Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH BIOKIMIA II

Interkonversi Metabolisme

Dosen Pembimbing :

Dr.drh. Rinidar, M.Kes.

Disusun Oleh :

Nama : Arindya Andrian

NIM : 1702101010144

Kelas : 01

Fakultas Kedokteran Hewan


Universitas Syiah Kuala
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Karunia-
Nya lah penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Interkonversi
Metabolisme“ dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dr.drh. Rinidar,
M.Kes. yang telah memberikan penulis kesempatan dalam membuat tugas makalah ini.

Penulis begitu sadar bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis pun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca pada umumnya.

Banda Aceh, Desember 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel adalah unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup, diantaranya yaitu metabolisme. Metabolisme adalah keseluruhan proses
reaksi biokimia yang terjadi dalam sel tubuh. Metabolisme dapat diartikan sebagai
interkonversi bahan-bahan kimia dalam tubuh.
Metabolisme merupakan perubahan transformasi kimia menjadi energi yang terjadi
diadalam tubuh. Metabolisme meliputi proses sintesis (Anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel mahluk hidup. Pada proses pencernaan
karbohidrat, Makanan yang kita makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-partikel kecil di
dalam saluran pencernaan untuk diabsorbsi dan di transport ke berbagai sel-sel di dalam
tubuh. Sel-sel tubuh mentransformasi kedalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang
dapat dipergunakan segera atau sebagai cadangan makanan. metabolisme antar karbohidrat
dirangkum menjadi 2 bagian yakni penguraian dan pembentukan glukosa, (meliputi :
glikolisis, glikolisis anaerob, fermentasi alkohol,pernafasan atau respirasi, dan
glukoneogenesis) serta pembentukan glikogen (glikogenesis) dan penguraian glikogen
(glikogenolis). Adapun organ organ yang terlibat didalam proses metabolisme karbohidrat
adalah hati (hepar), pankreas, medulla adrenal, dan kelenjar tiroid.
Pada hewan dan manusia, karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen, terutama
dihati (2-8%) dan otot (0,5-1%). Glikogen hati terutama berguna untuk mempertahankan agar
kadar glukosa darah normal (70-90 mg/100 mL darah), sedangkan glikogen otot bertindak
sebagai penyedia energi untuk keperluan kontraksi.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana Pengertian metabolisme secara umum ?
 Bagaimana Pencernaan karbohidrat dalam tubuh ?
 Apa saja tahap-tahap respirasi aerob dan anaerob?

1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian metabolisme secara umum
 Mengetahui pencernaan karbohidrat didalam tubuh
 Mengetahui tahap-tahap respirasi aerob dan anaerob
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian umum Metabolisme


Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam mahluk hidup,
mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakter, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks.
Didalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (Anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel mahluk hidup.Semua proses reaksi
metabolisme dikatalisis oleh enzim, termasuk reaksi sederhana seperti penguraian asam
karbonat menjadi air dan karbondioksida,dll. Hal lain yang penting dalam proses
metabolisme adalah peranannya dalam proses penawar racun atau detoksifikasi, yaitu
mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa yang tak beracun yang
dapat dikeluarkan dari tubuh.
Anabolisme dibedakan dari katabolisme dalam beberapa hal : anabolisme merupakan
proses sintesis molekul kimia kecil menjadi molekul besar, sedangkan katabolisme adalah
sebaliknya, yaitu proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil; anabolisme
merupakan reaksi reduksi, katabolisme adalah reaksi oksidasi; hasil akhir dari anabolisme
seringkali merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Sebagian besar reaksi
metabolisme terjadi didalam sel, oleh karena itu mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia
melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi
dan materi didalam tubuh.

2.2 Pencernaan Kabohidrat dalam Tubuh


Makanan yang kita makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam
saluran pencernaan untuk diabsorbsi dan ditransport ke berbagai sel-sel di dalam tubuh. Sel-
sel tubuh mentransformasi kedalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang dapat
dipergunakan segera atau sebagai cadangan makanan.
Dalam tahap persiapan ini, reaksi reaksi yang tejadi merupakan proses pencernaan
diluar sel,dimana senyawa-senyawa kompleks (polimer) diubah oleh enzim ekstra sel
menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana sehingga senyawa-senyawa monomer tersebut
dapat masuk kedalam sel melalui membran sitoplasma. Pada manusia, reaksi-reaksi persiapan
ini berlangsung pada sistem pencernaan.
Pencernaan karbohidrat dimulai dari dalam mulut oleh enzim dari air liur.Enzim ini
merupakan endoenzim α-1,4 glikosidik sehingga produk akhir enzim ini adalah campuran
dektrin dan monosakarida. Polisakarida yang mempunyai glikosakarida ikatan selain α-1,4
glikosidik, misalnya selulosa dengan ikatan β-1,4 glikosidik tidak akn dipecah oleh enzim ini.
Selanjutnya produk enzim ini akan disempurnakan pemecahannya ketika memasuki lambung
(dengan asam lambung) dan oleh enzim α-amilase dari usus halus menjadi monomer –
monomernya.

2.3 Tahap Respirasi Aerob dan Anaerob


 Tahapan Respirasi Aerob
Di dalam proses respirasi sel, yang menjadi bahan bakar adalah gula heksosa. Pembakaran
tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan dapat ditulis sebagai berikut
:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 675 kkal
Pengubahan glukosa menjadi CO2dan H2O dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu
glikolisis, reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif/ oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan
transpor elektron.
1. Glikolisis
Glikolisis yaitu proses degradasi 1 molekul glukosa (C6) menjadi 2 molekulpiruvat (C3)
yang terjadi dalam serangkaian reaksi enzimatis yang menghasilkan energi bebas dalam
bentuk ATP dan NADH.
Sifat-sifat glikolisis ialah:
a. Dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
b. Dalam glikolisis terdapat kegiatan enzimatis, ATP (Adenosin Trifosfat), dan ADP
(Adenosin Difosfat)
c. ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke molekul yang lain.
Proses glikolisis terdiri dari 10 langkah reaksi yang terbagimenjadi 2 Fase, yaitu:
a) 5 langkah pertama yang disebut fase preparatory.
b) 5 langkah terakhir yang disebut fase payoff.
Prosesnya adalah seperti berikut ini.
1) Molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi 6,
menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan memanfaatkan ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat
balik. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+
sebagai kofaktor.
2) Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang merupakan suatu
aldosa, menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu ketosa, dengan enzim
fosfoglukoisomerase dan dibantu oleh ion Mg2+.
3) Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim
fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat
dipindahkan dari ATP ke fruktosa-6-fosfat pda posisi 1.
4-5) Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul
fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan
D-gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim aldolase fruktosadifosfat atau enzim aldolase. Hanya
satu di antara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang
dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi, dihidroksi aseton
fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik, berubah menjadi gliseraldehid-3-
fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat.
6) Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam 1,3
difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat
diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang mengkatalisis dalam tahap ini adalah dehidrogenase
gliseraldehida fosfat.
7) Pada tahap ini, enzim kinase fosfogliserat mengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam
3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan memerlukan ion
Mg2+ sebagai kofaktor.
8) Pada tahap ini, terjadi pengubahan asam 3-fosfoliserat menjadi asam 2-fosfogliserat. Reaksi
ini melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
9) Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari asam 2-
fosfogliserat dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi
pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
10) Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari
fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk
molekul ATP dan molekul asam piruvat.

Hasil : 2 NADH, 2 ATP,2 H2O Dan 2 Molekul Asam Piruvat

2. Dekarboksilasi Oksidatif
Glikolisis menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat ini akan dioksidasi dan
menghilangkan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat (karbon hilang dalam bentuk CO2). Reaksi
ini menghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok asetil dan mengubah NAD+
menjadi NADH. Reaksinya kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir reaksi,
kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim A (KoA)
sehingga membentuk senyawa asetil KoA.

Hasil : 2 Molekul Asetil ko-A, 2 NADH, DAN 2 CO2

3. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler.Siklus Krebs
berlangsung di matriks mitokondria.Siklus Krebsadalah reaksi antara asetil ko-A dengan
asam oksaloasetat, yang kemudian membentukasam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan
siklus asam sitrat, karenamenggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu
penyatuan asetil ko-Adengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.

Produk siklus krebs


Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP,6
NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk
akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

Keterangan gambar:
1) Asam piruvat hasil glikolisis memasuki mitokondria
2) Asam piruvat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO2.r Asam piruvat juga
memberikan hidrogen dan elektron kepada NAD+ membentuk NADH. Selanjutnya koenzim
bergabung dengan sisa 2 atom karbon dari asam piruvat membentuk asetil-koA.
3) Asetil KoA mentranfer 2 atom karbonnya ke oksaloasetat membentuk sitrat. Koenzim A
dilepaskan dri asetil KoA. Penambahan dan pelepasan H2O mengubah sitrat menjadi asam
isositrat.
4) Asam isositrat melepas gugus karboksil dalam bentuk CO2 dan terbentuk asam α-ketoglutarat.
Hidrogen dan elektron ditransfer kepada NAD, membentuk NADH.
5) Asam α-ketoglutarat melepas gugus karboksil dalam bentuk CO2, dan NADH terbentuk.
Asam α-ketoglutarat berikatan dengan molekul koenzim A, membentuk suksinil-KoA.
6) Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal dari GTP). Fosfat terikat pada
ADP membentuk ATP. Suksinil- KoA berubah menjadi asam suksinat.
7) Elektron dan hidrogen dari asam suksinat ditransfer ke FAD membentuk FADH2. Asam
suksinat berubah menjadi asam fumarat.
8) Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat. Asam malat mentransfer hidrogen
dari dan elektron ke NAD+ membentuk NADH. Asam malat berubah menjadi asam
oksaloasetat yang akan digunakan dalam siklus krebs selanjutnya.

Lebih detailnya seperti berikut :


1) Asam oksaloasetat + Asetil KoA —> Asam Sitrat + KoA
2) Asam sitrat + NAD —> Asam ketoglutarat + NADH2 + CO2
3) Asam ketoglutarat + NAD + H2O —> Asam suksinat + NADH2 + CO2
4) Asam suksinat + FAD + H2O —> Fumarat + FADH2
5) Fumarat + H2O —> Malat
6) Malat + NAD —> Asam oksaloasetat +NADH2
Asam oksaloasetat = senyawa siklus (senyawa yg mengawali reaksi dan terbentuk kembali di
akhir reaksi).

4. Transport Elektron
Pada dasarnya, transpor elektron merupakan peristiwa pemindahan elektron dan ion
hidrogen (H+). Elektron tersebut dibawa oleh NADH dan FADH dari satu substrat ke substrat
lain secara berantai disertai dengan [pembentukan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif.
Fosforilasi oksidatif merupakan proses penambahan gugus fosfat anorganik ke molekul ADP.
Pada proses transpor elektron, oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir yang
berasal dari 2 ion hidrogen (H+) sehingga membentuk molekul air (H2O). Air merupakan
salah satu produk akhir dari respirasi selular.
NADH dan FADH juga berfungsi sebagai senyawa pereduksi yang menghasilkan ion
hidrogen.Setiap molekul NADH yang memasuki rantai transpor elektron akan menghasilkan
3 molekul ATP dan setiap molekul FADH2 akan menghasilkan 2 molekul ATP.
Hasil : H20 dan Konversi Energi dengan Rumus 1 NADH : 3 ATP dan 1
FADH : 2 ATP

JADI HASIL AKHIR : 38 ATP

 Repirasi Anaerob
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung adalah respirasi
aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat karena sesuatu hal, maka
hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan
energi tanpa adanya oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan
energi tanpa menggunakan oksigen. Perlu Anda ketahui sel jamur dan bakteri dapat
melakukan respirasi anorganik. Demikian juga apabila kita melakukan konstraksi otot terlalu
kuat misalnya berlari-lari, maka sel-sel jaringan otot kita juga melakukan respirasi anaerob.
Pada keadaan oksigen yang tidak mencukupi untuk respirasi maka terjadi penimbunan asam
laktat di dalam sel dan akan menimbulkan kelelahan. Proses penguraian pada respirasi
anaerob disebut fermentasi. Dari hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan menjadi
fermentasi asam laktat/asam susu, fermentasi alkohol dan fermentasi asam cuka.
a) Fermentasi Asam Laktat
Jika dilihat dari namanya maka hasil akhir dari fermentasi adalah asam laktat atau asam
susu. Kelelahan yang terjadi pada manusia karena bergerak melebihi kemampuan, sehingga
terbentuk asam laktat sebagai akhir dari fermentasi pada tubuh.

Reaksinya : C6H12O6 → 2 C2H5OCOOH + Energi


(enzim)
Prosesnya :

a) Glukosa →asam piruvat (proses glikolisis).


(enzim)
C6H12O6 → 2 C2H3OCOOH + Energi

b) Dehidrogenasi asam piruvat akan terbentuk asam laktat.

2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 → 2 C2H5OCOOH + 2 NAD


(piruvat dehidrogenasi)

Energi yang terbentuk dari glikolisis akan menghasilkan asam


piruvat, selanjutnya asam piruvat menjadi asam laktat:

8ATP - 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.

b) Fermentasi Alkohol
Proses fermentasi ini dimulai dengan glikosis yang menghasilkan asam piruvat.
Reaksi ini tidak ada oksigen, sehingga asam piruvat diubah menjadi asam laktat, yang
mengakibatkan elektron tidak meneruskan perjalanannya sehingga tidak lagi menerima
eletron dari NADH dan FAD. Berarti NADH yang diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak
terbentuk, akibatnya siklus krebs terhenti. Tetapi NADH di luar mitokondria dapat dibentuk
dari NADH melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Perlu Anda ketahui
asam laktat adalah zat kimia yang merugian karena bersifat racun.
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat + CO2 , selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol.
Pada fermentasi alkohol, 1 molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul
ATP.
Pada peristiwa ini terjadi pengubahan NADH menjadi NAD + sehingga proses
glikolisis dapat terjadi, dengan demikian asam piruvat yang tersedia untuk diubah menjadi
energi.
Reaksinya :
a) Gula (C6H12O6) →asam piruvat (glikolisis)
b) Dekarboksilasi asam piruvat.
Asam piruvat →asetaldehid + CO2.
(piruvat dekarboksilase (CH3CHO))

c) Asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase diubah menjadi alkohol


(etanol) dengan alkohol dehidrogenase dan enzim.
2 CH3CHO + 2 NADH2 →2 C2H5OH + 2 NAD.

Ringkasan reaksi :
C6H12O6 →2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam mahluk hidup.
Metabolisme juga merupakan perubahan transpormasi kimia menjadi energy yang
terjadi diadalam tubuh. Metabolisme meliputi proses sintesis (Anabolisme) dan
proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel mahluk hidup.
2. Anabolisme adalah proses penyusunan molekul kompleks dari molekul sederhana
dengan menggunakan energi tinggi. Sedangkan Katabolisme adalah proses
penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa
organik.
3. Respirasi aerob terdiri dari 4 tahap yaitu Glikolisis, Dekarboksilasi oksidatif, Siklus
Krebs, Transport elektron. Sedangkan respirasi anaerob terdiri dari fermentasi asam
laktat dan fermentasi alkohol

Anda mungkin juga menyukai