Laporan 8. IVP
Laporan 8. IVP
Dosen Pengampu
YETI KARTIKASARI, ST, M.Kes
Dibuat Oleh :
MARLINA PONTI RS
NIM : P1337430219062
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini
disusun untuk memenuhi semester pendek mata kuliah praktek kerja lapangan II
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung telah membantu dalam membantu dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis bagi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.3.2 Indikasi Pemeriksaan ............................................... 16
BAB IV PENUTUP
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Tractus urinarius atau sistem urinaria sebagai salah satu sistem tubuh,
suatu kelainan atau penyakit (sebab patologis) pada sistem urinaria ini dapat
pemeriksaan radiografi
dilatasi dari pelvis renalis dan calyces ginjal yang disebabkan dari adanya
obstruksi dari ureter atau pelvis renalis. Itu mungkin saja terjadi pada kedua
ginjal pada wanita ketika ureter-nya mengalami kompresi oleh fetus. Sebab
lainnya biasanya dikarenakan calculi di pelvis renalis atau ureter, tumor, dan
berasal dari bagian saluran urinari lainnya (urolithiasis), tetapi paling banyak
disebut nephrolithiasis.
1
dan retrograde urethrography. Untuk pemeriksaan umum dari sistem urinari
gambar radiografi yang kedua dilakukan satu menit setelah pemasukan media
kontras (nephrogram), kemudian lima menit post injection media kotras, dan
dilanjutkan lagi dengan 10-15 menit post injection media kontras dengan
2010).
1.3. Tujuan
2
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.2. Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bahan ajar dan keperluan
lebih baik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan urine 1-2 L per hari, dan berbagai saluran dan reservoir yang
Sistem urinari terdiri dari dua buah ginjal, dua ureter, satu vesika urinari, dan
satu urethra. Fungsi ginjal adalah membuang produk limbah dari darah,
Sistem urinari pria dan wanita memiliki struktur yang hampir sama. Pada
2013).
4
2.1.1. Ginjal
luar.
12 cm), lebar 2-3 inches (5-7.5 cm), dan tebal 1 inch (2.5 cm).
Ginjal kiri sedikit lebih kecil tetapi lebih sempit dari yang kanan.
5
diantara pyramids untuk membentuk columna renalis, yang meluas
ke sinus renalis.
ke pelvis renalis.
6
membentuk berkas capiler yang kecil, disebut glomeruli. Darah
akhirnya kedalam calyx minor. Hasil filtrasi ini disebut urine saat
lebih dari 99% hasil filtrasi diserap lagi kedalam sistem vena ginjal.
mengumpulkan tubulus-tubulus.
7
Gambar 2.3. Anatomi Makroskopik Ginjal
(Gylys, 2009)
dengan yang kanan. Batas atas dari ginjal biasanya setinggi antara
napas dalam, ginjal normalnya turun sebanyak 1 inch (2.5 cm) atau
8
Fungsi primer dari sistem urinari adalah
adalah sebesar 2.5 L (2500 ml). Air ini dating dari cairan yang
2.1.2. Ureter
9
sacrococcygeal sebelum masuk ke aspek posterolateral vesika
urinaria.
dimana pelvis renalis turun kedalam ureter yang kecil. Kedua, yang
batu ginjal turun melewati ureter dan tersangkut pada ketiga area
10
Gambar 2.4. Anatomi Ureter Aspek Anterior
(Messing, 2002)
11
urinari semakin penuh, maka keinginan ingin kencing semakin
2.1.4. Prostate
urinari. Pada
12
dibatasi oleh fascia denonvillers, dan bagian lateral prostate
2.1.5. Urethra
inches (3.8 cm) pada wanita dan 7-8 inches (17.8-20 cm) pada pria.
13
Gambar 2.7. Anatomi Urethra Aspek Anterior
(Junquiera, 2008)
2.2.1. Hydronephrosis
dari ureter atau pelvis renalis. Itu mungkin saja terjadi pada kedua
(Bontrager, 2010).
14
2.2.2. Urolithiasis
dalam urine yang basa terdiri dari kalsium fosfat atau magnesium
2.3.Prosedur Pemeriksaan
a. Steril
2) Tourniquets,
15
4) Needle No. 21 G,
5) Kasa steril,
6) Handscoon,
7) Media kontras,
8) Spuit 20 cc.
b. Non-Steril
4) Workstation,
5) Marker,
6) Printer.
16
2.3.3. Persiapan Pasien
buah dimasukkan melalui anal. Pagi hari atau pada saat akan
ginjal.
17
Urea adalah produk utama Nitrogen di
18
menggunakan perantara infuse set yang telah terpasang
sebelumnya.
distribusi media kontras yang ada pada area pelvis renalis. Foto ini
menit post injection. Dengan proyeksi dan posisi pasien yang sama
bagian ureter.
bagian ureter juga tetapi pada aspek yang berbeda. Foto ini diambil
19
dan sinistra. Selain untuk melihat ureter, pada fase ini biasanya
(Bontrager, 2010).
1. Posisi Pasien
kepala,
2. Posisi Objek
3. Central Point
4. Central Ray
20
5. Focus Film Distance
6. Kaset
7. Kolimasi
memungkinkan.
8. Pernapasan
21
9. Kriteria Radiograf
urinari,
1. Posisi Pasien
kepala,
2. Posisi Objek
3. Central Point
4. Central Ray
10°-40° caudad.
22
5. Focus Film Distance
6. Kaset
7. Kolimasi
8. Pernapasan
9. Kriteria Radiograf
23
C. Proyeksi Right dan Left Posterior Oblique
1. Posisi Pasien
2. Posisi Objek
L posterior oblique,
tubuh,
tengah meja.
3. Central Point
4. Central Ray
6. Kaset
7. Kolimasi
24
Kolimasi diletakan pada area IR dan lebih kecil jika
memungkinkan.
8. Pernapasan
9. Kriteria Radiograf
1. Posisi Pasien
pemeriksaan.
25
2. Posisi Objek
tanpa rotasi,
IR,
3. Central Point
urinari.
4. Central Ray
6. Kaset
7. Kolimasi
memungkinkan.
8. Pernapasan
26
9. Kriteria Radiograf
27
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Nama : Mr.X
Umur : 63 Tahun
No.RM : 123456
Pemeriksaan : BNO/IVP
2 butir
28
Selama persiapan dilakukan pasien tidak diperboehkan
boleh merokok.
5 MENIT
POLOS 15 MENIT
29
3.3. Hasil Bacaan Radiolog
1. BNO
material
dan bawah ren kanan serta multipel pada pole bawah dan tengah ren
kiri.
2. IVU
menit ke-5.
30
Pelviocaliceal system D/S : Tampak calyectasis pada pole bawah ren
Kesimpulan :
Spondylosis Thoracolumbalis.
selama pemeriksaan
Kaset : 35 x 43 cm
31
CP berada di SIAS
CR Tegak Lurus
FFD = 1 meter
Hasil Gambar
32
3.4.2. Fase Nefrogram 5 Menit
( terisi minimal )
Kaset : 35 x 43 cm
CR Tegak Lurus
FFD = 1 meter
Hasil Gambaran :
Kreteria Hasil
33
3.4.3. Fase Nefrogram 15 Menit
Film 24x30 cm
CR = tegak lurus
FFD = 100 cm
Hasil Radiograf
34
Compression bandage dikatikan pada ujung lain meja dan
longgar.
Kriteria Hasil
Film 30x40 cm
FFD 100 cm
35
Hasil Gambaran :
Kreteria hasil
Densitas baik
Tidak ada bagian ginjal yang terpotong
Kontras mengisi ginjal sampai ureter distal dan sedikit
Film 30x40 cm
FFD = 100 cm
36
Hasil Gambaran :
Kreteria hasil
Densitas baik
Film 30x40 cm
Pubis
37
CR Tegak Lurus
FFD 100 cm
Hasil Radiograf
Densitas baik
kosong
Sering disebut " Post Void " atau " Post Mixie"
Late Foto :
Apabila terjadi " Late Foto " sebaiknya pasien difoto post voiding satu
38
BAB IV
PENUTUP
4.1.Simpulan
4.1.1. BNO merupakan istilah medis dari bahasa Belanda yang merupakan
4.2. Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
Drake, Richard L, Wayne Vogl, Adam W. M. Mitchell, Henry Gray. Gray's Anatomy
for Students, 3th Edition. Philadelphia 2010, Churchill Livingstone / Elsevier,
Ellis, Harold: Clinical Anatomy .2006 (A Revision and Applied Anatomy for Clinical
Student), 11th Edition, Australia, Harold Ellis,
Graaff, Kent M. Van De & R. Ward Rhees.2001. Schaum’s Easy Outlines Human
Anatomy and Physiology: Based on Schaum’s Outline of Theory and Problems of
Human Anatomy and Physiology, USA, by the McGraw-Hill Companies,
Gylys, Barbara A. & Marry Ellen Wedding 2009 . Medical Terminology System (A
Body System Approach), 6th Edition. Philadelphia, by F. A. Davis Company,
Papp, Jeffrey. 2002. Quality Management in the Imaging Sciences, 3rd Edition.
Missouri, by Mosby Elsevier,
40