1. Responden hanya menunjuk angka nyeri yang dia rasakan berdasarkan skala
nyeri Numerik (NRS) 0-10
2. Mengukur intensitas nyeri yang dirasakan pasien sebelum dilakukan
penerapan kompres hangat
3. Melakukan kompres hangat pada daerah yang mengalami nyeri
4. Mengukur intensitas nyeri yang dirasakan pasien setelah dilakukan penerapan
kompres hangat
5. Menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat nyeri yang dirasakan
pasien.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
4-6 : Nyeri sedang, secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dan dapat
mengikuti perintah dengan baik
7-9 : Nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respons terhadap tindakan, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikaanya, tidak dapat diatasi
dengan alih posisi, napas panjang, dan distraksi.
10 : Nyeri sangat berat, klien sudah tidak mempu lagi berkomunikasi,
memukul.
Tanggal :
Inisial Pasien :
No. Rm :
1. Buli-buli panas
2. Termos berisi air panas
3. Termometer air (jika perlu)
PERSIAPAN
ALAT
4. Kain pengalas (handuk)
5. Lap kerja (lap biasa)
6. Handscon
2. Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan dan langkah prosedur.
c. Menanyakan kesiapan pasien.
PROSEDUR
PELAKSANAAN
3. Fase Kerja
a. Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli-buli panas dengan cara
mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan penutupnya, lalu
membalik posisi buli-buli berulang kali lalu dikosongkan isisnya.
b. Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60oC).
c. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak setengah bagian, lalu
keluarkan udar yang ada dengan cara:
1) Meletakkan/menidurkan buli-buli di atas meja/tempat datar.
2) Melipat bagian atas buli-buli sampai kelihatan permukaan air di
leher buli-buli.
3) Menutup buli-buli dengan benar/rapat.
d. Periksa buli-buli apakah bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap
kerja (lap biasa) dan masukkan dalam sarungnya.
e. Bawa buli-buli ke dekat klien.
f. Siapkan/atur posisi klien.
g. Mengalasi buli-buli dengan handuk dan letakkan/pasang buli-buli
pada bagian/area yang memerlukannya.
h. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang
timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, misalnya
kemerahan, ketidaknyamanan, dan adanya kebocoran pada buli-buli.
i. Ganti buli-buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas
(sesuai kebutuhan).
4. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan.
b. Merapikan alat.
c. Mencuci tangan.
d. Dokumentasi tindakan.