Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DOKUMEN KAJIAN SMART REGION


BERBASIS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

1. Latar Belakang Peran negara dalam pembangunan ekonomi telah diakui oleh
berbagai teori ekonomi. Pentingnya peran infrastruktur publik
dalam menunjang pembangunan ekonomi suatu wilayah
terdapat manfaat sosial yang positif dari peningkatan investasi
di bidang infrastruktur untuk jangka panjang dan yang
mencakup suatu wilayah tertentu. Dengan demikian, jelas
bahwa pembangunan infrastruktur memainkan peran penting
dalam pembangunan ekonomi negara. Tentunya keberhasilan
pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek utama
yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional.

Sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan


ekonomi nasional tersebut yang menjadi trend dan banyak
dilakukan di kota-kota besar di dunia adalah dengan
mengoptimalkan pengembangan Smart Region yang
merupakan sebuah konsep tentang pengembangan wilayah
yang mengubah suatu kawasan di Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Barat menjadi Smart Region dan berakar pada potensi
sumberdaya dan pengembangan infrastruktur, dimana wilayah
tersebut mampu meningkatkan pelayanan publik, informasi,
transparansi, memudahkan dalam pengambilan keputusan,
wadah untuk aspirasi dan kreatifitas warga dan lain sebagainya.
Trend persaingan dunia sudah bergeser dari sekedar
membangun daya saing nasional atau negara menuju daya
saing kota atau daerah. Pada saat yang sama masyarakat
disuatu daerah semakin berharap akan lingkungan tempat
tinggal yang layak (livable), inovasi dan berkelanjutan
(sustainable).

Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur


geologi yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di
bagian tengah dan selatan serta dataran rendah di wilayah utara.
Memiliki kawasan hutan dengan fungsi hutan konservasi, hutan
lindung dan hutan produksi yang proporsinya mencapai
22,10% dari luas Jawa Barat.
1
Penguasaan lahan yang terimplementasikan dalam bentuk
pengembangan wilayah oleh pihak swasta sudah selayaknya
mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam rangka tetap
menjaga keberlanjutan antara kawasan lindung dan kawasan
budidaya di Provinsi Jawa Barat. Pendekatan perencanaan yang
bersifat strategis dan cerdas menjadi penting untuk mulai
diinisiasi dalam memformulasikan kebutuhan akan
lahan/kawasan dengan tidak mengesampingkan kelestarian
lingkungan dan manfaat pembangunan bagi masyarakat banyak
(inklusifitas). Dalam hal ini maka pendekatan livelihood di
tataran provinsi menjadi penting untuk dikembangkan sebagai
dasar pendekatan kecerdasan suatu tataran wilayah, supaya
seluruh lapisan masyarakat dalam era kompetitif seperti
sekarang ini dapat mendapatkan peluang yang sama tidak
hanya atas pemenuhan kebutuhan pokok tetapi juga atas hasil
penataan ruang pada tataran regional.

Dari hal- hal tersebut diatas dapat disampaikan rumusan


masalah yang menjadi latar belakang kajian ini, yaitu konsep
smart region untuk pekerjaan ini lebih diarahkan untuk
mengakselerasi livelihood di Provinsi Jawa Barat melalui
pekerjaan-pekerjaan infrastruktur, dimana Smart Region terjadi
karena ada hubungan harmonis antara pengembangan
infrastruktur dan pusat-pusat pertumbuhan sebagaimana arahan
struktur dan pola tata ruang pada tataran provinsi.

Selain itu Smart Region diarahkan juga untuk lebih


mengembangkan sektor-sektor potensial Jawa Barat (sektor
primer, sekunder, dan tersier) secara lebih terintegrasi dengan
struktur dan pola ruang tersebut ditambah dengan keragaman
potensi masyarakat Jawa Barat itu sendiri dengan tanpa
mengesampingkan fungsi keberlanjutan wilayah serta
pengembangan sumberdaya manusia di masing-masing
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat.

2. Maksud dan Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan untuk melakukan


Tujuan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang sebagai Pedoman pelaksanaan Penataan Ruang bagi
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.
Tujuan kegiatan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan
2
Umum dan Tata Ruang adalah mengembangkan konsep
kecerdasan bagi pengembangan wilayah dengan mengubah
suatu kawasan di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
menjadi smart dan berakar kepada potensi sumberdaya Jawa
Barat disertai dengan pengembangan infastruktur di Jawa Barat
khususnya yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat.

3. Sasaran Sasaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah


sebagai berikut :
1. Terumuskannya kriteria yang menjadi pedoman
pembangunan/pengembangan Smart Region Berbasis
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Provinsi Jawa Barat;
2. Teridentifikasinya potensi pengembangan kawasan
di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat dengan
mengubah suatu kawasan menjadi smart yang terintegrasi
dengan keragaman sumberdaya sebagai potensi
pembentukan tema pengembangan, termasuk pula di
dalamnya pengembangan infrastrukturnya secara
terintegrasi pada tataran Provinsi Jawa Barat;
3. Teridentifikasi minimal 6 prioritas kawasan
pengembangan di Wilayah di Provinsi Jawa Barat yang
dapat dijadikan sebagai model Smart Region Berbasis
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang;
4. Terumuskannya visi dan misi Smart Region
Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Provinsi
Jawa Barat;
5. Tersusunnya rencana aksi perwujudan Smart
Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di
Provinsi Jawa Barat dari 6 (enam) prioritas kawasan
pengembangan menjadi 1 (satu) kawasan prioritas utama
yang dapat dijadikan Smart Region.

4. Lokasi Pekerjaan Wilayah Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang adalah di Provinsi Jawa Barat. Secara administratif
pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi kedalam 27
kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten
Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka,

3
Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu
Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan
Kota Banjar serta terdiri dari 626 kecamatan, 641 kelurahan,
dan 5.321 desa.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2019.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :


Organisasi Pejabat Ir. GUMILANG, MT.
Pembuat Komitmen Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.

Data Penunjang
7. Data Dasar Dasar-dasar yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah data-
data pendukung baik data primer maupun data sekunder untuk
mempermudah dalam proses pekerjaan ini. Data-data yang
terkait dengan kegiatan ini antara lain :
1. Draft Revisi RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
2. RTRW Kabupaten/Kota di wilayah studi;
3. RDTR Kabupaten/Kota di wilayah studi;
4. Kajian lain yang terkait dan mendukung proses pekerjaan ini.

8. Standar Teknis Standar Teknis berisi review Peraturan Perundang-Undangan


terkait, kondisi eksisting kawasan perencanaan, permasalahan
actual di lapangan, seluruh analisis yang dilakukan, bentuk,
kriteria dan tata cara dalam pemberian izin pemanfaatan ruang,
bentuk kriteria dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif
dalam perwujudan rencana tata ruang, bentuk, kriteria, dan tata
cara pengenaan sanksi, terhadap pelanggaran pemanfaatan
ruang.

9. Studi-Studi Studi Kepustakaan merupakan bahan rujukan sebagai bahan


Terdahulu pertimbangan, penilaian maupun kajian bagi pelaksanaan proses
kegiatan Penyusunan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang. Studi pustaka tersebut dapat berupa
Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden Republik Indonesia, Peraturan Menteri
Republik Indonesia, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur,

4
Peraturan Bupati/Walikota maupun hasil kajian/telaahan yang
sudah, sedang dan akan dilakukan terkait kegiatan dan lokasi
studi.

10. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007


tentang Penataan Ruang;
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
Tentang Kehutanan
3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat 2009-2029;
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 21
Tahun 2014 tentang Tataran Transportasi Wilayah Provinsi
Jawa Barat;
7. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016
tentang Ketenagalistrikan;
8. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 67
Tahun 2013 Tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LP2B).

Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan Ruang Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan secara garis
besar yaitu Menyusun Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang, serta menjadikannya dalam suatu
Pedoman.

12. Keluaran Keluaran pekerjaan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan


Umum dan Tata Ruang meliputi:
 Kawasan-kawasan potensial untuk dijadikan kawasan
tematik yang mendukung perwujudan smart region melalui
pengembangan wilayah berikut infrastruktur regional terkait
dengan memperhatikan struktur dan pola ruang provinsi dan
nasional, serta arahan dari RTRW pada tataran
Provinsi/Kabupaten/Kota;
 Konsep penyempurnaan secara berlanjut (continuous
improvement) untuk pengembangan kawasan, dimana
pengembangan infrastrukturnya merupakan konsekuensi dari
5
tema pengembangan kawasan yang tidak terlepas dari potensi
sumberdaya alam dan manusia yang dimilikinya sebagai
basis bagi daya saing wilayah;
 Rencana Aksi perwujudan pada kawasan terpilih Smart
Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di
Provinsi Jawa Barat;
 Indikasi program perwujudan Smart Region Berbasis
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Provinsi Jawa Barat.

13. Peralatan, Personel dan fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Material, Personel berjumlah 3 (tiga) orang sebagai Tim Penerima dan Pemeriksa
dan Fasilitas dari Hasil Pekerjaan, untuk melakukan asistensi substansi dan
Pejabat Pembuat pendampingan dalam rangka koordinasi dan survey lapangan
Komitmen dan 2 (dua) orang Staf pendamping selaku Wakil Direksi yang
bertindak sebagai pengawas atau pendamping (Counterpart)
atau Project Office (PO) dalam rangka pelaksanaan Jasa
Konsultansi.

14. Peralatan dan Peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini berasal dari sewa
Material dari dan kepunyaan penyedia jasa sendiri.
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah melaksanakan


Kewenangan kegiatan Penyusunan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan
Penyedia Jasa Umum dan Tata Ruang.

16. Jangka Waktu Kegiatan Penyusunan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan
Penyelesaian Umum dan Tata Ruang ini dilaksanakan dalam waktu 150
Kegiatan (seratus lima puluh) hari kalender, di mulai setelah Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan (SPPP) ditandatangani.

17. Kebutuhan
Personel Minimal

Kualifikasi
Tingkat
No. Jabatan Jurusan Keahlian Pengalaman Waktu
Pendidikan

6
Tenaga Ahli
Ahli Madya
Perencanaan Paling
Ketua Tim Perencanaan Min. 1
S2 Wilayah dan Lama 5
(Team Leader) Wilayah dan Tahun
Kota Bulan
Kota
Ahli Muda
Perencanaan Paling
Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah Perencanaan Min. 1
S1 Wilayah dan Lama 5
dan Kota Wilayah dan Tahun
Kota Bulan
Kota
Paling
Ahli Muda Min. 1
Tenaga Ahli Sipil S1 Teknik Sipil Lama 5
Teknik Sipil Tahun
Bulan
Ahli Muda Paling
Teknik Min. 1
Tenaga Ahli Arsitek S1 Teknik Lama 5
Arsitektur Tahun
Arsitek Bulan
Ahli Muda Paling
Teknik Min. 1
Tenaga Ahli Lingkungan S1 Teknik Lama 5
Lingkungan Tahun
Lingkungan Bulan
Paling
Ekonomi Min. 1
Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan S1 - Lama 5
Pembangunan Tahun
Bulan
Paling
Min. 1
Tenaga Ahli Informatika S1 Informatika - Lama 5
Tahun
Bulan
Paling
Teknik Min. 1
Tenaga Ahli Teknik Industri/Logistik S1 - Lama 5
Industri Tahun
Bulan
Paling
Min. 1
Tenaga Ahli Sosial S1 Sosial - Lama 5
Tahun
Bulan
Tenaga Pendukung
Teknik
Paling
Asisten Tenaga Ahli Perencanaan
10. Min S1 - - Lama 5
(Minimal 2 Orang) Wilayah dan
Bulan
Kota
Paling
11. Sekretaris/Administrasi Min D3 Ekonomi - - Lama 5
Bulan
Paling
Surveyor Teknik
12 Min D3/S1 - - Lama 5
(Minimal 2 Orang) Geodesi
Bulan
Paling
Supir
13 Min SMA - - - Lama 5
(Minimal 2 Orang)
Bulan

Tugas Dan Tanggung 1. Tenaga Ahli


Jawab Personel Tim a. Ketua Tim (Team Leader), dengan kualifikasi :
Minimal S-2 di Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota.
 Lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan;
 Memiliki pengalaman profesional di bidang
Perencanaan Wilayah dan Kota minimal 1 (satu) tahun
untuk S-2 yang dibuktikan dengan surat referensi dari
pengguna jasa sebelumnya;
 Memiliki Sertifikat Keahlian minimal jenjang Madya;
Tugas dan tanggungjawab Team Leader mencakup hal-hal
sebagai berikut:
 Menyusun, merencanakan dan menyiapkan kegiatan tim
untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas dalam
Kerangka Acuan Kerja ini;
 Mengkoordinasikan kegiatan dan memberikan arahan
7
kepada tenaga ahli dibawahnya;
 Melakukan konsultasi hasil pekerjaan yang telah
dilakukan, kepada pemberi tugas;
 Melakukan koordinasi dengan para pihak terkait;
 Mempresentasikan hasil pekerjaan mulai dari konsep
awal sampai konsep akhir Laporan;
 Bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan sampai
dengan pekerjaan dianggap selesai;
b. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan
kualifikasi :
Minimal S-1 di Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota.
 Minimal S-1 di Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota
 Lulusan Universitas Negeri atau yang telah
Terakreditasi;
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi
dari pengguna jasa sebelumnya;
 Memiliki sertifikat keahlian;
 Lingkup pekerjaan Tenaga Ahli prasarana wilayah
adalah sebagai berikut.
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah
Dan Kota mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Mengidentifikasi minimal 6 (lima) kawasan yang
memiliki potensi menjadi Smart Region berdasarkan
kriterianya di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat;
 Melakukan analisis di lima 6 (lima) Kawasan terpilih di
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat untuk dijadikan
kawasan prioritas Smart Region;
 Membantu team leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
c. Tenaga Ahli Sipil dengan kualifikasi :
 Minimal S-1 di Bidang Teknik Sipil;
 Lulusan Universitas Negeri atau yang telah
Terakreditasi;
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi

8
dari pengguna jasa sebelumnya;
 Memiliki sertifikat keahlian;
 Lingkup pekerjaan Tenaga Ahli sipil adalah sebagai
berikut.
Tugas dan tanggungjawab Tenaga Ahli Sipil mencakup hal-
hal sebagai berikut:
 Mengidentifikasi potensi infrastruktur atau kawasan
sekitarnya yang terpilih dan keterhubungannya dengan
kawasan/ kabupaten di sekitarnya;
 Merumuskan rekomendasi pengembangan infrastruktur
wilayah di Jawa Barat atau Kabupaten dan sekitarnya
yang terpilih;
 Membantu team leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
d. Tenaga Ahli Arsitektur
 Minimal S-1 di bidang Arsitektur/ Perancangan Kota;
 Lulusan Universitas Negeri atau yang telah
Terakreditasi;
 Memiliki sertifikat keahlian;
 Memiliki pengalaman professional di bidang
perencanaan dan perancangan kota atau permukiman
minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat.
Lingkup pekerjaan tenaga ahli arsitektur adalah sebagai
berikut:
 Menganalisis aspek kearsitekturan/ perancangan kota;
 Menyusun konsep perancangan kota (urban design);
 Menyajikan visualisasi seluruh hasil pekerjaan menjadi
komunikatif, informatif, dan artistik;
 Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya termasuk
asisten tenaga ahli dibawah koordinasi ketua tim;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
e. Tenaga Ahli Lingkungan
 Minimal S1 di Bidang Teknik Lingkungan;
 Lulusan Universitas/Perguruan tinggi negeri atau yang

9
Terakreditasi;
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi
dari pengguna jasa sebelumnya;
 Memiliki sertifikat keahlian;
Lingkup pekerjaan tenaga ahli Lingkungan adalah sebagai
berikut:
 Melakukan analisis permasalahan lingkungan di
kawasan perencanaan;
 Menyusun rekomendasi penanganan lingkungan pada
kawasan perencanaan;
 Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
f. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan
 Minimal S1 di Bidang Ekonomi Pembangunan
 Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau yang
Terakreditasi.
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi
dari pengguna jasa sebelumnya.
Lingkup pekerjaan tenaga ahli Ekonomi Pembangunan
adalah sebagai berikut:
 Melakukan analisis permasalahan Ekonomi di kawasan
perencanaan;
 Menyusun rekomendasi penanganan Ekonomi pada
kawasan perencanaan;
 Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
g. Tenaga Ahli Informatika
 Minimal S-1 di Bidang Teknik informatika;
 Lulusan Universitas Negeri atau yang telah
terakreditasi;
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal

10
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi
dari pengguna jasa sebelumnya;
Lingkup pekerjaan Tenaga Ahli Informatika adalah
sebagai berikut:
 Melakukan analisis informasi dan teknologi yang
diperlukan untuk mengatasi permasalahan secara efektif
dan efisien di kawasan perencanaan ;
 Menyusun rekomendasi informasi teknologi pada
kawasan perencanaan;
 Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
h. Tenaga Ahli Teknik Industri/ Logistik
 Minimal S-1 di Bidang Teknik Industri;
 Lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan;
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi
dari pengguna jasa sebelumnya;
Lingkup pekerjaan Tenaga Ahli Teknik Industri/ Logistik
adalah sebagai berikut:
 Melakukan analisis permasalahan Industri/ Logistik di
kawasan perencanaan;
 Menyusun rekomendasi penanganan Industri/ Logistik
pada kawasan perencanaan;
 Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
i. Tenaga Ahli Sosial
 Minimal S-1 di Bidang Sosial;
 Lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan;
 Memiliki pengalaman profesional di bidangnya minimal
1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat referensi
dari pengguna jasa sebelumnya;
Lingkup pekerjaan tenaga ahli Sosial adalah sebagai
berikut:

11
 Melakukan analisis permasalahan Sosial di kawasan
perencanaan;
 Menyusun rekomendasi penanganan Sosial pada
kawasan perencanaan;
 Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan
untuk setiap tahapan kegiatan;
 Melakukan koordinasi dan asistensi dengan pemberi
pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya sesuai
dengan jadwal penugasannya.
2. Tenaga Pendukung Lainnya
Merupakan tenaga pembantu yang secara langsung /tidak
langsung dibutuhkan untuk membantu dalam pelaksanaan
pekerjaan.
a. Asisten Tenaga Ahli
Asisten tenaga ahli dengan jenjang pendidikan S-1
minimal 2 (dua) orang. Memiliki pengalaman kerja
diutamakan pada pekerjaan yang sejenis. Sekurang-
kurangnya pernah terlibat dalam kegiatan sejenis.
Komunikatif dan mampu bekerjasama secara tim. Asisten
tenaga ahli lainnya.
b. Sekretaris/Administrasi
Sekretaris bertugas melakukan pengarsipan umum,
administrasi keuangan bertugas melakukan administrasi
kepegawaian dan keuangan.
c. Supir
Mampu mengoperasikan kendaraan roda empat dan
mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).
d. Surveyor
Memiliki jenjang pendidikan minimal D-3 2 (dua) orang.
Tugas dan fungsi melakukan survey ke lapangan.
Memiliki pengalaman kerja sesuai bidang tugas.
Sekurang-kurangnya pernah terlibat dalam kegiatan yang
sejenis.

18. Jadwal Tahapan Tahapan pelaksanaan yaitu :


Pelaksanaan 1. Melakukan desk study (studi literatur) : best practice,
Kegiatan literatur, NSPK terkait, studi terdahulu, kajian terkait.

2. Melakukan field study (studi lapangan) untuk inventarisasi

12
data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder pada
instansi terkait dan survey pengamatan langsung.

3. Tahapan pelaksanaan yaitu :

1. Persiapan & Mobilisasi


2. Penyusunan Laporan Pendahuluan
3. Penyusunan Laporan Bulanan
4. Rapat Laporan Pendahuluan
5. Focus Group Discussion (FGD)
6. Survey Lapangan
7. Penyusunan Laporan Antara
8. Rapat Laporan Antara
9. Penyusunan Laporan Akhir

Kegiatan diskusi yang dilakukan meliputi :


Untuk lebih jelasnya kegiatan diskusi yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
 Kegiatan diskusi intern;
Diskusi intern dilakukan pada Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Barat untuk membahas kemajuan dan hasil
pekerjaan yang telah disusun baik itu untuk Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Antara, Laporan Akhir,
FGD Laporan Akhir dan Pelaporan. Sebelum dan sesudah
dilakukan diskusi, Tenaga Ahli melakukan asistensi dengan
pihak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Barat yang membahas antara lain perbaikan dan penyempurnaan
hasil laporan pekerjaan tersebut.
 Kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
Diskusi yang dilaksanakan terdiri dari diskusi dengan
narasumber terdiri dari 2 (dua) akademisi, dan 1 (satu) pemerhati
lingkungan/ badan / dinas terkait/ instansi yang mewakili unsur
(pusat, provinsi dan kabupaten/kota) sebagai upaya untuk
melibatkan narasumber, badan, dinas dan lembaga yang terkait
untuk menjaring aspirasi dan masukan mengenai kegiatan
Penyusunan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang yang antara lain dilakukan melalui pendekatan
penanganan pengembangan kawasan yang dapat mendorong
perekonomian di Jawa Barat.
 Kegiatan diskusi dengan OPD terkait.
Diskusi yang dilaksanakan terdiri dari diskusi dengan badan /
13
dinas / instansi yang mewakili unsur (pusat, provinsi dan
kabupaten/kota) sebagai upaya untuk melibatkan badan, dinas
dan lembaga yang terkait untuk menjaring aspirasi dan masukan
mengenai kegiatan Penyusunan Kajian Smart Region Berbasis
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang antara lain dilakukan
melalui pendekatan penanganan pengembangan kawasan yang
dapat mendorong perekonomian di Jawa Barat.
Diskusi dengan badan/dinas/instansi terkait dilakukan sebagai
bagian dari proses teknis Penyusunan Kajian Smart Region
Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang dilakukan
dalam tiga tahap :
1. Tahap I dilakukan diskusi/pembahasan laporan pendahuluan,
yang berisi pembahasan dan penyepakatan substansi dan
metodologi yang akan dimuat dalam kegiatan Kajian Smart
Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang;
2. Tahap II dilakukan diskusi/pembahasan Laporan Antara,
yang berisi pembahasan dan penyempurnaan hasil Kegiatan
Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang;
3. Tahap III dilakukan dalam bentuk Konsultasi Publik Laporan
Akhir, untuk penyempurnaan dan penyepakatan konsep
rencana yang dipilih sampai dengan hasil akhir kegiatan
Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang.
Laporan
19. Laporan Laporan Pendahuluan ini berisikan latar belakang kegiatan,
Pendahuluan tujuan dan sasaran, lingkup pekerjaan, metodologi, berikut
mekanisme dan program-program rencana kerja yang akan
dilakukan. Laporan Pendahuluan dihadiri peserta, dalam
pelaksanaannya disediakan Snack, Nasi Box dan Uang Saku.

Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) buku (asli bukan


copy berwarna 80gram), harus dipresentasikan oleh Konsultan
dan diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
presentasi Laporan Pendahuluan.
20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan merupakan laporan kemajuan pekerjaan yang
telah dicapai selama sebulan yang dilengkapi dengan :
 Rincian kemajuan masing-masing item pekerjaan;
 Kurva-S;
 Keterlambatan-keterlambatan yang terjadi dengan
menyebutkan penyebabnya;
14
 Saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan-tindakan
yang dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut diatas;
 Rencana kerja bulan berikutnya;
 Lampiran dokumentasi pelaksanaan kegiatan yang
dilaporkan.
Laporan Bulanan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 5
(lima) setiap bulan berikutnya sebanyak 5 (lima) buku laporan
(asli bukan copy berwarna 80gram).

21. Laporan Antara Laporan Antara ini berisikan seluruh rangkaian analisis
Penyusunan Kajian Smart Region Berbasis Pekerjaan Umum dan
Tata Ruang dihadiri peserta, dalam pelaksanaannya disediakan
Snack, Nasi Box dan Uang Saku. Laporan ini harus
dipresentasikan oleh Konsultan dan dibuat sebanyak 5 (lima)
buku (asli bukan copy berwarna 80gram). Laporan Antara harus
diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
presentasi laporan pendahuluan.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir beserta lampiran peta ukuran A3 berwarna 80
gram berupa hasil seluruh kegiatan Penyusunan Kajian Smart
Region Berbasis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, peta dasar,
peta tematik, peta guna lahan, dan peta fisik dasar yang terbaru
dengan ketelitian peta 1 :25.000 dan kawasan prioritas digunakan
skala lebih kecil. Rapat Laporan Akhir dihadiri peserta, dalam
pelaksanaannya disediakan Snack, Nasi Box dan Uang Saku.
Laporan ini harus di presentasikan oleh Konsultan dan dibuat
sebanyak 5 (lima) buku (asli bukan copy berwarna 80gram).
Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum kontrak berakhir.
Hal-Hal Lain
23. Biaya Langsung 1. Flashdisk yang berisi seluruh hasil laporan dan paparan
Non Personel (Pendahuluan, Bulanan, Antara dan Akhir, Ringkasan
Eksekutif), data-data hasil survey (primer, sekunder)
termasuk foto-foto kegiatan di wilayah studi dan kegiatan
dalam bentuk soft copy, diserahkan sebanyak 2 buah
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum kontrak
berakhir.

2. Ringkasan eksekutif dan tujuan rencana kegiatan yang telah


selesai dan mencakup seluruh poin pekerjaan yang dibuat
sebanyak 5 (lima) buku (asli bukan copy berwarna kertas 80
15
gram);

3. Alat tulis dan biaya habis pakai, terdiri dari tapi tidak terbatas
kepada: Alat tulis kantor, kebutuhan komunikasi,
perlengkapan lapangan, percetakan;

4. Kebutuhan peralatan tidak terbatas kepada : Sewa komputer,


sewa printer, dan sewa kendaraan roda empat minimal 2 (dua)
buah dan minimal selama 5 (lima) bulan;

5. Kebutuhan Rapat, terdiri dari tapi tidak terbatas kepada :


Pembahasan laporan pendahuluan, antara, dan akhir, makan
dan minum (makan box minimal 40 orang untuk minimal 3
(tiga) kali rapat, snack minimal 40 orang untuk minimal 3
(tiga) kali rapat, dan uang saku minimal 40 orang untuk
minimal 3 (tiga) kali rapat, percetakan bahan rapat;

6. Focus Group Discussion (FGD), terdiri dari tapi tidak


terbatas kepada : Makan dan minum, serta uang saku
minimal 40 orang untuk minimal 5 (lima) kali FGD.
Narasumber (pakar praktisi pembicara khusus) minimal 3
orang terdiri dari 2 (dua) Akademisi,dan 1 (satu) Pemerhati
Lingkungan untuk 5 (lima) kali FGD. Honor Narasumber 3
(tiga) orang untuk 5 (lima) kali pelaksanaan Focus Group
Discussion (FGD).
24. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini Harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. Persyaratan Kerja Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini Harus
Sama dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

27. Penutup Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka
konsultan hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan
yang telah diterima dan mencari bahan masukan yang diperlukan

16
dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan ini.

Bandung : Mei 2019


Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. GUMILANG, MT.


Pembina Tk. I
NIP. 19661102 199603 1 002

17

Anda mungkin juga menyukai