikap kita ketika menemukan atau melihat barang milik orang lain yang terjatuh atau tertinggal di suatu tempat.
Orang yang jujur akan menyerahkan barang tersebut ke pemilik atau melaporkan dan menyerahkannya ke pihak
berwajib agar bisa dikembalikan kepada pemiliknya.
Pada umumnya orang yang melakukan kesalahan akan meminta maaf. Ini merupakan salah satu bentuk norma
kesusilaan di masyarakat.
Dengan meminta maaf maka seseorang menyadari kesalahannya dan bersikap dewasa dengan meminta maaf. Orang
yang berani meminta maaf merupakan pribadi yang bertanggungjawab dan dapat diandalkan.
Cara berpakaian juga merupakan salah satu bentuk norma kesusilaan. Umumnya orang memilih untuk berpakaian
sesuai dengan tempat dan situasi.
Bila kita menghadiri suatu acara resmi, tentunya kita harus memakai pakaian yang resmi. Dan untuk kegiatan yang
santai, kita bisa berpakaian kasual yang santai. Cara berpakaian juga dapat menunjukkan kepribadian orang tersebut.
Norma kesusilaan mengatur cara manusia dalam bergaul dengan sesama manusia. Secara umum, orang yang lebih tua
wajib dihormati dan dihargai orang yang lebih muda.
Selain itu, cara berbicara dan menyampaikan pendapat kepada orang lain juga harus dijaga. Sesuaikan cara
berkomunikasi dengan orang yang sebaya dengan orang yang lebih tua.
Bagi banyak orang, cara berbicara merupakan hal yang dianggap sepele. Namun, kenyataannya cara kita berbicara
dan topik yang dibicarakan dapat berdampak besar bagi orang lain dan diri kita sendiri.
Membicarakan hal tentang orang lain akan berdampak juga pada diri kita sendiri. Itu sebabnya perlu memperhatikan
cara berbicara karena hal itu akan berdampak pada diri sendiri.
6. Tidak Mengambil Hak Orang Lain
Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupan bersama, tentunya setiap
individu harus menghargai dan menghormati hak orang lain.
Masing-masing individu tidak boleh mengambil hal milik orang lain atau merugikan pihak lain. Segala tindakan yang
merugikan, misalnya mengambil hak orang lain akan merusak keseimbangan masyarakat sehingga menciptakan
kesenjangan dan berpotensi mengakibatkan terjadinya chaos.
Di dalam diri setiap manusia pasti terdapat ‘bisikan hati’ yang mengarahkannya pada tindakan yang baik sesuai norma
kesusilaan. Namun, tidak jarang manusia mengabaikannya dan melakukan hal-hal yang melanggar norma kesusilaan.
Ketika seseorang melakukan pelanggaran, maka orang tersebut akan mendapatkan sanksi. Beberapa bentuk sanksi
norma kesusilaan tersebut diantaranya adalah:
Perasaan malu
Perasaan menyesal
Apa yang dimkasud norma ? Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap manusia yang hidup dalam
lingkungan berlakunya norma tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan
berlakunya norma tersebut harus menaatinya. Di balik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi
landasan bertingkah laku bagi manusia. Oleh karena itu, norma merupakan unsur luar dari suatu
ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai merupakan
unsur dalamnya atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah laku tersebut.
Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu atau dalam
suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah negara tertentu. Namun demikian ada
pula norma yang bersifat universal, yang berlaku di semua wilayah dan semua umat manusia,
seperti misalnya larangan mencuri, membunuh, menganiaya, memperkosa, dan lain-lain.
Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam norma. Jenis-jenis norma antara lain:
1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma susila
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong manusia
untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik,
karena bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal. Contoh-contoh norma
susila antara lain:
Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar norma tersebut dan
sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.
2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan yang berlaku dalam
masyarakat. Norma kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama atau adat
istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas berbeda antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma kesopanan, antara lain:
Mengucapkan Salam, mengetuk Pintu merupakan contoh Penerapan Norma Kesopanan di Indonesia
Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan menimbulkan
celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap kebencian, pandangan
rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan menimbulkan rasa malu,
rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.
3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang isinya
berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu Tuhan dan
mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma yang lain, seperti norma
susila, norma kesopanan, dan norma hukum.
Contoh Implementasi Norma Agama
Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat nanti,
yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai
sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan hidup di masyarakat
dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat.
Contoh beberapa norma hukum, antara lain:
a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu barang yang
seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda
paling banyak enam puluh rupiah.
b. Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu,
untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
c. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 (Undang-Undang tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan
tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan
ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan atau hartanya, termasuk keluarganya.
d. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang tentang Pemerintahan
Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah diberhentikan oleh Presiden tanpa melalui
Keputusan DPRD apabila terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan
hukuman lima tahun atau lebih atau diancam dengan hukuman mati sebagaimana yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Contoh lembaga penegakkan hukum di Indonesia
Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun denda
maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau perbuatan, dan sanksi
tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang berwenang.
Kisah Nabi Yusuf ‘Alaihissalam
Yusuf ‘Alaihissalam Bermimpi
Pada suatu malam ketika Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat
sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya,
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa
akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak
menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan
berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya.
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri
dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih
sayang itu beralih kepada mereka.
Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuangnya ke tempat yang jauh agar
perhatian ayahnya hanya tertumpah kepada mereka saja, setelah itu mereka bertobat kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, akan tetapi di antara mereka ada yang menolak usulan dibunuhnya Yusuf, ia hanya mengusulkan agar Yusuf
dimasukkan ke dalam sumur yang berada jauh agar nanti ditemukan oleh kafilah yang lewat, lalu mereka mengambil
dan menjualnya. Ternyata usulan inilah yang dipandang baik dan diterima mereka. Dengan demikian, kesimpulan
kesepakatan mereka adalah hendaknya Yusuf diasingkan dan dijauhkan dari tengah-tengah mereka.
Mulailah mereka berpikir bagaimana caranya agar rencana mereka itu dapat terlaksana dengan baik. Setelah itu,
mereka pun menemukan caranya. Mereka pun datang kepada ayah mereka dan berkata, “Wahai ayah kami, apa
sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
menginginkan kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang
dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.”
Nabi Ya’qub berkata, “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf sangat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-
kalau dia dimakan serigala, sedangkan kamu lengah darinya.”
Mereka menjawab, “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami
kalau demikian adalah orang-orang yang rugi.” (QS. Yusuf: 11-14)
Maka pada pagi hari, mereka keluar membawa Yusuf ke gurun sambil menggembala kambing-kambing mereka.
Setelah mereka berada jauh dari ayah mereka, maka mulailah mereka melakukan rencana itu, mereka berjalan hingga
tiba di sumur, lalu mereka melepas baju Yusuf dan melempar Yusuf ke dalamnya. Ketika itu, Allah mewahyukan
kepada Yusuf, “Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak
ingat lagi.” (QS. Yusuf: 15)
Setelah mereka berhasil memasukkan Yusuf ke sumur, maka mereka berpikir kembali tentang apa yang akan mereka
katakan nanti di hadapan ayah mereka ketika ayahnya bertanya tentang Yusuf, hingga akhirnya mereka sepakat untuk
mengatakan bahwa seekor serigala memakannya, dan untuk menguatkan pernyataan mereka itu, mereka sembelih
seekor kambing lalu darahnya mereka lumuri ke baju Yusuf.
Di malam hari, mereka pulang menemui ayahnya dalam keadaan pura-pura menangis. Nabi Ya’qub pun melihat
mereka dan ternyata Yusuf tidak ada di tengah-tengah mereka, lalu mereka memberitahukan secara dusta, bahwa
ketika mereka pergi untuk pergi berlomba-lomba dan mereka tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangnya, lalu Yusuf
dimakan serigala. Selanjutnya mereka mengeluarkan gamisnya yang berlumuran darah untuk menguatkan pernyataan
mereka.
Tetapi Nabi Ya’qub melihat gamisnya dalam keadaan tidak robek, karena mereka lupa merobeknya, lalu Ya’qub
berkata kepada mereka, “Sungguh aneh serigala ini, mengapa ia bersikap sayang kepada Yusuf, ia memakannya
tanpa merobek pakaiannya.” Maka Ya’qub berkata kepada mereka menerangkan kedustaan mereka, “Sebenarnya
dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik Itulah
(kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” (QS. Yusuf:
18).
Adapun Yusuf, maka ia tetap berada dalam sumur menunggu adanya orang yang mau menolongnya. Ketika ia dalam
keadaan demikian, tiba-tiba datang sebuah kafilah yang hendak menuju Mesir, lalu mereka ingin menambahkan
persediaan mereka, kemudian mereka mengutus salah seorang dari mereka ke sumur untuk membawakan air. Ketika
ia menurunkan timbanya, maka Yusuf bergantung kepadanya, lalu orang itu melihat ke isi sumur, ternyata dilihatnya
seorang anak muda yang tampan berpegangan dengannya. Orang ini pun merasa senang dan memberitahukan kepada
kawan-kawannya yang lain, lalu mereka mengeluarkan Yusuf dan membawanya bersama mereka menuju Mesir untuk
dijual.
Pada suatu hari, Al ‘Aziz berkeliling di pasar untuk membeli seorang anak buat dirinya, karena ia tidak punya anak.
Kemudian kafilah itu menawarkan Yusuf kepadanya, lalu raja Al ‘Aziz membelinya dengan harga beberapa dirham
saja.
Kemudian Al Aziz pulang ke istrinya dalam keadaan senang karena membeli seorang anak. Ia juga menyuruh istrinya
memuliakan anak tersebut dan berbuat baik kepadanya, mungkin saja ia dapat bermanfaat bagi keduanya atau
dijadikan sebagai anak angkat. Demikianlah Allah memberikan kekuasaan kepada Yusuf di bumi sehingga ia hidup di
bawah kasih sayang Al ‘Aziz dan pengurusannya.
Dongeng/Putri Mambang Linau
Alkisah, di tanah Bengkalis hiduplah seorang pemuda bernama Bujang Enok. Ia hidup miskin dan
sebatang kara, tak berayah, tak beribu, tak juga bersaudara. Namun, ia adalah pemuda yang baik dan pemurah hati.
Pekerjaan sehari-harinya mencari kayu api di dalam hutan, yang kemudian dijualnya ke pasar atau ditukarkannya
dengan beras dan keperluan hidupnya yang lain.
Suatu pagi, Bujang Enok sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia dihadang seekor ular berbisa.
“Ssssss......Ssssss.....”, ular itu berdesis menjulur-julurkan lidahnya ke arah Bujang Enok. Melihat ular itu, Bujang
Enok berusaha menghalaunya dengan baik, namun tidak jugamau pergi. Lalu ia pun mendiamkannya. Ketika ia
diamkan, ularitu justru hendak mematuk Bujang Enok.Dengan terpaksa, Bujang Enok pun melecutnya dengan
semambu (tongkat rotan), pusaka peninggalan almarhum ayahnya. Sekali lecut, ular berbisa itu pun menggeliat, lalu
mati. Setelah melihat tak bergerak lagi, Bujang Enok segera menguburular itu di pinggir jalan. Setelah itu, ia pun
mulai mengumpulkan kayu api. Ketika akan memulai pekerjaannya, ia mendengar suara perempuan sedang bercakap-
cakap. “Ularberbisa itu telah mati”,kata sebuah suara perempuan dari arah lubuk di hulu sungai. “Syukurlah, kita tidak
akan diganggu ular itu lagi”, sahut suara perempuan lainnya. Semakin lama, suara-suara tersebut semakin jelas
terdengar oleh Bujang Enok, namun ia tidak menghiraukan suara tersebut, dan ia terus melanjutkan pekerjaannya
mengumpulkan kayu api. Pada saat tengah hari,seperti biasanya Bujang Enok pulang kepondoknya. Ketika dia masuk
ke dapur pondoknya, Bujang Enok merasa heran, karena di dapurnya telah tersedia nasi dansegala lauk pauk yang
lezat rasanya. Karena lapar yang tak tertahan, ia pun langsung melahap semua hidangan yang tersaji itu. Sambil
menikmati kelezatan makanan itu, Bujang Enok menebak-nebak dalam hati, “Ibuku sudah meninggal dunia, aku pun
tak punya saudara, tetanggaku juga sangat jauh dari sini. Lalu, siapa ya.....yang menghidangkan makanan ini?”.
Pikiran-pikiran itu terus berkecamuk dalam benaknya. Karena penasaran, ia pun berniat untuk mencari tahu orang
yang menghidangkan makanan itu.
Keesokan harinya, Bujang Enok melaksanakan niatnya untuk mencari tahu orang yang telah berani masuk ke
dalampondoknya. Hari itu ia memutuskan tidak pergi ke hutan. Dari pagi hingga siang ditunggunya orang yang masuk
ke pondoknya. Bujang Enok menunggu di antara semak-semak yang berada tak jauh dari pondoknya. Menjelang
tengah hari,tiba-tiba dari arah lubuk, datang tujuh gadis jelita. Mereka datang beriring-iringan dan menjunjung
hidangan, lalu masuk ke dalam pondok Bujang Enok. Ketujuh gadis itu mengenakan selendang berwarna pelangi.
Namun dari ketujuh gadis itu, gadis yang berselendang warna jinggalah yang paling cantik. “Waw, cantik sekali gadis
yang berselendang jingga itu?”, gumam Bujang Enok sambil mengawasigadis itu hingga hilang dari pandangannya.
Tak lama kemudian, ketujuh gadis itu keluar dari pondok Bujang Enok, dan berjalan ke arah lubukhulu sungai.
Dengan langkah hati-hati, Bujang Enok membuntuti ketujuh gadis jelita itu hingga ke pinggir lubuk hulu sungai, lalu
bersembunyi di rimbunan semak-semak. Di balik semak-semak itu, Bujang Enok dapat melihat ketujuh gadis itu
tengah berganti pakaian yang akan mandi. Masing-masing gadis itu menyangkutkan selendangnya pada sebuah
ranting kayu. Mereka mandi sambil bersendau gurau, hingga tak menyadari kehadiran Bujang Enokyang tak jauh dari
tempat mereka mandi. Suasana yang ramai itu, digunakan Bujang Enok untuk mengambil selendang yang tergantung
di ranting. Dari balik semak-semak, Bujang Enok mengaitkan sebuah tongkat ke selendang yang berwarna jingga.
Kemudian ia menariknya dengan pelan-pelan, lalu meraih selendang itu dan menyembunyikan di balik bajunya.
Setelah itu, ia pun kembali bersembunyi di balik semak-semak.
Setelah selesai mandi, ketujuh gadis itu naik ke tepi lubuk lalu berganti pakaian. Masing-masing mengambil dan
mengenakan selendangnya yang tergantung di ranting. Namun, di antara ketujuh gadis itu ada seorang gadis yang
kehilangan selendang. “Selendang saya di mana?, tanya gadis itusambil mencari-cari selendangnya yang hilang.
Namun, tak seorang pun temannyayang tahu keberadaanselendang itu. Lalu, gadis itu meneruskan pencariannya,
dibantu keenam gadis lainnya. Setelah beberapa lamamereka mencari, tapi selendang jingga itu tak kunjung
ditemukan . Menjelang sore, keenam gadis yang telah mengenakan selendang, tiba-tiba menari dan kemudian
melayang-layang terbang ke angkasa meninggalkan gadis yang kehilangan selendang itu seorang diri di tepian lubuk.
Sementara itu, Bujang Enok tercengang-cengang menyaksikan peristiwa itu dari balik semak-semak. Bujang Enok
terus memandangi keenam gadis itu tanpa berkedip sedikit pun. Makin tinggi terbang ke angkasa, makin kecil keenam
gadis itu terlihat. Sampai akhirnya mereka menghilang dari pandangan Bujang Enok.
Setelah itu, Bujang Enok keluar dari persembunyiannya danmenghampiri gadis yang sedang mencari-cari
selendangnya. “Apa yang kau cari, wahai gadis cantik?” tanya Bujang Enok. “Tuan, apabila Tuan mengetahui
selendang berwarna jingga, hamba mohon kembalikanlah selendang itu,” pinta Gadis itu sambil menyembah. Bujang
Enok menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu berkata: “Saya bersedia mengembalikan selendang jingga milik Tuan
Putri, tetapi dengan syarat, Tuan Putri bersedia menikahdengan saya,” kata Bujang Enok. “Ya, saya berjanji
bersediamenikah dengan Tuan, asalkan Tuan sanggup berjanji pula, apabila saya terpaksa harus menari, berarti kita
akan bercerai kasih,” kata gadis jelita itu dengan tulus. “Baiklah,saya bersedia mengingat janji itu. Nama saya Bujang
Enok,” jelas Bujang Enok memperkenalkan dirinya. “Nama saya Mambang Linau,” kata gadis jelita itu membalasnya.
Sejak saat itu, mereka menjalin cinta kasih dalam sebuah bahtera rumah tangga. Bujang Enok dan Mambang Linau
hidup bahagia, rukun dan berkecukupan.
Sejak menikah denganMambang Linau, Bujang Enok semakin terkenal di kampungnya dengan sifat pemurahnya.
Kepemurahan hati Bujang Enok itu terdengar oleh Raja yang berkuasa di negeri itu. Kemudian sang Raja pun
memanggil Bujang Enok menghadap kepadanya untuk diangkat menjadi Batin(Kepala Kampung) di kampung
Petalangan. Bujang Enok pun datang ke istana. Setelah di hadapan Raja, “Ampun, Baginda!Ada apa gerangan
Baginda memanggil hamba?”, tanya Bujang Enok sambil memberi hormat. “Wahai Bujang Enok, bersediakah kamu
saya jadikan Batin di kampung Petalangan?‘, sang Raja bertanya pula. “Ampun, Baginda! Jika itu kehendak Baginda,
dengan senang hati hamba bersedia menjadi Batin”, jawab Bujang Enok pelan sambil memberi hormat. Kesediaan
Bujang Enok menjadia Batin membuat sang Raja senang. Beberapahari kemudian, Bujang Enok pun dilantik menjadi
Batin di kampung Petalangan.
Sejak menjadi Batin, Bujang Enok pun menjadi salah seorangkepercayaan sang Raja. Setiap mengadakan pesta, sang
Raja selalu mengundang Bujang Enok. Suatu hari, sang Raja mengadakan pesta di istana. Dalam pesta itu wajib diisi
dengan tari-tarian yang dipersembahkan oleh dayang, istri pembesar istana, istri para penghulu dan kepercayaan raja,
termasuk istri Bujang Enok, Putri Mambang Linau. Setelah acara dimulai, satu persatu para istri mempersembahkan
tarian mereka. Putri Mambang Linau yang sedang menyaksikan pertunjukan tarian itu,mulai berdebar-debar. Dalam
hatinya, “Jika aku ikut menari, berarti aku akan bercerai dengan Suamiku”. Baru saja iaselasi bergumam, tiba-tiba,
“Kami persilakan Putri Mambang Linau,” titah Raja diiringi tepuk tangan para hadirin. Mendengar titah sang Raja,
hatinya pun semakin berdebar kencang. Bujang Enok yang duduk di sampingnya menoleh ke arah istrinya, “Wahai
adinda Mambang Linau, kakanda menjunjung tinggi titah raja,” bisikBujang Enok. MambangLinau mengerti
maksudbisikan suaminya, lalu menjawab “Demi menjunjung titah raja dan rasa syukur atas tuah negeri, saya bersedia
menari,” jawab Mambang Linau seraya mengenakan selendang berwarna jingga dan kemudian menuju ke atas pentas.
Sebelum memulai tariannya, Putri Mambang Linau terlebih dahulu melakukan gerakan-gerakan persembahan untuk
menjaga tata kesopanan dalam istana dan menghormati sang Raja. Setelah itu, ia pun mulai menari layaknya seekor
burung elang. Ia melambaikan selendangnya seraya mengepak-ngepakkannya. Perlahan-lahan kakinya diangkat
seperti tak berpijak di bumi. Tiba-tiba Mambang Linau meliukkan badannya, dan seketika itu ia punterbang melayang,
membubung ke angkasa menuju kayangan. Semua yanghadir terperangah menyaksikan peristiwatersebut. Sejak itu,
Putri Mambang Linau tidak pernah kembali lagi. Sejak itu pula, Batin Bujang Enok bercerai kasih dengan Putri
Mambang Linau. Betapa besar pengorbanan Bujang Enok. Ia rela bercerai dengan istrinya demi menjunjung tinggi
titah sang Raja. Menyadari hal itu, sang Raja pun menganugerahi BujangEnok sebuah kehormatan yaitu dilantik
menjadi Penghulu yang berkuasa di istana. Dari peristiwa ini pula lahir sebuah pantun yang berbunyi:
Ambillah seulas si buahlimau Coba cicipi di ujung-ujung sekali Sudahlah pergi si Mambang Linau Hamba sendiri
menjunjung duli
Setelah peristiwa itu, Raja Negeri bertitah bahwa untuk menghormati pengorbanan Bujang Enok, maka setiap tahun
diadakan acara tari persembahan. Tarian ini mengisahkanPutri Mambang Linau sejak pertemuan sampai
perpisahannya dengan Bujang Enok. Karena gerakannya menyerupai burung elang yang sedang melayang (elang
babegar), maka tarian itu dinamakan tarian elang-elang . Kini, masyarakat Riau lebih senang menyebutnya tari olang-
olang. Tarianolang-olang ini biasanya dimainkan dengan diiringi oleh gendang (gubano) rebab, calempong dan gong.
Tarian ini dapat dijumpai di kecamatan Siak dan Merbau, kabupaten Bengkalis, Riau, Indonesia.
Dongeng/Putri Kaca Mayang
Putri Kaca Mayang adalah dongeng mengenai asal mula Kota Pekanbaru di provinsi Riau.
Alkisah, pada zaman dahulu kala, di tepi Sungai Siak berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Gasib. Kerajaan
ini sangat terkenal, karena mempunyai seorang panglima yang gagah perkasa dan disegani, Panglima Gimpam
namanya. Selama ia menjadi penglima Kerajaan Gasib, tiada satu pun kerajaan lainyang dapat menaklukkannya.
Selain itu, Kerajaan Gasib juga mempunyai seorang putri yang kecantikannya sudah masyhur sampai ke berbagai
negeri, Putri Kaca Mayang namanya.Meskipun demikian, tak seorang raja pun yang berani meminangnya. Mereka
merasa segan meminang sang Putri, karena Raja Gasib terkenal mempunyai Panglima Gimpam yang gagah berani itu.
Pada suatu hari, Raja Aceh memberanikan dirinya meminang PutriKaca Mayang. Ia pun mengutus dua orang
panglimanya untuk menyampaikan maksudpinangannya kepada Raja Gasib. Sesampainya di hadapan Raja Gasib,
kedua panglima itu kemudian menyampaikan maksudkedatangan mereka.
“Ampun, Baginda! Kamiadalah utusan Raja Aceh. Maksud kedatangan kami adalah untuk menyampaikan pinangan
raja kami,” lapor seorang utusan.
“Benar, Baginda! Raja kami bermaksud meminang Putri Baginda yang bernamaPutri Kaca Mayang,” tambah utusan
yang satunya.
“Maaf, Utusan! Putriku belum bersedia untuk menikah. Sampaikan permohonan maaf kamikepada raja kalian,” jawab
Raja Gasib dengan penuh wibawa. Mendengar jawaban itu, kedua utusan tersebut bergegas kembali ke Aceh dengan
perasaan kesal dan kecewa.
Di hadapan Raja Aceh, kedua utusan itu melaporkan tentang penolakan Raja Gasib. Raja Aceh sangat kecewa dan
merasa terhina mendengar laporan itu. Ia sangat marah dan berniat untuk menyerang Kerajaan Gasib.
Sementara itu, Raja Gasib telah mempersiapkan pasukan perang kerajaan untuk menghadapi serangan yang mungkin
terjadi, karena ia sangat mengenal sifat Raja Aceh yang angkuh itu. Panglima Gimpam memimpin penjagaan di Kuala
Gasib, yaitu daerah di sekitar Sungai Siak.
Rupanya segala persiapan Kerajaan Gasib diketahui oleh Kerajaan Aceh. Melalui seorang mata-matanya, Raja Aceh
mengetahui Panglima Gimpam yang gagah perkasa itu berada di Kuala Gasib. Oleh sebab itu, Raja Aceh dan
pasukannya mencari jalan lain untuk masuk ke negeriGasib. Maka dibujuknya seorang penduduk Gasib menjadi
penunjuk jalan.
“Hai, orang muda! Apakah kamu penduduk negeri ini?, tanya pengawal Raja Aceh kepada seorang penduduk Gasib.
“Benar, Tuan!” jawab pemuda itu singkat. “Jika begitu, tunjukkan kepada kami jalan darat menuju negeri Gasib!”
desak pengawal itu. Karena mengetahui pasukan yang dilengkapi dengan senjata itu akan menyerang negeri Gasib,
pemuda itu menolak untuk menunjukkan mereka jalan menuju ke Gasib.Ia tidak ingin menghianati negerinya. “Maaf,
Tuan! Sebenarnya saya tidak tahu seluk-beluk negeri ini,” jawab pemuda itu. Merasa dibohongi, pengawal Raja Aceh
tiba-tiba menghajar pemuda itu hingga babak belur. Karena tidak tahan dengan siksaan yang diterimanya, pemuda itu
terpaksa memberi petunjuk jalan darat menuju ke arah Gasib.
Berkat petunjuk pemuda itu, maka sampailah prajurit Aceh di negeri Gasib tanpa sepengetahuan Panglima
Gimpam dan anak buahnya. Pada saat prajurit Aceh memasuki negeri Gasib, mereka mulai menyerang penduduk.
Raja Gasib yang sedang bercengkerama dengan keluarga istana tidak mengetahui jika musuhnya telah memporak-
porandakan kampung dan penduduknya. Ketika prajurit Aceh menyerbu halaman istana, barulah Raja Gasib sadar,
namun perintah untuk melawan sudah terlambat. Semua pengawal yang tidak sempat mengadakan perlawanan telah
tewas di ujung rencong (senjata khas Aceh) prajurit Aceh. Dalam sekejap, istana berhasil dikuasai oleh prajurit Aceh.
Raja Gasib tidak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menyaksikan para pengawalnya tewas satu-persatu dibantai
oleh prajurit Aceh. Putri Kaca Mayang yang cantik jelita itu pun berhasil mereka bawa lari.
Panglima Gimpam yang mendapat laporan bahwa istana telah dikuasai prajurit Aceh,ia bersama pasukannya segera
kembali ke istana. Ia melihat mayat-mayat bergelimpangan bersimbah darah. Panglima Gimpam sangat marah dan
bersumpah untuk membalas kekalahan Kerajaan Gasib dan berjanji akan membawa kembali PutriKaca Mayang ke
istana.
Pada saat itu pula Panglima Gimpam berangkat ke Aceh untuk menunaikan sumpahnya. Dengan kesaktiannya,
tak berapa lama sampailahPanglima Gimpam di Aceh. Prajurit Aceh telah mempersiapkan diri menyambut
kedatangannya. Mereka telah menyiapkan dua ekor gajah yang besar untuk menghadang Panglima Gimpam di
gerbang istana. Ketika Panglima Gimpam tiba di gerbang istana, ia melompat ke punggunggajah besar itu. Dengan
kesaktian dan keberaniannya, dibawanya kedua gajah yang telah dijinakkan itu ke istana untuk diserahkan kepada
Raja Aceh.
Raja Aceh sangat terkejut dan takjub melihat keberanian dan kesaktian Panglima Gimpam menjinakkan gajah yang
telah dipersiapkan untuk membunuhnya. Akhirnya Raja Aceh mengakui kesaktian Panglima Gimpam dan
diserahkannya Putri Kaca Mayang untuk dibawa kembali ke istana Gasib. Setelah itu, Panglima Gimpam segera
membawa Putri Kaca Mayang yang sedang sakit itu ke Gasib. Dalam perjalanan pulang, penyakit sang Putri semakin
parah. Angin yang begitu kencang membuat sang Putri susah untukbernapas. Sesampainya di SungaiKuantan, Putri
Kaca Mayang meminta kepada Panglima Gimpam untuk berhentisejenak. “Panglima! Aku sudah tidak kuat lagi
menahan sakit ini. Tolong sampaikan salam dan permohonan maafku kepada keluargaku di istina Gasib,” ucap sang
Putri dengan suara serak. Belum sempat Panglima Gimpam berkata apa-apa, sangPutri pun menghembuskan
nafasterakhirnya. Panglima Gimpam merasa bersalah sekali, karena ia tidak berhasil membawa sang Putri ke istana
dalam keadaan hidup. Dengan diliputi rasa duka yang mendalam, Panglima Gimpam melanjutkan perjalanannya
dengan membawa jenazah Putri Kaca Mayang ke hadapan Raja Gasib.
Sesampainya di istana Gasib, kedatangan Panglima Gimpam yang membawa jenazah sang Putri itu disambutoleh
keluarga istana dengan perasaan sedih. Seluruh istana dan penduduk negeri Gasib ikut berkabung. Tanpa menunggu
lama-lama, jenazah Putri Kaca Mayang segera dimakamkan di Gasib. Sejak kehilangan putrinya, Raja Gasib sangat
sedih dan kesepian. Semakin hari kesedihan Raja Gasib semakin dalam. Untuk menghilangkan bayangan putri yang
amat dicintainya itu, Raja Gasib memutuskan untuk meninggalkan istana dan menyepi ke Gunung Ledang, Malaka.
Untuk sementara waktu, pemerintahan kerajaan Gasib dipegang oleh Panglima Gimpam. Namun, tak berapa
lama, Panglima Gimpampun berniat untuk meninggalkan kerajaan itu. Sifatnya yang setia, membuat Panglima
Gimpam tidakingin menikmati kesenangan di atas kesedihan dan penderitaan orang lain. Ia pun tidak mau mengambil
milik orang lain walaupun kesempatan itu ada di depannya.
Akhirnya, atas kehendaknya sendiri, Panglima Gimpam berangkat meninggalkan Gasib dan membuka sebuah
perkampungan baru, yang dinamakan Pekanbaru. Hingga kini, nama itu dipakai untuk menyebut nama ibukota
Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru. Sementara, makam Panglima Gimpam masih dapat kita saksikan di Hulu Sail,
sekitar 20 km dari kota Pekanbaru.
Imam Anak Soleh
Cerpen Karangan: Tomy Ardiansyah
Siang ini matahari begitu terik, membuat Imam menghentikan langkah beberapa kali sekedar untuk melepaskan
dahaga. Ia terus berjalan menjajahkan keripik buatan ibunya. Biasanya keripik ini begitu cepat laku dan habis terjual.
Tetapi hari ini terasa berbeda sudah pukul 15.00 WIB satu keripik pun tidak ada yang laku. Ia tidak begitu saja
menyerah. Banyak alasan yang membuat ia terus berjalan untuk menjual semua keripik ini. Imam punya kesabaran
yang luar biasa ia pantang menyerah dan tak kenal lelah. Hanya satu sebab yang membuat ia berhenti yaitu adzan
ashar yang berkumandang memanggilnya untuk menunaikan kewajiban. Kali ini sholatnya tidak begitu khusyu iya
tetap saja memikirkan tentang ini. Melihat ke arah kantong kresek itu seperti melihat wajah ibunya. Matanya
berkunang-kunang.
“Ibu andai saja semua keripik ini telah terjual maka aku bisa pulang dengan bahagia melihat wajahmu yang tersenyum
tulus.”
Tetapi itu seperti harapan yang sulit terjadi. Bahkan ketika hari sudah hampir gelap tidak ada seorang pun yang
membeli. Aku malu untuk pulang dan aku juga tak tega berkata tentang ini ke ibu. Apa yang harus aku lakukan?
Bagiku ibu adalah orang yang sangat luar biasa. Ia bisa menjadi 2 sosok yang berbeda. Di rumah ia mampu menjadi
sosok ibu yang lemah lembut dan perhatian. Tetapi di luar ia mampu menjadi sosok ayah yang kuat dan tegar. Selama
ini kami hanya tinggal berdua saja tanpa ada sosok kepala keluarga di tengah-tengah kami. Tetapi hal Itu tidak pernah
membuat ibu dan aku menjadi patah semangat. “Aku selalu berdoa kepada Allah agar ayah di tempatkan di surga
firdaus.”
“Alhamdulillah nak semua rezeki datangnya dari Allah, kamu ingat ayah selalu mengajarkan kita untuk selalu
bersyukur dalam keadaan apapun.”
“Iya bu.”
“Di balik ini semua Allah memberikan hikmah untuk hamba-hambanya yang mau berfikir. Percayalah nak esok pasti
kita akan kenyang, ayo kita sholat dulu.”
“Iya bu.”
PANTUN
Rusa lari ke padang datar,
harimau datang tuk mengejar.
Jika ingin tambah pintar,
tentu kita harus belajar.
DINAS PENDIDIKAN
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR
Jln. D.I Panjaitan, KM. 7. TanjungpinangTimurTelp. 0771-313526
JADWAL TATAP MUKA
KELAS VI B
DINAS PENDIDIKAN
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR
Jln. D.I Panjaitan, KM. 7. TanjungpinangTimurTelp. 0771-313526
DINAS PENDIDIKAN
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR
Jln. D.I Panjaitan, KM. 7. TanjungpinangTimurTelp. 0771-313526
( Hj.RETNOWATI,S.Pd ) ( MUSTAKIM )
DINAS PENDIDIKAN
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR
Jln. D.I Panjaitan, KM. 7. TanjungpinangTimurTelp. 0771-313526
DINAS PENDIDIKAN
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR
Jln. D.I Panjaitan, KM. 7. TanjungpinangTimurTelp. 0771-313526
Petunjuk penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Observasi Sikap Jujur
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Observasi Sikap Disiplin
Petunjuk penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 8 maka skor akhir adalah :
?
x ??
?
Peserta didik memperoleh nilai dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi sikap spiritual
Observasi Sikap Tanggung Jawab
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Observasi Sikap Toleransi
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Observasi Sikap Gotong Royong
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Observasi Sikap Santun
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
Observasi Sikap Percaya Diri
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
LEMBAR OBSERVASI
Nama : ........................................
Kelas : ........................................
Pelaksanaan pengamatan : ........................................
Nama :
Muatan Pelajaran :
Kelas / Semester :
KD Tema Tema Tema Tema Tema NPH NPTS NPAS NILAI
1 2 3 4 5 AKHI
R