Interkoversi Metabolisme
Interkoversi Metabolisme
Interkonversi Metabolisme
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
NIM : 1702101010144
Kelas : 01
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Karunia-
Nya lah penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Interkonversi
Metabolisme“ dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dr.drh. Rinidar,
M.Kes. yang telah memberikan penulis kesempatan dalam membuat tugas makalah ini.
Penulis begitu sadar bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis pun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian metabolisme secara umum
Mengetahui pencernaan karbohidrat didalam tubuh
Mengetahui tahap-tahap respirasi aerob dan anaerob
BAB II
PEMBAHASAN
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Glikolisis menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat ini akan dioksidasi dan
menghilangkan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat (karbon hilang dalam bentuk CO2). Reaksi
ini menghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok asetil dan mengubah NAD+
menjadi NADH. Reaksinya kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir reaksi,
kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim A (KoA)
sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler.Siklus Krebs
berlangsung di matriks mitokondria.Siklus Krebsadalah reaksi antara asetil ko-A dengan
asam oksaloasetat, yang kemudian membentukasam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan
siklus asam sitrat, karenamenggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu
penyatuan asetil ko-Adengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Keterangan gambar:
1) Asam piruvat hasil glikolisis memasuki mitokondria
2) Asam piruvat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2.r Asam piruvat juga
memberikan hidrogen dan elektron kepada NAD+ membentuk NADH. Selanjutnya koenzim
bergabung dengan sisa 2 atom karbon dari asam piruvat membentuk asetil-koA.
3) Asetil KoA mentranfer 2 atom karbonnya ke oksaloasetat membentuk sitrat. Koenzim A
dilepaskan dri asetil KoA. Penambahan dan pelepasan H2O mengubah sitrat menjadi asam
isositrat.
4) Asam isositrat melepas gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan terbentuk asam α-ketoglutarat.
Hidrogen dan elektron ditransfer kepada NAD, membentuk NADH.
5) Asam α-ketoglutarat melepas gugus karboksil dalam bentuk CO2, dan NADH terbentuk.
Asam α-ketoglutarat berikatan dengan molekul koenzim A, membentuk suksinil-KoA.
6) Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal dari GTP). Fosfat terikat pada
ADP membentuk ATP. Suksinil- KoA berubah menjadi asam suksinat.
7) Elektron dan hidrogen dari asam suksinat ditransfer ke FAD membentuk FADH2. Asam
suksinat berubah menjadi asam fumarat.
8) Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat. Asam malat mentransfer hidrogen
dari dan elektron ke NAD+ membentuk NADH. Asam malat berubah menjadi asam
oksaloasetat yang akan digunakan dalam siklus krebs selanjutnya.
4. Transport Elektron
Pada dasarnya, transpor elektron merupakan peristiwa pemindahan elektron dan ion
hidrogen (H+). Elektron tersebut dibawa oleh NADH dan FADH dari satu substrat ke substrat
lain secara berantai disertai dengan [pembentukan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif.
Fosforilasi oksidatif merupakan proses penambahan gugus fosfat anorganik ke molekul ADP.
Pada proses transpor elektron, oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir yang
berasal dari 2 ion hidrogen (H+) sehingga membentuk molekul air (H2O). Air merupakan
salah satu produk akhir dari respirasi selular.
NADH dan FADH juga berfungsi sebagai senyawa pereduksi yang menghasilkan ion
hidrogen.Setiap molekul NADH yang memasuki rantai transpor elektron akan menghasilkan
3 molekul ATP dan setiap molekul FADH2 akan menghasilkan 2 molekul ATP.
Hasil : H20 dan Konversi Energi dengan Rumus 1 NADH : 3 ATP dan 1
FADH : 2 ATP
Repirasi Anaerob
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung adalah respirasi
aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat karena sesuatu hal, maka
hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan
energi tanpa adanya oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan
energi tanpa menggunakan oksigen. Perlu Anda ketahui sel jamur dan bakteri dapat
melakukan respirasi anorganik. Demikian juga apabila kita melakukan konstraksi otot terlalu
kuat misalnya berlari-lari, maka sel-sel jaringan otot kita juga melakukan respirasi anaerob.
Pada keadaan oksigen yang tidak mencukupi untuk respirasi maka terjadi penimbunan asam
laktat di dalam sel dan akan menimbulkan kelelahan. Proses penguraian pada respirasi
anaerob disebut fermentasi. Dari hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan menjadi
fermentasi asam laktat/asam susu, fermentasi alkohol dan fermentasi asam cuka.
a) Fermentasi Asam Laktat
Jika dilihat dari namanya maka hasil akhir dari fermentasi adalah asam laktat atau asam
susu. Kelelahan yang terjadi pada manusia karena bergerak melebihi kemampuan, sehingga
terbentuk asam laktat sebagai akhir dari fermentasi pada tubuh.
b) Fermentasi Alkohol
Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang menghasilkan asam piruvat.
Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang
mengakibatkan elektron tidak meneruskan perjalanannya sehingga tidak lagi menerima
eletron dari NADH dan FAD. Berarti NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak
terbentuk, akibatnya siklus krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk
dari NADH melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Perlu Anda ketahui
asam laktat adalah zat kimia yang merugian karena bersifat racun.
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat + CO2 , selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol.
Pada fermentasi alkohol, 1 molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul
ATP.
Pada peristiwa ini terjadi pengubahan NADH menjadi NAD + sehingga proses
glikolisis dapat terjadi, dengan demikian asam piruvat yang tersedia untuk diubah menjadi
energi.
Reaksinya :
a) Gula (C6H12O6) →asam piruvat (glikolisis)
b) Dekarboksilasi asam piruvat.
Asam piruvat →asetaldehid + CO2.
(piruvat dekarboksilase (CH3CHO))
Ringkasan reaksi :
C6H12O6 →2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam mahluk hidup.
Metabolisme juga merupakan perubahan transpormasi kimia menjadi energy yang
terjadi diadalam tubuh. Metabolisme meliputi proses sintesis (Anabolisme) dan
proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel mahluk hidup.
2. Anabolisme adalah proses penyusunan molekul kompleks dari molekul sederhana
dengan menggunakan energi tinggi. Sedangkan Katabolisme adalah proses
penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa
organik.
3. Respirasi aerob terdiri dari 4 tahap yaitu Glikolisis, Dekarboksilasi oksidatif, Siklus
Krebs, Transport elektron. Sedangkan respirasi anaerob terdiri dari fermentasi asam
laktat dan fermentasi alkohol