Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan
karuniaNya pada hari ini kita bersama-sama dapat memperingati “World Tourism Day” dan “Hari
Kepariwisataan Nasional”, yang jatuh pada tanggal 27 September

Saudara-saudara yang kami banggakan,


Pembangunan Kepariwisataan adalah bagian integral dari Pembangunan Nasional. Oleh
karenanya pembangunan kepariwisataan merupakan bagian dari cita-cita luhur bangsa
Indonesia sesuai Alinea Kedua dan Alinea Keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Adapun cita-cita pembangunan kepariwisataan Indonesia adalah terwujudnya
kepariwisataan yang dapat: menjaga kebebasan, kemandirian, keutuhan bangsa dan wilayah;
memupuk rasa cinta tanah air, persatuan, kebhinekaan, jatidiri bangsa, dan meningkatkan
persahabatan antar suku/antar bangsa dan perdamaian

Kita sebagai bangsa patut bersyukur, karena kita telah memiliki Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Undang-Undang ini telah menyerap cita-cita
kepariwisataan Indonesia serta mencakup konsep dasar “pembangunan berkelanjutan” dan
“kepariwisataan bertanggung jawab dan berkelanjutan” dalam prinsip-prinsip penyelenggaraan
kepariwisataan sebagai satu kesatuan.

Untuk dapat mewujudkan tujuan penyelenggaraan kepariwisataan serta memegang teguh nilai-
nilai yang dikandung dalam prinsip-prinsip penyelenggaraan kepariwisataan, maka ditetapkan
“norma” sebagai penerapan nilai yang dikandung dalam prinsip penyelenggaraan
kepariwisataan, yaitu:.
Pertama, Kepariwisataan berbasis budaya, kegiatan kepariwisataan di Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa, haruslah selalu berlandaskan akan nilai-
nilai agama, budaya, adat-istiadat dan tradisi bangsa Indonesia. Kedua, Kepariwisataan berbasis
masyarakat, tujuan utama mensejahterakan masyarakat setempat dengan memberdayakan,
peran serta langsung serta kepemilikan secara proporsionalitas untuk kemanfaatan sebesar-
besarnya bagi masyarakat. Ketiga, Kepariwisataan berbasis lingkungan, alam mempunyai
kedudukan yang sama sebagai ciptaan Tuhan, menggunakan alam dan sekaligus
melestarikannya agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.

Ketiga norma tersebut sebagai satu kesatuan haruslah menjadi acuan dasar dalam
pembangunan kepariwisataan yang meliputi destinasi pariwisata, industri pemasaran pariwisata,
dan kelembagaan kepariwisataan.
Alam Indonesia yang memiliki potensi alam, flora dan fauna, serta lingkungan yang cukup lestari
itu kini mendapat perhatian besar supaya dapat diselamatkan bebas dari pengaruh lingkungan
dan pencemaran yang dapat menimbulkan kerugian bagi penduduk Indonesia. Dalam mengolah
dan mengelola sumber-sumber alam, perlu diperhatikan keharusan melestarikan sumber-sumber
alam dengan bertanggungjawab. Dengan cara demikian, sumber-sumber alam itu tetap utuh
untuk dimanfaatkan secara berkesinambungan, tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi
lebih-lebih untuk generasi yang akan datang.
Pemerintah memfasilitasi pengembangan pasar pariwisata melalui kegiatan promosi. Untuk
strategi lima tahun kedepan, pemerintah telah menerapkan strategi promosi BAS (Branding
Advertising Selling) dengan menggunakan proporsi alokasi anggaran promosi pariwisata yakni
Branding 50 persen, Advertising 30 persen dan Selling 20 persen.
Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bekerja sama memaksimalkan potensi besar
pariwisata kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, melestarikan lingkungan
dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan kehidupan yang bermartabat bagi
semua. Semua itu, pada gilirannya akan memberikan kontribusi terhadap cita-cita bangsa ini,
yaitu masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Akhir kata, mari kita rayakan World Tourism Day dan Hari Kepariwisataan Nasional untuk
meningkatkan pemahaman pentingnya pembangunan pariwisata berkelanjutan yang
mengedepankan sasaran menyejahterakan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi,
penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai